Share

Hukuman

Author: Chatrin
last update Last Updated: 2024-11-04 23:52:18

Selamat membaca.

Senyuman menghiasi setiap wajah ketika kepingan ingatan muncul di sekitaran mereka seperti kaca yang melayang di udara. Semua mata tertuju ke atas, Ella tersenyum senang karena Luna pernah menjadi bagian dari dirinya. Teman paling berharga yang ia punya, sekaligus manusia yang membuatnya hidup penuh dengan tawa.

Ingatan akan setiap kehidupan Luna juga terlihat dengan begitu jelas. Dimana hanya ada siasat jahat dan dendam, cinta dari masa lalu tentang dia yang selalu menggenggam tangan Hadar, bahkan menghabiskan waktu bersama terlihat dengan sangat jelas.

Rusak.

“Luna, ternyata kamu….” Ucapan Hadar berhenti ketika melihat Luna yang perlahan bangkit namun kakinya tak mampu lagi menahan kakinya, Luna terbatuk-batuk, wajahnya pucat bersamaan dengan keringat dingin yang terus bercucuran dengan nafas yang terasa sakit.

Setiap helaan nafasnya membuat waktu Hadar berjalan sangat lambat.

Dia dengan cepat berlari ke arah Luna dan langsung menahan kepalanya agar tak membentur la
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ketika yang paling berkuasa bersama   Kekacauan

    Selamat membaca.“Sebaiknya kamu berhenti.”Luna yang sedang berdiri menatap ke luar jendela yang hancur karena serangan dari para Diversm, menoleh ke arah Hadar yang sedang duduk di ujung ranjang.Guratan emosi di wajah Hadar terlihat sangat-sangat jelas.Udara sangatlah dingin dan di luar sangatlah berbahaya. Hadar hanya cemas, tapi Luna lagi-lagi tak melihatnya begitu. “Bolehkah aku mengkhawatirkanmu?” tanya Hadar.Luna menatap dalam Hadar. “Kematian.” Luna tersenyum paksa. “Haruskah kau melakukan hal yang tidak berguna lagi dalam hidupku?”Ucapan Luna menyakiti Hadar. Dia menatap cincin di tangannya dengan tatapan penuh kebencian sedangkan Luna mengalihkan pandangannya ke arah lain.“Kau mengacaukan nya lagi.”“Apa yang harus ku lakukan agar kau tetap menjadi satu-satunya kepercayaanmu?”“Penghakiman langit memang tidak turun. Tapi Eridamus masih berdiri.”Dendam itu lagi.“Aku akan berdiri disampingmu dan menghancurkan Eridamus.”“Memangnya kau bisa?”“Apakah aku sedang dipertany

    Last Updated : 2024-11-11
  • Ketika yang paling berkuasa bersama   Diciptakan

    Selamat membaca.Keesokan harinya Luna gemetaran, dia terbungkus oleh selimut tebal. Terbaring kaku di atas ranjang karena masuk angin kemarin malam.Luna terus bersin.“Ini lah sebabnya Anda di sebut sebagai Diversm tidak punya hati.” Vega mengatakannya dengan sangat indah, dia bahkan juga tersenyumTan. Tanpa tahu kalau Hadar yang sedang berada di belakangnya terlihat seperti akan membunuh Vega.Igel menelan salivanya kasar. “Menurutku ada kemajuan.” timpal Igel.“Kemajuan?”“Kau menahannya. Itu sudah cukup bagus.” Igel menjelaskan dengan singkat.Ini bukan jawaban yang sempurna, tapi cukup untuk meredakan amarah Hadar yang semakin sensitif pada Luna.Andro hanya diam memeriksa tubuh manusia Luna. Sedang Ella hanya mengawasi dengan tangan yang menyilang ke belakang, Horna mengawasi kediaman bersama para Taraka.“Yang ku lihat tuanku hanya mencoba untuk membunuh Luna.” Vega menambahi dengan dua Alis yang menyatu, menatap iba ke arah Luna.Bugh!Vega di keluarkan dari kamar karena Hada

