Share

Bab 3

Penulis: Ashana
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-07 10:39:22
Aku mengingat sebuah memori dari kehidupan sebelumnya. Ketika aku baru menikah dengan Zayden, dia pernah mabuk. Aku memapahnya ke kamar dan menasihatinya untuk mengurangi konsumsi alkohol. Namun, dia malah langsung murka dan mendorongku hingga aku terjatuh ke lantai.

Kepalaku langsung terbentur keramik dan berdarah. Aku pun berseru kesakitan ketika melihat darah yang melumuri tanganku.

Setelah melihat keadaanku, Zayden hanya menatapku dalam dingin dan berkata, “Sakit? Baguslah kalau begitu. Waktu meninggal, Caitlyn pasti jauh lebih menderita dari kamu. Dia sudah meninggal! Kalau bukan karena menyelamatkanmu, mana mungkin dia tenggelam! Raina, ini semua gara-gara kamu!”

Aku sangat tercengang dan menatapnya dengan ekspresi tidak percaya. Hatiku juga berangsur-angsur mendingin. Aku tidak percaya kata-kata itu bisa keluar dari mulutnya.

Setelah sekian lama, aku baru berujar, “Zayden, yang tenggelamkan kapal pesiar itu musuhmu! Yang suruh aku naik ke perahu penyelamat itu juga kamu! Sekarang, kamu malah salahkan aku? Apa kamu nggak rasa itu sangat lucu?”

Begitu mendengar ucapanku, ekspresi Zayden menjadi makin dingin.

“Raina, aku nggak pernah setujui pernikahan ini dari awal. Kalau bukan karena kamu bilang ke Nenek bahwa kamu menyukaiku, mana mungkin aku dipaksa menikahimu!”

“Hahaha!” Aku pun tertawa sambil menatap Zayden, lalu melanjutkan, “Jadi, maksudmu, ini semua gara-gara aku? Zayden, kamu bukannya salahkan musuhmu atau keluargamu yang kasih kamu tekanan, malah salahkan aku? Otakmu benar-benar bermasalah!”

Seusai berbicara, aku pun keluar dari kamar dan naik taksi ke rumah sakit untuk menangani lukaku. Sejak saat itu, hubungan kami pun menjadi sangat dingin. Sejak saat itu pula, aku tidak lagi mengalah padanya.

Sekarang, orang asing di hadapanku malah khawatir aku kesakitan dan memperlakukanku dengan lembut. Mataku tiba-tiba berkaca-kaca. Aku pun buru-buru memalingkan wajah dan menarik napas dalam-dalam untuk menekan rasa ingin menangis.

“Terima kasih.”

Christian menatapku dan menjawab sambil tersenyum cerah, “Sama-sama.”

“Pak Christian, apa kamu ada di dalam?”

Tiba-tiba, terdengar suara seseorang dari luar pintu. Kemudian, terlihat seorang pria berkacamata berbingkai hitam dan mengenakan piama berdiri di pintu. Dia menatapku dan bertanya, “Tadi, kamu telepon bilang ada yang jatuh ke air. Apa itu nona ini?”

Christian mengangguk, lalu menoleh ke arahku. “Dia ini dokter kapal ini. Biarkan saja dia periksa kamu dulu.”

Aku pun mengangguk.

Kemudian, Christian menyingkir ke samping dan membiarkan Anthony masuk. Anthony berjalan ke sisiku dan memeriksaku secara sederhana. Dia juga menanyakan beberapa pertanyaan dan mengetahui bahwa aku tidak terluka, hanya berenang terlalu lama.

Setelah itu, Anthony pun berdiri dan berkata pada Christian, “Nona Rania baik-baik saja. Hanya saja, dia terombang-ambing kelamaan di laut, makanya tenaganya terkuras habis. Dia akan pulih setelah beristirahat dengan baik.”

Christian mengangguk, lalu mengantar Anthony keluar. Saat tiba di depan pintu, kedua orang itu juga membisikkan sesuatu. Aku memanfaatkan kesempatan saat mereka berbicara untuk melirik ke luar. Seiring dengan hujan yang turun makin deras, yang terlihat di permukaan laut hanyalah kegelapan yang tak berujung.

Aku merasa lumayan bersyukur.

Saat mengalihkan kembali pandanganku ke pintu, Christian sudah kembali dan berkata dengan lembut, "Sebentar lagi, kapal akan menepi. Kamu tinggal di mana? Aku antar kamu pulang, ya?”

