Beranda / Semua / Kisah Si Dewa Perang / 86. Pelajaran Tak Terlupakan

Share

86. Pelajaran Tak Terlupakan

Penulis: A7AT
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Dani, Lina, dan Andri semua sangat takut melihat betapa ganasnya Merry.

Mereka tidak tahu Merry tidak mengerahkan kekuatannya secara maksimal. Jika dia melakukannya, kepala penjaga keamanan sudah mati!

Merry telah mengalahkan semua penjaga keamanan, dan Kenji berkata kepadanya, "Pegang istriku. Lindungi dia dan sahabatnya."

"Aku akan melakukannya." Merry bergegas dan menggendong Elena yang mengantuk.

Kenji berjalan ke arah tiga orang lainnya dengan tatapan dingin.

Mereka bertiga berani menyentuh istrinya, dan dia harus memberi mereka pelajaran dengan tangannya sendiri.

Kenji berjalan menuju Dani dengan penuh amarah.

"Kenji, apa yang akan kamu lakukan?" tanya Dani khawatir.

"Kamu ingin memperkosa istriku! Kamu telah memukuli Wini! Kamu akan membayar harga yang sangat mahal untuk ini!" Kenji memutuskan untuk memulainya dengan Dani, lalu Lina dan Andri.

"Tidak, tolong. Aku melakukan kesalahan. Tolong, biarkan aku pergi," Dani harus memohon pada K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
MHD YANIS
cerita kontol. suami paok
goodnovel comment avatar
Daniel Silalahi
mutar2 sih tpi lumayan seru ceritanya
goodnovel comment avatar
Barus Robin
terlalu bertele² ceritanya jadi tdk menarik... membosankan.penulis kampungan.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kisah Si Dewa Perang   87. Dani Si Buruk Rupa

    Para penjaga itu tidak merasa kasihan pada Dani ketika mereka melihat wajahnya yang digores dan malah cukup puas. Anggota tubuh mereka patah oleh Merry hanya karena dia. Jika Dani tidak melakukan sesuatu terhadap Elena dan Wini, mereka tidak akan terluka.Mendengar tangisan Dani, Lina dan Andri langsung menghentikan sandiwaranya dan berdiri untuk melihat.Ketika mereka melihat luka di wajahnya yang berdarah, mereka ketakutan memikirkan apa yang akan dilakukan Kenji terhadap mereka.Wini merasa amarahnya larut saat melihat wajah Dani yang cacat. Baru saja, pria itu hampir melakukan hal seperti itu padanya.Elena berada dalam kabut dengan pikiran kabur, tidak tahu apa yang terjadi.Merry, yang memegang Elena, tidak menunjukkan minat dan mengabaikan Dani seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Semua yang terjadi tampak memenuhi harapannya. Merry cukup paham dengan perilaku Kenji.Rasa sakit di wajah Dani sangat menyiksa. Dia menutupi wajahnya dengan tangannya da

  • Kisah Si Dewa Perang   88. Noda Darah

    Ketika Kenji melepas pakaian Elena, dia melihat tubuhnya yang sempurna.Adrenalin-nya mulai melonjak hingga hidungnya mengeluarkan darah tak terkendali.Setelah beberapa pandangan, ia mengalihkan pandangan matanya. Kenji takut akan kehilangan kendali. Kemudian ia mengambil pakaian bersih yang ia siapkan dan memakaikannya pada Elena.Ketika Kenji memakaikan baju untuk Elena, dia masih bisa melihat tubuh Elena karena dia harus mengangkat kakinya dan memutarnya untuk memakaikan pakaian itu.Hidung Kenji kembali berdarah saat dia mendandaninya dengan hati-hati.Namun sesuatu yang tidak terduga terjadi.Elena sedang tidur nyenyak, tetapi ketika Kenji mendandaninya, dia tiba-tiba membuka lengannya, meraih leher Kenji, dan menariknya ke bawah.Pergerakan Elena yang secara tiba-tiba ini mengejutkan Kenji. Sebagai pria yang kuat, dia terhuyung-huyung dan tertarik ke tubuhnya. Kenji bisa mencium aroma tubuh Elena dalam pelukannya. Sebagai pemuda normal, Kenji

