Share

Mengganggu

Author: Mama Lana
last update Last Updated: 2021-09-23 22:49:21

Setelah pertemuan kedua keluarga,dan di putuskannya untuk Elisa melakukan tes DNA yang akan di lakukan 3 bulan lagi,akhirnya mereka membuat kesepakan untuk menyimpan berita besar ini untuk sementara waktu.

Selain untuk menghindari berita buruk,Keluaraga Pratama tidak ingin Rengganis yang merupakan istri dari Arya mendengar kabar ini,karena wanita itu juga tengah mengandung dan di takutkan akan berakibat buruk untuk kesehatannya.

Elisa dan keluarganya tentu saja menyetujui,karena Tuan Andreas sendiri juga tidak mau jika putrinya menjadi bahan gunjingan semua orang.Untuk itu Tuan Andreas mengatakan pada semua karyawan kantor,termasuk Roy kalau Elisa sudah kembali ke Inggris dan melanjutkan pendidikannya di sana,membuat semua karyawan bingung namun mereka memilih diam dan tidak berani menanyakan apapun.

Roy yang saat itu menjabat sebagai Asisten pribadi sekaligus orang kepercayaan Tuan Andreas tak kalah bingung,pasalnya waktu itu ia sendiri yang mengurus kepindahan Elisa kesini dan juga banyak mengajari gadis itu saat pertama kali masuk kantor.

Di tambah lagi kepergian Elisa yang secara tiba_tiba,membuatnya sedikit curiga dan menyimpulkan ada sesuatu yang tengah di sembunyikan oleh keluarga itu.

****

Dua hari berlalu,Elisa terlihat semakin bosan dengan kegiatan barunya yang setiap hari hanya di rumah dan tidak boleh melakukan apapun.Gadis itu berulang kali melihat handphone yang ada di atas meja,membukanya lagi,dania letakkan kembali ke tempatnya.

"Kak Arya,kenapa tidak menghubungiku sama sekali."Ucapnya pelan,ia lantas kembali meraih benda pipih itu,dan mengetikan sesuatu di sana

Kak,aku merindukanmu...

2 menit kemudian,

Aku merindukanmu,Kak....

Elisa terus saja mengirimkan pesan pada Arya meski laki_laki itu tidak terlihat membalas,bahkan semua pesan yang ia kirim tidak ada satu 'pun yang di baca.

Karena tidak ada satu pesan pun yang Arya balas,Elisa memutuskan untuk menelepon laki_laki itu.

"Aku merindukanmu,Kak."Ucap Elisa spontan,saat sambungan teleponnya terhubung dengan laki_laki itu.

"Jaga bicaramu,Lis.Jangan membuatku seolah benar_benar bersalah.Ucap Arya di sebrang sana.

"Tapi aku memang merindukanmu,Kak.Apa salah jika merindukan calon su___...?"

"Cukup Lis,aku sibuk!!!"

Klik,

Secara sepihak Arya mematikan sambungan telepon,membuat Elisa mengeram frustasi dan melempar hp miliknya ke atas ranjang.

Gadis itu merasa tidak terima karena Arya terus saja berkata ketus dan mengelak semua perbuatan yang telah ia lakukan.Padahal jelas_jelas malam itu mereka melakukannya berulang kali.

Bahkan Elisa bisa melihat dengan jelas wajah Arya yang tersenyum puas saat mereka selesai melakukan penyatuan.

"Aku akan memperjuangkan perasaanku,Kak.Aku juga tidak akan membiarkan anak ini lahir tanpa seorang Ayah."Ucap Elisa dengan mantap,ia menatap sembari mengusap perutnya yang masih terlihat datar.

*****

Sementara di kantor,Arya tidak bisa konsentrasi sama sekali.Dari pagi ia begitu pusing memikirkan masalahnya yang tak kunjung jelas,di tambah lagi Elisa yang terus menghubunginya berulang_ulang,membuat kepalanya seakan ingin pecah.

Di tambah lagi sikap Rengganis yang belakangan ini begitu sedikit berubah,wanita itu sering kali menginginkan sesuatu yang sulit ia temui,bahkan saat tengah malam.