Mungkin karena merasa egois, aku tiba-tiba tidak ingin pulang. Lagi pula, orang tuaku juga lebih sering tidak ada di rumah. Meskipun pulang, aku belum tentu bertemu mereka. Selain itu, dinilai dari tingkat kepedulian mereka terhadapku, mereka juga tidak akan menanyakan apa-apa walaupun aku tidak pulang selama sebulan.

Mengenai Zayden, kami mati bersama di kehidupan sebelumnya. Sekarang, aku sudah terlahir kembali. Dia seharusnya juga sudah terlahir kembali dan hanya sibuk memikirkan cara untuk bersama Caitlyn.

Di kehidupan sebelumnya, selama 5 tahun pernikahan kami, dia tidak pernah membawaku ke acara apa pun dan tidak pernah tidur sekamar denganku. Dia bahkan mengambil alih perusahaan keluargaku dan mengurangi biaya hidupku. Setiap kali orang bertanya tentang aku, dia hanya akan menghinaku sehingga aku menjadi lelucon di komunitas kelas atas.

Di kehidupan ini, biarkan saja Zayden dan Caitlyn hidup bersama selamanya.

Oleh karena itu, aku menatap Christian dan memohon, “Aku nggak punya tempat tujuan. Bisa nggak kamu tampung aku beberapa hari?”

Berhubung Christian tidak menunjukkan reaksi apa pun, aku hanya bisa menarik ujung pakaiannya dan menatapnya dengan tampang memelas.

Jika aku tidak salah ingat, Christian seharusnya adalah putra Keluarga Kurniadi. Di kehidupan sebelumnya, dia adalah satu-satunya orang yang pernah membantuku ketika aku hendak bercerai. Dalam 2 kehidupan ini, Christian sudah menyelamatkanku. Dia seharusnya bukanlah orang jahat.

Melihat tampang memelasku, dia tiba-tiba menunduk, lalu menatapku dengan tatapan yang membara?

“Aku bukan orang baik. Kalau mau ikut aku, kamu harus bayar harganya.”

Mungkin karena jarak kami yang tiba-tiba terlalu dekat, aku bahkan bisa mencium aroma mint dari tubuhnya. Aroma itu sangat harum sampai aku merasa agak mabuk.

“Oke, kamu boleh minta apa pun.”

“Serius?

“Tentu saja!”

Aku menatapnya dengan tegas, sedangkan dia malah tiba-tiba tertawa. Namun, kapal ini akhirnya menepi. Berhubung terombang-ambing terlalu lama di dalam laut, aku sudah mulai demam ringan. Ketika Christian menggendongku keluar dari kapal, tiba-tiba terdengar suara familier seseorang.

“Raina? Itu benar-benar kamu?”

Itu adalah suara Zayden. Dia sedang membentuk tim penyelamatan bersama polisi. Begitu melihat kemunculanku, dia tiba-tiba berlari ke arahku dan menatapku dengan penuh perhatian.

“Raina, kamu baik-baik saja?”

Aku menyuruh Christian menurunkan aku, lalu menatapnya dan bertanya balik, “Menurutmu, aku kelihatan baik-baik saja?”

Bab terkait

  • Ketika Kapal Tenggelam, ⁠Tunanganku Menolong Cinta Pertamanya   Bab 4

    Zayden menatapku dalam diam. Sementara itu, Caitlyn berjalan keluar dari belakangnya, lalu melirik Christian di belakangku dan langsung bertanya, “Raina, kamu naik kapalnya? Tapi, waktu kecelakaan kita, nggak ada kapal lain di sekitar. Lingkungan di sekeliling juga gelap banget. Kok kamu bisa selamat?”Aku merasa sangat bingung. Apa maksud Caitlyn?“Lagian, meski kamu punya perjanjian nikah sama Zayden, keluarga kalian sama-sama bersaing untuk dapatkan proyek Kota Arlins. Kamu bukan penanggung jawab Keluarga Jusman, kamu tentu saja nggak perlu hadir di tender. Tapi, Zayden itu perwakilan Keluarga Carson. Kejadian ini malah terjadi di saat-saat kritis kayak begini. Raina, apa benar ini cuma kebetulan? Atau ini mungkin perbuatan yang disengajakan?”Apa maksud Caitlyn? Dia merasa aku yang sengaja tenggelamkan kapal pesiar? Aku benar-benar bersimpati pada Caitlyn atas kejadian yang menimpanya di kehidupan lalu. Namun, itu tidak berarti aku akan membiarkannya asal memfitnahku.Terlebih lag

