"Apa yang terjadi di luar?"
"Tidak tahu. Mungkin ada sesuatu yang sedang dibangun.""Aku kira tidak. Konstruksi tidak dapat membuat suara yang begitu keras."Haruskah kita keluar dan melihatnya?"Anggota yang bertugas memutuskan untuk melihat ke luar guna memastikan apa yang terjadi.Mereka terkejut dengan apa yang mereka lihat ketika mereka melangkah keluar dari kantor.Kantor itu dikelilingi oleh banyak tank ringan, mobil lapis baja, dan kendaraan militer beserta tentara yang membawa senjata canggih dapat dilihat di mana-mana.Tank dan mobil lapis baja semakin banyak berdatangan.Anggota polisi yang berjaga di gerbang menjadi pucat. Kakinya gemetar.Bahkan anggota yang keluar hampir mati ketakutan. Mereka semua gemetaran. Kantor polisi itu tidak pernah dikepung oleh tentara dan mereka tidak pernah mengalami hal seperti ini."Apa...Apa yang sedang terjadi?" seorang anggota bertanya dengan suara menggigil."Para prajurit itu.. Mereka terli"Pak Herman harus yang pertama. Dia yang telah menangkap mereka. Aku akan berbincang ria dengan nona Slayer dari Universal Group," ucap Beni.Sebenarnya, Beni ingin memilih Elena. Tapi Herman adalah ketua kepolisian sedangkan dia hanya seorang gangster.Dia harus membiarkan Herman memiliki Elena, untuk berjaga jika nanti Herman akan menyulitkannya dan Geng Macan karena tidak memberikan Elena padanya.Lagipula, Nila yang seorang manager utama Universal Group, juga meeuoakan wanita cantik. Beni cukup puas memilikinya."Baiklah, sebaiknya aku ikuti saranmu kalau begitu." Herman tersenyum. Ia tak mau repot-repot berpura-pura.Elena mulai putus asa. Dia tetap suci selama lebih dari dua puluh tahun. Dan itu akan dihancurkan oleh Herman, yang wajahnya dipenuhi bopeng. Dia seharusnya menerima Kenji jika dia tahu akan mengalami hal seperti ini.Nila juga merasakan hal yang sama. Ia sudah begitu lama menjaga integritasnya. Selarang, Beni yang seorang penjahat, akan mer
"Pak Herman, apa yang kamu lakukan disini bersama Geng Macan?" tanya Dewi."Apakah kamu buta? Aku di sini untuk membunuh Kenji!" Herman bahkan tidak berniat menyembunyikan niatnya.Bahkan jika Dewi mengetahui kebenaran, itu tidak akan jadi masalah karena dia berencana untuk membunuhnya hanya dalam sekejap."Kamu adalah ketua kepolisian. Mengapa kamu bergabung dengan Geng Macan yang jahat dan keluarga Landry? Tindakanmu dengan mereka telah melanggar hukum!"kata Dewi dengan marah."Apa lagi kalau bukan demi uang? Geng Macan dan keluarga Landry memberiku banyak keuntungan! Kau sudah menyelidikiku, kan? Biar kuberitahu sekarang. Aku sudah lama bekerja sama dengan mereka," kata Herman terus terang.Dewi menyadari bahwa ia mungkin berada dalam bahaya sekarang karena Herman bahkan tidak takut untuk menceritakan semuanya. "Tuan Herman, mundurlah sebelum terlambat! Serahkan dirimu, dan kau masih punya kesempatan untuk mendapatkan keringanan hukuman." Dewi coba m
Sementara itu, tank, mobil lapis baja, dan kendaraan militer yang tak terhitung jumlahnya bergegas menuju Lembah Kematian.Udara dipenuhi gemuruh dan debu kemana pun mereka pergi.Kerumunan orang dan mobil dijalanan ketakutan dengan pemandangan yang begitu menakjubkan. Saat tentara mendekat, mereka semua mundur."Lebih cepat, lebih cepat!" Moris memerintahkan pasukan untuk mempercepat.Dia tahu Kenji bisa berada dalam bahaya di lembah kematian. Dia harus berpacu dengan waktu.Akan menjadi kerugian besar bagi Kerajaan Spade jika Kenji mati. Kaisar kemungkinan besar akan sangat marah pada Moris karena ini.Dengan urutan kebut-kebutan di tangan, semua kendaraan maju dengan panik. Bahkan mobil tentara tampak lepas landas.Mereka bergegas ke Lembah Kematian untuk pertempuran antara yang baik dan yang jahat.Pertunjukan akan segera dimulai. Dan itu pasti akan menjadi pertunjukan berdarah. ..... Sedangkan di Lembah Kematian, pertarungan terus berla
"Musuh di sini telah melakukan kejahatan besar! Bunuh mereka semua!" perintah Kenji dengan marah.Selain melukai Dewi, mereka juga ingin memperkosa istrinya Elena, serta teman istrinya Nila, dan Wini.Bahkan kematian tidak akan menebus kejahatan mereka."Iya, Pak!" kata Moris dan Leon serempak.Kenji melanjutkan, "Jika bisa, tangkap Kepala Keluarga Landry, Orang tua Gani, Herman, Beni, Jimi, Gani, dan empat pemimpin aula Geng Macan hidup-hidup. Aku ingin membunuh mereka didepan makam ayahku pada upacara pemakaman besok! Jika mereka tidak sengaja terbunuh, tidak apa-apa. Yang pasti jangan biarkan mereka semua melarikan diri!"Menangkap mereka hidup-hidup lebih merupakan instruksi daripada persyaratan. Bagaimanapun, musuh juga bersenjata. Kehilangan pasukannya adalah hal terakhir yang tidak Kenji inginkan."Ya Pak!""Juga, minta para dokter untuk merawat Dewi sebelum menembak."Kenji tahu para musuh tidak punya kesempatan untuk kabur.Menyelamatkan
