Rayyan Wang terlambat beberapa detik, mobil sudah melaju pergi. Seluruh kekesalan akan hal itu terlihat jelas dari raut wajahnya.'Karina Zhang!' Rayyan Wang memaki. Napasnya terengah-engah karena terus berlari. Dia mengeluarkan ponselnya menelepon nomor Leony Fu. Leony Fu mengangkatnya menjawab dengan nada sangat sopan. "Maaf, ponsel Nona Zhang tertinggal di kantor. Dia sedang pergi keluar. Ada urusan penting apa silakan sampaikan kepadaku.""Pergi ke mana?" tanya Rayyan Wang dengan nada ketus."Maaf, Tuan. Hal pribadi seperti itu bukan tugasku. Aku tidak diberitahu olehnya." Leony Fu asal menjawab saja.Wajah Rayyan Wang menghitam berkata lantang. "Berikan aku nomor aslinya. Aku tahu ini bukan nomor miliknya."Pemikiran ini datang karena setiap kali menelepon nomor tersebut selalu saja bukan Elena Zhang yang mengangkatnya untuk pertama kali. Dia bukan anak kecil yang bisa selalu disiasati seperti itu. Apalagi otaknya masih bekerja dengan baik, sehingga masih bisa berpikir dengan l
Jika saja, seseorang yang bersikap pria sejati seperti Thomas Xu adalah Rayyan Wang, Elena Zhang tentu sangat senang. Sayangnya, pria tersebut meskipun sudah diberikan kesempatan tidak pernah melakukannya. Dia lebih memilih menjadi pria bajingan, yang memikirkannya saja membuatnya mau muntah.Justru, Rayyan Wang berubah setelah penampilan dirinya berubah. Hal ini tentu saja menunjukkan bahwa Rayyan Wang hanya memandang fisik seseorang saja. Bukan mencintai seseorang dengan ketulusan. Meskipun tidak bisa dipungkiri bahwa pria paling utama akan melihat penampilan dari lawan jenisnya. Akan tetapi, sikap Rayyan Wang lebih keterlaluan. Dia bukan saja menhinanya, namun menyelingkuhinya secara terang-terangan.Dalam urusan asmara dia memang tidak beruntung. Karenanya, dia akan memilih pekerjaan ketimbang hubungan asmara.Elena Zhang tersadar dari lamunannya memandang Thomas Xu.Hal apapun yang bisa menghalangi kecemerlangan kariernya harus disingkirkan. Dia tidak mau jatuh dan terluka untuk
Dia bukanlah seseorang yang kekurangan uang. Dia tidak mudah tergiur hanya dengan penawaran kecil seperti itu. Maka dari itu, ketika manajer membujuknya dia langsung marah didetik itu juga.Manajer dibuat sesak napas. Dia harus segera menemukan solusi untuk permasalahan ini. Jika tidak, ada seorang di ruangan VIP yang akan membunuhnya."Tuan, apa kau mengenal Rayyan Wang?" manajer terpaksa mengungkapkan identitas Rayyan Wang. Dia berharap pria di depannya ini dapat melunak setelah mendengar nama Rayyan Wang."Siapa yang tidak mengenalnya?" tanya pria tersebut dengan tatapan tidak suka. Memangnya kenapa dengan Rayyan Wang. Apa dia harus menundukkan kepalanya di depan Rayyan Wang? Dia bukanlah karyawan di perusahaannya, sehingga harus menundukkan kepala saat mendengar namanya."Orang yang menginginkan tempat duduk itu adalah dia. Dia sedang berkencan dengan kekasihnya. Kalau kau bersedia memberikan kursimu kepadanya, aku akan memberikan tiket gratis menonton selama sebulan, bagaimana?"