Sebenarnya Arya tidak pernah menyalahkan Rengganis,mungkin karena bawaan bayi yang ada di dalam perut istrinya.Hingga membuat wanita itu sering bersikap berlebihan dan berubah sangat manja.

Mengacak rambutnya kasar,dan tanpa sadar tangannya memukul meja yang ada di depannya.

"Tuan,Anda tidak apa_apa?"Alex yang sedari diam kini membuka suara,saat melihat wajah Arya yang tiba_tiba berubah.Ia hanya takut laki_laki itu hilang kendali dan merusak semua barang_barang yang ada di dekatnya.

"Aku harus bagaimana,Lex?"Ucapnya pelan,mungkin kalau Rengganis tidak sedang hamil,Arya tidak akan setakut ini.Bahkan mungkin ia akan berterus terang pada wanita itu dan menceritakan semua permasalahannya.

Tapi sekarang,ia hanya bisa berusaha menemukan bukti itu secepat mungkin agar masalahnya segera terselesaikan.Arya hanya takut Rengganis akan mengetahuinya dari orang lain,dan berujung salah paham.

Arya juga sangat takut masalahnya ini akan berakibat buruk untuk bayi yang tengah di kandung istrinya.

"Tuan..."Alex kembali bersuara,dan mengambil hp yang ia taruh di saku jasnya.

"Orang suruhan saya menemukan kabar baru,Tuan."Ucap laki_laki itu dengan hati_hati.

"Apa?"Wajah Arya langsung terlihat berbinar penuh harap,lalu meraih hp yang ada di tangan Alex.

"Apa ini?"Arya menunjuk foto_foto kiriman yang baru saja Alex terima di hp nya.

"Itu foto dua orang yang meminta rekaman CCTV di hotel tempat Anda menginap."Jawab Alex dengan tenang.

"Dua orang?"

"Iya,Tuan.Kemungkinan satu lagi orang suruhan pelaku yang sengaja ingin menghilangkan bukti rekaman itu.

"Kenapa bisa sampai__?"

"Karena satu lagi orang suruhan Tuan Andreas,dan saya sudah memastikannya."Potong Alex cepat,ia tidak mau berbasa_basi lagi saat membahas permasalahan itu.

"Jadi semua ini___...?"

"Maaf saya tidak bisa menemukan Pria yang ada di CCTV itu,bahkan keluarganya 'pun tidak tau dimana keberadaannya sekarang.

"Sial."Arya mengepalkan tangannya geram,sekarang ia tau sumber permasalahan yang tengah menimpanya.Laki_laki yang meniduri Elisa sengaja menghilangkan sebagian rekaman CCTV agar semua bukti mengarah padanya,karena di rekaman itu dia lah orang terakhir yang menemui Elisa.

Arya hanya takut Rengganis mendengar kabar ini dan akan berakibat buruk pada kandungannya.

"Sekali lagi maafkan saya,Tuan?Jika saja waktu itu saya tidak memaksa pulang,mungkin kejadian ini tidak akan terjadi."Ucap Alex penuh penyesalan.

"Aku juga tidak bisa menyalahkan mu Lex,jadi jangan merasa tidak enak lagi "Arya menepuk pundak asistennya pelan.Lantas berjalan menuju sofa yang ada di ruangan itu.

Tiga bulan memang waktu yang cukup lama bagi semua orang.Tapi bagi Arya,selama itu pula ia harus bekerja keras untuk bisa membuktikan kalau dirinya tidak bersalah.

Huhhhh

Dalam hal ini,ia tidak bisa menyalakan siapa 'pun,apalagi Alex yang selama ini sudah sangat baik dan sudah di anggap seperti keluarganya sendiri. Karena saat itu Alex benar_benar harus pulang lebih dulu di karena 'kan kondisi kesehatan ibunya yang tiba_tiba drop.

Ya Allah ngantuk...

