Share

Bab 39. Bentrok!

Penulis: Fahira Khanza
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKU

PART 39

"Kamu mau pesan apa?"

"Kentang goreng saja sama jus alpukat."

Fahri mengangguk. Lalu, tangan kanan Fahri terangkat, sebagai kode kalau dirinya memanggil salah satu pelayan di cafe yang ia kunjungi.

Tak menunggu lama, sang pelayan datang. Ia menuliskan menu yang diminta oleh sang pelanggan.

Sembari menunggu makanan yang dipesan tiba, keduanya pun melakukan perbincangan ringan. Tak jarang, mereka sama-sama tertawa saat menceritakan masa-masa di waktu SMA.

"Silakan, Pak, Bu." Seorang pelayan membawa lalu memindahkan pesanan Fiona di meja yang ada di hadapannya.

Begitu semua berpindah, sang pelayan berpamitan untuk pergi.

"Dia tadi manggil aku Bu? Menang wajahku terlihat tua seperti ibu-ibu?"

"Enggak, siapa bilang kamu seperti ibu-ibu?"

"Lah tadi pelayan tadi memanggilku Bu."

"Kamu kan memang calon ibu untuk anak-anakku." Kal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Datang ke Rumahku    Bab 40. Perseteruan adik dan kakak

    KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUPART 40"Ayo aku antar." Datar Narendra berucap saat Yessi baru saja keluar dan menutup pintu kamar. "Apa sih, Mas? Aku bisa jalan sendiri. Nggak usah berlebihan gitu lah!" sungut Yessi. Gadis itu mendengkus. Benar-benar tak suka dengan sikap sang kakak yang seperti itu.Narendra tak banyak bicara, gegas ia mencekal pergelangan tangan sang adik lalu menariknya. "Lepaskan tanganku, Mas! Sakit!" pekik Yessi sembari berusaha melepaskan tangannya. Namun usahanya sia-sia. Semakin ia meronta, sang kakak semakin mempererat cekalan tangannya. Narendra tak menggubris, ia terus melangkah. "Sakit, Mas!" "Diam!" desis Narendra tanpa menoleh. Hingga pada akhirnya langkah keduanya terhenti saat sang ibu yang baru saja pulang dari mengantarkan pakaian ke loundri berhenti di depannya. "Kalian kenapa sih ribuuuutt saja terus! Rasanya kepala Ibu pengen pecah," gerutu sang ibu

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Datang ke Rumahku    Bab 41. Janji Manis

    KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKU PART 41Narendra memilih memalingkan wajahnya, menghindari tatapan sang adik yang seolah-olah sedang menuntut jawaban. "Jadi antar ke kampus atau aku turun di sini saja?" Narendra menghembuskan napas berat, setelahnya ia kembali menyalakan mesin mobil. Hingga akhirnya, tak berselang lama kendaraan roda empat itu mulai bergerak membelah jalan raya. Puluhan menit mobil itu menyusuri jalanan beraspal, akhirnya berhenti juga di depan sebuah gerbang kampus dimana gadis itu mencari ilmu. Tanpa meninggalkan satu patah kata pun atau hanya sekedar berpamitan, tangan gadis itu bergerak membuka pintu lalu ia keluar. Yessi melangkah pelan dengan kepala celingukan mencari dimana keberadaan sang kekasih. Hingga membuat langkah itu terjadi. Namun, tiba-tiba saja suara klakson mobil sang kakak membuat Yessi merasa kesal. "Bagai burung dalam sangkar, ck!" Tanpa menyempatkan diri menoleh, gadis itu bergegas melangkah masuk. Dan begitu ia melewati pint

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Datang ke Rumahku    Bab 42. Berhasil!

    KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUPART 41Tidurnya wanita itu terasa terganggu saat hangatnya sinar matahari menyentuh kulit wajahnya. Wanita yang masih terbaring di atas ranjang dengan sebuah selimut yang masih bertengger di atas tubuhnya menggeliat pelan. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, hingga akhirnya kedua kelopak mata itu terbuka dengan sempurna. Sejenak ia terdiam, mengumpulkan kesadaran yang sempat hilang. Lalu ia kembali menggeliat agar otot-otot di tubuhnya yang terasa kaku bisa melemas. "Sudah jam setengah delapan ternyata," lirihnya dengan suara serak– khas seorang yang baru saja bangun tidur– saat ia menoleh ke arah jam yang menggantung di dinding kamar. Dihembuskannya napas berat lalu ia segera bangkit dari pembaringan setelah menyibak selimut yang menghangatkan tubuhnya sejak semalam. Sejenak wanita berusia 27 tahun itu terduduk di tepi ranjang, hingga akhirnya ia bangkit berdiri lalu deng

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Datang ke Rumahku    Bab 43. Fiona bergerak!

    KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUPART 43Wanita yang merupakan pemilik butik itu tengah fokus membaca setiap laporan yang diberikan oleh Asisten Toko kepercayaannya. Ia membacanya dengan begitu teliti. Bahkan, ia sampai tak menyadari jika jarum jam sudah menunjukkan pukul 12 siang. Tok!Tok!Tok!"Masuk," titah Citra dengan pandangan yang masih saja terfokus pada layar laptop di hadapannya. Tak berselang lama, derit pintu terdengar seiring pintu yang mulai terbuka. Sekilas Citra melirik, melihat siapakah yang mendatangi ruangannya, dan pandangannya kembali tertuju ke arah layar laptop. "Ada apa, Han?" tanya Citra kepada Hani–sang Asisten Toko. "Mbak Citra mau dipesankan makanan apa? Sudah waktunya makan siang." "Apa saja, Han. Ini uangnya, sekalian belikan anak-anak ya." "Baik, Mbak."Citra mengambil dompetnya lalu mengeluarkan dua lembar uang pecahan seratus ribu

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Datang ke Rumahku    Bab 44. Narendra tak Berdaya!

    KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUPART 44"Maaf, tetap tidak bisa. Bu Fiona melarang anda untuk memasuki restoran. Tolong kerjasamanya, silakan pergi sebelum cara kasar saya lakukan." Kedua tangan Narendra mengepal, membuat buku-buku memutih. "–kau!""Silakan pergi sebelum cara kasar saya lakukan." Dengan nada penuh ancaman, lelaki itu berucap. Namun, secara tiba-tiba, kepalan tangan Narendra terangkat lalu ....Bug!Satu tinjuan Narendra layangkan pada wajah lelaki berperawakan sangar itu. Pukulan yang sangat kuat namun sama sekali tak berpengaruh. Lelaki itu hanya tersenyum sinis saat pukulan ia dapatkan. Bugh!Satu tinjuan kembali Narendra berikan. Namun kali ini di perut lelaki itu. Dan lagi-lagi, sama sekali tak membuat lelaki yang menghadang langkahnya terjatuh atau pun kesakitan. Justru tangan Narendra lah yang terasa panas dan nyeri. "Silakan pergi sebelum tangan ini kutonjokk

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Datang ke Rumahku    Bab 45. Kehancuran?

    KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUPART 45Narendra mencampakkan ponselnya begitu saja. Energi yang sempat hilang, terasa kembali. Gegas Narendra menyalakan mesin mobil lalu dipacunya dengan kecepatan tinggi. Emosi Narendra kini telah berada di puncak ubun-ubun dan siap untuk diledakkan. Narendra menginjak pedal gas hingga membuat mobil itu melaju kian kencang. Untung saja kondisi jalanan yang begitu lengang, membuat lelaki itu dengan bebasnya memacu kendaraannya. 45 menit waktu yang biasanya dibutuhkan olehnya dari restoran ke rumahnya, kini hanya 20 menit sudah sampai. Brak!Narendra menutup pintu mobil dengan kencang. Gegas ia berjalan dengan langkah panjang-panjang dan cepat masuk ke dalam rumah. Dan, begitu ia memasuki ruang keluarga, dilihatnya sang ibu yang tengah terduduk santai di depan televisi. "Yessi mana, Bu?" "Di kamar," jawab sang ibu. Lalu, tanpa memberikan respon a

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Datang ke Rumahku    Bab 46. Keadaan Memburuk!

    KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUPART 46Sinar matahari menerobos masuk melalui ventilasi udara. Lelaki yang baru saja memejamkan kedua netranya 4 jam yang lalu menggeliat, sebab hangatnya matahari menyentuh wajah dan mengganggu tidurnya. Semalam, kedua netra Narendra terus terjaga, memikirkan masalah yang mengancam keluarganya ditambah tubuhnya terasa begitu sakit dan nyeri, akibat seorang lelaki yang merupakan orang suruhan Fiona telah menghajarnya tanpa jeda. Ia baru bisa terlelap setelah jam menunjukkan pukul empat dini hari, saat adzan subuh akan berkumandang. Narendra mengerjapkan matanya beberapa kali, lalu ia kembali menggeliat untuk merenggangkan otot-otot di tubuhnya yang terasa begitu kaku. Saat menggerakkan tubuhnya, terlihat bibir yang dikedua sudutnya terdapat lebam biru meringis. Sebab, tulang-tulangnya yang terasa begitu remuk redam. "Sudah pagi," lirih Narendra begitu kedua matanya terbuka.Kemudian, ia

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Datang ke Rumahku    Bab 47. Kemarahan Narendra

    KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUPART 47"Yes, telepon dia!" Kali ini suara Narendra terdengar membentak. "Nomornya nggak aktif, Mas," jawab gadis itu dengan kepala yang terus menunduk. Ia tak cukup berani hanya untuk sekedar mengangkat kepala melhat wajah sang kakak memancarkan amarah."Nggak aktif?" Narendra mengulangi, dan gadis itu pun mengangguk patah-patah. "Sejak kapan?" "Sejak semalam. Sepertinya nomor Yessi diblokir." Tanpa sadar, kedua telapak tangan Narendra mulai mengepal kuat. Menciptakan buku-buku di tangannya memutih."Coba hubungi lewat akses sosial media yang lain." Gadis itu kembali menggeleng. "Diblokir semua?"Yessi mengangguk. Dan seketika, Narendra menghembuskan napasnya dengan berat seiring gemuruh di dalam dada mulai membuncah. "Kamu bilang ke bajingan itu soal video?" Lagi, Yessi mengangguk. "Oh, astaga ...." Narendra frustasi. Bahkan, ia sampai mengusapkan kedua telapak tangan ke wajahnya. "Bodoh sekali kamu, Yes! Tentu dia akan kabur, k

Bab terbaru

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Datang ke Rumahku    bab 77

    Bab 77Pikiran Narendra kacau balau sepanjang jalan pulang menuju rumahnya. Meski sudah putus asa, Narendra masih berharap menemukan Yessi. Barangkali adiknya ada di tepi jalan, merenung, ketakutan dan merasa sedih sendirian. Narendra menyetir sambil melihat ke arah trotoar sehingga dia tidak memperhatikan jalanan lagi. Hingga sebuah teriakan membuyarkan lamunannya. Narendra terkejut menyadari kalau dirinya telah menabrak sesuatu. Orang-orang menatap mobilnya dengan tatapan penghakiman.Gemetaran, Narendra memberanikan diri keluar. Dia sudah pasrah jika dipukuli. Pikirannya sudah kemana-mana. Ada darah menggenang dibawah sepatunya. "Berapa tahun hukuman penjara?" bisik Narendra pada dirinya sendiri. Sebuah kaki kecil muncul. Narendra menghela nafas lega. Ternyata dia tidak menabrak manusia. Hanya seekor kucing hitam yang tidak berhati-hati. Narendra mengambil jasad kucing yang kepalanya sudah remuk dan membawanya ke tepi jalan sebentar. Dia menggali lubang yang tidak terlalu dalam d

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Datang ke Rumahku    Bab 76

    Bab 76"Akhirnya." Tidak seperti biasanya, jam pulang menjadi sangat lama dan sangat ditunggu-tunggu oleh Narendra. Biasanya dia bekerja terlalu keras sampai tidak ingat kalau jam kerjanya sudah berakhir. Narendra menyampirkan jas kerja di lengan. Lengan baju disingsingkan sampai atas. Kancing atas yang tadinya rapi menjadi terbuka dan kemeja licin yang disetrika sedemikian rupa menjadi kusut masai.Narendra melajukan mobilnya dengan cepat. Urusan dengan Yessi belum selesai. Rumah lenggang ketika Narendra masuk ke dalam. Narendra berjalan pelan dan menengok ke dalam kamar dimana ibunya tertidur. Wanita itu sudah tidak berdaya lagi sehingga hari-harinya dihabiskannya dengan istirahat. Narendra kemudian berjalan menuju kamar Yessi. Pintu kamar itu sedikit terbuka. "Yes ...."Narendra memanggil dengan suara pelan. Meski ini kamar adiknya sendiri, tapi Narendra masih memiliki sopan santun untuk tidak masuk tanpa izin. Tidak ada jawaban. Narendra membuka pintu lebih lebar. Yessi tidak

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Datang ke Rumahku    Bab 75

    KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUPART 75Cukup lama Yessi berada di dalam. Dan saat ini keadaan gadis itu begitu menyedihkan, terduduk dengan tubuh bersandar pada dinding kamar. Tak hanya itu, air mata terus berlinangan dengan begitu derasnya. Sekuat tenaga, Yessi menahan bibir agar tak bersuara. Namun nihil, suara kecil berupa tangisan menelusup gendang telinga sang bidan dan Narendra. Sontak saja, dua manusia itu saling berpandangan sebelum keduanya serempak melangkah menuju ke arah pintu kamar mandi yang dalam keadaan tertutup sempurna. "Yes, buka pintunya!" Suara Narendra bergetar, menahan rasa khawatir yang luar biasa. Ia khawatir jika terjadi apa-apa pada sang adik yang berada di dalam sana. Ketukan pintu terus Narendra lakukan, hingga akhirnya terhenti saat terdengar sosok di dalam sana tengah berusaha memutar anak kunci. Detik kemudian, pintu kamar mandi perlahan terbuka. Hingga terlihatlah dengan jelas sosok Yessi dengan kepala yang menunduk dalam-dalam. "Suda

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Datang ke Rumahku    Bab 74

    KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUBab 74Narendra membuka mata ketika sinar matahari menyapa wajahnya. Ini rutinitas pagi yang dia benci. Matahari membangunkannya dengan silau yang membuatnya kesal. Berbeda dengan Fiona yang dulu berbisik lembut di telinga. Dengan suara serak yang seksi dan membuat bagian dari dirinya terbangun. "Ah, kenapa tiba-tiba ingat Fiona seperti ini?" gerutu Narendra dengan kesal.Narendra bangkit. Pria itu merentangkan kedua tangan, berusaha merenggangkan otot-otot yang terasa kaku pada tubuhnya. Dan sesekali Narendra menguap sebab rasa kantuk masih mendera. Sejenak Narendra terdiam, mengembalikan kesadarannya. Hingga beberapa menit kemudian lelaki itu bergegas turun dari ranjang lalu segera bersiap-siap untuk pergi ke tempatnya bekerja.Narendra berdiri di depan cermin, menyisir rambutnya agar terlihat rapi. Setelahnya, lelaki itu segera melangkah menuju kamar sang ibu sembari tangan kiri menenteng tas kerja."Narendra berangkat sekarang, Bu." N

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Datang ke Rumahku    Bab 73

    KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUPART 73Bab 73"Fahri, dengar. Meski kamu duda, kamu itu tampan dan mapan. Laki-laki single yang biasa diluaran sana pasti akan tersisih. Asal kamu tahu, Cantika itu sepertinya sudah menaruh hati sama kamu. Kamu tega menghancurkan perasaannya?""Dan Mama tega menghancurkan perasaan aku?" Fahri balas bertanya dengan jengah. Fahri menoleh ke belakang. Putrinya masih terlelap sempurna. Tampak wajahnya yang damai membuat Fahri terharu. Sebagai seorang ayah, dia tahu apa yang putrinya butuhkan. Seorang ibu yang mencintainya dan mencintai Fahri. "Coba kamu pikir lagi. Mana ada wanita yang mau sama duda? Apa Cantika membahas status kamu kemarin? Tidak, kan? Kalau kamu dengan wanita lain, merela pasti akan menguliti semua masa lalu kamu hidup-hidup. Coba kamu pikirkan ulang, Fahri!"Beberapa kali sang mama meninggikan suaranya, begitu pun juga dengan Fahri yang menebalkan telinga. "Keputusanku sudah bulat. Aku tetap memilih Fiona. Sebentar lagi d

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Datang ke Rumahku    Bab 72

    KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUPART 72Saat Fiona sedang menikmati makan malamnya, ponselnya kembali bergetar. Awalnya Fiona mengabaikan getaran di ponselnya dan memilih fokus pada makanan yang ada di depannya."Pasti dari Narendra lagi." Fiona terus melanjutkan makan malam. Namun ketenangan makannya hilang akibat getar ponsel yang terus menerus menimbulkan berisik yang menganggu. Namun, meski awalnya berniat untuk mengabaikannya, pada akhirnya Fiona mengambil ponselnya dengan bersungut. Ketika wanita itu siap mengeluarkan omelan, Fiona terkesiap sebab nama pemanggil bukan Narendra, melainkan Citra."Kamu dimana, Mbak Fiona? Aku di depan rumahmu, nih. Tapi kok kayaknya nggak ada orang ya."Fiona menatap sekeliling. Memastikan tempat dimana dia berada sekarang. Fiona menyebut nama sebuah coffe shop. "Kamu tunggu saja aku pulang. Sebentar lagi aku selesai makan.""Tidak usah. Biar aku yang menyusul Mbak Fiona ke sana."Klik! Panggilan dimatikan sepihak. Fiona tidak mau a

