Home / All / Kisah Si Dewa Perang / 70. Cerita Dari Sang Guru

Share

70. Cerita Dari Sang Guru

Author: A7AT
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Aku punya caraku sendriri. Kamu hanya perlu menunggu kabar baik dariki," kata Kenji tenang.

"Kamu bukan tandingan Keluarga Brig. Jangan bertindak gegabah. Kamu hanya akan menggali lubang untuk dirimu sendiri," Serlin mengingatkannya.

Serlin tahu Kenji telah mengadakan upacara pemakaman untuk ayah angkatnya kemarin dan telah menonton video Zane melawan Geng Macan. Namun, dia tidak sempat mengunjungi pemakaman karena dia harus menjual buah-buahan untuk mendapatkan uang.

Karena itu, dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di upacara pemakaman.

"Bu Karton, jangan bicarakan ini sekarang. Sudah waktunya makan siang. Ayo kita makan di suatu tempat," saran Kenji.

Di mata Kenji, Bredy bukan siapa-siapa. Kenji bisa mengeluarkannya dari pemerintahan dengan mudah. Dan Ison akan membayar mahal atas apa yang telah dilakukannya terhadap gadis itu.

Jika Keluarga Brig berani membuat pergerakan untuk melawannya, Kenji tidak keberatan untuk memusnahkan semuanya.

Kenji b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ros Rosmah
jadi bagaimana menurutmu supaya saya boleh buka bab seterusnya?
goodnovel comment avatar
Afu Larosa
anda terlalu menekan banyak koin untuk 1 bab.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kisah Si Dewa Perang   71. Jangan Hina Guruku

    "Ayo kita pergi saja, Kenji." Serlin ingin pergi. Serlin tidak ingin berbicara dengan Ison. Ison adalah orang terakhir yang tidak ingin dia temui."Jangan takut. Aku ada di sini," kata Kenji tenang.Lagi pula dia akan mencari Ison nanti. Dan dia tidak akan pergi karena sekarang orang yang di cari ada tepat di depannya.Kenji menunggu untuk melihat apa yang akan dilakukan Ison."Dia benar, Bu Karton. Aku tidak menggigit. Biasanya siswa akan takut pada guru. Kamu seorang guru. Kamu tidak perlu takut pada muridmu," kata Ison.Ison dan anak buahnya tidak mengenal Kenji atau Leon. Oliver juga tidak.Meskipun Kenji terkenal sebagai menantu pecundang yang masuk ke keluarga istri, tidak semua orang mengenalnya. Kota Tua Selatan adalah kota yang besar."Apa yang kamu inginkan, Ison?" tanya Serlin."Aku hanya ingin mengundangmu untuk makan bersama kami, Bu Karton. Kami akan tetap makan di sini. Aku tidak akan memintamu untuk pergi karena kamu adalah guruku

  • Kisah Si Dewa Perang   72. Kartu Bank Spade Emas

    "Apa? Kau mengusir tuan muda Brig pergi?" Calvin terkejut.Kenji menjawab, "Ya. Dia menghalangi kami saat makan siang.""Dasar orang bodoh lancang! Dia VIP kami! Apa kau ingin membuat dirimu terbunuh?" Calvin sangat ingin menyenangkan ayah Ison, Bredy Brig, yang merupakan pemimpin penting Kota Tua Selatan.Kenji jelas merusak rencananya.Leon kesal dengan sikap kasar Calvin, "Apa begini caramu berbicara dengan pelanggan?""Kamu bukan lagi pelangganku saat kamu mengganggu Ison! Keluar!"Leon benar-benar kesal, "Omong kosong! Tidak ada yang bisa menghentikan kami makan siang di sini!""Usir mereka!" perintah Calvin.Dengan segera, delapan pengawal masuk.Serlin takut. Dia hampir tidak percaya perkelahian akan terjadi di hotel bintang lima.Kenji juga terkejut ketika dia mendapatkan begitu banyak masalah. Dia hanya ingin makan siang yang damai bersama guru SMA-nya.Melihat pengawal datang, Leon bangkit berdiri.Orang-orang ini adalah anca

