Karena peraturan perang telah dikeluarkan melarang penggunaan senjata nuklir dan beberapa senjata seperti rudal jarak jauh, orang-orang yang ada di ruang bawah tanah mulai keluar dari tempat persembunyian setelah mengetahui peraturan perang.
Mereka keluar karena merasa lebih aman sekarang. Sebab, rudal jarak jauh sudah tidak akan digunakan oleh musuh.
Elena, Wini, Nila bersama karyawan Universal Group juga ikut keluar.
Leon, Merry dan anak buahnya juga keluar untuk melindungi Elena dari dekat.
Di Kota Tua Selatan, pasukan militer yang berjumlah seratus ribu orang berada dalam barisan pertahanan kota dengan bergerak perlahan menuju medan perang selatan. Pasukan besar itu dilengkapi dengan persenjataan model terbaru seperti tank amfibi, senjata anti pesawat dan kendaraan-kendaraan lapis baja lain.
Warga yang baru saja keluar dari ruang bawah tanah, sangat terkejut melihat pemandangan ini.
Meskipun beberapa di antara mereka ada yang pernah meli
Leon cukup terkejut mendengar kalimat itu keluar dari mulut Elena.Sepertinya Jendral Ken harus menanggung banyak makian dan hinaan pada perang kali ini. Bahkan istrinya secara tidak langsung menyebut Jendral Ken pengecut.Namun, Leon mengerti kenapa orang-orang menyebutnya begitu. Khususnya Elena, dia tidak tahu kalau jendral pengecut yang dia sebut itu adalah suaminya sendiri.“Kakak ipar, jendral misterius itu bukanlah pengecut. Dia pasti punya alasan sendiri untuk menarik mundur kapal perang. Ini semua hanya salah paham,” Leon coba menjelaskan.“Alasan apa? Bukankah dengan menarik mundur kapal perang akan membuat musuh memasuki wilayah kita dengan mudah? Apa dia sengaja membiarkan musuh memasuki kota? Apa dia ingin membuat Kota Tua Selatan sebagai medan perang? Apapun alasannya, seharusnya dia tidak perlu menarik mundur kapal perang dari garis pertahanan pertama!” cecar Elena.“Kakak ipar, pemikiran seorang jendral
Mohon maaf pada para pembaca setia Kisah Si Dewa Perang author ingin meminta maaf kalau untuk beberapa hari ke depan tidak bisa update bab baru. Bencana alam berupa tanah longsor baru saja menimpa pemukiman author dan tempat tinggal author menjadi salah satu yang terdampak. untungnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kali ini.author mohon doa dari para pembaca setia Kisah Si Dewa Perang agar kami yang terdampak bencana alam ini diberi kekuatan dan keikhlasan atas musibah yang di alami.sekali lagi, author meminta maaf yang sebesar besarnya pada para pembaca setia Kisah Si Dewa Perang.semoga semuanya bisa segera pulih.salam🙏
Beberapa hari ini Kenji tidak pulang. Sebagai orang yang ditunjuk menjadi panglima, dia harus selalu ada di tempatnya untuk memberi komando. Apalagi, sekarang perang sudah dimulai dan situasi dalam perang bisa berubah kapan saja. Jika sesuatu yang buruk terjadi ketika dia meninggalkan posisinya, keselamatan rakyat dan keutuhan kerajaan akan menjadi bayarannya. Setelah memberi arahan pada Dion, Kenji bisa sedikit bersantai karena armada pasukan utama musuh belum tiba. Tiba-tiba, Kenji kepikiran dengan kondisi Elena. Dia sedikit khawatir dengan keselamatan Elena dan memutuskan untuk menelepon Leon. Saat ini, Leon dan yang lainnya sedang menemani Elena yang sedang berjalan-jalan melihat kondisi sekitar Universal Group. Mendapat panggilan telepon dari Kenji, Leon tidak segera mengangkatnya. Saat ini, disekitarnya ada banyak warga sipil, Leon takut kalau Kenji akan membicarakan sesuatu yang rahasia dan tidak ingin didengar orang-orang dis
