Di arena pertarungan, terlihat sosok Pangeran Kegelapan terlempat hingga akhirnya tersungkur beberapa tombak jauhnya. Sesaat terlihat sosok Pangeran Kegelapan tak bergerak. Sementara itu sosok Bintang sendiri tak jauh berbeda keadaannya, tubuh Bintang tampak tenggelam hingga sebatas dada kedalam pasir, darah merembes deras dari bibirnya. Dengan susah payah Bintang keluar dari pasir yang menenggelamkan tubuhnya. Bintang menatap sosok Pangeran Kegelapan yang terlihat masih terkapar ditempatnya.
Tiba-tiba saja sosok Pangeran Kegelapan yang terkapar terlihat mengeluarkan cahaya kuning keemasan, cahaya tersebut ternyata berasal dari baju zirah emas yang dikenakan oleh Pangeran Kegelapan. Cukup lama cahaya zirah emas itu berpedar hingga akhirnya sosok Pangeran Kegelapan kembali bangkit dari tempatnya. Terlihat darah segar menetes dibibir Pangeran Kegelapan. Tapi sepasang mata tajamnya terlihat menatap tajam kearah Bintang.
Kedua tangan Pangeran Kegelapan terlihat langsung me
“Plasshhh... wuuuttt...”. apa yang terjadi berikutnya sungguh sangat mengejutkan sekali, tiba-tiba saja dari arah langit, seberkas sinar putih melesat turun tepat kearah telapak tangan kanan Bintang yang terangkat. Cahaya putih yang begitu terang hingga menyilaukan pandangan.Ditempatnya Pangeran Kegelapan cukup takjub melihat kilau cahaya yang jatuh dari langit memancar terang ditelapak tangan kanan Bintang. Tapi tidak ada kegentaran sedikitpun dihatinya. Dia yakin jurus Cakrawala Semesta miliknya adalah jurus terhebat didunia persilatan.“Cakrawala Berpedar, heaaa... .!! wusshh... Wuusshh...”. sosok Pangeran Kegelapan melesat kedepan dengan cahaya Cakrawala Berpedarnya yang sangat luar biasa.“Kesadaran Yang Tak Terhingga... .yeaahh...”“Weerr... werrrrr...”. Bintangpun tak ingin ketinggalan, cahaya putih ditangannya berkiblat kedepan menyongsong Cakrawala Berp
“Ksatria Langit Merebut Mustika Naga,heaa”. sosok Pangeran Kegelapan ikut berkelebat kedepan, tiba-tiba saja pedang ditangan Pangeran Kegelapan langsung muncul seberkas sinar hijau yang bergulung-gulung menyerang kearah Bintang dengan dahsyatnya, dan ; “Pedang Bintang Utara... heaa...”. terdengar Bintang menyebutkan nama jurus yang akan digunakannya. Pedang Bintang Utara adalah warisan dari Panembahan Agung kepada Bintang. Jurus pedang Bintang adalah jurus pedang yang mengadaptasi dari jurus 7 Bintang yang dimiliki oleh Bintang, hanya jurus ketujuh saja yang berbeda. Kalau di jurus 7 Bintang, jurus tingkat terakhir adalah jurus pukulan 7 Bintang, sedangkan pada jurus pedang Bintang, Bintang menamakannya jurus pedang Bintang Petir, karena Bintang menggabungkan kekuatan jurus pedang Bintang dan jurus Cakra Petir yang dimilikinya.Pedang Yudha Manggala yang mengeluarkan cahaya biru itu terlihat memutar membentu
Sementara itu disisi pertarungan, pendeta Thio terlihat menatap pertarungan dengan pandangan mata yang berbinar dan hal ini tak luput dari perhatian pendekar Tio yang ada disebelahnya.“Bagaimana menurut kakek guru, apakah Bintang bisa memenangkan pertarungan terakhir ini?”. tanya pendekar Tio lagi.“Tentu saja Tio, Bintang bukan saja telah memenangkan pertarungan terakhir ini, tapi juga sudah membuka mata Pangeran Kegelapan penguasa Istana Dewa itu, kalau diatas langit masih ada langit. Sejak semua pertarungan ini dimulai Bintang sudah memenangkan semuanya. Serangan beruntun yang dilakukan oleh Pangeran Kegelapan pada Bintang juga berhasil dibalikkan oleh Bintang, bahkan pada jurus-jurus berikutnyapun Pangeran Kegelapan selalu saja kalah selangkah dari Bintang”. Ucap pendeta Thio lagi dengan pandai menganalisa jalannya pertarungan.“Bintang memang bukan orang biasa, bahkan aku merasa Bintang belum mengeluarkan kemampuannya yang ses
Pangeran Kegelapan terlihat tenggelam dialam tapa bratanya, pedang Ksatria Langit yang tadi tertancap perlahan mulai diangkatnya kearah langit, dan ; “Gharrrggkk...”. apa yang terjadinya sangat mengejutkan sekali, tiba-tiba saja dari pedang Ksatria Langit yang ada ditangan Pangeran Kegelapan melesat satu bayangan naga hitam raksasa yang menjulang tinggi kelangit, terus melesat menembus cakrawala. Apa yang terjadi berikutnya sangat mengejutkan sekali, tiba-tiba saja keadaan alam yang tadi terang benderang menjadi gelap. Dari kegelapan alam, tiba-tiba saja bayangan naga hitam yang tadi keluar dari pedang Ksatria Langit muncul kembali dan terbang dilangit cakrawala dengan ganasnya.Semua orang yang ada ditempat itu terkejut melihat kehebatan jurus Pangeran Kegelapan yang satu ini, bahkan Bintang sendiri terkejut melihat hal itu.“Gharrrggkk... ..” dan yang lebih mengejutkan lagi, tiba-tiba saja bayangan naga hitam raksasa itu langsung menyerang kea
