"Diam! Betapa kejamnya kamu tadi malam! Kamu memukuli Dewi dan meminta seseorang untuk bergerak kenarahnya ketika dia terluka parah. Dia yang tidak adil akan hancur! Kamu mendapatkan apa yang pantas kau dapatkan!" Kenji gusar.
"Aku bersumpah, aku akan memperbaiki semuanya. Tolong beri aku kesempatan lagi!" Herman memohon."Herman, dasar kau bajingan! Ayahku meninggal karena menyelamatkan orang lain. Beraninya kau memfitnahnya, mengklaim bahwa dia bertengkar dengan orang lain tanpa alasan! Jika aku melepaskanmu, bagaimana aku bisa menghibur ayahku di surga?" Kenji dengan marah berteriak."Aku mau melakukan apapun untukmu asal kau mengampuniku!" Beni memohon."Selama kau mengampuni hidupku, aku ingin menjadi orang yang biasa-biasa saja!" Herman masih berjuang, berharap Kenji bisa melepaskannya."Menyesali kelakuanmu di masa lalu? Sudah terlambat! Bukankah kamu mengklaim bahwa kamu tidak percaya pada karma? Bukankah kamu meminta karma itu datang? Seperti yang kamu iUtusan itu datang. Desi sangat senang karena Kaisar akhirnya akan menghentikan kemarahan Kenji.Bahkan dia berharap utusan itu bisa datang lebih awal. Hampir semua anggota keluarga Landry telah meninggal.Meski begitu, kedatangan utusan itu sekarang merupakan sebuah kabar baik. Ini bisa melindungi putra sulungnya, Aicer, dan dirinya sendiri.Dengan begitu, belum terlambat bagi keluarga Landry untuk membalas dendam pada Kenji.Utusan itu datang pada Kenji dengan tergesa-gesa."Ada instruksi dari Kaisar?" Kenji bertanya."Jendral Ken! Kaisar menyusun pidato untuk Tuan Green," kata utusan itu.Aicer dan Desi tidak percaya bahwa Kaisar benar-benar menyusun pidato untuk Zane, dan mengirim utusan untuk menyampaikan. Bagaimana dengan masalah Kenji yang mengeksekusi orang?"Kenapa kamu terlambat?" Kenji bertanya."Maaf. Tadi, dijalan cukup macet," jawab utusan itu. Kemudian dia menunjukkan pidato yang disusun oleh Kaisar.Pidatonya berbunyi: Semoga ro
"Kenji, apa kami benar-benar bisa meramal?" Dewi bertanya dengan kaget."Sedikit," jawab Kenji."Berhentilah bercanda. Aku hanya seorang kapten di Tim Investigasi. Aku sama sekali bukan calon ketua yang berkualitas," ucap Dewi."Kapten Dewi, mungkin kamu memenuhi syarat! Kenji sepertinya tahu sesuatu tentang masa depan," kata Elena."Dia benar-benar bisa meramal?" Ujar Dewi skeptis."Yah, dia pernah meramalkan bahwa aku akan mendapatkan pekerjaan di Universal Group, dan aku benar-benar mendapatkannya!" kata Elena."Kamu akan lebih terkesan jika dia memberitahumu bahwa kamu akan menjadi presiden perusahaan suatu hari nanti!" ucap Nila dalam hati dan menyeringai di benaknya."Bukankah itu hanya kebetulan? Kamu telah memenuhi syarat untuk menjadi manajer Departemen Pengembangan Proyek di Universal Group, bukan? Dia hanya beruntung." Dewi sama sekali tidak mempercayai hal-hal seperti menceritakan masa depan.Elena memang cukup bagus untuk posisi itu. "Mun
Hati orang-orang besar ada di mulut mereka ketika mereka mendengar Kenji akan memberi tahu mereka hal lain.Mereka bertanya-tanya apakah hal itu menyangkut mereka."Hal kedua adalah bahwa walikota Kota Tua Selatan Aicer Landry berada di balik kasus lembah kematian. Setelah operasinya gagal, dia melarikan diri ke kedutaan Kerajaan Elang dengan membawa file rahasia. Aku menangkapnya dan telah mengeksekusinya," kata Kenji.Kejutan besar mengubah rasa sakit dengan ketakutan. Meskipun mereka telah mengetahui sebagian besar ceritanya, mereka terkejut mendengar bahwa Kenji telah mengeksekusi Aicer.Aicer adalah walikota Kota Tua Selatan, tetapi Kenji membunuhnya secara pribadi. Orang yang mengetahui hal itu bisa membayangkan seberapa besar kekuatan Kenji.Dia pasti bukan hanya ketua umum tim investigasi khusus."Jangan khawatir. Kaisar telah memberiku izin untuk bertindak lebih dulu dan melapor sesudahnya," jelas Kenji.Orang-orang besar tercengang ketika mereka