  • Kisah Si Dewa Perang   89. Kecemburuan Elena

    Kenji bisa saja menangkap bantal itu tetapi dia tidak melakukannya. Dia pikir Elena akan melempar barang lain ke arahnya jika dia menghindar. Jadi, dia membiarkan bantal itu mengenai wajahnya. "Tadi malam, kamu diracuni dan tetap tidak sadarkan diri. Kamu mungkin tidak sadar apa yang kamu lakukan," kata Kenji."Kamu brengsek! Hentikan! Kamu benar-benar brengsek!" Dengan kata-kata ini, Elena melempar bantal lagi ke arah Kenji.Elena khawatir apa yang Kenji katakan itu benar. Dia telah hidup sebagai perawan selama lebih dari dua puluh tahun. Sangat disayangkan jika dia kehilangan keperawanannya dengan cara ini.Jadi, dia membenci Kenji. Dia diracuni. Alih-alih mendetoksifikasinya, dia hanya tidur di lantai, meninggalkannya sendirian untuk menderita. Bisakah dia menyebut dirinya laki-laki?Kenji menangkap bantal itu kali ini dan menghiburnya, "Jangan merasa bersalah. Aku tidak keberatan.""Kenji, aku membencimu!" Elena menangis sedih."Aku tidak melakukan a

  • Kisah Si Dewa Perang   90. Elena Menjadi Presiden Universal Group

    Kenji kemudian keluar kamar untuk membuat sarapan.Elena menelepon Wini, mencoba mencari tahu tentang kondisi cederanya."Elena, aku tidak menyangka kamu akan meneleponku sepagi ini. Ada apa?" Wini masih tertidur sampai panggilan telepon membangunkannya."Tidak banyak. Bagaimana wajahmu sekarang?" Tanya Elena."Wajahku baik-baik saja sejak tadi malam. Terima kasih sudah bertanya!" Kata Wini."Wajahmu tampak sangat bengkak setelah pemukulan. Bagaimana cara menyembuhkannya dengan begitu cepat?" Elena terkejut."Teman seperjuangan Kenji adalah dokter yang hebat, dia yang merawat lukaku'" kata Wini."Teman seperjuangan Kenji? Apa maksudmu Merry?" Elena bertanya.Merry adalah seorang ahli tempur dengan wajah cantik. Jika dia tahu tentang pengobatan dan pembedahan juga, dia akan menjadi wanita yang sempurna."Tidak, bukan dia. Itu adalah seorang dokter bernama Loren." kata Wini."Kenji memiliki dokter yang terampil sebagai rekan seperjuangannya juga

  • Kisah Si Dewa Perang   91. Kemunculan Pesaing Universal Group

    Mengetahui bahwa Elena akan segera pindah ke ruang presiden, Kenji segera meninggalkan perusahaan.Sementara itu, Leon dan Merry, bersama dengan sekelompok orang, telah menyita aset yang dimiliki oleh keluarga Landry dan Geng Macan untuk kemudian semuanya diserahkan kepada Kerajaan.Sementara itu, Loren tinggal di rumah sakit untuk merawat Lili dan Tison.Setelah meninggalkan Universal Group, Kenji langsung menuju ke rumah sakit untuk mengunjungi Lili dan Tison. Dia tidak pergi dan mencari Lina dan Andri, karena berpikir tidak perlu terburu-buru karena dia akan bertemu mereka cepat atau lambat.Ketenangan telah dipulihkan di kota, tetapi publik tidak tahu bahwa itu karena Geng Macan telah dimusnahkan.Semua orang dibuat bingung menanggapi hilangnya keluarga Landry secara tiba-tiba. Sulit membayangkan bagaimana keluarga paling terkenal di Kota Tua Selatan lenyap begitu saja dalam semalam.Nila telah mengadakan rapat direksi Universal Group untuk mengumumkan pe

  • Kisah Si Dewa Perang   92. Kota Tua Selatan Akan Kembali Berguncang

    Kenji tahu bahwa dia memiliki banyak musuh, tetapi tidak satupun dari mereka adalah seorang pengusaha."Apakah kamu tidak bisa memikirkan cara untuk keluar dari situasi ini?" tanya Kenji."Iya. Bahkan Nila tidak tahu harus berbuat apa. Satu-satunya cara adalah membuat temanmu kembali dari luar negeri untuk mengendalikan perusahaan. Bagaimanapun, ini adalah momen yang krusial," kata Elena.Kenji tidak bisa berkata-kata. Dia adalah mantan presiden Universal Group dan dia tidak tahu apa-apa tentang perang komersial. Kenji hanya akan memperburuk keadaan jika dia yang mengendalikan perusahaan."Temanku baru saja pergi ke luar negeri. Ada hal yang lebih penting untuk dilakukan. Dia tidak akan mungkin ingin kembali hanya untuk mengurusi Universal Group," kata Kenji."Jika memang seperti itu, Universal Group akan berakhir di tanganku." kata Elena."Jangan khawatir. Dia tidak akan keberatan meskipun Universal Group bangkrut. Dan dia tidak akan pernah menyalahkanmu." K

