Beranda / Semua / Kisah Si Dewa Perang / 75. Haruskah Aku Menceraikannya?

Share

75. Haruskah Aku Menceraikannya?

Penulis: A7AT
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Jika kamu ingin mengatakan sesuatu, katakan. Jangan hanya mengetuk!" Elena berkata dengan marah. Dia ingin Kenji masuk tetapi tidak mau proaktif.

"Elen...kamu bilang jika aku dapat membantu keluarga Slash mendapatkan kontrak, kamu akan tidur denganku. Apakah kamu ingat? Sudah waktunya kamu menepati janjimu." Kenji berkata dengan ragu.

"Pergilah!" Elena marah dan berseru.

"Apa.." Kenji sudah mengumpulkan keberaniannya untuk mengetuk pintu dan disuruh pergi.

Dia tidak akan menyerah semudah itu. Kenji melanjutkan dengan nakal, "Maaf, apa kamu bilang 'kita bisa bercinta'?" Ini adalah pertama kalinya dalam hidup Kenji dia bertingkah seperti bajingan nakal.

Elena yang masih mandi tidak menyangka Kenji mengatakan sesuatu yang berani dan cabul ini

"Sejak kapan dia menjadi begitu tidak tahu malu dan tidak terkendali? Apakah kita benar-benar akan berhubungan seks malam ini?" Elena bertanya-tanya.

"Aku sedang mandi! Kalau kau berani, masuklah." Elena berteriak. Ele
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kisah Si Dewa Perang   76. Dewi Menjadi Kepala Kepolisian

    "Kenji, tolong ampuni ibuku!" Elena memperhatikan Kenji mundur dalam diam dan tahu dia masih cukup mencintainya untuk bersikap lebih lunak pada ibunya."Lepaskan aku! Aku tidak ingin putri pembunuh ayahku memelukku!" Kenji tidak berniat menceraikannya tapi dia marah padanya."Aku tidak akan melepaskanmu! Aku takut kamu akan membunuh ibuku," isaknya."Ibumu melewati batas dan membuat ayahku terbunuh! Mengapa kamu melindunginya?" Kenji bertanya. Kenji telah diganggu oleh Sofia selama tiga tahun dan telah menanggungnya, tetapi Kenji tidak bisa memaafkan Sofia karena telah mengusir ayahnya keluar dari vila.Sebelum dia pergi ke Daratan Barat, dia telah meminta Elena untuk mengawasi Sofia kalau-kalau dia mempersulit Zane. Namun, apa yang paling dia khawatirkan terjadi."Dia adalah ibuku. Darahnya mengalir dalam diriku. Aku tidak bisa mengubahnya. Salahkan aku. Aku yang gagal menjaga ayahmu. Lampiaskan semua kemarahanmu padaku! Aku akan menerima hukuman untuknya j

  • Kisah Si Dewa Perang   77. Kemarahan Kenji

    "Bu Lowler, jangan jual parangku! Itu pusaka keluargaku dan satu-satunya peninggalan ayahku!" Kenji cemas.Parang Zane sangat penting bagi Kenji. Parang itu tidak hanya dapat memberikan permainan penuh pada Seni Golok keluarga Green, tetapi juga merupakan kenang-kenangan dari Zane. Kenji sangat ingin mengambilnya kembali dan menyimpannya sebagai peringatan, jadi dia datang ke kantor polisi untuk memintanya dari Dewi.Kemudian, Kenji menambahkan, "Aku pernah menyelamatkan kamu dan memusnahkan lebih dari empat ratus penjahat untukmu. Bisakah kamu mengembalikan parang itu kepadaku? Kamu tahu, ayah angkatku adalah seorang pahlawan. Dia menggunakan parang ini untuk membunuh musuh di medan perang. Parang itu sangat berarti, kamu tahu. Bagaimana kamu bisa menjual parang yang berharga seperti barang rongsokan? Aku berjanji tidak akan menggunakan parang ini untuk membunuh orang lagi, oke?" Kenji belum pernah mencoba merendahkan diri seperti ini sebelumnya, tetapi saat ini dia ha