Dalam hitungan detik, wajah Thomas Xu berubah menghitam. Beberapa brondong jagung karamel menempel di wajah dan rambutnya. Dia menyeka wajahnya, juga menyingkirkan brondong jagung di atas kepalanya sambil berpura-pura tidak ada yang terjadi. Semua dikarenakan untuk menghindari terungkapnya identitasnya di hadapan semua penonton di dalam teater. Singkatnya, dia tidak mau direpotkan oleh fans yang mengenali dirinya.Melihat Thomas Xu tidak berkutik ketika ditindas olehnya, Rayyan Wang tersenyum puas dalam hati. Sudut bibirnya membentuk garis runcing ke sudut kanan atas menggambarkan sebuah kemenangan dalam pertarungan kali ini.Rasa hati belum puas merundung Thomas Xu.Rayyan Wang tidak mudah untuk dilayani. Dia tipe seseorang pendendam. Apa yang membuatnya tidak senang, dia akan menghancurkannya. Dia secara sengaja menghampiri Thomas Xu untuk memohon maaf secara tulus kepadanya. Namun, permintaan maaf tersebut bukanlah maksud sebenarnya, melainkan sedang menjebak Thomas Xu."Oh, ya amp
Atas permintaan Thomas Xu, semua orang kembali tenang. Petugas bioskop yang telah bersiap-siap mau menenagkan situasi kembali membubarkan diri keluar secara perlahan tanpa mengganggu penonton yang menyaksikan film sedang diputar.Thomas Xu kembali duduk tenang di kursinya tersenyum tulus ke arah Elena Zhang. "Terima kasih!"Ucapan terima kasih dari Thomas Xu diabalas anggukan pelan oleh Elena Zhang."Tidak sangka dia sangat sopan! Dia juga tidak sombong seperti kebanyakan artis lainnya. Tidak salah aku mengidolakannya. Setelah melihat sikapnya, aku semakin mengidolakannya," seru salah satu fans baru pertama kali melihat Thomas Xu secara langsung. Padahal, acara pertemuan dengan Thomas Xu tahun ini diselenggarakan diberbagai tempat, namun begitu baru dirilis, dia selalu kehabisan tiket. Alhasil, dia harus menunggu jumpa fans di kesempatan lainnya.Kehadiran Thomas Xu saat ini mengobati rasa penasarannya selama ini.Rencana Rayyan Wang telah gagal total. Dia pikir bisa mengusir Thomas
Luar biasa!Elena Zhang bisa menolak ajakannya dan memilih pergi menonton film di bioskop bersama Thomas Xu merupakan penghinaan terbesar terhadapnya. Dia harus membuat perhitungan atas tindakan barusan. Yang membuatnya meradang, Elena Zhang rela melindungi Thomas Xu. Dia juga memaksanya menjauh. Sudah diusir tidak mungkin bisa terus berada di dekat Elena Zhang untuk mengacaukan kebersamaannya bersama Thomas Xu. Dia punya harga diri dan martabat.Tunggu, apakah dalam urusan percintaan harga diri dan martabat itu berharga?Rayyan Wang ingin memukul kepalanya sendiri lantaran menjadi pribadi plin plan sekaligus bisa bertindak begitu pengecut seperti itu.Rayyan Wang buru-buru keluar meninggalkan Elena Zhang dan Thomas Xu. Sudah jauh dari posisi Elena Zhang dan Thomas Xu, dia bersembunyi di suatu tempat yang sekiranya tidak dapat terlihat untuk melihat secara sembunyi-sembunyi ke mana perginya Elena Zhang dan Thomas Xu. Dia melakukan hal ini untuk mencegah sekiranya Thomas Xu ada berpr
"Apa kau tuli? Perlukah aku mengatakan perkataanku untuk kedua kalinya?" Wajah Rayyan Wang semakin tidak enak dipandang. Selama hidupnya tidak satupun orang berani menentang perintahnya, sehingga dia bisa berlaku sombong dan mendominasi kepada siapapun, kecuali Elena Zhang. Dia adalah seseorang sekaligus wanita pertama yang berani menentangnya."Baik, Tuan Wang. Maaf sudah mengganggu suasana hati Anda." Dia sudah tidak bisa lagi menolong manajer restoran miliknya.Sambungan telepon diputus, pemilik restoran langsung menghubungi manajer restoran secara pribadi, memberitahu untuk mengikuti segala permintaan Rayyan Wang. Hati manajer terasa sakit, namun tetap harus bersikap profesional. Dia membungkuk memberi hormat kepada Rayyan Wang, meminta maaf atas semua kelalaiannya tidak memperhatikan tamu penting restoran.Dengan itu Manajer restoran membawa Rayyan Wang ke tempat yang dia inginkan. Kebetulan tamu yang sudah mereservasi tempat belum datang, jadi masih bisa digunakan oleh Rayyan
