Cinta bukan hanya memiliki dan dimiliki saja. Namun, di dalam cinta harus ada pengorbanan dan perjuangan untuk mendapatkannya.Cinta itu belajar kesabaran dan juga pengorbanan yang tulus karena akan mendapatkan timbal balik darinya. Sebuah cinta yang abadi yang tak akan hilang keabadiannya.***Setelah cukup lama berada di pesawat. Rayyan dan Arka juga komunitasnya sampai di tempat tujuan Pulau Wangi-wangi, Kecamatan Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Mereka segera melakukan perjalanan dengan membawa semua perlengkapan mereka. Traveling kali ini berbeda karena lebih lengkap tempatnya, membuat jiwa pertualang mereka meronta ingin segera dipuaskan mulai dari menyusuri goa, menyelam (diving) bahkan snorkeling, pendakian gunung, arung jeram dan panjat tebing. Semua sudah mereka jadwalkan dalam traveling kali ini.Keindahan Wakatobi sudah tidak bisa dipungkiri lagi. Semua pecinta alam pasti akan ketagihan untuk datang kembali.Mereka memang sengaja tidak menyewa hotel pad
Kehidupan ini dipenuhi dengan seribu macam hal manis, tapi untuk mencapainya perlu seribu macam pengorbanan. Karena kesuksesan bukanlah hal yang kebetulan. Sukses itu berasal dari kerja keras, kegigihan, pengorbanan, dan yang paling penting bumbuhi dengan cinta, ketulusan dan keikhlasan.***Rayyan, Arka dan anggota komunitas lainnya sudah sampai dengan selamat di Jakarta. Rayyan segera melajukan mobil sport mewahnya yang ia titipkan di bandara untuk mengantar Arka pulang."Dek, beneran aku minta tolong sama kamu, jangan cerita pada keluarga kita termasuk uncle dan aunty ya, aku mohon ...," ucapnya memohon."Iya, Kak. Kakak tenang saja, Kakak bisa percaya sama aku, aku janji nggak akan cerita sama siapa pun termasuk papa mama, sebelum kakak sendiri yang menceritakan pada mereka."Oke, makasih ya.""Siap bosku.”"Oh iya, Opa dan Oma datang kapan, Kak?" tanya Arka."Katanya Bunda sih besok."***"Assalamualaikum," sapa Rayyan pada Bunda dan adiknya yang sedang duduk santai di depan tele
Boleh jadi, kita itu harus belajar dari dibenci lebih dahulu, untuk paham arti kasih sayang dan kepedulian. Belajar sendiri dan kesepian, untuk paham arti kebersamaan dan menghargai setiap detiknya. Belajar dari dikhianati dan disakiti, untuk mengerti arti kesetiaan dan komitmen. Boleh jadi demikian, tapi sungguh beruntung, yang bisa melewati tiga hal tersebut, tanpa harus melewati rasa sakit sebelumnya. (Tere Liye)***"Kak Afikah, sini ...." Renata melambaikan tangannya ke arah Afikah yang masih terkejut melihat kedatangan Renata dan Rayyan. Afikah mendekat dengan berusaha tersenyum pada keduanya. Namun, tidak bisa ia tolak tubuhnya mulai gemetar melihat ada Rayyan yang datang bersama Renata. Rayyan menyadari reaksi tubuh Afikah saat melihatnya dan hal itu membuatnya sakit, kecewa, dan semakin merasa bersalah. "Assalamu'alaikum," sapa Afikah. "Wa'akaikumussalam," jawab semuanya. Bu Rani ikut melambai supaya Afikah mendekat. "Ini ada Mbak Renata dan Mas Rayyan, katanya mau ketemu