  • Kisah Si Dewa Perang   78. Bunga Yang Indah Telah Rusak

    Kenji menghibur Serlin, "Jangan menangis, Bu Karton. Aku akan mendapatkan uangmu kembali."Kenji tahu bahwa satu-satunya cara untuk menyenangkan Serlin adalah dengan mengambil uangnya.Jika Kenji memberikan uang lagi, Serlin akan merasa bahwa dia berhutang banyak pada Lenji. Tetapi akan berbeda jika Kenji hanya membantu mendapatkan uangnya kembali."Mereka sudah mengambilnya. Apa yang dapat kamu lakukan?" tanya Serlin. "Aku memiliki cara sendiri.""Apakah kamu berpikir untuk merebutnya kembali dari Balda?" serlin bertanya lagi. Kenji mengangguk tanda membenarkan."Jangan bertindak berdasarkan emosi sesaat. Mereka datang untuk memburumu tetapi kamu tidak ada di sini jadi mereka hanya mengambil uangku. Jika kamu mendatangi mereka, kamu akan membuat dirimu dalam bahaya." Serlin mencoba membujuknya."Baiklah kalau begitu. Aku tidak akan mendatangi mereka. Mari kita pergi ke rumah sakit untuk mengunjungi Paman Karton dan memeriksa apakah kamu terluka." K

  • Kisah Si Dewa Perang   79. Merry Si Pembangkang

    "Aku tidak tahu kenapa ahli strategi Moris mengirim seorang prajurit wanita dari pasukan khusus!" Kata Leon."Siapa dia?" Kenji bertanya."Dia, Merry Mage" jawab Leon.Kenji tiba-tiba berkeringat karena dia agak takut dengan Merry.Merry, masuk militer tiga tahun lebih lambat dari Kenji, dia adalah petarung yang baik dan tidak kalah dengan Leon. Selain itu, dia juga cantik.Dalam kontes seni bela diri, Merry mengalahkan semua tentara pria dari pasukan khusus. Tak satu pun dari mereka dapat mengalahkannya.Merry sangat kuat dan akan sangat membantu Kenji jika dia kemari. Tapi wanita itu terlalu sombong dan sulit diatur dalam sehari-hari. Karena kekuatannya yang superior, Merry agresif dan sering menantang Kenji.Sebagai jenderal pasukan besar, bagaimana Kenji bisa melawan seorang prajurit wanita? Akan sangat memalukan jika Kenji kalah dalam pertarungan melawan Merry. Belakangan ini, Leon menerima tantangan itu dan nyaris tidak bisa menang hingga

  • Kisah Si Dewa Perang   80. Niat Busuk Lina

    Pasukan khusus dengan cepat menyeret Balda Nando dan anak buahnya ke dalam mobil. Kedatangan pasukan khususyang tiba-tiba muncul, membuat pemilik serta pelanggan restoran ketakutan. Mereka tahu preman-preman itu adalah petarung yang baik tetapi terkejut karena mereka kalah dengan mudah."Leon, bayar makanan mereka. Kita tidak bisa membiarkan pemilik restoran kehilangan uang," kata Merry kepada Leon.Merry berpikir jika Balda Nando membayar tagihan, dia tidak akan memiliki lima puluh juta untuk diberikan kepada guru Kenji, dan dia harus mengambil sejumlah uang dari kantongnya sendiri. Karena itu, dia harus membiarkan Leon membayar tagihannya.Leon kehilangan kata-kata. Dia adalah Prajurit Bintang Tiga tetapi diperintah oleh seorang gadis kecil.Tidak heran jika Jendral Pertahanan Ken membencinya!Merry bisa mencuri kewibawaannya. Tapi Leon juga tidak bisa pergi begitu saja dan membiarkan pemilik restoran merugi, jadi dia membayar tagihannya."Berapa total

  • Kisah Si Dewa Perang   81. Elena Masuk Perangkap

    "Andri, kamu ini sebenarnya memuji atau merendahkanku?" tanya Lina dengan marah."Tentu saja aku memujimu! Rencana yang kau buat sungguh luar biasa! Kamu dapat mencapai tiga tujuan hanya dengan satu kali bergerak! Dani dapat menikmati malam yang penuh gairah dengan Elena, dan keluarga kami berdua bisa mendapatkan beberapa proyek. Terlebih lagi, kamu bisa membalas dendam pada kakak sepupumu dan Kenji," kata Andri."Betul sekali. Aku tidak tahan melihat kesombongan kakak sepupuku. Dan menantu tak berguna itu bahkan berani menggangguku! Aku akan memberinya pelajaran," Lina yang menggertakkan giginya, berkata.Permainan akhirnya adalah membalas dendam pada Kenji dan Elena. Mereka telah mempermalukannya di pesta pernikahan bulan lalu. Jadi, Lina sangat membenci mereka berdua. Lina dibesarkan bersama Elena sehingga mengenalnya dengan baik. Lina yakin Elena adalah orang yang sangat menjunjung tinggi reputasinya, dia pasti tidak akan berani mengatakan apapun untuk meminta b

