Rian segera ke kasir dan membayar semua makanan menggunakan kartu Bank miliknya.. Beberapa bungkusan makanan pun telah siap dan Rian memberikan makanan itu kepada Ramli.
"Ini Ram kamu pegang makanannya, setelah ini aku ingin membelikan beberapa buah segar untuk Ainun."
"Ini sudah lebih dari cukup, tidak perlu membeli yang lain."
"Ainun sakit, sudah sewajarnya aku membelikan buah - buahan untuknya. Kamu pergilah pulang dahulu. Aku akan menyusul mu."
"Baiklah jika itu mau mu, aku akan memberitahu Ibu ku kau akan datang."
Mereka pun berpisah dan Rian segera membelikan beberapa buah segar untuk Ainun.
Setelah selesai Rian segera singgah ke Bank untuk mengambil uang tunai sebesar 5 Juta yang di taruh di amplop coklat dan di selipkan di balik jacket kulitnya..
Scuter maticnya pun melaju ke rumah Ramli.. Setibanya di sana..
"Permisi Tante.."
Rian pun segera ke pintu yang terbuka dan memanggil Ibunya Ramli yang menunggunya
"Tante lupa Rian, sungguh tante sangat prihatin kepada mu. Kau dan keluarga mu sangat baik namun Dewa menguji kalian.. Semoga kau tabah Rian.""Ia Tante, terimakasih untuk perhatian tante, Rian pamit pulang Tan.""Ia nak, hati - hati di jalan, salam dengan mama ya."Rian pun menghidupkan motor maticnya dan segera menuju rumahnya. Setibanya di rumah ia merendamkan Liontin Batu Giok Naga ke dalam air minum, lalu pergi mandi.Saat hari mulai gelap, Rian mengambil air yang telah berubah warna menjadi kehijauan dan langsung meminumnya sebagian, dia pun beristirahat di ranjangnya..Dira mengamati kondisi anak nya sepanjang malam seperti biasa. Saat air rendaman Liontin Giok itu habis Dira selalu mengulangi hal tersebut dan air minum yang berwarna kehijauan tidak pernah kosong dari gelas yang berada di samping tempat tidur Rian.*Ke esokan harinya, saat dia berada di kampus Rian menghubungi Niza.."Niza kamu dimana?""Aku seda
Ke esokan harinya, Rian pun mandi dan sarapan, setelahnya langsung bergegas pergi ke rumah Niza. Setibanya disana.Tok.. Tok.. Tok..."Permisi.."Sosok wanita cantik paruh baya pun muncul di depan pintu."Ternyata kamu Rian, silahkan masuk.." Widya ibunya Niza langsung menyambut Rian dengan ramah dan mempersilahkan dia untuk duduk."Makasi Tante.." Rian pun masuk dan duduk."Oh ya Niza nya ad Tante..?""Niza lagi bersiap di kamar.. Emang kalian mau pergi kemana?""Mau ke pantai Pasir Putih Tante..""Pantas saja Niza bersemangat, pagi subuh sudah bangun dan langsung pergi ke dapur untuk masak.""Ahh yang benar Tante? Tumben banget.""Tante awalnya juga bingung, anak gadis Tante yang biasanya manja bisa - bisanya seperti itu. Sekarang Tante faham, pantai Pasir Putih adalah tempat favorit Niza dari kecil. Wajar saja jika dia mempersiapkan semua.""Bentar ya tante panggilkan Niza nya. Jika tidak di
Setibanya di kereta, benar saja kereta itu di penuhi penumpang. Niza pun cemberut dan menoleh ke Rian."Rian, maafkan aku ya, karna aku yang lama dandannya jadi gini deh, kita harus berdiri di lorong.""Gak apa kok sayang, semoga saja di stasiun berikutnya banyak penumpang yang turun."Mereka pun berdiri sembari menunggu stasiun berikutnya dan benar saja setibanya di stasiun berikutnya setelah berdiri 15 menit akhirnya banyak penumpang yang turun.Rian menarik Niza dan berseru, "sayang ayo duduk disini.""Baiklah.." Niza pun patuh dan duduk di sampung Rian, setelah duduk Niza mengambil susu coklat dari tempat bekal mereka lalu menyerahkan kepada Rian."Sayang ini di minum susu coklatnya, kamu jangan terlalu sering minum kopi ya! Itu gak bagus untuk kesehatan.""Niza,, aku kan minum kopi susu jadi tetap sehat dong, kan ada susunya"Niza cemberut memandangi Rian dengan pandangan tajam lalu mencubit perut Rian."Kamu itu ji