Thomas Xu tersenyum kecut mengetahui dirinya sudah ditolak secara halus oleh Elena Zhang.Sudah begini, dia tidak mungkin dapat mengejar Elena Zhang secara terang-terangan. Dia hanya bisa menyimpannya dalam hati sendiri.Agar Elena Zhang tidak menjauhinya, dia pun memaksakan dirinya untuk tersenyum, berkata, "Baik. Sudah ditolak secara terang-terangan mana mungkin aku ada keberanian untuk mengejar Nona Zhang."Thomas Xu mengangkat kepalanya menatap ke arah Elena Zhang, "Tapi, kita masih bisa berteman, bukan?""Tidak masalah." Elena Zhang tidak menolaknya.Tiba-tiba, Thomas Xu menjadi iri dengan Rayyan Wang. Mengapa Rayyan Wang bisa mendapatkan istri secantik dan secerdas Elena Zhang. Rasanya Tuhan tidak adil dengannya. Harusnya seseorang yang dapat bersama dengan wanita baik seperti Elena Zhang adalah dirinya.Thomas Xu berpura-pura tersenyum lebar mengetahui Elena Zhang tidak menolaknya.Untuk saat ini berteman dengan Elena Zhang sudah cukup baginya. Dia tidak akan meminta lebih. Seb
"Aku Tahu!" Rayyan Wang menjawab santai."Kenapa sudah tahu, kau masih berulah seperti ini. Apa kau sengaja mau membunuhku secara perlahan, Rayyan Wang?""Aku akan mengembalikan uang yang Ayah pinjam kepada keluarga mereka.""Apa katamu?" Ramon Wang tertawa menggelegar mengejek Rayyan Wang. "Rayyan Wang, apa kepalamu ada tersandung batu? Dari mana datangnya keberanianmu ini, hah?" Ramon Wang dibuat marah oleh jawaban lancang Rayyan Wang.Rayyan Wang menatap ayahnya sangat lekat percaya diri atas perkataannya sebelumnya. Tidak ada sedikitpun rona wajahnya yang menggambarkan bahwa perkataannya sebelumnya adalah omong kosong belaka."Rayyan Wang, apa kau lupa, selama ini kau hanya bisa hura-hura. Kau mendirikan bisnismu juga dari siapa uangnya? Kalau tidak aku yang mendukungmu, bisnismu sudah lama gulung tikar. Anak manja sepertimu mana bisa menjalankan bisnis, sok berlagak ingin mengembalikan uang yang aku pinjam."Ramon Wang membungkuk, kemudian memegang wajah Rayyan Wang, menepuk-nepu
Elena Zhang memijat keningnya seusai melihat konferensi pers Rayyan Wang. Mengapa Rayyan Wang itu sangat suka mengacaukan kehidupannya?"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Leony Fu kesal terhadap perilaku Rayyan Wang."Biarkan saja seperti itu. Anggap kita mendapatkan bantuan darinya sehingga nama Thomas Xu tidak tercemar." Elena Zhang terlihat sangat tenang seolah-olah berita tersebut tidak ada kaitan denganya. Namun hal itu hanya dipermukaan saja, sejujurnya dia sangat kesal dengan Rayyan Wang selalu ikut campur terhadap masalahnya."Bagaimana kau bisa begitu santai seperti ini? Seharusnya kau melakukan perhitungan kepada pria brengsek seperti itu! Kalau kau tidak mau, biar aku saja." Kata Leony Fu berapi-api dengan tangan terkepal, meremasnya berulang kali seolah-olah sedang menghancurkan Rayyan Wang di dalam genggamannya."Jangan mencari masalah. Patuhlah dan menjadi anak baik. Masalah aku dengannya, aku bisa menyelesaikannya sendiri.""Sebenarnya kau itu masih menganggap aku ini
