Share

85. Bagian 13

last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-11 19:07:21

Lalu keduanyapun terlibat pembicaraan hangat dan komunikasi yang begitu nyambung diantara keduanya, membuat keduanya merasa begitu cepat akrab, hingga ;

“Ehhhmm.” sebuah deheman lembut menyadarkan Sutan Rajo Alam dan nyai Purbasari yang langsung memalingkan pandangan mereka kearah asal suara.

“Guru” Sutan Rajo Alam berusaha bangkit dari tempat pesakitannya saat melihat Datuk Rajo Dilangit yang datang. Nyai Purbasari dengan cepat membantu Sutan Rajo Alam karena kondisinya yang masih lemah.

“Duduklah Rajo Alam, kesehatanmu masih belum pulih benar” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi seraya membantu Sutan Rajo Alam untuk kembali duduk. Sutan Rajo Alam sendiri tampak menatap sesosok pemuda yang datang bersama Datuk Rajo Dilangit.

“Wijaya..” ucap Sutan Rajo Alam mengenali sosok pemuda tersebut.

“Guru..” Wijayawarman terlihat langsung sujud dihadapan Sutan Rajo Alam, gurunya. Karena memang Wijayawarman adalah satu-satunya murid yang dimiliki oleh Sutan Rajo Alam.

“Bagaimana kabarmu selama ini mur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 1   85. Bagian 14

    Pada hari yang telah ditentukan, Paduko Rajo Ananggawarman beserta rombonganpun segera berangkat menuju tempat kediaman Datuk Rajo Dilangit. Kedatangan Paduko Rajo Ananggawarman beserta para pejabat istana Nagari Batuah segera disambut oleh murid-murid Datuk Rajo Dilangit yang berjaga dipintu gerbang.Datuk Rajo Dilangitpun ikut menyambut kedatangan Paduko Rajo Ananggawarman beserta para pejabat setelah diberitahu oleh murid-murid penjaga pintu gerbang.Paduko Rajo Ananggawarman memang sangat menghormati Datuk Rajo Dilangit, karena dulu Datuk Rajo Dilangit merupakan orang kepercayaan ayahnya, paduko rajo Adityawarman. Bahkan jabatan senopati, panglimo dan hulubalang kerajaan Nagari Batuah banyak diisi oleh murid-murid Datuk Rajo Dilangit, karena itulah Datuk Rajo Dilangit sangat disegani keberadaannya di wilayah Nagari Batuah.“Mari..mari, silahkan duduk paduko rajo” ucap Datuk Rajo Dilangit mempersilahkan Paduko Rajo Ananggawarman untuk duduk di singgasana yang sudah dipersiapkan ole

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11
  • Ksatria Pengembara Season 1   85. Bagian 15

    Bintang memang tidak melarang siapapun yang memperkenalkan dirinya sebagai Ksatria Pengembara, tapi Bintang meminta agar statusnya sebagai gusti prabu Setyo Kencana tetap dirahasiakan, itulah kenapa Datuk Rajo Dilangit tanpa ragu menyebatkan gelar besar Bintang yang tentu saja dikenali oleh Paduko Rajo Ananggawarman.“Benar-benar sulit dipercaya, ternyata seorang Ksatria Pengembara yang sangat terkenal masih sangat muda sekali” ucap Paduko Rajo Ananggawarman kagum menatap kearah Bintang. Bintang hanya tersenyum mendengar hal itu.Pertemuan hari itupun berlangsung hangat, rupanya kecantikan dan keanggunan sosok Pudja dimata Paduko Rajo Ananggawarman masih kalau pamor dengan nama besar Ksatria Pengembara, karena Paduko Rajo Ananggawarman memang selalu tertarik dengan yang namanya ilmu kesaktian, dan nama besar Bintang sebagai Ksatria Pengembara memang sudah begitu terkenal diseluruh Nagari Batuah, sudah lama sekali Paduko Rajo Ananggawarman sangat penasaran untuk bisa bertemu dengan Ksa

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11
  • Ksatria Pengembara Season 1   85. Bagian 16