    Last Updated : 2024-11-11
  • Ketika yang paling berkuasa bersama   Terus hancur

    Selamat membaca.Uhuk! Uhuk! Uhuk!Batuk Luna semakin parah darah merah kini berganti menjadi darah berwarna hitam pekat. Hadar terus memeluk Luna dan tak pernah membiarkannya seorang diri.Tetapi ini. “Sudah satu minggu, tapi kepingan waktu tidak pernah berhenti pecah. Kondisi mu semakin memburuk, kau, seperti akan mati.”“Aku tidak akan mati Hadar. Igel membuat aku memastikan kalau semuanya akan berubah dari sekarang.” Ucap Luna memberi alasan yang ke 99 kali selama seminggu terakhir.Kini dia tidak tahu lagi harus membuat alasan seperti apa untuk dapat meyakinkan Hadar.Hadar mengerutkan keningnya menatap Luna dari atas sampai bawah. “Sepertinya aku tidak berguna.” “Lalu apa kau akan membunuh dirimu sendiri?”“Jika kau mau, akan ku lakukan.”“Kalau begitu matiah Hadar!”“Apa kalian berdua masih bisa bercanda sekarang?” Igel membawa beberapa dokumen penting dalam keadaan kacau.Dia bahkan tak mengetuk pintu.“Kau mau mati lebih cepat?” Ancam Hadar saat menyadari keberadaan Igel.Ta

    Last Updated : 2024-11-15
  • Ketika yang paling berkuasa bersama   Yang tak terlihat!

    Selamat membaca.“Panah api itu? Dari mana asalnya?” Luna bertanya karena terlihat cukup cemas.Sementara yang lainnya tentu saja tidak mengetahui dari mana asal panah itu dan siapa yang mengarahkan nya tepat di depan kediaman Hadar.“Apakah ini semacam deklarasi perang?” Ella berucap dengan nada sinis seolah menantikan hari ini.Igel memastikan sumber namun saat Hadar menatap meminta kepastian. Igel menggelengkan kepalanya sebagai jawaban dan alis Luna menyatu dengan sempurna.Jika bukan bangsa Mimosa, manusia atau Bara. Lantas? Perbuatan siapakah itu?Panah api? Ayolah kepala Luna tidak sekuat itu menahan banyaknya hal yang harus ia pikirkan untuk satu hari saja.“Hadar Anda tidak boleh melibatkan Luna lebih jauh lagi!” Saran Horna merasa tak aman jika Luna terus terikat dengan Hadar.Tiba-tiba vas bunga dalam kediaman pecah semua.Pranggg!Cukup untuk membuat Horna menarik kembali kata-katanya.“Sebaiknya kau katakan itu saat hubunganku dan Luna tidak memiliki arti.”Amarah Hadar y

    Last Updated : 2024-11-18
  • Ketika yang paling berkuasa bersama   Pilihan terakhir waktu

    Selamat membaca.“Lepas!”“Aku melihatnya Luna, kepingan waktu yang tidak di lihat oleh orang lain!”Mata Luna melebar. “Sudah ku hilang lepas!” Luna mendorong Horna dengan kasar sambil memperbaiki bajunya.“Lalu kenapa?” Tantang Luna. “Kenapa heh?!” ulangnya sambil menyinggungkan senyuman sinisnya pada Luna. “Apa kewarasanmu kembali saat mengetahui kebenarannya?” tanya Luna tak kalah sinis. Dia tahu kalau cepat atau lambat kepingan paling buruknya juga pasti tak akan bisa ia sembunyikan tapi Luna tak menyangka kalau hanya Hornalah yang melihatnya. Ini semakin menyebalkan. “Bagaimana Horna, apakah dendamku terlalu berlebihan untuk ku jalankan?”Mata Horna melebar karena terkejut juga sedih. “Luna….”“Kau akan mengatakannya padanya. Memangnya apa yang akan berubah? Kutukan ini,” Luna menggelengkan kepalanya cepat. “Tidak-tidak, maksudku berkah ini. Bukankah sangat indah. Apa kau ingin memilikinya?!”“Luna kau sangat!”“Aku bisa memberikannya, juga bisa direbut secara paksa.”“Mengapa

