Home / Romansa / Konfirmasi Cinta / Chap. 6. Mengejarmu

Share

Chap. 6. Mengejarmu

Author: Lee_Yuta
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Arshima terus ditarik oleh Monica menuju Mobil mereka yang berada di parkiran cafe. Monica melepas tangan Arshima, lalu menatapnya dengan penuh selidik.

"Siapa cowok tadi?" tanya Monica selepas ia melepaskan genggaman tangannya pada Arshima.

"Cowok yang mana?" Arshima berpura-pura tidak paham akan maksud dari pertanyaan Monica.

"Nggak usah ngeles. Cowok yang sedari tadi lo pelototin," ucap Monica seraya mendorong kepala Arshima dengan pelan.

"Em-mh i-itu...gue nggak kenal," Arshima berusaha mengelak, lalu mengalihkan pandangannya.

"Nggak usah bohong begitu. Gue tau, kalau lo pasti menyembunyikan sesuatu dari gue," desak Monica kepada Arshima.

Arshima semakin salah tingkah, bila ditatap seperti itu oleh Monica. Ia memang tidak menceritakan tentang Rendra. Sewaktu dulu baru datang di Amerika, dan baru mengenal Monica. Arshima hanya bilang, dirinya ingin menenangkan diri dari semua drama yang pernah ia alami di Indonesia.

Disaat Arshima merasa bingung, dan harus menjelaskan apa kepada Monica. Tiba-tiba saja Rendra berlari kearah, dimana Arshima berada sekarang. Arshima tidak menyangka, bila Rendra masih mengenali dan menyusul ia keluar dari cafe.

Sekali lagi, Arshima di buat tercengang oleh pesona Rendra. Rendra yang memakai kemeja biru dengan lengan yang di lipat keatas sampai siku. Membuat Rendra terlihat lebih tampan nan gagah. Arshima diam terpaku tidak percaya, Rendra kini berada di hadapan matanya. Jantung Arshima kembali berdetak lebih cepat, dan perasaannya kembali gelisah tidak karuan. Ingin kabur dan menghilang dari sana. Namun Arshima ingat, bahwa ia tidak memiliki jurus Hiraishin no jutsu, yang sering di gunakan oleh Minato di serial anime yang biasa ia tonton.

"Di panggil tuh, sama cowok tampan tadi. Jangan melamun mulu!" ucap Monica seraya menyenggol lengan Arshima. Tindakan Monica barusan menyadarkan Arshima dari rencananya yang ingin menggunakan Jutsu itu. Yang ia tidak tahu, entah berhasil apa tidak.

"Eh! I-iya a-ada apa?" jawab Arshima gugup.

"Noh, cowoknya sudah mendekat. Gue tunggu di mobil, dan lo punya hutang penjelasan sama gue," bisik Monica di dekat telinga Arshima. Dan itu membuat Arshima merasa semakin gugup. Karena ia harus berhadapan dengan Rendra secara langsung.

Kini Rendra benar-benar sudah berada di hadapan Arshima. Mereka saling bertukar pandang dalam diam dan pikiran masing-masing. Kemudian Arshima menundukkan kepala. Karena tidak tahan di tatap oleh Rendra dengan begitu dekat dan lekat.

Rendra tersenyum, saat melihat wajah Arshima tersipu malu seperti itu. Ada rasa yang begitu melegakan di hati, yang selama ini berkabut dalam gelap dan begitu sunyi.

"Hai!" ucap Rendra membuka keheningan di antara mereka.

"Hai," jawab Arshima sedikit kaku. Ia begitu kikuk dengan situasi sekarang.

"Gimana kabarmu?" tanya Rendra basa-basi. Sebenarnya ia sedang menahan dirinya agar tidak menerkam gadis yang selama ini menjungkirbalikkan perasaan dan juga hidupnya.

"Alhamdulillah sehat. Mas sendiri bagaimana?" tanya Arshima balik. Namun ia tidak berani menatap wajah Rendra. Ia masih setia menundukkan kepala.

Jeddeerrrrr!

