Share

32. Bagian 8

Penulis: KSATRIA PENGEMBARA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Rambutnya panjang terurai hingga sebatas pinggang terlihat dikuncir seperti ekor kuda, tapi yang luar biasa adalah warna rambutnya yang tidak berwarna hitam seperti gadis pada umumnya, melainkan berwarna merah keemasan. Begitu serasi dengan kecantikan wajahnya yang bagaikan seorang dewi. Tapi ada yang aneh pada sosok gadis jelita ini, kedua matanya terlihat memutih semua tanpa terlihat bola mata hitam ditengah-tengahnya. Menilik wajah dan penampilannya, sosok gadis jelita bak seorang dewi ini tak lain adalah Putri Virgo adanya. Dengan kemampuan yang dimilikinya, Putri Virgo terus mengikuti dan terus memantau keadaan Bintang. Bahkan saat inipun Putri Virgo tengah mengamati keadaan Bintang. Walaupun kamar Bintang berada beberapa tombak dari kamarnya, tapi dengan kemampuan yang dimilikinya, Putri Virgo mampu membuat pandangannya menembus dinding hingga semua aktivitas Bintang dapat diketahuinya. Ini adalah salah satu kesaktian yang dimiliki oleh Putri Virgo. “Mata Dewi”. Demik

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 1   32. Bagian 9

    Pagi baru saja datang, semburat sinar kuning keemasan terlihat bersinar redup dari ufuk timur, angin kencang masih berhembus kencang di padang gurun pasir yang ada di negeri india sebelah barat ini. Beberapa putaran angin puting beliung terlihat tercipta dikejauhan yang menandakan kalau badai pasir masih belum mereda untuk beberapa hari kedepan. Bintang terlihat baru saja keluar dari kamarnya, sesaat sebelum keluar, Bintang masih sempat menolehkan pandangannya kearah peraduannya, dimana sosok Putri Kim Si Hyang masih tertidur pulas. Bintang hanya tersenyum dan tak ingin membangunkan istri tercintanya karena mungkin masih lelah akibat pergumulan birahi yang mereka lakukan tadi malam. Bintang ingin turun untuk memesankan sarapan bagi istri tercintanya. Tapi belum lagi Bintang menuruni tangga, sebuah peristiwa dibawah telah menarik perhatian Bintang, dari atas Bintang dapat melihat dengan jelas apa yang terjadi dibawahnya, dimana 2 orang rahib tampak tengah berhadapan dengan se

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   32. Bagian 10

    “Aa..apa yang terjadi?”. ucap Kun Yu tak mengerti.“Jodhaa bai. Kenapa kau disini..?”. ucap Kun Huan lagi lebih tak mengerti karena tahu-tahu sosok Jodhaa bai sudah ada diantara mereka.“Kalian tadi telah terkena pengaruhnya. Untung aku cepat menyadarinya. Jika tidak kalian berdua sudah menjadi budaknya”. Ucap Jodhaa bai lagi hingga mengejutkan sosok Kun Huan dan Kun Yu yang langsung menatap kearah Putri Virgo.“Sial! Wanita ini bisa menetralisir rapalan Pemikat Hatiku. Siapa dia sebenarnya?”. batin Putri Virgo lagi menatap tajam kearah sosok Jodhaa bai.“Mendengar cerita kalian kemarin. Sepertinya nona ini tahu dimana keberadaan Ksatria Pengembara berada. Lebih baik kalian tangkap dia, setelah itu kita paksa dia untuk memberitahukan dimana Ksatria Pengembara berada”. Ucap Jodhaa bai lagi. Kun Huan dan Kun Yu pun menyadari kebenaran ucapan Jodhaa bai.“Kakak. Biar aku yang m

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   32. Bagian 11

    “Adik, sebaiknya kita hadapi berdua biar masalah ini cepat selesai”. Ucap Kun Yu lagi ikut maju kedepan. Kini dihadapan Putri Virgo telah bersiap sosok Kun Yu dan Kun Huan. Pelindung kanan dan kiri Sekte Budha Hidup.“Masih tak ingin menyerah juga nona?”. ucap Kun Huan lagi. Putri Virgo tetap diam mendengar hal itu. Melihat sikap dingin itu, membuat Kun Huan dan Kun Yu terlihat emosi.“Benar-benar tak bisa dikasihani, ayo kita ringkus gadis sombong ini adik!”. ucap Kun Yu lagi seraya berkelebat kedepan melancarkan jurus Bodhi Dewanya. Kun Huanpun tak ingin ketinggalan, jurus rapalan Bodhi Kuning jurus Selaksa Tangan Dewa kembali dikerahkannya, sedangkan Kun Yu merapal Bodhi Biru jurus Amuk Raja Naga Penguasa Lautan.Dua serangan dahsyat dilancarkan oleh Pelindung kanan dan kiri ini, serangan Kun Huan menciptakan belasan tangan yang langsung menyerang kearah Putri Virgo d

