"Hello, Manisku. Maaf karena aku baru bisa datang ke perpustakaan di sore hari. Tadi kami berempat harus mengurus Amaraca terlebih dahulu!" kata Raja Edward Forester ketika menemui Stefany di Houston Public Library.Gadis berkaca mata bening berbentuk bulan separuh itu segera keluar dari meja konter jaga ruang baca perpustakaan lalu memeluk kekasihnya. Stefany merendahkan volume suaranya, "Syukurlah kau baik-baik saja. Tadi aku mengkuatirkanmu karena melihat perubahan cuaca yang sangat ekstrim. Itu efek dari pertarungan sihir kalian melawan Amaraca, bukan?" "Ya, penyihir jahat itu memanggil badai untuk memporak-porandakan kota Houston. Guruku memanggil hujan untuk melawannya. Ehm ... kurasa sudah waktunya aku berpamitan dengan Madam Diana Campos. Ayo Darling, temani aku menghadap beliau!" ujar Raja Edward merangkul bahu Stefany. Mereka pun melangkah bersama menuju kantor manager perpustakaan."TOK TOK TOK." "Masuk saja, pintu tak dikunci!" sahut Mrs. Diana Campos dari meja kerjanya.
"Akhirnya kalian pulang juga! Apa kamu dan Kingcat Edu sudah makan malam di luar, Stefany?" sambut Nyonya Victoria Rowland yang sedang duduk menonton acara opera sabun di televisi ditemani ketiga kucing jantan bertampang polos di karpet tebal nan hangat.Gadis itu terkikik geli melihat ketiga ksatria Centurion Land yang menyamar dalam wujud kucing-kucing menggemaskan. "Ohh, iya tadi kami berjalan-jalan di alun-alun kota, Bu. Aku kenyang makan sate bakso ikan bersama si kucing oranye!" jawab Stefany karena dia ada janji kencan ala kucing bersama kekasihnya sebentar lagi."Baiklah, Ibu akan menyimpan makan malammu di kulkas saja. Itu aman dipanaskan untuk sarapan besok pagi. Apa kamu ingin naik ke kamarmu, Dear?" balas Nyonya Victoria Rowland sembari bangkit dari sofa untuk pergi ke dapur."Iya, Bu. Sampai jumpa besok pagi, aku agak lelah beraktivitas hari ini!" pamit Stefany lalu bergegas menapaki anak tangga satu per satu bersama keempat kucing jantan yang membuntutinya naik ke lantai
"Selamat malam, Kingcat Edu. Aku ingin memelukmu sambil tertidur untuk yang terakhir kalinya!" ucap Stefany yang berbaring miring menghadap ke kucing Anggora oranye di sisi tempat tidurnya.'Stefy, percayalah bahwa aku akan berusaha sekuat tenaga agar kita bisa bersama lagi. Bersabarlah, Darling!' jawab Kingcat Edu melalui telepati. "Hmm, baiklah. Aku pasti akan menunggumu. Ayo kita tidur sekarang, mataku berat sekali. Hoaamph!" Stefany mengeratkan pelukannya lalu tak lama dia pun terlelap ke alam mimpi.Di kamar sebelah, Master Oleander Newton sedang mengotak-atik sebuah bejana porselen bermulut lebar milik ibunda Stefany. Sementara kedua kucing jantan lainnya terlelap di atas kasur empuk. The Highpriest berubah wujud sebagai manusia agar bisa merapal mantra ajaib untuk membuat kembaran dari Kuali Cermin Semesta milik bangsa Ogre. Ada puluhan mantra yang meluncur dari mulutnya yang sejak satu jam lalu berkomat-kamit membaca perintah penciptaan benda gaib. Setelah merasa benda sihir
