Home / Romansa / Kick Out Bastard CEO / Bab 28 Apa Uang Lebih Penting Dari Keluarga?

Share

Bab 28 Apa Uang Lebih Penting Dari Keluarga?

Author: Snow White
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Elena Zhang menggunting rambutnya sendiri untuk menghindari rasa sungkan Rayyan Wang.

Puluhan helai rambut Elena Zhang tergantung di sela kancing kemeja Rayyan Wang.

Selesai menggunting rambutnya, Elena Zhang menyerahkan gunting berterima kasih kepada Nona Resepsionis. Nona Resepsionis tersenyum ramah mengambil gunting dari tangan Elena Zhang.

Seperti telah direncanakan, bersamaan terlepasnya rambut Elena Zhang dari kancing kemeja Rayyan Wang, angin kencang di luar Apartemen Boulevard ikut berhenti.

Elena Zhang tidak memperhatikan bahwa rambutnya ada tertinggal di kemeja Rayyan Wang. Dia melihat jam di pergelangan tangannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang. Dia harus bergegas pulang ke rumah bersiap-siap pergi ke pesta ulang tahun neneknya.

"Tuan Wang, aku duluan. Aku sedang terburu-buru."

Elena Zhang berjalan cepat meninggalkan Rayyan Wang tanpa mengembalikan mantelnya.

Elena Zhang tersadar setelah masuk ke dalam taksinya.

Sial! Mengapa dia tidak mengetahui hal ini?

Sudahlah p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 29 Aku Melupakan Bagian Ayah

    "Kenapa kau datang kemari? Kau harusnya menyambut para tamu." Emily Zhou memasang wajah masam ke arah suaminya. Dia juga menghentikan langkah suaminya untuk menceramahi putri kesayangannya. Suaminya kalau sudah berbicara pasti tidak ingin berhenti sampai menemukan jawaban yang pas di hatinya."Sayang, kemarilah, ibu sangat merindukanmu."Emily merentangkan tangan memeluk Elena Zhang. Sambil memeluk Elena Zhang, Emily Zhou mencium keliling wajah Elena Zhang."Bu, kau merusak riasanku," keluh Elena Zhang."Sudah cantik begini takut apa lagi? Tidak berdandan pun putri ibu sudah sangat cantik." Sekali lagi, Emily Zhou mencium keliling wajah Elena Zhang. Karenanya, riasan di wajah Elena Zhang sedikit luntur berpindah ke wajah ibunya."Hem!" Edric Zhang berdehem untuk menghentikan momen berpelukan anak dan istrinya. "Putriku, apa hanya ibumu saja yang berhak diberikan sebuah pelukan? Kau bahkan lewat jalan belakang langsung menemui nenekmu."Ada banyak keluhan dan kecemburuan disetiap pe

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 30 Dia Sudah Memiliki Suami

    "Lain kali saja, Nek. Tiketnya belum dibeli." Elena tersenyum, ikut berkelakar. Dia mencium pipi neneknya, kemudian mendorong kursi roda keluar.Memasuki ruang perjamuan, Elena Zhang samar-samar mendengar sekelompok wanita membicarakan tentang dirinya."Apa kalian melihat Elena Zhang menghadiri pesta ulang tahun neneknya?""Tidak!""Mana mungkin dia berani menampakkan dirinya dengan penampilan seperti itu. Kuarsa dia cukup tahu diri.""Benar juga. Siapa yang mau tampil di depan umum dengan penampilan seperti itu. Kalau kulitnya tebal, barulah dia berani datang.""Apa kalian tahu? Aku dengar dari seorang staf di perusahaan EZ Cosmetics bahwa Elena Zhang akan kembali, namun dia tidak jadi kembali. Menurut kalian, kenapa hal ini terjadi?""Apalagi kalau bukan malu menampakkan wajahnya dengan penampilan seperti itu. Naik lift pun pasti tidak muat. Pikir saja, berapa berat maksimal yang bisa ditampung oleh lift? Untung dia pemilik perusahaan itu, sehingga bisa membuat lift khusus untuk dir

