Hari ini Kenzo dan Amirah berjalan-jalan untuk membeli oleh-oleh untuk keluarga mereka. Kenzo mengajak Amirah ke tempat suvenir yang Amirah pilih saat itu.
Saat ini mereka bersama Rayyan yang sedang digendong Amirah. Itu pun setelah membujuk Niken dengan susah payah akhirnya bocah cantik itu mengizinkan. Sudah tiga hari Amirah tidak banyak meluangkan waktunya dengan Rayyan karena harus menemani Kenzo terapi. Niken juga selalu marah- marah dan histeris kalau Amirah membawa bayi mungil itu.
Saat masuk mereka bertiga disambut dengan pemilik toko yang bernama Made. Tatapan heran ditunjukkan Made saat melihat Kenzo menggandeng Amirah. Kenzo pun memperkenalkan Amirah sebagai istrinya.
"Lho, jadi bener yang dibilang Amran dan Revi kalau bayi yang mereka ajak kemarin itu anak kamu? Dan kamu sudah menikah." Kenzo tersenyum mengangguk.
Made masih memindai Amirah dari atas sampai ke bawah seperti malam itu. "Kamu enggak salah pilih? Penampilannya jauh banget dengan
Sepuluh menit berlalu, musik pun dimatikan. Suara riuh tepuk tangan dari para undangan Mr Lee dan kolega serta pegawai Kenzo yang ada di Bali, juga jepretan kamera dari wartawan bisnis yang diundang Mr Lee menyadarkan keduanya. Malu saat ini yang dirasakan Amirah, wajahnya terlihat merona bak kepiting rebus. Ingin rasanya menghilang dari kerumunan itu, andai saja dirinya bisa menghilang. Kenzo mengetahui kebimbangan sang istri menggandeng erat jemari Amirah. Kalau dibilang tidak malu itu salah besar, sama dengan Amirah dirinya juga malu, tapi dirinya bisa menutupi itu supaya Amirah tidak tertekan. Toh, mereka juga pasangan sah bukan pasangan pelaku perbuatan mesum, apalagi perzinaan.Amran dan Revi geleng kepala dan mengangkat bahu sambil tersenyum ke arah mereka."Prok,prok, prok ... It's amazing your dance is so beautiful tuan Kenzo ... sungguh indah gerakan kalian tadi, kalian terlalu menghayati larut dalam perasaan cinta diantara kalian. I like it ...."Kenz
Hari ini hari pertama Amirah kuliah. Karena keluwesannya ia sudah mempunyai banyak teman. Sesuai janjinya Kenzo mengantar dan menjemputnya. Saat ini Amirah sedang menunggu Kenzo di samping gerbang kampus."Hai, Rah, benarkan kamu Amirah?" tanya seorang laki-laki dari kejauhan mulai mendekati Amirah. Amirah menoleh ke arah laki-laki yang memanggilnya."Kak Rais, iyakan ini Kak Rais?" tanya Amirah balik.Laki-laki itu tersenyum mengangguk. "Benar aku Rais. Enggak nyangka bisa ketemu kamu di sini. Ternyata kamu juga kuliah disini ya?"Amirah mengangguk. "Iya, Kak .... " Laki-laki itu bernama Rais teman Amirah di kampung halamannya. Satu sekolah dan satu kelas meskipun lebih tua Rais dua tahun karena, Amirah mengikuti akselerasi dua tahun."Kamu tinggal di mana?" tanya Rais. Sebelum Amirah menjawab mobil Kenzo sudah berhenti di samping mereka. Ada rasa tak senang melihat Amirah berbicara dengan lelaki lain berduaan meskipun di tempat ramai." Ka
poV AbizarSaat aku menghadiri resepsi pesta pernikahan sahabatku Kenzo bersama mantan istriku Amirah. Ada sedikit canggung, namun aku menekannya. Aku mengajak Amanda. Amanda begitu terlihat tidak suka melihat kemewahan dan kemegahan pesta Kenzo dan Amirah. Entah apa yang dirasakan itu, tatapannya pada Amirah begitu bencinya.Amanda mengamit lenganku dengan mesranya. Tidak mau kalah dengan pengantinnya. Saat tiba aku naik ke panggung pelaminan kakiku berasa tak bisa digerakkan, tubuhku kaku, rasanya entah aku tidak bisa mendeskripsikan lagi, sakit ... Benar-benar sakit, dadaku sesak, hatiku bagai tertusuk ribuan jarum. Aku mencoba dan mencoba mengenyahkan semua rasa sakit. Aku menyalami Kenzo sahabatku, mengucapkan selamat untuknya, meskipun hatiku dilanda gelisah dan mungkin cemburu yang menggebu, aku tulus mendoakan kebahagiaan mereka.Entah kenapa perilaku ku tak sejalan dengan hatiku, ada perasaan i
