Share

7| Jadi pacar pura-pura

Penulis: Sang bunda daisy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Plak!

Radiv menampar wajah putra sulungnya dengan kasar, hingga membuat wajah Kaivan menoleh karena tamparan tersebut.

"Dasar Anak kurang ajar! apa susahnya menerima perjodohan dengan Diska. Toh dia wanita baik-baik bahkan dari keluarga terhormat," tutur Radiv penuh emosi.

"Tapi aku engga suka ataupun cinta sama dia Pah. Jadi aku mohon, berhenti untuk maksa aku nerima perjodohan itu," jelas Kaivan lalu mengusap wajahnya dengan telapak tangan.

Kimberly meremas kuat seprei yang iya tiduri, Diam-diam Kimberly mendengarkan percakapan kedua lelaki dengan beda usia tersebut.

seperti perintah Kaivan. Kimberly hanya perlu ber pura-pura tidur, saat ada seseorang yang masuk Ke Kamar itu. Walau akhirnya Kimberly tidur beneran, lalu terbangun saat Ayahnya Kaivan memaksa masuk.

"Alah persetan dengan cinta! Papah dan Mamah mu saja awalnya tidak saling cinta. Tapi seiring berjalanya waktu cinta itu juga muncul, dan lahir lah kamu. paham?"

"Dan wanita murahan mana lagi itu yang kamu tiduri? engga capek gonta-ganti teman tidur terus" ucap Radiv menyindir kelakuan putranya.

"Papah engga perlu tau, yang jelas dia beda dengan perempuan lain maupun wanita pilihan Papah," sahut Kaivan dengan sorot mata menajam.

detik itu juga Radiv meninggalkan kamar hotel tersebut dengan emosi yang masih melekat didadanya.

Merasa sudah aman, Kimberly membuka matanya yang sejak tadi memejam. Lalu menatap Kaivan dengan raut wajah yang penuh dengan pertanyaan.

"Jadi maksud Bapak tidur itu... tidur yang seperti tadi?" tanya Kim memberanikan diri.

Kaivan menoleh kebelakang, "Hmm, memang tidur seperti apa yang kamu pikir?" Kaivan malah balik bertanya membuat Kimberly meneguk ludah karena sepertinya iya sudah salah paham.

Lalu Kaivan menarik laci nakas disamping tempat tidur, mengeluarkan secarik kertas putih dan juga pulpen. dan menaruhnya diatas nakas.

Tuk tuk!

"Tanda tangan!" katanya datar, mengetuk nakas dengan jari yang ditekuk, "Kamu bisa baca dulu surat perjanjian kontrak kita. Setelah itu tanda tangan diatas materai,"

Kimberly beranjak mendekati Nakas, walau waspada sambil menutupi bagian dadanya yang begitu terekspos.

"Jadi pacar pura-pura Bapak? selama 6 bulan?" tanya Kim dengan dahi mengkerut.

"iya, mulai hari ini kamu dan saya akan terlibat perjanjian kontrak selama 6 bulan untuk menjadi pacar pura-pura saya. didepan orang tua maupun siapa saja yang mengetahui hubungan kita." jelasnya sambil duduk dikursi dan menghidupkan sebatang rokok miliknya.

"Tapi kenapa harus saya Pak? kenapa Bapak tidak cari wanita lain saja diluar sana. Atau mungkin beberapa teman tidur Bapak seperti yang tadi.. maaf disebutkan oleh Ayah Bapak," protes Kim tak setuju.

Kaivan menarik garis bibirnya miring, menatap Kimberly dengan tatapan licik.

"Kamu pikir setelah kamu menipu saya, kamu bisa bebas begitu saja? tidak semudah itu, setelah kamu-" Kaivan menjeda kata-katanya sambil menunjuk Kimberly sesaat, "Setelah kamu dan teman mu yang brengsek itu menipu saya!" ungkapnya seolah naik pitam mengingat dirinya yang telah ditipu mentah-mentah.

Mau tidak mau Kimberly menanda tangani surat perjanjian tersebut secara terpaksa. walau sebenarnya hatinya menangis karena setiap hari pasti hari-harinya akan sial karena berurusan dengan pria dingin tersebut.

"Bagus, ini cek 500 juta untuk mu sesuai janji saya," katanya meraih surat perjanjian tersebut dan memberikan selembar cek dengan nominal uang yang dijanjikan.