"Aku punya caraku sendriri. Kamu hanya perlu menunggu kabar baik dariki," kata Kenji tenang."Kamu bukan tandingan Keluarga Brig. Jangan bertindak gegabah. Kamu hanya akan menggali lubang untuk dirimu sendiri," Serlin mengingatkannya.Serlin tahu Kenji telah mengadakan upacara pemakaman untuk ayah angkatnya kemarin dan telah menonton video Zane melawan Geng Macan. Namun, dia tidak sempat mengunjungi pemakaman karena dia harus menjual buah-buahan untuk mendapatkan uang.Karena itu, dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di upacara pemakaman."Bu Karton, jangan bicarakan ini sekarang. Sudah waktunya makan siang. Ayo kita makan di suatu tempat," saran Kenji.Di mata Kenji, Bredy bukan siapa-siapa. Kenji bisa mengeluarkannya dari pemerintahan dengan mudah. Dan Ison akan membayar mahal atas apa yang telah dilakukannya terhadap gadis itu.Jika Keluarga Brig berani membuat pergerakan untuk melawannya, Kenji tidak keberatan untuk memusnahkan semuanya.Kenji b
"Ayo kita pergi saja, Kenji." Serlin ingin pergi. Serlin tidak ingin berbicara dengan Ison. Ison adalah orang terakhir yang tidak ingin dia temui."Jangan takut. Aku ada di sini," kata Kenji tenang.Lagi pula dia akan mencari Ison nanti. Dan dia tidak akan pergi karena sekarang orang yang di cari ada tepat di depannya.Kenji menunggu untuk melihat apa yang akan dilakukan Ison."Dia benar, Bu Karton. Aku tidak menggigit. Biasanya siswa akan takut pada guru. Kamu seorang guru. Kamu tidak perlu takut pada muridmu," kata Ison.Ison dan anak buahnya tidak mengenal Kenji atau Leon. Oliver juga tidak.Meskipun Kenji terkenal sebagai menantu pecundang yang masuk ke keluarga istri, tidak semua orang mengenalnya. Kota Tua Selatan adalah kota yang besar."Apa yang kamu inginkan, Ison?" tanya Serlin."Aku hanya ingin mengundangmu untuk makan bersama kami, Bu Karton. Kami akan tetap makan di sini. Aku tidak akan memintamu untuk pergi karena kamu adalah guruku
"Apa? Kau mengusir tuan muda Brig pergi?" Calvin terkejut.Kenji menjawab, "Ya. Dia menghalangi kami saat makan siang.""Dasar orang bodoh lancang! Dia VIP kami! Apa kau ingin membuat dirimu terbunuh?" Calvin sangat ingin menyenangkan ayah Ison, Bredy Brig, yang merupakan pemimpin penting Kota Tua Selatan.Kenji jelas merusak rencananya.Leon kesal dengan sikap kasar Calvin, "Apa begini caramu berbicara dengan pelanggan?""Kamu bukan lagi pelangganku saat kamu mengganggu Ison! Keluar!"Leon benar-benar kesal, "Omong kosong! Tidak ada yang bisa menghentikan kami makan siang di sini!""Usir mereka!" perintah Calvin.Dengan segera, delapan pengawal masuk.Serlin takut. Dia hampir tidak percaya perkelahian akan terjadi di hotel bintang lima.Kenji juga terkejut ketika dia mendapatkan begitu banyak masalah. Dia hanya ingin makan siang yang damai bersama guru SMA-nya.Melihat pengawal datang, Leon bangkit berdiri.Orang-orang ini adalah anca