Ketika dalam perjalanan ke vila, Leon mengkhawatirkan keselamatan para pengawal yang terluka.Kemudian, Leon memutuskan untuk menelepon Loren dan memintanya agar segera pergi ke rumah sakit militer.Loren adalah seorang dokter militer jenius. Leon akan merasa lebih tenang jika Loren yang bertindak.Loren sedang bersama Serlin ketika dia mendapat panggilan telepon dari Leon.Loren segera mengangkatnya dan berkata, “Jendral Dark, ada apa kamu memanggilku?”“Ada sekelompok orang bersenjata yang datang menyerang kakak ipar beberapa menit yang lalu. Akibatnya, ada tiga orang yang tewas dan beberapa pengawal yang terluka karena memblokir peluru untuk melindungi kakak ipar.” kata Leon.“Apa? Ada sekelompok orang bersenjata yang datang menyerang?” tanya Loren dengan sangat terkejut.“Benar! Aku meneleponmu karena ingin memintamu untuk segera pergi ke rumah sakit militer dan menangani mereka yang terluka,”ucap Leon.“Baiklah, aku akan pergi sekarang!”Setelah mengatakannya, Loren berpamitan pa
Di dalam vila, pertempuran masih berlangsung.Meski tidak dalam posisi yang menguntungkan, Merry dan lima operator khusus masih bisa bertahan dan memberikan serangan balasan.Musuh yang ada di lantai satu tidak terlalu banyak. Merry danlima rekannya pun berhasil membasmi musuh-musuh di lantai satu itu.Namun, jumlah musuh di lantai dua jauh lebih banyak dan posisi musuh jauh lebih menguntungkan. Dalam beberapa menit, dua orang operator khusus terkena tembakan. Beruntungnya, mereka tidak terkena tembakan pada bagian vital. Jadi, mereka masih selamat.”Cepat bawa orang yang terluka masuk ke dalam ruangan itu untuk berlindung!” Merry berteriak pada tiga rekannya yang lain sambil menunjuk sebuah ruangan yang telah kosong.Tiga orang operator khusus yang tidak terluka mendengar perintah Merry dan bergegas menyeret rekannya yang terluka ke dalam sebuah ruangan yang Merry tunjuk.Merry menggunakan dua senjata di kedua tangannya dan terus menembak ke arah musuh. Hal ini ia lakukan untuk melin
Elena dan Wini sangat terkejut ketika melihat Merry melompat dari jendela kamar lantai dua sambil memeluk sesuatu dan berlari menjauh dari vila dengan sangat cepat.Para pengawal yang berada di luar mobil juga sangat terkejut melihat Merry yang melompat keluar dari ketinggian itu. Mereka juga dibuat keheranan karena Merry langsung pergi menjauh dari vila setelah kakinya menyentuh tanah.Dari tempat Elena berada, mereka tidak dapat melihat dengan jelas apa yang dibawa oleh Merry. Mereka tidak tahu kalau Merry sedanag membawa bom yang hampir meledak.“Apa yang terjadi? Kenapa Merry melompat dari jendela lantai dua dan berlari seperti orang gila?” tanya Wini.“Aku juga tidak tahu! Tapi, dia seperti sedang membawa sesuatu. Apa sebenarnya yang dia bawa pergi itu?” Elena bertanya-tanya.“Mungkinkah dia membawa lari bom? Dari gerak-geriknya, hanya itu kemungkinan yang bisa aku pikirkan,” ujar Wini.Sebelum Elena
“Ada begitu banyak orang yang mati di vila ini. Bagaimana kita bisa tinggal di tempat yang dipenuhi mayat seperti ini?” kata Elena dengan gemetar. “Kamu benar, Elena. Aku pasti akan bermimpi buruk setiap kali aku tidur di sini. Semua mayat ini mungkin akan menghantui kita!” ujar Wini yag ketakutan. “Apa yang kalian bicarakan? Vila ini bisa ditempati lagi setelah semua mayat ini dipindahkan dan darah di lantai dibersihkan, kalian tidak perlu takut seperti itu!” kata Merry. “Bagaimana aku bisa tidak takut setelah mengetahui kalau pernah ada banyak orang yang mati di sini? Ini akan meninggalkan trauma bagiku. Elena, aku akan pulang dan tidur di kontrakanku sendiri,” kata Wini. “Kamu tidak boleh pergi! Kamu sudah tinggal bersamaku belakangan ini. Sekarang, saat semua kejadian ini kamu mau pergi meninggalkan aku sendiri? Kamu benar-benar tidak setia kawan. Kamu harus tetap tinggal dan menemani aku di sini!” kata Elena. Dia juga takut kalau harus tinggal se
