Share

Bab 217

Penulis: Myafa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-05 22:49:02

Nerissa segera masuk ke ruangan Naven. Saat masuk, dia melihat makanan berjajar di atas meja makan kecil yang ada di pojok ruangan. Tampak begitu menggiurkan sekali.

“Kapan kamu pesan sebanyak ini?” Nerissa menatap Naven yang masih duduk di kursinya, tampak kacamata masih bertengger di hidungnya.

Naven langsung mengalihkan pandangan ketika melihat sang istri. Senyum manis pun menghiasi wajahnya.

“Tadi, aku pesan online.” Naven segera berdiri, kemudian menghampiri sang istri. Saat tak jauh dari sang istri, dia mengulurkan tangannya. Menggandeng sang istri di sana.

Nerissa segera menerima uluran tangan sang suami. Kemudian ikut ke meja makan.

Mereka duduk berhadapan. Tampak Nerissa begitu bersemangat melihat makanan yang ada di depannya. Karena itu, tanpa berlama-lama dia segera makan.

“Apa kamu tidak mual?” Naven melihat sang istri tampak asyik makan.

“Aku hanya mual saat pagi saja. Jadi saat siang. Aku bisa makan dengan tenang.” Dengan senang Nerissa menyuap makanan.

Melihat is
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Ayo kita halangin.jgn sampai dua nikung
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
duuuh.. ternyata benar kecurigaan diriku.jika dya mencintai kiki.semoga saja perasaan cinta dya itu tidak sampai membuat dya mempunyai pikiran untuk merusak hubungan kiki dan ana
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
sepemikiran kita, aunty
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 218

    “Aku lapar.” Nerissa menjawab sambil tersenyum dan memamerkan deretan giginya yang rapi.Melihat aksi sang istri itu membuat Naven tersenyum. Dengan segera dia melihat lemari pendingin. Mencari apa yang bisa dibuatnya untuk sang istri.“Aku ingin makan keju.” Nerissa langsung memberitahu sang suami.Mendengar apa yang diinginkan sang istri, Naven langsung berpikir apa yang bisa dibuatnya dengan keju. Tiba-tiba dia berpikir membuat corndog. Karena itu dia mencari sosis. Beruntung ada sosis di lemari pendingin. Dengan segera, Naven mencari bahan lainya. Dan, beruntungnya, bahan lainnya ada.Tak membuang waktu, Naven langsung membuatkan untuk sang istri. Tak peduli sudah tengah malam sekali pun.“Kamu buat apa?” Nerissa tampak penasaran sekali.“Corndog.”Mata Nerissa langsung berbinar ketika mendengar hal itu. Keju mozarela pas sekali untuk dibuat corndog. Jadi, dia tak sabar untuk menunggu sang suami membuatkannya.Dengan segera Naven membuatkan makanan untuk sang istri. Dia tampak lih

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-06
  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 219

    Mendapati pertanyaan itu, Nerissa tampak bingung. Dia tidak tahu apa yang akan dilakukannya jika berhenti bekerja. Lagi pula kehamilannya tidak terlalu menyusahkan.“Aku ingin kamu berhenti bekerja dan fokus pada kandunganmu.”Mendengar ucapan sang suami itu membuat Nerissa merasa tidak enak. Padahal selama bekerja pun dia selalu menjaga kandungannya.Nerissa mulai mempertimbangkan untuk berhenti bekerja. Karena menurutnya untuk menjaga nama baik suaminya.Suaminya seorang presdir, lalu untuk apa dia memaksakan bekerja di saat kehamilan. Bukankah itu akan membuat orang berpikir jika suaminya kejam.“Sampai bulan ini saja. Aku akan ajukan pengunduran diri.”Naven langsung semringah mendengar ucapan sang istri. Sejujurnya dia berharap jika sang istri berhenti bekerja agar bisa fokus dengan kehamilannya, tapi dia tak mau memaksa, karena itu dia memilih sang istri memutuskan sendiri.“Baiklah, segera ajukan pengunduran dirimu. Jadi aku akan lebih tenang nanti jika kamu di rumah.”Melihat

