Share

77. Bagian 8

last update Last Updated: 2022-07-26 01:04:18

HUTAN BELANTARA disebelah selatan Bukit Bayangan terlihat dipenuhi oleh pepohonan lebat yang tumbuh liar di kaki Bukit Bayangan sebelah selatan. Dari kejauhan terlihat ratusan mahluk lelembut yang berjalan semberawutan menuju ke Bukit Bayangan, yang menjadi komandan 500 orang mahluk lelembut itu adalah sosok Buto Ijo, dialah Gonggong, mahluk lelembut pengikut setia mak Jonggrang.

Gonggong memang diperintahkan oleh mak Jonggrang yang kini berubah nama menjadi nyai Jonggrang untuk memimpin para mahluk lelembut untuk menyerbu Bukit Bayangan dari arah selatan, tugas mereka adalah untuk mengacau dan membuat huru hara di Bukit Bayangan.

Langkah para lelembut dibawah pimpinan Gonggong, si Buto Ijo, tampak tiba disebuah dataran luas tanpa pepohonan hingga cukup luas untuk memandang. Tapi Gonggong tiba-tiba saja mengangkat tangannya sebagai tanda berhenti bagi para pengikutnya dibelakang. Ratusan mahluk lelembut tampak menghentikan l

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ksatria Pengembara Season 1   77. Bagian 9

    “Dewa agung. Dewa agung siapa?” tanya Gonggong heran.“Ggrrr... Kalian tak perlu tahu, sebaiknya kalian segera tinggalkan tempat ini sebelum terlambat” ucap Dasamuka lagi keras.“Ggrrr... Jangan kau kira kami takut terhadap kalian, Raksasa Gunung Bromo” ucap Gonggong tak kalah keras.“Serangg!” Gonggong memberikan perintah kepada semua mahluk lelembut yang ikut bersamanya, maka ;“Grrrrr...... Grrrrr...... Grrrrr...... Grrrrr...”Ratusan mahluk lelembutpun dengan serentak maju menyerang kedepan.“Ggrr.. Wahai rakyatku, jadikan mahluk-mahluk lelembut ini sebagai santapan kalian.” ucap Dasamuka dengan keras yang langsung disambut erangan mengerikan dari para mahluk raksasa yang ada dibelakangnya.“Sudah lama rasanya kita tidak menyantap daging lelembut seperti mereka” ucap Dasamuka lagi.Bam...bam....bammmm.....Para mahluk raksasa

    Last Updated : 2022-07-26
  • Ksatria Pengembara Season 1   77. Bagian 10

    Seiring dengan munculnya kelimanya sosok wanita jelita ini, para prajurit yang tadi naik ke puncak Bukit Bayangan mulai turun dan langsung membentuk formasi perang. Formasi cangkang kura-kura, dimana 1.000 orang prajurit tampak membagi kelompok, setiap kelompok terdiri dari 100 orang prajurit, jadi semuanya ada 10 kelompok.Dan setiap 2 kelompok prajurit yang terdiri dari 200 orang prajurit, tampak langsung berdiri disetiap belakang wanita cantik tersebut, seakan-akan mereka berada dibawah komando kelima wanita jelita yang baru saja muncul.Kita lihat sosok wanita jelita yang berada paling ujung kiri, sosok seorang wanita berparas cantik nan jelita dengan pipi merona merah yang terlihat mengenakan pakaian putih yang berlapis dengan pakaian sutra beralur emas. Kulitnya mulus dan putih. Rambutnya yang panjang terlihat ditatanya dengan begitu indah dengan sebuah mahkota emas kecil bertahtakan diatas kepalanya dan dihiasi dengan sekuntum bunga teratai, sepasang an

    Last Updated : 2022-07-26
  • Ksatria Pengembara Season 1   77. Bagian 11

    Sosok terakhir yang berada di ujung kanan, adalah Sosok seorang wanita muda berparas cantik nan jelita dengan pipi merona merah yang terlihat mengenakan pakaian merah mewah layaknya seorang putri, mengenakan sarung tangan berwarna merah hingga sampai ke lengan, bibir dan rambutnya juga terlihat berwarna merah menyala, sebuah mahkota emas terlihat tersampir diujung rambutnya. Sosoknya begitu menggoda sangat cantik sekali tapi juga sedikit angker, dia adalah Babby Cherry si Putri Api.Sesuai rencana yang telah disusun oleh Ahisma, kelima istri Bintang ini akan memimpin 200 orang pasukan yang akan terbagi menjadi 2 kelompok. Hanya putri Kim saja yang terlihat duduk dengan kecapi ditangan.Di hadapan mereka, tampak pertarungan antara Budha Hitam melawan Roro Putri Srikandi, Dewa Api es menghadapi Liu-xue yang semakin sengit, ke-4nya seakan tak perduli dengan keadaan disekitar mereka.Budha Hitam menggunakan jurus andalannya, Jalan Menuju Nirwana, s

    Last Updated : 2022-07-27
  • Ksatria Pengembara Season 1   77. Bagian 12

    “Tak perlu khawatir, dinda Roro memiliki kungfu pengubah otot yang akan melindungi dirinya, sedangkan dinda Liu-xue memiliki jubah ajaib dipunggungnya.” ucap Ahisma lagi memberikan alasan.“Cepat siapkan!” perintah Ahisma lagi cepat.“Baik putri.” ucap para prajurit dengan cepat menyiapkan kain raksasa tersebut.Werrr !!! Weerrr !!! Werrr !!! Weerrr !!! Werrr !!!Lima kain raksasa dilesatkan terbang kebawah Bukit Bayangan.Settt !!! Settt !!! Settt !!! Settt !!! Settt !!!Selagi kain api raksasa terbang diudara, panah api sudah menyambarnya hingga kini lima kain terbang raksasa sudah siap menyambar apa saja yang ada dibawahnya.Bagi Roro, Liu-xue, Budha Hitam dan Dewa Api es, hal itu bukanlah sesuatu yang mengejutkan, semuanya dapat dengan mudah menghindarinya, tapi ribuan prajurit yang sudah menyerang bagaikan air bah tak mampu untuk menghindar.“Akkhhh !!! A