Huh!Elena Zhang menghela napas panjang. Mengetahui temannya belum bisa menerima keputusannya, dia harus memebri pernyataan tegas, "Bukankah hanya pura-pura saja? Apa permasalahannya? Ayo kita pergi." Elena Zhang berdiri, kemudian berpamitan kepada Nathan Liu. "Manajer Liu, aku ada pekerjaan penting. Thomas Xu maaf sudah merepotkanmu atas skandal ini."Elena Zhang dan Leony Fu pergi. Sejak kepergian Elena Zhang, Thomas Xu kembali tidak bersemangat. "Ada apa denganmu?" Nathan Liu menegur Thomas Xu ketika melihatnya terus menghela napas tanpa henti seolah-olah bebean berat sedang menimpanya. "Bukankah permasalahanmu sudah diselesaikan. Apa masalahnya, sehingga wajahmu terlihat tidak enak dipandang seperti itu?" tanya Nathan Liu.Nathan Liu berpikir sejenak, kemudian membulatkan matanya berkata, "Apa kau menyukai Nona Zhang?" Nathan Liu mengungkapkan rasa penasarannya.Thomas Xu melotot tajam, "Ayo pergi! Bukan urusanmu kalau aku menyukainya ataupun tidak."Huh! Nathan Liu mengeluh da
Sebelum menjawab pertanyaan Elena Zhang, Nathan Liu berdehem dua kali dengan kepalan tangan menutupi mulutnya. Sejujurnya, Nathan Liu juga dalam delima harus memilih yang mana dari kedua pilihan tersebut. Kedua pilihan tersebut tentu ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. "Nona Zhang, aku akan mengatakannya secara jujur saja. Jika memilih pilihan pertama, penggemar Thomas Xu pasti tidak serta-merta akan menerima. Apalagi sudah ada penggemar menyaksikan secara langsung bahwa kalian berdua berada di dalam bioskop duduk bersebelahan. Tidak mungkin seorang bos duduk bersebelahan dengan bawahannya secara sembunyi-sembunyi seperti itu. Terlebih, ada foto kalian memasuki pusat perbelanjaan. Sudut pengambilan gambar terlihat kalian sedang berkencan secara sembunyi-sembunyi. Maksudku, memilih pilihan ini lebih banyak negatifnya. Para penggemar pasti akan menyudutkan Thomas Xu sebagai simpananmu. Mereka akan menganggap bahwa kerjasama tersebut hanyalah pengalihan isu. Kita memang tidak
Ketika sampai di restoran, Thomas Xu dan Nathan Liu, manajernya sudah menunggu di ruang pribadi.Thomas Xu menggunakan kaca mata hitam menutupi matanya yang menawan. Juga, jaket denim membuat penampilannya terlihat lebih muda beberapa tahun; dia seperti itu terlihat semakin menawan membuat hati Leony Fu berdebar kencang. Leony Fu, ingatlah idola hanya akan menjadi idola! Leony Fu memproteksi dirinya sendiri dengan mengingatkannya tentang kehidupan nyata. Begitu tahu Elena Zhang dan Leony Fu datang, Thomas Xu melepaskan kacamata hitamnya merubah posisi duduknya menjadi sopan, dari posisi duduknya yang sebelumnya.Nathan Liu lebih dulu membuka pembicaraan menyambut kehadiran Elena Zhang. Dia mengulurkan tangannya berkata, "Nona Zhang, maaf merepotkan Anda atas kejadian tadi malam."Elena Zhang membuka maskernya menymbut uluran tangan Nathan Liu. "Bukan apa-apa. Manajer Liu tidak perlu begitu sungkan. Adanya berita tersebut karena aku juga."Elena Zhang tidak memamerkan kekuasaan yang