Jantung Rendra bagaikan terkena serangan jurus Chidori milik Kakashi saat mendengar panggilan 'Mas' dari Arshima. Sebuah panggilan yang sudah lama tidak ia dengar dari mulut gadis polos itu. Namun, di hatinya tiba-tiba saja penuh dengan bunga yang bermekaran.

Bibir Rendra mengulum senyum yang tidak pernah pudar sedari tadi. Sampai ia lupa belum menjawab pertanyaan dari Arshima. Karena terlalu terlena mendengar panggilan 'Mas' dari Arshima.

"Aku buruk," jawab Rendra dengan suara yang sendu. Berbeda dengan  apa yang dirasakan sebenarnya.

Arshima mendongak, mendengar jawaban dari Rendra. Ia menatap wajah Rendra, dan memang ada guratan rasa sedih di wajahnya bila di perhatikan lebih jeli. Yes! Berhasil. Akhirnya kamu melihat kearah ku juga. Batin Rendra.

"Gimana bisa buruk? Bukanya Mas baik-baik saja?" tanya Arshima dengan hati-hati. Ia menatap Rendra sebentar, kemudian memalingkan wajahnya melihat Monica yang berada di dalam mobil sedang menunjuk jam di tangannya.

"Karena terlalu lama merindukan seseorang yang telah mencuri hatiku," jawab Rendra dengan sedikit menekankan sebagian kata-katanya.

Deg!

Arshima merasa jantungnya tiba-tiba berhenti, mendengar jawaban dari Rendra. Ia mengira bahwa Rendra masih menunggunya, seperti ucapan Rendra dulu. Namun, ia salah besar. Rendra sudah punya orang lain di hatinya, dan bukan dirinya. Ternyata, selama ini aku salah. Ku kira, kamu tetap mencintaiku seperti apa yang kamu ucapkan dulu. Baiklah, semoga bahagia dengan orang yang ada di hati mu sekarang. Aku juga akan berusaha mengusir namamu di hatiku. Batin Arshima. Ia menatap Rendra dengan tatapan yang sendu. Air matanya hampir tidak bisa ia bendung lagi.

"Aku duluan!" pamit Arshima, kemudian ia masuk ke dalam mobil tanpa mendengar suara cegahan dari Rendra.

Hatinya sudah begitu sesak, dan sakit. Arshima menyuruh Monica agar segera melajukan mobilnya dan pergi dari sana. Ia sudah tidak kuasa menahan air mata, yang sedari tadi ingin terjun bebas.

Monica menuruti apa yang di minta Arshima. Ia mengurungkan niatnya untuk bertanya pada Arshima, saat melihat Arshima menangis dalam diam. Kemudian ia melajukan mobil, dan melenggang pergi menjauh dari cafe tersebut.

Rendra begitu bingung, dengan tingkah Arshima yang tiba-tiba saja menjauh darinya. Padahal, tadi dia terlihat biasa saja.

"Apa aku salah dalam berkata? Kemudian dia salah paham begitu. Aaaarrggg...kamu bodoh, Rend! Harusnya bicara secara langsung, jangan di samarkan begitu," Rendra merutuki kebodohannya sendiri.

Kemudian Rendra masuk kedalam, mengambil kunci mobilnya. Ia ingin pergi untuk menemui Hana, dan bertanya padanya. Rendra melenggangkan mobilnya, menjauh pergi dari cafe dan menuju rumah Rayzell dan juga Hana, yang tidak jauh dari cafe miliknya.

Monica mengemudikan mobil menuju rumah Arshima. Selang dua puluh menit, mobil yang mereka tumpangi sampai di halaman rumah Arshima. Awalnya, Monica mau meminta penjelasan kepada Arshima. Tentang siapa cowok tampan yang menghampiri Arshima di cafe Benning tadi. Namun, Lagi-lagi niatnya ia urungkan dikala mendapat pesan dari sang Kakak, untuk segera pulang. Karena besok, Monica harus sudah siap membantu di perusahaan orang tuanya.

"Gue langsung pamit ya!" ucap Monica di balik jendela mobilnya. Ia tidak turun dari dalam mobil, dan hanya membuka kaca jendela mobilnya.

"Iya nggak papa. Hati-hati jangan ngebut, ntar mati penasaran sebelum lo menyicipi surga dunia," pesan yang keluar dari sahabat somplaknya. Arshima berdiri di samping mobil Monica.