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-07
  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 220

    Naven segera pergi ke supermarket untuk mencari bahan. Berbekal resep di internet dia mencari semua bahan yang dibutuhkan. Kiki yang ikut hanya menemani sang atasan memilih bahan rujak tersebut. Dia hanya membantu membawakan barang belanjaan yang dibeli oleh Naven.“Pak Naven bisa membuat rujaknya?” tanya Kiki ingin tahu.“Ada banyak resep, ikuti saja.”Kiki merasa Naven cukup hebat, walaupun belum pernah membuat rujak, tapi tetap mau mencoba demi sang istri.“Kamu ikut ke apartemenku setelah ini.”“Untuk apa, Pak?” Kiki pikir, dia hanya akan menemani Naven saja. Tapi, ternyata harus ikut ke apartemen.“Apa kamu mau aku membuat semua ini sendiri?” Naven melihat ke arah buah-buahan yang dibelinya. Sebanyak itu buah, tentu saja dia akan kesulitan jika membuatnya sendiri.Kiki langsung melihat ke arah buah-buahan yang dibeli Naven. Memang jika membuat sendiri, pastinya akan sulit. Jadi mau tidak mau, Kiki harus membantu.‘Istri siapa yang nyidam, siapa yang ikut repot.’ Kiki hanya berani

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-08
  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 221

    “Ki, ajak Dya di mobilmu sekalian.” Naven menatap Kiki setelah pria itu selesai memasukkan koper.Kiki mengalihkan pandangan ke Dya. Dilihatnya gadis itu sedang menarik koper ke arahnya. Mobil Naven penuh dan hanya tersisa satu kursi di depan. Jadi wajar jika Dya ikut dengannya.“Baik, Pak.” Kiki mengangguk.“Ini, Ki.” Dya memberikan koper pada Kiki.Kiki segera menerima koper yang diberikan oleh Dya, kemudian memasukkannya ke dalam mobil. Saat semua koper sudah dimasukkan, Kiki segera masuk ke mobil.Melihat Kiki yang sudah masuk, Dya segera ikut masuk. Duduk manis di kursi penumpang.Kiki segera melajukan mobilnya. Menuju ke rumah orang tua Naven. Sepanjang perjalanan, Kiki hanya fokus pada jalanan, tidak sama sekali bicara.“Libur seperti ini, pacarmu tidak masalah jika kerja?” Dya mengajak bicara saat Kiki sibuk menyetir.Kiki yang sedang menyetir langsung mengalihkan pandangan pada Dya. “Dia tahu aku sedang bekerja, jadi tidak masalah.” Dia menjawab tanpa menoleh pada Dya.“Baik

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-08
  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 222

    Naven tersenyum ketika sang istri bertanya tentang sepupunya itu. Tadi, dia mencegah Dya untuk ikut dengan Kiki dengan alasan akan mengantarkan. Namun, pada akhirnya Naven justru menyuruh sopir untuk mengantarkannya.“Dya tidak akan marah. Tenang saja.” Naven meyakinkan sang istri.Nerissa hanya berharap jika Dya tidak akan marah padanya perihal suaminya yang tidak mengantarkan pulang.“Sudah ayo istirahat. Kamu harus banyak istirahat.”Naven menarik sang istri dengan lembut, kemudian mengajak sang istri naik ke atas tempat tidur. Naven menarik selimut agar sang istri segera tidur.Namun, sebelum menutupi tubuh sang istri, Naven mencium dulu perut sang istri.“Selamat tidur anak papa.”Melihat aksi sang suami, selalu membuat Nerissa tersenyum. Naven selalu perhatian pada anak di dalam kandungan.Setelah mencium perut sang istri, Naven beralih pada dahi sang istri. “Selamat tidur, Sayang.”“Selamat tidur.” Nerissa tersenyum.Kehidupan rumah tangga Naven dan Nerissa begitu diliputi keba