    PAGI BARU saja datang, disuatu tempat yang cukup jauh dari kediaman Datuk Rajo Dilangit sudah terdengar suara hiruk pikuk seperti suara orang yang tengah berlatih silek, bila kita meilhat lebih dekat, ternyata benar, Wijayawarman tengah berlatih silek bersama Sutan Rajo Alam gurunya. Saat ini Wijayawarman tampak tengah memperagakan jurus-jurus harimau singgalang dihadapan Sutan Rajo Alam. Sementara Sutan Rajo Alam terlihat memperhatikannya dengan penuh perhatian. Sesekali terlihat Sutan Rajo Alam mengangguk-anggukkan kepalanya.“Awas serangan!” tiba-tiba saja Sutan Rajo Alam melompat menyerang kearah Wijayawarman, tapi rupanya Wijayawarman tidak terkejut dengan serangan gurunya, Sutan Rajo Alam. Maka terjadilah latihan pertarungan diantara keduanya, baik Sutan Rajo Alam maupun Wijayawarman sama-sama menggunakan jurus harimau singgalang.Dari kejauhan, terlihat Bintang dan Datuk Rajo Dilangit mengawasi keduanya yang tengah bertarung. Sesekali Datuk Rajo Dilangit tampak menatap kearah B

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11
  • Ksatria Pengembara Season 1   85. Bagian 17

    Melihat gelengan kepala Datuk Rajo Dilangit, Bintang kembali mengalihkan pandangannya kearah Wijayawarman. Sementara itu sosok harimau Sutan Rajo Alam sudah semakin dekat, dan ;Grraauuum !Dengan satu auman dahsyat, dalam jarak yang cukup jauh, sosok harimau jelmaan Sutan Rajo Alam tiba-tiba saja menerkam kedepan, kearah sosok Wijayawarman yang masih tenggelam dialam tapa bratanya.Di tempatnya wajah Bintang tiba-tiba saja berubah, saat melihat sosok raga Sutan Rajo Alam tampak tertinggal dibelakang, sementara bayangan harimau yang tadi merupakan jelmaan Sutan Rajo Alam masih terus menerkam kearah Wijayawarman, dan ;Bleepppp!Bayangan harimau masuk kedalam tubuh Wijayawarman, sementara itu sosok Sutan Rajo Alam tampak langsung melakukan tapa brata ditempatnya. Hal ini tentu saja mengejutkan Bintang yang melihatnya.“Jiwa ilmu harimau singgalang sudah masuk kedalam tubuh Wijayawarman” terdengar suara Datuk Rajo Dilangit disebelah Bintang hingga membuat Bintang mengalihkan pandangann

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11
  • Ksatria Pengembara Season 1   86 | Keris Pusako Betuah & Ajian Welut Putih

    ISTANA NAGARI BATUAH. Pagi itu, Paduka Rajo Ananggawarman langsung memerintahkan rapat dadakan dan meminta seluruh pejabat istana Nagari Batuah untuk berkumpul. Dalam waktu singkat saja, seluruh pejabat istana Nagari Batuah sudah berkumpul di aula utama. Semua terdengar berkasak kusuk atas apa yang terjadi. Tak lama kemudian, suasana langsung berubah hening saat kemunculan Paduka Rajo Ananggawarman. Semua pejabat langsung bangkit berdiri ditempatnya dan menjura hormat.“Duduk” ucap Paduka Rajo Ananggawarman mempersilahkan duduk para pejabat istananya.“Panglima Kumbang, apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Paduka Rajo Ananggawarman lagi salah seorang panglimanya yang bertanggung jawab atas keamanan istana Nagari Batuah.Seorang laki-laki berperawakan gagah dengan tongkat ditangan tampak bangkit dan langsung menjura hormat.“Hamba sudah memeriksa keadaan kamar Puti Reno Bungsu paduka, tidak ada tanda-tanda pembobolan.. bahkan prajurit yang hamba perintahkan berjaga-jaga didepan pintu ka

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11
  • Ksatria Pengembara Season 1   86. Bagian 2