  • Kisah Si Dewa Perang   73. Kembali Mengumpulkan Pasukan

    Kenji menarik lima puluh juta dari bank, yang akan dia berikan kepada Serlin setelah tiba di rumahnya.Setelah selesai mengambil uang, Kenji masuk ke dalam mobil dan bertanya, "Bu Karton, tahukah Ibu berapa umur Ison ketika dia melecehkan Lili?"Serlin agak terkejut mendengar pertanyaan ini."Kenapa kamu ingin tahu tentang ini?" tanya Serlin. "Jika dia berusia di atas delapan belas tahun, dia harus mengambil tanggungjawab hukum yang sesuai," jelas Kenji."Dia sudah berusia delapan belas tahun sejak tahun lalu. Dia gagal masuk perguruan tinggi dan kembali ke sekolah menengah sebagainsiswa kelas dua belas. Sekarang dia berusia sembilan belas tahun," jelas Serlin. "Aku mengerti." Kenji senang mengetahui hal itu.Mengetahui bahwa Kenji adalah pembuat masalah saat di sekolah, Serlin bertanya dengan cemas, "Kenji, kamu tidak akan main-main dengan Ison, kan?""Tidak." Bahkan, dia ingin menghancurkannya!Kenji tidak ingin membicarakan Ison lagi dan seng

  • Kisah Si Dewa Perang   74. Perasaan Yang Memanas

    "Aku tidak ingin ada terlalu banyak orang. Dua puluh operator khusus yang berpengalaman seharusnya sudah cukup," kata Kenji.Geng Macan sudah disingkirkan, pasukan kecil lain seharusnya mudah diurus. Divisi Serigala tidak harus terlibat dalam hal ini."Siap. Aku akan meminta ahli strategi Moris untuk memilih dua puluh orang terbaik mereka," kata Leon."Ngomong-ngomong, kirim tenaga medis militer terbaik ke sini. Aku ingin dia merawat orang tua Serlin dan juga Lili," jelas Kenji. Lili bisa menjadi cacat selama sisa hidupnya. Kenji yakin seorang petugas medis militer veteran mungkin bisa menyembuhkannya.Selain itu, ayah Serlin dipukuli hingga mendapat luka yang sangat parah dan ibunya sakit jiwa.Mungkin, petugas medis militer dapat memberi mereka perawatan yang tepat."Baik!" Kata Leon.Kenji melanjutkan, "Kita telah menyingkirkan keluarga Landry. Segera setelah pasukan kita masuk, mereka akan mengambil alih seluruh aset keluarga Landry. Harta benda

  • Kisah Si Dewa Perang   75. Haruskah Aku Menceraikannya?

    "Jika kamu ingin mengatakan sesuatu, katakan. Jangan hanya mengetuk!" Elena berkata dengan marah. Dia ingin Kenji masuk tetapi tidak mau proaktif."Elen...kamu bilang jika aku dapat membantu keluarga Slash mendapatkan kontrak, kamu akan tidur denganku. Apakah kamu ingat? Sudah waktunya kamu menepati janjimu." Kenji berkata dengan ragu."Pergilah!" Elena marah dan berseru."Apa.." Kenji sudah mengumpulkan keberaniannya untuk mengetuk pintu dan disuruh pergi.Dia tidak akan menyerah semudah itu. Kenji melanjutkan dengan nakal, "Maaf, apa kamu bilang 'kita bisa bercinta'?" Ini adalah pertama kalinya dalam hidup Kenji dia bertingkah seperti bajingan nakal.Elena yang masih mandi tidak menyangka Kenji mengatakan sesuatu yang berani dan cabul ini"Sejak kapan dia menjadi begitu tidak tahu malu dan tidak terkendali? Apakah kita benar-benar akan berhubungan seks malam ini?" Elena bertanya-tanya."Aku sedang mandi! Kalau kau berani, masuklah." Elena berteriak. Ele

  • Kisah Si Dewa Perang   76. Dewi Menjadi Kepala Kepolisian

    "Kenji, tolong ampuni ibuku!" Elena memperhatikan Kenji mundur dalam diam dan tahu dia masih cukup mencintainya untuk bersikap lebih lunak pada ibunya."Lepaskan aku! Aku tidak ingin putri pembunuh ayahku memelukku!" Kenji tidak berniat menceraikannya tapi dia marah padanya."Aku tidak akan melepaskanmu! Aku takut kamu akan membunuh ibuku," isaknya."Ibumu melewati batas dan membuat ayahku terbunuh! Mengapa kamu melindunginya?" Kenji bertanya. Kenji telah diganggu oleh Sofia selama tiga tahun dan telah menanggungnya, tetapi Kenji tidak bisa memaafkan Sofia karena telah mengusir ayahnya keluar dari vila.Sebelum dia pergi ke Daratan Barat, dia telah meminta Elena untuk mengawasi Sofia kalau-kalau dia mempersulit Zane. Namun, apa yang paling dia khawatirkan terjadi."Dia adalah ibuku. Darahnya mengalir dalam diriku. Aku tidak bisa mengubahnya. Salahkan aku. Aku yang gagal menjaga ayahmu. Lampiaskan semua kemarahanmu padaku! Aku akan menerima hukuman untuknya j