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-09
  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 223

    Bab 223Nerissa langsung mengalihkan pandangan pada suaminya. Tidak menyangka sang suami akan melakukan itu. Tentu saja dia senang jika sang suami melakukan hal itu. “Terima kasih, Pak Naven.” Para karyawan pun menyambut senang tawaran itu. Mereka tentu senang diajak makan-makan oleh Presdir. Tentu saja jika dengan Presdir, restoran yang dipilih restoran mahal. “Sudah, kalau begitu kalian kembali bekerja semua.” Nerissa memberikan perintah. Acara perpisahan akan dilanjutkan nanti di restoran. Semua karyawan kembali ke meja kerja masing-masing melanjutkan kembali pekerjaanya. Nerissa masih di depan lift bersama suaminya. Dia tersenyum manis pada sang suami. “Aku akan rapikan barang-barangku. Setelah itu ke ruanganmu.” “Baiklah, aku akan tunggu. Aku akan minta Kiki untuk membantu membawakannya nanti.” “Iya, aku akan kabari jika sudah selesai.” Naven segera kembali ke ruangan. Meninggalkan sang istri. Saat Naven pergi, Nerissa langsung ke meja kerjanya. Merapikan barang-barang m

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-10
  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 224

    Mendapati ucapan sang suami itu Nerissa langsung curiga. Dia yakin jika sang suami menginginkan sesuatu, apalagi jika hubungan intim. “Sayang, ini di kantor.” Nerissa mencoba mengingatkan. “Memang kenapa jika di kantor? Bukankah jadi sensasi baru.” Naven menarik tubuh sang istri. Nerissa hanya bisa terperangah mendengar apa yang dikatakan sang suami. Tentu saja itu membuatnya ragu. Bagaimana bisa dia melakukan hal itu. Naven mendekat ke arah sang istri. Tangannya langsung merengkuh pinggang sang istri. Jika sudah seperti ini, artinya dia tidak bisa lari ke mana pun. Nerissa pun pasrah saja ketika sang suami membawanya ke dalam pelukan. Tak membuang waktu lama, Naven mendaratkan kecupan di bibir sang istri. Menyesap manisnya bibir sang istri. Tentu saja ciuman itu mengantarkan mereka pada pencarian kenikmatan. Tentu saja kegiatan candu itu selalu tak pernah bisa dilepaskan. Tak peduli sedang di mana. Di saat hasrat datang, perlu segera dituntaskan. Naven mendorong lembut tubuh

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-10
  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 225

    Naven mengangguk ketika sang istri meminta izin untuk ke toilet.Mendapatkan izin sang suami, Nerissa segera ke toilet. Dia ingin menemui Dya yang tampak kesal sekali. Saat masuk ke toilet tampak Dya berada di bilik toilet. Jadi Nerissa memilih menunggu.Beberapa saat kemudian Dya keluar dari bilik toilet.“Kamu di sini, Sa?” Dya tampak terkejut ketika melihat Nerissa ada di toilet juga.“Iya.” Nerissa mengangguk.Dya segera mencuci tangannya di wastafel.“Dya, ada yang aku ingin tanyakan pada.” Nerissa memberanikan diri untuk bertanya.“Apa?”“Apa kamu suka Kiki?” Nerissa bertanya dengan suara lirih.Mendapati pertanyaan itu, Dya langsung terdiam. Dia bingung harus menjawab apa, mengingat perasaannya tidak bisa dibohongi. Tapi, tentu saja dia salah karena mencintai kekasih orang lain.“Iya, tapi tenanglah, aku tidak akan mengganggu hubungan Kiki dan Ana.” Dya meyakinkan Nerissa mengingat iparnya itu adalah teman Ana juga.Ada perasaan tenang ketika mendapati jawaban Dya. Namun, dia m