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Datang ke Rumahku    Bab 71

    KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUPART 71"Apa maksudmu maling? Suamimu tidak mencintaimu dan memilih mencintaiku karena kau membosankan! Kau adalah wanita paling payah yang pernah dia temui dan dia menyesal menghabiskan bertahun-tahun hidupnya tinggal seatap denganmu!"Hinaan singkat Fiona pada Aruni rupanya berpengaruh besar. Seseorang yang mendapat tempat tidak akan membuat pengakuan secara paksa seperti yang Aruni lakukan. "Oh, ya? Apa itu yang Narendra katakan padamu? Pengkhianat itu .... Aku tidak peduli apapun yang dia katakan padamu, Aruni. Dia bahkan pulang menemuiku setelah mencumbumu. Selama beberapa waktu, kau hanya menjadi cadangan dan simpanan untuknya. Apa ini yang kau banggakan?"Fiona menampar telak Aruni dengan kata-katanya. Beruntung sekali dia bisa mengandalikan diri. Bercerai dengan Narendra membuat Fiona menyadari tidak ada yang bisa dia genggam jika sesuatu itu ingin pergi termasuk suaminya. Hati Fiona hancur. Bahkan lebur seperti kertas yang terenda

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Datang ke Rumahku    Bab 70

    KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUPART 70"Kalau aku hanya ingin sekedar berkenalan dan pura-pura menerima, bukankah aku sama saja memberikan harapan pada wanita itu? Sedangkan aku tak ingin kehilangan Fiona untuk yang kedua kali." Batin Fahri berkecamuk. Bagian dalam dirinya meronta, memaksa mukulnya berkata tidak. Namun wajah memelas sang Mama membuat Fahri luluh. Bahkan hanya dengan dua buah tatapan bola mata bening itu, Fahri sudah meleleh dan langsung bertekuk lutut."Baiklah."Meski terpaksa, Fahri akhirnya memaksakan dirinya untuk mengikuti kemauan sang mama. Sebuah senyuman terukir di wajah wanita yang menjadi cinta pertamanya itu. Fahri merasa lega. Setidaknya dia tidak membuat mamanya sakit hati untuk saat ini. Fahri masuk ke dalam rumah diikuti sang Mama. Cantika masih duduk di posisinya. Wanita itu tampaknya tidak terganggu sama sekali dengan penolakan Fahri tadi. Ia bahkan memberikan senyum termanis pada Fahri yang sayangnya tidak membuat Fahri terpana."Duduk

  • Ketika Selingkuhan Suamiku Datang ke Rumahku    Bab 69

    KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUPART 39"Ma–maafkan aku, Fi. Aku sama sekali tidak bermaksud membuat kamu tersinggung."Fahri merasa bersalah. Dia merutuk dirinya. Seharusnya dia dapat mengendalikan diri. Fiona memang cantik dan lembut. Pesonanya memang mampu membius kaum adam. Namun ini bukan saat yang tepat.Fahri hanya bisa menunggu kemarahn Fiona. Dia mendongak dan menemukan kalau Fiona tidak bereaksi seperti yang dia bayangkan. Dan detik kemudian, Fiona menggelengkan kepala sembari tersenyum."Aku tahu kamu bercanda, dan aku tidak tersinggung, Pak Pengacara," ucap Fiona.Fahri tertawa sumbang. Dia bersyukur karena Fiona menyelamatkan situasinya di detik terakhir. Sebuah gurauan membuat kecanggungan yang sempat tercipta mencair."Terima kasih sudah menjadi sosok yang pengertian." Fahri tidak bisa melepas wajah Fiona dalam cengkraman tatapannya. Dia seolah ingin mengunci Fiona dalam matanya dan mengurungnya di dalam sana agar setiap saat dia bisa melihat kecantikan ya

DMCA.com Protection Status