Mereka pun terus menuju bibir pantai, Niza terus menarik tangannya dengan langkah cepat. Niza terhenti saat melihat penjualan aksesori, dia menoleh sebuah topi pantai yang sangat cantik dengan di hiasi bunga matahari di atasnya.Niza pun langsung menarik Rian menuju penjual aksesori itu. Niza menoleh ke Rian saat mengambil topi tersebut."Rian coba lihat topi ini sangat bagus dan cantik, aku sangant tertarik."Lalu Niza menoleh penjual aksesori dan bertanya, "tante,, berapa harga nya? Topi ini sangat bagus aku menyukainya.""Ahhh gadis cantik, mata kamu sangat jeli.. Topi ini sangat di minati dan setiap desain di buat oleh tangan - tangan terampil dari pembuatnya. Topi ini adalah stok terakhir di sini, karna kamu sangat cantik dan menyukainya, Tante akan memberikan harga lebih murah dari yang lain."Wahhh aku sangat beruntung sepertinya," lalu Niza menoleh Rian yang berada di sampingnya.Sayang aku mau beli ini, cantik kan?Rian
Setelah tiba di pondok, Rian segera mengambil bekal yang di bawa Niza dan segera membukanya."Sayang apa yang kamu masak untuk bekal kita?""Buka saja sendiri dan semoga kamu menyukainya.""Waah... Ini sangat lezat sepertinya."Rian pun membuka bekal yang di bawa Niza satu persatu dan menelan ludahnya karna sangat tergiur dengan aroma dan pesona menjanjikan dari kenikmatan hidangan itu. Sosis telur gulung, sambal udang di padu dengan petai, ayam goreng crispy, dan beberapa kue untuk pencuci mulut buatan Niza."Sayang, mana nasinya, kan gak lucu kita makan semua tanpa nasi?""Kan bisa kita pesan dari sini saja, sekaligus memesan minuman kita."Rian pun mengerutkan alisnya saat menoleh Niza."Baiklah aku akan pesan sekarang.." Rian pun segera memesannya ke warung yang berada di sekitar pantai.Pesanan mereka pun tiba dengan 2 jus sirsak, 2 botol air mineral, nasi putih dan rendang jengkol. Setelah pesanan di hi
Maju 2 hari sebelum waktu wisuda. Akhirnya Burhan pulang ke rumah dengan mengendarai mobil Mercedes-Benz S Clas hitamnya. Saat tiba di rumah kebetulan Rian bersama adik dan mama nya sedang berada di ruang tamu. Sengaja menunggu kehadiran orang yang sangat di rindukan mereka.Saat mobil Mercedes-Benz S Class hitam tiba, mereka yang mendengar ada mobil yang terparkir di halaman rumah mereka pun keluar, benar saja yang di nanti akhirnya tiba.Saat Burhan keluar dari mobilnya, Indah gadis manja Burhan berlari langsung melompat ke pelukan Papanya Burhan."Papaa.. Aku kangennn.."Hati burhan terasa hangat dan bahagia melihat gadis kecilnya yang sangat manja. Walau sudah hampir lulus sekolah menengah, tapi bagi Burhan Indah tetap gadis kecilnya.Indah memeluk dan mencium pipi papanya dan menarik lengan papanya menuju ke dalam rumah.Kebahagiaan yang sangat luar biasa bagi Burhan melihat keluarga tercintanya. Karna baginya merekalah hart