"BUK BUK BUK!" Suara benda berat terjatuh ke tanah terdengar beruntun. Ketiga ksatria yang berangkat melintasi lorong waktu tiba lebih dahulu dari pada Raja Edward Forester yang tadi berpamitan khusus kepada kekasihnya."Ouch ... sial, pendaratan yang buruk. Untung saja pinggangku tak patah!" gerutu Lord Estefan Riddler sambil berdiri mengusap-usap badannya yang memar. Lord Sebastian Mercy menertawakannya lalu bertanya setelah melihat ke sekeliling tempat mereka terjatuh. "Kuharap ini tempat dan waktu yang benar dari lorong waktu, Guru!" ujarnya sedikit cemas.Sementara Master Oleander Newton yang bertugas membawa vas porselen berisi roh Amaraca pun ikut mengamati tempat mereka mendarat. "Seharusnya ada timbunan persembunyian kuali cermin semesta. Ayo kita cari benda itu, Estefan, Sebastian!" jawabnya.Ketiga pria itu berpencar ke tiga arah penyisiran wilayah dan setelah setengah jam berlalu, Raja Edward Forester menyusul sampai di Centurion Land. Dia terpencar tempat karena membayan
Tanpa diketahui oleh pasukan prajurit lainnya, Barney Turner menyusup pergi dari Hutan Timberwood. Dia memacu kudanya pulang ke Istana Palazzo Vrindavan. Jiwa oportunisnya berteriak bahwa Raja Derrick Karpac pasti akan memberinya imbalan besar atas informasi penting yang akan dia sampaikan.Kuda putih yang ditunggangi sersan tersebut melesat cepat melalui jalanan kota Highmerciful yang sepi karena banyak warga kota telah ikut mengungsi bersama ksatria pelindung Centurion Land di gua-gua Hutan Timberwood.Sesampainya Barney Turner di istana, dia segera menghadap raja di kamar peristirahatan beliau. Penjaga pintu memberi tahukan kedatangan prajurit berpangkat sersan tersebut kepada Raja Derrick Karpac, "Lapor, Paduka Raja. Ada seorang prajurit bernama Sersan Barney Turner yang ingin menghadap terkait pemberontakan pasukan yang berangkat menyerang ke Hutan Timberwood hari ini!"Raja Derrick Karpac yang sedang dihibur oleh dua selirnya di atas pembaringan menghentikan kesenangannya. Dia m
Kota Houston, Texas, masa kini.Stefany baru saja selesai mandi karena hari ini dia bekerja shift siang hingga petang. Sudah dua hari berlalu semenjak Raja Edward Forester pulang ke negeri asalnya, Centurion Land. Dia sering memeriksa bejana porselen yang telah dibuat menjadi kembaran kuali cermin semesta oleh Master Oleander Newton. Stefany menaruh bejana porselen ajaib itu di samping tempat tidurnya.Tiba-tiba ada sinar keperakan yang memancar dari permukaan bejana porselen ajaib. Stefany pun segera berlari mendekatinya. Ada wajah kekasih yang amat dirindukannya di pantulan air. "Ohh ... Edu, aku sangat merindukanmu!" ucapnya dengan senyuman lebar. Sang raja tampan dari Centurion Land itu menulis kata-kata di sebuah perkamen lalu menunjukkan di sisi wajahnya ke arah kuali cermin semesta. 'Bagaimana kabarmu di sana, Darling?' Isi tulisan darinya.Stefany lekas-lekas mencari sebuah buku kosong lalu menulis dengan spidol hitam agar jelas, 'Aku baik-baik saja, tetapi rindu kamu, Edu!'
"Hiyaaa ... hiyaaa!" Suara para petinggi militer yang memimpin pasukan prajurit dari Hutan Timberwood menuju ke Istana Palazzo Vrindavan terdengar riuh di antara derap kaki kuda.Jenderal Maverick Oleron memantau dari teropongnya dan memutuskan untuk segera menemui Raja Derrick Karpac. Dia memasuki aula yang pagi jelang siang itu sedang menggelar pertunjukan belly dance untuk menghibur sang raja yang duduk di tahtanya."Paduka Raja Derrick, hamba melihat segerombolan prajurit mengendarai kuda mendekati istana. Sepertinya mereka ingin melakukan kudeta, apa yang harus kami lakukan?" tanya Jenderal Maverick Oleron dalam posisi berlutut di hadapan rajanya.Namun, Raja Derrick Karpac nampak santai saja tanpa ada jejak kepanikan dari raut wajahnya saat sang jenderal melirik ke arah singgasana. Pria bertubuh kekar dan tegap berbalut pakaian resmi seorang kepala negara itu terkekeh menyeramkan lalu berkata, "Tak perlu kuatir, persiapkan saja pasukan untuk menyambut mereka di pelataran istana.