"Lo nyumpahin apa do'ain gue?" Monica begitu kesal dengan perkataan Arshima.

"Hehe dua-duanya," jawab Arshima menyengir.

"Ya udah, gue pulang. Jangan lupa, besok datang ke kantor. Nanti gue bilang ke Kak Alex, biar kita bisa kerja bareng," ucap Monica lalu melajukan mobilnya melenggang pergi jauh dari rumah Arshima.

*

*

*

*

*

Perjelas lah dalam berkata, jangan di buat rumit bahasanya. Karena tidak semua orang, mengerti akan apa yang kita maksud. Sehingga tidak membuat kesalahpahaman di antara kalian.

Related chapters

  • Konfirmasi Cinta   Chap. 7. Wawancara

    Selepas kepergian Monica, Arshima masuk kedalam rumah. Ia harus segera menyiapkan berkas-berkas yang di butuhkan untuk melamar kerja di perusahaan orang tua Monica besok. Ia juga harus menyiapkan dirinya dan mencoba perlahan untuk melupakan perasaannya terhadap Rendra.Keesokan harinya, Arshima sudah siap dengan pakaian formalnya. Dengan rambut yang ia gerai menjulang kebawah, dan juga setelan yang berwarna soft pink. Ia terlihat seperti idol yang menjelma menjadi wanita karir."Waahh anak Mama cantik, pakek banget!" seru Mama Indah yang melihat Arshima turun dari anak tangga."Anak siapa dulu dong? Anak Mama yang paling Indah sedunia!" seru Arshima seraya tersenyum dengan menekankan nama sang Mama."Kurang ajur. Minta di masukin lagi nih Yah, anakmu," ucap Mama Indah kesal, lalu menatap kearah Ayah Eko yang tengah menikmati sarapan paginya.Ayah Eko hanya

  • Konfirmasi Cinta   Chap. 8. Cafe Benning

    "Kakak tuh kalo di ajak bicara, tatap lawan bicaranya. Jangan menatap kearah Arshima terus, kasihan dia Kak menunduk terus karena di tatap seperti itu oleh Kakak," cerocos Monica yang mendapat cubitan dari Arshima."Oh, ya sudah. Kamu tunjukkin ruangannya. Aku mau kembali ke ruangan ku dulu," ucap Alex sedikit kikuk. Kemudian ia melangkah keluar menuju ruangan CEO. Dan di ikuti oleh kedua orang yang juga ikut mewawancara Arshima."Yeeyyy...gue diterima, Moon!" pekik Arshima setelah tidak ada orang lagi selain dia dan Monica di ruangan itu."Eehhhh, jangan senang dulu. Ini semua berkat gue, dan lo kudu wajib nraktir gue di cafe yang kemarin itu," Monica mendorong kepala Arshima."Inikan karena jawaban gue aja yang bagus, dan diterima oleh Kakak lo!" Arshima tetap tidak mau kalah."Iya-iya. Pokoknya nanti setelah pulang kerja, lo harus traktir gue. Titik!" titah Monica.

  • Konfirmasi Cinta   Chap. 9. Bertemu Lagi

    Bab. 9Arshima tidak menghiraukan pandangan orang lain terhadap dirinya. Ia menikmati apa yang di lakukan si batita kepada wajahnya. Dengan batita yang ada di pangkuan, juga sedang sibuk melukis di wajah mulusnya. Arshima kembali mengambil tablet, dan melanjutkan menuangkan ide pada tablet tersebut. Ia merasa seperti seorang ibu yang sedang bekerja, sambil mengasuh anak."Apa kalau aku punya anak, akan seperti ini ya? Bekerja sambil mengasuh anak," ucap Arshima lalu tersenyum sendiri.Rendra berada di ruangan, tidak menyadari Narshita yang pergi keluar. Di saat sadar, Rendra begitu panik mencari Narshita dan menyuruh karyawan untuk ikut mencari keberadaan Narshita.Mereka di buat panik oleh hilangnya seorang batita yang lagi aktif-aktif. Kemudian, Rendra di beritahu salah satu karyawan yang melihat Narshita bersama seorang perempuan. Rendra yang mendengar itu, langsung bergegas ke tempat yang di tunjukkan

