Share

78. Bagian 24

last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-02 01:03:49

“Pukulan Yudha, heeaaa..!” Bintang mendorong tinjunya, dari tinju Bintang, keluar seberkas cahaya putih keperakan dengan diiringi bayangan seekor harimau berwarna putih. Menyongsong serangan aji Rengkah Gunung yang ada ditangan Gusti prabu Blambang Sewu.

Bleeggaarrrr !

Sebuah ledakan maha dahsyat tiba-tiba saja terjadi dialam nyata, hingga menggetarkan tempat itu, semua terkejut melihat ledakan dahsyat yang tiba-tiba saja muncul tersebut, tapi yang lebih terkejut adalah Gusti prabu Blambang Sewu sendiri. Di dunia nyata kedua mata Gusti prabu Blambang Sewu terlihat melotot besar, terdiam dan tak lama kemudian akhirnya roboh ditempatnya berdiri.

Apa yang sebenarnya terjadi dengan Gusti prabu Blambang Sewu ? kenapa Gusti prabu Blambang Sewu bisa tewas seperti tanpa penyebab, tau-tau saja roboh ditempatnya dan tewas.

Bersambung...

Nah, bagaimana kisah selanjutnya ? semakin seru

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 1   79 | Tameng Medusa

    MALAM datang bersama sang bulan yang bersinar terang diantara bintang-bintang yang bertaburan. Semua terlihat begitu indah, begitu indah ciptaan shang maha pencipta segalanya. Keindahan ini semakin terlihat jelas dari puncak Bukit Bayangan, tapi bukan keindahan pemandangan dari puncak Bukit Bayangan yang saat ini menjadi perhatian kita, melainkan sosok Bintang yang saat ini tengah berhadapan dengan 6 prajurit Istana Dasar Laut yang menjadi penjaga rumahnya.“Mohon maaf gusti. Sampai saat ini belum ada kabar dari sahabat hamba yang gusti utus ke Istana Dasar Laut” ucap salah seorang prajurit Istana Dasar Laut kepada Bintang yang memang menanyakan tentang dua orang prajurit Istana Dasar Laut yang diutusnya ke Istana Dasar Laut untuk mencari tahu kabar kanjeng Putri Samudra. Istrinya.“Ada apa sebenarnya yang terjadi pada dinda Putri Samudra?” batin Bintang tak mengerti. Cukup lama Bintang terdiam, hingg

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-02
  • Ksatria Pengembara Season 1   79. Bagian 2

    HARI PENOBATAN TIBA, banyak kerajaan diundang, bahkan kerajaan yang pernah bersengketa dengan bersekutu dengan Blambang Sewupun diundang, ini semua atas permintaan Bintang. Para pendekar juga ikut diundang, termasuk para sesepuh dunia persilatan, masyarakat kotaraja ikut menyambutnya dengan meriah dengan menghiasi seluruh wilayah kotaraja, upacara penobatan berlangsung sederhana tapi khidmat. Dan setelah menjalani prosesi yang panjang, Bintang akhirnya menerima mahkota emas sebagai tanda sah dirinya diangkat menjadi penguasa tunggal kerajaan Setyo Kencana.Dan sebagai penguasa baru di Setyo Kencana, Bintangpun akhirnya memberikan kata sambutannya, dan sambutan yang paling menggegerkan yang diucapkan oleh Bintang adalah ;“Mulai saat ini seluruh kerajaan yang berada dibawah kekuasaan Setyo Kencana akan kuberikan kebebasan untuk menentukan nasib kerajaannya sendiri. Sudah saatnya kita, semua kerajaan membina persahabatan satu dengan yang lainnya”Walau

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-02
  • Ksatria Pengembara Season 1   79. Bagian 3

    Para istri dan orangtua Bintangpun kembali Bukit Bayangan, Bintang sendiri harus tinggal untuk sementara waktu untuk membereskan beberapa hal di Setyo Kencana. Sebelum pulang, romo dan bunda Bintang tampak menatap Bintang dengan bangga.“Kami bangga padamu, anakku” ucap romo Setyo Pinangan tak sanggup menyembunyikan rasa bangganya melihat putranya menjadi seorang raja besar. Bunda Bintang sendiri tampak tak kuasa menahan air matanya. Dengan dikawal oleh puluhan orang prajurit Setyo Kencana juga menggunakan kereta kencana emas, seluruh keluarga Bintang diantar dan dikawal untuk kembali ke Bukit Bayangan.Setelah semua urusan penobatan selesai, Bintang meminta Mahapatih Suryo Barata untuk mengumpulkan semua pejabat, petinggi, Tumenggung, senopati dan lain-lain.Setelah berkumpul, semuanya segera menjura hormat. Bintang mengangkat tangan kanannya dan mempersilahkan semuanya untuk duduk dikursi masing-masing. Ini pertama kalinya Bintang mengumpulkan selu

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-02
  • Ksatria Pengembara Season 1   79. Bagian 4

    Mahapatih Suryo Barata tampak berdiri dan mengangkat tangannya agar keadaan riuh ditempat itu menjadi tenang. Karena menjadi seorang senopati tentu ada prosedurnya. Tidak semudah Bintang mengucapkan itu.“Kita sudah mempercayakan Setyo Kencana kepada Gusti Prabu. Apapun yang Gusti Prabu lakukan, itu adalah hak Gusti Prabu, kalau ada para pejabat atau petinggi istana yang keberatan dengan apa yang dilakukan Gusti Prabu. Silahkan bicara atau mengundurkan diri dari Setyo Kencana” ucap Mahapatih Suryo Barata dengan tegas hingga membuat semua yang ada ditempat itu terdiam.Bintang sendiri senang mendengar Mahapatih Suryo Barata membelanya.“Arya, Bayu, Yudho dan Sawungpati ini adalah saudara-saudaraku, bersama mereka aku bisa membuat Blambang Sewu menyerah” jelas Bintang lagi hingga akhirnya para pejabat dan petinggi istana tampak diam.“Lanjutkan Gusti Prabu” ucap Mahapatih Suryo Barata.“Arya, bayu, yudho dan