    Last Updated : 2022-07-27
  • Ksatria Pengembara Season 1   77. Bagian 13

    “Aakhh !! aakhh !! aakhh !! aakhh !! aakhh!”Jerit maut para prajuritpun terdengar karena terpampang gulungan api yang dahsyat.“Badai pusaran angin, heaaa!” Roro Ajeng tak mau kalah, kipasnya mengayun, seketika saja gelombang Badai pusaran angin tercipta, bergabung dengan serangan pijar api tiada bertepi milik yuan, hingga Badai pusaran angin api tercipta.“Aakhh !! aakhh !! aakhh !! aakhh !! aakhh!”“Aakhh !! aakhh !! aakhh !! aakhh !! aakhh!”Korban semakin banyak berjatuhan, ada yang terpanggang, ada yang terlempar jauh entah kemana.Menyadari lawan kuat yang berada disebelah kiri, para prajurit berpindah menyerang kearah sebelah kanan, bergabung dengan pasukan yang sudah terlebih dahulu menyerang kearah yang sebelah kanan.Sosok Gwang dan Babby sudah menunggu.“Hujan Es Bulan, heaaaa!” Gwang melancarkan serangan dahsyat

    Last Updated : 2022-07-27
  • Ksatria Pengembara Season 1   77. Bagian 14

    DAHSYATNYA pertempuran yang terjadi dikaki Bukit Bayangan, tak lebih dahsyat dari duel pertarungan yang terjadi di Lembah Iblis, antara Bintang menghadapi Malaikat Gila. Pertarungan dua master Insting Dewa, membuat jalannya pertarungan benar-benar tak dapat terlihat oleh mata biasa, karena sosok Bintang dan Malaikat Gila berkelebat cepat melebihi kecepatan cahaya.Yang terlihat hanyalah kilatan cahaya yang menyambar cepat kesana kemari.Dhuarrr !!! Dhuarrr !!! Dhuarrr !!! Dhuarrr !!!Sesekali ledakan terdengar disana sini, akibat dahsyatnya pertarungan yang terjadi diantara keduanya. Entah sudah berapa jurus keduanya bertarung, keadaan alam didekat keduanyapun terlihat semakin menjadi, badai topan terbentuk hingga belasan banyaknya, alam sudah menjadi merah, kilat dan guntur silih bergantu menyalak memecah langit. Sungguh mengerikan apa yang terjadi.Entah sudah berapa keduanya bertarung, yang jelas tempat itu benar-benar menjadi sangat

    Last Updated : 2022-07-27
  • Ksatria Pengembara Season 1   77. Bagian 15

    Mahapatih Suryo Barata sendiri tampak bertarung dengan hebat dengan gusti prabu Blambang Sewu, jurus-jurus tingkat tinggi sudah dikerahkan oleh keduanya. Sementara yang lainpun sudah menemukan lawannya masing-masing, para prajurit Blambang Sewu sendiri tampak kerepotan menghadapi formasi cangkang kura-kura prajurit Setyo Kencana yang begitu disiplin, baik dalam pertahanan maupun menyerang.Para prajurit Setyo Kencana yang membentuk formasi cangkang kura-kura, dimana setiap kelompok terdiri dari 100 orang prajurit tampak tidak begitu kewalahan menghadapi kepungan ribuan prajurit Blambang Sewu yang berusaha mencari cela untuk menyerang mereka. Di jalan masuk menuju puncak Bukit Bayangan, tampak satu kelompok prajurit Setyo Kencana yang dengan gagah berani menghalau setiap serangan prajurit Blambang Sewu yang berusaha untuk masuk melalui jalan itu, ternyata taktik satu jalan yang tidak terlalu besar putri Ahisma berhasil menahan gelombang serangan prajurit Blambang Sewu

    Last Updated : 2022-07-27
  • Ksatria Pengembara Season 1   77. Bagian 16

    Tiba-tiba saja kedua tangan Roro menjelma menjadi puluhan banyaknya, dan ;“Selaksa tangan dewa, heaaa!” Roro melepaskan serangan tangan seribunya kearah Budha Hitam.Dess ! Dess ! Dess ! Dess ! Dess ! Dess !Tubuh Budha Hitam kembali menjadi sasaran empuk serangan Roro. Sosok Budha Hitam yang berusaha bertahan, akhirnya dipaksa harus tersungkur oleh serangan Roro.“Sinar Lentera Budha Hitam, heaaa!”Sosok tubuh Budha Hitam tiba-tiba memancarkan cahaya kegelapan yang cukup menyilaukan pandangan.“Hupp!” Roro dengan cepat melompat menjauh.Budha Hitam sendiri kini tampak berdiri dengan cahaya hitam disekujur tubuhnya.“Kau benar-benar membuatku marah” ucap Budha Hitam menggeram penuh kemarahan.Roro tampak kembali merapatkan kedua tangannya didepan dada dengan mata terpejam.Bllesshhhh !!!Sosok Roro langsung mengeluarkan aura putih dari

    Last Updated : 2022-07-27

Latest chapter

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 20

    Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 19

    Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 18

    SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 17

    Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 16

    Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 15

    Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 14

    “Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 13

    Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 12

    Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu

DMCA.com Protection Status