Di Kota Pusat-Keputusan Kaisar untuk pergi ke perbatasan utara sudah bulat. Bahkan bujukan dari para menteri sipil dan militer tidak bisa merubah keputusan Kaisar untuk pergi. Kaisar telah menyiapkan tentara rahasia untuk menemaninya ke perbatasan utara.Perang di perbatasan utara bisa menjadi masalah besar. Jendral Pertahanan Utara, yaitu Jendral Erlan sedang dalam keadaan terdesak karena musuh menyerang secara tiba-tiba dengan daya serangan yang sangat besar.Perang di wilayah selatan membuat Jendral Pertahanan lainnya harus tetap bersiaga di wilayahnya masing-masing. Itu karena musuh di Barat dan Timur bisa memanfaatkan situasi perang di Utara dan Selatan untuk ikut melakukan serangan ke Kerajaan Spade. Jika hal itu terjadi dan Jendral Pertahanan Timur dan Barat sedang tidak ada, kerugiannya akan sangat besar.Apalagi, jika musuh berhasil memasuki wilayah Timur dan Barat Kerajaan Spade, itu akan sangat berbahaya untuk kerajaan. Karena itu berarti, Ker
Di garis depan, Kota Tua Selatan,-Seluruh pasukan medan perang selatan, saat ini semuanya sedang berkumpul di garis pertahanan kota dan bertempur dengan pasukan Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau.Dion yang bertanggungjawab mengerahkan pasukan, sudah berusaha keras untuk merancang strategi dalam menghadapi pasukan musuh yang datang menyerang. Berkat strategi Dion, pasukan Kerajaan Spade pun berhasil menahan pasukan musuh selama berhari-hari.Meski strategi Dion berhasil menahan musuh, tapi itu sama sekali tidak berhasil membuat pasukan Kerajaan Spade keluar dari tekanan musuh yang terus menyerang tanpa henti.Setiap harinya, jumlah pasukan Kerajaan Spade terus berkurang. Situasi dan kondisi pasukan Kerajaan Spade menjadi semakin sulit setiap harinya!Di saat sulit itu, tiba-tiba sekelompok pasukan dalam jumlah yang cukup besar memasuki Kota Tua Selatan. Itu adalah pasukan bala bantuan yang dikirim Jendral Kane dari Kota Pusat.Melihat bala bantuan kembali dikirim Kota Pusat untuk mem
Pasukan utama Kerajaan Spade menyerang dari depan melalui benteng pertahanan yang telah hancur. Sedangkan Merry yang memimpin dua puluh ribu prajurit menyerbu dari arah bukit dan menciptakan serangan dua arah.Ketika pasukan Kerajaan Spade menyerbu ke dalam benteng garis pertahanan pertama dari depan dan samping, sebagian prajurit musuh yang berada paling depan seketika menjadi panik. Meski Dicky terus berteriak dan memerintah untuk bertempur, tapi karena serangan dari pasukan Kerajaan Spade cukup cepat dan sangat agresif, kebanyakan dari prajurit Kerajaan Seiya tidak sempat untuk bereaksi.Dalam beberapa menit, setengah pasukan Kerajaan Seiya telah berubah menjadi mayat.Sedangkan pasukan Kerajaan Seiya yang berada di barisan belakang, mereka mendengar teriakan Jendral mereka dan mulai pulih dari keterkejutan. Setelah itu, mereka berusaha untuk menembak ke arah pasukan Kerajaan Spade yang datang menyerbu dari depan.Serangan dari musuh membuat cuku