Related chapters

  • Kita Hanya Menikah   Mendatangi Arya

    "Minggir jangan menghalangi jalanku."Teriak Elisa keras,sejak di depan loby tadi,wanita itu sudah mengeram kesal karena merasa di persulit untuk masuk ke kantor itu."Maaf Nona Elisa,saat ini Tuan Arya sedang tidak ada di kantor."Jawaban Alex tetap saja tidak membuat keinginan wanita itu di urungkan."Mamang kenapa kalau kak Arya tidak ada di kantor.Aku akan menunggunya sampai dia datang,lagian kenapa si kalian dari tadi menghalangi jalanku."Gadis itu menatap tajam Alex beserta Pak Satpam yang terpaksa ikut masuk karena di depan tadi sudah gagal mencegah wanita itu."Saya hanya menjalankan tugas,jadi tolong kerjasamanya."Ucap Pak Satpam dengan nada sopan,ia kenal betul wanita di depannya ini adalah Elisa Andreas,putri tunggal salah satu pengusaha ternama di kota itu."Aku hanya ingin ke ruangan Kak Arya,ish....kenapa kalian menyebalkan seperti ini sih!"Umpatnya sekali lagi seraya menghentak keras kakinya ke lantai."Tapi Tuan Arya sedang ti

    Last Updated : 2021-09-24
  • Kita Hanya Menikah   Tes DNA

    Lagi dan lagi,Elisa hari ini kembali menyambangi dan mengganggu pekerjaan Arya yang sempat terbengkelai dari kemarin.Walaupun harus keluar rumah dengan susah payah,dan memohon pada Mbok Nah selaku orang kepercayaan papinya,membuat gadis itu tidak peduli demi bisa menemui orang yang ia cintai."Kak..."Elisa berdandan secantik mungkin demi bisa menarik perhatian Arya,namun membuat laki_laki itu semakin benci saat melihatnya.Hari ini tidak seperti biasanya,Elisa jelas melihat wajah Arya yang tampak kusut dan sedikit berantakan.Apa Kak Arya baru bertengkar dengan Rengganis?Baguslah kalau memang iya,terlihat senyuman terbit dari bibir Elisa,ia malah semakin senang jika Arya bercerai dengan istrinya.Dengan begitu ia akan semakin leluasa mendekati laki_laki itu."Astaga,mau apa lagi Lis?"Rasanya Arya ingin kabur dan memilih kembali ke rumah daripada ia harus meladeni perempuan satu ini."Kenapa?Aku hanya ingin menemani Kak Arya."Dengan tidak tau

    Last Updated : 2021-09-26
  • Kita Hanya Menikah   Kepergok

    Perusahaan Arya"Kak....""Ada apa,aku banyak kerjaan,"ucap Arya tegas saat menerima panggilan dari Elisa."Aku ada di depan lobby,""Apa????""Kakak ingin aku yang naik ke atas,atau Kak Arya yang turun menemui ku?""TIDAK!!!""Baiklah,Kakak ingin aku buat keributan lagi seperti kemarin?"ucap gadis itu.Oh,astaga Arya benar-benar bisa gila,kalau sampai gadis itu naik dan membuat keributan lagi seperti beberapa waktu lalu.Apalagi kini perut Elisa yang sudah kelihatan membuncit,apa yang akan di pikirkan para karyawannya,jika melihat gadis itu sering bolak-balik datang kemari?Padahal dua jam lagi ada rapat penting yang harus di pimpin oleh Arya sendiri.Ah,sial,terpaksa ia harus turun dan menemui wanita sialan itu,agar dia tidak sampai naik dan membuat keributan lagi.Sedangkan untuk rapat,ia serahkan semuanya pada Alex.Elisa tersenyum menang melihat Arya yang berjalan tergesa me

    Last Updated : 2021-09-27
  • Kita Hanya Menikah   Bertemu Roy

    Setelah di tinggalkan Arya begitu saja di depan parkiran Supermarket,Elisa sempat menangis sambil terus memaki laki_laki itu.Meski ia begitu mencintai Arya,namun tetap saja ia tidak terima di tinggalkan begitu saja,dan Arya malah lebih memilih mengejar sang istri.Apalagi sekarang Elisa dalam keadaan hamil besar,ia jadi gampang terpancing emosi dan cepat merasakan lelah.Elisa tidak menyangka jika keadaan akan berubah secepat ini.Meski begitu,Elisa sangat bahagia karena sebentar lagi ia akan segera menikah dengan Arya setelah hasil tes DNA keluar dan menyatakan bahwa bayi yang ia kandung benar_benar anak laki_laki itu.Elisa bahkan sadar bahwa nantinya ia akan menjadi istri kedua Arya,karena laki_laki itu tidak akan menceraikan istrinya dan pasti ia akan merasa selalu tersingkir.Namun lagi_lagi Elisa begitu yakin,kalau suatu saat nanti Arya akan menerimanya jika anak yang ia kandung telah lahir.Meski terkesan memaksa,Elisa tidak peduli yang terpenting ia bisa me

