"Bu Lowler, jangan jual parangku! Itu pusaka keluargaku dan satu-satunya peninggalan ayahku!" Kenji cemas.
Parang Zane sangat penting bagi Kenji. Parang itu tidak hanya dapat memberikan permainan penuh pada Seni Golok keluarga Green, tetapi juga merupakan kenang-kenangan dari Zane. Kenji sangat ingin mengambilnya kembali dan menyimpannya sebagai peringatan, jadi dia datang ke kantor polisi untuk memintanya dari Dewi.Kemudian, Kenji menambahkan, "Aku pernah menyelamatkan kamu dan memusnahkan lebih dari empat ratus penjahat untukmu. Bisakah kamu mengembalikan parang itu kepadaku? Kamu tahu, ayah angkatku adalah seorang pahlawan. Dia menggunakan parang ini untuk membunuh musuh di medan perang. Parang itu sangat berarti, kamu tahu. Bagaimana kamu bisa menjual parang yang berharga seperti barang rongsokan? Aku berjanji tidak akan menggunakan parang ini untuk membunuh orang lagi, oke?"Kenji belum pernah mencoba merendahkan diri seperti ini sebelumnya, tetapi saat ini dia haKenji menghibur Serlin, "Jangan menangis, Bu Karton. Aku akan mendapatkan uangmu kembali."Kenji tahu bahwa satu-satunya cara untuk menyenangkan Serlin adalah dengan mengambil uangnya.Jika Kenji memberikan uang lagi, Serlin akan merasa bahwa dia berhutang banyak pada Lenji. Tetapi akan berbeda jika Kenji hanya membantu mendapatkan uangnya kembali."Mereka sudah mengambilnya. Apa yang dapat kamu lakukan?" tanya Serlin. "Aku memiliki cara sendiri.""Apakah kamu berpikir untuk merebutnya kembali dari Balda?" serlin bertanya lagi. Kenji mengangguk tanda membenarkan."Jangan bertindak berdasarkan emosi sesaat. Mereka datang untuk memburumu tetapi kamu tidak ada di sini jadi mereka hanya mengambil uangku. Jika kamu mendatangi mereka, kamu akan membuat dirimu dalam bahaya." Serlin mencoba membujuknya."Baiklah kalau begitu. Aku tidak akan mendatangi mereka. Mari kita pergi ke rumah sakit untuk mengunjungi Paman Karton dan memeriksa apakah kamu terluka." K
"Aku tidak tahu kenapa ahli strategi Moris mengirim seorang prajurit wanita dari pasukan khusus!" Kata Leon."Siapa dia?" Kenji bertanya."Dia, Merry Mage" jawab Leon.Kenji tiba-tiba berkeringat karena dia agak takut dengan Merry.Merry, masuk militer tiga tahun lebih lambat dari Kenji, dia adalah petarung yang baik dan tidak kalah dengan Leon. Selain itu, dia juga cantik.Dalam kontes seni bela diri, Merry mengalahkan semua tentara pria dari pasukan khusus. Tak satu pun dari mereka dapat mengalahkannya.Merry sangat kuat dan akan sangat membantu Kenji jika dia kemari. Tapi wanita itu terlalu sombong dan sulit diatur dalam sehari-hari. Karena kekuatannya yang superior, Merry agresif dan sering menantang Kenji.Sebagai jenderal pasukan besar, bagaimana Kenji bisa melawan seorang prajurit wanita? Akan sangat memalukan jika Kenji kalah dalam pertarungan melawan Merry. Belakangan ini, Leon menerima tantangan itu dan nyaris tidak bisa menang hingga
Pasukan khusus dengan cepat menyeret Balda Nando dan anak buahnya ke dalam mobil. Kedatangan pasukan khususyang tiba-tiba muncul, membuat pemilik serta pelanggan restoran ketakutan. Mereka tahu preman-preman itu adalah petarung yang baik tetapi terkejut karena mereka kalah dengan mudah."Leon, bayar makanan mereka. Kita tidak bisa membiarkan pemilik restoran kehilangan uang," kata Merry kepada Leon.Merry berpikir jika Balda Nando membayar tagihan, dia tidak akan memiliki lima puluh juta untuk diberikan kepada guru Kenji, dan dia harus mengambil sejumlah uang dari kantongnya sendiri. Karena itu, dia harus membiarkan Leon membayar tagihannya.Leon kehilangan kata-kata. Dia adalah Prajurit Bintang Tiga tetapi diperintah oleh seorang gadis kecil.Tidak heran jika Jendral Pertahanan Ken membencinya!Merry bisa mencuri kewibawaannya. Tapi Leon juga tidak bisa pergi begitu saja dan membiarkan pemilik restoran merugi, jadi dia membayar tagihannya."Berapa total