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   32. Bagian 12

    Serangan Kun Yu cukup berhasil untuk membuat Putri Virgo menarik serangan gencarnya dari tubuh Kun Huan. Sosok kuan huan langsung terpental dan tersungkur tak berdaya. Tenaganya sudah hilang. Rupanya jurus 64 Jalur Langit yang dikerahkan oleh Putri Virgo telah membuat tenaganya hilang. 64 Jalur Langit telah menutupi seluruh peredaran tenaga dalam yang ada didalam tubuhnya.“Adik”. Kun Yu terlihat langsung memeriksa keadaan adiknya ini dan dia dapat menarik nafas lega saat mengetahui kalau adiknya masih hidup. “Tuk...tuk”. Kun Yu terlihat menotok beberapa bagian ditubuh adiknya dan cukup manjur untuk menyadarkan Kun Huan.“Kak Kun Yu. Tenagaku. Tenagaku lemas sekali”. Ucap Kun Huan lagi. “Jurus yang tadi dikerahkan gadis itu telah menutup titik-titik nadi tenagamu adik”. ucap Kun Yu lagi seraya kembali mengarahkan padangannya kearah depan, dimana saat ini sosok Jodhaa bai tengah berhadapan dengan Putri Vi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   32. Bagian 13

    Sosok biru itupun terlihat menyambut serangan Kun Yu dengan sangat cepat pula hingga dalam sekejap saja, pertarungan dahsyat itupun terjadi, tapi hal itu tak berlangsung lama, saat tiba-tiba saja sosok Kun Yu terpental hebat kebelakang saat merasakan satu tenaga kuat telah mementalkan tubuhnya. Dengan bersalto beberapa kali, Kun Yu berhasil menjejakkan kakinya kembali dengan mulus.Kini beberapa langkah dihadapannya telah berdiri sosok seorang pemuda tampan berpakaian putih dengan jubah biru langit, dengan rambut kuncir kuda. Kun Yu terlihat mengenyitkan pandangannya kearah pemuda yang memang tak lain adalah Bintang. Putri Virgo yang berusaha bertahan ditempatnya juga ikut memandang pemuda yang baru saja menyelamatkan dirinya.“Berani sekali tuan mencampuri urusan Sekte Budha Hidup. Ada hubungan apa tuan dengannya?”. ucap Kun Yu lagi tegas.“Maaf kalau hamba harus ikut campur, rasanya kurang pantas seorang pendekar menyerang lawan yang sudah ti

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   32. Bagian 14

    “Sombong sekali”. Ucap Kun Huan dengan gusar.“Sekte Budha Hidup, adalah sekte terkuat didunia persilatan, menolak tantangan berarti tuan telah menghina sekte dan ketua kami”. ucap Kun Yu lagi.“Maaf kalau perkataan hamba tadi telah menyinggung tuan-tuan, tapi sungguh hamba tidak bermaksud demikian.. Hamba hanya merasa tak pantas untuk menerima tantangan ketua Sekte Budha Hidup”. Ucap Bintang lagi.“Nama besar tuan karena telah mengalahkan Tuan Muda Hararaya sebagai pewaris Tapak Budha bukan sebuah omong kosong belaka, ketua kami hanya ingin membuktikan kemampuan tuan.. Harap tuan tidak menolaknya”. Ucap Jodhaa bai lagi.“Sekali lagi tolong sampaikan permohonan maaf hamba kepada ketua kalian.. Hamba tidak bisa menerima tantangannya”. Ucap Bintang teguh pada keputusannya. Ucapan Bintang bukan saja mengejutkan semua orang yang ada ditempat itu, tapi juga mengejutkan ketiga Pelindung Sekte

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   32. Bagian 15

    Di tempatnya, Bintang sendiri cukup terkejut melihat hal itu, menyadari kalau kedua lawannya tidak main-main lagi, maka Bintangpun segera membuka langkahnya. Merapatkan kedua tangan, mengangkat dan bergerak membelah, memunculkan wujud sebuah pedang raksasa, wujud dari jurus Bangsawan Membelah Matahari, rapalan ke-6 dari Jurus Leluhur.“Bodhi Satva Agung Tiada Tanding..heaaa!”. pukulan dahsyat Bodhi Ungupun berkiblat kedepan.“Bangsawan Membelah Matahari. Yeaahhh...!”. Bintangpun tak mau kalah, jurus dahsyat Bangsawan Membelah Matahari yang sudah terangkum ditangannyapun berhembus kedepan.“Duar...duarr...duarr...duarr...buummm.”. beberapa kali terjadi ledakan besar akibat dari bertemunya kedua pukulan dahsyat itu. “Akhh...akhhh”. sosok Kun Yu dan Kun Huan terlihat terpekik dan terlempar jauh dari tempatnya berada, sementara itu Bintang terlihat dengan mulus menj

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   32. Bagian 16

    Cukup lama Bintang menyerap racun yang ada di tubuh Putri Virgo hingga keringat membanjiri tubuh dan wajahnya, keadaan Putri Virgopun tak jauh berbeda. Racun keluar seiring dengan butiran keringat yang keluar dari tubuhnya. Harum semerbak yang keluar dari tubuh Putri Virgo segera meringkupi tempat itu. “Brakkk.!”. tiba-tiba saja pintu kamar terdobrak dengan keras, hal ini kontan membuat mata Bintang dan Putri Virgo dan secara spontan menoleh kearah pintu.Sesosok tubuh berdiri diambang pintu dengan tatapan mata membesar, seakan tak percaya dengan apa yang dilihat didepan matanya.“Adik kim”. batin Bintang saat mengenali sosok yang berdiri diambang pintu, sosok gadis jelita yang tiba-tiba saja muncul dikamar itu memang tak bukan adalah Putri Kim Si Hyang adanya. Tanpa sadar linangan air matanya mengalir melihat apa yang ada dihadapannya, entah apa yang ada pikirannya, tiba-tiba saja sosok Putri Kim Si Hyang berbalik dan melesat pergi. Bintang ing

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 20

    Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 19

    Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 18

    SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 17

    Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 16

    Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 15

    Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 14

    “Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 13

    Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 12

    Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu

DMCA.com Protection Status