Antek-antek Herman yang selamat kembali berbalik dan kabur bersama Herman.Para gangster Geng Macan melarikan diri ke arah yang berbeda seperti yang dilakukan bos mereka, Beni, dan penasihat militer mereka, Jimi.Dewi menjalani perawatan di dalam mobil militer, dan dia mendengar daya tembak dan tangisan yang tidak pernah berakhir di luar. Dia ingin melihat medan pertempuran.Ketika petugas medis wanita telah selesai menutup lukanya, dia berkata dengan penuh semangat, "Apa sudah selesai? Aku ingin keluar dan melihat."Para petugas medis tidak bisa berkata-kata. Mereka tidak mengerti mengapa Dewi tertarik dengan hal itu.Mereka sudah terlalu sering melihat adegan seperti itu. Mereka terbiasa berada di medan perang, dan mereka telah menyaksikan medan perang dengan skala yang lebih besar."Kami belum mengobati luka di kepalamu," kata seorang petugas medis."Nanti saja. Pertarungan akan segera berakhir. Bantu aku berpakaian," kata Dewi terburu-buru. Ini adalah
Ketika Elena, Nila, dan Wini menemukan Dewi di dalam kendaraan militer, dokter tentara telah selesai merawat luka Dewi.Dewi telah mengalami pukulan hebat di kepala tapi beberapa luka tusukan tidak terlalu parah.Dia kehilangan banyak darah yang membuatnya sangat lemah."Kapten Dewi, kamu sangat berani, terima kasih telah menyelamatkan kami," kata Elena penuh syukur."Bukan apa-apa. Aku hanya melakukan tugasku," jawab Dewi. "Kapten Dewi, kamu adalah pembela keadilan tercantik, paling baik, dan paling berani yang pernah aku lihat. Kamu tampak luar biasa saat melawan semua musuh itu sendirian!" Wini memuji. Dia adalah seorang penulis dan memiliki lidah yang luwes."Kau menyanjungku," jawab Dewi seadanya."Kapten Dewi, aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika kamu tidak datang untuk kami. Terima kasih banyak," Nila juga mengungkapkan rasa terima kasihnya."Jangan terlalu dipikirkan. Sudah menjadi kewajibanku untuk menjaga hukum dan melindu
"Aicer adalah walikota, tapi dia melarikan diri ke kedutaan negara lain untuk mencari perlindungan. Dia membelot! Minta pasukan elite-mu untuk mengepung kedutaan Kerajaan Elang dan minta mereka menyerahkan pengkhianat itu!" ucap Kenji dengan nada memerintah."Jendral, jika kita melakukannya, aku khawatir akan menimbulkan konsekuensi yang serius. Skenario terburuknya, kita akan berperang dengan kerajaan Elang!" Kata Norman cemas."Apa yang sangat kamu takuti? Kerajaan kita adalah kerajaan yang kuat. Aku rasa Kerajaan Elang tidak punya nyali untuk memulai perang! Lakukan apa yang aku katakan. Dapatkan pengkhianat itu apapun yang terjadi!" Kenji berkata dengan nada memerintah."Iya, Jendral!" Norman tidak berani membantah dan mulai bekerja.Di kedutaan Kerajaan Elang-Konsultan Jenderal sangat senang melihat wakil walikota Aicer dan menyambutnya."Aku memiliki banyak rahasia Kerajaan Spade dan membawa beberapa file rahasia. Jika kalian dapat membuatku aman dan m
Kenji sangat sedih saat menonton video itu lagi. Dia tidak ingin berbicara dengan suara tercekat."Orang-orang dari Geng Macan dan Gani ini sangat ganas. Tuan Green tidak bisa bergerak, tapi mereka terus menusuknya tanpa perasaan. Mereka sama sekali bukan manusia!" Kata Nila."Ya, mereka adalah binatang buas yang brutal dan pantas masuk neraka," kata Wini."Jika bukan karena tuan Green, gadis itu akan diporak-porandakan. Ia bertindak heroik. Herman justru berusaha menghancurkan bukti-bukti itu dan memfitnah tuan Green karena memulai perkelahian. Sungguh keterlaluan!" Dewi mengomel.Kemudian dia bertanya pada Kenji, "Herman Gani, keluarga Landry, dan para pemimpin Geng Macan semuanya telah ditangkap oleh rekan-rekanmu. Apa yang akan kamu lakukan pada mereka?""Kau akan tahu saat upacara pemakaman dimulai," jawabnya."Kenapa kau tidak menyerahkan ini pada Kepolisian? Aku jamin mereka akan menderita apa yang pantas mereka dapatkan," kata Dewi."Tidak perlu.