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 31 Orientasi Seksual

    "Wanita cantik zaman sekarang sangat jarang melajang. Terlebih memiliki kemampuan. Kalau tidak memiliki kekasih pasti sudah menikah."Veronica Yang berkata manis terlebih dahulu agar pukulan untuk lawanya lebih mematikan setelahnya. Dia wanita bermartabat, tidak suka bergosip apalagi menggunjing tentang keburukan fisik seseorang. Baginya, hal seperti itu sama saja dengan menghina Tuhan. Manusia adalah ciptaan Tuhan, menghina ciptaannya sama saja dengan menghina-Nya. Karena yang dibicarakan sebelumnya adalah cucunya sendiri, tidak masalah, 'kan, kalau dia ikut melakukan serangan balik secara lebih terhormat dibandingkan wanita rubah di depannya. "Nenek Yang benar. Memang nasib putraku kurang beruntung dalam hal hubungan. Umur sudah matang, namun belum memiliki seorang istri. Dia anak yang sangat penyayang dan murah hati. Dia sering memanjakanku dengan berbagai macam hadiah mahal dan berkelas. Bagaimana kalau dia sudah memiliki istri kedepannya. Pasti dia juga akan memanjakan istrinya

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 32 Menghina Dalam Sebuah Pujian

    Pada dasarnya hadiah memang dinilai dari ketulusan pemberinya, bukan dinilai dari kuantitas dari barang tersebut. Veronica Yang terlahir dari keluarga kaya mengetahui pendidikan etika dasar dalam kehidupan sehari-hari. Dia tentu tahu aturan dasar seperti itu, makanya Lerina Tang sengaja menekankan tentang ketulusan hatinya dalam memberi hadiah untuk Veronica Yang.Usai menyerahkan hadiah, Lerina Tang berkeringat dingin berharap Veronica Yang tidak lagi memperpanjang masalah sebelumnya. Dia tahu Veronica Yang menargetkan dirinya lantaran sebelumnya paling aktif menggunjing cucunya Elena Zhang. Dalam hati, Lerina Tang menyesal telah mengeluarkan kata-kata seperti itu di acara ulang tahun Veronica Yang. Dia tidak menduga akan tertangkap basah, kemudian diadili didetik berikutnya.Veronica Yang tersenyum simpul mengambil kotak hadiah dari tangan Lerina Tang. Dia lantas membukanya secara terang-terangan di hadapan semua orang. Membuka hadiah di hadapan pemberi hadiah secara langsung adalah

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 33 Kalimat Tidak Manusiawi

    Veronica Yang memberikan kotak hadiah kepada Elena Zhang, berkata, "Barang seperti ini sudah terlalu banyak di rumah ini. Bawalah pulang ke rumahmu untuk dibagikan dengan keluargamu. Akan mubasir bila diletakkan di rumah ini. Barang ini sangat bagus untuk pemulihan kesehatan."Apa?!Sepersekian detik mata Lerina Tang membelalak tajam. Dia tidak percaya akan hal yang didengarnya barusan.Baru saja Veronica Yang memujinya sangat tinggi. Veronica Yang bukanlah seseorang memiliki temperamen tipu muslihat. Apa maksudnya ini?Dia tidak bisa diperlakukan seperti ini. Tangan Lerina Tang terkepal sempurna bersamaan giginya bergemeretak saking marahnya. Siapa yang tidak marah ketika mengetahui hadiah yang dibawa kemudian diberikan kepada orang lain dengan status tidak dapat diperhitungkan di depan matanya sendiri.Ketiga teman gosipnya mengigit bibir bagian bawahnya agar tidak menertawakan Lerina Tang. Mereka hanya bisa diam-diam menertawakan kebodohan Lerina Tang.Lerina Tang seperti badut yan