Setelah panggilan berakhir. Elena Zhang kembali ke kenyataan. Dia harus menghadapi masalah kali ini secepat mungkin. Dia tidak boleh mencoreng karier Thomas Xu, yang akan memengaruhi peluncuran produk EZ Cosmetics.Elena Zhang memutuskan mengakhiri pencarian tentang berita itu, kemudian menghubungi Leony Fu untuk melakukan langkah-langkah terhadap berita tersebut.Leony Fu tidak bisa tidur tadi malam. Dia baru bisa tidur dini hari. Ditelepon oleh Elena Zhang membangunkan dirinya dari tidur nyenyaknya.Akibat kurang tidur suaranya sedikit serak. "Bisakah kau tidak mengangguku, aku tidak tidur karenamu, oke." Leony Fu tidak menutupi kemarahannya yang diakibatkan oleh berita kencan antara Elena Zhang dan Thomas Xu, idolanya sendiri."Kalau kau menanyakan berita itu, aku belum melakukan apa-apa. Aku harus butuh konfirmasi darimu sebelum melakukan tindakan. Aku tidak ingin menjadi orang yang disalahkan atas apa yang tidak aku lakukan. Lebih baik kau pikirkan bagaimana menangani masalah ini
Rayyan Wang membiarkan Elena Zhang pergi. Dia tidak mengikutinya untuk menjaga agar Elena Zhang tidak semakin kesal kepadanya. Elena Zhang cukup lelah hari ini. Dia langsung pulang ke rumah untuk beristirahat. Elena Zhang butuh menyegarkan diri. Dia mandi air hangat di dalam bathtub dengan rangkaian produk mandi favoritnya. Selesai mandi, dia mengeringkan rambut, mematikan ponselnya, kemudian tidur nenyak di atas kasur.Pagi-pagi sekali, Elena Zhang terbangun dari tidur panjangnya. Dia menggeliat meregangkan otot-ototnya yang terasa sedikit kaku akibat tidak beralih posisi saat tidur.Dia meraih ponsel di atas nakas dan menyalakan ponselnya.Ponselnya berhasil dinyalakan. Detik berikutnya, ratusan notifikasi pesan masuk muncul di layar ponselnya.Pesan pertama dia melihat dari Leony Fu. Dia membukanya dan membaca pesannya. "Nona Zhang, apa kau cari mati?!" maki Leony Fu dalam pesannya.Apa yang terjadi dengan sahabatnya satu ini?Apa Leony Fu marah lantaran dirinya kemarin pergi me
Thomas Xu tersenyum kecut mengetahui dirinya sudah ditolak secara halus oleh Elena Zhang.Sudah begini, dia tidak mungkin dapat mengejar Elena Zhang secara terang-terangan. Dia hanya bisa menyimpannya dalam hati sendiri.Agar Elena Zhang tidak menjauhinya, dia pun memaksakan dirinya untuk tersenyum, berkata, "Baik. Sudah ditolak secara terang-terangan mana mungkin aku ada keberanian untuk mengejar Nona Zhang."Thomas Xu mengangkat kepalanya menatap ke arah Elena Zhang, "Tapi, kita masih bisa berteman, bukan?""Tidak masalah." Elena Zhang tidak menolaknya.Tiba-tiba, Thomas Xu menjadi iri dengan Rayyan Wang. Mengapa Rayyan Wang bisa mendapatkan istri secantik dan secerdas Elena Zhang. Rasanya Tuhan tidak adil dengannya. Harusnya seseorang yang dapat bersama dengan wanita baik seperti Elena Zhang adalah dirinya.Thomas Xu berpura-pura tersenyum lebar mengetahui Elena Zhang tidak menolaknya.Untuk saat ini berteman dengan Elena Zhang sudah cukup baginya. Dia tidak akan meminta lebih. Seb
"Apa kau tuli? Perlukah aku mengatakan perkataanku untuk kedua kalinya?" Wajah Rayyan Wang semakin tidak enak dipandang. Selama hidupnya tidak satupun orang berani menentang perintahnya, sehingga dia bisa berlaku sombong dan mendominasi kepada siapapun, kecuali Elena Zhang. Dia adalah seseorang sekaligus wanita pertama yang berani menentangnya."Baik, Tuan Wang. Maaf sudah mengganggu suasana hati Anda." Dia sudah tidak bisa lagi menolong manajer restoran miliknya.Sambungan telepon diputus, pemilik restoran langsung menghubungi manajer restoran secara pribadi, memberitahu untuk mengikuti segala permintaan Rayyan Wang. Hati manajer terasa sakit, namun tetap harus bersikap profesional. Dia membungkuk memberi hormat kepada Rayyan Wang, meminta maaf atas semua kelalaiannya tidak memperhatikan tamu penting restoran.Dengan itu Manajer restoran membawa Rayyan Wang ke tempat yang dia inginkan. Kebetulan tamu yang sudah mereservasi tempat belum datang, jadi masih bisa digunakan oleh Rayyan