  • Kisah Si Dewa Perang   82. Pikiran Bejat Dani Thorn

    "Kamu mau pergi kemana? Harusnya kamu bersyukur dan jangan pilih-pilih restorannya.""Aku tidak punya kesempatan untuk makan di restoran bagus di daratan barat. Itu sangat menyedihkan! Ahli strategi Moris akhirnya berjanji untuk mengirimku ke sini untuk melindungimu di Kota Tua Selatan. Kamu harus mengajak aku minum anggur dan makan di restoran terbaik!" ucap Merry tidak malu."Aku tidak memintamu untuk datang ke sini," kata Kenji."Aku tidak peduli. Aku sudah di sini. Ini adalah wilayahmu, jadi kamu harus menjamu tamu kamu untuk makan malam. Jika tidak, aku akan memberi tahu orang lain bahwa kamu orang yang pelit ketika aku kembali ke Dataran Barat." Lanjut Merry."Apakah kamu berani menyebarkan rumor seperti itu?" Kenji tersinggung."Ini bukan rumor. Itu kenyataan," jawab Merry."Baiklah. Kamu menang. Aku akan mengajakmu makan malam." kata Kenji."Bagus. Memang harus seperti itu." Merry senang.Merry datang ke sini dengan mobil Leon barusan, tapi di

  • Kisah Si Dewa Perang   83. Memanggil Bantuan

    "Apa yang kalian lakukan! Lepaskan dia!" Wini berteriak pada Dani dan timnya. Hal terakhir yang dia pikir tidak akan dia lihat adalah menemukan sahabatnya dalam bahaya seperti itu.Dani, Andri, dan Lina semua melihat ke arah suara itu berasal. Yang mengejutkan mereka saat mereka mengenali ternyata itu Wini.Karena dia adalah sahabat Elena, mereka mengenalnya. Begitu juga sebaliknya. Suara Wini seperti cahaya di ujung terowongan yang gelap bagi Elena.Elena terkejut melihat Wini di sini, dan dia juga senang."Tolong aku, Wini!" Jerit Elena. Mungkin itu satu-satunya kesempatannya untuk keluar dari bahaya."Aku bilang lepaskan dia, dasar bajingan!" Wini berteriak pada Dani.Meskipun dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, dia tidak perlu mencaritahu karena dia harus membantu Elena dari bahaya secepat mungkin.Apa pun yang Dani dan timnya rencanakan, itu bukanlah sesuatu yang baik bagi Elena.Kehadiran Wini yang tiba-tiba mengejutkan Dani, tapi d

Bab terbaru

  • Kisah Si Dewa Perang   260. Sang Dewa Perang

    Di garis depan, Kota Tua Selatan,-Seluruh pasukan medan perang selatan, saat ini semuanya sedang berkumpul di garis pertahanan kota dan bertempur dengan pasukan Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau.Dion yang bertanggungjawab mengerahkan pasukan, sudah berusaha keras untuk merancang strategi dalam menghadapi pasukan musuh yang datang menyerang. Berkat strategi Dion, pasukan Kerajaan Spade pun berhasil menahan pasukan musuh selama berhari-hari.Meski strategi Dion berhasil menahan musuh, tapi itu sama sekali tidak berhasil membuat pasukan Kerajaan Spade keluar dari tekanan musuh yang terus menyerang tanpa henti.Setiap harinya, jumlah pasukan Kerajaan Spade terus berkurang. Situasi dan kondisi pasukan Kerajaan Spade menjadi semakin sulit setiap harinya!Di saat sulit itu, tiba-tiba sekelompok pasukan dalam jumlah yang cukup besar memasuki Kota Tua Selatan. Itu adalah pasukan bala bantuan yang dikirim Jendral Kane dari Kota Pusat.Melihat bala bantuan kembali dikirim Kota Pusat untuk mem

  • Kisah Si Dewa Perang   259. Pertempuran di Garis Pertahanan Pertama

    Pasukan utama Kerajaan Spade menyerang dari depan melalui benteng pertahanan yang telah hancur. Sedangkan Merry yang memimpin dua puluh ribu prajurit menyerbu dari arah bukit dan menciptakan serangan dua arah.Ketika pasukan Kerajaan Spade menyerbu ke dalam benteng garis pertahanan pertama dari depan dan samping, sebagian prajurit musuh yang berada paling depan seketika menjadi panik. Meski Dicky terus berteriak dan memerintah untuk bertempur, tapi karena serangan dari pasukan Kerajaan Spade cukup cepat dan sangat agresif, kebanyakan dari prajurit Kerajaan Seiya tidak sempat untuk bereaksi.Dalam beberapa menit, setengah pasukan Kerajaan Seiya telah berubah menjadi mayat.Sedangkan pasukan Kerajaan Seiya yang berada di barisan belakang, mereka mendengar teriakan Jendral mereka dan mulai pulih dari keterkejutan. Setelah itu, mereka berusaha untuk menembak ke arah pasukan Kerajaan Spade yang datang menyerbu dari depan.Serangan dari musuh membuat cuku