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-11

Bab terbaru

  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 350 (Naven-Nerissa) TAMAT

    “Sayang, cepat kita tidak boleh datang terlambat, apalagi kita adalah pendamping pengantin wanita.” Naven mengetuk pintu kamar mandi karena sang istri tidak kunjung keluar.Hari ini adalah hari pernikahan Dya dan Dave. Pesta pernikahan di adalah di pulau dewata. Keluarga turut hadir untuk menemani pernikahan Dya.Tadinya, Dya mau menunggu kuliahnya selesai, tetapi sang oma memaksa untuk segera Dya menikah agar oma tenang ketika Dya di luar negeri. Alhasil, akhirnya Dya pun menuruti.Mengingat Dya dan Dave saling mencintai, jadi tak ada masalah bagi mereka menikah kapan pun. Mungkin lebih cepat justru lebih baik.“Iya-iya, sebentar.” Nerissa segera keluar dari kamar mandi.“Ayo, semua sudah siap.” Naven segera mengayunkan langkah keluar dari kamar hotel sambil menggendong Naresh di dadanya.Nerissa mengekor sang suami di belakang. Sebenarnya, tadi ada yang ingin dikatakan oleh Nerissa, tetapi sepertinya, dia akan mengatakan pada suaminya nanti saja.Acara pesta pernikahan Dya dan Dave d

  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 349 (Naven-Nerissa)

    “Ki, pastikan pria itu mendapatkan hukuman yang setimpal. Aku tidak mau sampai dia bebas dengan mudah setelah apa yang dilakukan pada Nerissa!” Naven memberikan perintah pada Kiki untuk mengurus semuanya. Memastikan jika Harry akan mendapatkan ganjaran yang setimpal atas apa yang dilakukannya.“Baik, Pak. Saya akan pastikan jika Harry akan mendapatkan balasan setimpal atas apa yang dilakukannya.”“Baiklah, aku titip kantor beberapa hari padamu. Jika tidak ada urusan mendesak jangan hubungi aku.” Hari ini rencananya Naven dan Nerissa akan pergi ke pulau dewata untuk menikmati liburan. Sejujurnya kejutan yang akan diberikan Naven adalah mengajak Nerissa berlibur. Namun, ternyata semua berantakan karena ulah Harry.“Baik, Pak.” Kiki mengangguk. “Kalau begitu saya permisi dulu.” Kiki segera keluar dari ruang kerja Naven.Setelah Kiki pergi, Naven segera keluar dari ruang kerjanya dan beralih ke kamarnya. Karena hari ini dia berangkat ke Bali, jadi dia tidak ke kantor dan memilih meminta

  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 348 (Naven-Nerissa)

    Harry langsung mempercepat langkahnya. Meraih tangan Nerissa.Nerissa yang ditarik Harry berusaha untuk melepaskan diri. Sayangnya, tangan Harry cukup kuat saat mencengkeram tangan Nerissa.“Kali ini kamu tidak akan bisa lari.”“Lepaskan aku.” Nerissa memukul Harry. Sayangnya, pukulan itu tak seberapa. Jadi tangan Nerissa masih terus dicengkeram. Karena tak bisa lepas dengan memukul, Nerissa beralih menggigit tangan Harry.“Achhh ….” Harry kesakitan ketika digigit, dengan segera dia melepaskan tangannya yang mencengkeram tangan Nerissa.Nerissa yang mendapatkan kesempatan itu segera berlari ke arah pintu.Harry yang melihat Nerissa berlari, segera mengejar. Dia menarik rambut Nerissa hingga Nerissa terjatuh. Tubuh Nerissa terjatuh ke lantai cukup keras. Hingga membuatnya kesakitan.Tak membuang waktu Kiki menarik kedua tangan Nerissa. Menyeret tubuh Nerissa dan membawa tubuh wanita itu ke tempat tidur.Nerissa terus meronta-ronta. “Tolong … tolong … tolong ….” Teriakan Nerissa terus b

  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 347 (Naven-Nerissa)

