Share

75. Bagian 16

last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-21 01:03:47

“Dengan apa dia akan menghadapiku?” batin Dewa Samurai lagi.

Bintang sendiri kini tampak menggerakkan tangannya merapal sesuatu.

Tiba-tiba saja didepan Bintang terbentuk sebilah golok yang terbuat dari aura tenaga dalamnya, bukan hanya satu, dua, tiga, empat dan lima. Ada lima golok emas yang kini terbang melayang didepan Bintang. Inilah jurus kedua dari jurus pedang aura yang dimiliki oleh Bintang. Bernama Golok sakti.

Dewa Samurai terpana kaget melihat apa yang dilakukan Bintang.

“Bersiaplah menerima jurus pertama dari golok sakti pedang auraku... menebas 1000 prajurit!” ucap Bintang

Tapi sebelum Bintang melesatkan golok saktinya.

Cringg!

Tiba-tiba saja Dewa Samurai langsung menyarungkan pedang samurai kedalam warangkanya yang baru saja dipungutnya dari tanah. Bintang tentu saja heran melihat hal itu.

“Hamba menyerah!” ucap Dewa Samurai

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 1   75. Bagian 17

    “Untuk mencapai cita-citamu menjadi pendekar pedang nomor 1 didunia, jurus pedang apa saja yang kau miliki saat ini?” tanya Bintang lagi.“Aku hanya memiliki ilmu terbang menunggang pedang, guruku pernah berkata, ilmu terbang menunggang pedang adalah ilmu pedang nomor satu di dunia, dan aku telah membuktikannya dengan mengalahkan seorang jago pedang hebat yang menguasai ilmu pedang dugu. Ilmu pedang yang katanya nomor 1 didunia” ucap Yukimura lagi.“Ilmu pedang dugu” ulang Bintang lagi merasa asing dengan nama ilmu pedang itu.“Apa kau pernah berhadapan langsung dengan Dewa Pedang?” tanya Bintang, Yukimura menggeleng.“Dengan ilmu pedangmu yang sekarang, kau takkan bisa menang darinya Yukimura” ucap Bintang dengan serius hingga membuat perhatian Yukimura kini semakin tertuju kepada Bintang.“Darimana tuan pendekar tau, kalau hamba tidak akan mampu

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-21
  • Ksatria Pengembara Season 1   75. Bagian 18

    “Lalu apa yang terjadi dengan Agoess Sennin, tuan?” tanya Danzo lagi.“Agoess Sennin telah tewas!”Lagi, lagi, lagi dan lagi wajah Yukimura dan Danzo berubah terkejut.“Tapi bukan aku yang membunuhnya...” ucap Bintang.“Siapa yang telah membunuh Agoess Sennin tuan?”“Dewa Iblis...”“Dewa Iblis Awan Api dari Aliran Loucha..” ulang Yukimura dan Danzo dengan wajah berubah, Bintang mengangguk hingga wajah Yukimura dan Danzo semakin berubah.“Berarti saat ini Aliran Loucha adalah yang terkuat di Jepang dibawah pimpinan Dewa Iblis” ucap Yukimura.“Tidak! Dewa Iblispun sudah tewas!” Jawab Bintang lagi hingga kembali membuat wajah Yukimura dan Danzo terkejut.“Siapa orang yang mampu membunuh Dewa Iblis yang begitu perkasa?” tanya Yukimura lagi.Bintang hanya tersenyum dan itu sudah merupakan pertan

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-21
  • Ksatria Pengembara Season 1   76 | Pertarungan di Lembah Iblis

    BUKIT BAYANGAN heboh saat Bintang pagi itu kembali bersama Danzo dan Yukimura. Semua orang-orang yang ada di Bukit Bayangan mengenali Danzo sebagai ninja yang pada malam sebelumnya telah menyusup ke Bukit Bayangan, tapi pagi ini sudah kembali bersama Bintang bahkan dengan seorang lelaki berpakaian khas samurai yang mereka tak kenali. Hari itu Bintang meminta untuk semuanya berkumpul diaula pertemuan keluarga, sisanya menunggu diluar. Sementara itu sosok Danzo dan Yukimura tampak duduk dihadapan Bintang dan yang lain.Semua menantikan kenapa Bintang sampai menyuruh berkumpul. Bintang tampak menatap kesekelilingnya, seluruh keluarganya telah berkumpul, juga sahabat-sahabatnya serta beberapa dari pihak kerajaan Setyo Kencana.“Semuanya, ini Tuan Danzo dan Tuan Yukimura. Tuan Danzo, silahkan perkenalkan diri tuan” ucap Bintang lagi.Danzo yang mengenakan pakaian ninja tampak menjura hormat dan segera menceritakan siapa dirinya dan diakh

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-22
  • Ksatria Pengembara Season 1   76. Bagian 2

    GUNUNG MERAPI.Jadeblin tampak tengah mengadakan pertemuan, dihadapannya tampak 3 sosok tengah duduk saling berhadapan. Yang satu adalah sosok seorang laki berkepala plontos yang mirip seorang biksu. Ini terlihat dari pakaian yang dikenakannya, ditangan kirinya tampak sebuah tasbih terlilit, juga dilehernya, hanya saja tasbih yang dileher tasbih yang sangat besar. Tubuhnya kekar berotot, ditambah janggutnya yang sudah memutih, matanya tajam setajam mata elang, kedua tangan kakinya tampak sangat besar, ditangan kirinya tampak sebuah tombak yang berukuran cukup besar. Dan disekujur tubuhnya tampak dipenuhi oleh tulisan-tulisan mantra yang sangat sulit untuk dimengerti. Di utusan dewa Istana Kegelapan dia terkenal dengan sebutan Budha Hitam.Disebelahnya tampak pula duduk seorang berpakaian hitam berjubah hijau bertopeng merah, tak pernah diketahui kalau sosok ini laki-laki atau perempuan, ini dikarenakan topeng yang selalu digunakannya, bentuk tubuhnya juga tidak bisa me