Mantra dunia kegelapan yang dirapal oleh Raja Derrick Karpac membuat gentar seisi Istana Palazzo Vrindavan hingga pelayan laki-laki maupun perempuan lari tunggang langgang keluar dari dalam bangunan. Mereka melarikan diri hingga keluar dari gerbang istana menuju ke alun-alun kota Highmerciful yang nampak jauh lebih aman."Hentikan mantramu itu, Derrick. Kau akan melukai orang yang tak bersalah!" hardik Raja Edward Forester. Dia memanggil Alamus Eldoran lalu menyihirnya agar menjadi besar berpuluh kali lipat untuk ditunggangi dan bisa membantu menyerang musuhnya."Sembur dia dengan api, Alamus Eldoran!" titah sang raja yang segera dipatuhi oleh naga emasnya."WHOOSSS!" Api yang menyala-nyala dihembuskan oleh Alamus Eldoran ke wajah Raja Derrick Karpac hingga dia menjerit kesakitan."Atac de gheață care răcește oasele!" Raja Derick Karpac meneriakkan mantra Serangan Es Pembeku Tulang ke arah naga emas dan rajanya itu.Kristal es tebal mengungkung mereka berdua bagaikan balok es. Raja Ed
Cuaca siang itu di Centurion Land cerah dan mentari bersinar terik di atas langit yang biru terang dihiasi gugusan awan putih. Stefany mengangkat telapak tangannya untuk menghindari sinar yang menyilaukan matanya. Kemudian Raja Edward Forester mengucap mantra kreasi pembuat payung dengan tangannya. "Wow, keren sekali, Edu!" Stefany bertepuk tangan lalu mengecup bibir suaminya yang menudungi kepala mereka berdua dengan payung buatan sihir."Perjalanan kita berkeliling negeri masih jauh, Dear Stefy. Kereta kencana ini akan melaju ke Pantai Karang Bernyanyi, ada ritual menabur garam untuk memberi tahukan kabar bahagia pernikahan pemimpin kerajaan ke penguasa beserta penghuni lautan!" tutur sang raja seraya menyelipkan anak rambut yang terlepas dari penjepit riasan kepala ke balik daun telinga Stefany.Ratu muda itu pun bertanya penasaran, "Lantas apa penghuni lautan itu akan menemui kita nanti?" "Maaf, aku tak bisa menjawab pertanyaanmu ini, Sayang. Pernikahan kerajaan baru terjadi sek
Pengaturan pernikahan mendadak yang dikehendaki oleh Raja Edward Forester dipimpin oleh Perdana Menteri Andres Wilbur. Seisi Istana Palazzo Vrindavan diliputi aura kebahagiaan, tak ada satu pun yang pernah menduga raja mereka tercinta akan menikahi seorang gadis setelah hidup berabad-abad tahun lamanya melajang.Sahabat sang raja yaitu Lord Estefan Riddler tersenyum lebar ketika mengobrol mengenai acara pernikahan yang akan digelar pemberkatan janji sucinya di Basilica Thousand Angels Sing. Situs suci yang berlokasi di tepi Sungai Ademarine itu dikelilingi hutan pohon Cherry blossom sehingga nampak sangat elok dengan warna merah muda bunganya dari kejauhan. Sayangnya tak sembarang pasangan pengantin yang diizinkan menikah di tempat suci itu. "Paduka, sejak semalam seisi istana begadang mempersiapkan acara pernikahan termegah setelah berabad-abad berlalu. Kudengar kabar burung, ribuan rakyat berjalan kaki menuju ke basilica hanya untuk melihat kereta kencana lewat membawa calon mempel
