Di ruang bawah tanah-
Keadaan di ruang bawah tanah mulai kacau setelah orang-orang mengetahui kalau ada rudal yang mendarat di kota yang menyebabkan banyaknya bangunan yang hancur.
Orang-orang yang berada di ruang bawah tanah itu tidak sempat membawa barang-barang berharga mereka karena perang yang terjadi begitu tiba-tiba.
Mereka khawatir kalau aset-aset keluarga seperti rumah dan perusahaan mereka telah hancur akibat dari serangan rudal itu. Beberapa dari mereka sangat ingin melihat keadaan di luar untuk memastikannya, tapi mereka tidak memiliki keberanian untuk keluar.
Mereka takut kalau saat mereka keluar nanti, ada serangan lain yang mengenai mereka. Bagaimana pun, mereka sadar kalau nyawa mereka lebih berharga. Jadi mereka hanya bisa tetap berada di sana dan berharap harta benda mereka tetap utuh.
Elena dan yang lainnya berada di dalam ruang bawah tanah yang sama dengan Keluarga Slash, Keluarga Wick serta Keluarga Thorn.
Dani Thorn, ad
Sebuah pasukan yang berjumlah seratus ribu orang bergeraek menuju ke Kota Tua Selatan.Pasukan ini adalah tentara milik Jendral Kane.Setelah menerima perintah dari Kaisar Spade untuk mengirim bala bantuan pada Kenji, Kane pun segera mengirimkan seratus ribu prajuritnya untuk membantu mempertahankan wilayah selatan.Setelah beberapa jam kemudian, pasukan dari Kota Pusat itu mulai memasuki Kota Tua Selatan, mereka mulai membentuk sebuah pertahanan di Kota Tua Selatan.Pasukan Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau yang dipimpin oleh Bayu dan Tio tidak akan datang dalam waktu singkat. Hal ini karena lautan yang luas menjadi jarak pemisah antara Kerajaan Spade dengan Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau.Karena itu, pasukan Kerajaan Spade memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan persiapan.Pernyataan perang yang dinyatakan oleh Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau terhadap Kerajaan Spade membuat dunia terkejut. Komunitas Internasional memberi himbau
Karena peraturan perang telah dikeluarkan melarang penggunaan senjata nuklir dan beberapa senjata seperti rudal jarak jauh, orang-orang yang ada di ruang bawah tanah mulai keluar dari tempat persembunyian setelah mengetahui peraturan perang.Mereka keluar karena merasa lebih aman sekarang. Sebab, rudal jarak jauh sudah tidak akan digunakan oleh musuh.Elena, Wini, Nila bersama karyawan Universal Group juga ikut keluar.Leon, Merry dan anak buahnya juga keluar untuk melindungi Elena dari dekat.Di Kota Tua Selatan, pasukan militer yang berjumlah seratus ribu orang berada dalam barisan pertahanan kota dengan bergerak perlahan menuju medan perang selatan. Pasukan besar itu dilengkapi dengan persenjataan model terbaru seperti tank amfibi, senjata anti pesawat dan kendaraan-kendaraan lapis baja lain.Warga yang baru saja keluar dari ruang bawah tanah, sangat terkejut melihat pemandangan ini.Meskipun beberapa di antara mereka ada yang pernah meli
Leon cukup terkejut mendengar kalimat itu keluar dari mulut Elena.Sepertinya Jendral Ken harus menanggung banyak makian dan hinaan pada perang kali ini. Bahkan istrinya secara tidak langsung menyebut Jendral Ken pengecut.Namun, Leon mengerti kenapa orang-orang menyebutnya begitu. Khususnya Elena, dia tidak tahu kalau jendral pengecut yang dia sebut itu adalah suaminya sendiri.“Kakak ipar, jendral misterius itu bukanlah pengecut. Dia pasti punya alasan sendiri untuk menarik mundur kapal perang. Ini semua hanya salah paham,” Leon coba menjelaskan.“Alasan apa? Bukankah dengan menarik mundur kapal perang akan membuat musuh memasuki wilayah kita dengan mudah? Apa dia sengaja membiarkan musuh memasuki kota? Apa dia ingin membuat Kota Tua Selatan sebagai medan perang? Apapun alasannya, seharusnya dia tidak perlu menarik mundur kapal perang dari garis pertahanan pertama!” cecar Elena.“Kakak ipar, pemikiran seorang jendral