    Last Updated : 2021-09-27
  • Kita Hanya Menikah   Kiriman Dari Roy

    Roy melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju Apartemen pribadi miliknya.Setelah tiba di parkiran Apartemen,ia segera memarkirkan mobilnya dan segera ke luar menuju pintu lift.Lantai 6 menjadi tujuannya,Roy segera keluar saat pintu lift itu terbuka.Mengambil access card dari saku jasnya ia lantas masuk ke dalam Apartemen yang sudah ia tinggali selama 5 tahun belakangan ini.Sebelumnya Roy pernah tinggal di kediaman Andreas saat Elisa menetap di luar negeri,tapi kemudian laki-laki ini memilih tinggal di apartemen karena ingin belajar hidup mandiri.Roy sadar sebagai seorang yatim piatu yang tidak mempunyai siapa pun,ia harus bisa menghidupi dirinya sendiri.Terlepas dari itu semua,Tuan Andreas sebenarnya telah menganggap Roy seperti anaknya sendiri,dan memang sejak kecil laki-laki ini telah mengabdi pada keluarga Andreas.Dulu Ayah Roy sebenarnya Supir pribadi Tuan Andreas,dan saat k

    Last Updated : 2021-09-29
  • Kita Hanya Menikah   Kejutan Dari Elisa

    Roy mengendarai mobil menuju kantor dengan sedikit tergesa-gesa,ia menarik pedal gas dengan kecepatan penuh,berharap agar ia tiba di kantor dan tidak sampai terlambat.Sial!Akibat terlalu memikirkan masalah itu,ia sampai tidak bisa tidur hingga menjelang pagi,alhasil hari ini dia harus kesiangan dan tidak sempat mengunjungi rumah kediaman Andreas.Padahal'kan kegiatan sepele itu seakan jadi penyemangatnya selama beberapa hari ini.Tiba di parkiran,ia segera memarkirkan mobil lantas keluar buru-buru menuju loby kantor.Ternyata sudah lumayan banyak karyawan yang datang pagi ini,biasanya Roy akan datang paling pagi sebelum para karyawan kantor tiba.Bergegas masuk,Roy merasa ada yang janggal saat beberapa karyawan tengah menatapnya,seakan mengintimidasi laki-laki itu yang tengah berjalan di hadapan mereka.Roy masih bersikap biasa saja,karena memang ia yakin penampilannya hari ini tidak'lah ada yang salah.Mung

    Last Updated : 2021-09-29
  • Kita Hanya Menikah   Bertengkar

    Setelah membohongi atau lebih tepatnya membodohi semua karyawan kantor,termasuk Satpam yang berjaga di depan,Elisa juga berhasil membuat Roy tidak berkutik.Laki-laki itu terpaksa meninggalkan pekerjaannya hanya untuk mengantar gadis itu pergi.Semua mata menatap heran saat kedua manusia itu berjalan melewati para karyawan,tak jarang mereka terlihat berbisik satu sama lain,mengomentari penampilan si wanita yang terlihat aneh.Bagaimana tidak,Elisa menutup wajahnya menggunakan masker dan juga kaca mata hitam,tak lupa kain panjang sebagai penutup kepalanya.Para karyawan sebenarnya menyayangkan sikap Roy yang sudah menyembunyikan pernikahannya,memang apa yang salah dari wanita itu,toh kelihatannya dia juga cantik.Dengan tidak tahu malunya Elisa juga menggandeng tangan Roy layaknya pasangan sesungguhnya,membuat laki-laki itu sungguh tidak nyaman.Jarak yang terlalu dekat membuat jantung Roy berdetak lebih cepat,namun sialnya gadis itu sama sekali tidak menyad