Lalu Kaivan pergi begitu saja meninggalkan Kimberly seorang diri Di dalam kamar dengan perasaan dongkol. tapi sebelum benar-benar keluar, Kaivan sempat bergumam kecil dengan senyuman tipis dibibir.

Cantik juga.

***

Kimberly beraktifitas seperti biasa Di Kantor, mengerjakan beberapa pekerjaan yang memang sudah menjadi tugasnya setiap hari.

"Eh kalian udah tau belum? denger-denger Pak Bos mau dijodohin tau," bisik Vivi menyeret kursi kerjanya agar lebih dekat dengan Kim dan Dimas.

Dimas menoleh sambil menatap waspada sekeliling, "Yang sama putri pengusaha periklanan bukan sih? kemarin anak-anak divisi lain juga pada gosipin tuh," sahut Dimas menanggapi.

"A-ah? kalian denger gosip darimana sih heran gue," Kimberly menggaruk pelipisnya yang tak gatal karena gerogi.

"Ck, lo mah kudet Kim, diotak lo kerja terus sih! gosip hot news gini lo engga tau," Vivi berdecak menatap Kimberly yang seperti ketinggalan gosip.

"Gue pernah tuh liat berita keluarga pengusaha itu di sosial media, beuhhhhh cantik banget sumpah putrinya," tutur Dimas bercerita dengan semangat.

"Wah cocok dong berarti sama Pak Bos. ganteng dan cantik," puji Vivi cekikikan.

Kimberly memutar bola matanya malas, enggan sekali menggosip kan Ceo perusahaan yang nyatanya berhati dingin.

ganteng?

tentu pujian itu sama sekali tidak terbayangkan dipikiran Kimberly, mengingat sifat dan sikap Kaivan terhadapnya.

"AYO PADA NGAPAIN ITU? KERJA! KERJA! MALAH PADA NGERUMPI!" tegur Pak Handoko saat masuk keruangan divisi editor, dan malah melihat editornya pada ngerumpi.

Sontak membuat mereka bertiga jadi gelagapan seketika, dan kembali ke posisi mereka masing-masing.

Jam istirahat kantor tiba, semua karyawan termasuk Bos besar pun turut beristirahat.

Entah setan apa yang merasuki Kaivan, Tiba-tiba saja dia mengajak Arvelio untuk makan siang dikantin berdua.

"Tumben banget lo makan siang dikantin, biasanya diluar," ujar Arvelio heran.

"Mau nyari suasana baru aja, sekalian liat gimana kondisi kantin karyawan. melihat layak atau tidak layaknya," jawabnya datar.

Tatapan Kaivan tiba-tiba teralih kearah tempat prasmanan menu makanan yang memang disediakan untuk para karyawan secara gratis.

Dan engga sengaja juga Kimberly menoleh kearah Kaivan berada dan manik mata keduanya pun bertemu.

"Lo liatin apaansi," Arvelio menatap kearah Kaivan menatap.

"Menunya enak ngga?" jawab Kaivan mencoba mengalihkan perhatian Arvelio.

Arvelio menggaruk kepala belakangnya, "Eum, lumayan sih. gue udah lama juga engga makan siang dikantin soalnya," jawabnya ragu lalu melangkah bersamaan dengan Kaivan menuju tempat prasmanan tersebut.

Melihat Kaivan mendekat, reflek banget Kimberly buru-buru mau pergi, tapi tiba-tiba kakinya kesandung sama sebelah kakinya sendiri.

Brukkk!

"Aws," rintih Kim karena tanganya tersiram kuah sup yang masih panas.

Seisi kantin dibuat tercengang dengan insiden tersebut, menatap iba kearah Kimberly.

"Tanganya sakit ya? merah gini," jangan berharap itu suara Kaivan, karena barusan Arvelio yang reflek mendekat kearah Kimberly hendak membantunya.

"Engga apa Pak," jawab Kim meringis, "Biar saya kasih salep, nanti juga sembuh." tambahnya mencoba berdiri kembali.

"Mending dikompres air dingin Kim, takutnya kulit kamu melepuh kena kuah sup yang panas," Arvelio terlihat begitu peduli membuat Kaivan tiba-tiba jadi menekan pipi dalamnya dengan lidah.

"Lio ayo kita makan diluar aja," ajak Kaivan menarik lengan sahabatnya dan membiarkan Kimberly dengan luka di tanganya.