    Satu jam sebelumnya. Tepatnya saat Nerissa tengah berangkat, di tempat lain Arumi mengerutkan dahinya ketika melihat Harry sedang memesan kamar hotel dengan kartu debit miliknya.“Untuk apa dia memesan hotel?” Arumi pun bertanya-tanya akan hal itu.Sejenak Arumi teringat pertengkaran dengan Harry kemarin. Kemarin Harry masih berpikir untuk balas dendam atas apa yang dilakukan Nerissa. Sekuat tenaga Arumi mencegah itu. Memberitahu jika selama kehamilan dibantu oleh Nerissa. Sayangnya, Harry seolah tak peduli sama sekali dengan apa yang dikatakan oleh Arumi.“Jangan-jangan dia mau menjebak Nerissa.”Tak mau hal itu terjadi, Arumi segera menghubungi Nerissa. Sayangnya, ponsel Nerissa tak kunjung diangkat. Berulang kali dia mencoba menghubungi, tapi tidak kunjung diangkat.“Sa, ayo angkat.” Arumi benar-benar panik ketika Nerissa tidak kunjung mengangkat sambungan telepon.“Halo.”Akhirnya setelah sekian lama, sambungan telepon diangkat juga. “Sa. Ini aku Arumi.”“Maaf, Bu, Bu Nerissa tida

  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 346 (Naven-Nerissa)

    “Sebentar lagi ulang tahun pernikahan kita. Apa kamu akan memberikan kejutan padaku?” tanya Nerissa yang sedang memasangkan dasi pada sang suami.Usia pernikahan Nerissa dan Naven sudah memasuki dua tahun. Nerissa ingin setiap momen selalu mengesankan.Naven hanya tersenyum mendengar ucapan sang istri. “Jika kejutan diberitahu, namanya bukan kejutan.”Nerissa menekuk bibirnya. Ternyata sang suami tidak akan memberitahunya. Tetap mau merahasiakannya.Melihat sang istri yang menggemaskan, membuat Naven mendaratkan kecupan di bibir sang istri.“Tunggu saja kejutan dari aku.” Naven mengedipkan matanya.Nerissa tentu saja penasaran sekali dengan kejutan apa yang akan diberikan oleh sang suami. Namun, dia harus bersabar.Mereka segera keluar setelah rapi. Di luar sudah ada Naresh dengan babysitter. Selama di rumah memang ada babysitter yang menemani Nerissa merawat Navesh. Namun, hanya sekedar membantu saja. Karena semua masih dikerjakan oleh Nerissa sendiri.“Anak Papa.” Naven segera merai

  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 345 (S2 Part 93) Tamat

    Pesta berakhir juga. Kiki dan Ana segera kembali ke kamar hotel untuk beristirahat. Perasan Ana begitu berdebar karena menyadari jika setelah pernikahan usai, pastinya kini akan ada malam pertama.Saat masuk ke kamar, rasa berdebar itu semakin bertambah karena melihat kamar yang didekorasi untuk pengantin baru. Bunga-bunga yang berbentuk love di atas tempat tidur tampak begitu cantik. Aromanya semerbak menghiasi kamar.“Aku dulu atau kamu dulu yang mau membersihkan diri?” Kiki langsung bertanya ketika baru masuk ke kamar. Dia sendiri sebenarnya juga berdebar-debar. Jadi memilih untuk mengalihkan perhatian.“Kamu dulu saja. Aku masih mau membersihkan wajahku.”“Baiklah.”Kiki segera masuk ke kamar mandi, sedangkan Ana langsung membersihkan wajahnya yang masih memakai make up. Jantung Ana begitu berdegup kencang. Membayangkan apa yang akan terjadi nanti setelah ini.Setengah jam berlalu, akhirnya Kiki selesai juga. Pria itu keluar hanya memakai celana panjang saja dan membiarkan dadanya

  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir    Bab 344 (S2 Part 92)