"Andri, kamu ini sebenarnya memuji atau merendahkanku?" tanya Lina dengan marah."Tentu saja aku memujimu! Rencana yang kau buat sungguh luar biasa! Kamu dapat mencapai tiga tujuan hanya dengan satu kali bergerak! Dani dapat menikmati malam yang penuh gairah dengan Elena, dan keluarga kami berdua bisa mendapatkan beberapa proyek. Terlebih lagi, kamu bisa membalas dendam pada kakak sepupumu dan Kenji," kata Andri."Betul sekali. Aku tidak tahan melihat kesombongan kakak sepupuku. Dan menantu tak berguna itu bahkan berani menggangguku! Aku akan memberinya pelajaran," Lina yang menggertakkan giginya, berkata.Permainan akhirnya adalah membalas dendam pada Kenji dan Elena. Mereka telah mempermalukannya di pesta pernikahan bulan lalu. Jadi, Lina sangat membenci mereka berdua. Lina dibesarkan bersama Elena sehingga mengenalnya dengan baik. Lina yakin Elena adalah orang yang sangat menjunjung tinggi reputasinya, dia pasti tidak akan berani mengatakan apapun untuk meminta b
"Kamu mau pergi kemana? Harusnya kamu bersyukur dan jangan pilih-pilih restorannya.""Aku tidak punya kesempatan untuk makan di restoran bagus di daratan barat. Itu sangat menyedihkan! Ahli strategi Moris akhirnya berjanji untuk mengirimku ke sini untuk melindungimu di Kota Tua Selatan. Kamu harus mengajak aku minum anggur dan makan di restoran terbaik!" ucap Merry tidak malu."Aku tidak memintamu untuk datang ke sini," kata Kenji."Aku tidak peduli. Aku sudah di sini. Ini adalah wilayahmu, jadi kamu harus menjamu tamu kamu untuk makan malam. Jika tidak, aku akan memberi tahu orang lain bahwa kamu orang yang pelit ketika aku kembali ke Dataran Barat." Lanjut Merry."Apakah kamu berani menyebarkan rumor seperti itu?" Kenji tersinggung."Ini bukan rumor. Itu kenyataan," jawab Merry."Baiklah. Kamu menang. Aku akan mengajakmu makan malam." kata Kenji."Bagus. Memang harus seperti itu." Merry senang.Merry datang ke sini dengan mobil Leon barusan, tapi di
"Apa yang kalian lakukan! Lepaskan dia!" Wini berteriak pada Dani dan timnya. Hal terakhir yang dia pikir tidak akan dia lihat adalah menemukan sahabatnya dalam bahaya seperti itu.Dani, Andri, dan Lina semua melihat ke arah suara itu berasal. Yang mengejutkan mereka saat mereka mengenali ternyata itu Wini.Karena dia adalah sahabat Elena, mereka mengenalnya. Begitu juga sebaliknya. Suara Wini seperti cahaya di ujung terowongan yang gelap bagi Elena.Elena terkejut melihat Wini di sini, dan dia juga senang."Tolong aku, Wini!" Jerit Elena. Mungkin itu satu-satunya kesempatannya untuk keluar dari bahaya."Aku bilang lepaskan dia, dasar bajingan!" Wini berteriak pada Dani.Meskipun dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, dia tidak perlu mencaritahu karena dia harus membantu Elena dari bahaya secepat mungkin.Apa pun yang Dani dan timnya rencanakan, itu bukanlah sesuatu yang baik bagi Elena.Kehadiran Wini yang tiba-tiba mengejutkan Dani, tapi d
Kenji sudah tahu apa yang terjadi pada Elena dan Wini. Dia sangat marah dan ingin membunuh Dani.Merry dan Leon juga mendengar suara dari telepon Kenji. Elena dan Wini berada dalam bahaya di Dyonice Place!"Maaf, aku pergi dulu. Nikmati makananmu. Aku akan pergi ke Dyonice Place." Kenji pergi dengan marah.Beraninya Dani membius Elena dan memukuli Wini sekeras itu? Kenji tidak tahan. Dia harus pergi ke sana untuk menyelamatkan mereka."Leon, bayar tagihannya. Aku akan pergi bersamanya," kata Merry.Baginya, tujuan akhir dia datang ke Kota Tua Selatan adalah untuk melindungi Kenji. Dia tidak bisa lagi tinggal di sini ketika hal seperti itu terjadi.Merry selalu tertawa dan bercanda. Tetapi dia bisa menjadi sangat serius ketika keadaan darurat datang.Leon juga tahu hal-hal yang cukup mendesak. Tanpa berkata apa pun lagi, dia membayar tagihan itu dan mengikuti mereka.Merry turun dengan Kenji. Dia mengemudi tanpa Kenji memintanya untuk melakukannya kali
Kenji dan Merry memasuki aula Dyonice Place.Banyak pelanggan yang ingin melihat apa yang terjadi di lantai atas. Mereka semua berkumpul di sekitar tangga tapi dihentikan oleh satpam. Setelah dia tahu rencana Dani dari telepon, Kenji menjadi sangat marah. Kenji menutup telepon sebelum dia berjalan ke atas.Kenji akan membunuh semua bajingan itu!Dia mendorong orang-orang di tangga itu ke samping, dia pun berjalan ke atas.Merry mengikuti tepat dibelakangnya."Apa yang kalian berdua lakukan di sini? Pergi! Itu bukan urusan kalian!" Seorang penjaga keamanan melihat Kenji dan Merry dan mencoba menakut-nakuti mereka. Penjaga itu salah, mengira mereka sebagai pelanggan yang ingin melihat drama.Tapi Kenji dan Merry mengabaikannya dan terus maju.Beberapa penjaga memperhatikan mereka dan dengan cepat menghentikan mereka."Apa kau tuli? Aku sudah memintamu untuk tidak naik ke sini! Pergi, sekarang!" Teriak seorang penjaga dengan marah.Merry tidak m