Beranda / Semua / Kisah Si Dewa Perang / 56. Dewi Tiba Di Lembah Kematian

Share

56. Dewi Tiba Di Lembah Kematian

Penulis: A7AT
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Pak Herman harus yang pertama. Dia yang telah menangkap mereka. Aku akan berbincang ria dengan nona Slayer dari Universal Group," ucap Beni.

Sebenarnya, Beni ingin memilih Elena. Tapi Herman adalah ketua kepolisian sedangkan dia hanya seorang gangster.

Dia harus membiarkan Herman memiliki Elena, untuk berjaga jika nanti Herman akan menyulitkannya dan Geng Macan karena tidak memberikan Elena padanya.

Lagipula, Nila yang seorang manager utama Universal Group, juga meeuoakan wanita cantik. Beni cukup puas memilikinya.

"Baiklah, sebaiknya aku ikuti saranmu kalau begitu." Herman tersenyum. Ia tak mau repot-repot berpura-pura.

Elena mulai putus asa. Dia tetap suci selama lebih dari dua puluh tahun. Dan itu akan dihancurkan oleh Herman, yang wajahnya dipenuhi bopeng. Dia seharusnya menerima Kenji jika dia tahu akan mengalami hal seperti ini.

Nila juga merasakan hal yang sama. Ia sudah begitu lama menjaga integritasnya. Selarang, Beni yang seorang penjahat, akan mer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Munawwara M. Aras
puas dong kita membacax ini nnti tunggu satu minggu baru bisa baca bayak2 ituppun baru berapa bab sdh selesai lgi
goodnovel comment avatar
Munawwara M. Aras
coba buka babx 6-7
goodnovel comment avatar
Sopian Pian Godeg
ceritita seru tp sayang nya cuma sebentar ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kisah Si Dewa Perang   57. Dewi Melawan Musuh Sendirian

    "Pak Herman, apa yang kamu lakukan disini bersama Geng Macan?" tanya Dewi."Apakah kamu buta? Aku di sini untuk membunuh Kenji!" Herman bahkan tidak berniat menyembunyikan niatnya.Bahkan jika Dewi mengetahui kebenaran, itu tidak akan jadi masalah karena dia berencana untuk membunuhnya hanya dalam sekejap."Kamu adalah ketua kepolisian. Mengapa kamu bergabung dengan Geng Macan yang jahat dan keluarga Landry? Tindakanmu dengan mereka telah melanggar hukum!"kata Dewi dengan marah."Apa lagi kalau bukan demi uang? Geng Macan dan keluarga Landry memberiku banyak keuntungan! Kau sudah menyelidikiku, kan? Biar kuberitahu sekarang. Aku sudah lama bekerja sama dengan mereka," kata Herman terus terang.Dewi menyadari bahwa ia mungkin berada dalam bahaya sekarang karena Herman bahkan tidak takut untuk menceritakan semuanya. "Tuan Herman, mundurlah sebelum terlambat! Serahkan dirimu, dan kau masih punya kesempatan untuk mendapatkan keringanan hukuman." Dewi coba m

  • Kisah Si Dewa Perang   58. Divisi Serigala Tiba Di Lembah Kematian

    Sementara itu, tank, mobil lapis baja, dan kendaraan militer yang tak terhitung jumlahnya bergegas menuju Lembah Kematian.Udara dipenuhi gemuruh dan debu kemana pun mereka pergi.Kerumunan orang dan mobil dijalanan ketakutan dengan pemandangan yang begitu menakjubkan. Saat tentara mendekat, mereka semua mundur."Lebih cepat, lebih cepat!" Moris memerintahkan pasukan untuk mempercepat.Dia tahu Kenji bisa berada dalam bahaya di lembah kematian. Dia harus berpacu dengan waktu.Akan menjadi kerugian besar bagi Kerajaan Spade jika Kenji mati. Kaisar kemungkinan besar akan sangat marah pada Moris karena ini.Dengan urutan kebut-kebutan di tangan, semua kendaraan maju dengan panik. Bahkan mobil tentara tampak lepas landas.Mereka bergegas ke Lembah Kematian untuk pertempuran antara yang baik dan yang jahat.Pertunjukan akan segera dimulai. Dan itu pasti akan menjadi pertunjukan berdarah. ..... Sedangkan di Lembah Kematian, pertarungan terus berla