Burhan menjawab semua kebimbangan anaknya. "Anak-anak ku, sudah waktunya kalian menikmati hidup yang lebih baik. Untuk mu Rian, sudah waktunya kau mengurus smw usaha yang Papa miliki. Belajarlah dari paman Rizal tentang semua hal menyangkut pekerjaan. Jadilah pemimpin yang baik, rendah hati, jujur dan tidak sombong." "Jadi maksud Papa aku akan menggantikan Papa sebagai pemimpin dari semua usaha yang Papa bangun dari nol." "Itu benar Rian, Papa ingin kau menjalani semua usaha yang Papa miliki. "Jadi usaha seperti apa yang Papa miliki? Saat Burhan ingin menjelaskan lebih lanjut. Terdengar suara mobil yang terparkir di perkarangan rumah mereka. "Ahhh, akhirnya paman Rizal mu datang. Ayo kita lihat" Sebuah mobil BMW X6 hitam terparkir di pekarangan rumah mereka. Seorang pria paruh baya dengan mengenakan jas hitam yang mewah dan elegant serta jam Rolex yang sangat mengkilap di pergelangan tangannya. Saat turun dari mobil nya, Ri
Burhan mengambil ke 2 kartu itu dan memberikan Infinity Platinum Card kepada Indah. "Indah ambil ini dan pergunakan dengan bijak, jangan pernah sombomg dan selalu rendah hatilah" Indah mengambil kartu yang di berikan Papanya, Indah menjatuhkan coklat mewah yang imgin di makannya. Karna semenjak menerima coklat dari Rizal, indah sangat menikmati coklat itu dan hanya mendengarkan perbincangan tersebut sembari menikmati coklatnya. "I - inii.. Punya ku Pa, apa aku tidak bermimpi " "Benar indah, kamu tidak bermimpi. Pin nya hari ulang tahun Mama. Ini panduan, segera hubungi no yang ada di kertas ke pemilikkan agar nomor handphone kamu bisa tervertifikasi ke kartu Infinity Platinum mu." "Benar kah Pa, baik aku akan melakukannya. Tapi apa benar ini salah satu kartu bank legendaris negara kita? Kartu yang ke pemilikannya mempunyai minimal uang tunai 10 Milyar Rupiah.? "Itu benar keponakan ku, di dalam kartu itu ada uang tunai senilai 200 M
"Ma,, sepertinya hari ini Mama masak lebih banyak?' "Tentu saja mama masak lebih banyak dan enak, hari ini bukannya hari spesial untuk keluarga kita.!" "Hari spesial apa ma,?" Rian menatap Mamanya dengan tatapan penuh tanya. "Hemmm, apa kau tidak ingin memberi tau Mama dan Adik mu Indah hal spesial itu?" "Apa kau ingin menyembunyikannya dari keluarga mu sendiri." Rian menundukkan kepalanya dengan penuh keheranan. Tak lama kemudian Delia menghampiri meja dengan pipi yang memerah. Rian menoleh Delia yang segera duduk di sampingnya dengan tingkah pemalu dan pipi memerah. "Ini dia calon menantu dari keluarga Prayoga sudah bergabung di meja makan." Rian tersentak dan langsung menoleh ke Dira Mamanya dengan wajah yang ikutan memerah. "Ahh tante jangan terlalu berlebihan tante." Delia menundukkan kepalanya dengan tingkah yang begitu imut. Rian semakin terdiam dan ternyata hubungan mereka telah di ketahui oleh Mama dan adiknya. Rian tak menyangka Mamanya sangat mendukung hubunga
"Rian, kau harus membantu ku. Bukankah kita di tugaskan untuk mendapatkan kontrak bersama." "Tentu Desi, aku pasti akan membantu mu. Kau adalah karyawati yang sangat baik, aku pasti akan membantu mu untuk mendapatkan kontrak dari Perusahaan Sky Dragon yang terkenal itu." Desi menatap Rian dengan wajah yang penuh harap. "Makasi Rian, aku yakin jika kita berusaha pasti akan membuahkan hasil." Rian mengangguk mendengar ucapan Desi. "Itu pasti." * Setelah semua urusan Delia telah selesai, Delia segera kembali ke rumah Rian. Saat Delia mengucapkan salam dan masuk ke rumah, Delia kaget melihat kedua sosok Ibu dan anak yang berada di ruang tamu. "Ta-Tante, Indah.." Delia kaget karna keduanya mempunyai pandangan dan wajah yang serius. "Duduk..!" Dira menyuruh Delia duduk dengan suara yang cukup kuat dan tatapan serius. "Ba-baik Tante aku akan duduk." Delia segera duduk dengan wajah pucat, Delia gemetaran karna baru kali ini melihat Tante Dira sangat serius. "A-ada apa tante, ap