  • Konfirmasi Cinta   Chap. 10. Kesal

    "Apa-apaan sih kamu, Mas!" ucap Arshima kesal sekaligus malu. Karena sekarang mereka menjadi pusat perhatian para pengunjung lain di cafe tersebut. "Dengerin dulu penjelasan ku, Shima!" Rendra tetap berusaha mencegah Arshima, agar tidak pergi terlebih dahulu. Ia memegang tangan Arshima dengan begitu erat. "Lepasin Mas! Kita bukan muhrim. Harap Mas ingat itu, dan jangan ulangi hal yang tadi," ucap Arshima penuh penekanan pada setiap kata yang dia ucapkan. Lalu mengibaskan tangan Rendra dengan kasar, hingga tangan mereka terlepas. "Tapi Shima...!" Rendra tetap berusaha mencegah Arshima. Namun, tidak di hiraukan oleh Arshima. Arshima segera pergi menjauh dari Rendra. Ia tidak ingin berdebat

  • Konfirmasi Cinta   Chap. 11. Om Bule

    Setelah kepergian Arshima dan Alex. Mama Indah mendekat pada Ayah Eko. Ada sesuatu yang mengganjal pikirannya sedari tadi, waktu melihat sikap Alex yang adalah atasan Arshima itu."Yah!" panggil Mama Indah."Hemm.""Itu si atasan Shima, kelihatannya naksir deh sama anak kamu," ucap praduga Mama Indah."Atasan Shima? Maksudnya baju atasan yang di pakai Shima?" Ayah Eko mencoba memancing emosi sang istri. Dan itu berhasil."Bukan, Yaahh! Maksud Mama, bosnya Shima. Bukan baju atasan yang Shima pakai," geram Mama Indah yang berhasil di pancing emosinya."Owh, kirain. Naksir bagaimana sih Ma?" tanya Ayah Eko pura-pura tidak mengerti sembari terkekeh kecil."Suka, gitu maksudnya Yah. Massa iya, seorang atasan membawakan koper karyawan. Apa namanya bila tidak naksir?" ucap Mama Indah, yang menduga perasaan Alex."Iya juga ya Ma. Ayah

  • Konfirmasi Cinta   Chap. 12. Tertarik

    Entah mengapa, kemunculan Arshima dalam hidupnya membuat Alex begitu tertarik pada kepribadian yang ada pada gadis itu. Namun, di setiap kali ia mendekat, Arshima selalu menjaga jarak. Seperti ada tembok yang tebal, menghalangi dirinya untuk lebih dekat lagi.Terkadang Alex menggunakan alasan pekerjaan, sebagai dalil nya untuk bisa dekat dengan Arshima. Namun, gadis itu selalu saja membentengi diri dengan benteng yang sangat kokoh. Sulit bagi Alex untuk bisa menembusnya."Ayo! Keburu telat nanti," sarkas Alex. Ia menggeleng kepala tatkala melihat Arshima yang masih asyik mengobrol dengan dua gadis itu.Dengan gerakan cepat, Arshima menyusul Alex yang sudah berada jauh di depannya. Mampus gue, bila sampai di potong gaji bulan ini. Karena membuat si bos menunggu. Batin Arshima. Ia berlari mengejar keberadaan Alex.Kemudian mereka berjalan berdampingan menuju pintu masuk ke pesawat.

  • Konfirmasi Cinta   Chap. 13. Surat Rahasia

    Rendra mengangguk, kemudian menerima kertas yang di ulurkan padanya. Ia genggam dengan erat kertas itu. Seakan itu adalah nyawanya, yang berada di ujung lembah kepatahan. Lalu Rendra menatap gadis di depannya itu, seraya mengangkat bahu gadis itu agar berdiri dari posisi jongkok. Gadis itu pun menurut."Siapa nama mu?" tanya Rendra pada gadis yang sekarang berdiri tepat di hadapannya."Sava, Om. Sava De Jough," jawab gadis yang bernama Sava itu. Ia juga merupakan seorang blasteran."Kapan dia memberikan surat ini padamu?" tanya Rendra dengan suara sedikit gemetar."Setengah jam yang lalu Om," jawab Sava. Gadis itu terlihat meneliti setiap inchi wajah Rendra. "Ternyata benar, apa yang di bilang Kakak cantik itu," celetuknya kemudian."Apa memang?" tanya Rendra penasaran.Sebelum sempat gadis itu menjawab, datang lah Assisten Rendra yang berlari ke arah mereka

