“Kak Yuan”. senyum dibibir Yuki merekah saat mengenali sosok jelita yang kini telah membantunya bangkit berdiri.
“Clepp.”. kembali sosok Bintang muncul secara tiba-tiba ditempat itu, lagi-lagi kemunculan Bintang menghebohkan setiap orang yang ada ditempat itu.
Dengan menggunakan ajian ’Kelana Sukma’ yang membuat Bintang mampu masuk ke alam ghaib digabung dengan jurus ‘Memindahkan Bulan’, salah satu jurus sakti yang diberikan oleh Manusia ½ Dewa. Bintang berhasil memindahkan Batu Gunung raksasa tersebut ke alam ghaib hingga Bukit Batu Bulan selamat dari bencana dahsyat tersebut.
Diiringi tatapan tajam sang Dewa Gunung yang perkasa, Bintang berbalik berjalan kearah Hisui Yuki. Terlebih dahulu Bintang menjura hormat pada 4 Dewa Penjaga Gerbang yang langsung membalasnya.
“Bagaimana keadaanmu adik ?”
“Yuki sudah tidak apa-apa kak”. ucap Yuk
Saat serangan ‘Mendobrak Gunung’ melabrak, Bintang kali ini tidak bergerak menghindar, tiba-tiba Bintang bergerak menyongsong serangan Dewa Gunung.“Telapak Panglima, Heaaa!!!”.“Weesshhhh.debbb”. dua telapak yang mengandung dua jurus tingkat tinggi, jurus ‘Mendobrak Gunung’ melawan ‘Telapak Panglima’ dari jurus leluhur. Pertemuan kedua jurus ini langsung menimbulkan gebrakan angin yang sangat luar biasa hebat, debu-debu berterbangan, kibasan anginnya cukup membuat orang-orang yang ada ditempat itu tergerak mundur.Kini terlihatlah peraduan tenaga dalam antara Dewa Gunung melawan Bintang, kedua-duanya saling mengerahkan tenaga dalam tingkat tinggi.“Khhaaaaa.!!!”. Dewa Gunung berteriak keras menghempaskan seluruh tenaga dalamnya keseluruh tubuhnya hingga membentuk medan energi hingga mengeluarkan aliran-aliran listrik disekujur tubuh Dewa Gunung. Ke
“Gunung Hancur Bumi Terbelah, khaaaaa !!!”.“Wusssshhhhhh.”. kekuatan besar Dewa Gunung melesat kebawah bagaikan badai petir yang siap menghancurkan apa saja dengan kegemuruhannya.“Naga Halilintar.Heaaa.!!”“Wusshhh.”. dari Cakra Petir yang ada ditangan Bintang langsung melesat dan langsung membentuk bayangan seekor naga yang terbentuk dari Cakra Petirnya.Hal ini tentu saja sangat mengejutkan semua yang melihat hal itu, dua kekuatan maha dahsyat yang terbentuk dari petir dan halilintar berkelebat kedepan, hingga ; “Buuuuuuummmm.”. ledakan yang maha keras terjadi, baik sosok Bintang maupun sosok Dewa Gunung sama-sama terlempar hebat kebelakang.Ledakan maha dahsyat itu membuat tempat itu semakin porak poranda dilanda kehancuran karena kedahsyatan jurus keduanya. Tubuh Bintang terpendam hingga sebatas pinggang, tapi yang paling mengejutkan ;&ldqu
“Jubah Sakti Sembilan Dewa”. bukan saja Dewa Gunung yang mengulangi ucapan Bintang, tapi hampir semua pendekar yang ada ditempat itu ikut mengulangi ucapan Bintang. Beberapa wajah tampak berubah, tapi beberapa yang lain tampak biasa-biasa saja.“Selama ini aku mengira, tubuh gunungku adalah pertahanan terbaik di jagat persilatan, tapi kali ini mataku sudah terbuka.”“Berikan hamba kesempatan untuk menguji kehebatan tubuh gunung yang tuan miliki”. ucap Bintang lagi memancing.“Pyroeis, waktu kita sudah habis, ayo kita tinggalkan tempat ini.”. sebuah suara kembali terdengar mengingatkan, suara yang berasal dari Mahlagha si Dewi Bumi, tapi ini menyangkut harga dirinya sebagai Dewa Mars, Dewa Gunung yang perkasa.“Baik. silahkan kau pilih tubuhku bagian mana yang ingin kau pukul”. ucap Dewa Gunung akhirnya. Kali ini Bintang tersenyum karena pancingannya berhasil.Bin
“Bagaimana keadaan nona Yuki dan tuan Huang Fu Yi ?”“Keadaan hamba sudah jauh lebih baik. Ini semua berkat tuan Bintang”. Ucap Fu Yi lagi ikut balas menjura hormat, sementara Yuki hanya melempar senyum, walau wajahnya masih terlihat pucat tapi sudah terlihat semangat diwajahnya. Diantara semua aliran-aliran partai dunia persilatan yang hadir ditempat itu, hanya aliran dari partai shaolin utara dan selatan yang tidak bangkit berdiri menyambut kedatangan Bintang.Sementara itu Bintang tampak sibuk membalas juraan hormat para tokoh-tokoh persilatan hingga Bintang dan yang lainnya mendapatkan tempat duduknya tak jauh dari 4 tetua.“Baiklah. Semua sudah hadir disini. Saatnya kita menentukan siapa yang akan kita tunjuk untuk menjadi pemimpin diantara kita semua.”. ucap tetua Qing Long.Sejenak semua hening, masing-masing pendekar saling menatap satu sama lain, tak ada yang membuka pembicaraan. Tiba-tiba seorang biksu bangkit