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Ketika Kapal Tenggelam, ⁠Tunanganku Menolong Cinta Pertamanya   Bab 5

    Saat masih kecil, aku pernah sengaja tidak lulus ujian atau bertengkar dengan orang demi bertemu dengan orang tuaku. Bagaimanapun juga, mereka baru bisa muncul dengan cara seperti ini dan memberiku sedikit kasih sayang.Setelahnya, aku tidak lagi menantikan apa-apa. Aku akan membeli hadiah untuk diriku sendiri di hari ulang tahunku untuk merayakan usiaku yang bertambah dewasa. Pada saat rapat orang tua di sekolah, aku langsung memberi nomor ponsel orang tuaku kepada guru supaya mereka bisa langsung menghubungi mereka jika memerlukan apa-apa.Aku tumbuh besar dalam kesepian sampai aku bertemu dengan Zayden. Berhubung orang tuaku tidak pernah muncul di sekolah, muncul rumor bahwa aku adalah anak haram yang tidak memiliki orang tua. Pada jam pulang sekolah hari itu, ada sekelompok orang yang tiba-tiba menghentikanku dan memintaku menyerahkan semua biaya hidupku. Zayden pun muncul dan menghentikan tinju yang hampir mengenai tubuhku, lalu mengadang di hadapanku sambil menatap orang-orang y

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Ketika Kapal Tenggelam, ⁠Tunanganku Menolong Cinta Pertamanya   Bab 6

    Begitu aku tiba di rumah, orang tuaku sudah menungguku di ruang tamu. Sebelum aku sempat berbicara, mereka sudah terlebih dahulu menyalahkanku.Ayahku terlebih dahulu berkata, “Aku sudah dengar insiden hari ini dari Zayden. Kamu benar-benar buat aku kecewa. Itu laut yang bisa membunuhmu kapan saja, tapi kamu malah suruh Zayden selamatkan orang lain dulu!”Ibuku juga buru-buru menambahkan, “Kalau kamu begitu gegabah, mana bisa kami serahkan perusahaan padamu dengan tenang! Kamu masih kekanak-kanakan banget!”Mereka meragukan aku, makanya mereka menyerahkan perusahaan kepada Zayden. Mereka bahkan memutuskan biaya hidupku demi membuatku menuruti kata-kata mereka.“Berhubung begitu, sebaiknya kamu lebih cepat menikah. Dengan begitu, kamu bisa jadi istri orang kaya dengan tenang.”“Aku nggak akan nikah sama Zayden! Pokoknya, aku nggak setuju sama pernikahan ini!” ujarku dengan tegas sambil menatap mereka. Kemudian, aku melanjutkan, “Aku pulang karena memang mau sampaikan keputusanku ini pad

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Ketika Kapal Tenggelam, ⁠Tunanganku Menolong Cinta Pertamanya   Bab 7

    Hanya saja, aku tidak menyangka Zayden akan mengejarku. Kebetulan, mobil Christian sudah diparkir di depan pintu. Aku tidak ingin meladeni Zayden lagi dan segera berkata, “Pacarku sudah datang menjemputku. Aku pamit dulu.”Zayden pun mengejek, “Raina, kamu yakin mau pacaran sama pria kayak dia?”“Kalau nggak? Pacaran sama orang nggak setia dan nggak pernah merasa dirinya salah sepertimu?”Berhubung aku sama sekali tidak peduli padanya, Zayden pun menarik pergelangan tanganku dan berkata, “Raina, dengar dulu penjelasanku ....”Melihat aku meringis kesakitan, Christian segera turun dari mobil dan meninju wajah Zayden. Kemudian, dia menarikku ke belakangnya dan berseru, “Jauhi dia!”Begitu naik ke mobil Christian dan melihat sebuah hiasan yang familier, aku pun berseru terkejut, “Bukannya ini hadiah yang kuberikan untuk teman online-ku?”“Bukan?” Wajah dan telinga Christian langsung memerah.Memori sebelum aku meninggal tiba-tiba melintasi benakku ....Ketika SMA, aku benar-benar merasa k

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Ketika Kapal Tenggelam, ⁠Tunanganku Menolong Cinta Pertamanya   Bab 8