Mohon maaf pada para pembaca setia Kisah Si Dewa Perang author ingin meminta maaf kalau untuk beberapa hari ke depan tidak bisa update bab baru. Bencana alam berupa tanah longsor baru saja menimpa pemukiman author dan tempat tinggal author menjadi salah satu yang terdampak. untungnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kali ini.author mohon doa dari para pembaca setia Kisah Si Dewa Perang agar kami yang terdampak bencana alam ini diberi kekuatan dan keikhlasan atas musibah yang di alami.sekali lagi, author meminta maaf yang sebesar besarnya pada para pembaca setia Kisah Si Dewa Perang.semoga semuanya bisa segera pulih.salam🙏
Beberapa hari ini Kenji tidak pulang. Sebagai orang yang ditunjuk menjadi panglima, dia harus selalu ada di tempatnya untuk memberi komando. Apalagi, sekarang perang sudah dimulai dan situasi dalam perang bisa berubah kapan saja. Jika sesuatu yang buruk terjadi ketika dia meninggalkan posisinya, keselamatan rakyat dan keutuhan kerajaan akan menjadi bayarannya. Setelah memberi arahan pada Dion, Kenji bisa sedikit bersantai karena armada pasukan utama musuh belum tiba. Tiba-tiba, Kenji kepikiran dengan kondisi Elena. Dia sedikit khawatir dengan keselamatan Elena dan memutuskan untuk menelepon Leon. Saat ini, Leon dan yang lainnya sedang menemani Elena yang sedang berjalan-jalan melihat kondisi sekitar Universal Group. Mendapat panggilan telepon dari Kenji, Leon tidak segera mengangkatnya. Saat ini, disekitarnya ada banyak warga sipil, Leon takut kalau Kenji akan membicarakan sesuatu yang rahasia dan tidak ingin didengar orang-orang dis
Ketika dalam perjalanan ke vila, Leon mengkhawatirkan keselamatan para pengawal yang terluka.Kemudian, Leon memutuskan untuk menelepon Loren dan memintanya agar segera pergi ke rumah sakit militer.Loren adalah seorang dokter militer jenius. Leon akan merasa lebih tenang jika Loren yang bertindak.Loren sedang bersama Serlin ketika dia mendapat panggilan telepon dari Leon.Loren segera mengangkatnya dan berkata, “Jendral Dark, ada apa kamu memanggilku?”“Ada sekelompok orang bersenjata yang datang menyerang kakak ipar beberapa menit yang lalu. Akibatnya, ada tiga orang yang tewas dan beberapa pengawal yang terluka karena memblokir peluru untuk melindungi kakak ipar.” kata Leon.“Apa? Ada sekelompok orang bersenjata yang datang menyerang?” tanya Loren dengan sangat terkejut.“Benar! Aku meneleponmu karena ingin memintamu untuk segera pergi ke rumah sakit militer dan menangani mereka yang terluka,”ucap Leon.“Baiklah, aku akan pergi sekarang!”Setelah mengatakannya, Loren berpamitan pa
Di dalam vila, pertempuran masih berlangsung.Meski tidak dalam posisi yang menguntungkan, Merry dan lima operator khusus masih bisa bertahan dan memberikan serangan balasan.Musuh yang ada di lantai satu tidak terlalu banyak. Merry danlima rekannya pun berhasil membasmi musuh-musuh di lantai satu itu.Namun, jumlah musuh di lantai dua jauh lebih banyak dan posisi musuh jauh lebih menguntungkan. Dalam beberapa menit, dua orang operator khusus terkena tembakan. Beruntungnya, mereka tidak terkena tembakan pada bagian vital. Jadi, mereka masih selamat.”Cepat bawa orang yang terluka masuk ke dalam ruangan itu untuk berlindung!” Merry berteriak pada tiga rekannya yang lain sambil menunjuk sebuah ruangan yang telah kosong.Tiga orang operator khusus yang tidak terluka mendengar perintah Merry dan bergegas menyeret rekannya yang terluka ke dalam sebuah ruangan yang Merry tunjuk.Merry menggunakan dua senjata di kedua tangannya dan terus menembak ke arah musuh. Hal ini ia lakukan untuk melin
Elena dan Wini sangat terkejut ketika melihat Merry melompat dari jendela kamar lantai dua sambil memeluk sesuatu dan berlari menjauh dari vila dengan sangat cepat.Para pengawal yang berada di luar mobil juga sangat terkejut melihat Merry yang melompat keluar dari ketinggian itu. Mereka juga dibuat keheranan karena Merry langsung pergi menjauh dari vila setelah kakinya menyentuh tanah.Dari tempat Elena berada, mereka tidak dapat melihat dengan jelas apa yang dibawa oleh Merry. Mereka tidak tahu kalau Merry sedanag membawa bom yang hampir meledak.“Apa yang terjadi? Kenapa Merry melompat dari jendela lantai dua dan berlari seperti orang gila?” tanya Wini.“Aku juga tidak tahu! Tapi, dia seperti sedang membawa sesuatu. Apa sebenarnya yang dia bawa pergi itu?” Elena bertanya-tanya.“Mungkinkah dia membawa lari bom? Dari gerak-geriknya, hanya itu kemungkinan yang bisa aku pikirkan,” ujar Wini.Sebelum Elena