Sudah hampir satu tahun Abizar meninggalkan rumah dan tinggal di apartemen. Sebenarnya ada rasa kangen terhadap sang mama. Namun, ia enggan untuk menemuinya. Abizar belum siap menatap mata sang mama, belum siap melihat kekecewaan sang mama. Abizar sadar bahwa perbuatannya tak mungkin akan mendapat maaf sang mama. Selama ini Abizar selalu makan tidak teratur, bahkan makanan siap saji yang dulunya sering ia hindari, kini sudah menjadi makanan kesehariannya. Mengingat itu Abizar semakin merindukan masakan sang mama juga Bik Na.Andai saja ia bisa memutar waktu. Ia tidak ingin mengenal Amirah dan melakukan perjanjian itu, andai saja sang mama mau merestuinya dengan Amanda, dirinya tidak akan melakukan ini semua."Aghhh!" teriaknya frustrasi. Apabila mengingat itu semua hatinya terasa sakit. Apalagi Amanda yang ia cintai selalu mengulur waktu untuk menikah, entah apa penyebabnya, Amanda selalu ada saja alasannya.Abizar sudah meminta berulang kali pada Amanda untuk m
Apabila sebuah penyesalan merupakan sebuah pengalaman, maka hikmah adalah sebuah hal besar yang terkandung di dalamnya.Menuruti emosi, ego dan hawa nafsu hanya akan merugikan dan penyesalan adalah hadiah yang pasti akan diterima.(Abizar)***Abizar dan Amanda keluar dari rumah mewah Abizar, sejak keluar dari rumah itu, wajah Amanda cemberut dan terlihat gelisah."Sayang, kamu kenapa sih? Sepertinya sejak dari tadi terlihat gelisah, apa kamu enggak senang kalau mama merestui kita?""Enggak, kok, aku cuma kecapekan aja, aku sangat senang kok mama merestui kita, bahagia banget," ucapnya berbohong."Alhamdulillah, kalau kamu senang, aku juga senang dan sangat bahagia, kenapa tidak sejak dulu mama merestui kita ya." Amanda tersenyum tipis menanggapi ucapan Abizar."Sayang, sebentar lagi kamu kan ulang tahun, kamu pingin hadiah apa dariku?"Amanda seketika berbinar mendengar pertanyaan Abizar. Mukanya yang sejak dari tadi di
Sebuah ruang dalam hati diciptakan untuk menampung rasa. Namun, rasa cinta akan hilang melawan arus kecewa yang menumpuk sehingga cinta berubah menjadi benci.Setiap penyesalan akan hadir terlambat, penyesalan adalah sebuah pengalaman yang akan membawa pada kebijaksanaan. Bijaksana dalam menyikapi sebuah rasa dan menjadikan masa lalu sebagai pembelajaran hidup yang akan menjadi lebih baik.(Ketulusan Hati Amirah)***Abizar melangkahkan kaki keluar dari apartemen yang ia belikan untuk Amanda yang sebentar lagi akan ia ambil kembali. Hatinya hancur, rasanya sakit sekali. Kalau tidak mengingat ini masih di apartemen ingin rasanya ia berteriak, meneriaki kebodohannya selama ini. Sudah berulang kali sang mama memperingati dan mengingatkannya. Namun, tak pernah ia indahkan ucapan itu. Bahkan sang sahabat juga sudah berulang kali mengingatkan hal sama. Rasa cinta yang ia berikan pada Amanda, menutupi mata hatinya. Sekarang ia baru merasakan hancur