    Last Updated : 2024-11-18
  • Ketika yang paling berkuasa bersama   Pelindung waktu

    Selamat membaca.Tidak peduli seberapa kuatnya Luna ingin lepas dari pelukan Hadar—pria itu tetap memeluk Luna seolah memberi tahu kalau dia sama sekali bukanlah orang yang harus Luna takuti disini.Pranggg!Ingatan lain keluar. Di mana waktu berhenti Bara dan Hadar memiliki hubungan yang jauh lebih dari sekadar atasan dan bawahan, mereka terlihat seperti kakak beradik yang saling melindungi, kadang tertawa kadang juga bertengkar karena perbedaan pendapat.“Lihatlah!” Luna berucap sambil memaksa Hadar untuk melihat siapa yang lebih pantas ia musuh dan jahui.Tanpa sadar air mata semua yang melihat jatuh, tapi tak ada yang mengomentari. Mereka semua hanya terdiam menahan semua rasa ingin tahu mereka.Lalu Hadar, dia menutup matanya rapat-rapat. Tak membiarkan Luna lepas dari pelukannya, meski Luna berulang kali meyakinkan Hadar untuk melihat ke arah waktu, memaksanya mengingat semua perbuatannya tetapi Hadar tetap kekeh untuk tak melihatnya. ***Setelah beberapa saat, Luna akhirnya bi

    Last Updated : 2024-11-19
  • Ketika yang paling berkuasa bersama   Dendam berakhir

    Selamat membaca Luna sedang tidur dalam posisi tubuh menghadap ke jendela, dia menyelimuti dirinya sendiri sampai menutupi kepalanya.Wush!Angin yang sangat kuat berhembus, membuat udara dingin masuk dan melempar selimut yang sedang Luna gunakan.Drap!Drap!Drap!Suara langkah mendekat, tapi Luna yang sadar tetap menutup matanya dengan paksa. “Apa kau akan tetap tidur?”Akhirnya dia kembali menjadi Hadar yang selalu menjadi bahaya bagi rencana Luna.“Luna!”Aura Hadar membuat tubuh Luna seakan remuk. Dia tak menahannya lagi—akhirnya Luna membuka matanya sambil terengah-entah.Kkekhh! Uhuk!Luna terbatuk darah, itu karena waktu pemulihannya sudah melewati batas yang ditentukan.Hadar yang melihat hanya diam dengan kepala yang tetap tegak menatap Luna dengan dingin.Rasanya dia ingin mati saja sekarang.“Hosh…apakah 7 pedang Chimera tidak bisa dimanfaatkan?” Luna lalu tertawa jahat. Menatap Hadar dengan tatapan menantang. “Apa gunanya aku menghancurkan waktu untuk membangkitkan kema

    Last Updated : 2024-11-20
  • Ketika yang paling berkuasa bersama   Jebakan hari itu

    Selamat membaca.Clara memejamkan matanya sambil menatap bunga-bunga di taman kota. Meski susah sangat malam akan tetapi Clara selalu menyukai bunga yang mekar saat malam tiba. Aromanya yang khas tanpa aroma lainnya membuat hatinya tenang.Tanpa ia sadari dua mobil sedang melaju di jalan yang berbeda, mengarah ke arahnya.Wush!Angin yang berhembus bersama dengan debu yang berterbangan membuat Clara yang sedang berjongkok bangkit, dia menoleh ke arah belakang di mana Bara datang bersama dengan Igel yang sedang mengaktifkan kemampuannya untuk melawan Bara.“Yang kau pikir akan berhasil malah menghancurkan segalanya. Bukankah kamu yang lebih pantas untuk disalahkan dari pada Luna?”Kerutan semakin terlihat jelas di dahi Igel, tangan pria itu mengepal dengan sempurna.Bara malah tersenyum. “Kau tidak berubah ya. Ku akui tekadmu itu.” terdiam selama beberapa saat, Bara menatap ke arah saudaranya itu. Lalu berkata, “ambillah dia dan jagalah dia dengan baik. Jangan biarkan dia terluka atau

    Last Updated : 2024-11-20

Latest chapter

  • Ketika yang paling berkuasa bersama   Kematian yang direngut (Tamat)

    Selamat membaca.Kain yang dibungkus asal pada tangan Luna lepas. Perlahan senyuman pada wajah Vega berubah saat melihat tiga cincin yang ada pada jari Luna yang terluka.Seperti bekas seseorang mencoba untuk melepasnya secara paksa. “Apa ini?” Vega bertanya sambil mengerutkan kedua keningnya pada Luna yang terlihat sedang menelan salivanya kasar.“Tunggu itu…”Igel mendekat, dia mengamati cincin yang coba Luna sembunyikan.“Ini bukan apa-apa. Igel, lepaskan tanganku.”“Kau menyakiti Lunaku.” Hadar berucap sambil mencengkram pergelangan tangan Igel. Ia menatap Igel seperti ingin membunuhnya saat ini juga.Hadar tahu kalau mereka sangat penasaran tapi itu membebani Luna. Dan Hadar tidak menyukainya.Igel yang takut menarik tangannya dari Luna. “Maafkan aku.”“Tidak apa-apa…” ucapan Hadar berhenti saat mata tajam itu menatap ke arah cincin yang ada di tangan Luna. “Boleh ku lepaskan?” tanya Hadar.Dengan cepat Luna menggelengkan kepalanya. Dan itu membuat reaksi yang lainnya terlihat sa

  • Ketika yang paling berkuasa bersama   Bukti waktu membencinya

    Selamat membaca.Menyadari adanya masalah. Luna buru-buru menutupi cincin yang ada pada jarinya dengan selimut agar Hadar tak mengetahuinya.Setelah hari yang panjang, Luna hampir kesulitan untuk melanjutkan tidurnya namun karena kelelahan. Dia tertidur dengan sendirinya, untungnya Hadar tak tidur dengannya semalam. Dan hanya berjaga sebentar saja.“Huh! Syukurlah.” Luna sangat bersyukur.Dia menatap ke arah jam kuno yang terpasang dekat pintu masuk kamar, sebelum melempar selimut dan bergegas ke kamar mandi.Di kamar mandi.“Sttt!” Luna merintih sakit.Darah perlahan menetes dari pergelangan tangannya. Karena ia tak berhati-hati dalam melangkah. Itu menjadi masalah besar bagi Luna. “Sial! Apa yang harus ku lakukan?” Panik. Luna memikirkan sebuah ide untuk menutupi pergelangan tangannya yang terkilir dan sedikit terluka.Buru-buru ia membuka lemari dan merobek beberapa pakaian guna membuat sarung tangan yang tidak akan dicurigai oleh mereka semua nantinya.“Menyebalkan.”“Apanya yang

  • Ketika yang paling berkuasa bersama   Terdampar di tempat yang salah?

    selamat membaca.Kehadiran bangsa Mimosa tentu saja menimbulkan pertanyaan besar bagi orang baru seperti Lerna—dia berpikir kalau kekuatan yang dikumpulkan oleh Hadar melebihi bantu sandungan juga pilar terkuat yang pernah diciptakan.Dalam hal ini. Mata Lerna tertuju pada Luna, satu-satunya orang yang mungkin menjadi dalang dalam semua ini.Kini ia bisa sedikit percaya pada semua yang ia lihat kala itu.Bangsa Mimosa muncul namun Hadar melihat pemimpin mereka. “Dimana…”“Maaf. Kami sedang berduka.”Mendengar itu Hadar tak bertanya lebih karena ia pasti sudah mengetahui dan membuat rencana untuk kelangsungan hidup bangsa mereka.Tetapi Hadar cukup senang karena mereka tetap datang seperti yang telah dikatakan sebelumnya. “Kami akan membantu mendapatkan Val. Sebagai gantinya, temukan orang-orang yang memegang pengawasan atas hutan ini.”Bangsa Mimosa yang bisa berubah wujud jelas bisa membantu untuk mengintai tanpa ada tahu.Mereka setuju. Dan kelihatannya Luna cukup senang akan bantua

  • Ketika yang paling berkuasa bersama   Dua Hydra

    Selamat membaca.Saat hari semakin malam. Diantara pohon-pohon, seorang pria melesat dengan sangat cepat ke area Villa. Di dekat pegunungan dia berhenti.“Aku hanya bisa mengantar kalian sampai disini.”Setelahnya dia kembali pergi.Luna menganggukan kepalanya sekali penuh hormat sebelum ia tersenyum pada Lerna yang terlihat sangat sedih, ketika melihat punggung Antares menjauh darinya.Tapi ini adalah pilihannya. Antares memilih untuk mengikuti perintah raja dan ratu dan Lerna memutuskan untuk mengikuti Luna. Karena ia tak ingin berakhir mengenaskan.Memang pada awalnya Lerna tak percaya pada Luna bahkan sejak awal mereka bertemu, Lerna tak begitu peduli tapi saat Luna memainkan perannya dia tidak ingin mengambil pilihan yang salah lagi.Kehadiran Luna pada perbatasan perlindungan membuat Igel memberi izin untuk melepas sebagian kekuatan.Sambil bergandengan tangan Luna membawa Lerna bersama dengannya. Dengan malu Lerna meraih tangan Luna.***Beberapa menit setelah Lerna bergabung.

  • Ketika yang paling berkuasa bersama   Tak pernah berhenti

    Selamat membaca.6 jam kemudian. Luna berbaring di atas tempat tidur, dia tidak pernah merasa sesakit dan selemah ini sebelumnya.Pipinya terus merona dan otaknya sepertinya sudah sangat kacau.Andro dan Horna, Igel menemani Luna, Clara membantu Luna minum dan Vega serta Ella menjaga pintu agar tetap tertutup.“Tulang mu patah, ku rasa kalian sudah bermain tanpa menggunakan otak dan kesadaran kalian.”“Ini berlebihan.” Clara meneguk salivanya kasar, dia berujar sambil menatap paha Luna. Sebelum tatapannya tertuju pada Igel. “Aku takut.”“Aku tak akan mematahkan tubuh mu, aku bukan Hadar.”Sementara mereka sangat serius, Luna malah tertawa dan itu membuat Vega dan Ella naik darah karena Luna terlalu bebas membiarkan Hadar. Mereka sangat lah marah. “Kami tahu emosi kalian sedang baik-baik saja tapi perhatikan tubuhmu.”Em. Sebenarnya Luna sudah meminta untuk berhenti pada Hadar, tapi Hadar tak membiarkannya berhenti dan akhirnya enam jam itu menjadi maut. Luna harus bersyukur karena ha

  • Ketika yang paling berkuasa bersama   Langit yang merindukan sentuhan!

    Selamat membaca.Ini adalah suatu keuntungan bagi Luna, karena Hadar selalu menuruti dan mengikuti apa yang ia mau.Dia cukup senang sekarang, sebuah senyuman manis merekah di sudut kedua bibirnya.Luna segera meraih gagang pintu jendela, akan tetapi senyumnya tiba-tiba saja menghilang saat ia merasakan tangan Hadar yang sedang melingkar pada pinggang rampingnya.Mendapati hal itu. Luna menoleh sedikit ke arah Hadar yang malah semakin memeluknya dengan erat. Dalam hati Luna berujar, “habis lah aku!” Sesalnya kemudian.Dia mencoba untuk tetap tenang. “Hadar?”“Hm?”“Apa kau sedang mencoba untuk menahanku?”“Tidak.”Jawaban yang masuk akal tapi. APA MAKSUDNYA INI?! Luna menghela nafasnya kasar dan Hadar juga mengikuti apa yang Luna lakukan. “Aku tidak boleh?” tanya Luna setengah memelas. Tahu kalau Hadar pada akhirnya tidak setuju dan hanya memancingnya untuk menggali kebenaran tanpa bertanya sedikit pun.Maaf kan dia Val. Dia terlalu percaya diri, meski saat ini Luna pasti akan berada

  • Ketika yang paling berkuasa bersama   Waktu yang salah

    Selamat membaca.Ini mungkin akan menjadi hari yang sulit bagi Luna. Pasalnya Hadar hanya diam saja, ini tidak berarti baik tapi juga tidak berarti buruk entah nama yang harus Luna rayakan.Hadar mendekat dengan segelas air yang ia sodorkan pada Luna yang malah menggigit bibir bawahnya cemas.Dia lalu menguatkan dirinya untuk bertanya. “Jadi hanya diam?” Mungkin seperti sebuah pertanyaan yang akan membakarnya.Hadar tersenyum. “Aku tak ingin menyakiti kamu dengan membentakmu, cobalah untuk mengerti kalau aku bukanlah ancaman sampai harus mendapatkan tatapan menyebalkanmu saat ini my Luna.” Elusan ringan mendarat pada dagu Luna.Wanita itu menatap Hadar yang terlihat santai naik ke atas ranjang sedang dia hanya menatap gelas air yang penuh di tangannya.Prang!Tiba-tiba gelas ditangan Luna terlepas dari tangan Luna—melayang selama beberapa saat sebelum membentuk tembok kamarnya.Sontak Luna menatap ke arah Hadar. “Jangan membuat aku cemburu pada segelas air!” Pria itu menangis sambil

  • Ketika yang paling berkuasa bersama   Rahasia Luna

    Selamat membaca.Saat semuanya berkumpul dan membuat semacam kelompok untuk saling berbagi cerita dan rahasia yang lucu, Luna justru m duduk diluar sambil mengawasi Clara dari jarak jauh.Dan dia benar. Clara memalingkan wajahnya dari Luna saat mata keduanya bertemu..Luna meyipitkan matanya. “Kau tidak boleh mencurigai Clara.” Seolah membaca pikiran Luna. Hadar menatap Clara yang membuat kebingungan dimata Luna.Dia benar. Mungkin Luna terlalu waspada pada salah satu orang yang berakhir sebagai temannya dan bukannya musuhnya.“Semakin dijelaskan semakin mengacaukan isi pikiranku.” “Pikiranmu bisa kacau?”Mereka berdua saling tatap. Luna lalu menganggukan kepalanya sebagai jawaban pada Hadar dengan tatapan yang cukup tajam.Tiba-tiba!BRUK!Krak!Prang!!!Igel jatuh dari atap menyambar meja kaca yang langsung hancur dibuatnya—mereka mengambil sikap waspada.Hadar menarik Luna kebelakangnya dan Ella serta yang lainnya mengakat pedang mereka bersiap untuk bertarung.“Ho. Kau ternyata

  • Ketika yang paling berkuasa bersama   Fatal

    Selamat membaca.Dari balik pohon-pohon, semak-semak tinggi beberapa bayangan terlihat bergerak, mengintai di tengah kesunyian sebelum meninggalkan daerah tersebut.Hujan sudah berhenti tetapi langit tetap mendung.“Apa pembicaraan kalian berjalan dengan lancar?” tanya Igel penasaran.Luna menatap ke arah belakang Igel seolah sedang mencari seseorang. “Clara ada dimana?”“Aku menyuruhnya untuk tidur siang.”“Kenapa kau tak menemani nya?”“Itu…” Luna mengangkat satu alisnya ke atas saat Igel spontan memegang pipinya yang artinya Clara merasakan bahaya saat bersama dengan Igel.Sangat menarik.Luna tersenyum. Hal itu membuat Igel merasa malu. “Jika kau hanya ingin mengejekku sebaiknya me,nying,kir,lah dari jalanku?”“Kau yang menyapaku lebih dulu. Ingat!” Luna mendengus kesal. “Ngomong-ngomong mengapa kalian seenaknya memanggil Hadar dengan namanya dan kadang dengan sebutan Tuan?”“Sulit mendapatkan kepercayaan pria itu. Jadi jika kami kesal dan terdesak memanggilnya dengan sopan dapat

DMCA.com Protection Status