Satu-satunya cara agar kita memperoleh kasih sayang ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan. ***Rayyan segera masuk ke dalam mobilnya. Namun, sebelum ia menyalakan mesin mobilnya, dirinya dibuat heran dengan tingkah sang adik yang tiba-tiba bangun dari tidurnya. Renata segera keluar dari bangku belakang dan pindah ke bangku depan di samping Rayyan. Membuat Rayyan semakin terkejut. "Lho Dek, bukannya kamu sejak tadi tidur setelah mengoceh tadi? Dan bagaimana kepalanya?Apa masih pusing? " tanya Rayyan. Ia memberondong pertanyaan pada Renata, karena merasa heran saja. Yang ditanya hanya senyam senyum. "Sudah sembuh ... pusingnya sudah hilang! tadi habis lihat cowok dingin yang sok mesra, mungkin tuh cowok dingin sedang jatuh cinta," ucapnya menyindir sang kakak. Namun, yang disindir malah tidak merasa. "Emangnya ada? Kamu lihatnya di mana?" tanyanya heran. "Pokoknya ada deh!" Rayyan garuk kepalany
Cinta itu perasaan yang harus ada pada tiap manusia. Ia seperti setitik embun yang turun dari langit. Hanya saja, tanahnya berlainan dalam menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah kedurjanaan, penipu, dan kedustaan. Tapi, jika ia jatuh pada tanah yang subur, di sana akan tumbuh keikhlasan, setia, dan kesucian hati. *** Pagi ini setelah sarapan bersama di kediaman keluarga Adinata. Ambar segera pamit pulang, karena ia ikut bareng dengan Kenzo. Vika sudah memberikan oleh-oleh spesial untuk sang sahabat itu. "Makasih ya Vik, oleh-olehnya," ucapnya. "Iya, sama-sama." "Aku pamit pulang dulu, minggu depan kita kumpul-kumpul lagi," pamitnya. "Iya, Insyaallah. Kita akan kumpul minggu depan." Setelah Ambar pulang, kini giliran Amran dan keluarganya yang pulang, karena Amran harus segera berangkat bekerja sedangkan Revi ada kegiatan bakti sosial bersama komunitasnya. Arka meminta untuk tinggal di sini, mumpung masih libur kuliahnya. "Om, Tante, kami pulang dulu y
Menjadi yang terbaik itu harus, tetapi tidak dengan memaksakan. Lakukan apa pun dengan ketulusan untuk mendapat yang terbaik. Sembunyi tangan saat memberi, Diam-diam memberikan yang terbaik untuk seseorang yang saat ini sudah menghiasi hati.Jika hati adalah istana maka cinta adalah singgasana. Ketulusan adalah piala yang terindah. Dan Rayyan yakin dengan ketulusannya Afikah akan sembuh dari traumanya.***Amirah mengajak Renata dan Arka segera undur diri. Namun, Renata menolaknya, karena ia rasa belum lama mereka singgah. Renata juga belum menyampaikan amanat kakak tampannya juga."Sebentar, Bun. Adek mau ngomong sama Kak Afikah dulu 10 menit ya, please ...," pintanya."Ya sudah Bunda tunggu, tapi jangan lama-lama ya, Sayang.""Iya, Bun." Renata langsung menggandeng tangan Afikah mengajak gadis cantik itu menuju ke kamarnya."Maaf kak ya, aku pingin ngomong sebentar sama Kakak," ucapnya masih menggandeng Afikah."Pingin ngomong apa Ren?""Kak Rayyan, kemarin bilang pada Kakak tentan
Hanya kepada ketulusan, kita akan mampu belajar makna dari sebuah keikhlasan dalam kehidupan. Seperti halnya melakukan hal baik tanpa diketahui orang lain sangatlah mulia. Itulah sebuah ketulusan.***Rayyan kembali ke kamarnya setelah mendapatkan kabar baik dari sang bunda, juga nasehat dari keduanya. Rayyan sangat bahagia. "Alhamdulillah ya Allah, Semoga Allah memperlancar semuanya, kuliah Afikah juga terapinya. Aamiin ...," lirihnya. Rayyan berbaring di atas ranjangnya, memejamkan matanya. Namun, tidak bisa, bayangan Afikah hadir dalam benaknya. Saat pertama kalinya gadis itu mencoba tersenyum padanya. Meskipun senyuman itu terasa kikuk, karena Afikah masih mencoba meredam getaran tubuhnya saat berada di dekat Rayyan, takut dan takut yang Afikah rasa. "Aku janji, aku yang akan mengembalikan senyum itu kembali di wajah cantikmu. Aku yang menghilangkan senyum itu dan aku juga yang akan mengembalikannya," ujarnya. Rayyan tersenyum sendiri, entah saat ini membayangkan wajah Afikah