  • Kisah Si Dewa Perang   258. Merry Kembali Memimpin Pasukan

    Ke esokan harinya, pasukan pertahanan kota sudah berkumpul dan berbaris rapi.Dion sudah berada di pusat komando markas besar medan perang selatan. Dia sudah bersiap untuk mengomando dan mengerahkan pasukan untuk berperang melawan musuh dari Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau.Sedangkan Norman, Leon dan lainnya, berada di garis depan untuk memimpin pasukan dalam pertempuran di medan perang.Ketika pasukan Kerajaan Spade sudah berkumpul dan bersiap untuk menghadapi perang, di saat yang sama pasukan Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau juga bersiap untuk menyerang.Pasukan musuh sudah berbaris dengan rapi sambil menunggu kedatangan seseorang.Beberapa saat kemudian, orang yang mereka tunggu akhirnya tiba.Orang itu adalah panglima militer Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau, Bayu dan Tio.Ketika Bayu dan Tio menginjakkan kaki mereka di tanah selatan, seorang jendral bintang tiga menyambutnya dan berkata, “Jendral Bayu, Jendral Tio, pasukan koalisi Elang-Bangau siap menerima perintah!”Bayu

  • Kisah Si Dewa Perang   257. Menuju Pertempuran Akhir

    Mengikuti perintah Dion, seluruh armada kapal perang mundur dari garis pertahanan pertama laut selatan dengan bantuan pasukan yang ada di darat.Tentu saja armada kapal perang musuh tidak membiarkan armada kapal perang laut selatan mundur begitu saja. Armada kapal perang musuh terus menyerang dengan ganas sambil terus bergerak maju dan masuk lebih dalam ke wilayah selatan Kerajaan Spade.Pangkalan senjata di darat berusaha mencegat setiap serangan yang dilancarkan musuh agar armada kapal perang laut selatan bisa mundur dengan selamat. Meski sudah berusaha sebaik mungkin dalam melindungi armada kapal perang yang mundur, tapi masih ada beberapa serangan yang lolos dan mengenai beberapa kapal perang.Kapal perang yang terkena serangan itu langsung meledak dan tenggelam ke dasar laut.Sebagai seorang Jendral Pertahanan, Dion tahu dengan jelas kalau pengorbanan tidak dapat dihindari saat dia memutuskan untuk menarik mundur pasukannya. oleh sebab itu Dion meminta pangkalan senjata yang bera

  • Kisah Si Dewa Perang   256. Permintaan Kenji

    Beberapa jam kemudian, kabar tentang kemenangan pasukan wilayah timur atas pasukan Kerajaan August dan Kerajaan Bangau juga sampai ke wilayah utara.Kaisar yang berada di markas besar utara merasa senang dan bangga mendengar berita ini. Kenji dan Erlan yang berada di garis pertahanan kedua juga merasa senang mendengar kabar baik ini.Satu lagi kemenangan untuk Kerajaan Spade. Sekarang, mereka hanya perlu memikirkan cara untuk memenangkan perang di wilayah utara dan selatan.“Jendral Ken, dengan kemenangan Jendral Panji di timur, sekarang musuh yang menyerang Kerajaan Spade hanya tersisa di wilayah utara dan selatan. Kemenangan di timur juga berdampak baik bagi seluruh pasukan kerajaan Spade. Sekarang, kita juga harus segera menyusun rencana untuk merebut kembali garis pertahanan pertama kita! Bagaimana menurutmu Jendral Ken?” ujar Erlan.“Perkataanmu memang benar Jendral Erlan. Tapi sebelum kita menyerang untuk merebut garis pertahanan pertama, ada hal penting lain yang harus aku laku