Percayalah saling memaafkan itu memang tidak mudah, tapi saling memaafkan membuat jalan hidup menjadi lebih mudah. Karena ciri orang yang kuat itu adalah orang yang mampu memaafkan kesalahan orang lain tanpa mengungkit dan membalas menyakitinya.***Pagi ini Kenzo mengajak Amirah untuk menjenguk Abizar dirumah sakit. Kebetulan hari ini Amirah tidak ada kelas pagi. Semalam sebelum tidur Kenzo menceritakan pada Amirah tentang kecelakaan yang dialami Abizar."Sayang, apa perlu kita bawa Rayyan untuk ikut jenguk Abi?" tanya Kenzo meminta persetujuan."Kayaknya enggak usah dulu deh, Yang. Kalau jenguk di rumah enggak di rumah sakit ya enggak apa, tapi ini di rumah sakit, Sayang, lain kali aja ya," terang Amirah.Kenzo dan Amirah menitipkan bayi tampan berusia enam bulanan tersebut ke Vika."Ma, kami titip Rayyan, ya, kami mau jenguk Abi," ucap Kenzo."Iya, kalian pergi aja, emang setiap hari Rayyan mainnya sama Oma. Iya kan, Sayangku?&rdqu
Amirah dan Kenzo bersiap untuk pulang setelah melihat Abizar sudah mulai membaik kondisi batinnya, bukan hanya fisiknya yang sakit karena kecelakaan itu, tapi Abizar lebih membutuhkan orang-orang yang menyayanginya dengan tulus untuk menyembuhkan sakit dihatinya dan mendukungnya ke arah lebih baik."Sebelum kalian pulang, apakah boleh aku meminta sesuatu pada kalian berdua?" ucap Abizar merasa tidak enak harus mengatakan ini. Namun dirinya berusaha menerima apapun yang akan dikatakan Amirah maupun Kenzo."Elo ngomong aja, elo minta apa, kalau bisa dan mampu gue akan kabulkan," ucap Kenzo tulus."A-apakah boleh aku bertemu dengan Rayyan? Bolehkah aku mengenalnya dan bolehkah aku dekat dengannya?" ucapnya ragu.Amirah melihat Kenzo, meminta pendapat sang suami, Amirah tidak ingin memberikan keputusannya sendiri tanpa meminta persetujuan Kenzo."Tentu saja, elo bisa bertemu Rayyan kapan saja elo mau, dan tentu elo boleh mengenalnya
"Aku mencintaimu bukan karena siapa dirimu, tapi karena apa yang terjadi pada diriku saat bersamamu. Di situ aku paham arti sebuah kenyamanan, karena sebuah kenyamanan hadir dalam hidupku saat bersamamu." (Rayyan ~ Takdir Cinta)"Kamu telah mengganti mimpi burukku dengan mimpi indah, kekhawatiranku dengan kebahagiaan, dan ketakutanku dengan cinta tulus. Kamu hadir membawa secercah harapan. Harapan untuk memulai hidup baru bersamamu. (Afikah ~ Takdir Cinta)***Amirah panik saat ditelepon salah satu panitia penyelenggara pengajian yang biasa diikuti Vika, mengabarkan bahwa terjadi kecelakaan pada sang mertua.Amirah menyudahi rapat bulanan di yayasan dan segera melajukan mobilnya menuju rumah sakit tempat sang mertua dirawat, dirinya mencoba tenang dan tidak panik.Amirah sampai di rumah sakit, menanyakan ruangan sang mertua pada pihak resepsionis. "Permisi, mau tanya, dirawat di ruang mana korban penusukan tadi pagi?""Pasien masih ada di ruang IGD.""Terima kasih." Ia langsun
Sama seperti air yang bisa mengikis batu yang paling keras. Keikhlasan dan ketulusan juga bisa melembutkan dan meluluhkan hati yang paling dingin.Percayalah ....Berlaku baik kepada orang yang membenci, bukanlah perilaku palsu, jika hatimu ikhlas dan tulus melakukan kebaikan itu. Karena orang yang ikhlas tidak pernah kecewa dengan amal baik yang telah dia lakukan karena yakin Allah Maha melihat dan akan membalasnya dengan adil.***Setelah mendapatkan kesepakatan mereka semua pamit pulang. Kesepakatan akad pernikahan akan diadakan satu minggu lagi di masjid depan panti milik bu Rani. Dan satu bulan lagi resepsi pernikahan mereka yang akan diadakan bersama resepsi Niken.Rayyan sangat bahagia tidak hentinya ia memamerkan senyuman di wajah tampannya.Amirah, Kenzo dan Renata turut bahagia melihat kebahagiaan Rayyan."Semoga lancar, sampai hari H ya, Kak," ucapnya."Aamiin ...," jawab semuanya yang ada di dalam mobil."Besok Kakak mampir ke rumah oma Ambar, bilang ke oma, papa dan mama