Saat ketulusan bersandar dalam jiwa, cinta itu pasti akan jauh lebih sempurna. Berusaha dan terus berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah kita perbuat dengan melakukan hal yang baik untuknya. Mencoba untuk berbicara dari hati, maka ketulusan hati kita akan tersalurkan ke lawan bicara kita lewat kata-kata. ***Rayyan segera menyalahkan mesin mobilnya dan melajukannya. Afikah memalingkan mukanya ke arah luar kaca jendela mobil. Suasana di dalam mobil terasa sangat hening, Rayyan mencoba menyalahkan musik kesukaannya untuk memecahkan keheningan. Berulang kali melirik ke arah Afikah yang sibuk dengan pemandangan luar. "Apa setiap hari kamu pulang jam segini?" tanyanya. Ia mengenyahkan getaran yang ada di dadanya hanya untuk memecahkan suasana canggung di dalam mobilnya. Afikah melirik ke arah Rayyan sekilas sambil tersenyum sedikit terpaksa, jujur rasa takut pada Rayyan masih ada, namun Afikah mencoba untuk menetralisirnya. Afikah hanya ingin menghargai niat baik Rayyan, tidak
"Aku mencintaimu bukan karena siapa dirimu, tapi karena apa yang terjadi pada diriku saat bersamamu. Di situ aku paham arti sebuah kenyamanan, karena sebuah kenyamanan hadir dalam hidupku saat bersamamu." (Rayyan ~ Takdir Cinta)"Kamu telah mengganti mimpi burukku dengan mimpi indah, kekhawatiranku dengan kebahagiaan, dan ketakutanku dengan cinta tulus. Kamu hadir membawa secercah harapan. Harapan untuk memulai hidup baru bersamamu. (Afikah ~ Takdir Cinta)***Amirah panik saat ditelepon salah satu panitia penyelenggara pengajian yang biasa diikuti Vika, mengabarkan bahwa terjadi kecelakaan pada sang mertua.Amirah menyudahi rapat bulanan di yayasan dan segera melajukan mobilnya menuju rumah sakit tempat sang mertua dirawat, dirinya mencoba tenang dan tidak panik.Amirah sampai di rumah sakit, menanyakan ruangan sang mertua pada pihak resepsionis. "Permisi, mau tanya, dirawat di ruang mana korban penusukan tadi pagi?""Pasien masih ada di ruang IGD.""Terima kasih." Ia langsun
Sama seperti air yang bisa mengikis batu yang paling keras. Keikhlasan dan ketulusan juga bisa melembutkan dan meluluhkan hati yang paling dingin.Percayalah ....Berlaku baik kepada orang yang membenci, bukanlah perilaku palsu, jika hatimu ikhlas dan tulus melakukan kebaikan itu. Karena orang yang ikhlas tidak pernah kecewa dengan amal baik yang telah dia lakukan karena yakin Allah Maha melihat dan akan membalasnya dengan adil.***Setelah mendapatkan kesepakatan mereka semua pamit pulang. Kesepakatan akad pernikahan akan diadakan satu minggu lagi di masjid depan panti milik bu Rani. Dan satu bulan lagi resepsi pernikahan mereka yang akan diadakan bersama resepsi Niken.Rayyan sangat bahagia tidak hentinya ia memamerkan senyuman di wajah tampannya.Amirah, Kenzo dan Renata turut bahagia melihat kebahagiaan Rayyan."Semoga lancar, sampai hari H ya, Kak," ucapnya."Aamiin ...," jawab semuanya yang ada di dalam mobil."Besok Kakak mampir ke rumah oma Ambar, bilang ke oma, papa dan mama
