Share

Tangan dan kaki

"Untuk mangga muda ini biar saya yang membayarnya, ya, Kak. Saya berharap, kakak benar-benar lagi ngidam." Perkataan karyawan minimarket saat itu.

Glek

Tegakkan saliva naya mengalir begitu saja.

Ngidam? Apa aku ini ...."

Spontan, Naya menutup mulut dengan telapak tangannya. Kedua bola matanya terbelalak kaget mengimbangi tegakan saliva yang mengalir begitu saja.

Sesaat, ia menunduk. Jari jemari tangannya mulai memegang perutnya yang masih rata.

Apa iya ada bayi di rahimku ini? batin Naya mengusap secara perlahan. Tubuhnya meremang, senyumnya tertoreh berharap kabar baik itu terjadi pada dirinya.

"Aku akan jadi ibu," lirih Naya menatap ke arah perutnya.

Prank

Bunyi pecahan kaca mengejutkan kanaya.

Naya ... Naya ...

Naya menoleh saat teriakan Alen terdengar begitu memekak telinganya.

"Iya, Mas!" jawab Naya berlari menghampiri suaminya.

Ceklek

Naya terperangah dan terbelalak kaget melihat tangan kekar suaminya berdarah. Sejenak, kedua matanya mengerling saat melihat vas bunga kesayangann
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status