Kimberly menatap kepergian keduanya datar, walau pikiranya sedikit kesal karena Kaivan tidak ada reaksi apapun saat melihat dirinya terluka seperti ini. seperti tidak kenal sama sekali, padahal beberapa hari inikan mereka berdua sering bertemu.

Bab terkait

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   8| Peduli tapi gengsi

    Kaivan menyantap menu makan siangnya dengan lahap. Seperti biasa, dia akhirnya memilih makan siang di sebuah restoran yang jaraknya cukup dekat dari kantor. "Gue bingung deh, tadi lo sendiri yang ngajakin gue makan Di Kantin kantor. Sekarang malah berubah pikiran dan makan disini, ck aneh lo," Arvelio menggelengkan kepalanya, merasa heran dengan sikap sahabatnya yang mudah berubah-ubah. "Bawel, tinggal makan aja segala protes," jawab Kaivan ketus. Arvelio terkekeh, sudah hafal betul jika Kaivan tipe orang mood'ian. "Padahal gue tadi mau nolongin gebetan gue dulu, kasian tanganya pasti melepuh tuh kena kuah sup tadi," cetus Arvelio hingga membuat Kaivan hampir saja tersedak. Kaivan meraih gelas yang berisi air putih, lalu meneguknya sebentar dan menatap kearah Arvelio sambil menyatukan kedua alisnya. "Gebetan? lo kenal sama karyawan cewe tadi?" tanyanya datar walau sebenarnya sedikit kepo. "Kimberly? baru kenal beberapa hari lalu sih, cuma gue klik aja waktu liat dia. kayak ada

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   9| Akting

    Kimberly meneguk ludah saat menatap Radiv, Dirut utama sekaligus pemilik perusahaan tempatnya bekerja. "Malam Om, perkenalkan saya Kimberly." uluran tangan Kimberly berikan saat ayahnya Kaivan menatapnya begitu intens. Radiv memiringkan kepalanya lalu menyipitkan mata seolah mengingat sesuatu. "Sepertinya wajah kamu tidak asing bagi saya," ucap Radiv berbicara. "Duduk dulu Pah, kasian pacarku jika berdiri seperti ini," pinta Kaivan memberi intruksi. Lalu Kaivan menuju meja makan, menarik kursi dan mempersilahkan Kimberly duduk lebih dulu. Sebuah act of servis yang membuat wanita manapun akan terkesima menatapnya. "Makasih," ucap Kim tersenyum walau dirinya tau bahwa yang dilakukan Kaivan hanyalah pura-pura. "Jadi kamu pacarnya Kaivan? sudah berapa lama? Kaivan tidak pernah bercerita sih kalo dia punya pacar," ucap mery, Mamahnya Kaivan. Kimberly mengangguk, "Iya tante, kita pacaran udah.. " Kimberly menjeda ucapanya, seketika gugup dan jadi bingung harus jawab apa. "Kami pac

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   10| Masalah Raina

    Raina Hadju, seorang penulis terkenal yang sudah meluncurkan puluhan karya Novelnya diranah perbukuan. Pagi ini mendatangi perusahaan PT. Terbit terang dengan emosi yang menggebu-gebu. "Iya, saya Raina Hadju," ucapnya angkuh. "Wah senang bertemu dengan anda, Mbak," kata Kim dengan senyum merekah, karena dia ini termasuk penggemar berat karya-karyanya. "Gaush basa-basi! saya kesini bukan untuk berjumpa dengan editor semacam kamu," katanya memandang rendah Kimberly, sambil menatap name tag Kimberly yang menggantung di leher. Kimberly menarik senyum miring keatas, "Biarpun jabatan saya hanya editor, tapi attitude saya sepertinya lebih baik, daripada anda," ucap Kim menatap tajam dan jadi kesal karena ucapan wanita itu. Plak! Raina menampar wajah Kimberly tiba-tiba, membuat semua orang yang ada diruangan itu terkejut. "Kurang ajar! berani sekali kamu Kimberly terkejut dan melebarkan matanya saat pipinya ditampar begitu saja oleh Raina. "ini ada apa? kenapa ribut-ribut?" Kaiva