Mungkin aku bukan yang terbaik bagimu, tapi yakinlah akan ketulusanku karena bagiku, mencintaimu adalah bahagiaku.Jatuh cinta pada dirimu adalah hal yang terindah dalam hidupku karena mencintaimu merubahku menjadi orang yang sempurna di matamu. Engkau laksana mentari yang memberi sinar menemani hariku, mencerahkan hidupku dan laksana pelangi yang memberi warna dalam hidupku, teruslah bersamaku hingga menuju surgaNya kelak. (Rayyan~ Takdir Cinta)***Mentari indah bersembunyi dalam peraduannya, malu- malu menampakkan sinarnya. Pagi ini Rayyan seperti biasanya sudah rapi dengan kemeja navy dan celana bahannya bersiap untuk bekerja, pikirannya sudah tenang setelah ayah dan bundanya memberi keputusan akan mengantarnya untuk mengkhitbah Afikah hari ini. Tentunya tanpa sepengetahuan omanya. Biar kan oma nya menjadi urusan kedua orang tuanya.Setelah menghabiskan sarapannya Rayyan dan Renata segera bersiap untuk berangkat. Tak lupa mereka berpamitan kepada keempat orang yang sang
Aku ingin mengatakan padamu bahwa di mana pun aku berada, apapun yang terjadi, aku akan selalu memikirkanmu, dan waktu yang telah kita habiskan bersama adalah waktu yang paling membahagiakan untukku, apalagi saat trauma itu hilang darimu.Aku tidak merencanakan untuk jatuh cinta padamu. Semua terjadi begitu saja. Cinta datang tanpa kuundang dan mencintaimu mengalihkan sebagian duniaku. (Rayyan- Takdir Cinta) ***"Maaf sebelumnya aku ganggu kamu," ucapnya. "Tidak mengganggu kok," jawab Afikah. "Se-sebenarnya aku ke sini ingin mengatakan sesuatu pada mu hal yang sejak dulu tersimpan di sini," ucapnya sambil menunjuk dadanya.Afikah heran dengan apa yang dikatakan Rayyan. "Maksud pak dokter?""Aku hanya ingin kamu tau kalau aku jatuh cinta padamu," ungkapnya. Afikah spechlesh. Ia terkejut dengan pernyataan Rayyan. "Ma-maaf apa pak dokter yakin?" tanyanya terbata."Bismillah atas izin Allah, saya yakin dengan perasaan ini, aku jatuh cinta padamu dan berniat mengkhitba
Cinta bukanlah memiliki dan dimiliki. Namun cinta adalah pengorbanan dan perjuangan. Bahkan cinta mengajarkan arti kesabaran dan juga pengorbanan yang tulus karena semua itu akan mendapatkan timbal balik darinya.***Satu minggu berlalu.Hari ini haru Minggu. Hari ini adalah jadwal terapi Afikah yang pertama. Gadis itu menunggu Renata di depan gerbang panti. Sebelumnya Renata sudah menelponnya dan menyuruhnya untuk segera bersiap. Tidak mau Renata malah balik menunggunya dirinya segera bersiap.Selang beberapa menit menunggu mobil Rayyan sudah sampai tepat di depan Afikah. Renata segera keluar dari mobil itu dan diikuti Rayyan."Assalamu'alaikum, Kak. Maaf menunggu lama ya! Apa kak Afikah sudah siap?" tanya Renata."Wa'alaikumussalam, nggak lama kok, iya saya sudah siap!" jawab Afikah."Ayo, kita berangkat sekarang! Kebetulan dokter Brian sudah menunggu," ucap Rayyan.Afikah mengangguk.Renata membuka pintu belakang dan langsung duduk dengan santainya. Afikah yang melihat pintu mobil
Cinta itu penuh pemberian, bukan meminta untuk diberikan. Cinta itu penuh ketulusan, bukan penuh dengan paksaan.Saat seseorang mencintai, mereka tak harus mengatakannya. Karena dengan perlakuannya kita akan menyadari bahwa dia mencintaimu.***Rayyan menggendong tubuh Afikah dan memasukkannya ke dalam mobilnya, di dalam mobil sudah ada Renata yang siap untuk memangku kepala Afikah. Selang beberapa saat mereka sampai di rumah sakit milik keluarga mereka. Setelah sampai Rayyan kembali menggendong Afikah. Rayyan segera memanggil perawat laki-laki untuk menyiapkan brangkar. Afikah kini berada di ruang IGD dan segera mendapatkan perawat.30 menit Afikah mendapatkan perawatan, dokter jaga yang menanganinya keluar."Bagaimana keadaannya, Dok," tanya Rayyan khawatir. "Alhamdulillah, pasien tidak apa-apa, sekarang sudah siuman, setelah di infus tadi. kalau dokter Rayyan mau melihatnya silahkan," ucap dokter Rendi. Dokter Rendi heran melihat Rayyan yang terlihat sangat panik apalagi selama