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 34 Hadiah Sama Dengan Doa

    "Aku terima ketulsan hati kalian." Emily Zhou tersenyum lebar menunjukkan bahwa dia benar-benar menghargai pemberian hadiah dari teman-temannya.Meskipun hati sebal mengetahui putrinya mendapatkan cibiran dari temannya, Emily Zhou tahu cara bersikap. Dia menganggap kejadian sebelumnya seperti tidak terjadi. Asal putrinya baik-baik saja maka dia tidak akan memperhitungkan mereka.Apalagi sebelumnya Elena Zhang sudah berbisik pelan di telinganya, "Bu, jangan bercemberut muka. Sebagai seorang yang dibicarakan, aku tidak marah. Bagaimana pun itu adalah mulut mereka. Aku tidak dapat menghentikan mereka untuk tidak berbicara hal jelek tentangku. Lagi pula, sulit meyakinkan lalat bahwa bunga lebih indah dari sampah."Emily Zhou melambaikan tangannya menyuruh pelayan mengambil hadiah untuk diletakkan di meja khusus.Segera, seorang pelayan datang menghampiri dengan meja dorong di sisinya untuk membawa semua hadiah dari teman Emily Zhou.Veronica Yang sudah lelah berkeliling menyambut tamu und

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 35 Matamu Terus Menatapku

    Elena Zhang pikir Rayyan Wang tidak akan hadir ke acara pesta ulang tahun neneknya, makanya bisa begitu leluasa saat menghadiri pesta malam ini. Tahunya, Rayyan Wang menampakkan dirinya ketika dirinya sedang tidak siap."Maaf, Bibi, aku harus pergi melihat Nenek di ruang istirahat."Segera, Elena Zhang berpamitan pergi ketika sosok Rayyan Wang berjarak beberapa meter lagi. Dia berjalan cepat meninggalkan Rachel Chen, sebelum Rayyan Wang tiba di tempatnya saat ini.Padahal, Rachel Chen sangat ingin memperkenalkan putranya dengan Elena Zhang. Rachel Chen membiarkannya pergi. Tidak memungkinkan bagi dirinya untuk menghentikan pergerakan Elena Zhang menunggu sampai putranya tiba."Bu, apa kau melihat keberadaan Nenek Yang?"Begitu tiba di dekat ibunya, Rayyan Wang langsung bertanya keberadaan Nenek Yang untuk menyapanya sekaligus memberinya hadiah.Meskipun tidak ingin datang, Rayyan Wang harus menghormati para tetua. Walaupun sebentar, dia harus menampakkan dirinya di hadapan Veronica Ya

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 36 Berada Di Dekatmu Membuatku Sial

    "Tidak perlu sok memperhatikanku. Paling-paling aku terjatuh ke atas lantai. Jatuh ke atas lantai tidak akan membuatku mati. Setidaknya itu lebih baik ketimbang berada di dekatmu.""Jangan berkata seperti itu, Sayang. Kalau kau terluka, aku yang akan merasa sakit."Rayyan Wang menatap Elena Zhang dengan seringai menggodanya."Enyahlah! Aku tidak mau melihatmu! Berada di dekatmu membuatku sial!"Sekali lagi, Elena Zhang mendorong Rayyan Wang. Mengeluarkan seluruh tenaganya, Elena Zhang berhasil membebaskan dirinya dari kungkungan Rayyan Wang. "Jangan karena kau baru menolongku tadi siang, sehingga bertindak semaumu. Aku hanya tahu balas budi. Selebihnya aku tidak akan membiarkanmu mengambil keuntungan apapun dariku!" tegas Elena Zhang tidak ingin Rayyan Wang bersikap sembarangan kepadanya."Oke. Baiklah. Aku juga bukan seseorang yang perhitungan. Tabrakan mobil adalah kecelakaan. Kecelakaan merupakan hal tidak dapat dihindari. Aku tidak dapat menolak niat baikmu tentang ganti rugi ker

Latest chapter

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 87 Apa Kau Sengaja Mau Membunuhku Secara Perlahan?