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   11| Keputusan Radiv

    "Pecat wanita itu!" Pak Bambang, selaku HRD, di perusahaan miliknya tercengang, saat mendengar kalimat tajam atasanya. "Maaf, Pak. Maksud Bapak siapa yang harus saya pecat? saya tidak mengerti," ucap Pak Bambang kebingungan. "Editor di perusahaan ini yang bernama Kimberly," desisnya dengan tajam. "Tetapi Pak... Salah dia apa? sampai Bapak ingin memecatnya?" "Wanita itu sudah berani menggoda anak saya! dan saya tidak sudi, jika wanita biasa seperti dia berani berhubungan dengan Kaivan,"Pak Bambang terkejut bukan main, pasalnya selama ini tidak pernah ada yang tau Kaivan punya hubungan dengan Kimberly. Bahkan mereka tidak pernah sedikitpun melihat keduanya saling bertemu. "Bapak yakin?""Segera keluarkan dia dari perusahaan saya! mulai besok, saya tidak ingin wanita itu berada diperusahaan ini," titah Radiv tanpa bisa diganggu gugat. "Baik Pak akan saya laksanakan," walau menyayangkan keputusan atasanya, Pak Handoko tetap lah menuruti. Diapun hanyalah karyawan tidak bisa berbua

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   12| Kesedihan Kimberly

    Kaivan menatap iba kesedihan Kimberly saat ini, mau menghibur tetapi tidak mungkin. Karena memang mereka tidak sedekat itu. "Andai Pak Radiv tidak mengatakan itu ke Ayah saya, mungkin dia masih ada saat ini, hiks," tangis Kim tersedu-sedu. "Papah saya menemui Ayahmu?" tanya Kaivan terkejut. "Sudah lah, Pak. lebih baik anda pergi dari sini sebelum semuanya semakin runyam." usirnya dengan tatapan dingin. Kaivan meraih lengan Kimberly tiba-tiba, dengan pikiran yang bercabang serta bertanya-tanya. "Papah saya bilang apa sama kamu dan Ayahmu? apa yang dia ucapkan hingga Ayahmu meninggal?" tanyanya beruntun. Kim menepis genggaman Kaivan, merasa muak jika berurusan dengan orang kaya seperti dia. "Saya bilang anda pergi!" lagi, Kimberly mengusir dengan dingin. "Kim!!" dari kejauhan seorang wanita berlarian sambil memanggil namanya. "Diska, Ayah... " kata Kim parau, memeluk Diska dengan erat. Diska pun memeluk Kimberly, sempat melirik Kaivan yang berada disampingnya. "Ganteng juga k

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   13| Pernikahan sirih Kimberly

    "Saya serius Bu, ingin menikahi putrimu," ucapnya lagi, mengulangi pertanyaan yang sempat dilontarkan oleh Bu Santi untuk kedua kalinya. Bu Santi kembali tercengang, dengan raut wajah begitu syok. Bingung, karena tiba-tiba putri kesayangannya ada yang ingin meminang. "Sebagai orang tua, saya tidak bisa memutuskan apalagi mengambil keputusan secara sepihak. Tetapi jika niatmu itu memang serius dan tidak main-main, saya merestui," ucapnya memberi restu. "Jika Kimberly nanti setuju, besok pagi saya dan Kimberly bisa menikah. Tetapi... Menikah secara sirih,"Kimberly yang tidak tau kedatangan Kaivan pun keluar kamar, setelah sang Ibu memanggilnya. Namun, langkahnya terhenti di pembatas skat rumah, antara ruang tamu dan lorong menuju kamarnya saat mendengar perkataan Kaivan. Buru-buru iya pun menghampiri dengan perasaan yang campur aduk serta kedua mata yang sembab, akibat menangis. "Saya tidak mau!" sahut Kim dengan lantang, menolak permintaan lelaki itu, "Anda mau apalagi sih, Pak?

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   14| Kemarahan Radiv

    "Mas," sentak Mery. Begitu mendengar ucapan yang keluar dari mulut suaminya.Bagaikan petir disiang bolong, ucapan menyakitkan itu keluar begitu saja dari mulut seorang Radiv. Mery pun menangis dengan perasaan yang teramat hancur saat suaminya memaki anak kandungnya sendiri dengan bengis. "Kelakuanmu sudah membuktikan jika kamu memang tidak pantas menjadi penerus Alano!" ucapnya membelakangi Kaivan beserta Kimberly, yang saat itu sudah bersembunyi dibelakang tubuh kekar Kaivan karena tidak mampu melihat kemarahan itu. "Hanya karena aku menikah, lantas aliran darah yang berada di tubuh ku kau lupakan?" jika ditanya tentu saja Kaivan pun merasakan sakit luar biasa, saat dirinya kini di buang dan tak dianggap anak hanya karena memilih jalan hidupnya sendiri. "Hanya karena menikah kamu bilang?" Radiv membalikkan badanya dengan kedua tangan yang iya simpan begitu rapat dikedua sakunya, "Justru karena menikah dengan perempuan rendahan seperti dia! kamu telah gagal menjadi anak sekaligus