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-03
  • Ksatria Pengembara Season 1   79. Bagian 5

    Bintang tampak menatap tertarik kepada salah seorang penari yang mana penari tersebut juga selalu mencuri-curi pandang kearahnya. Setiap kali bertemu pandang, penari muda jelita itu tampak melempar senyum manisnya.Entah kenapa Bintang seperti merasa kenal dengannya. Perhatian Bintang terfokus pada tato yang ada diatas dada sebelah kiri penari tersebut yang terlihat sedikit dari balik pakaian yang dikenakannya. Tato inilah yang membuat Bintang merasa tak asing untuk mengenalinya. Sampai akhirnya petunjukan tarian itu selesai, Bintang tampak berbisik kearah patih Sahdewa. Wajah patih Sahdewa tampak mengangguk.Saat malam semakin larut, semua orang telah kembali ke kamarnya masing-masing. Malam itu Bintang tampak tengah duduk diatas peraduannya, dikamar seorang raja yang sangat mewah. Bintang tampak duduk menghadap pintu seperti tengah menunggu sesuatu.Tok.. Tok... Tok...!Sebuah ketukan halus terdengar didepan pintu kamar Bintang. Bintang segera bangkit d

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-03
  • Ksatria Pengembara Season 1   79. Bagian 6

    “Terpaksa” ulang Bintang“Setelah bu’le meninggal, Melati tidak memiliki keterampilan apa-apa untuk membuka usaha. Hingga akhirnya uang yang dulu kakang berikan habis. Melati akhirnya terjebak hutang dan karena hutang tersebutlah Melati akhirnya harus menjadi penari seperti sekarang ini kang. Semuanya Melati lakukan untuk melunasi hutang dan melanjutkan hidup” jelas Melati lagi seraya terus melanjutkan ceritanya, hingga membuat Bintang mengerti. Mengingat masa lalunya, membuat Melati menitiskan air matanya.Dengan lembut tangan Bintang terangkat dan menghapus air mata yang mengalir diwajah Melati.“Sudah.. Jangan bersedih lagi, yang lalu biarlah berlalu. Melati masih muda, tataplah masa depan dengan penuh keyakinan” ucap Bintang mencoba menenangkan Melati. “Kakang senang, Melati lebih memilih menjadi penari, daripada Melati bekerja seperti dulu” ucap Bintang yang mengingat dulu Melati bekerja sebagai pemuas n

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-03
  • Ksatria Pengembara Season 1   79. Bagian 7

    SEBELUM pengangkatan dirinya sebagai seorang raja. Bintang sudah memberitahukan hal ini kepada Mahapatih Suryo Barata dan beberapa petinggi istana, bahwa selama 4 hari Bintang akan berada di Bukit Bayangan, sedangkan 3 hari Bintang akan berada di istana Setyo Kencana untuk menjalankan pemerintahan. Dan semua permintaan Bintang disetujui. Karena itulah Bintang kembali di hari ke-4 ke Bukit Bayangan. Tawaran Mahapatih Suryo Barata untuk memberikan pengawalan prajurit ditolak oleh Bintang, karena ada Danzo dan Yukimura yang mengawalnya diperjalanan.Sesampai di Bukit Bayangan, Bintang sudah disambut oleh istri-istrinya, kedua orangtuanya, juga masyarakat yang kini memilih tinggal di kaki Bukit Bayangan didekat aliran sungai. Mereka sudah memutuskan untuk tinggal di Bukit Bayangan membentuk satu desa. Dan ini semua tentu setelah memohon izin kepada Bintang. Dan hari itu Bukit Bayanganpun mengadakan sedikit selamatan / syukuran atas kembalinya dan pengangkatan Bintang sebagai Gust

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-03
  • Ksatria Pengembara Season 1   79. Bagian 8

    Ahisma sendiri tampak menarik nafas panjangnya, dan ; “Medusa dalam sejarah yunani artinya penjaga atau pelindung. Medusa bertugas menjaga kuil Athena. Awal mulanya Medusa adalah wanita cantik yang di incar oleh para pria. Medusa dikutuk oleh Athena menjadi wanita mengerikan berambut ular atau biasa di sebut Gorgon, karena ia telah melakukan perbuatan hina yakni bersetubuh dengan Poseidon, Poseidon terpesona dengan kecantikan Medusa sehingga dia bernafsu untuk memperkosanya. Siapapun yang menatap langsung pada matanya akan berubah menjadi batu. Medusa tewas di tangan Perseus, yang kemudian menggunakan kepalanya sebagai senjata sebelum diberikan kepada Athena untuk ditempatkan pada perisai.Versi lain dalam mitologi Medusa menceritakan bahwa Medusa awalnya adalah seorang perawan cantik, wanita idaman para lelaki, dan seorang pendeta wanita di kuil milik Athena. Namun kemudian ia disiksa dan diperkosa oleh Poseidon, Sang Dewi Laut di dalam kuil Athena. Tentu saja hal ini

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-03

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 20

    Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 19

    Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 18

    SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 17

    Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 16

    Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 15

    Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 14

    “Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 13

    Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 12

    Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu

DMCA.com Protection Status