  • Kisah Si Dewa Perang   93. Dewi Menyelidiki Kasus Yang Rumit

    Ditengah uap yang begitu tebal, Kenji melihat Elena ada di bak mandi. Busa mengapung di atas air. Dia hanya bisa melihat wajahnya."Kamu tidak bisa melihat apa-apa," Elena berkata dengan tenang saat menyadari bahwa Kenji sedang menonton.Kenji tampak malu. Dia kecewa. Dia mengira Elena sengaja melupakan pakaiannya sehingga dia bisa memintanya masuk ke kamar mandi.Tapi, di sisi lain Elena sudah siap sebelum dia meminta Kenji untuk masuk."Letakkan pakaiannya dan kamu bisa pergi," kata Elena. "Tentu." Kenji meletakkan pakaian dan meninggalkan kamar mandi....Keesokan harinya, Express Group menghubungi Rendi, direktur utama Slash Group, dan mencoba membujuk Slash Group untuk menjadi mitranya. Express Group menawarkan sejumlah besar proyek kepada keluarga Slash, dan harga yang ditawarkan jauh lebih tinggi dari harga yang ditawarkan Universal Group.Rendi sangat senang. Dia segera memberi tahu Jiah.Jiah sangat senang mengetahui berita itu. Dia pun

  • Kisah Si Dewa Perang   94. Penghinaan Pada Pesta Perjamuan

    "Aku tida peduli siapa itu Bredy. Selama dia melanggar hukum, aku pasti akan menangkapnya," sahut Dewi."Tidak ada gunanya menangkapnya. Lagipula, dia belum dihukum sampai sekarang. Kamu harus membebaskannya jika tidak ada bukti yang cukup untuk mengamankan hukuman menurut persidangan." ucap Kenji."Persidangannya harus didasarkan pada keadilan. Dia tidak bisa lolos dengan mudah," kata Dewi."Baiklah, kamu boleh mencoba jika kamu mau." Kenji menyerah berbicara dengan gadis yang keras kepala."Tentu saja, aku akan melakukannya. Kalau aku sudah mengumpulkan cukup bukti, aku akan menangkap Bredy dan putranya, Ison." Dewi pergi setelah menyelesaikan perkataannya.Kenji dan Elena pergi ke kediaman keluarga Slash untuk perjamuan keluarga di malam hari. Ketika mereka tiba, mereka melihat semua orang sudah ada di sana dan siap untuk makan.Elena sangat marah melihat Lina dan Andri ada di sini. Dia bertanya dengan marah, "Kenapa kamu di sini?"Kenji juga meng

Bab terbaru

  • Kisah Si Dewa Perang   260. Sang Dewa Perang

    Di garis depan, Kota Tua Selatan,-Seluruh pasukan medan perang selatan, saat ini semuanya sedang berkumpul di garis pertahanan kota dan bertempur dengan pasukan Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau.Dion yang bertanggungjawab mengerahkan pasukan, sudah berusaha keras untuk merancang strategi dalam menghadapi pasukan musuh yang datang menyerang. Berkat strategi Dion, pasukan Kerajaan Spade pun berhasil menahan pasukan musuh selama berhari-hari.Meski strategi Dion berhasil menahan musuh, tapi itu sama sekali tidak berhasil membuat pasukan Kerajaan Spade keluar dari tekanan musuh yang terus menyerang tanpa henti.Setiap harinya, jumlah pasukan Kerajaan Spade terus berkurang. Situasi dan kondisi pasukan Kerajaan Spade menjadi semakin sulit setiap harinya!Di saat sulit itu, tiba-tiba sekelompok pasukan dalam jumlah yang cukup besar memasuki Kota Tua Selatan. Itu adalah pasukan bala bantuan yang dikirim Jendral Kane dari Kota Pusat.Melihat bala bantuan kembali dikirim Kota Pusat untuk mem

  • Kisah Si Dewa Perang   259. Pertempuran di Garis Pertahanan Pertama

    Pasukan utama Kerajaan Spade menyerang dari depan melalui benteng pertahanan yang telah hancur. Sedangkan Merry yang memimpin dua puluh ribu prajurit menyerbu dari arah bukit dan menciptakan serangan dua arah.Ketika pasukan Kerajaan Spade menyerbu ke dalam benteng garis pertahanan pertama dari depan dan samping, sebagian prajurit musuh yang berada paling depan seketika menjadi panik. Meski Dicky terus berteriak dan memerintah untuk bertempur, tapi karena serangan dari pasukan Kerajaan Spade cukup cepat dan sangat agresif, kebanyakan dari prajurit Kerajaan Seiya tidak sempat untuk bereaksi.Dalam beberapa menit, setengah pasukan Kerajaan Seiya telah berubah menjadi mayat.Sedangkan pasukan Kerajaan Seiya yang berada di barisan belakang, mereka mendengar teriakan Jendral mereka dan mulai pulih dari keterkejutan. Setelah itu, mereka berusaha untuk menembak ke arah pasukan Kerajaan Spade yang datang menyerbu dari depan.Serangan dari musuh membuat cuku