  • Kisah Si Dewa Perang   59. Bunuh Mereka Semua

    "Musuh di sini telah melakukan kejahatan besar! Bunuh mereka semua!" perintah Kenji dengan marah.Selain melukai Dewi, mereka juga ingin memperkosa istrinya Elena, serta teman istrinya Nila, dan Wini.Bahkan kematian tidak akan menebus kejahatan mereka."Iya, Pak!" kata Moris dan Leon serempak.Kenji melanjutkan, "Jika bisa, tangkap Kepala Keluarga Landry, Orang tua Gani, Herman, Beni, Jimi, Gani, dan empat pemimpin aula Geng Macan hidup-hidup. Aku ingin membunuh mereka didepan makam ayahku pada upacara pemakaman besok! Jika mereka tidak sengaja terbunuh, tidak apa-apa. Yang pasti jangan biarkan mereka semua melarikan diri!"Menangkap mereka hidup-hidup lebih merupakan instruksi daripada persyaratan. Bagaimanapun, musuh juga bersenjata. Kehilangan pasukannya adalah hal terakhir yang tidak Kenji inginkan."Ya Pak!""Juga, minta para dokter untuk merawat Dewi sebelum menembak."Kenji tahu para musuh tidak punya kesempatan untuk kabur.Menyelamatkan

  • Kisah Si Dewa Perang   60. Perintah Penangkapan

    Antek-antek Herman yang selamat kembali berbalik dan kabur bersama Herman.Para gangster Geng Macan melarikan diri ke arah yang berbeda seperti yang dilakukan bos mereka, Beni, dan penasihat militer mereka, Jimi.Dewi menjalani perawatan di dalam mobil militer, dan dia mendengar daya tembak dan tangisan yang tidak pernah berakhir di luar. Dia ingin melihat medan pertempuran.Ketika petugas medis wanita telah selesai menutup lukanya, dia berkata dengan penuh semangat, "Apa sudah selesai? Aku ingin keluar dan melihat."Para petugas medis tidak bisa berkata-kata. Mereka tidak mengerti mengapa Dewi tertarik dengan hal itu.Mereka sudah terlalu sering melihat adegan seperti itu. Mereka terbiasa berada di medan perang, dan mereka telah menyaksikan medan perang dengan skala yang lebih besar."Kami belum mengobati luka di kepalamu," kata seorang petugas medis."Nanti saja. Pertarungan akan segera berakhir. Bantu aku berpakaian," kata Dewi terburu-buru. Ini adalah

  • Kisah Si Dewa Perang   61. Aicer Membelot

    Ketika Elena, Nila, dan Wini menemukan Dewi di dalam kendaraan militer, dokter tentara telah selesai merawat luka Dewi.Dewi telah mengalami pukulan hebat di kepala tapi beberapa luka tusukan tidak terlalu parah.Dia kehilangan banyak darah yang membuatnya sangat lemah."Kapten Dewi, kamu sangat berani, terima kasih telah menyelamatkan kami," kata Elena penuh syukur."Bukan apa-apa. Aku hanya melakukan tugasku," jawab Dewi. "Kapten Dewi, kamu adalah pembela keadilan tercantik, paling baik, dan paling berani yang pernah aku lihat. Kamu tampak luar biasa saat melawan semua musuh itu sendirian!" Wini memuji. Dia adalah seorang penulis dan memiliki lidah yang luwes."Kau menyanjungku," jawab Dewi seadanya."Kapten Dewi, aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika kamu tidak datang untuk kami. Terima kasih banyak," Nila juga mengungkapkan rasa terima kasihnya."Jangan terlalu dipikirkan. Sudah menjadi kewajibanku untuk menjaga hukum dan melindu

  • Kisah Si Dewa Perang   62. Aicer Ditangkap

    "Aicer adalah walikota, tapi dia melarikan diri ke kedutaan negara lain untuk mencari perlindungan. Dia membelot! Minta pasukan elite-mu untuk mengepung kedutaan Kerajaan Elang dan minta mereka menyerahkan pengkhianat itu!" ucap Kenji dengan nada memerintah."Jendral, jika kita melakukannya, aku khawatir akan menimbulkan konsekuensi yang serius. Skenario terburuknya, kita akan berperang dengan kerajaan Elang!" Kata Norman cemas."Apa yang sangat kamu takuti? Kerajaan kita adalah kerajaan yang kuat. Aku rasa Kerajaan Elang tidak punya nyali untuk memulai perang! Lakukan apa yang aku katakan. Dapatkan pengkhianat itu apapun yang terjadi!" Kenji berkata dengan nada memerintah."Iya, Jendral!" Norman tidak berani membantah dan mulai bekerja.Di kedutaan Kerajaan Elang-Konsultan Jenderal sangat senang melihat wakil walikota Aicer dan menyambutnya."Aku memiliki banyak rahasia Kerajaan Spade dan membawa beberapa file rahasia. Jika kalian dapat membuatku aman dan m

  • Kisah Si Dewa Perang   63. Hari Upacara Pemakaman

    Kenji sangat sedih saat menonton video itu lagi. Dia tidak ingin berbicara dengan suara tercekat."Orang-orang dari Geng Macan dan Gani ini sangat ganas. Tuan Green tidak bisa bergerak, tapi mereka terus menusuknya tanpa perasaan. Mereka sama sekali bukan manusia!" Kata Nila."Ya, mereka adalah binatang buas yang brutal dan pantas masuk neraka," kata Wini."Jika bukan karena tuan Green, gadis itu akan diporak-porandakan. Ia bertindak heroik. Herman justru berusaha menghancurkan bukti-bukti itu dan memfitnah tuan Green karena memulai perkelahian. Sungguh keterlaluan!" Dewi mengomel.Kemudian dia bertanya pada Kenji, "Herman Gani, keluarga Landry, dan para pemimpin Geng Macan semuanya telah ditangkap oleh rekan-rekanmu. Apa yang akan kamu lakukan pada mereka?""Kau akan tahu saat upacara pemakaman dimulai," jawabnya."Kenapa kau tidak menyerahkan ini pada Kepolisian? Aku jamin mereka akan menderita apa yang pantas mereka dapatkan," kata Dewi."Tidak perlu.

  • Kisah Si Dewa Perang   64. Identitas Kenji

    Itu adalah sekelompok veteran yang mengenakan seragam tua.Jendral Pertahanan nomor satu Kerajaan Spade yang memiliki tangan dingin saat di medan perang itu, menangis saat melihatnya.Mereka adalah rekan-rekan lama Zane.Mereka memakai seragam yang sama dengan yang biasa dipakai Zane.Kenji tahu Moris dan Norman akan datang tetapi dia terkejut para veteran melakukan perjalanan sejauh ini ke sini.Dia berasumsi mungkin Leon yang mengundang mereka karena Leon yang bertanggung jawab atas pemakaman. Jika tidak, para veteran ini tidak akan mengetahui hal ini.Kenji merasa kehadiran mereka lebih penting daripada Jendral bintang empat, Norman.Ia yakin, ayahnya akan senang melihat ini di atas sana.Para veteran berada di usia senja mereka. Mereka mengalami kesulitan berjalan tetapi berdiri dengan tertib.Dewi, Wini, Violet, Relin, dan semua warga kota bertanya-tanya apakah perwira yang berkuasa ini datang untuk Kenji atau Zane.Para veteran memberi h

Bab terbaru

  • Kisah Si Dewa Perang   260. Sang Dewa Perang

    Di garis depan, Kota Tua Selatan,-Seluruh pasukan medan perang selatan, saat ini semuanya sedang berkumpul di garis pertahanan kota dan bertempur dengan pasukan Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau.Dion yang bertanggungjawab mengerahkan pasukan, sudah berusaha keras untuk merancang strategi dalam menghadapi pasukan musuh yang datang menyerang. Berkat strategi Dion, pasukan Kerajaan Spade pun berhasil menahan pasukan musuh selama berhari-hari.Meski strategi Dion berhasil menahan musuh, tapi itu sama sekali tidak berhasil membuat pasukan Kerajaan Spade keluar dari tekanan musuh yang terus menyerang tanpa henti.Setiap harinya, jumlah pasukan Kerajaan Spade terus berkurang. Situasi dan kondisi pasukan Kerajaan Spade menjadi semakin sulit setiap harinya!Di saat sulit itu, tiba-tiba sekelompok pasukan dalam jumlah yang cukup besar memasuki Kota Tua Selatan. Itu adalah pasukan bala bantuan yang dikirim Jendral Kane dari Kota Pusat.Melihat bala bantuan kembali dikirim Kota Pusat untuk mem

  • Kisah Si Dewa Perang   259. Pertempuran di Garis Pertahanan Pertama

    Pasukan utama Kerajaan Spade menyerang dari depan melalui benteng pertahanan yang telah hancur. Sedangkan Merry yang memimpin dua puluh ribu prajurit menyerbu dari arah bukit dan menciptakan serangan dua arah.Ketika pasukan Kerajaan Spade menyerbu ke dalam benteng garis pertahanan pertama dari depan dan samping, sebagian prajurit musuh yang berada paling depan seketika menjadi panik. Meski Dicky terus berteriak dan memerintah untuk bertempur, tapi karena serangan dari pasukan Kerajaan Spade cukup cepat dan sangat agresif, kebanyakan dari prajurit Kerajaan Seiya tidak sempat untuk bereaksi.Dalam beberapa menit, setengah pasukan Kerajaan Seiya telah berubah menjadi mayat.Sedangkan pasukan Kerajaan Seiya yang berada di barisan belakang, mereka mendengar teriakan Jendral mereka dan mulai pulih dari keterkejutan. Setelah itu, mereka berusaha untuk menembak ke arah pasukan Kerajaan Spade yang datang menyerbu dari depan.Serangan dari musuh membuat cuku

  • Kisah Si Dewa Perang   258. Merry Kembali Memimpin Pasukan

    Ke esokan harinya, pasukan pertahanan kota sudah berkumpul dan berbaris rapi.Dion sudah berada di pusat komando markas besar medan perang selatan. Dia sudah bersiap untuk mengomando dan mengerahkan pasukan untuk berperang melawan musuh dari Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau.Sedangkan Norman, Leon dan lainnya, berada di garis depan untuk memimpin pasukan dalam pertempuran di medan perang.Ketika pasukan Kerajaan Spade sudah berkumpul dan bersiap untuk menghadapi perang, di saat yang sama pasukan Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau juga bersiap untuk menyerang.Pasukan musuh sudah berbaris dengan rapi sambil menunggu kedatangan seseorang.Beberapa saat kemudian, orang yang mereka tunggu akhirnya tiba.Orang itu adalah panglima militer Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau, Bayu dan Tio.Ketika Bayu dan Tio menginjakkan kaki mereka di tanah selatan, seorang jendral bintang tiga menyambutnya dan berkata, “Jendral Bayu, Jendral Tio, pasukan koalisi Elang-Bangau siap menerima perintah!”Bayu

  • Kisah Si Dewa Perang   257. Menuju Pertempuran Akhir

    Mengikuti perintah Dion, seluruh armada kapal perang mundur dari garis pertahanan pertama laut selatan dengan bantuan pasukan yang ada di darat.Tentu saja armada kapal perang musuh tidak membiarkan armada kapal perang laut selatan mundur begitu saja. Armada kapal perang musuh terus menyerang dengan ganas sambil terus bergerak maju dan masuk lebih dalam ke wilayah selatan Kerajaan Spade.Pangkalan senjata di darat berusaha mencegat setiap serangan yang dilancarkan musuh agar armada kapal perang laut selatan bisa mundur dengan selamat. Meski sudah berusaha sebaik mungkin dalam melindungi armada kapal perang yang mundur, tapi masih ada beberapa serangan yang lolos dan mengenai beberapa kapal perang.Kapal perang yang terkena serangan itu langsung meledak dan tenggelam ke dasar laut.Sebagai seorang Jendral Pertahanan, Dion tahu dengan jelas kalau pengorbanan tidak dapat dihindari saat dia memutuskan untuk menarik mundur pasukannya. oleh sebab itu Dion meminta pangkalan senjata yang bera

  • Kisah Si Dewa Perang   256. Permintaan Kenji

    Beberapa jam kemudian, kabar tentang kemenangan pasukan wilayah timur atas pasukan Kerajaan August dan Kerajaan Bangau juga sampai ke wilayah utara.Kaisar yang berada di markas besar utara merasa senang dan bangga mendengar berita ini. Kenji dan Erlan yang berada di garis pertahanan kedua juga merasa senang mendengar kabar baik ini.Satu lagi kemenangan untuk Kerajaan Spade. Sekarang, mereka hanya perlu memikirkan cara untuk memenangkan perang di wilayah utara dan selatan.“Jendral Ken, dengan kemenangan Jendral Panji di timur, sekarang musuh yang menyerang Kerajaan Spade hanya tersisa di wilayah utara dan selatan. Kemenangan di timur juga berdampak baik bagi seluruh pasukan kerajaan Spade. Sekarang, kita juga harus segera menyusun rencana untuk merebut kembali garis pertahanan pertama kita! Bagaimana menurutmu Jendral Ken?” ujar Erlan.“Perkataanmu memang benar Jendral Erlan. Tapi sebelum kita menyerang untuk merebut garis pertahanan pertama, ada hal penting lain yang harus aku laku

  • Kisah Si Dewa Perang   255. Kemenangan di Laut Timur

    Di perbatasan utara.Kenji sedang memperhatikan medang perang yang diselimuti asap tebal bersama Erlan dan para ajudan serta para petinggi militer perbatasan utara. Ketika asap tebal itu mulai menipis, Kenji dan yang lainnya melihat ada bayangan sekelompok orang dalam jumlah besar.“Jendral Ken, sepertinya ada orang di seberang. Apakah itu musuh yang selamat dari ledakan?” tanya Erlan yang penasaran dengan sekelompok bayangan itu.“Jendral Erlan, apakah menurutmu musuh bisa selamat setelah mendapat ledakan sebesar itu? Siapa pun tidak akan selamat setelah menerima ledakan sebesar itu secara langsung! Tidak mungkin ada musuh yang selamat! Aku rasa, mereka adalah bala bantuan musuh,” ujar Kenji.“Kalau begitu, kita harus menyerang mereka sekarang! Dengan adanya asap tebal ini, mereka tidak akan bisa menyerang balik karena tidak mengetahui posisi kita. Kita bisa melenyapkan mereka dalam sekejap!” kata Erlan.“Tidak, jangan menyerang mereka! Kita harus memastikannya terlebih dahulu,” kata

  • Kisah Si Dewa Perang   254. Situasi Menguntungkan di Laut Timur

    Sebelumnya, ketika bala bantuan musuh masih dalam perjalanan menuju garis pertahanan kedua untuk membantu pasukan Jendral Juuki, mereka mendengar dentuman suara yang sangat keras dan merasakan adanya getaran kuat dari arah garis pertahanan kedua. Lalu, mereka melihat adanya kepulan asap tebal yang membumbung tinggi dan terlihat seperti jamur raksasa.Melihat kepulan asap menyerupai jamur raksasa itu membuat pasukan bala bantuan musuh merasa sedikit cemas. Karena mereka semua yakin, dari semua tanda-tanda yang baru saja terjadi, itu pasti akibat dari ledakan bom!Tidak ingin berpikir negatif, pasukan bala bantuan musuh itu pun bergegar menuju garis pertahanan kedua untuk memastikan apa yang sudah terjadi.Dua puluh menit kemudian, pasukan bala bantuan yang dikirim Kerajaan Seiya tercengang melihat keadaan medan perang yang sangat kacau.Ketika pasukan itu tiba, asap tebal dari ledakan bom masih cukup pekat. Mereka sama sekali tidak bisa melihat keadaan med

  • Kisah Si Dewa Perang   253. Melenyapkan Musuh Dalam Sekejap

    Badan intelijen Kerajaan Spade mendapat informasi mengenai dua ratus ribu pasukan Kerajaan Seiya yang bergerak dari garis pertahanan pertama perbatasan utara menuju garis pertahanan kedua.Setelah mendapat informasi tersebut, badan intelijen segera menginformasikan hal itu pada tim intelijen yang berada di setiap pasukan. Ketika informasi itu sampai ke tim intelijen pasukan khusus satria, seorang prajurit segera pergi menghampiri Kenji untuk melaporkan hal tersebut.Kenji tidak turun langsung untuk membunuh musuh. Sebagai seorang jendral, Kenji tetap berada dibelakang dengan sekelompok prajurit elite dari pasukan khusus satria. Ada sekitar sepuluh ribu prajurit yang tidak ikut dalam pertempuran. Sepuluh ribu prajurit itu sengaja tidak maju guna melindungi sang jendral.Ketika dia melihat seorang prajurit dari tim intelijen berlari ke arahnya, Kenji bertanya pada prajurit itu sesaat setelah prajurit itu berada dihadapannya.“Ada apa? kenapa kau terlihat begitu terburu-buru?” tanya Kenj

  • Kisah Si Dewa Perang   252. Bala Bantuan Telah Tiba!

    Garis pertahanan kedua, di perbatasan utara.Waktu sudah sore, pasukan perbatasan utara masih bertahan di garis pertahanan kedua. Jendral Erlan yang memimpin pasukan perbatasan utara dalam pertempuran, mulai merasa khawatir melihat kondisi pasukannya.Bagaimana dia tidak khawatir, dia sudah bertahan lebih dari enam jam dan intensitas serangan musuh tidak berkurang sedikit pun, bahkan musuh masih bisa melancarkan serangan yang lebih kuat.Pasukan perbatasan utara juga sudah banyak yang menjadi korban. Erlan merasa kalau tidak lama lagi, garis pertahanan kedua akan dijebol oleh musuh.Melihat situasi ini, salah satu perwira pada Erlan, “Jendral, sepertinya kita harus merelakan garis pertahanan kedua. Aku merasa, Jendral Ken dan pasukannya tidak akan datang tepat waktu! Kita sudah bertahan lebih dari enam jam, dan bala bantuan masih belum tiba. Kita akan kehilangan seluruh prajurit jika terus seperti ini!”“Jendral Ken akan segera tiba! Kita tidak boleh menyerah sekarang setelah banyak p

DMCA.com Protection Status