Ke esokan harinya, pasukan pertahanan kota sudah berkumpul dan berbaris rapi.Dion sudah berada di pusat komando markas besar medan perang selatan. Dia sudah bersiap untuk mengomando dan mengerahkan pasukan untuk berperang melawan musuh dari Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau.Sedangkan Norman, Leon dan lainnya, berada di garis depan untuk memimpin pasukan dalam pertempuran di medan perang.Ketika pasukan Kerajaan Spade sudah berkumpul dan bersiap untuk menghadapi perang, di saat yang sama pasukan Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau juga bersiap untuk menyerang.Pasukan musuh sudah berbaris dengan rapi sambil menunggu kedatangan seseorang.Beberapa saat kemudian, orang yang mereka tunggu akhirnya tiba.Orang itu adalah panglima militer Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau, Bayu dan Tio.Ketika Bayu dan Tio menginjakkan kaki mereka di tanah selatan, seorang jendral bintang tiga menyambutnya dan berkata, “Jendral Bayu, Jendral Tio, pasukan koalisi Elang-Bangau siap menerima perintah!”Bayu
Mengikuti perintah Dion, seluruh armada kapal perang mundur dari garis pertahanan pertama laut selatan dengan bantuan pasukan yang ada di darat.Tentu saja armada kapal perang musuh tidak membiarkan armada kapal perang laut selatan mundur begitu saja. Armada kapal perang musuh terus menyerang dengan ganas sambil terus bergerak maju dan masuk lebih dalam ke wilayah selatan Kerajaan Spade.Pangkalan senjata di darat berusaha mencegat setiap serangan yang dilancarkan musuh agar armada kapal perang laut selatan bisa mundur dengan selamat. Meski sudah berusaha sebaik mungkin dalam melindungi armada kapal perang yang mundur, tapi masih ada beberapa serangan yang lolos dan mengenai beberapa kapal perang.Kapal perang yang terkena serangan itu langsung meledak dan tenggelam ke dasar laut.Sebagai seorang Jendral Pertahanan, Dion tahu dengan jelas kalau pengorbanan tidak dapat dihindari saat dia memutuskan untuk menarik mundur pasukannya. oleh sebab itu Dion meminta pangkalan senjata yang bera
Beberapa jam kemudian, kabar tentang kemenangan pasukan wilayah timur atas pasukan Kerajaan August dan Kerajaan Bangau juga sampai ke wilayah utara.Kaisar yang berada di markas besar utara merasa senang dan bangga mendengar berita ini. Kenji dan Erlan yang berada di garis pertahanan kedua juga merasa senang mendengar kabar baik ini.Satu lagi kemenangan untuk Kerajaan Spade. Sekarang, mereka hanya perlu memikirkan cara untuk memenangkan perang di wilayah utara dan selatan.“Jendral Ken, dengan kemenangan Jendral Panji di timur, sekarang musuh yang menyerang Kerajaan Spade hanya tersisa di wilayah utara dan selatan. Kemenangan di timur juga berdampak baik bagi seluruh pasukan kerajaan Spade. Sekarang, kita juga harus segera menyusun rencana untuk merebut kembali garis pertahanan pertama kita! Bagaimana menurutmu Jendral Ken?” ujar Erlan.“Perkataanmu memang benar Jendral Erlan. Tapi sebelum kita menyerang untuk merebut garis pertahanan pertama, ada hal penting lain yang harus aku laku