Desi teman kerja Rian menunggu Rian dengan sabar di loby kantor, setibanya Rian di loby kantor, Desi langsung berlari menghampiri Rian."Rian, aku sudah menunggumu sejak tadi.""Ada apa Desi, apa ada masalah?""Tidak-tidak, aku melihat kau di acara live streaming yang di siarkan di Televisi. Sungguh suaramu sangat bagus.""Seluruh teman kantor melihatmu dan Delia bernyanyi, kemampuan mu bernyanyi sangat baik. Banyak yang memuji kalian namun banyak pula pria yang menyukai nona Delia kesal denganmu."Rian terdiam karna dia lupa bahwa saat ia bernyanyi bersama Delia di siarkan secara langsung di salah satu stasiun Televisi.Kini Rian menyadari akan konsekwensi yang ia dapati. Bukan hanya ia menjadi terkenal karna suaranya, namun ia juga terkenal karna menjadikan Delia pacarnya."Kau tidak perlu memikirkan pria yang iri padamu. Kau sangat pantas bersama Nona Delia."Rian hanya mengangguk pasrah, mereka berdua masuk ke dalam ruangan kantor mereka.Setibanya Rian di sana sebagian bertepuk t
Setelah selesai bernyanyi, keduanya kembali ke meja mereka. Delia tersenyum sangat bahagia karna akhirnya ketulusan cintanya di terima Rian. Saat turun dari panggung Delia menggandeng lengan Rian dengan erat. Delia tak perduli meski semua mata tertuju padanya dan kamera masih merekam keduanya saat turun dari panggung. Setelah mereka duduk kembali ke meja mereka, Agus sang pemilik Restoran tersebut langsung menghampiri mereka sembari bertepuk tangan. Prok prok prok "Bagus, sungguh penampilan yang sangat sensational." "Kalian berdua sungguh pasangan yang sangat serasi." "Ahhh, om Agus bisa aja, makasi om untuk pujiannya." Mata Agus tertuju pada Rian. "Anak muda, tak ku sangka pria yang selama ini bersama nona Delia mempunyai suara yang sangat indah" "Jangankan semua tamu yang hadir dan para penonton yang ada di layar kaca mengagumi kalian. Bahkan semua makhluk terkagum dengan suara indah kalian berdua. Seluruh alam terasa damai saat mendengarkan kalian bernyanyi." Rian tertaw
Delia terus menyanyikan lagu tersebut dengan penuh kebahagiaan yang di tujukan untuk Rian.Mata Delia tak lepas terus memandangi Rian, tak perduli dengan pengunjung yang begitu ramai dan Delia juga tak perduli saat ini salah satu televisi telah menyiarkan dirinya yang sedang bernyanyi.Bagi Delia mendapatkan cinta Rian adalah suatu anugrah dan kebahagiaan yang begitu sempurna.Rian adalah pria yang sangat baik, jujur dan setia, semua wanita pasti akan berusaha mengejarnya. Apa lagi jika mereka tau bahwa Rian adalah anak orang terkaya di negeri ini.Delia hanya mencintai Rian dengan tulus, cinta pada pandangan pertama dengan pria sempurna yang berakhlak baik.Saat beberapa bait lagu hampir selesai di nyanyikan Delia, Delia segera turun dari panggung yang saat ini masih bernyanyi dan menuju dimana Rian berada.Sorak sorai semakin menjadi-jadi melihat Delia menunjukkan perasaannya pada Rian.Kamera televisi yang sedang melakukan tayangan live steaming juga tidak luput merekam Delia yang
Saat mendengar dari sosial media bahwa Delia ingin bernyanyi lagi di salah satu Cafe di kota pesisir. Kabar tersebut terdengar oleh salah satu stasiun televisi dan langsung segera pergi ke Royal Cafe.Saat wartawan hadir di Royal Cafe kru langsung segera menemui Agus sang pemilik Cafe untuk meminta izin meliput acara di Cafenya.Penyiar juga berkata dengan Agus pria paruh baya pemilik Royal Cafe bahwa jika mereka menyiarkan saat Delia bernyanyi akan membuat Cafenya juga menjadi terkenal karna pernah di hadiri Delia dan bernyanyi di Cafenya.Dengan senang hati Agus bersedia memberi izin pada para penyiar dan kru stasiun Televisi menyiarkan Delia bernyanyi secara live.Penyiar langsung berada di depan Royal Cafe dan mulai meliput. Para pengunjung yang berada di area parkiran juga semakin bersemangat karna ada kru Televisi yang hadir di Royal Cafe."Para pemirsa yang terhormat, beberapa saat lalu kota pesisir kita di hadirkan seorang bidadari yang bersuara emas. Dan baru-baru ini semua s