    Last Updated : 2021-09-29
  • Kita Hanya Menikah   Sikap Dingin Arya

    *****Mobil Arya tepat berhenti di depan rumah,memarkirkan secara asal-asalan laki-laki itu lantas segera turun dari mobil dan berlari begitu saja.Langkah Arya terhenti di ruang tamu,satu hal yang ia ingin lihat pertama kali ialah Rengganis.Arya menatap penampilan istrinya yang sudah sangat berantakan,terlihat jelas pipi sebelah kanannya juga memerah dan bajunya nya yang sedikit sobek di bagian lengan.Lantas Arya berbalik menatap ke arah Elisa yang juga sama berantakan,gadis itu meringis kesakitan sambil memegangi pipi sebelah kiri,mungkin Elisa berharap Arya akan sedikit perhatian padanya dengan memasang wajah memelas.Namun lagi_lagi ia salah,Arya malah melewatinya begitu saja tanpa menegurnya sedikit 'pun.Terlihat juga di sebelahnya Roy,laki-laki yang tengah memegangi gadis itu agar tidak sampai kembali bertengkar.Arya mendekat dan membawa Rengganis dalam pelukannya,ia rapi

    Last Updated : 2021-09-30

Latest chapter

  • Kita Hanya Menikah   Kejutan(TAMAT)

    "jadi, maksud Anda istri saya sedang hamil?" Roy mengulangi pertanyaan untuk yang ke sekian kalinya. Menatap tak percaya pada Elisa yang ada di sebelahnya dengan pandangan sama-sama bingung."Iya, Tuan, istri Anda sedang hamil, dan usia kandungannya baru berumur empat minggu.""Apa, Dok? Saya hamil?" Elisa terlambat merespon, di raihnya hasil USG yang ia sendiri tidak paham dengan apa yang tertulis di dalamnya, "Ini beneran kan, Dokter?""Benar, Nona." Dokter pun meyakinkan sekali lagi, bahwa hasil test itu memang benar adanya."Tapi, kenapa usia kandungannya berjalan empat minggu?" Roy kembali menyahut, seingatnya ia berdamai dengan Elisa dan baru melakukan hubungan badan sekitar tiga minggu yang lalu, tapi....?Roy menatap bingung dengan penjelasan Dokter tadi, sempat ada rasa curiga dari pancaran mata lelaki itu. Bagaimana bisa?"Tidak mungkin Dokter, kami melakukannya baru tiga minggu yang lalu, ini kenapa bisa? Atau jangan-jangan----...

  • Kita Hanya Menikah   Semakin Menyebalkan

    "Jangan lupa Kak, belikan aku somay." Isi pesan dari istrinya, membuat Roy mengernyit heran, sejak kapan Elisa suka dengan makanan itu? Bukankah yang ia tahu Elisa kurang suka dengan makanan apa saja yang berbahan ikan. Lelaki itu tidak membalasnya, tapi ia tetap membelikannya untuk Elisa.Roy memacu mobilnya kembali setelah mendapatkan apa yang di minta istrinya. Lelaki itu tiba di halaman depan dan bergegas mencari di mana keberadaan wanita itu."Bik, di mana Elisa?"Bibik yang sedang berada di dapur langsung berbalik, menatap heran sang majikan yang biasanya masih ada di kantor."Nona ada di taman belakang, Tuan.""Oh ya Bik, tolong pindahkan ini ke piring, lalu antarkan segera ke taman." Roy menyerahkan sebungkus somay yang ia bawa, lalu melangkah menuju taman belakang."Kak, kamu udah sampai?" Elisa terlihat berbinar, di letakkan ponsel yang ia pegang, lalu matanya menyipit ke arah kedua tangan suaminya. "Mana pesananku? Tidak ada kah?"