    Mendapati jawaban Ana itu, Kiki senang sekali. Ternyata tidak sia-sia dirinya membuat kejutan ini untuk Ana.Segera menyematkan cincin pada jemari Ana. Kemudian langsung berdiri. Sebuah kecupan pun diberikan oleh Kiki di dahi Ana.“Terima kasih sudah menerima aku.” Kiki benar-benar bahagia.“Sama-sama.” Ana mengulas senyuman.Beberapa saat kemudian petugas hotel datang. Mereka menyajikan makan di meja yang berada di balkon. Ternyata Kiki memesan makan di kamar hotel sekalian.“Sejak kapan kamu menyiapkan ini semua?” Ana masih belum menyangka jika Kiki akan mempersiapkan semua ini.“Aku mempersiapkan ini kemarin.”“Dapat ide dari mana kamu menyiapkan semua di kamar hotel?” Ana begitu penasaran.“Tidak dapat ide dari mana-mana. Aku merasa di sini akan lebih leluasa dan tidak dilihat oleh banyak orang.” Kiki merasa jika di restoran biasa, akan banyak orang di sana. Jadi sengaja dia menyiapkan ini semua di kamar hotel.“Dasar, aku sudah berpikir yang tidak-tidak, ternyata kamu hanya membe

  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 343 (S2 Part 91)

    Sepanjang jalan Ana memilih diam. Dia merasa tidak nyaman dengan apa yang dilakukan Kiki.“Kenapa diam saja?” tanya Kiki.“Aku kesal, kenapa kamu mengajak aku pulang. Mereka akan tahu jika kita ada hubungan jika seperti itu.” Ana meluapkan rasa kesalnya pada Kiki.“Aku sudah tidak mau menutupi semua. Ini sudah saatnya orang-orang tahu hubungan kita.” Kiki merasa jika yang dikatakan Dya ada benarnya. Semakin dirinya menyembunyikan hubungan dengan Ana. Orang-orang justru akan membuat Ana seperti pelakor yang merusak rumah tangganya.Ana merasa memang sudah saatnya hubungan mereka diketahui oleh semua orang. Apalagi tadi Ana melihat Dya sudah menggandeng pria lain. Namun, tetap saja ada rasa berdebar. Sedikit takut dengan tanggapan orang tentang hubungannya.“Aku sudah tidak mau sembunyi-sembunyi lagi. Aku mau semua orang tahu jika kita menjalin hubungan.”“Baiklah, biarkan semua orang tahu hubungan kita.” Ana pun setuju dengan apa yang dikatakan Kiki.****Pagi-pagi Kiki sudah datang ke

  • Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir   Bab 342 (S2 Part 90)

    Ana tadinya hendak keluar dari bilik toilet. Namun, urung melakukannya ketika mendengar rekan-rekannya membicarakan dirinya. Namun, saat keluar, dia tidak menyangka jika akan bertemu dengan Dya.“Iya.” Ana mengangguk.“Kamu dengar apa yang mereka bicarakan tadi?” tanya Dya, walaupun sejujurnya Dya yakin jika Ana mendengar.“Dengar.” Ana mengangguk.“Kamu dan Kiki sudah menjalin hubungan?” Dya kembali menelisik, ingin tahu tentang apa yang terjadi pada Kiki dan Ana setelah perceraian mereka.“Kami sudah menjalin hubungan lagi setelah dua bulan perceraian kalian.” Ana mencoba menjelaskan, walaupun merasa tidak enak karena langsung menjalin hubungan dengan Kiki pasca bercerai.Mendengar itu sejujurnya Dya tidak masalah. Lagi pula Dya sudah move on. Mau Kiki menjalin hubungan lagi dengan Ana secepat apa pun, bukan masalah baginya. “Apa di kantor belum ada yang tahu perceraian kami?” Dya tampak penasaran lagi.“Belum. Kiki masih merahasiakan semua.”Dya merasa jika ada alasan yang dilak

DMCA.com Protection Status