Share

23. Bagian 5

Author: KSATRIA PENGEMBARA
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Di ruang pertemuan tampak sudah berkumpul semua perwakilan partai rimba persilatan, dan mereka segera menjura hormat saat Jenderal Yuan Chonghuan bersama Kaisar Zhu dan rombongan tiba diruangan tersebut.

Satu demi satu mereka saling memperkenalkan diri dan menyatakan mereka siap untuk berjuang membantu kerajaan Yingtian dari gempuran pasukan mongol besok.

“Saat ini jumlah kekuatan kita lebih kurang berjumlah 60.000 pasukan. Dalam hal jumlah kita masih kalah, tapi soal semangat kita belum tentu kalah.”. ucap Jenderal Yuan Chonghuan dengan penuh semangat.

“Sekarang hamba ingin mendengar saran dari para kalangan pendekar untuk menghadapi gempuran tentara mongol besok”. ucap Jenderal Yuan Chonghuan lagi. Dan satu demi satu orang yang ada diruangan itu mengemukakan pendapatnya.

Tapi tiba-tiba saja pertemuan itu terhenti saat tiba-tiba saja masuk beberapa orang keruangan tersebut.

“Guru...”. terlihat Pendekar

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ksatria Pengembara Season 1   23. Bagian 6

    Pagi akhirnya datang menjelang, 100.000 orang tentara mongol sudah siap menyerbu benteng istana Yingtian, ke-4 Jenderal tampak dengan tenang duduk diatas kudanya menatap benteng besar yang ada dihadapan mereka. Sementara didalam benteng, puluhan ribu tentara Kaisar Zhu bergabung dengan partai-partai persilatan telah siap untuk menghadapi gempuran tentara mongol.Diantara riuhnya dan tegangnya suasana ditempat itu, tiba-tiba saja perhatian mereka langsung tertuju pada sosok jelita yang menaiki menara podium. Sosok jelita yang menarik perhatian itu tak lain adalah Putri Yuan Ming Zhu sendiri, walau masih terlihat lemah, Putri Yuan Ming Zhupun rupanya tak ingin tinggal diam.“Apa yang kau lakukan disini Yuan?”. ucap Jenderal Yuan Chonghuan terkejut melihat Putrinya menaiki podium menara, dari atas podium memang dapat terlihat kearah luar benteng dimana terlihat barisan prajurit mongol yang sudah siap untuk menyerang.“Putriku kenapa kau d

  • Ksatria Pengembara Season 1   23. Bagian 7

    “Kurang ajar, kau meremehkanku Jenderal yenzhen”. ucap Biksuni Meijui Shita lagi menggeram penuh kemarahan.“Keluarkan semua kemampuanmu wanita tua”. ucap Jenderal yenzhen lagi tersenyum sinis.“Kurang ajar. Aku tidak bisa melawannya dengan Jurus biasa, terpaksa kugunakan Jurus terlarang. Jurus Telapak Sari Pasir Besi, guru maafkan aku yang terpaksa menggunakan Jurus terlarang ini.”. batin Biksuni Meijui Shita lagi.Jenderal Yinzhen mengerutkan keningnya saat melihat Biksuni Meijui Shita merubah serangannya, ditelapak tangan Biksuni Meijui Shita terlihat muncul pasir-pasir halus.“Rasakan Jurusku ini Jenderal Yinzhen, Telapak Sari Pasir Besi Heaaa....wussshhhh...”. Biksuni Meijui Shita melepaskan Jurus mautnya, untung saja Jenderal Yinzhen dengan cepat bergerak menghindar.“Werrr...weeesshhh”. alangkah terkejutnya Jenderal Yinzhen melihat tempat dimana dia berdiri tadi su

  • Ksatria Pengembara Season 1   23. Bagian 8

    “Jenderal Yinzhen. Hati-hati, Jurus menghindar yang dipergunakannya bukanlah Jurus sembarangan, Jurus itu telah menyerap tenagamu”. teriak Jenderal Zeigan lagi saat menyadari apa yang terjadi. Mendengar teriakan sahabatnya, Jenderal Yinzhen baru menyadari apa yang terjadi, maka dengan cepat dia melompat mundur dengan nafas yang terengah-engah. Sementara itu sosok pemuda yang menjadi lawannya masih berdiri segar.“Kurang ajar. Kenapa aku bisa dibodohi seperti ini”. ucap Jenderal Yinzhen lagi menggeram marah.Sementara itu pendekar Tio, sudah berhasil menyelamatkan Biksuni Meijui Shita, tapi terlihat pendekar Tio sudah kelelahan karena tenaga dalamnya begitu terkuras untuk mengeluarkan racun dingin yang ada ditubuh Biksuni Meijui Shita. Kini mereka kembali menatap kearah pertarungan yang terjadi.Kini Bintang sudah kembali berhadapan dengan Jenderal Yinzhen. Jenderal Yinzhen sendiri menyadari kalau Jurus Golok Salju miliknya tidak

  • Ksatria Pengembara Season 1   23. Bagian 9

    “Matilah kau Ksatria Pengembara.”. teriak Jenderal Yinzhen lagi seraya menghentakkan kedua telapak tangannya, “Bruk”. sosok Bintang langsung berlutut karena begitu kuatnya hentakan tenaga dalam Jenderal Yinzhen pada dadanya dan yang lebih mengejutkan tiba-tiba saja kedua tangan Jenderal Yinzhen yang mengeluarkan pukulan Golok Salju telah membuat dada Bintang mulai terbungkus salju putih.“Tap...tappp...”. tapi diluar dugaan, sebelum semuanya terlambat, tiba-tiba saja kedua tangan Bintang terlihat langsung mencengkram kedua tangan Jenderal Yinzhen yang masih menempel didadanya.Kini terlihatlah sosok Bintang dan Jenderal Yinzhen yang saling mengadu tenaga dalam. Ditempatnya pendekar Tio terlihat sudah siap untuk membantu Bintang dengan Jurus 9 Mataharinya untuk menolong Bintang, tapi ; “Tunggu pendekar Tio. Lihat!”. ucap Tabib Dewa menahan gerakan pendekar Tio, saat itu Bintang yang tengah berlutut karena