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   15| Di pecat

    Kaivan memasuki ruanganya dengan tergesa, tatapanya kini tertuju pada beberapa kotak kardus, yang berisi beberapa benda penting miliknya yang sebelumnya diletakkan di meja kerjanya. "Lo beneran Van?" tepat saat itu juga bahu Kaivan ditepuk seseorang yang ternyata adalah Arvelio. "Gue engga pernah ngajuin risen," jawabnya terheran lalu detik itu juga wajahnya menoleh, saat radiv memasuki ruanganya dengan tersenyum bengis. "Aku yang memecatmu! Tetapi bersyukurlah, karena aku masih membiarkan nama baikmu tidak rusak. Sehingga orang hanya mengira kamu mengundurkan diri," Radiv menduduki kursi yang biasa dipakai oleh Kaivan dengan angkuh. tatapanya beralih kepada Arvelio yang saat itu sudah menciut sambil merunduk kebawah karena takut. "Apa kamu juga tau? jika anak saya menikahi Kimberly?" tanya Radiv dan sontak mampu membuat Arvelio membelalakkan matanya. "Apah?" jawabnya terkejut, lalu menoleh menatap Kaivan karena ingin meminta penjelasan. Bahkan seketika ada yang teriris tapi buk

Bab terbaru

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   26| Pasar malam

    "Pak, apa kita langsung pulang?" tanya Kimberly. Acara makan malam telah selesai dan membuat Kaivan memutuskan untuk segera beranjak kembali ke dalam kamar, akan tetapi pertanyaan yang Kimberly lontarkan menghentikan langkahnya seketika. "Ya."Mendengar jawaban singkat itu, Kimberly mengerucutkan bibir bawahnya. padahal iya masih ingin jalan-jalan. "Wah sayang banget ya? padahal kesini berniat liburan tapi malah lebih banyak didalam kamar," celetuk Kimberly. Kaivan membalik badanya setelah dia berjalan lebih dulu membelakangi gadis itu. "Kamu-" DrttttKalimat Kaivan terjeda saat ponsel yang berada disaku celananya bergetar, buru-buru iya ambil benda pipih itu dan mengusap layarnya dengan segera. "Halo," [Kamu lagi liburan? kenapa engga ajak aku, sayang] terdengar suara seorang wanita dari sebrang sana. "Hem, maaf." [Sendiri?]pertanyaan dari wanita yang tak lain adalah Diska ; wanita yang statusnya kini menjadi tunanganya. Mendengar itu Kaivan melirik kearah Kimberly yang se

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   25|Cermin

    "M-mandi bareng? Bapak jangan gila!" sarkas Kimberly. Tidak ada hujan tidak ada angin, tiba-tiba minta mandi bareng, wanita mana sih yang tidak marah. terlebih lelaki didepanya itu adalah mantan suaminya. yah walaupun hanya menikah sirih dan umur pernikahan mereka seumur jagung. "Kamu pikir saya sudi? mandi bareng sama wanita pengkhianat sepertimu?" ucap Kalian begitu nyelekit. "Pengkhianat? saya tidak pernah merasa mengkhianati siapapun," Kimberly sedikit sakit hati dengan ucapan yang lelaki itu lontarkan, lagi-lagi kalimat menyakitkan menusuk relung hatinya begitu dalam. Tanpa mau memperdulikan Kaivan lagi Kimberly pun melangkah masuk kedalam kamar mandi. Brakkkk!!!Pintu kamar mandi dibanting dengan keras, membuat tubuh Kaivan sedikit terlonjak. "Dia... marah?" gumamnya. Setelah hampir 30 menit selesai mandi, Kimberly keluar dengan rambut basahnya serta pakaian yang sudah lengkap dan berganti. wajahnya terlihat segar tanpa polesan makeup sedikitpun, membuat wajah putih pucat