  • Konfirmasi Cinta   Chap. 14. Permainan Arshima

    Setelah dirasa sudah rapih, Rendra melangkah keluar dari kamar hotel yang terbilang sangat mewah. Untuk ukuran satu orang, kamar itu terlalu besar dan sangat luas. Lalu Rendra berjalan menuju ke lokasi proyek yang sedang berlangsung di bangun. Ia akan menemui seorang pimpinan perusahaan yang menjadi rekan bisnis dari perusahaan Ferdinan group. Mereka ada janji di lokasi yang di tuju, pada pukul sepuluh pagi. Berarti, kurang dari satu jam, Rendra harus segera berada di lokasi yang menjadi pertemuan mereka.Setelah sampai, Rendra langsung menuju ke tempat pertemuan itu terjadi. Di sana, sudah ada Alex dan juga jajaran staf lain yang menunggu kehadiran Rendra. Ada delapan orang yang berada di ruangan itu. Di tambah Rendra dan juga pak Saiful.Rendra masuk dengan langkah yang tenang. Lalu menjabat tangan mereka secara bergantian."Maaf, saya terlambat Pak Alex," ucap Rendra merasa tidak enak, karena ia datang

Latest chapter

  • Konfirmasi Cinta   Chap. 24. Persiapkan Fisikmu

    Assalamu'alaikum," Rendra mengucapkan salam seraha menunduk sopan. Rendra meraih pergelangan tangan orang tersebut, lalu mencium punggung tangan orang itu.Arshima sedikit cemas, takut akan ada penolakan dari mama nya. Tapi apa yang di takutkan olehnya, kini pudar sudah. Mama Indah menyapa Rendra dengan senyuman, bahkan menanyakan kabar Rendra.Dulu memang Rendra pernah beberapa kali menjemput Arshima dari rumah. Dan tidak jarang pula Rendra singgah sebentar, hanya untuk meminum teh dan mengobrol dengan Eko, papa nya Arshima.Karena Rendra dulu suka membuat Arshima bekerja lembur dan akhirnya mau tidak mau Arshima pulang malam. Dan memang itulah tujuan terselubung yang Rendra rencanakan. Ia akan selalu memaksa untuk mengantar Arshima pulang, meskipun Arshima sering kali menolaknya."Bagaimana kabarmu, Nak Rendra?" sapa Indah dengan ramah."Alhamdulillah baik, Tante," ada rasa

  • Konfirmasi Cinta   Chap. 23. Yakinlah Padaku

    Setelah beristirahat dan sholat di rumah itu masa depan mereka, Rendra mengajak Arshima pulang ke rumah papa Eko. Sebenarnya Arshima masih takut, kalau Rendra akan di usir dan parahnya mereka tidak di restui.Mobil yang mereka tumpangi telah sampai. Rendra segera mematikan mesin mobil dan akan bersiap untuk kamu turun dari mobil. Namun kegiatannya di cegah eh Arshima."Mas....," Panggil Arshima.Rendra menoleh ke arah Arshima berada lalu bertanya dengan lembut. "Iya, Sayang. Ada apa?""Aku takut, kalau Papa nggak merestui hubungan kita, Mas." ucap Arshima lirih.Ia tidak bisa membayangkan, bagaimana jika papanya nanti malah menentang hubungan mereka. Arshima tidak sanggup bila harus terpisah lagi dengan Rendra. Ia merasa tak mampu untuk itu, dan tidak siap bila harus di paksa melupakan Rendra. Lelaki pertama yang ada di dalam hatinya sampai saat ini."Sshhtt... Kamu jangan pesimis dulu, Sayang. Kita belum mencobanya.

