Share

37. Bagian 19

last update Terakhir Diperbarui: 2022-02-21 01:04:35

Tiba-tiba saja salah seorang tampak berdiri ditengah-tengah rombongan Sekte Matahari Terbang, sosok penampilannya terlihat begitu gagah dan beribawa. Selain tubuhnya yang tinggi besar, penampilan lelaki ini juga tampak sangat menakjubkan dengan rambutnya yang berwarna merah menyala seperti api. Dialah ketua Sekte Matahari Terbang yang sangat terkenal dengan nama Raja Matahari. Nama asli Raja Matahari adalah Kun Liong. Dia adalah salah satu murid pendekar legendaris, kakek Huang da di atau yang lebih dikenal sebagai manusia ½ dewa.

Kewibawaan yang dimiliki oleh Raja Matahari membuat tempat itu kembali hening dan sunyi seketika. Hal ini dikarenakan rasa segan yang dimiliki oleh kalangan persilatan terhadap Raja Matahari. Sekte Matahari Terbang adalah salah satu sekte terkuat didunia persilatan.

“Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang hal ini, lebih baik katakan apa sebenarnya maksud undangan pertemuan ini..”. ucap Raja Matahari lagi seakan tak ingi

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 1   37. Bagian 20

    “Tenang semua!”. sebuah suara lembut tapi keras membahana ditempat itu hingga keriuhan yang terjadi langsung hening seketika, semua perhatian langsung tertuju kearah asal suara. Rupanya yang berucap adalah kun liong si Raja Matahari. Nama besar Raja Mataharilah yang membuat tokoh-tokoh dunia persilatan segan terhadapnya.“Hanya ada satu jalan bagi kita untuk mengetahui siapa yang pantas untuk menjadi pemimpin kita semua.. pertarungan!”. ucapan Raja Matahari membuat semuanya terhenyak. Kasak kusuk terdengar disana sini.“Seperti yang tetua Zhu Que bilang tadi, hanya golongan muda yang bisa diharapkan untuk memimpin perjuangan ini, karena itu dalam pertarungan untuk membuktikan siapa yang pantas untuk menjadi pemimpin adalah murid-murid kita semua.”. ucap Raja Matahari lagi hingga kontan langsung kembali membuat riuh tempat itu, pro dan kontra terjadi, ada yang setuju adapula yang keberatan.Sementara itu 4 tetua Dewa Penjaga Ge

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-21
  • Ksatria Pengembara Season 1   37. Bagian 21

    Setelah sekian lama putri Yuan tak merasakan kehangatan suami yang selama ini selalu dirindukannya, akhirnya tadi sore kenikmatan batin dapat kembali dirasakan oleh Yuan saat mereka berdua menikmati tenggelamnya matahari dengan mandi bersama didanau kecil tersebut.<<kilas balik>> Bintang dan Yuan memutuskan untuk beristirahat malam itu ditepian sebuah danau kecil yang mereka lewati saat mereka melintasi sebuah hutan. Menikmati indahnya tenggelam matahari di sore begitu hangat menerap wajah dan kulit, ditambah lagi berduaan dengan orang yang dicintai, begitu sangat indah dan romantis sekali. Pemandangan danau kecil berari jernih yang ada dihadapan mereka begitu sangat menggoda sekali bagi keduanya. Saat ini keindahan alam itu begitu dinikmati oleh keduanya dengan saling duduk bersandarkan sebatang pohon yang tumbang, Yuan terlihat menyandarkan dirinya dipelukan Bintang. Kedua tangan sejoli ini terlihat saling menggenggam mesra.“Kak”&ldq

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-22
  • Ksatria Pengembara Season 1   37. Bagian 22

    “Ha ha ha! beruntung sekali kita kali ini, sudah lama rasanya kita tidak mencicipi wanita cantik seperti ini”. Ucap salah satu dari 5 iblis hitam lagi, dia bernama Iblis Api Hitam.“Lalu bagaimana dengan tujuan kita mengacau di pertemuan para pendekar kakak pertama?”. ucap Iblis Es Hitam lagi meminta pendapat kakak pertama mereka yang bernama Iblis Dewa Hitam.“Kurasa terlambat beberapa hari tak menjadi masalah. bisa menikmati kemolekan dan kecantikan wanita ini pasti sebanding”. Ucap Iblis Dewa Hitam lagi yang langsung disambut tawa oleh yang lain.“Ayo kita segera tinggalkan tempat ini, adik ke-5 bawa wanita itu”. Ucap Iblis Racun Hitam lagi memerintahkan adik ke-5nya yang bernama Iblis Hantu Hitam.Iblis Hantu Hitam maju mendekat, dengan gerakan yang sangat ringan melalui congkelan kakinya, tubuh putri Yuan yang tak sadarkan diri melayang ke udara dan jatuh dengan lembut dipunggung Iblis Hantu Hitam. Ke-5

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-22
  • Ksatria Pengembara Season 1   37. Bagian 23

    Hal ini semakin mengejutkan 5 iblis hitam dengan kekalahan dua saudara seperguruan mereka dengan sangat telak. Iblis Dewa Hitam tampak maju beberapa tindak kehadapan Huang Fu Yi.“Huang Fu Yi, jurus apa yang tadi kau gunakan untuk mengalahkan kedua saudaraku itu?”.Huang Fu Yi hanya terlihat tersenyum seraya berkata ; “Itu adalah jurus dari ‘Cermin Sakti Matahari Rembulan’ku”.Mendengar nama ‘Cermin Sakti Matahari Rembulan’ yang disebutkan oleh Huang Fu Yi, membuat wajah Iblis Dewa Hitam berubah seketika, bahkan ke-4 iblis hitam yang ada dibelakangnya ikut terkejut.“Cermin Sakti Matahari Rembulan. itu adalah ilmu langka yang sangat luar biasa kakak pertama”. ucap Iblis Racun Hitam setengah berbisik. Iblis Dewa Hitam bukannya tidak tahu tentang hal itu.“Kau boleh bangga memiliki ‘Cermin Sakti Matahari Rembulan’ Huang Fu Yi. tapi aku ta