Cinta bukan mengajarkan kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajarkan kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat. (Buya Hamka)Perasaan cinta terkadang memang sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata karena saat jatuh cinta, perasaan kita akan terasa campur aduk tak karuan. Bahkan membuat tindakan berlawanan dengan hati.***Rayyan melajukan mobilnya menuju kafe tempat Afikah bekerja bersama Renata. Sengaja langsung datang ke kafe karena jam segini mereka tau Afikah bekerja di kafe.Selang beberapa menit mereka sampai di kafe. Rayyan dan Renata memasuki kafe, mereka mencari tempat duduk dan memanggil pegawai kafe untuk memesan minuman. Renata segera menanyakan keberadaan Afikah pada pegawai kafe yang melayaninya."Permisi, Kak. Kak Afikahnya ada?" tanya Renata."Afikah ya? sepertinya hari ini dia izin nggak masuk, tadi denger dari Mbak Ayin, katanya Afikahnya sakit," ucap pegawai kafe itu.
Kala hati sedang gelisah memikirkannya. Jalan satu-satunya yang ku tempuh adalah mengambil wudhu. Di atas sajadah aku bersimpuh pada Robbku. Berselimutkan kelabu sayup-sayup ku sebut namamu dalam sujud panjangku. Tersembunyi dalam hati, harapan ku yang suci. Melantunkan dzikir dan doa. Berharap kamu lah wanita yang dikirim Allah untuk mendampingiku sebagai penyempurna ibadahku, berjalan bersama beriringan menggapai jannahNya.(Rayyan Hilman Alfatikh Adinata ~Takdir cinta)***Pukul 3 pagi Rayyan sudah terjaga. Ia langsung bangun dari tidurnya. Melangkahkan kaki menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu, melaksanakan sholat malam seperti biasanya. Bermunajat pada sang pemilik kehidupan dan pengatur jodoh. Yang maha membolak balikkan hati setiap makhluknya. Dalam sujud panjangnya tak hentinya ia berdoa untuk diberikan kemudahan untuk meluluhkan hati Afikah. Juga berdoa mohon kesembuhan untuk Afikah dari trauma yang disebabkan olehnya.Setelah melaksanakan sholat malam ia lanjutkan dengan
Saat ketulusan bersandar dalam jiwa, cinta itu pasti akan jauh lebih sempurna. Berusaha dan terus berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah kita perbuat dengan melakukan hal yang baik untuknya. Mencoba untuk berbicara dari hati, maka ketulusan hati kita akan tersalurkan ke lawan bicara kita lewat kata-kata. ***Rayyan segera menyalahkan mesin mobilnya dan melajukannya. Afikah memalingkan mukanya ke arah luar kaca jendela mobil. Suasana di dalam mobil terasa sangat hening, Rayyan mencoba menyalahkan musik kesukaannya untuk memecahkan keheningan. Berulang kali melirik ke arah Afikah yang sibuk dengan pemandangan luar. "Apa setiap hari kamu pulang jam segini?" tanyanya. Ia mengenyahkan getaran yang ada di dadanya hanya untuk memecahkan suasana canggung di dalam mobilnya. Afikah melirik ke arah Rayyan sekilas sambil tersenyum sedikit terpaksa, jujur rasa takut pada Rayyan masih ada, namun Afikah mencoba untuk menetralisirnya. Afikah hanya ingin menghargai niat baik Rayyan, tidak