Mendengar cerita yang disampaikan oleh Kim si hyang, semua menarik nafas panjang, termasuk biksu Zhi San ketua shaolin selatan dan biksu Qi Yun dari shaolin utara. Bintang sendiri harus menahan dirinya untuk segera mendekati Kim si hyang.“Hamba rasa apa yang disampaikan oleh nona ini sudah cukup untuk menjelaskan kalau tuan Bintang tidak sepenuhnya salah dalam masalah ini. Hamba harap biksu Zhi San dan biksu Qi Yun bisa mengerti”. Ucap tetua Qing Long lagi.“Walau bagaimana hamba tetap mohon maaf atas apa yang terjadi, sekali lagi hamba mohon maaf kepada biksu-biksu sekalian”. sambung Bintang lagi menjura hormat.Biksu Zhi San dan biksu Qi Yun terlihat saling pandang satu sama lain.“Sancai..sancai. jika memang begitu kebenarannya, hamba juga memohon maaf kepada tuan Bintang atas kesalah pahaman ini”. ucap biksu Zhi San lagi.“Amithaba.. hamba juga mohon maaf tuan pendekar”. Ucap biksu Qi Yun lagi.
“Apakah tuan Bintang memiliki usul siapa yang pantas untuk memimpin kita semua disini ?”“Hamba rasa ini bukan masalah yang paling pantas, tapi lebih kepada yang paling cocok untuk mempelajari kitab ‘Cermin Langit’”. Ucap Bintang lagi.“Bisa tuan Bintang jelaskan lebih jelas mengenai ucapan tuan tentang yang paling cocok untuk mempelajari kitab ‘Cermin Langit’ ?” ulang salah satu tetua aliran lagi angkat bicara.“Kitab ‘Cermin Langit’ memiliki 10 unsur kehidupan. Bila orang awam yang belum pernah mempelajari secara lengkap ke-10 unsur kehidupan ini, maka bukan saja akan kesulitan, tapi juga akan memakan waktu yang sangat lama untuk menguasai kitab ‘Cermin Langit’”. Ucap Bintang lagi. 4 Dewa Penjaga Gerbang terlihat menganggukkan kepalanya juga beberapa pendekar yang mengerti dengan maksud ucapan Bintang.“Jadi siapa yan
Sementara itu Yuan juga tampak tersenyum menawan menyambut senyuman Bintang. Setelah membersihkan kedua kakinya Bintangpun berjalan keperaduan, lagi-lagi sang wanita membantu melepaskan jubah yang Bintang kenakan.“Kakak pasti letih sekali hari ini, apa kakak mau Yuan pijat ?”. ucap sang wanita menawan yang ternyata adalah Putri Yuan ming zhu. Setelah memeluk agama islam dan mendapat wejangan dari Syekh Muhammad Karim Al Qusyairi tentang kewajiban dan hak seorang istri, kini Yuan lebih mengerti tentang bagaimana perannya sebagai seorang istri untuk dapat membuat suaminya bisa selalu tersenyum dan bahagia bersamanya.Mendengar ucapan Yuan, Bintang terlihat menatap dengan pandangan curiga. “Ihhhh. kakak jangan pandang Yuan seperti itu, Yuan sudah belajar sedikit sedikit cara memijat dari buku yang Yuan baca” ucap Yuan tersenyum.Bintangpun balas tersenyum dan menggerakkan tangannya, dengan lembut kedua jari Bintang mencubit hidung mancung i
Malam mulai tampak semakin larut, Bintang tampak berjalan menelusuri lorong yang tak terlalu panjang. Langkah Bintang terhenti didepan sebuah pintu yang tampak dijaga oleh sepasang laki-laki dan sepasang wanita bercadar.Melihat Bintang yang datang, ke-4nya langsung menjura hormat. Bintang membalasnya dengan cepat.“Silahkan tuan pendekar. ketua kami sudah menunggu didalam”. hampir bersamaan kedua pasangan itu mengeluarkan ucapan. Pintu dibuka, Bintangpun melangkah masuk kedalam. Didalam terlihat dua sosok tengah duduk menunggu. Melihat sosok Bintang, keduanya bangkit berdiri.Bintang mengenali kedua sosok tersebut, yang berada disebelah kirinya adalah ketua dari aliran Sekte Matahari Terbang, Raja Matahari Terbang dan yang berada disebelah kanan adalah ketua dari aliran Sekte Bulan Purnama, Ratu Bulan.“Maaf kalau harus merepotkan waktu tuan yang seharusnya beristirahat”. ucap Ratu Bulan seraya menjura hormat menyambut kedatangan
Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M
Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw
SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan
Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di
Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me
Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan
“Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen
Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y
Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu