Share

KENAPA ?

Author: Sari N
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Sore itu juga Dimas pulang dengan mengendarai mobilnya sendiri karena Pingkan dilarang untuk ikut menemani sang kakak pulang. Gadis itu pun terus menangis akan tetapi dia tidak bisa melawan perintah dari sang ayah. Jika Ayah Deni sudah berbicara, baik sang istri maupun Pingkan tidak ada yang berani melawannya. Mungkin baru kali ini Dimas melawan keinginan sang ayah. Akan tetapi mau bagaimana lagi, semuanya demi seorang Rania, cinta pertama dan terakhirnya yang sekarang sudah resmi menjadi istrinya. 

Sesampainya di rumah, Rania pun terkejut melihat sang suami pulang dengan keadaan babak belur begitu. Malah saat wanita itu membuka pintu, Dimas langsung jatuh pingsan ke dalam pelukan sang istri. 

Rania pun meminta bantuan pelayan di sana untuk membawa sang suami ke dalam kamar. Mereka membaringkan Dimas di atas tempat tidurnya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ketulusan Cinta Rania   AKU MAU DIMAS

    Sore itu cuaca di atas langit sangat mendung. Malah hujan gerimis sudah mulai turun membasahi jalanan dan juga pepohonan. Sore itu Rania berdiri di dalam kamarnya. Berdiri di dekat jendela yang tertutup dengan mata yang terus menatap air hujan yang turun semakin lama semakin deras.Sengaja wanita itu menutup jendela kamar karena angin yang masuk ke dalam begitu kencang dan dingin sehingga bisa membuat badan menjadi menggigil. Sang anak Rizky setelah dimandikan dan minum susu, malah tidur. Mungkin dia merasa lelah setelah seharian bermain.Pandangan Rania memang melihat ke arah langit akan tetapi pikiran wanita ini kosong. Iya, dia sedang melamun tapi tidak ada bayangan apapun yang sedang berputar di kepalanya. Hanya kosong saja.Sampai pada akhirnya sebuah

  • Ketulusan Cinta Rania   PERGI KE PASAR

    "Hmm, ternyata sudah pada habis. Di sini pasar tradisional kemana ya?"Pagi itu wajah Rania sedang murung di dapur. Seharusnya pagi ini dia memasak sarapan untuk suami dan juga anaknya. Iya, sebagai seorang istri, Rania hanya belum siap untuk melayani Dimas di atas ranjang saja. Akan tetapi semua kewajiban lainnya, dia laksanakan dengan baik. Seperti salah satu contohnya iya membuat sarapan ini.Akan tetapi pagi ini, wanita itu hanya duduk di kursi yang ada di dapur sambil melamun. Semua pasokan bahan makanan sudah habis dan dia tidak tahu harus pergi kemana untuk membeli semua itu. Kalau masalah uang sih, gadis ini aman, karena setiap harinya sang suami selalu memberikan bekal uang untuk memenuhi keperluan keluarga dan juga kebutuhan sang istri sendiri.Rania me

  • Ketulusan Cinta Rania   MENJENGUK AYAH MERTUA

    Rania begitu bersemangat untuk ikut bersama sang suami menjenguk sang ayah mertua yang sedang di rawat di Rumah Sakit. Untuk pertama kalinya wanita itu merengek manja kepada sang suami. Rania berpikir ini adalah waktu yang sangat tepat untuk dirinya mengenal keluarga sang suami dengan sangat dekat. Rania berpikir mungkin dengan dirinya membantu sang ibu mertua merawat sang ayah mertua, kedekatan dirinya dengan keluarga Dimas pun akan terjalin.Iya setelah bertemu dan mengenal Pingkan, wanita ini pun mulai bisa menerima pernikahannya dengan Dimas. Wanita ini juga mulai ada keinginan untuk mengenal keluarga sang suami lebih dekat lagi. Bukan hanya pada sang adik ipar, Pingkan saja. Akan tetapi dirinya juga ingin mengenal lebih dekat dengan ayah dan juga ibu dari sang suami."Rania apa kamu yakin mau ikut ke rumah sakit?" ta

  • Ketulusan Cinta Rania   JANGAN PERGI RANIA

    "Dimas, ceraikan Rania! Tinggalkan Rania! Dari sejak dulu sampai sekarang ayah tidak pernah setuju kamu berhubungan dengan wanita itu. Wanita yatim piatu yang tidak tau asal usulnya dari mana. Ayah mohon jika kamu masih mencintai ayah dan juga keluargamu, berpisahlah dengan gadis itu," ucap Ayah Deni lemah.Rania melihat sang suami sedang menatap wajah sang ayah mertuanya itu dengan kedua tangannya menggenggam salah satu tangan Paman Deni. Mendengar apa yang seharusnya tidak dia dengar, benar-benar membuat hatinya hancur.Langkah gadis itu yang awalnya akan melangkah masuk pun terhenti seketika. Bahkan pintu yang sudah terbuka sedikit itu kembali menutup seolah membuat jarak pembatas antara dirinya dengan sang suami atau lebih tepatnya antara dirinya dengan keluarga ini.

  • Ketulusan Cinta Rania   HARUS PERGI

    "Rania, semua yang kamu lihat itu dan semua yang kamu dengar itu tidak seperti yang kamu pikirkan. Kita bisa hadapi semua cobaan ini bersama Rania. Kita bisa bersama-sama meyakinkan kedua orangtuaku kalau cinta kita tulus.""Tidak kak. Aku tidak mau kalau sampai kakak menjadi seorang anak yang durhaka hanya gara-gara aku. Biarkan aku pulang kak. Tinggalkan aku. Turuti semua keinginan ayah kakak. Jangan pernah durhaka kepada orang tua kak, karena hidup kita tidak akan pernah bahagia."Tapi Rania. Jangan seperti ini caranya. Aku mohon jangan tinggalkan aku. Aku tidak bisa hidup tanpamu Rania. Aku mohon." Air mata Dimas pun terjatuh. Sebuah pepatah mengatakan bahwa seorang laki-laki itu jarang sekali menangis akan tetapi jika dia sudah mengeluarkan air matanya itu artinya dia sudah berada di fase terendahnya.&

  • Ketulusan Cinta Rania   SURAT PERPISAHAN

    Pagi hari kembali datang. Perputaran malam dan siang, pergantian tugas antara bulan dengan matahari kini tengah terjadi. Sinar mentari pagi yang mencoba menerobos helaian demi helaian tirai yang masih menutup jendela kamar sang empunya kamar, mulai memberikan efek rasa panas dan gerah.Sedikit demi sedikit Dimas pun mulai terbangun dari tidurnya. Malam tadi rasanya dia tidur dengan sangat lelap sampai tidak ingat apa yang sudah terjadi. Tangan kanannya yang semula memeluk sang istri, kini hanya memeluk sebuah guling. Laki-laki itu pun berpikir kalau sang istri tercintanya itu pasti sudah bangun terlebih dahulu dan sedang memasak di dapur menyiapkan sarapan untuk mereka.Pikirannya kembali melamun saat-saat malam yang begitu romantis dia habiskan berdua dengan sang istri. Walaupun belum sampai ke tahap berhubungan layaknya

  • Ketulusan Cinta Rania   BICARA BAIK-BAIK

    Dengan kecepatan diatas rata-rata, Dimas terus menjalankan mobilnya. Rasanya satu meter perjalanan seperti satu kilometer saja. Rasanya satu menit waktu perjalanan serasa satu jam dia habiskan. Beberapa kali mobilnya melewati kendaraan lain dengan kasar dan berbahaya membuat laki-laki ini tak jarang mendapatkan bunyi klakson yang begitu keras ataupun juga teriakan para sopir lain yang merasa terganggu oleh cara menyetir laki-laki ini. Akan tetapi Dimas tak menghiraukan hal itu. Baginya sekarang yang terpenting adalah segera bertemu dengan sang istri Rania. Saking tak konsentrasinya dia terhadap jalanan di depannya, sudah beberapa kali dia hampir saja mengalami kecelakaan. Untung saja Allah masih terus menyelamatkannya sehingga tak terjadi apapun pada laki-laki itu. Perjalanan yang seharusnya memakan waktu lima jam lam

  • Ketulusan Cinta Rania   FIRASAT SANG ISTRI

    Rintik hujan mengalir dengan sangat deras membanjiri aspal jalanan menghempaskan debu-debu tebal yang sedari tadi beterbangan terhirup oleh hidung-hidung para manusia yang sedang berjalan di sekitar lokasi tersebut. Rintik hujan yang jatuh mewarnai jalan raya itu menciptakan sebuah bau menyengat menusuk ke dalam hidung. Rintik hujan yang mengalir dengan sangat deras itu nyatanya mewakili setiap insan yang sedang diterpa berbagai macam ujian yang menyakitkan. Dimas salah satunya. Laki-laki itu baru saja merasakan sebuah kebahagiaan karena bisa bersatu dengan cinta masa kecilnya, dengan cinta pertamanya, dengan cinta abadinya. Namun nyatanya ketulusan cinta mereka terus saja selalu di uji. Sebenarnya bagi laki-laki ini sendiri, sebesar apapun ujian yang datang, dia pasti akan kuat menghadapi semuanya asalkan sosok sang

Latest chapter

  • Ketulusan Cinta Rania   KALUNG SH

    "Apa yang sedang kamu lakukan, sayang?" suara Dimas menginterupsi. Rania yang sedang mencari kalung tersebut langsung menoleh ke arah sang suami.Melihat raut panik di wajah sang istri, Dimas pun turun dari tempat tidurnya. Dia berjalan mendekati Rania lalu duduk di lantai di samping wanita itu."Ada apa sayang? Apa yang sedang kamu cari? Ini sudah malam loh," tanya Dimas dengan tangan yang membelai rambut sang istri."Aku… aku sedang mencari kalung, Kak," ucap Rania.Awalnya Rania memang berniat akan menghadapi segalanya sendiri tanpa harus melibatkan Dimas. Akan tetapi lambat laun dia juga berpikir bahwa apa yang dia lakukan ini tidak baik. Bagaimanapun juga Dimas adalah suaminya sekarang. Apapun yang terjadi kepadanya, sudah menjadi tanggung jawab Dimas. Lagipula Rania sendiri tak yakin apa dirinya sanggup untuk menghadapi kenyataan ini sendiri atau tidak. Oleh karena itu dia pun memutuskan untuk menceritakan semuanya saja kepada sang suami."Kalung? Kalung yang mana?" tanya Dimas m

  • Ketulusan Cinta Rania   GELISAH

    "Nona, kita sudah sampai,” ucap Alman yang berhasil menyadarkan lamunan wanita itu. Pandangan Rania pun melihat ke arah luar. Ternyata benar, mereka telah sampai di tempat semula laki-laki itu menjemput Rania.Dengan sigap Alman langsung turun dari mobil tersebut dan membukakan pintu untuk nona besarnya itu. Perlahan Rania turun dan mulai melangkahkan kakinya untuk pulang menuju ke rumah kontrakanya.“Nona, tunggu sebentar!” ucap Alman dan berhasil membuat langkah Rania yang sudah beberapa meter menjauh darinya itu terhenti. Wanita itu pun kembali menoleh ke arah belakang.“Iya Tuan.,” ucap Rania.Alman langsung melangkahkan kakinya ke arah belakang mobil. Kedua tangannya membuka bagasi belakang mobil tersebut dan mulai mengeluarkan beberapa keresek besar berwarna putih. Laki-laki itu pun berjalan mendekati Rania dan memberikan semua bungkusan itu kepadanya.“Apa ini Tuan?” tanya Rania mengernyit keheranan.“Maaf nona. Tadi pagi

  • Ketulusan Cinta Rania   TIDAK MEMAKSA

    “Sebuah panti asuhan di sebuah kota kecil bernama Panti Asuhan Generasi Mandiri.”DEG...Panti Asuhan Generasi Mandiri? Bukankah itu adalah nama Panti Asuhan milik Umi Nayla dan Abi Agung. Tapi apa iya panti asuhan yang itu? Tidak! Nama Panti Asuhan Generasi Mandiri tidak hanya satu di kota ini kan? Pasti ada banyak panti asuhan yang memiliki nama yang sama. Pikiran Rania mulai dipenuhi dengan pertayaan-pertanyaan yang membuat kepalanya sedikit pusing.“Panti Asuhan Generasi Mandiri?” Rania yang sejak tadi hanya diam dan mendengarkan saja akhirnya mengeluarkan suara kecilnya. Kepala sang Kakek yang sejak tadi menunduk berubah terangkat ke atas dan menatap wajah Rania dengan sedikit tersenyum. Sang kakek pun kembali melanjutkan ceritanya.“Iya, Panti Asuhan Generasi Mandiri, milik Nyonya Nayla dan Tuan Agung,” tegas sang Kakek. Rania kembali terdiam di dalam kemelut hatinya sendiri.“Kakek tahu kalau kamu pasti berpikir kalau di negara ini atau bahkan mungkin di kota ini ada banyak se

  • Ketulusan Cinta Rania   BERCERITA MASA LALU 2

    “Nak, nama Kakek adalah Imam Sahara. Kamu bisa memanggil kakek dengan sebuatan Kakek Imam. Kakek adalah pemilik dari perusahaan besar di beberapa kota di negara ini juga di luar negeri, Perusahaan Sahara. Apa kamu pernah mendengarnya?” tanya sang Kakek sambil membalikkan badannya kembali menghadap Rania. Wanita itu menggelengkan kepalanya dan membuat sang Kakek tersenyum.Sang Kakek mengerti jika wanita di depannya itu belum pernah mendengarnya, karena selama ini Rania tinggal di sebuah kota terpencil dan selama kehidupannya dia tidak pernah berurusan dengan urusan bisnis. Sang Kakek pun kembali menjelaskan jika perusahaan Sahara adalah salah satu perusahaan raksasa yang ada di dalam negeri ini. Bahkan bisa dikatakan perusahaan nomor satu yang ada di negara ini.Walaupun Perusahaan Sahara adalah perusahaan ternama akan tetapi sang Kakek tidak pernah mengizinkan siapapun untuk meliput anggota keluarganya. Baginya apapun yang terjadi di dalam keluarganya adal

  • Ketulusan Cinta Rania   BERCERITA MASA LALU

    "Aku harus secepatnya pergi dari sini. Iya, aku harus secepatnya pergi dari tempat ini. Harus! Sebelum laki-laki itu datang dan berbuat yang tidak-tidak kepadaku," gumam Rania.Dengan cepat Rania bergerak menuju ke arah pintu. Namun sial saat tinggal beberapa langkah lagi menuju ke arah pintu, kedua mata Rania melihat gagang pintu yang bergerak dan sesaat kemudian pintu itu pun terbuka.Seorang laki-laki yang usianya sudah tidak muda lagi tampak sedang berdiri di depan pintu. Walaupun usianya sudah tua akan tetapi perawakannya masih tegap. Dengan berbalut kemeja putih dan jas hitam yang sangat bagus, laki-laki itu sungguh menunjukkan kalau dirinya memang bukan orang sembarang."Siapa laki-laki ini? Apa dia akan berbuat jahat kepadaku? Atau jangan-jangan dia adalah orang jahat yang suka menculik dan menjual wanita dan anak kecil untuk dijual ke luar negeri?" pikir Rania.Di dalam otak Rania terus berp

  • Ketulusan Cinta Rania   HOTEL MEWAH

    Setelah lama melaju, mobil itu pun berhenti di sebuah pelataran hotel mewah. Lamunan Rania kembali tersadar dan rasa takut itu pun kembali datang ke dalam tubuhnya saat dirinya melihat kalau mereka telah sampai di sebuah hotel. Sebenarnya siapa dia yang ingin bertemu dengan Rania? Dan kenapa harus di hotel?"Mari silahkan nona!" Ucapan Alman yang menyuruhnya untuk turun dari mobil berhasil membuat Rania membuyarkan lamunannya."I.. Iya.." Jawab Rania gugup.Dengan tangan yang masih menggendong sang anak Rizky, Rania pun perlahan turun dari mobil. Kedua bola matanya menatap sebuah gedung hotel yang begitu besar. Jujur saja ini adalah kali pertama dirinya menginjakkan kaki di tempat ini bahkan ini adalah kali pertamanya juga dia melihat tempat ini. Selama ini

  • Ketulusan Cinta Rania   MENJEMPUT RANIA

    Pagi itu, pagi-pagi sekali Dimas sudah pergi untuk kembali mencari sebuah pekerjaan. Semalam mungkin karena dirinya sangat lelah, laki-laki itu pun tidur dengan sangat nyenyaknya. Tanpa melakukan apapun bersama sang istri walaupun sebenarnya sebelumnya Dimas sempat menginginkannya. Akan tetapi rasa lelah dan juga kantuk ternyata bisa mengalahkan semuanya. Sepasang suami istri ini pun hanya bisa tidur sambil berpelukan saja.Di dalam setiap langkah yang diambil oleh sang suami dalam mengais rezeki dari Allah selalu ditemani oleh doa-doa dari sang istri. Rania selalu mendoakan suaminya ini yang terbaik. Dia tidak pernah memaksakan kehendaknya kepada Dimas karena dia menyerahkan segala keputusannya hanya kepada Allah SWT saja. Karena hanya Dia yang paling tahu apa yang terbaik bagi setiap hambanya.Pagi itu setelah suaminya

  • Ketulusan Cinta Rania   SABAR DAN YAKIN

    Mengapa terkadang ada beberapa orang tua yang selalu membeda-bedakan jenis kelamin anaknya sendiri. Kenapa terkadang mereka lebih menyukai anak laki-laki daripada anak perempuan. Mereka selalu berpikir jika anak laki-laki bisa menjadi penerus keluarga. Lalu apa anak perempuan tidak bisa dijadikan sebagai lambang kebanggaan dari sebuah keluarga?Di dalam sela waktu dirinya bercerita kepada sang kakak ipar, dengan tanpa disengaja Pingkan pun meneteskan air matanya. Sebenarnya di dalam hatinya yang paling dalam, dia selalu merasa iri melihat sang kakak Dimas yang selalu mendapatkan perhatian lebih dari kedua orang tuanya terutama sang ayah. Sedangkan dirinya hanya untuk meminta ditemani saja, mereka selalu menolak. Terkadang Pingkan juga selalu berpikir apa mungkin dirinya bukan anak kandung dari kedua orang tuanya?Mendengar semua perjuangan adik iparnya itu selama ini, membuat Rania pun ikut sedih. Dulu awalnya dia juga sering merasa sedih dan sangat kecewa kepada kedua

  • Ketulusan Cinta Rania   MASA LALU PINGKAN

    “Dan satu hal lagi. Bukankah Dimas menikah belum lama ini. Kalau tidak salah belum genap satu tahun lalu bagaimana mungkin dia memiliki anak berusia sekitar dua tahun? Apa kakak iparmu itu sudah menyerahkan semuanya kepada Dimas dari sebelum mereka menikah? Ohh, tidak. Jika seperti itu kejadiannya seharusnya anak itu masih berada di dalam kandungannya. Hmm, hanya satu yang sepertinya memang terjadi. Kakak iparmu itu berzinah dengan laki-laki lain sampai dia memiliki seorang anak. Dan karena membutuhkan banyak biaya maka wanita ini menggoda calon suamiku Dimas. Hmm.. tepat sekali. Iya, kakakmu Dimas, atau calon suamiku sudah terjebak leh wanita jalang seperti dia!” teriak Angela sambil menunjuk ke arah Rania.BUGH...Mendengar wanita gila itu terus menghina sang kakak ipar yang sangat dia sayangi dan juga dia hormati itu, benar-benar membuat Pingkan tak bisa menahan emosinya lagi. Sebuah gerakan cepat pun dilakukan oleh gadis muda itu. Saking cepatnya bahkan

DMCA.com Protection Status