    "Aku Tahu!" Rayyan Wang menjawab santai."Kenapa sudah tahu, kau masih berulah seperti ini. Apa kau sengaja mau membunuhku secara perlahan, Rayyan Wang?""Aku akan mengembalikan uang yang Ayah pinjam kepada keluarga mereka.""Apa katamu?" Ramon Wang tertawa menggelegar mengejek Rayyan Wang. "Rayyan Wang, apa kepalamu ada tersandung batu? Dari mana datangnya keberanianmu ini, hah?" Ramon Wang dibuat marah oleh jawaban lancang Rayyan Wang.Rayyan Wang menatap ayahnya sangat lekat percaya diri atas perkataannya sebelumnya. Tidak ada sedikitpun rona wajahnya yang menggambarkan bahwa perkataannya sebelumnya adalah omong kosong belaka."Rayyan Wang, apa kau lupa, selama ini kau hanya bisa hura-hura. Kau mendirikan bisnismu juga dari siapa uangnya? Kalau tidak aku yang mendukungmu, bisnismu sudah lama gulung tikar. Anak manja sepertimu mana bisa menjalankan bisnis, sok berlagak ingin mengembalikan uang yang aku pinjam."Ramon Wang membungkuk, kemudian memegang wajah Rayyan Wang, menepuk-nepu

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 86 Aku Mencintainya Ayah

    Elena Zhang memijat keningnya seusai melihat konferensi pers Rayyan Wang. Mengapa Rayyan Wang itu sangat suka mengacaukan kehidupannya?"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Leony Fu kesal terhadap perilaku Rayyan Wang."Biarkan saja seperti itu. Anggap kita mendapatkan bantuan darinya sehingga nama Thomas Xu tidak tercemar." Elena Zhang terlihat sangat tenang seolah-olah berita tersebut tidak ada kaitan denganya. Namun hal itu hanya dipermukaan saja, sejujurnya dia sangat kesal dengan Rayyan Wang selalu ikut campur terhadap masalahnya."Bagaimana kau bisa begitu santai seperti ini? Seharusnya kau melakukan perhitungan kepada pria brengsek seperti itu! Kalau kau tidak mau, biar aku saja." Kata Leony Fu berapi-api dengan tangan terkepal, meremasnya berulang kali seolah-olah sedang menghancurkan Rayyan Wang di dalam genggamannya."Jangan mencari masalah. Patuhlah dan menjadi anak baik. Masalah aku dengannya, aku bisa menyelesaikannya sendiri.""Sebenarnya kau itu masih menganggap aku ini

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 85 Semoga Anda Selalu Dilimpahkan Kemakmuran

    Huh!Elena Zhang menghela napas panjang. Mengetahui temannya belum bisa menerima keputusannya, dia harus memebri pernyataan tegas, "Bukankah hanya pura-pura saja? Apa permasalahannya? Ayo kita pergi." Elena Zhang berdiri, kemudian berpamitan kepada Nathan Liu. "Manajer Liu, aku ada pekerjaan penting. Thomas Xu maaf sudah merepotkanmu atas skandal ini."Elena Zhang dan Leony Fu pergi. Sejak kepergian Elena Zhang, Thomas Xu kembali tidak bersemangat. "Ada apa denganmu?" Nathan Liu menegur Thomas Xu ketika melihatnya terus menghela napas tanpa henti seolah-olah bebean berat sedang menimpanya. "Bukankah permasalahanmu sudah diselesaikan. Apa masalahnya, sehingga wajahmu terlihat tidak enak dipandang seperti itu?" tanya Nathan Liu.Nathan Liu berpikir sejenak, kemudian membulatkan matanya berkata, "Apa kau menyukai Nona Zhang?" Nathan Liu mengungkapkan rasa penasarannya.Thomas Xu melotot tajam, "Ayo pergi! Bukan urusanmu kalau aku menyukainya ataupun tidak."Huh! Nathan Liu mengeluh da