    Aku bangkit dari tempat dudukku dan ingin langsung mengabaikan Caitlyn. Namun, dia malah mengadang di hadapanku.“Raina, aku mohon. Kamu nggak boleh hancurkan dia.”Aku bersaing dengannya secara adil. Kenapa dia malah menuduhku menghancurkan Zayden? Caitlyn benar-benar tidak tahu malu.Aku membungkuk dan menunduk untuk menatapnya. “Caitlyn, kalau kasihan padanya, ambil saja uang keluargamu untuk membantunya. Meski keluargamu nggak sekaya keluarga kami, kamu seharusnya masih mampu keluarkan uang untuk membantunya dapatkan proyek ini, ‘kan?”Seusai berbicara, aku langsung pergi. Aku benar-benar tidak ingin lanjut terlibat dengan wanita bodoh itu.Dalam beberapa hari selanjutnya, aku menyibukkan diri dalam mempersiapkan tender proyek ini. Aku tidak mengikuti perkembangan Zayden dan Caitlyn. Kemudian, aku tiba-tiba teringat bahwa aku sudah lama tidak bertemu dengan Christian.Oleh karena itu, aku langsung memilih sebuah mobil dari garasi dan melaju ke rumah Christian. Tidak ada orang di r

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Ketika Kapal Tenggelam, ⁠Tunanganku Menolong Cinta Pertamanya   Bab 1

    “Raina, naik dulu.”Saat menyadari diriku terlahir kembali, kapal pesiar yang kami tumpangi sudah mulai terendam air. Sementara itu, hanya tersisa 2 tempat di perahu penyelamat. Di antara kami bertiga, hanya Zayden yang bisa mengemudikan kapal. Jadi, dia harus menjadi salah satu orang yang naik ke perahu penyelamat itu.Setelah berpikir keras, Zayden akhirnya mengulurkan tangannya padaku. Namun, aku malah mundur selangkah, lalu menolak permintaan Zayden dengan tegas.“Zayden, kamu tolong saja dulu Caitlyn.”Di kehidupan ini, aku tidak mau menanggung tuduhan ada orang yang mati karena diriku.Setelah mendengar ucapanku, Zayden sepertinya merasa sangat lega. Selain menarik napas lega, kerutan di keningnya juga menghilang. Kemudian, dia langsung menggenggam tangan Citlyn dan naik ke perahu penyelamat.“Raina, kamu itu tunanganku. Aku seharusnya menolongmu dulu. Berhubung kamu menyuruhku menolong Caitlyn dulu, kamu tunggu saja. Aku pasti akan kembali untuk menolongmu. Tunggu aku.”Seusai b

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Ketika Kapal Tenggelam, ⁠Tunanganku Menolong Cinta Pertamanya   Bab 2

    Sampai sosok Zayden dan Caitlyn sepenuhnya hilang, aku baru buru-buru memikirkan cara untuk menyelamatkan diri. Meskipun kapal pesiar ini sudah terendam air, masih ada banyak barang dalam kapal yang masih bisa digunakan.Melihat genangan air yang makin dalam, aku buru-buru berjalan ke dalam kapal pesiar dan mencari ban pelampung serta baju pelampung. Di kehidupan sebelumnya, aku tidak bisa berenang tetapi ingin bermain di tepi pantai. Oleh karena itu, aku sudah terlebih dahulu menyiapkan beberapa ban pelampung. Sekarang, ban pelampung itu akhirnya terpakai juga.Setelah menemukan semua ban pelampung itu, aku mengenakan baju pelampung dengan tergesa-gesa, lalu mengisi udara di ban pelampung dan memakainya. Aku juga mengambil beberapa bungkus cokelat dan air mineral yang tersisa.Pada saat kapal sepenuhnya tenggelam, aku menarik napas dalam-dalam dan mulai berenang ke arah tepi pantai. Meskipun ini adalah kawasan laut dalam, ada banyak nelayan yang sering mengunjungi tempat ini. Jadi, te