Kenji menarik lima puluh juta dari bank, yang akan dia berikan kepada Serlin setelah tiba di rumahnya.Setelah selesai mengambil uang, Kenji masuk ke dalam mobil dan bertanya, "Bu Karton, tahukah Ibu berapa umur Ison ketika dia melecehkan Lili?"Serlin agak terkejut mendengar pertanyaan ini."Kenapa kamu ingin tahu tentang ini?" tanya Serlin. "Jika dia berusia di atas delapan belas tahun, dia harus mengambil tanggungjawab hukum yang sesuai," jelas Kenji."Dia sudah berusia delapan belas tahun sejak tahun lalu. Dia gagal masuk perguruan tinggi dan kembali ke sekolah menengah sebagainsiswa kelas dua belas. Sekarang dia berusia sembilan belas tahun," jelas Serlin. "Aku mengerti." Kenji senang mengetahui hal itu.Mengetahui bahwa Kenji adalah pembuat masalah saat di sekolah, Serlin bertanya dengan cemas, "Kenji, kamu tidak akan main-main dengan Ison, kan?""Tidak." Bahkan, dia ingin menghancurkannya!Kenji tidak ingin membicarakan Ison lagi dan seng
"Aku tidak ingin ada terlalu banyak orang. Dua puluh operator khusus yang berpengalaman seharusnya sudah cukup," kata Kenji.Geng Macan sudah disingkirkan, pasukan kecil lain seharusnya mudah diurus. Divisi Serigala tidak harus terlibat dalam hal ini."Siap. Aku akan meminta ahli strategi Moris untuk memilih dua puluh orang terbaik mereka," kata Leon."Ngomong-ngomong, kirim tenaga medis militer terbaik ke sini. Aku ingin dia merawat orang tua Serlin dan juga Lili," jelas Kenji. Lili bisa menjadi cacat selama sisa hidupnya. Kenji yakin seorang petugas medis militer veteran mungkin bisa menyembuhkannya.Selain itu, ayah Serlin dipukuli hingga mendapat luka yang sangat parah dan ibunya sakit jiwa.Mungkin, petugas medis militer dapat memberi mereka perawatan yang tepat."Baik!" Kata Leon.Kenji melanjutkan, "Kita telah menyingkirkan keluarga Landry. Segera setelah pasukan kita masuk, mereka akan mengambil alih seluruh aset keluarga Landry. Harta benda
Di garis depan, Kota Tua Selatan,-Seluruh pasukan medan perang selatan, saat ini semuanya sedang berkumpul di garis pertahanan kota dan bertempur dengan pasukan Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau.Dion yang bertanggungjawab mengerahkan pasukan, sudah berusaha keras untuk merancang strategi dalam menghadapi pasukan musuh yang datang menyerang. Berkat strategi Dion, pasukan Kerajaan Spade pun berhasil menahan pasukan musuh selama berhari-hari.Meski strategi Dion berhasil menahan musuh, tapi itu sama sekali tidak berhasil membuat pasukan Kerajaan Spade keluar dari tekanan musuh yang terus menyerang tanpa henti.Setiap harinya, jumlah pasukan Kerajaan Spade terus berkurang. Situasi dan kondisi pasukan Kerajaan Spade menjadi semakin sulit setiap harinya!Di saat sulit itu, tiba-tiba sekelompok pasukan dalam jumlah yang cukup besar memasuki Kota Tua Selatan. Itu adalah pasukan bala bantuan yang dikirim Jendral Kane dari Kota Pusat.Melihat bala bantuan kembali dikirim Kota Pusat untuk mem
Pasukan utama Kerajaan Spade menyerang dari depan melalui benteng pertahanan yang telah hancur. Sedangkan Merry yang memimpin dua puluh ribu prajurit menyerbu dari arah bukit dan menciptakan serangan dua arah.Ketika pasukan Kerajaan Spade menyerbu ke dalam benteng garis pertahanan pertama dari depan dan samping, sebagian prajurit musuh yang berada paling depan seketika menjadi panik. Meski Dicky terus berteriak dan memerintah untuk bertempur, tapi karena serangan dari pasukan Kerajaan Spade cukup cepat dan sangat agresif, kebanyakan dari prajurit Kerajaan Seiya tidak sempat untuk bereaksi.Dalam beberapa menit, setengah pasukan Kerajaan Seiya telah berubah menjadi mayat.Sedangkan pasukan Kerajaan Seiya yang berada di barisan belakang, mereka mendengar teriakan Jendral mereka dan mulai pulih dari keterkejutan. Setelah itu, mereka berusaha untuk menembak ke arah pasukan Kerajaan Spade yang datang menyerbu dari depan.Serangan dari musuh membuat cuku