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   24|Possesiv

    "Pak, lepaskan! Bapak mau bawa saya kemana?" Kimberly berusaha melepaskan cengraman tangan lelaki itu. Namun, usahanya gagal. "Jangan banyak tanya kamu!" sentak Kaivan. langkah keduanya berhenti tepat saat Kaivan membawa Kimberly masuk kedalam toko baju yang menjual beberapa baju-baju pantai dengan berbagai model. Kimberly bingung mengapa iya diajak masuk kedalan toko? apa atasanya itu ingin berbelanja? pikirnya begitu. Sementara Kaivan sibuk memilih beberapa dress pantai yang memang dijual disana, lalu mengambil satu baju yang menurutnya cukup sopan dan terbilang cocok untuk dipakai di area pantai. "Pakai Kim," suruh Kaivan. Kimberly mengerutkan alisnya karena bingung tiba-tiba disuruh mengganti bajunya dan memakai baju yang baru. "Kok buat saya Pak? saya engga minta lho?" jawab Kim polos. "Ck, saya bilang pakai ya, pakai. ganti baju mu yang kekurangan bahan itu dengan yang ini." "Kurang bahan? ini bagus kok cocok untuk dipantai. kata temen saya sih, heheh," jawab Kim terkek

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   23|Liburan

    Kaivan dan Kimberly benar-benar pergi berlibur, keduanya baru saja mendaratkan kaki di sebuah Bandara. Terlihat Kimberly kesusahan saat membawa koper miliknya dan milik Kaivan, dengan sengaja lelaki itu ingin mengerjai Kim hingga membuat wanita itu kesusahan. "Lelet! bawa koper dua aja, lelet!" ucap Kaivan. Kimberly terlonjak dengan ucapan atasanya, "Hah? lelet? gimana bisa cepet kalau gue bawa dua koper sekaligis!" gumamnya dalam hati. Tidak lama keduanya sampai pada sebuah hotel yang cukup mewah, lalu Kaivan memesan satu kamar dengan sengaja. "Ko kamarnya cuma satu Pak? terus saya tidur dimana?" imbuh Kimberly bingung. "Dijalanan." ucap asal Kaivan, hingga membuat Kimberly syok tidak percaya. "Disofa, dan saya dikasur. " lanjutnya dengan ketus.perjalanan yang cukup lama, membuat Kaivan akhirnya memutuskan tidak kemana-mana, dan hanya berdiam diri didalam kamar. Sementara Kimberly sudah membaringkan tubuhnya diatas sofa. "Tega banget sama mantan!" gumam Kim kesal, sementara s

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   22| Jadi sekretaris baru

    "Kenapa makananya Bapak buang?" tanya Kim sambil menatap Kaivan penuh kesabaran. berkali-kali nafasnya terbuang kasar karena harus menghadapi sikap lelaki itu yang cukup membingungkan Kimberly. "Sudah saya bilang makanan yang tidak diinginkan sebaiknya di buang!" jelas Kaivan dengan galak bahkan beberapa karyawan menatap kearah keduanya dengan terheran. "Kalau mau perhatian jangan sambil marah-marah bisa Pak? saya akan makan tapi nanti setelah pekerjaan saya selesai," "Ck, apanya yang perhatian? saya cuma gamau karyawan saya ada yang sakit, paham?" lalu Kaivan pun pergi begitu saja dan membuat Kimberly bertanya-tanya dalam hatinya. "Aneh!" ucap Kimberly setelah kepergian Kaivan. Sementara itu diruanganya saat ini Kaivan terlihat Kebingungan, pertemuannya kembali dengan Kimberly membuat perasaanya yang telah iya kubur lama kembali bangkit. "Pokoknya aku harus bikin wanita itu sengsara selama dia bekerja disini, dia harus merasakan sakit hati yang pernH iya berikan kepadaku!" guma

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   21|balas dendam Kaivan

    "Kimberly?" ucap Diska terkejut, "Lo kerja disini? sejak kapan? kok gue baru tau ya kalau lo bekerja dikantor pacar gue?" lanjutnya sambil menghampiri Kimberly. Kimberly dan Diska mereka sama-sama terkejut. Keduanya ternyata tidak saling tau hubungan yang sempat Kimberly jalin bersama lelaki yang saat ini ternyata menjadi pacar Diska, rupanya seiring berjalanya waktu. Diska mau menerima perjodohanya dengan Kaivan, begitu juga sebaliknya. Kaivan akhirnya menuruti permintaan Papahnya walau dengan terpaksa. "Pa... pacar? bukanya kamu selalu menolak untuk dijodohkan denganya?" jawab Kim terbata. Diska terkekeh kecil, "Awalnya sih iya Kim, tapi lama kelamaan seiring berjalanya waktu, aku akhirnya bisa menerima Kaivan. Bahkan aku jadi suka dan sayang beneran sama dia," Kimberly menatap Kaivan dengan sorot mata yang sedih, semudah itukah Mas? kamu melupakan aku dalam hidupmu?, suara hati Kimberly tanpa sadar terus berbicara. Ada perasaan kecewa dalam hatinya melihat Kaivan kini bersama w