"BLAZZTT!" Kilatan cahaya putih menyilaukan melesat cepat ke arah Raja Edward Forester. Semua ksatria menatap cemas dan berharap raja mereka dapat lolos dari serangan berbahaya dari Amaraca.Sang raja terbang di atas punggung Alamus Eldoran menuju ke atas angkasa menjauhi istananya. Amaraca mengejar dari belakang dengan cepat. Setibanya mereka di balik awan, segera kedua musuh bebuyutan itu melancarkan serangan masing-masing.Cahaya berbagai warna berpendar di langit karena pertarungan sihir tingkat tinggi itu, sungguh mereka berdua tak ada yang mengalah. Baik Amaraca maupun Raja Edward merapal mantra sihir dengan tenaga alam semesta yang bertabrakan kekuatannya."DUAARRR!" "ZIIINGGG!" "BLAAZTT!""BUUUMM!" Cahaya-cahaya dari atas langit tertangkis hingga melesat ke permukaan bumi di atas samudera luas dan juga ke pegunungan tinggi."Tunetul universului!" Raja Edward meneriakkan mantra untuk melawan kekuatan mematikan yang datang.Angin kencang berpusar di sekeliling Raja Edward de
Severus Serpentine berbagi raganya yang berwujud naga merah bersama majikannya yaitu Amaraca. Sosok hewan sakti itu bertubuh monster naga besar dengan dua sayap terbentang lebar dan tubuh panjang berotot kekar dibalut sisik merah berkilauan. "Yang Mulia Amaraca, bagaimana cara kita memasuki Istana Palazzo Vrindavan?" tanya Celestial, salah satu penyihir sakti pengikut setianya.Amaraca pun menatap kristal es yang memantulkan sinar matahari sore yang menyilaukan matanya. Dia lalu berkata, "Lelehkan satu titik untuk jalan masuk kita ke istana dengan sihir bersama-sama. Ayo kita coba sekarang!"Sekitar lima puluh penyihir sakti merapal mantra dan menyerang satu titik yang disepakati. Cahaya merah, hitam, dan ungu membaur menjadi satu. Lapisan kristal es tebal yang dibuat beberapa ksatria pelindung Centurion Land mulai menipis dan meleleh oleh panas yang dibuat sihir gerombolan penyihir yang dipimpin Amaraca."Distruge stratul de gheață!!" seru Amaraca seraya melepaskan mantra penghancur
"Stefy Darling, kau sangat mempesona!" ucap Raja Edward Forester terkesima menatap penampilan kekasihnya yang sangat berbeda setelah didandani selayaknya seorang putri. Sepasang mata beriris hitam senada warna rambut gadis itu berbinar indah seiring senyuman yang terkembang di bibir Stefany. "Kamu juga sangat gagah dan tampan, My King!" balasnya seraya menekuk lututnya memberi tanda hormat di hadapan penguasa Centurion Land.Raja Edward sedikit jengah karena perlakuan berbeda dari gadis pustakawati itu. Mungkin karena para penghuni istana yang mengajarinya cara memberi hormat demikian. Apa pun selama itu tidak membuat kekasihnya repot, dia akan menerimanya dengan senang hati."Ayo kita ke ruang makan istana, Stefy. Ada para ksatria di sana dan para petinggi kerajaan juga. Aku akan memperkenalkanmu secara resmi, okay?" ujar Raja Edward sembari menggandeng tangan kekasihnya di lekuk lengan kekarnya."Baik, Edu. Kuharap aku bisa mengingat nama mereka sekalipun mungkin tidak semuanya bil
Entah berapa lama pasangan kekasih itu melayang-layang dalam pusaran lorong waktu yang seakan tak berujung. Stefany terkadang bangun dari tidur lelapnya masih dipeluk erat oleh Raja Edward. "Apa masih jauh perjalanan kita, Edu?" tanya gadis itu dengan jarak wajah berdekatan."Tidak dapat dipastikan, Stefy. Bersabarlah, mungkin tak lama lagi kita sampai di tujuan!" jawab Raja Edward yang merasa lorong waktu itu semakin berubah warna menjadi lebih terang dibanding ketika mereka berangkat dari Houston di masa depan.Stefany mengecup bibir sang raja, dia bahagia bisa berada di dekapan pria yang dirindukannya selama setahun lebih belakangan. Pantulan permukaan air dari bejana porselen ajaib miliknya tak cukup mengobati setiap rasa rindu itu menyerang. Kini dia dapat menyentuh serta mencium Raja Edward, itu sebuah mimpi yang menjadi kenyataan.Sang raja pun memiliki perasaan cinta yang menggebu-gebu untuk Stefany dalam hatinya sekalipun pembawaannya sangat kalem dan tenang. Dia akan memast