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 84 Umumkan Bahwa Kami Berkencan

    Sebelum menjawab pertanyaan Elena Zhang, Nathan Liu berdehem dua kali dengan kepalan tangan menutupi mulutnya. Sejujurnya, Nathan Liu juga dalam delima harus memilih yang mana dari kedua pilihan tersebut. Kedua pilihan tersebut tentu ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. "Nona Zhang, aku akan mengatakannya secara jujur saja. Jika memilih pilihan pertama, penggemar Thomas Xu pasti tidak serta-merta akan menerima. Apalagi sudah ada penggemar menyaksikan secara langsung bahwa kalian berdua berada di dalam bioskop duduk bersebelahan. Tidak mungkin seorang bos duduk bersebelahan dengan bawahannya secara sembunyi-sembunyi seperti itu. Terlebih, ada foto kalian memasuki pusat perbelanjaan. Sudut pengambilan gambar terlihat kalian sedang berkencan secara sembunyi-sembunyi. Maksudku, memilih pilihan ini lebih banyak negatifnya. Para penggemar pasti akan menyudutkan Thomas Xu sebagai simpananmu. Mereka akan menganggap bahwa kerjasama tersebut hanyalah pengalihan isu. Kita memang tidak

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 83 Pilihan Yang Sulit

    Ketika sampai di restoran, Thomas Xu dan Nathan Liu, manajernya sudah menunggu di ruang pribadi.Thomas Xu menggunakan kaca mata hitam menutupi matanya yang menawan. Juga, jaket denim membuat penampilannya terlihat lebih muda beberapa tahun; dia seperti itu terlihat semakin menawan membuat hati Leony Fu berdebar kencang. Leony Fu, ingatlah idola hanya akan menjadi idola! Leony Fu memproteksi dirinya sendiri dengan mengingatkannya tentang kehidupan nyata. Begitu tahu Elena Zhang dan Leony Fu datang, Thomas Xu melepaskan kacamata hitamnya merubah posisi duduknya menjadi sopan, dari posisi duduknya yang sebelumnya.Nathan Liu lebih dulu membuka pembicaraan menyambut kehadiran Elena Zhang. Dia mengulurkan tangannya berkata, "Nona Zhang, maaf merepotkan Anda atas kejadian tadi malam."Elena Zhang membuka maskernya menymbut uluran tangan Nathan Liu. "Bukan apa-apa. Manajer Liu tidak perlu begitu sungkan. Adanya berita tersebut karena aku juga."Elena Zhang tidak memamerkan kekuasaan yang

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 82 Kau Masih Tahu Cara Menyenangkanku

    Setelah panggilan berakhir. Elena Zhang kembali ke kenyataan. Dia harus menghadapi masalah kali ini secepat mungkin. Dia tidak boleh mencoreng karier Thomas Xu, yang akan memengaruhi peluncuran produk EZ Cosmetics.Elena Zhang memutuskan mengakhiri pencarian tentang berita itu, kemudian menghubungi Leony Fu untuk melakukan langkah-langkah terhadap berita tersebut.Leony Fu tidak bisa tidur tadi malam. Dia baru bisa tidur dini hari. Ditelepon oleh Elena Zhang membangunkan dirinya dari tidur nyenyaknya.Akibat kurang tidur suaranya sedikit serak. "Bisakah kau tidak mengangguku, aku tidak tidur karenamu, oke." Leony Fu tidak menutupi kemarahannya yang diakibatkan oleh berita kencan antara Elena Zhang dan Thomas Xu, idolanya sendiri."Kalau kau menanyakan berita itu, aku belum melakukan apa-apa. Aku harus butuh konfirmasi darimu sebelum melakukan tindakan. Aku tidak ingin menjadi orang yang disalahkan atas apa yang tidak aku lakukan. Lebih baik kau pikirkan bagaimana menangani masalah ini