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   20| Kedatangan Diska

    Kimberly tetap tenang, meski Kalian bersikap dingin padanya dan ingin memecatnya. Akan tetapi itu semua sia-sia karena di surat kontrak yang Kimberly tanda tangani, tidak ada yang dapat memecatnya jika Kim tidak melakukan kesalahan apapun. Dan Kimberly jelas dia tidak melakukan kesalahan. "Sayangnya Bapak tidak bisa memecat saya begitu saja, karena saya sudah terlanjur terikat kontrak, " jawabnya dengan berani. Kaivan pun merasa jengkel dengan yang diutarakan Kimberly, bayangan sakit hati karena ditinggalkan tanpa sebab, membuatnya membawa masalah pribadi pada pekerjaan. "Gimana? udah puas kaburnya selama satu tahun ini? Apa bahagia dengan lelaki pilihanmu itu?" emosi Kaivan seolah terpancing saat melihat wajah Kimberly kembali. "M... maksud nya kabur gimana? saya engga ngerti," Kimberly sedikit bingung dengan apa yang diutarakan Kaivan. Dulu, waktu dirinya diculik selama satu bulan penuh. Kimberly hancur karena dia tidak bisa bertemu Kaivan serta ibunya, bahkan dia harus kehilang

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   19| Bertemu kembali

    Kaivan terlihat cemas saat mengetahui sang istri sudah hampir 1 minggu tidak kunjung pulang kerumah, pamitnya pergi untuk menghadiri pernikahan teman. Akan tetapi sampai sekarang pun tidak ada kabarnya juga. "Bu bagaimana ini? Kimberly belum juga ada kabarnya, saya khawatir. Takut sesuatu terjadi kepadanya," ucap Kaivan memperlihatkan rasa cemas diwajahnya. "Ibu juga bingung, Nak. Tidak biasanya Kimberly seperti ini bahkan pergi berhari-hari tanpa kabar berita," Santi pun ikut khawatir meratapi kepergian putrinya yang tak kunjung pulang juga. "Saya sudah tanya beberapa teman Kimberly, tetapi mereka semua tidak ada yang tau keberadanya. Bahkan temanya yang menikah kemarin pun tidak meresa jika Kimberly datang kepernikahanya," "Apa? jadi dia tidak pergi ke pernikahan itu? lantas Kimberly kemana sampai sekarang tidak pulang juga," Santi pun menangis setelah mengetahui hal tersebut, sungguh perasaanya saat ini bercampur aduk. Satu bulan pun berlalu. Namun, Kimberly belum juga diketah

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   18| Keguguran

    Kimberly membuka kedua matanya setelah obat bius yang iya hirup perlahan menghilang. matanya mengerjap-ngerjap mencoba meneliti keadaan sekitar. "Gue dimana?" ucapnya bertanya-tanya. lalu tidak lama seseorang masuk keruangan tersebut dengan seringai tajamnya. "Sudah bangun kamu?" ucap seorang lelaki paruh baya--yaitu Radiv. Kimberly menjadi terkejut, "Pak Radiv? jadi anda yang menculik saya?" Radiv terkekeh kecil dengan tatapan meremehkan menatap Kimberly. "Iya, saya yang menculik mu! bahkan lebih dari menculik pun saya bisa," kata Radiv terdengar seperti mengancam. "Saya salah apa Pak? kenapa Bapak tega melakukan ini kepada saya? bahkan saya ini menantu Bapak sendiri," tutur Kimberly merasa heran dengan bola mata yang melebar. Radiv kembali tertawa, lalu meraih rokok disaku celananya dan menghisapnya setelah menyalakanya dengan korek. "Menantu? bahkan saya tidak sudi mempunyai menantu seperti kamu! kalangan rendahan seperti kamu tidak pantas menjadi menantu saya!" desisnya be

DMCA.com Protection Status