Share

78. Bagian 5

last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-30 01:02:10

Jadeblin terlihat menatap sosok Malaikat Gila yang ada dihadapannya dengan seksama. Wajah Jadeblin berubah saat tak merasakan sedikitpun tanda-tanda kehidupan disosok Malaikat Gila.

“Dia sudah tewas!” kembali terdengar suara dibatin Jadeblin. “Bb-bagaimana mungkin Malaikat Gila bisa mati, bukankah Malaikat Gila memiliki jurus Dewa Kematian” batin Jadeblin lagi. Jadeblin pernah melihat dan merasakan bagaimana hebatnya Malaikat Gila. Bahkan orang-orang Istana Kegelapan bukan tandingan Malaikat Gila.

“Dia tewas saat menghadapi lawannya bertarung, tapi AKU sudah membereskan lawannya itu” ucap Pangeran Iblis lagi. Kembali Jadeblin sangat terkejut mendengar hal itu.

“Sekarang AKU membutuhkan satu bantuanmu lagi Jadeblin!” ucap suara yang terdengar dibatin Jadeblin.

“Katakan saja tuanku. Jika hamba mampu, pasti akan hamba wujudkan” ucap Jadeblin dengan mantap

“Untuk menyatukan jiwa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 1   78. Bagian 6

    Kita kembali ke Bukit Batu Bulan.Saat ini Bintang tengah tenggelam di alam meditasinya, keadaan dan kekuatan Bintang sudah mulai pulih seperti sedia kala.Kreaakkk ...Terdengar suara pintu kamar terbuka, tapi Bintang masih tetap memejamkan matanya. Sosok Venus tampak masuk dengan pakaian putih yang berkilau-kilau. Sungguh sangat cantik dan memukau sekali bagaikan seorang dewi.Dengan langkah lembut dan halus, Venus berjalan mendekati Bintang yang bermeditasi diatas peraduan.Dihadapan Bintang, Venus tampak duduk menunggu seraya tak henti-hentinya melepas senyum. Venus senang dan bahagia melihat Bintang sudah mulai pulih. Selama ini pula Venus selalu menemani dan merawat Bintang dengan penuh perhatiannya. Lamunan Venus buyar saat Bintang mulai membuka kedua matanya.Venus segera mendekat dengan membawa segelas air ditangannya, dengan tersenyum diberikannya air itu kepada Bintang. Bintang menyambutnya juga dengan senyum. Selagi Bintang memin

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-30
  • Ksatria Pengembara Season 1   78. Bagian 7

    “Kau tetap akan mengabdi padaku Venus.” ucap Bintang lembut hingga membuat wajah Venus berubah.“Mm-maksud ketua?” tanya Venus cepat“Bukan sebagai dewa pelindungku, tapi sebagai istriku” ucap Bintang tersenyum, tapi wajah Venus justru berubah.“I..i..iss..tri... “ ulang Venus dengan gugup“Ya istri, aku ingin kau menjadi istriku, Venus”“Ke-ketua tidak sedang bercandakan?” tanya Venus lagi, Bintang menggeleng.“Tapi ke” ucapan Venus terhenti saat Bintang menahan bibir indahnya dengan jarinya.“Tidak ada alasan lagi Venus” ucap Bintang cepat, dan tiba-tiba saja Bintang menjatuhkan satu lututnya kebawah, wajah Venus semakin berubah.“Maukah kau menjadi istriku Venus?” tanya Bintang seraya mengulurkan tangan kanannya kearah Venus.Glekk...Venus meneguk air ludahnya, Venus terdiam, bingung, bahagia, galau semu

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-30
  • Ksatria Pengembara Season 1   78. Bagian 8

    <kilas balik> Semua berawal dari setelah 3 hari wafatnya Syekh Muhammad Azis Bin Ibrahim, dimalam ke-4 sampai malam ke-6, Bintang selalu bermimpi bertemu dengan Syekh Muhammad Azis Bin Ibrahim, tapi dalam pertemuan itu, Syekh Muhammad Azis Bin Ibrahim hanya memandangnya tersenyum, tak ada satupun kalimat yang keluar dari mulut Syekh Muhammad Azis Bin Ibrahim, hingga pada malam ke-7 :“Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh” terdengar suara Syekh Muhammad Azis Bin Ibrahim walaupun tak terlihat Syekh Muhammad Azis Bin Ibrahim menggerakkan bibirnya, tapi suara salamnya terdengar oleh Bintang.“Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakaatuh” jawab Bintang cepat.“Duduklah anakku” ucap Syekh Muhammad Azis Bin Ibrahim lagi dengan lemah lembut, tanpa banyak membantah, Bintangpun segera duduk bersila dihadapan Syekh Muhammad Azis Bin Ibrahim.“Bintang. Sebagaimana kau ketahui, saat ini didala

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-30
  • Ksatria Pengembara Season 1   78. Bagian 9

    Setelah semua persiapan selesai, maka hari itu juga Bintang dan Venus menikah. Terlihat jelas senyum kebahagiaan terpancar diwajah Venus, diusianya yang sudah ribuan tahun, ini pertama kali dalam hidupnya Venus merasakan kebahagiaan seperti ini, kebahagiaan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Di malam pengantin, sosok Venus tampak begitu sangat memukau dengan dandanan yang mampu membuat setiap laki-laki terdiam terpaku, terpana bila melihatnya, Venus memang menghias dan berdandan sangat spesial untuk Bintang malam itu, karena Venus sadar malam ini adalah malam pertama pengantinnya, dia ingin memberikan yang terbaik untuk Bintang dan terbuka usaha Venus tak sia-sia, Bintang terpaku, terpana menatap kearahnya. “Kau cantik sekali Venus.” puji Bintang tanpa sadar. “Semua kecantikan Venus untuk kanda.” ucap Venus juga memanggil Bintang dengan panggilan kanda. Karena hal ini yang pernah Venus dengar saat istri-istri Bintang memanggil Bintang. Keduanya tampak saling menatap dengan