  • Konfirmasi Cinta   Chap. 22. Aku Terlalu Bahagia

    "Kita mau ke mana, Mas?" tanya Arshima saat Rendra membawanya pergi dan sekarang tengah melewati jalan yang tidak pernah ia lewati sebelumnya.Ya, setelah kejadian tadi di cafe. Rendra kemudian mengajak Arshima pergi menuju tempat dimana ia mempunyai sesuatu yang akan di tunjukkan pada Arshima.Rendra membelokkan mobilnya di perumahan yang cukup mewah. Hal itu membuat Arshima heran, pasalnya ia tahu kalau rumah Renda bukan di daerah ini. Apalagi Rendra selama ini hanya tinggal di apartemen. Bukan di rumah utama. Lalu sekarang mereka mau bertandang ke rumah siapa?"Kita mampir sholat maghrib dulu di sini. Setelah itu baru aku antar pulang, sekalian meminta restu pada orang tuamu, Sayang," ucap Rendra dengan nada lembut.Kemudian Rendra membuka pintu mobil dan keluar terlebih dulu. Setelah itu ia berjalan memutari depan mobil, lalu membukakan pintu mobil untuk Arshima. Arshima tertegun sekaligus senang dengan apa yang di lakukan oleh

  • Konfirmasi Cinta   Chap. 21. Nikahin Aku

    "Kamu risegn saja, Sayang. Nggak usah kerja. Aku yang akan menghidupi semua kebutuhan kamu mulai dari sekarang," Rendra masih betah bermanja ria pada Arshima."Aku akan risegn, kalo aku sudah hamil."Kali ini, jawaban yang di pilih Arshima sangat tidak menguntungkannya dan hampir membawanya ke ujung bahaya. Bagaimana tidak, dengan gerakan cepat Rendra mendorong tubuh Arshima hingga terjatuh ke sofa. Dengan posisi Rendra menindih tubuh Arshima.Beberapa detik, Arshima di buat terpana dengan ketampanan Rendra yang berada tepat di atas tubuhnya. Namun, ia segera menggeleng dan mengembalikan kesadarannya. Lalu mendorong tubuh Rendra meskipun itu sia-sia. Karena perbedaan kekuatan mereka terlalu jauh. Walaupun Arshima seorang yang bisa bela diri."Kalo begitu, kita buat dedeknya sekarang. Biar kamu cepat hamil dan tidak bekerja lagi dengan lelaki itu," sifat posesif Rendra mulai tumbuh.Awalnya, Arshima bersikap tenang dengan perlakua

  • Konfirmasi Cinta   Chap. 20. Kamu Risegn Saja, Sayang

    Setelah lama berpikir sambil menatap buku daftar menu, akhirnya Alex memutuskan untuk makan makanan yang belum pernah ia makan sebelumnya. Alex memilih Bakso Genderuwo. Karena makanan ini tidak dapat di temukan di negara nya.Saat mereka tengah menikmati makan siangnya, datanglah seorang lelaki tampan yang menghampiri meja mereka. Lelaki itu tanpa sungkan duduk menarik kursi dan langsung duduk di samping Arshima."Hai, cantik! Gimana kabarnya?" tanya lelaki itu tersenyum tampan ke arah Arshima.Monica yang berada di samping Arshima pun terpana seketika, saat melihat senyuman maut milik lelaki itu yang mampu membius wanita manapun yang melihatnya."Iisshh apa-apa sih, Kak! Ngapain di sini? Kencan?" Arshima menatap kesal pada lelaki yang baru saja duduk di sebelah nya itu."Enggak. Baru meeting sama klien, terus lihat ada kamu di sini. Ya sudah deh, aku belok!" ujar lelaki itu sembari menyeng