Ke esokan harinya, pasukan pertahanan kota sudah berkumpul dan berbaris rapi.Dion sudah berada di pusat komando markas besar medan perang selatan. Dia sudah bersiap untuk mengomando dan mengerahkan pasukan untuk berperang melawan musuh dari Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau.Sedangkan Norman, Leon dan lainnya, berada di garis depan untuk memimpin pasukan dalam pertempuran di medan perang.Ketika pasukan Kerajaan Spade sudah berkumpul dan bersiap untuk menghadapi perang, di saat yang sama pasukan Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau juga bersiap untuk menyerang.Pasukan musuh sudah berbaris dengan rapi sambil menunggu kedatangan seseorang.Beberapa saat kemudian, orang yang mereka tunggu akhirnya tiba.Orang itu adalah panglima militer Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau, Bayu dan Tio.Ketika Bayu dan Tio menginjakkan kaki mereka di tanah selatan, seorang jendral bintang tiga menyambutnya dan berkata, “Jendral Bayu, Jendral Tio, pasukan koalisi Elang-Bangau siap menerima perintah!”Bayu
Mengikuti perintah Dion, seluruh armada kapal perang mundur dari garis pertahanan pertama laut selatan dengan bantuan pasukan yang ada di darat.Tentu saja armada kapal perang musuh tidak membiarkan armada kapal perang laut selatan mundur begitu saja. Armada kapal perang musuh terus menyerang dengan ganas sambil terus bergerak maju dan masuk lebih dalam ke wilayah selatan Kerajaan Spade.Pangkalan senjata di darat berusaha mencegat setiap serangan yang dilancarkan musuh agar armada kapal perang laut selatan bisa mundur dengan selamat. Meski sudah berusaha sebaik mungkin dalam melindungi armada kapal perang yang mundur, tapi masih ada beberapa serangan yang lolos dan mengenai beberapa kapal perang.Kapal perang yang terkena serangan itu langsung meledak dan tenggelam ke dasar laut.Sebagai seorang Jendral Pertahanan, Dion tahu dengan jelas kalau pengorbanan tidak dapat dihindari saat dia memutuskan untuk menarik mundur pasukannya. oleh sebab itu Dion meminta pangkalan senjata yang bera
Beberapa jam kemudian, kabar tentang kemenangan pasukan wilayah timur atas pasukan Kerajaan August dan Kerajaan Bangau juga sampai ke wilayah utara.Kaisar yang berada di markas besar utara merasa senang dan bangga mendengar berita ini. Kenji dan Erlan yang berada di garis pertahanan kedua juga merasa senang mendengar kabar baik ini.Satu lagi kemenangan untuk Kerajaan Spade. Sekarang, mereka hanya perlu memikirkan cara untuk memenangkan perang di wilayah utara dan selatan.“Jendral Ken, dengan kemenangan Jendral Panji di timur, sekarang musuh yang menyerang Kerajaan Spade hanya tersisa di wilayah utara dan selatan. Kemenangan di timur juga berdampak baik bagi seluruh pasukan kerajaan Spade. Sekarang, kita juga harus segera menyusun rencana untuk merebut kembali garis pertahanan pertama kita! Bagaimana menurutmu Jendral Ken?” ujar Erlan.“Perkataanmu memang benar Jendral Erlan. Tapi sebelum kita menyerang untuk merebut garis pertahanan pertama, ada hal penting lain yang harus aku laku