“Bersiaplah Ksatria Pengembara”. Ucap Pangeran Kegelapan lagi seraya mengangkat pedangnya kearah langit.“Ksatria Langit Berjubah Dewa, heaaa...”. seiring dengan dihentaknya pedang Ksatria Langit, seiring dengan itu pula sosok bayangan seorang dewa yang tengah memegang pedang menjelma. Begitu besar dan agung.Melihat hal yang begitu menakjubkan itu tidak membuat Bintang lengah, Bintangpun segera merapal jurus terakhir dari pedang Bintang miliknya, dan ; “Pedang Bintang Petir heaa...”“Wuuttt...”. sinar biru yang ada dipedang Bintang terlihat langsung melesat tinggi kearah langit menembus cakrawala. “Cleetarrrr...”.tiba-tiba saja di langit yang terang sebuah petir menyambar ujung pedang Bintang hingga kini pedang Bintang langsung mengeluarkan cahaya biru berpadu dengan aliran petir. Hingga kini kedahsyatan pedang Bintang semakin terlihat nyata.Walaupun terkejut melihat kedahsyat
Pangeran Kegelapan tampak langsung mengambil sikap bersemedi dan memejamkan kedua matanya.Apa yang terjadi ? saat ini Bintang merasa keheranan, walaupun tadi tubuhnya diselimuti oleh jubah hitam milik Pangeran Kegelapan, tapi kini Bintang bukannya merasa didalam belitan sebuah jubah hitam melainkan seolah merasa di berada disebuah ruangan luas yang keadaan didalam ruangan itu hanyalah kegelapan semata. Sejauh mata memandang bisa hanya bisa melihat kegelapan semata.“Apa ini? apa yang terjadi?”. ucap Bintang kebingungan saat menyadari keadaan dirinya yang terkurung dialam kegelapan tersebut.“Ha ha ha... ! kau akan mati dialam kegelapan ini Ksatria Pengembara. Selamanya kau takkan bisa keluar dari tempat ini”. Tiba-tiba saja terdengar suara Pangeran Kegelapan membahana ditempat itu, Bintang tak dapat menebak dari mana arah asal suara, yang Bintang tahu hanya suara itu bergema seolah datang dari semua penjuru.“Tidak mungkin a
Tiba-tiba saja Pangeran Kegelapan terlihat sangat terkejut saat sosok Bintang yang terbungkus dengan jubah hitamnya mengeluarkan sinar cahaya kuning keemasan yang semakin lama semakin menyilaukan, dan ; “Plasshh...”. jubah hitam yang menyelimuti tubuh Bintang langsung sinar, pupus tak berbekas oleh sinar keemasan yang keluar dari tubuh Bintang. Sampai disitu, sinar keemasan yang keluar dari tubuh Bintangpun lenyap, berganti menjadi sosok Bintang yang kini berdiri dihadapan Pangeran Kegelapan.Melihat kenyataan yang sangat mengejutkan itu, Pangeran Kegelapan langsung mengangkat tangan kanannya kearah langit. Di tempatnya wajah Bintang langsung berubah saat tiba-tiba saja alam yang tenang tiba-tiba saja berubah. Awan tebal terlihat langsung menutupi langit hingga keadaan yang terang benderang mulai redup tertutup oleh awan. “Cletarrr...”. petir terdengar menyambar memecah keheningan alam. Sesaat kemudian alam terlihat menggila. Keadaan alam benar-benar s
DUNIA persilatan dihebohkan dengan sayembara yang diadakan oleh Perguruan Kecapi Sakti, dimana pemenang dari sayembara ini akan mendapatkan pusaka sakti tiada tara, KECAPI SAKTI dan juga akan mempersunting Putri Kim Si Hyang yang kecantikan dan keanggunannya sudah tidak diragukan lagi. Oleh karena itulah kenapa sayembara tersebut diikuti oleh ratusan orang pendekar yang datang dari berbagai penjuru dunia. Hampir 3 bulan sudah semenjak sayembara ini dimulai, dan kini pertarungan terakhir hanya menyiakan dua orang peserta, Pangeran Kegelapan penguasa Istana Dewa di Yunani dan Bintang si Ksatria Pengembara. Sebagaimana dikisahkan dalam kisah sebelumnya (Pertarungan Terakhir). “Jagat Cakrawala, heaaa...wuusshh...wuuusshhh”. segelombang awan hitam tebal disertai kilat menyambar mengiringi serangan Pangeran Kegelapan kearah Bintang dengan ganas. “Pukulan Naga Manggala! Heaaa! Wuuusshhh..”. seberkas cahaya biru ke
Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M
Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw
SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan
Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di
Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me
Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan
“Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen
Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y
Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu