"Musuh di sini telah melakukan kejahatan besar! Bunuh mereka semua!" perintah Kenji dengan marah.
Selain melukai Dewi, mereka juga ingin memperkosa istrinya Elena, serta teman istrinya Nila, dan Wini.Bahkan kematian tidak akan menebus kejahatan mereka."Iya, Pak!" kata Moris dan Leon serempak.Kenji melanjutkan, "Jika bisa, tangkap Kepala Keluarga Landry, Orang tua Gani, Herman, Beni, Jimi, Gani, dan empat pemimpin aula Geng Macan hidup-hidup. Aku ingin membunuh mereka didepan makam ayahku pada upacara pemakaman besok! Jika mereka tidak sengaja terbunuh, tidak apa-apa. Yang pasti jangan biarkan mereka semua melarikan diri!"Menangkap mereka hidup-hidup lebih merupakan instruksi daripada persyaratan. Bagaimanapun, musuh juga bersenjata. Kehilangan pasukannya adalah hal terakhir yang tidak Kenji inginkan."Ya Pak!""Juga, minta para dokter untuk merawat Dewi sebelum menembak."Kenji tahu para musuh tidak punya kesempatan untuk kabur.MenyelamatkanAntek-antek Herman yang selamat kembali berbalik dan kabur bersama Herman.Para gangster Geng Macan melarikan diri ke arah yang berbeda seperti yang dilakukan bos mereka, Beni, dan penasihat militer mereka, Jimi.Dewi menjalani perawatan di dalam mobil militer, dan dia mendengar daya tembak dan tangisan yang tidak pernah berakhir di luar. Dia ingin melihat medan pertempuran.Ketika petugas medis wanita telah selesai menutup lukanya, dia berkata dengan penuh semangat, "Apa sudah selesai? Aku ingin keluar dan melihat."Para petugas medis tidak bisa berkata-kata. Mereka tidak mengerti mengapa Dewi tertarik dengan hal itu.Mereka sudah terlalu sering melihat adegan seperti itu. Mereka terbiasa berada di medan perang, dan mereka telah menyaksikan medan perang dengan skala yang lebih besar."Kami belum mengobati luka di kepalamu," kata seorang petugas medis."Nanti saja. Pertarungan akan segera berakhir. Bantu aku berpakaian," kata Dewi terburu-buru. Ini adalah
Ketika Elena, Nila, dan Wini menemukan Dewi di dalam kendaraan militer, dokter tentara telah selesai merawat luka Dewi.Dewi telah mengalami pukulan hebat di kepala tapi beberapa luka tusukan tidak terlalu parah.Dia kehilangan banyak darah yang membuatnya sangat lemah."Kapten Dewi, kamu sangat berani, terima kasih telah menyelamatkan kami," kata Elena penuh syukur."Bukan apa-apa. Aku hanya melakukan tugasku," jawab Dewi. "Kapten Dewi, kamu adalah pembela keadilan tercantik, paling baik, dan paling berani yang pernah aku lihat. Kamu tampak luar biasa saat melawan semua musuh itu sendirian!" Wini memuji. Dia adalah seorang penulis dan memiliki lidah yang luwes."Kau menyanjungku," jawab Dewi seadanya."Kapten Dewi, aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika kamu tidak datang untuk kami. Terima kasih banyak," Nila juga mengungkapkan rasa terima kasihnya."Jangan terlalu dipikirkan. Sudah menjadi kewajibanku untuk menjaga hukum dan melindu
"Aicer adalah walikota, tapi dia melarikan diri ke kedutaan negara lain untuk mencari perlindungan. Dia membelot! Minta pasukan elite-mu untuk mengepung kedutaan Kerajaan Elang dan minta mereka menyerahkan pengkhianat itu!" ucap Kenji dengan nada memerintah."Jendral, jika kita melakukannya, aku khawatir akan menimbulkan konsekuensi yang serius. Skenario terburuknya, kita akan berperang dengan kerajaan Elang!" Kata Norman cemas."Apa yang sangat kamu takuti? Kerajaan kita adalah kerajaan yang kuat. Aku rasa Kerajaan Elang tidak punya nyali untuk memulai perang! Lakukan apa yang aku katakan. Dapatkan pengkhianat itu apapun yang terjadi!" Kenji berkata dengan nada memerintah."Iya, Jendral!" Norman tidak berani membantah dan mulai bekerja.Di kedutaan Kerajaan Elang-Konsultan Jenderal sangat senang melihat wakil walikota Aicer dan menyambutnya."Aku memiliki banyak rahasia Kerajaan Spade dan membawa beberapa file rahasia. Jika kalian dapat membuatku aman dan m
Kenji sangat sedih saat menonton video itu lagi. Dia tidak ingin berbicara dengan suara tercekat."Orang-orang dari Geng Macan dan Gani ini sangat ganas. Tuan Green tidak bisa bergerak, tapi mereka terus menusuknya tanpa perasaan. Mereka sama sekali bukan manusia!" Kata Nila."Ya, mereka adalah binatang buas yang brutal dan pantas masuk neraka," kata Wini."Jika bukan karena tuan Green, gadis itu akan diporak-porandakan. Ia bertindak heroik. Herman justru berusaha menghancurkan bukti-bukti itu dan memfitnah tuan Green karena memulai perkelahian. Sungguh keterlaluan!" Dewi mengomel.Kemudian dia bertanya pada Kenji, "Herman Gani, keluarga Landry, dan para pemimpin Geng Macan semuanya telah ditangkap oleh rekan-rekanmu. Apa yang akan kamu lakukan pada mereka?""Kau akan tahu saat upacara pemakaman dimulai," jawabnya."Kenapa kau tidak menyerahkan ini pada Kepolisian? Aku jamin mereka akan menderita apa yang pantas mereka dapatkan," kata Dewi."Tidak perlu.
Itu adalah sekelompok veteran yang mengenakan seragam tua.Jendral Pertahanan nomor satu Kerajaan Spade yang memiliki tangan dingin saat di medan perang itu, menangis saat melihatnya.Mereka adalah rekan-rekan lama Zane.Mereka memakai seragam yang sama dengan yang biasa dipakai Zane.Kenji tahu Moris dan Norman akan datang tetapi dia terkejut para veteran melakukan perjalanan sejauh ini ke sini.Dia berasumsi mungkin Leon yang mengundang mereka karena Leon yang bertanggung jawab atas pemakaman. Jika tidak, para veteran ini tidak akan mengetahui hal ini.Kenji merasa kehadiran mereka lebih penting daripada Jendral bintang empat, Norman.Ia yakin, ayahnya akan senang melihat ini di atas sana.Para veteran berada di usia senja mereka. Mereka mengalami kesulitan berjalan tetapi berdiri dengan tertib.Dewi, Wini, Violet, Relin, dan semua warga kota bertanya-tanya apakah perwira yang berkuasa ini datang untuk Kenji atau Zane.Para veteran memberi h
Jiah, Rendi, dan yang lainnya merasa malu dan tidak tahu bagaimana menjawabnya.Jiah menghindari pertanyaan itu dan malah bertanya pada Elena, "Aku mendengar Norman dan pasukan misterius datang ke sini. Apakah mereka masih di dalam?""Iya. Hanya kami warga sipil yang diminta menunggu di luar. Semua orang dari militer ada di sana," jawab Elena."Bagus. Aku ingin melihat mereka." Jiah berasumsi dia bisa masuk karena dia adalah nenek Kenji.Ketika Kenji baru saja akan mengeksekusi orang-orang berdosa, seorang tentara berlari dan berkata,"Jendral, sekelompok orang datang untuk memberikan penghormatan. Seorang wanita tua menyatakan bahwa dia adalah nenekmu. Haruskah aku membiarkan mereka masuk?""Tidak. Katakan pada mereka untuk pergi," kata Kenji. Dia tahu Jiah ke sini hanya untuk bertemu dengan orang-orang yang memiliki nama besar.Jiah telah menolak untuk datang ketika Kenji mengundangnya, jadi Kenji tidak akan memberikan apa yang dia inginkan sekarang.
"Diam! Betapa kejamnya kamu tadi malam! Kamu memukuli Dewi dan meminta seseorang untuk bergerak kenarahnya ketika dia terluka parah. Dia yang tidak adil akan hancur! Kamu mendapatkan apa yang pantas kau dapatkan!" Kenji gusar."Aku bersumpah, aku akan memperbaiki semuanya. Tolong beri aku kesempatan lagi!" Herman memohon."Herman, dasar kau bajingan! Ayahku meninggal karena menyelamatkan orang lain. Beraninya kau memfitnahnya, mengklaim bahwa dia bertengkar dengan orang lain tanpa alasan! Jika aku melepaskanmu, bagaimana aku bisa menghibur ayahku di surga?" Kenji dengan marah berteriak."Aku mau melakukan apapun untukmu asal kau mengampuniku!" Beni memohon."Selama kau mengampuni hidupku, aku ingin menjadi orang yang biasa-biasa saja!" Herman masih berjuang, berharap Kenji bisa melepaskannya."Menyesali kelakuanmu di masa lalu? Sudah terlambat! Bukankah kamu mengklaim bahwa kamu tidak percaya pada karma? Bukankah kamu meminta karma itu datang? Seperti yang kamu i
Utusan itu datang. Desi sangat senang karena Kaisar akhirnya akan menghentikan kemarahan Kenji.Bahkan dia berharap utusan itu bisa datang lebih awal. Hampir semua anggota keluarga Landry telah meninggal.Meski begitu, kedatangan utusan itu sekarang merupakan sebuah kabar baik. Ini bisa melindungi putra sulungnya, Aicer, dan dirinya sendiri.Dengan begitu, belum terlambat bagi keluarga Landry untuk membalas dendam pada Kenji.Utusan itu datang pada Kenji dengan tergesa-gesa."Ada instruksi dari Kaisar?" Kenji bertanya."Jendral Ken! Kaisar menyusun pidato untuk Tuan Green," kata utusan itu.Aicer dan Desi tidak percaya bahwa Kaisar benar-benar menyusun pidato untuk Zane, dan mengirim utusan untuk menyampaikan. Bagaimana dengan masalah Kenji yang mengeksekusi orang?"Kenapa kamu terlambat?" Kenji bertanya."Maaf. Tadi, dijalan cukup macet," jawab utusan itu. Kemudian dia menunjukkan pidato yang disusun oleh Kaisar.Pidatonya berbunyi: Semoga ro