  • Konfirmasi Cinta   Chap. 19. Makan Siang

    Tok ... Tok ... Tok ..."Masuk!"Setelah mendapat sahutan dari dalam, Arshima memutar engsel pinta lalu masuk ke dalam ruangan pimpinan perusahaan AW group tersebut. Ia melihat Alex yang tengah duduk di kursi kebesarannya sambil menatapnya melangkah mendekat."Bapak mencari saya?" tanya Arshima kemudian ia duduk karena Alex mengisyaratkan agar Arahima duduk terlebih dulu."Kamu sudah makan siang?" tanya Alex menatap lembut wajah Arshima."Ini kan belum waktu nya makan siang, Pak?" Arshima heran dengan atasannya itu. Mengapa menanyakan perihal makan siang yang belum waktunya."Nggak apa-apa, kan kurang sepuluh menit lagi. Kalo gitu temani saya makan siang di cafe Benning, ya? Katanya di sana selain tempatnya yang nyaman, makanannya juga enak."Ajakan Alex membuat Arshima terdiam. Pasalnya cafe yang di sebutkan barusan adalah milik kekasihnya, Rendra. Ia tahu Rendr

  • Konfirmasi Cinta   Chap. 18. Mengantarmu Pulang

    "Tapi aku ragu, Mas," kata Arshima lirih."Ragu kenapa, Sayang?" Rendra secara otomatis mengubah panggilannya pada Arshima."Ragu, apa Ayah akan merestui kita. Kamu tau sendiri 'kan, Mas? Dia membenci lelaki yang menyebabkan ku pergi dari rumah," ingat Arshima dulu, saat Ayah Eko marah besar. Mengetahui alasan yang sebenarnya, kenapa Arshima pergi dari rumah."Kamu tenang saja, aku yang akan membujuk Ayah kamu agar merestui hubungan kita. Yang penting sekarang bagiku, kamu sudah menerimaku dan tidak akan pergi lagi dari hidupku. Selalu berada di sampingku, apapun itu keadaanya. Kamu mau 'kan?" pinta Rendra. Ia berkata dengan penuh kelembutan di setiap kata-kata yang di ucapkan."Tapi aku nggak mau bila ada orang ketiga diantara hubungan kita kelak, Mas. Apa kamu bisa menjanjikan itu padaku?" Arshima bertanya, menatap lekat netra coklat nan menawan milik Rendra."Kamu tenang

  • Konfirmasi Cinta   Chap. 17. Menikahimu

    Lalu Arshima melepas kunciannya. Ia merapihkan bajunya yang sedikit terangkat, dan mengulurkan tangannya untuk membantu Hana bangun."Makanya, jadi orang jangan jahil. Lo nggak tahu, apa yang gue rasain di setiap malam. Selalu membayangkan Mas Rendra dengan wanita lain. Dan gue harus menahan diri, saat kita tidak sengaja bertemu agar tidak memeluk orang yang sangat aku rindukan. Meski berat, tapi aku harus menahan semua itu Na!" ucap Arshima tidak kuasa menahan apa yang ingin ia ucapkan selama ini.Hana langsung mendekat, memeluk erat tubuh sahabatnya itu. Ia tidak menyangka, kejahilan dirinya akan menyakiti Arshima sedalam ini. "Maafin gue, Shima," lirih Hana sambil matanya berderai air mata.Rendra segera mendekat ke arah Arshima dan juga Hana. Hana yang melihat Rendra, ia melepas pelukannya dan menyenderkan tubuhnya pada Rayzell. Sementara yang lain hanya diam membisu."Shima."

  • Konfirmasi Cinta   Chap. 16. Menyelesaikan Salah Paham

    Kemudian mereka melangkah menuju ruangan yang lebih luas. Ruangan dengan interior dan dekor yang sangat mengagumkan dan terasa nyaman. Membuat siapa saja betah, ingin berlama-lama berada di ruangan tersebut. Apalagi dengan adanya bunga-bunga segar, menambah suasana di dalam ruangan itu terasa menenangkan jiwa. Dengan aroma harum yang keluar dari bunga tersebut."Mana baby Dev, Fid?" tanya Arshima tidak sabar. Sesaat mereka duduk di sofa yang super empuk."Sabar dulu napa. Kenalin dulu dong, siapa nih cewek bule cantik?" tanya Fida menatap kearah Monica berada."Dia temanku, saat di Amerika. Sekaligus adik dari atasanku di kantor," terang Arshima. Fida hanya mengangguk, begitu pula dengan Monica."Hana belum sampai ya? Kebiasaan, molor banget," ucap Arshima."Belum. Tadi katanya nunggu anaknya yang di culik sama mayat hidup," jelas Fida. Lalu ia meminta

DMCA.com Protection Status