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-22
  • Ksatria Pengembara Season 1   38. Munculnya Dewa Mars - Pyroeis

    BUKIT BATU BULAN menjadi ajang unjuk kebolehan oleh tokoh-tokoh golongan muda rimba persilatan untuk memperebutkan posisi ketua didunia persilatan. Dalam beberapa hari, beberapa pendekar golongan muda sudah menunjukkan kemampuannya dan seperti yang sudah diperkirakan sebelumnya, rata-rata yang berhasil maju ke babak berikutnya adalah pendekar-pendekar muda dari sekte-sekte terkenal, diantaranya : Pendeta Muda dari Sekte ‘Kuil Suci Persia’, Putra Api dari Sekte Api Suci, Lian Nishang dari Sekte Bulan Purnama, Raja Muda dari Sekte Matahari Terbang, Dewi Seruling Naga Emas dari Sekte Seruling Naga Emas, Biksu Muda Onglo Hui dari Shaolin Selatan, Siauw Liem Sie dari Shaolin Utara, Wang Choyang dari Partai Suci Teratai Putih, Gi Hong dari Aliran Pedang Tunggal, Chi Chi dari aliran Pedang Angin Petir,

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-22
  • Ksatria Pengembara Season 1   38. Bagian 2

    “Wusshh..”. serangan Rorou Zha berkelebat kearah Dewi Seruling Naga Emas dengan sangat dahsyat luar biasa. Hal ini jelas terlihat dari serangan yang dahsyat luar biasa yang mengiringi serangan Rorou Zha.Entah apa yang terjadi pada Dewi Seruling Naga Emas yang terlihat hanya menyilangkan kedua tangannya didepan tubuhnya, hingga ; “Deggg...deggg”. serangan dahsyat Rorou Zhapun berhasil menghantamnya dengan telak, hingga membuat sosok Dewi Seruling Naga Emas terseret dengan hebat kebelakang.Begitu dahsyatnya serangan yang dilancarkan oleh Rorou Zha, membuat tubuh Dewi Seruling Naga Emas berasap. Cukup jauh sosok Dewi Seruling Naga Emas terseret kebelakang, hingga saat Dewi Seruling Naga Emas menghentakkan salah satu kakinya kebelakang, baru tubuhnya berhenti terseret.Di tempatnya Rorou Zha cukup terkejut melihat lawannya berhasil menahan serangan dahsyatnya, tapi ; “Huakkk”. terlihat Dewi Seruling Naga Emas memuntahkan darah s

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-22
  • Ksatria Pengembara Season 1   38. Bagian 3

    “Deb...deb..debb...Duar...Duarr...Duarrr”. ledakan-ledakan dahsyat terjadi saat kedua tangan Putra Api dan Lian Nishang saling berbenturan. Pertarungan keduanya berlangsung sengit. Putra Api yang menggunakan jurus ‘Tarian Lidah Api’nya yang dahsyat harus berhadapan langsung dengan Lian Nishang dengan jurus bulan purnamanya yang tak kalah dahsyatnya.Jurus demi jurus terlewati, tanpa terasa, Putra Api sudah menggunakan jurus ‘Tarian Lidah Api’ tingkat kelimanya. Memasuki jurus ke 35, “Duarrrr...Duarrrr”. dua ledakan hebat telah membuat sosok Putra Api dan Lian Nishang sama-sama terlempar kebelakang. Walau begitu, keduanya berhasil mengendalikan gerak mundur tubuh mereka setelah terlempar beberapa tombak kebelakang.“Hebat juga dia mampu mengimbangi jurus ‘Tarian Lidah Api’ tingkat kelimaku”. batin Putra Api lagi menatap kagum kearah Lian Nishang. Sementara itu sosok Lian N

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-22
  • Ksatria Pengembara Season 1   38. Bagian 4

    “Huppp.”. dengan gerakan yang sangat ringan, seorang pemuda melompat naik ke arena pertarungan. Sikapnya begitu terlihat angkuh dan sombong. Wajahnya tampan dengan tatapan tajam. Sebilah pedang yang berukuran panjang dari umumnya terlihat dipegangnya dengan tangan kanan menyampir di belakang punggungnya. Gi Hong merupakan putra dari pemilik Aliran Pedang Tunggal yang sudah terbiasa dihormati dan selalu dilayani hingga tak heran sikapnya yang penuh angkuh dan sombong. Gegap gempita mengiringi kehadiran sosok Gi Hong di arena dan tentu saja sambutan meriah itu hanya berasal dari para pengikut Aliran Pedang Tunggal. Sebelum naik keatas arena, Gi Hong telah mendapat nasehat dari ayahnya. “Berhati-hatilah menghadapi lawanmu berikutnya Gi Hong, karena dia adalah putri tunggal dari Raja Pedang..”“Tenang saja ayah, aku takkan kalah”.Dari sudut berbeda, terlihat sosok gadis muda belia tengah menaiki arena dengan tenangnya. Melihat raut waja

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-23

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 20

    Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 19

    Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 18

    SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 17

    Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 16

    Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 15

    Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 14

    “Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 13

    Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 12

    Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status