Mungkin aku bukan yang terbaik bagimu, tapi yakinlah akan ketulusanku karena bagiku, mencintaimu adalah bahagiaku.Jatuh cinta pada dirimu adalah hal yang terindah dalam hidupku karena mencintaimu merubahku menjadi orang yang sempurna di matamu. Engkau laksana mentari yang memberi sinar menemani hariku, mencerahkan hidupku dan laksana pelangi yang memberi warna dalam hidupku, teruslah bersamaku hingga menuju surgaNya kelak. (Rayyan~ Takdir Cinta)***Mentari indah bersembunyi dalam peraduannya, malu- malu menampakkan sinarnya. Pagi ini Rayyan seperti biasanya sudah rapi dengan kemeja navy dan celana bahannya bersiap untuk bekerja, pikirannya sudah tenang setelah ayah dan bundanya memberi keputusan akan mengantarnya untuk mengkhitbah Afikah hari ini. Tentunya tanpa sepengetahuan omanya. Biar kan oma nya menjadi urusan kedua orang tuanya.Setelah menghabiskan sarapannya Rayyan dan Renata segera bersiap untuk berangkat. Tak lupa mereka berpamitan kepada keempat orang yang sang
Aku ingin mengatakan padamu bahwa di mana pun aku berada, apapun yang terjadi, aku akan selalu memikirkanmu, dan waktu yang telah kita habiskan bersama adalah waktu yang paling membahagiakan untukku, apalagi saat trauma itu hilang darimu.Aku tidak merencanakan untuk jatuh cinta padamu. Semua terjadi begitu saja. Cinta datang tanpa kuundang dan mencintaimu mengalihkan sebagian duniaku. (Rayyan- Takdir Cinta) ***"Maaf sebelumnya aku ganggu kamu," ucapnya. "Tidak mengganggu kok," jawab Afikah. "Se-sebenarnya aku ke sini ingin mengatakan sesuatu pada mu hal yang sejak dulu tersimpan di sini," ucapnya sambil menunjuk dadanya.Afikah heran dengan apa yang dikatakan Rayyan. "Maksud pak dokter?""Aku hanya ingin kamu tau kalau aku jatuh cinta padamu," ungkapnya. Afikah spechlesh. Ia terkejut dengan pernyataan Rayyan. "Ma-maaf apa pak dokter yakin?" tanyanya terbata."Bismillah atas izin Allah, saya yakin dengan perasaan ini, aku jatuh cinta padamu dan berniat mengkhitba
Cinta bukanlah memiliki dan dimiliki. Namun cinta adalah pengorbanan dan perjuangan. Bahkan cinta mengajarkan arti kesabaran dan juga pengorbanan yang tulus karena semua itu akan mendapatkan timbal balik darinya.***Satu minggu berlalu.Hari ini haru Minggu. Hari ini adalah jadwal terapi Afikah yang pertama. Gadis itu menunggu Renata di depan gerbang panti. Sebelumnya Renata sudah menelponnya dan menyuruhnya untuk segera bersiap. Tidak mau Renata malah balik menunggunya dirinya segera bersiap.Selang beberapa menit menunggu mobil Rayyan sudah sampai tepat di depan Afikah. Renata segera keluar dari mobil itu dan diikuti Rayyan."Assalamu'alaikum, Kak. Maaf menunggu lama ya! Apa kak Afikah sudah siap?" tanya Renata."Wa'alaikumussalam, nggak lama kok, iya saya sudah siap!" jawab Afikah."Ayo, kita berangkat sekarang! Kebetulan dokter Brian sudah menunggu," ucap Rayyan.Afikah mengangguk.Renata membuka pintu belakang dan langsung duduk dengan santainya. Afikah yang melihat pintu mobil