  • Kisah Si Dewa Perang   258. Merry Kembali Memimpin Pasukan

    Ke esokan harinya, pasukan pertahanan kota sudah berkumpul dan berbaris rapi.Dion sudah berada di pusat komando markas besar medan perang selatan. Dia sudah bersiap untuk mengomando dan mengerahkan pasukan untuk berperang melawan musuh dari Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau.Sedangkan Norman, Leon dan lainnya, berada di garis depan untuk memimpin pasukan dalam pertempuran di medan perang.Ketika pasukan Kerajaan Spade sudah berkumpul dan bersiap untuk menghadapi perang, di saat yang sama pasukan Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau juga bersiap untuk menyerang.Pasukan musuh sudah berbaris dengan rapi sambil menunggu kedatangan seseorang.Beberapa saat kemudian, orang yang mereka tunggu akhirnya tiba.Orang itu adalah panglima militer Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau, Bayu dan Tio.Ketika Bayu dan Tio menginjakkan kaki mereka di tanah selatan, seorang jendral bintang tiga menyambutnya dan berkata, “Jendral Bayu, Jendral Tio, pasukan koalisi Elang-Bangau siap menerima perintah!”Bayu

  • Kisah Si Dewa Perang   257. Menuju Pertempuran Akhir

    Mengikuti perintah Dion, seluruh armada kapal perang mundur dari garis pertahanan pertama laut selatan dengan bantuan pasukan yang ada di darat.Tentu saja armada kapal perang musuh tidak membiarkan armada kapal perang laut selatan mundur begitu saja. Armada kapal perang musuh terus menyerang dengan ganas sambil terus bergerak maju dan masuk lebih dalam ke wilayah selatan Kerajaan Spade.Pangkalan senjata di darat berusaha mencegat setiap serangan yang dilancarkan musuh agar armada kapal perang laut selatan bisa mundur dengan selamat. Meski sudah berusaha sebaik mungkin dalam melindungi armada kapal perang yang mundur, tapi masih ada beberapa serangan yang lolos dan mengenai beberapa kapal perang.Kapal perang yang terkena serangan itu langsung meledak dan tenggelam ke dasar laut.Sebagai seorang Jendral Pertahanan, Dion tahu dengan jelas kalau pengorbanan tidak dapat dihindari saat dia memutuskan untuk menarik mundur pasukannya. oleh sebab itu Dion meminta pangkalan senjata yang bera

  • Kisah Si Dewa Perang   256. Permintaan Kenji

    Beberapa jam kemudian, kabar tentang kemenangan pasukan wilayah timur atas pasukan Kerajaan August dan Kerajaan Bangau juga sampai ke wilayah utara.Kaisar yang berada di markas besar utara merasa senang dan bangga mendengar berita ini. Kenji dan Erlan yang berada di garis pertahanan kedua juga merasa senang mendengar kabar baik ini.Satu lagi kemenangan untuk Kerajaan Spade. Sekarang, mereka hanya perlu memikirkan cara untuk memenangkan perang di wilayah utara dan selatan.“Jendral Ken, dengan kemenangan Jendral Panji di timur, sekarang musuh yang menyerang Kerajaan Spade hanya tersisa di wilayah utara dan selatan. Kemenangan di timur juga berdampak baik bagi seluruh pasukan kerajaan Spade. Sekarang, kita juga harus segera menyusun rencana untuk merebut kembali garis pertahanan pertama kita! Bagaimana menurutmu Jendral Ken?” ujar Erlan.“Perkataanmu memang benar Jendral Erlan. Tapi sebelum kita menyerang untuk merebut garis pertahanan pertama, ada hal penting lain yang harus aku laku