  • Kita Hanya Menikah   Tingkah Aneh Elisa

    Hari-hari selanjutnya di lalui Elisa dengan sangat manis. Mereka mencoba saling memperbaiki diri dan memulainya kembali dari awal. Pernikahan mereka yang semula hanya status kini benar-benar layaknya pernikahan normal seperti biasa. Keduanya sama-sama menerima apapun kelebihan atau kekurangan dari diri mereka masing-masing."Kak, kapan kita mau jemput Rey?" tanya Elisa suatu pagi. Ini kali ketiganya wanita itu menanyakan, setelah beberapa hari yang lalu selalu Roy abaikan."Iya nanti. Kamu sabar dulu ya? Aku masih ada kerjaan penting yang nggak bisa di tinggalin." Selalu saja jawaban itu yang suaminya berikan. Sabar, sabar. Sampai kapan?"Kalau Kakak memang nggak bisa ninggalin kerjaan, bagaimana kalau aku aja yang jemput Rey sendiri?" Elisa mencoba bernegosiasi. Jika ia harus menjemput putranya sendiri, sebenarnya tidak masalah. Tapi lelaki itu yang selalu menghalanginya."Tunggu aku, El? Nanti kita pergi sama-sama." Lelaki itu terlihat sudah rapi. Di pe

  • Kita Hanya Menikah   Aku mencintaimu

    "Ayo, Nak? Katanya mau ketemu Mama?" Aditya mengingatkan pada gadis kecil tentang tujuannya datang ke sini, lagi pula pria itu merasa tidak enak sendiri saat menyadari kalau ada wanita cantik di sebelah sana yang sejak tadi terabaikan keberadaannya."Tapi Alya masih pengen sama Ayah Roy," rengek bocah itu manja. Alya benar-benar terlihat enggan melepaskan lelaki itu yang sejak tadi menggendongnya."Sini sama Ayah Adit gantian, kasiah tuh Ayah Roy capek, kan sejak tadi udah gendong Alya."Gadis itu memandang wajah Roy sejenak, lalu segera bergerak turun dari gendongan lelaki itu. "Tapi Ayah janji kan, mau nengokin Mama lagi?"Roy hanya mengangguk setuju menjawab pertanyaan Alya. Sejujurnya ia kasihan dengan gadis kecil itu, tapi mau bagaimana lagi, Alina memang harus di rawat agar bisa segera sembuh.Aditya dan Alya kembali menyusuri lorong menuju kamar di mana tempat rawat untuk Alina. Keduanya sama-sama terlihat sedih melihat seorang yang sangat d

  • Kita Hanya Menikah   Dia Benar-Benar Gila

    Elisa melangkah mendekati keduanya, lalu melipat kedua tangannya santai. "Sudah, nostalgianya?" ucap wanita itu sinis. Pandangannya masih tidak bersahabat pada sosok lelaki yang baru saja kemarin menyatakan cinta padanya."Kenapa kalian tidak balikan saja? Kalian cocok kok, yang satu penggoda dan satunya lagi..... PENGHIANAT!""El...!""Apa!!" Emosi wanita itu sudah memuncak, hingga ia tanpa sadar berteriak dan mengundang perhatian para penghuni tempat itu."Apa Kak Roy sengaja, ngajak aku ke sini untuk melihat keromantisan kalian berdua?""El, ini tidak seperti apa yang kamu lihat. Percayalah." Roy mendekati Elisa, meraih tangan wanita itu, namun segera di tepisnya dengan kasar."Lihat apa? Aku bukan anak kecil, Kak? Jika kalian ingin berbalikan, kenapa mengajakku kemari?" Elisa juga terlihat menangis. Bagaimana ia tidak sakit hati mendengar ungkapan Alina tadi yang menunjukkan betapa dekatnya mereka berdua."El, kumohon, berhentilah

  • Kita Hanya Menikah   Kenapa Kita Ke Sini?

    Tiga hari berlalu, luka di tangan Rengganis sudah membaik dan hari ini dokter mengijinkannya untuk pulang. Perempuan itu bersiap-siap di bantu Arya yang sudah sejak pagi tadi datang menjemputnya untuk membereskan semua barang yang sudah di pakai selama berada di rumah sakit."Apa ada yang tertinggal?" tanya Arya saat keduanya hendak melangkah keluar. Di tatapnya wajah sang istri yang terlihat bahagia karena sebentar lagi akan bertemu dengan kedua anaknya yang selama tiga hari ini jarang ia temui."Ada."Langkah Arya terhenti, sejenak menatap ke belakang menyapu seisi ruangan yang sudah kosong. "Apa?" tanya lelaki itu bingung."Hatiku yang tertinggal. Di sini." Rengganis menyentuh dada bidang Arya, membuat sang pemilik tersenyum senang mendengarnya."Tiga hari di rumah sakit, kenapa kamu jadi pintar merayau?""Memangnya salah, merayu suami sendiri?" Perempuan itu mengerlingkan sebelah matanya, membuat sang suami gemas dan mendadak mende