Cinta itu penuh pemberian, bukan meminta untuk diberikan. Cinta itu penuh ketulusan, bukan penuh dengan paksaan.Saat seseorang mencintai, mereka tak harus mengatakannya. Karena dengan perlakuannya kita akan menyadari bahwa dia mencintaimu.***Rayyan menggendong tubuh Afikah dan memasukkannya ke dalam mobilnya, di dalam mobil sudah ada Renata yang siap untuk memangku kepala Afikah. Selang beberapa saat mereka sampai di rumah sakit milik keluarga mereka. Setelah sampai Rayyan kembali menggendong Afikah. Rayyan segera memanggil perawat laki-laki untuk menyiapkan brangkar. Afikah kini berada di ruang IGD dan segera mendapatkan perawat.30 menit Afikah mendapatkan perawatan, dokter jaga yang menanganinya keluar."Bagaimana keadaannya, Dok," tanya Rayyan khawatir. "Alhamdulillah, pasien tidak apa-apa, sekarang sudah siuman, setelah di infus tadi. kalau dokter Rayyan mau melihatnya silahkan," ucap dokter Rendi. Dokter Rendi heran melihat Rayyan yang terlihat sangat panik apalagi selama
Cinta bukan mengajarkan kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajarkan kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat. (Buya Hamka)Perasaan cinta terkadang memang sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata karena saat jatuh cinta, perasaan kita akan terasa campur aduk tak karuan. Bahkan membuat tindakan berlawanan dengan hati.***Rayyan melajukan mobilnya menuju kafe tempat Afikah bekerja bersama Renata. Sengaja langsung datang ke kafe karena jam segini mereka tau Afikah bekerja di kafe.Selang beberapa menit mereka sampai di kafe. Rayyan dan Renata memasuki kafe, mereka mencari tempat duduk dan memanggil pegawai kafe untuk memesan minuman. Renata segera menanyakan keberadaan Afikah pada pegawai kafe yang melayaninya."Permisi, Kak. Kak Afikahnya ada?" tanya Renata."Afikah ya? sepertinya hari ini dia izin nggak masuk, tadi denger dari Mbak Ayin, katanya Afikahnya sakit," ucap pegawai kafe itu.
Kala hati sedang gelisah memikirkannya. Jalan satu-satunya yang ku tempuh adalah mengambil wudhu. Di atas sajadah aku bersimpuh pada Robbku. Berselimutkan kelabu sayup-sayup ku sebut namamu dalam sujud panjangku. Tersembunyi dalam hati, harapan ku yang suci. Melantunkan dzikir dan doa. Berharap kamu lah wanita yang dikirim Allah untuk mendampingiku sebagai penyempurna ibadahku, berjalan bersama beriringan menggapai jannahNya.(Rayyan Hilman Alfatikh Adinata ~Takdir cinta)***Pukul 3 pagi Rayyan sudah terjaga. Ia langsung bangun dari tidurnya. Melangkahkan kaki menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu, melaksanakan sholat malam seperti biasanya. Bermunajat pada sang pemilik kehidupan dan pengatur jodoh. Yang maha membolak balikkan hati setiap makhluknya. Dalam sujud panjangnya tak hentinya ia berdoa untuk diberikan kemudahan untuk meluluhkan hati Afikah. Juga berdoa mohon kesembuhan untuk Afikah dari trauma yang disebabkan olehnya.Setelah melaksanakan sholat malam ia lanjutkan dengan
Saat ketulusan bersandar dalam jiwa, cinta itu pasti akan jauh lebih sempurna. Berusaha dan terus berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah kita perbuat dengan melakukan hal yang baik untuknya. Mencoba untuk berbicara dari hati, maka ketulusan hati kita akan tersalurkan ke lawan bicara kita lewat kata-kata. ***Rayyan segera menyalahkan mesin mobilnya dan melajukannya. Afikah memalingkan mukanya ke arah luar kaca jendela mobil. Suasana di dalam mobil terasa sangat hening, Rayyan mencoba menyalahkan musik kesukaannya untuk memecahkan keheningan. Berulang kali melirik ke arah Afikah yang sibuk dengan pemandangan luar. "Apa setiap hari kamu pulang jam segini?" tanyanya. Ia mengenyahkan getaran yang ada di dadanya hanya untuk memecahkan suasana canggung di dalam mobilnya. Afikah melirik ke arah Rayyan sekilas sambil tersenyum sedikit terpaksa, jujur rasa takut pada Rayyan masih ada, namun Afikah mencoba untuk menetralisirnya. Afikah hanya ingin menghargai niat baik Rayyan, tidak