  • Kisah Si Dewa Perang   255. Kemenangan di Laut Timur

    Di perbatasan utara.Kenji sedang memperhatikan medang perang yang diselimuti asap tebal bersama Erlan dan para ajudan serta para petinggi militer perbatasan utara. Ketika asap tebal itu mulai menipis, Kenji dan yang lainnya melihat ada bayangan sekelompok orang dalam jumlah besar.“Jendral Ken, sepertinya ada orang di seberang. Apakah itu musuh yang selamat dari ledakan?” tanya Erlan yang penasaran dengan sekelompok bayangan itu.“Jendral Erlan, apakah menurutmu musuh bisa selamat setelah mendapat ledakan sebesar itu? Siapa pun tidak akan selamat setelah menerima ledakan sebesar itu secara langsung! Tidak mungkin ada musuh yang selamat! Aku rasa, mereka adalah bala bantuan musuh,” ujar Kenji.“Kalau begitu, kita harus menyerang mereka sekarang! Dengan adanya asap tebal ini, mereka tidak akan bisa menyerang balik karena tidak mengetahui posisi kita. Kita bisa melenyapkan mereka dalam sekejap!” kata Erlan.“Tidak, jangan menyerang mereka! Kita harus memastikannya terlebih dahulu,” kata

  • Kisah Si Dewa Perang   254. Situasi Menguntungkan di Laut Timur

    Sebelumnya, ketika bala bantuan musuh masih dalam perjalanan menuju garis pertahanan kedua untuk membantu pasukan Jendral Juuki, mereka mendengar dentuman suara yang sangat keras dan merasakan adanya getaran kuat dari arah garis pertahanan kedua. Lalu, mereka melihat adanya kepulan asap tebal yang membumbung tinggi dan terlihat seperti jamur raksasa.Melihat kepulan asap menyerupai jamur raksasa itu membuat pasukan bala bantuan musuh merasa sedikit cemas. Karena mereka semua yakin, dari semua tanda-tanda yang baru saja terjadi, itu pasti akibat dari ledakan bom!Tidak ingin berpikir negatif, pasukan bala bantuan musuh itu pun bergegar menuju garis pertahanan kedua untuk memastikan apa yang sudah terjadi.Dua puluh menit kemudian, pasukan bala bantuan yang dikirim Kerajaan Seiya tercengang melihat keadaan medan perang yang sangat kacau.Ketika pasukan itu tiba, asap tebal dari ledakan bom masih cukup pekat. Mereka sama sekali tidak bisa melihat keadaan med

  • Kisah Si Dewa Perang   253. Melenyapkan Musuh Dalam Sekejap

    Badan intelijen Kerajaan Spade mendapat informasi mengenai dua ratus ribu pasukan Kerajaan Seiya yang bergerak dari garis pertahanan pertama perbatasan utara menuju garis pertahanan kedua.Setelah mendapat informasi tersebut, badan intelijen segera menginformasikan hal itu pada tim intelijen yang berada di setiap pasukan. Ketika informasi itu sampai ke tim intelijen pasukan khusus satria, seorang prajurit segera pergi menghampiri Kenji untuk melaporkan hal tersebut.Kenji tidak turun langsung untuk membunuh musuh. Sebagai seorang jendral, Kenji tetap berada dibelakang dengan sekelompok prajurit elite dari pasukan khusus satria. Ada sekitar sepuluh ribu prajurit yang tidak ikut dalam pertempuran. Sepuluh ribu prajurit itu sengaja tidak maju guna melindungi sang jendral.Ketika dia melihat seorang prajurit dari tim intelijen berlari ke arahnya, Kenji bertanya pada prajurit itu sesaat setelah prajurit itu berada dihadapannya.“Ada apa? kenapa kau terlihat begitu terburu-buru?” tanya Kenj

  • Kisah Si Dewa Perang   252. Bala Bantuan Telah Tiba!

    Garis pertahanan kedua, di perbatasan utara.Waktu sudah sore, pasukan perbatasan utara masih bertahan di garis pertahanan kedua. Jendral Erlan yang memimpin pasukan perbatasan utara dalam pertempuran, mulai merasa khawatir melihat kondisi pasukannya.Bagaimana dia tidak khawatir, dia sudah bertahan lebih dari enam jam dan intensitas serangan musuh tidak berkurang sedikit pun, bahkan musuh masih bisa melancarkan serangan yang lebih kuat.Pasukan perbatasan utara juga sudah banyak yang menjadi korban. Erlan merasa kalau tidak lama lagi, garis pertahanan kedua akan dijebol oleh musuh.Melihat situasi ini, salah satu perwira pada Erlan, “Jendral, sepertinya kita harus merelakan garis pertahanan kedua. Aku merasa, Jendral Ken dan pasukannya tidak akan datang tepat waktu! Kita sudah bertahan lebih dari enam jam, dan bala bantuan masih belum tiba. Kita akan kehilangan seluruh prajurit jika terus seperti ini!”“Jendral Ken akan segera tiba! Kita tidak boleh menyerah sekarang setelah banyak p

DMCA.com Protection Status