Setelah Delia berpamitan dengan Gubernur dan yang lainnya Delia segera menuju Royal Cafe.Setelah sampai di Royal Cafe Delia segera memesan makanan dan menunggu Rian di meja VIP yang telah di siapkan untuknya.Setelah pemilik Royal Cafe mengetahui bahwa yang memesan tempat adalah Delia yang saat ini banyak di bicarakan di media sosial.Siapa yang tak ingin kehadiran tamu spesial seperti Delia sang artis sosial media. Tentu saja pemilik Royal Cafe memberikan pelayanan khusus untuk Delia.Hanya dengan memamerkan kehadiran Delia di Royal Cafe ke sosial media, tentu akan banyak tamu yang segera menuju Cafenya.Meja VIP hanyalah hadiah kecil yang di berikan para pemilik Cafe untuk Delia. Saat Delia sedang duduk di meja menunggu hidangan, orang kepercayaan dari pemilik Royal Cafe langsung mengambil foto Delia.Benar saja banyak tamu yang berada di sekitar tempat tersebut berdatangan. Apa lagi saat itu adalah jam makan siang, banyak karyawan dari berbagai perusahaan segera bergegas ke Royal
Delia menoleh ke pria mesum yang dari tadi membuatnya jijik. "Bukankah tadi kau memintaku untuk memanggil seseorang untuk menyelesaikan semua masalah ini?""Apa Gubernur Rivai dan 2 lainnya sudah cukup untuk meyakinkan mu? Atau apa aku harus memanggil seseorang yang lebih tinggi jabatannya?""Jabatan yang lebih tinggi?"Coky sang polisi mesum dan korup gemetar dan wajahnya mulai pucat.Pria di hadapannya saja sudah sangat tinggi jabatannya, jika Delia ingin memanggil seseorang yang lebih tinggi jabatannya dari mereka, mungkin Delia akan meminta seorang Mentri yang akan hadir. "Maaf nona aku salah mencurigai dirimu, tolong beri aku kesempatan untuk berubah.""Kesempatan untuk berubah!""Hahahaha.. "Delia menoleh ke arah tiga pria yang baru saja hadir di hadapannya. Gubernur Rivai menoleh ke kepala Polisi kota Pesisir dan kepala kantor Pajak yang berada di sebelahnya.Keduanya langsung mendekati Delia dan memberikan Sebuah amplop yang berisi surat izin mendirikan bangunan dan sura
Delia segera di bawa untuk menemui polisi dan pihak pejabat kantor pajak. "Ada apa ini, kenapa semua kegiatan konstruksi anda hentikan?"Saat Coky sang polisi yang menghentikan semua berbalik melihat Delia langsung terpesona. Dia segera membuka kaca mata hitamnya dan membuang rokok yang sedang di hisapnya ke tanah lalu menginjaknya. "Wah nona cantik, apa anda yang bertanggung jawab atas proyek pembangunan ini.""Ya benar, apa ada masalah?"Coky pria beeumur 40 an yang suka akan gadis muda dan selalu berteman baik dengan orang kaya kini mulai menunjukkan tajinya."Sebelumnya Coky sudah di suap oleh pemilik restoran bintang 3 yang berada di sekitar daerah konstruksi, Wiliam sangat hawatir jika berdirinya hotel dan restoran di sekitar hotel miliknya, pasti hotel dan restorannya akan gulung tikar akibat tidak akan ada orang yang akan datang mengunjungi hotelnya lagi.Coky telah di suap oleh Wiliam dan Wiliam telah berjanji jika semua yang ia inginkan terpenuhi, Coky akan di service o