Sepulang dari pekerjaannya di Houston Public Library, Stefany telah ditunggu kekasih tampannya. Raja Edward Forester duduk di bangku kayu yang ada di taman samping perpustakaan. Banyak muda mudi dan juga lansia berkumpul di sana mengobrol maupun bermain skateboard. "Edu!" panggil Stefany seraya berlari-lari kecil melambaikan tangan kanannya sementara tangan kirinya memeluk boneka Tedy Bear dan buket bunga pemberian sang raja.Pria bertubuh tegap itu segera bangkit dari bangku kayu taman dan menyambut Stefany dengan pelukan erat. "Menunggumu membuatku rindu, Darling!" ujar Raja Edward lalu mengecup bibir kekasihnya."Senang bisa memeluk dan menciummu lagi, Edu. Rasanya masih seperti sedang bermimpi setelah setahun ini kulalui sendirian tanpamu!" ujar Stefany seraya mendongak menatap wajah Raja Edward yang berada di atas kepalanya."Kita tak akan terpisahkan lagi, Dear Stefy. Oya, ke mana kita pergi sekarang? Langsung pulang atau ingjn jalan-jalan sebentar?" Raja Edward merangkul bahu
"Permisi, Sir. Saya ingin bertemu dengan Miss Stefany Rowland!" ujar Raja Edward Forester yang membawa buket bunga mawar pink, sekotak cokelat berbentuk hati, dan boneka Tedy Bear putih yang imut. Dia menghadap petugas sekuriti di pos jaga depan pintu masuk Houston Public Library.Mister Benigno Kunis menatap pria di hadapannya dari atas ke bawah. Keningnya berkerut seraya menjawab, "Hmm ... apa kamu seorang kurir pengantar barang atau pacarnya Stefany, Sir? Siapa nama kamu? Akan saya panggilkan ke dalam!""Saya Edu, pacar Miss Stefany Rowland. Terima kasih, Sir!" jawab Raja Edward lalu menunggu satpam itu masuk ke dalam perpustakaan untuk memanggilkan gadis kesayangannya.Tak lama setelahnya, Stefany melangkah lurus menuju Raja Edward dengan mulut terperangah. Dia pun tertawa riang. "Astaga, Edu. Bagaimana kamu bisa mendapatkan kado yang romantis ini?" serunya terheran-heran sambil menerima ketiga hadiah Valentine dari pacarnya."Itu rahasia, tapi yang terpenting adalah kamu senang d
"Stefy, kenapa para pemuda itu membawa karangan bunga dan kotak hadiah warna merah muda untuk pacar mereka?" tanya Raja Edward Forester yang telah berubah wujud dari kucing menjadi seorang pria tampan di dinding belakang perpustakaan yang terlindung dari pandangan orang lain yang mungkin lewat di dekat sana.Stefany mengikuti arah pandangan mata Edu dan tertawa kecil, dia menjawab, "Mungkin karena ini hari kasih sayang atau lebih populer disebut Valentine's Day. Biasanya pasangan kekasih saling memberi kado yang manis seperti bunga, cokelat, atau bingkisan lain untuk menyenangkan kekasih mereka sebagai perwujudan ungkapan cinta!"Sang raja baru mengetahui ada hari semacam itu. Dia pun bertanya, "Tanggal berapa hari ini, Stefy? Apa perayaan hari kasih sayang itu diperingati rutin setiap tahun?" "Ya, selalu diperingati setiap tanggal 14 Februari, Edu. Memangnya ada apa? Sepertinya kamu tertarik!" balas Stefany sembari melangkah bersebelahan dengan kekasihnya menuju pintu masuk Houston