  • Kisah Si Dewa Perang   77. Kemarahan Kenji

    "Bu Lowler, jangan jual parangku! Itu pusaka keluargaku dan satu-satunya peninggalan ayahku!" Kenji cemas.Parang Zane sangat penting bagi Kenji. Parang itu tidak hanya dapat memberikan permainan penuh pada Seni Golok keluarga Green, tetapi juga merupakan kenang-kenangan dari Zane. Kenji sangat ingin mengambilnya kembali dan menyimpannya sebagai peringatan, jadi dia datang ke kantor polisi untuk memintanya dari Dewi.Kemudian, Kenji menambahkan, "Aku pernah menyelamatkan kamu dan memusnahkan lebih dari empat ratus penjahat untukmu. Bisakah kamu mengembalikan parang itu kepadaku? Kamu tahu, ayah angkatku adalah seorang pahlawan. Dia menggunakan parang ini untuk membunuh musuh di medan perang. Parang itu sangat berarti, kamu tahu. Bagaimana kamu bisa menjual parang yang berharga seperti barang rongsokan? Aku berjanji tidak akan menggunakan parang ini untuk membunuh orang lagi, oke?" Kenji belum pernah mencoba merendahkan diri seperti ini sebelumnya, tetapi saat ini dia ha

  • Kisah Si Dewa Perang   78. Bunga Yang Indah Telah Rusak

    Kenji menghibur Serlin, "Jangan menangis, Bu Karton. Aku akan mendapatkan uangmu kembali."Kenji tahu bahwa satu-satunya cara untuk menyenangkan Serlin adalah dengan mengambil uangnya.Jika Kenji memberikan uang lagi, Serlin akan merasa bahwa dia berhutang banyak pada Lenji. Tetapi akan berbeda jika Kenji hanya membantu mendapatkan uangnya kembali."Mereka sudah mengambilnya. Apa yang dapat kamu lakukan?" tanya Serlin. "Aku memiliki cara sendiri.""Apakah kamu berpikir untuk merebutnya kembali dari Balda?" serlin bertanya lagi. Kenji mengangguk tanda membenarkan."Jangan bertindak berdasarkan emosi sesaat. Mereka datang untuk memburumu tetapi kamu tidak ada di sini jadi mereka hanya mengambil uangku. Jika kamu mendatangi mereka, kamu akan membuat dirimu dalam bahaya." Serlin mencoba membujuknya."Baiklah kalau begitu. Aku tidak akan mendatangi mereka. Mari kita pergi ke rumah sakit untuk mengunjungi Paman Karton dan memeriksa apakah kamu terluka." K

Latest chapter

  • Kisah Si Dewa Perang   260. Sang Dewa Perang

    Di garis depan, Kota Tua Selatan,-Seluruh pasukan medan perang selatan, saat ini semuanya sedang berkumpul di garis pertahanan kota dan bertempur dengan pasukan Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau.Dion yang bertanggungjawab mengerahkan pasukan, sudah berusaha keras untuk merancang strategi dalam menghadapi pasukan musuh yang datang menyerang. Berkat strategi Dion, pasukan Kerajaan Spade pun berhasil menahan pasukan musuh selama berhari-hari.Meski strategi Dion berhasil menahan musuh, tapi itu sama sekali tidak berhasil membuat pasukan Kerajaan Spade keluar dari tekanan musuh yang terus menyerang tanpa henti.Setiap harinya, jumlah pasukan Kerajaan Spade terus berkurang. Situasi dan kondisi pasukan Kerajaan Spade menjadi semakin sulit setiap harinya!Di saat sulit itu, tiba-tiba sekelompok pasukan dalam jumlah yang cukup besar memasuki Kota Tua Selatan. Itu adalah pasukan bala bantuan yang dikirim Jendral Kane dari Kota Pusat.Melihat bala bantuan kembali dikirim Kota Pusat untuk mem

  • Kisah Si Dewa Perang   259. Pertempuran di Garis Pertahanan Pertama

    Pasukan utama Kerajaan Spade menyerang dari depan melalui benteng pertahanan yang telah hancur. Sedangkan Merry yang memimpin dua puluh ribu prajurit menyerbu dari arah bukit dan menciptakan serangan dua arah.Ketika pasukan Kerajaan Spade menyerbu ke dalam benteng garis pertahanan pertama dari depan dan samping, sebagian prajurit musuh yang berada paling depan seketika menjadi panik. Meski Dicky terus berteriak dan memerintah untuk bertempur, tapi karena serangan dari pasukan Kerajaan Spade cukup cepat dan sangat agresif, kebanyakan dari prajurit Kerajaan Seiya tidak sempat untuk bereaksi.Dalam beberapa menit, setengah pasukan Kerajaan Seiya telah berubah menjadi mayat.Sedangkan pasukan Kerajaan Seiya yang berada di barisan belakang, mereka mendengar teriakan Jendral mereka dan mulai pulih dari keterkejutan. Setelah itu, mereka berusaha untuk menembak ke arah pasukan Kerajaan Spade yang datang menyerbu dari depan.Serangan dari musuh membuat cuku

  • Kisah Si Dewa Perang   258. Merry Kembali Memimpin Pasukan

    Ke esokan harinya, pasukan pertahanan kota sudah berkumpul dan berbaris rapi.Dion sudah berada di pusat komando markas besar medan perang selatan. Dia sudah bersiap untuk mengomando dan mengerahkan pasukan untuk berperang melawan musuh dari Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau.Sedangkan Norman, Leon dan lainnya, berada di garis depan untuk memimpin pasukan dalam pertempuran di medan perang.Ketika pasukan Kerajaan Spade sudah berkumpul dan bersiap untuk menghadapi perang, di saat yang sama pasukan Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau juga bersiap untuk menyerang.Pasukan musuh sudah berbaris dengan rapi sambil menunggu kedatangan seseorang.Beberapa saat kemudian, orang yang mereka tunggu akhirnya tiba.Orang itu adalah panglima militer Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau, Bayu dan Tio.Ketika Bayu dan Tio menginjakkan kaki mereka di tanah selatan, seorang jendral bintang tiga menyambutnya dan berkata, “Jendral Bayu, Jendral Tio, pasukan koalisi Elang-Bangau siap menerima perintah!”Bayu

  • Kisah Si Dewa Perang   257. Menuju Pertempuran Akhir

    Mengikuti perintah Dion, seluruh armada kapal perang mundur dari garis pertahanan pertama laut selatan dengan bantuan pasukan yang ada di darat.Tentu saja armada kapal perang musuh tidak membiarkan armada kapal perang laut selatan mundur begitu saja. Armada kapal perang musuh terus menyerang dengan ganas sambil terus bergerak maju dan masuk lebih dalam ke wilayah selatan Kerajaan Spade.Pangkalan senjata di darat berusaha mencegat setiap serangan yang dilancarkan musuh agar armada kapal perang laut selatan bisa mundur dengan selamat. Meski sudah berusaha sebaik mungkin dalam melindungi armada kapal perang yang mundur, tapi masih ada beberapa serangan yang lolos dan mengenai beberapa kapal perang.Kapal perang yang terkena serangan itu langsung meledak dan tenggelam ke dasar laut.Sebagai seorang Jendral Pertahanan, Dion tahu dengan jelas kalau pengorbanan tidak dapat dihindari saat dia memutuskan untuk menarik mundur pasukannya. oleh sebab itu Dion meminta pangkalan senjata yang bera

  • Kisah Si Dewa Perang   256. Permintaan Kenji

    Beberapa jam kemudian, kabar tentang kemenangan pasukan wilayah timur atas pasukan Kerajaan August dan Kerajaan Bangau juga sampai ke wilayah utara.Kaisar yang berada di markas besar utara merasa senang dan bangga mendengar berita ini. Kenji dan Erlan yang berada di garis pertahanan kedua juga merasa senang mendengar kabar baik ini.Satu lagi kemenangan untuk Kerajaan Spade. Sekarang, mereka hanya perlu memikirkan cara untuk memenangkan perang di wilayah utara dan selatan.“Jendral Ken, dengan kemenangan Jendral Panji di timur, sekarang musuh yang menyerang Kerajaan Spade hanya tersisa di wilayah utara dan selatan. Kemenangan di timur juga berdampak baik bagi seluruh pasukan kerajaan Spade. Sekarang, kita juga harus segera menyusun rencana untuk merebut kembali garis pertahanan pertama kita! Bagaimana menurutmu Jendral Ken?” ujar Erlan.“Perkataanmu memang benar Jendral Erlan. Tapi sebelum kita menyerang untuk merebut garis pertahanan pertama, ada hal penting lain yang harus aku laku

  • Kisah Si Dewa Perang   255. Kemenangan di Laut Timur

    Di perbatasan utara.Kenji sedang memperhatikan medang perang yang diselimuti asap tebal bersama Erlan dan para ajudan serta para petinggi militer perbatasan utara. Ketika asap tebal itu mulai menipis, Kenji dan yang lainnya melihat ada bayangan sekelompok orang dalam jumlah besar.“Jendral Ken, sepertinya ada orang di seberang. Apakah itu musuh yang selamat dari ledakan?” tanya Erlan yang penasaran dengan sekelompok bayangan itu.“Jendral Erlan, apakah menurutmu musuh bisa selamat setelah mendapat ledakan sebesar itu? Siapa pun tidak akan selamat setelah menerima ledakan sebesar itu secara langsung! Tidak mungkin ada musuh yang selamat! Aku rasa, mereka adalah bala bantuan musuh,” ujar Kenji.“Kalau begitu, kita harus menyerang mereka sekarang! Dengan adanya asap tebal ini, mereka tidak akan bisa menyerang balik karena tidak mengetahui posisi kita. Kita bisa melenyapkan mereka dalam sekejap!” kata Erlan.“Tidak, jangan menyerang mereka! Kita harus memastikannya terlebih dahulu,” kata

  • Kisah Si Dewa Perang   254. Situasi Menguntungkan di Laut Timur

    Sebelumnya, ketika bala bantuan musuh masih dalam perjalanan menuju garis pertahanan kedua untuk membantu pasukan Jendral Juuki, mereka mendengar dentuman suara yang sangat keras dan merasakan adanya getaran kuat dari arah garis pertahanan kedua. Lalu, mereka melihat adanya kepulan asap tebal yang membumbung tinggi dan terlihat seperti jamur raksasa.Melihat kepulan asap menyerupai jamur raksasa itu membuat pasukan bala bantuan musuh merasa sedikit cemas. Karena mereka semua yakin, dari semua tanda-tanda yang baru saja terjadi, itu pasti akibat dari ledakan bom!Tidak ingin berpikir negatif, pasukan bala bantuan musuh itu pun bergegar menuju garis pertahanan kedua untuk memastikan apa yang sudah terjadi.Dua puluh menit kemudian, pasukan bala bantuan yang dikirim Kerajaan Seiya tercengang melihat keadaan medan perang yang sangat kacau.Ketika pasukan itu tiba, asap tebal dari ledakan bom masih cukup pekat. Mereka sama sekali tidak bisa melihat keadaan med

  • Kisah Si Dewa Perang   253. Melenyapkan Musuh Dalam Sekejap

    Badan intelijen Kerajaan Spade mendapat informasi mengenai dua ratus ribu pasukan Kerajaan Seiya yang bergerak dari garis pertahanan pertama perbatasan utara menuju garis pertahanan kedua.Setelah mendapat informasi tersebut, badan intelijen segera menginformasikan hal itu pada tim intelijen yang berada di setiap pasukan. Ketika informasi itu sampai ke tim intelijen pasukan khusus satria, seorang prajurit segera pergi menghampiri Kenji untuk melaporkan hal tersebut.Kenji tidak turun langsung untuk membunuh musuh. Sebagai seorang jendral, Kenji tetap berada dibelakang dengan sekelompok prajurit elite dari pasukan khusus satria. Ada sekitar sepuluh ribu prajurit yang tidak ikut dalam pertempuran. Sepuluh ribu prajurit itu sengaja tidak maju guna melindungi sang jendral.Ketika dia melihat seorang prajurit dari tim intelijen berlari ke arahnya, Kenji bertanya pada prajurit itu sesaat setelah prajurit itu berada dihadapannya.“Ada apa? kenapa kau terlihat begitu terburu-buru?” tanya Kenj

  • Kisah Si Dewa Perang   252. Bala Bantuan Telah Tiba!

    Garis pertahanan kedua, di perbatasan utara.Waktu sudah sore, pasukan perbatasan utara masih bertahan di garis pertahanan kedua. Jendral Erlan yang memimpin pasukan perbatasan utara dalam pertempuran, mulai merasa khawatir melihat kondisi pasukannya.Bagaimana dia tidak khawatir, dia sudah bertahan lebih dari enam jam dan intensitas serangan musuh tidak berkurang sedikit pun, bahkan musuh masih bisa melancarkan serangan yang lebih kuat.Pasukan perbatasan utara juga sudah banyak yang menjadi korban. Erlan merasa kalau tidak lama lagi, garis pertahanan kedua akan dijebol oleh musuh.Melihat situasi ini, salah satu perwira pada Erlan, “Jendral, sepertinya kita harus merelakan garis pertahanan kedua. Aku merasa, Jendral Ken dan pasukannya tidak akan datang tepat waktu! Kita sudah bertahan lebih dari enam jam, dan bala bantuan masih belum tiba. Kita akan kehilangan seluruh prajurit jika terus seperti ini!”“Jendral Ken akan segera tiba! Kita tidak boleh menyerah sekarang setelah banyak p

DMCA.com Protection Status