  • Ksatria Pengembara Season 1   23. Bagian 10

    “Ksatria Pengembara, kini aku lawanmu”. sebuah suara terdengar dan membuat Bintang berbalik, rupanya sosok Jenderal Tou Ba Gui yang sudah berdiri dihadapan Bintang.“Tunggu Jenderal Tou Ba Gui”. sebuah suara membuat Jenderal Tou Ba Gui menahan gerakannya. Jenderal Zeigan terlihat maju beberapa tindak kedepan.“Kematiannya adalah milikku.”. ucap Jenderal Zeigan lagi, Jenderal Tou Ba Gui terlihat mundur kembali memberikan kesempatan kepada Jenderal Zeigan, karena Jenderal Tou Ba Gui tahu hubungan Jenderal Zeigan dan Jenderal Yinzhen sangat dekat sekali.“Jenderal Yinzhen sudah kuanggap seperti saudaraku sendiri. Kematiannya harus kau bayar dengan nyawamu Ksatria Pengembara”. ucap Jenderal Zeigan lagi terlihat menahan dendamnya.“Kulihat kau juga memiliki pukulan hawa panas. Aku ingin lihat apakah hawa panasmu mampu menghadapi Jurus Api Abadiku.”. ucap Jenderal Zeigan menggenggam kedua tang

  • Ksatria Pengembara Season 1   23. Bagian 11

    Sore mulai beranjak datang, dataran padang pasir angin menghembus kencang menerbangkan debu-debu pasir keudara. Dua sosok tubuh sudah saling berdiri saling berhadapan satu sama lain, kuatnya angin membuat kibaran pakaian keduanya saling berkibar dengan keras.Sosok Jenderal Zeigan tampak berdiri dengan kedua tangan yang sudah mengeluarkan api berwarna hitam. Didepannya Bintang terlihat berdiri tegar. Bintang menyadari kalau lawan yang dihadapinya kali ini benar-benar bukan lawan yang sembarangan, makanya Bintang tak mau main-main lagi. Bintang segera mengalirkan hawa inti saljunya kekedua tangannya, dan ; “Weeshhhh...weeesshhh...”. kedua tangan Bintang langsung mengeluarkan cahaya putih yang mengeluarkan embun-embun salju.Di depannya, Jenderal Zeigan terlihat terkejut melihat apa yang Bintang lakukan.“Dia juga memiliki pukulan berhawa dingin. Bagaimana bisa?”. batin Jenderal Zeigan lagi seakan tak percaya melihat lawan yang ada dihadapa

  • Ksatria Pengembara Season 1   23. Bagian 12

    “Ayo kita lanjutkan pertarungan kita jenderal”. ucap Bintang lagi seraya menyiangkan pedangnya.“Hyattt...wuuttt...wuuutttt...”. hampir bersamaan kedua-duanya saling menggebrak kedepan.“Trang...trangg...tranggg.”. beberapa kali terjadi benturan dari kedua pedang yang mengakibatkan percikan api yang luar biasa.Kembali satu pertarungan yang mengundang decak kagum semua orang yang melihatnya, dalam beberapa Jurus kedepan saja, Jenderal Zeigan sudah terdesak hebat oleh Jurus Pedang Bayangan yang digunakan oleh Bintang. Bahkan memasuki Jurus ke 48, tiba-tiba saja Bintang melemparkan Pedang Bayangannya kearah Jenderal Zeigan, pedang lemparan Bintang dengan seketika menjelma menjadi puluhan banyaknya, Jenderal Zeigan segera memutar pedangnya untuk menangkis serangan Bintang.“Trangg...tranggg!”. beberapa kali Jenderal Zeigan berhasil menangkis serangan pedang Bintang, tapi ; “Telapak B

  • Ksatria Pengembara Season 1   23. Bagian 13

    “Bersiaplah menerima seranganku Jenderal Tou Ba Gui”. ucap Bintang lagi. Jenderal Tou Ba Gui segera mempersiapkan dirinya untuk menerima serangan Bintang, Jenderal Tou Ba Gui meyakinkan dirinya untuk menang dalam pertarungan ini, karena jika tidak, bukan saja dirinya yang dipermalukan, tapi seluruh orang-orang dunia persilatan akan memandangnya rendah.“Serrrr”. tiba-tiba saja dengan kecepatan tinggi, sosok Bintang berkelebat menyerang kearah sosok Jenderal Tou Ba Gui, ditempatnya Jenderal Tou Ba Gui terperanjat melihat kecepatan gerak tubuh Bintang yang jauh melebihi kecepatan Kaki Anginnya. Tak mau kalah. Jenderal Tou Ba Gui cepat bergerak menghindar, serangan pertama Bintang lewat.“Awas serangan!”. tiba-tiba saja sosok tubuh Bintang sudah berada dibelakangnya, Jenderal Tou Ba Gui sangat terkejut melihat betapa cepatnya Bintang bergerak, kembali Jenderal Tou Ba Gui memperlihatkan kelasnya sebagai Jenderal Kaisar Shun-Ti,

Latest chapter

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 20

    Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 19

    Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 18

    SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 17

    Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 16

    Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 15

    Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 14

    “Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 13

    Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 12

    Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu

DMCA.com Protection Status