    DI istana Nagari Batuah. Pagi itu, Paduka Rajo Ananggawarman kembali mengumpulkan para pejabat istana Nagari Batuah untuk berkumpul.“Bagaimana Panglima Kumbang, apakah ada perkembangan?” tanya Paduka Rajo Ananggawarman lagi. Panglima tampak terdiam dan menatap para Hulubalang yang ada ditempat itu yang juga tampak terdiam.“Mohon ampun paduka, sampai saat ini masih belum ada jejak terang keberadaan Puti Reno Bungsu dan orang yang menculiknya?!” ucap Panglima Kumbang lagi. Hal ini membuat Paduka Rajo Ananggawarman terdiam.“Tidak ada jalan lain” ucap Paduka Rajo Ananggawarman pelan.“Panglima Kumbang, segera buat selebaran sayembara untuk menemukan Puti Reno Bungsu. Bila yang menemukannya adalah wanita, maka dia akan diangkat menjadi putri Nagari Batuah, tapi bila yang menemukannya laki-laki muda, akan kuangkat dia menjadi menantuku, suami dari Puti Reno Bungsu” ucap Paduka Rajo Ananggawarman lagi.“Baik paduka”Maka lukisan Puti Reno Bungsupun disebar dan ditempel dimana-mana, dalam

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11
  • Ksatria Pengembara Season 1   86. Bagian 3

    “Ada apa panglima?”“Ada tamu paduka rajo”“Suruh saja kembali dulu panglima, pikiranku sedang kalut hari ini” ucap Paduka Rajo Ananggawarman lagi tak mampu menyembunyikan kegalauannya.“Pandeka Ksatria Pengembara yang datang bertamu paduka” ucap Panglima Kumbang cepat hingga langsung membuat wajah Paduka Rajo Ananggawarman berubah.“Cepat! cepat suruh menghadapku Panglima Kumbang” ucap Paduka Rajo Ananggawarman sampai berdiri dari singgasananya.Panglima Kumbang segera bangkit dan dengan cepat berjalan keluar untuk menjemput Bintang dan yang lain yang menunggu diluar. Tak lama kemudian Panglima Kumbang kembali masuk bersama Bintang, Putri Aurelie dan Wijaya.Paduka Rajo Ananggawarman sendiri tampak langsung turun dari singgasananya untuk menyambut kedatangan Bintang.Bintang, Putri Aurelie dan Wijaya tampak langsung menjura hormat dihadapan Paduka Rajo Ananggawarman.“Bangun.. Bangunlah pandeka” ucap Paduka Rajo Ananggawarman cepat.“Aurelie, Wijaya.. kalian juga bangunlah” ucap Padu

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11
  • Ksatria Pengembara Season 1   86. Bagian 4

    Malam itu, Bintangpun mendapatkan jamuan mewah dari Paduka Rajo Ananggawarman dengan tarian-tarian dan makanan-makanan yang lezat-lezat. Bintang sendiri duduk berdekatan dengan Wijaya dan Putri Aurelie.“Bagaimana kakang bisa tau dimana Puti Reno Bungsu?” ucap Putri Aurelie kagum dengan kemampuan Bintang.“Apa Aurelie lupa siapa kakang?” ucap Bintang tersenyum hingga membuat wajah Putri Aurelie berubah.“Oh iya, kakang kan pandeka besar, Ksatria Pengembara” ucap Putri Aurelie tertawa ringan.Bintang ikut tertawa lalu memandang kearah Wijaya yang ada disebelahnya.“Wijaya, sebaiknya besok kau ikut bersama Panglima Kumbang untuk menyelamatkan Puti Reno Bungsu” bisik Bintang lagi kepada Wijaya yang langsung berubah wajahnya.“Paduka tidak ikutkah?” tanya Wijaya lagi, Bintang terlihat menggeleng.“Ini kesempatanmu untuk membuktikan kepantasan dirimu untuk menjadi seorang panglima Nagari Batuah Wijaya” bisik Bintang lagi hingga membuat Wijaya terdiam, tapi kemudian wajahnya tersenyum dan m

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 20

    Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 19

    Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 18

    SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 17

    Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 16

    Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 15

    Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 14

    “Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 13

    Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 12

    Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu

DMCA.com Protection Status