Di perbatasan utara.Kenji sedang memperhatikan medang perang yang diselimuti asap tebal bersama Erlan dan para ajudan serta para petinggi militer perbatasan utara. Ketika asap tebal itu mulai menipis, Kenji dan yang lainnya melihat ada bayangan sekelompok orang dalam jumlah besar.“Jendral Ken, sepertinya ada orang di seberang. Apakah itu musuh yang selamat dari ledakan?” tanya Erlan yang penasaran dengan sekelompok bayangan itu.“Jendral Erlan, apakah menurutmu musuh bisa selamat setelah mendapat ledakan sebesar itu? Siapa pun tidak akan selamat setelah menerima ledakan sebesar itu secara langsung! Tidak mungkin ada musuh yang selamat! Aku rasa, mereka adalah bala bantuan musuh,” ujar Kenji.“Kalau begitu, kita harus menyerang mereka sekarang! Dengan adanya asap tebal ini, mereka tidak akan bisa menyerang balik karena tidak mengetahui posisi kita. Kita bisa melenyapkan mereka dalam sekejap!” kata Erlan.“Tidak, jangan menyerang mereka! Kita harus memastikannya terlebih dahulu,” kata
Sebelumnya, ketika bala bantuan musuh masih dalam perjalanan menuju garis pertahanan kedua untuk membantu pasukan Jendral Juuki, mereka mendengar dentuman suara yang sangat keras dan merasakan adanya getaran kuat dari arah garis pertahanan kedua. Lalu, mereka melihat adanya kepulan asap tebal yang membumbung tinggi dan terlihat seperti jamur raksasa.Melihat kepulan asap menyerupai jamur raksasa itu membuat pasukan bala bantuan musuh merasa sedikit cemas. Karena mereka semua yakin, dari semua tanda-tanda yang baru saja terjadi, itu pasti akibat dari ledakan bom!Tidak ingin berpikir negatif, pasukan bala bantuan musuh itu pun bergegar menuju garis pertahanan kedua untuk memastikan apa yang sudah terjadi.Dua puluh menit kemudian, pasukan bala bantuan yang dikirim Kerajaan Seiya tercengang melihat keadaan medan perang yang sangat kacau.Ketika pasukan itu tiba, asap tebal dari ledakan bom masih cukup pekat. Mereka sama sekali tidak bisa melihat keadaan med
Badan intelijen Kerajaan Spade mendapat informasi mengenai dua ratus ribu pasukan Kerajaan Seiya yang bergerak dari garis pertahanan pertama perbatasan utara menuju garis pertahanan kedua.Setelah mendapat informasi tersebut, badan intelijen segera menginformasikan hal itu pada tim intelijen yang berada di setiap pasukan. Ketika informasi itu sampai ke tim intelijen pasukan khusus satria, seorang prajurit segera pergi menghampiri Kenji untuk melaporkan hal tersebut.Kenji tidak turun langsung untuk membunuh musuh. Sebagai seorang jendral, Kenji tetap berada dibelakang dengan sekelompok prajurit elite dari pasukan khusus satria. Ada sekitar sepuluh ribu prajurit yang tidak ikut dalam pertempuran. Sepuluh ribu prajurit itu sengaja tidak maju guna melindungi sang jendral.Ketika dia melihat seorang prajurit dari tim intelijen berlari ke arahnya, Kenji bertanya pada prajurit itu sesaat setelah prajurit itu berada dihadapannya.“Ada apa? kenapa kau terlihat begitu terburu-buru?” tanya Kenj
Garis pertahanan kedua, di perbatasan utara.Waktu sudah sore, pasukan perbatasan utara masih bertahan di garis pertahanan kedua. Jendral Erlan yang memimpin pasukan perbatasan utara dalam pertempuran, mulai merasa khawatir melihat kondisi pasukannya.Bagaimana dia tidak khawatir, dia sudah bertahan lebih dari enam jam dan intensitas serangan musuh tidak berkurang sedikit pun, bahkan musuh masih bisa melancarkan serangan yang lebih kuat.Pasukan perbatasan utara juga sudah banyak yang menjadi korban. Erlan merasa kalau tidak lama lagi, garis pertahanan kedua akan dijebol oleh musuh.Melihat situasi ini, salah satu perwira pada Erlan, “Jendral, sepertinya kita harus merelakan garis pertahanan kedua. Aku merasa, Jendral Ken dan pasukannya tidak akan datang tepat waktu! Kita sudah bertahan lebih dari enam jam, dan bala bantuan masih belum tiba. Kita akan kehilangan seluruh prajurit jika terus seperti ini!”“Jendral Ken akan segera tiba! Kita tidak boleh menyerah sekarang setelah banyak p