  • Kisah Si Dewa Perang   255. Kemenangan di Laut Timur

    Di perbatasan utara.Kenji sedang memperhatikan medang perang yang diselimuti asap tebal bersama Erlan dan para ajudan serta para petinggi militer perbatasan utara. Ketika asap tebal itu mulai menipis, Kenji dan yang lainnya melihat ada bayangan sekelompok orang dalam jumlah besar.“Jendral Ken, sepertinya ada orang di seberang. Apakah itu musuh yang selamat dari ledakan?” tanya Erlan yang penasaran dengan sekelompok bayangan itu.“Jendral Erlan, apakah menurutmu musuh bisa selamat setelah mendapat ledakan sebesar itu? Siapa pun tidak akan selamat setelah menerima ledakan sebesar itu secara langsung! Tidak mungkin ada musuh yang selamat! Aku rasa, mereka adalah bala bantuan musuh,” ujar Kenji.“Kalau begitu, kita harus menyerang mereka sekarang! Dengan adanya asap tebal ini, mereka tidak akan bisa menyerang balik karena tidak mengetahui posisi kita. Kita bisa melenyapkan mereka dalam sekejap!” kata Erlan.“Tidak, jangan menyerang mereka! Kita harus memastikannya terlebih dahulu,” kata

  • Kisah Si Dewa Perang   254. Situasi Menguntungkan di Laut Timur

    Sebelumnya, ketika bala bantuan musuh masih dalam perjalanan menuju garis pertahanan kedua untuk membantu pasukan Jendral Juuki, mereka mendengar dentuman suara yang sangat keras dan merasakan adanya getaran kuat dari arah garis pertahanan kedua. Lalu, mereka melihat adanya kepulan asap tebal yang membumbung tinggi dan terlihat seperti jamur raksasa.Melihat kepulan asap menyerupai jamur raksasa itu membuat pasukan bala bantuan musuh merasa sedikit cemas. Karena mereka semua yakin, dari semua tanda-tanda yang baru saja terjadi, itu pasti akibat dari ledakan bom!Tidak ingin berpikir negatif, pasukan bala bantuan musuh itu pun bergegar menuju garis pertahanan kedua untuk memastikan apa yang sudah terjadi.Dua puluh menit kemudian, pasukan bala bantuan yang dikirim Kerajaan Seiya tercengang melihat keadaan medan perang yang sangat kacau.Ketika pasukan itu tiba, asap tebal dari ledakan bom masih cukup pekat. Mereka sama sekali tidak bisa melihat keadaan med

  • Kisah Si Dewa Perang   253. Melenyapkan Musuh Dalam Sekejap

    Badan intelijen Kerajaan Spade mendapat informasi mengenai dua ratus ribu pasukan Kerajaan Seiya yang bergerak dari garis pertahanan pertama perbatasan utara menuju garis pertahanan kedua.Setelah mendapat informasi tersebut, badan intelijen segera menginformasikan hal itu pada tim intelijen yang berada di setiap pasukan. Ketika informasi itu sampai ke tim intelijen pasukan khusus satria, seorang prajurit segera pergi menghampiri Kenji untuk melaporkan hal tersebut.Kenji tidak turun langsung untuk membunuh musuh. Sebagai seorang jendral, Kenji tetap berada dibelakang dengan sekelompok prajurit elite dari pasukan khusus satria. Ada sekitar sepuluh ribu prajurit yang tidak ikut dalam pertempuran. Sepuluh ribu prajurit itu sengaja tidak maju guna melindungi sang jendral.Ketika dia melihat seorang prajurit dari tim intelijen berlari ke arahnya, Kenji bertanya pada prajurit itu sesaat setelah prajurit itu berada dihadapannya.“Ada apa? kenapa kau terlihat begitu terburu-buru?” tanya Kenj

  • Kisah Si Dewa Perang   252. Bala Bantuan Telah Tiba!

    Garis pertahanan kedua, di perbatasan utara.Waktu sudah sore, pasukan perbatasan utara masih bertahan di garis pertahanan kedua. Jendral Erlan yang memimpin pasukan perbatasan utara dalam pertempuran, mulai merasa khawatir melihat kondisi pasukannya.Bagaimana dia tidak khawatir, dia sudah bertahan lebih dari enam jam dan intensitas serangan musuh tidak berkurang sedikit pun, bahkan musuh masih bisa melancarkan serangan yang lebih kuat.Pasukan perbatasan utara juga sudah banyak yang menjadi korban. Erlan merasa kalau tidak lama lagi, garis pertahanan kedua akan dijebol oleh musuh.Melihat situasi ini, salah satu perwira pada Erlan, “Jendral, sepertinya kita harus merelakan garis pertahanan kedua. Aku merasa, Jendral Ken dan pasukannya tidak akan datang tepat waktu! Kita sudah bertahan lebih dari enam jam, dan bala bantuan masih belum tiba. Kita akan kehilangan seluruh prajurit jika terus seperti ini!”“Jendral Ken akan segera tiba! Kita tidak boleh menyerah sekarang setelah banyak p

DMCA.com Protection Status