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-30
  • Ksatria Pengembara Season 1   78. Bagian 10

    “Hanya Iblis Langit yang memiliki aura iblis” ucap tetua Zhu Que lagi.“Tidak, bisa saja Pangeran Iblis” ucap Bintang cepat. Hingga mengejutkan semua yang ada ditempat itu.“Pangeran Iblis” ulang 4 Dewa Penjaga Gerbang dan Venus.“Ini berarti Pangeran Iblis lebih dulu bangkit daripada Iblis Langit” ucap tetua Xuan wu lagi.“Kami juga sudah meratakan lembah itu dan menghilangkan keberadaannya dari dunia ini ketua” sambung Xi Fang Bai Hu, dan Bintang tampak mengangguk-angguk mantap.“Kalau begitu segera kabarkan berita ini kepada dewa-dewa pelindung yang lain, aku harus segera kembali ke Tanah Jawa.” ucap Bintang lagi.“Baik ketua.” ucap 4 Dewa Penjaga Gerbang dan Venus seraya menjura hormat kepada Bintang.-o0o-Satu minggu sudah berlalu sejak perang besar di kaki Bukit Bayangan, pertempuran yang dimenangkan oleh pasukan Setyo Kenca

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-31
  • Ksatria Pengembara Season 1   78. Bagian 11

    “Semua orang khawatir dengan keadaan kakang, secepatnya kakang harus segera kembali ke Bukit Bayangan” ucap Intan “Apakah Intan juga khawatir dengan kakang?” “Tentu saja Intan khawatir kang. Sangat..sangat khawatir” ucap Intan dengan serius. Bintang tersenyum lalu mengangkat tangannya, dengan lembut Bintang menghapus air mata yang berlinang dipipi Intan. “Secepatnya kakang akan kembali ke Bukit Bayangan, tapi saat ini ada janji yang harus kakang penuhi” “Janji apa kang?” “Janji untuk menikahi” ucap Bintang lagi hingga membuat wajah Intan berubah. “Menikahi siapa kang?” tanya Intan heran “Aawwwhhh..!” tiba-tiba Intan menjerit kaget, bukannya menjawab, Bintang justru menjepit hidung mancung Intan diantara dua jarinya. “Menikahi Intanlah tentunya” ucap Bintang hingga kembali membuat wajah Intan berubah. “Apakah Intan sudah siap untuk menjadi istri kakang?” tanya Bintang, Intan tak menjawab tapi mengangguk dengan tersipu malu. Lalu dengan cepat kembali dipeluknya sosok Bintang yan

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-31
  • Ksatria Pengembara Season 1   78. Bagian 12

    “Ada berapa dari pihak kita yang menjadi korban paman mahapatih?”“Dari kalangan pendekar ada sekitar 38 orang Bintang, sedangkan dari prajurit 120 orang, 4 senopati dan 1 orang patih” jelas Mahapatih Suryo Barata lagi.“Kita menang besar, karena dipihak lawan, ribuan orang tewas” sambung Mahapatih Suryo Barata.“Tidak ada yang menang besar dalam sebuah peperangan paman mahapatih. Sudah terlalu banyak nyawa yang jatuh akibat perang ini” ucap Bintang lagi menarik nafas panjang. Ucapan Bintang membuat semua orang ditempat itu terdiam.“Besok aku akan berangkat ke Setyo Kencana, paman mahapatih” ucap Bintang tiba-tiba hingga mengejutkan Mahapatih Suryo Barata dan semua orang yang ada ditempat itu, kecuali para istri-istri Bintang yang masih biasa-biasa saja mendengar ucapan Bintang.“Apakah tidak terlalu cepat Bintang. Kita belum lagi mempersiapkan semuanya, terutama mengundang para pen

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-31
  • Ksatria Pengembara Season 1   78. Bagian 13

    Keesokan harinya, Bintang, Arya, Bayu, Yudho dan Sawungpati segera berangkat dengan menggunakan kuda. Kelimanya tampak memacu kuda mereka menuruni Bukit Bayangan. Sementara itu Mahapatih Suryo Barata segera mempersiapkan semua prajurit Setyo Kencana yang masih tersisa untuk segera mengikuti Bintang dan rombongan menuju ke Setyo Kencana.Satu rombongan besar prajurit Setyo Kencana juga tampak menuruni Bukit Bayangan. Sepeninggalan Bintang dan rombongan prajurit, Ahisma langsung mengumpulkan para istri untuk pertemuan dadakan.“Ada apa dinda Ahisma?” tanya yuan lembut, pertanyaan mewakili istri-istri Bintang yang lain.“Salah satu dari kita harus ikut dengan kak Bintang” ucap Ahisma lagi hingga mengejutkan semua yang ada ditempat itu.“Kenapa memangnya dinda? kak Bintang pasti mampu mengatasi orang-orang Blambang Sewu itu” ucap babby cepat.“Benar. Pasti mudah saja bagi kak Bintang mengatasi mereka” sam

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-31

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 20

    Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 19

    Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 18

    SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 17

    Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 16

    Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 15

    Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 14

    “Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 13

    Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 12

    Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu

DMCA.com Protection Status