  • Kita Hanya Menikah   Berdamainya Dua Wanita

    "Tan-te....?""Kamu...! Wanita tidak tau malu!" maki Mama Anggi seketika saat melihat siapa orang yang tiba-tiba saja masuk. Perempuan itu mengurungkan niatnya untuk keluar dan lebih tertarik untuk melampiaskan emosinya kepada wanita yang menjadi sumber semua masalah."Tan-te, maaf....?" ucap Elisa menunduk. Wanita itu meremas ujung kain yang membalut tubuhnya dan menyiapkan hati untuk menerima apapun yang akan perempuan itu ucapkan."Mau apa kamu datang kesini! Belum puas menyakiti menantuku?" Pandangannya menajam, seakan sebuah belati yang siap menguliti tubuh wanita itu."Ak-aku hanya ingin minta maaf, Tante.""Minta maaf? Cih, lalu nanti kamu akan mengulanginya lagi? Setelah semua yang kamu lakukan pada mereka, apa menurutmu masih pantas mendapatkan maaf?""Ma...? Tolong jangan berbicara seperti itu?" cegah Papa Pratama dari arah belakang, pria itu menghampiri istrinya dan menahan tubuh perempuan itu agar tidak semakin menyudutkan Elisa.

  • Kita Hanya Menikah   Mengingat Masa Lalu

    "Jelaskan semuanya ke aku, Kak?" Elisa masih saja menghujani Roy dengan berbagai pertanyaan,, terutama mengenai ucapan Alina yang sukses membuatnya malu di depan umum.Bagaimana tidak, setelah Alina mengatakannya, tatapan semua orang langsung mengarah padanya. Meski setengah berbisik, tapi Elisa sedikit bisa mendengar gunjingan dari orang-orang yang menyaksikan perdebatan tadi."Kak...!" Entah sudah keberapa kali wanita itu berteriak, namun Roy masih saja bungkam dan tidak sama sekali memberi jawaban. Seharusnya Elisa tau kalau semua juga berawal dari dirinya yang membuat jarak begitu jauh dengan suaminya sendiri. Bahkan ia tidak mau sedikitpun di sentuh oleh lelaki itu.Kini Elisa dan Roy tengah berada di sebuah ruang perawatan. setelah Dokter memeriksanya tadi, beruntung tidak ada sedikitpun luka yang di temukan di tubuh wanita itu, Dokter pun memutuskan untuk meninggalkan mereka berdua."Kak...!""Stttt....! Jangan berisik, El? Nanti mengganggu yang

  • Kita Hanya Menikah   Tak Waras

    Sementara di dalam toilet, antara Elisa dan Rengganis tengah terjadi ketengangan. Semua terjadi bukan berasal dua wanita cantik ini, tapi karena seorang perempuan yang tiba-tiba saja muncul dan hendak melukai Elisa."Lepas! Kau gila ya!" Elisa memaki, menahan garpu yang hampir saja melukai wajahnya."Ya, aku gila! Aku memang gila, kau mau apa, hahh!" Perempuan itu sudah seperti kerasukan iblis, ia menempelkan garpu runcing itu tepat di leher Elisa setelah tadi gagal melukai wajah wanita itu."Lepas!"Saat itu Rengganis juga tengah berada di salah satu bilik toilet, ia yang mendengar ke gaduhan langsung mengintip keluar, tubuhnya bergetar, detak jantungnya berpacu dengan cepat saat melihat pemandangan dari balik pintu."El-lisa...?"Rengganis kebingungan. Jika ditanya apa dia masih membenci wanita itu? Tentu saja masih, tapi melihat keadaannya sekarang sangatlah berbeda. Kini yang ada di depannya bukan perkara soal Elisa yang dulu hendak mere

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status