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 81 Semua Tersedia Untukmu

    Rayyan Wang membiarkan Elena Zhang pergi. Dia tidak mengikutinya untuk menjaga agar Elena Zhang tidak semakin kesal kepadanya. Elena Zhang cukup lelah hari ini. Dia langsung pulang ke rumah untuk beristirahat. Elena Zhang butuh menyegarkan diri. Dia mandi air hangat di dalam bathtub dengan rangkaian produk mandi favoritnya. Selesai mandi, dia mengeringkan rambut, mematikan ponselnya, kemudian tidur nenyak di atas kasur.Pagi-pagi sekali, Elena Zhang terbangun dari tidur panjangnya. Dia menggeliat meregangkan otot-ototnya yang terasa sedikit kaku akibat tidak beralih posisi saat tidur.Dia meraih ponsel di atas nakas dan menyalakan ponselnya.Ponselnya berhasil dinyalakan. Detik berikutnya, ratusan notifikasi pesan masuk muncul di layar ponselnya.Pesan pertama dia melihat dari Leony Fu. Dia membukanya dan membaca pesannya. "Nona Zhang, apa kau cari mati?!" maki Leony Fu dalam pesannya.Apa yang terjadi dengan sahabatnya satu ini?Apa Leony Fu marah lantaran dirinya kemarin pergi me

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 80 Kau Tidak Bisa Melarikan Diri Dariku

    Thomas Xu tersenyum kecut mengetahui dirinya sudah ditolak secara halus oleh Elena Zhang.Sudah begini, dia tidak mungkin dapat mengejar Elena Zhang secara terang-terangan. Dia hanya bisa menyimpannya dalam hati sendiri.Agar Elena Zhang tidak menjauhinya, dia pun memaksakan dirinya untuk tersenyum, berkata, "Baik. Sudah ditolak secara terang-terangan mana mungkin aku ada keberanian untuk mengejar Nona Zhang."Thomas Xu mengangkat kepalanya menatap ke arah Elena Zhang, "Tapi, kita masih bisa berteman, bukan?""Tidak masalah." Elena Zhang tidak menolaknya.Tiba-tiba, Thomas Xu menjadi iri dengan Rayyan Wang. Mengapa Rayyan Wang bisa mendapatkan istri secantik dan secerdas Elena Zhang. Rasanya Tuhan tidak adil dengannya. Harusnya seseorang yang dapat bersama dengan wanita baik seperti Elena Zhang adalah dirinya.Thomas Xu berpura-pura tersenyum lebar mengetahui Elena Zhang tidak menolaknya.Untuk saat ini berteman dengan Elena Zhang sudah cukup baginya. Dia tidak akan meminta lebih. Seb

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 79 Penulis Misterius

    "Apa kau tuli? Perlukah aku mengatakan perkataanku untuk kedua kalinya?" Wajah Rayyan Wang semakin tidak enak dipandang. Selama hidupnya tidak satupun orang berani menentang perintahnya, sehingga dia bisa berlaku sombong dan mendominasi kepada siapapun, kecuali Elena Zhang. Dia adalah seseorang sekaligus wanita pertama yang berani menentangnya."Baik, Tuan Wang. Maaf sudah mengganggu suasana hati Anda." Dia sudah tidak bisa lagi menolong manajer restoran miliknya.Sambungan telepon diputus, pemilik restoran langsung menghubungi manajer restoran secara pribadi, memberitahu untuk mengikuti segala permintaan Rayyan Wang. Hati manajer terasa sakit, namun tetap harus bersikap profesional. Dia membungkuk memberi hormat kepada Rayyan Wang, meminta maaf atas semua kelalaiannya tidak memperhatikan tamu penting restoran.Dengan itu Manajer restoran membawa Rayyan Wang ke tempat yang dia inginkan. Kebetulan tamu yang sudah mereservasi tempat belum datang, jadi masih bisa digunakan oleh Rayyan

DMCA.com Protection Status