Di perbatasan utara.Kenji sedang memperhatikan medang perang yang diselimuti asap tebal bersama Erlan dan para ajudan serta para petinggi militer perbatasan utara. Ketika asap tebal itu mulai menipis, Kenji dan yang lainnya melihat ada bayangan sekelompok orang dalam jumlah besar.“Jendral Ken, sepertinya ada orang di seberang. Apakah itu musuh yang selamat dari ledakan?” tanya Erlan yang penasaran dengan sekelompok bayangan itu.“Jendral Erlan, apakah menurutmu musuh bisa selamat setelah mendapat ledakan sebesar itu? Siapa pun tidak akan selamat setelah menerima ledakan sebesar itu secara langsung! Tidak mungkin ada musuh yang selamat! Aku rasa, mereka adalah bala bantuan musuh,” ujar Kenji.“Kalau begitu, kita harus menyerang mereka sekarang! Dengan adanya asap tebal ini, mereka tidak akan bisa menyerang balik karena tidak mengetahui posisi kita. Kita bisa melenyapkan mereka dalam sekejap!” kata Erlan.“Tidak, jangan menyerang mereka! Kita harus memastikannya terlebih dahulu,” kata
Sebelumnya, ketika bala bantuan musuh masih dalam perjalanan menuju garis pertahanan kedua untuk membantu pasukan Jendral Juuki, mereka mendengar dentuman suara yang sangat keras dan merasakan adanya getaran kuat dari arah garis pertahanan kedua. Lalu, mereka melihat adanya kepulan asap tebal yang membumbung tinggi dan terlihat seperti jamur raksasa.Melihat kepulan asap menyerupai jamur raksasa itu membuat pasukan bala bantuan musuh merasa sedikit cemas. Karena mereka semua yakin, dari semua tanda-tanda yang baru saja terjadi, itu pasti akibat dari ledakan bom!Tidak ingin berpikir negatif, pasukan bala bantuan musuh itu pun bergegar menuju garis pertahanan kedua untuk memastikan apa yang sudah terjadi.Dua puluh menit kemudian, pasukan bala bantuan yang dikirim Kerajaan Seiya tercengang melihat keadaan medan perang yang sangat kacau.Ketika pasukan itu tiba, asap tebal dari ledakan bom masih cukup pekat. Mereka sama sekali tidak bisa melihat keadaan med
Badan intelijen Kerajaan Spade mendapat informasi mengenai dua ratus ribu pasukan Kerajaan Seiya yang bergerak dari garis pertahanan pertama perbatasan utara menuju garis pertahanan kedua.Setelah mendapat informasi tersebut, badan intelijen segera menginformasikan hal itu pada tim intelijen yang berada di setiap pasukan. Ketika informasi itu sampai ke tim intelijen pasukan khusus satria, seorang prajurit segera pergi menghampiri Kenji untuk melaporkan hal tersebut.Kenji tidak turun langsung untuk membunuh musuh. Sebagai seorang jendral, Kenji tetap berada dibelakang dengan sekelompok prajurit elite dari pasukan khusus satria. Ada sekitar sepuluh ribu prajurit yang tidak ikut dalam pertempuran. Sepuluh ribu prajurit itu sengaja tidak maju guna melindungi sang jendral.Ketika dia melihat seorang prajurit dari tim intelijen berlari ke arahnya, Kenji bertanya pada prajurit itu sesaat setelah prajurit itu berada dihadapannya.“Ada apa? kenapa kau terlihat begitu terburu-buru?” tanya Kenj
Garis pertahanan kedua, di perbatasan utara.Waktu sudah sore, pasukan perbatasan utara masih bertahan di garis pertahanan kedua. Jendral Erlan yang memimpin pasukan perbatasan utara dalam pertempuran, mulai merasa khawatir melihat kondisi pasukannya.Bagaimana dia tidak khawatir, dia sudah bertahan lebih dari enam jam dan intensitas serangan musuh tidak berkurang sedikit pun, bahkan musuh masih bisa melancarkan serangan yang lebih kuat.Pasukan perbatasan utara juga sudah banyak yang menjadi korban. Erlan merasa kalau tidak lama lagi, garis pertahanan kedua akan dijebol oleh musuh.Melihat situasi ini, salah satu perwira pada Erlan, “Jendral, sepertinya kita harus merelakan garis pertahanan kedua. Aku merasa, Jendral Ken dan pasukannya tidak akan datang tepat waktu! Kita sudah bertahan lebih dari enam jam, dan bala bantuan masih belum tiba. Kita akan kehilangan seluruh prajurit jika terus seperti ini!”“Jendral Ken akan segera tiba! Kita tidak boleh menyerah sekarang setelah banyak p