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-22
  • Ksatria Pengembara Season 1   76. Bagian 3

    MALAM KEMBALI DATANG. Aktifitas di Bukit Bayangan sudah kembali seperti semula, beberapa prajurit tampak berjaga-jaga, sebagian tampak meronda kesana kemari. Kini kita coba mengintip disalah satu kamar istri Bintang berada. Di dalam kamar itu terlihat sosok wanita cantik jelita yang tampak tengah bermanja-manjaan dengan Bintang, canda tawa menghiasi obrolan keduanya. Hingga akhirnya candaan itu berubah menjadi cumbuan. Bintang tampak dengan penuh nafsu melumat bibir indah wanita jelita yang tak lain adalah Putri Yuan. Yuanpun membalasnya tak kalah hangat dan penuh kemesraan. Hingga akhirnya Yuan melepas lumatan bibirnya dan mengangkat sosoknya dari tubuh Bintang. “Kanda.. dinda mau mandi dulu yah,” katanya Yuan dengan manja. “Kalau begitu kita sekalian aja mandi bareng ya dinda,” goda Bintang. “Boleh.. Siapa takut..” tantangnya kemudian. Dengan berlari kecil Bintang mengejar Yuan yang sudah sampai di depan kamar mandi. Sesampainya di dalam kamar mandi, Bintang langsung membuka pak

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-22
  • Ksatria Pengembara Season 1   76. Bagian 4

    PAGI BARU SAJA SAJA DATANG.“Tong !! tong !! tongg !! Suara pentungan sudah bertalu-talu terdengar di kaki Bukit Bayangan. Suara itu membuat bangun seluruh orang yang ada di Bukit Bayangan. Apa yang sebenarnya terjadi di kaki Bukit Bayangan?Seorang berpakaian hitam berjubah hijau bertopeng merah tampak tengah mengamuk, ratusan prajurit tampak telah mengepungnya, tapi tak seorangpun yang berani mendekat. Hanya beberapa orang pendekar yang terlihat menghadapinya. Melihat sosoknya, dia tak lain adalah Dewa Alam, salah satu utusan dewa Istana Kegelapan.Dengan kekuatan Telekinesisnya, Dewa Alam tampak mengerahkan batu-batuan yang ada ditempat itu sebagai senjata serangannya, bahkan sesekali pohon-pohon yang ada ditempat itu tercabut dari akarnya ditanah dan dengan mudahnya Dewa Alam menggunakannya sebagai senjatanya.Saat ini yang menghadapi Dewa Alam adalah Arya, Bayu Pratama dan Yudho. Dengan formasi yang sangat serangan da

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-22
  • Ksatria Pengembara Season 1   76. Bagian 5

    Dewa Alam ingin meyakinkan dirinya, maka kekuatan telekinesisnya kembali dikerahkan.Weerr !! Weerr !! Weerr !! Weerr !!Bebatuan yang ada ditempat itu tiba-tiba melayang keudara dan secara perlahan, Dewa Alam mulai mengumpulkan batu-batu itu menjadi ratusan banyaknya dan membentuk sebuah kumpulan batu bagaikan air bah banyaknya.Wussshhh !!!Dewa Alam melepaskan ratusan bahkan mungkin ribuan batu itu kearah Ahisma Raya.Di serang ribuan batu, baik batu besar maupun kecil, Ahisma masih tetap berdiri ditempatnya, saat batu-batu itu sudah semakin mendekat, Ahisma mengangkat tangannya dan seperti sebelumnya, ribuan batu itu terhenti diudara. Dengan kekuatan batinnya, Ahisma menahan batu-batu tersebut.Bila Dewa Alam menyebut kekuatannya dengan sebutan telekinesis, Ahisma dan yang lain menyebutnya kekuatan batin.Wussshhh !!!Balik kini Ahisma yang melesatkan ribuan batu-batu itu kearah Dewa Alam. Tak ingin terkena serangannya send

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-22
  • Ksatria Pengembara Season 1   76. Bagian 6

    Plasshhh !!!Kembali lubang hitam muncul dibawah sosok Dewa Alam. Batang kayu runcing yang berjatuhan kembali tertelan lubang hitam yang ada dibawahnya, tapi kemudian keluar dari lubang hitam yang ada diatas kepala Dewa Alam, begitu kejadian seterusnya, batang-batang kayu runcing seakan tidak ada habis-habis berjatuhan dan bermunculan.Hal ini membuat Dewa Alam lama kelamaan semakin kewalahan sendiri. Sementara itu dibawah, para prajurit dan para pendekar yang menyaksikan pertarungan ini benar-benar terkagum-kagum akan apa yang diperlihatkan oleh putri Ahisma Raya, bahkan termasuk Bintang yang berada paling dekat dengan Ahisma. Bintang tak menyangka selama pengembaraannya, Ahisma berlatih keras menyempurnakan kekuatan batin dan memanfaatkan semaksimal mungkin kemampuan lubang hitam yang dimilikinya.Lubang hitam yang mampu menyedot apapun dan mengeluarkan apa yang disedotnya, ini sungguh-sungguh kemampuan yang sangat

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-23

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 20

    Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 19

    Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 18

    SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 17

    Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 16

    Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 15

    Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 14

    “Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 13

    Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 12

    Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu

DMCA.com Protection Status