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07

Bab terbaru

  • Ketika Kapal Tenggelam, ⁠Tunanganku Menolong Cinta Pertamanya   Bab 8

    Aku bangkit dari tempat dudukku dan ingin langsung mengabaikan Caitlyn. Namun, dia malah mengadang di hadapanku.“Raina, aku mohon. Kamu nggak boleh hancurkan dia.”Aku bersaing dengannya secara adil. Kenapa dia malah menuduhku menghancurkan Zayden? Caitlyn benar-benar tidak tahu malu.Aku membungkuk dan menunduk untuk menatapnya. “Caitlyn, kalau kasihan padanya, ambil saja uang keluargamu untuk membantunya. Meski keluargamu nggak sekaya keluarga kami, kamu seharusnya masih mampu keluarkan uang untuk membantunya dapatkan proyek ini, ‘kan?”Seusai berbicara, aku langsung pergi. Aku benar-benar tidak ingin lanjut terlibat dengan wanita bodoh itu.Dalam beberapa hari selanjutnya, aku menyibukkan diri dalam mempersiapkan tender proyek ini. Aku tidak mengikuti perkembangan Zayden dan Caitlyn. Kemudian, aku tiba-tiba teringat bahwa aku sudah lama tidak bertemu dengan Christian.Oleh karena itu, aku langsung memilih sebuah mobil dari garasi dan melaju ke rumah Christian. Tidak ada orang di r

  • Ketika Kapal Tenggelam, ⁠Tunanganku Menolong Cinta Pertamanya   Bab 7

    Hanya saja, aku tidak menyangka Zayden akan mengejarku. Kebetulan, mobil Christian sudah diparkir di depan pintu. Aku tidak ingin meladeni Zayden lagi dan segera berkata, “Pacarku sudah datang menjemputku. Aku pamit dulu.”Zayden pun mengejek, “Raina, kamu yakin mau pacaran sama pria kayak dia?”“Kalau nggak? Pacaran sama orang nggak setia dan nggak pernah merasa dirinya salah sepertimu?”Berhubung aku sama sekali tidak peduli padanya, Zayden pun menarik pergelangan tanganku dan berkata, “Raina, dengar dulu penjelasanku ....”Melihat aku meringis kesakitan, Christian segera turun dari mobil dan meninju wajah Zayden. Kemudian, dia menarikku ke belakangnya dan berseru, “Jauhi dia!”Begitu naik ke mobil Christian dan melihat sebuah hiasan yang familier, aku pun berseru terkejut, “Bukannya ini hadiah yang kuberikan untuk teman online-ku?”“Bukan?” Wajah dan telinga Christian langsung memerah.Memori sebelum aku meninggal tiba-tiba melintasi benakku ....Ketika SMA, aku benar-benar merasa k

  • Ketika Kapal Tenggelam, ⁠Tunanganku Menolong Cinta Pertamanya   Bab 6

    Begitu aku tiba di rumah, orang tuaku sudah menungguku di ruang tamu. Sebelum aku sempat berbicara, mereka sudah terlebih dahulu menyalahkanku.Ayahku terlebih dahulu berkata, “Aku sudah dengar insiden hari ini dari Zayden. Kamu benar-benar buat aku kecewa. Itu laut yang bisa membunuhmu kapan saja, tapi kamu malah suruh Zayden selamatkan orang lain dulu!”Ibuku juga buru-buru menambahkan, “Kalau kamu begitu gegabah, mana bisa kami serahkan perusahaan padamu dengan tenang! Kamu masih kekanak-kanakan banget!”Mereka meragukan aku, makanya mereka menyerahkan perusahaan kepada Zayden. Mereka bahkan memutuskan biaya hidupku demi membuatku menuruti kata-kata mereka.“Berhubung begitu, sebaiknya kamu lebih cepat menikah. Dengan begitu, kamu bisa jadi istri orang kaya dengan tenang.”“Aku nggak akan nikah sama Zayden! Pokoknya, aku nggak setuju sama pernikahan ini!” ujarku dengan tegas sambil menatap mereka. Kemudian, aku melanjutkan, “Aku pulang karena memang mau sampaikan keputusanku ini pad

  • Ketika Kapal Tenggelam, ⁠Tunanganku Menolong Cinta Pertamanya   Bab 5

    Saat masih kecil, aku pernah sengaja tidak lulus ujian atau bertengkar dengan orang demi bertemu dengan orang tuaku. Bagaimanapun juga, mereka baru bisa muncul dengan cara seperti ini dan memberiku sedikit kasih sayang.Setelahnya, aku tidak lagi menantikan apa-apa. Aku akan membeli hadiah untuk diriku sendiri di hari ulang tahunku untuk merayakan usiaku yang bertambah dewasa. Pada saat rapat orang tua di sekolah, aku langsung memberi nomor ponsel orang tuaku kepada guru supaya mereka bisa langsung menghubungi mereka jika memerlukan apa-apa.Aku tumbuh besar dalam kesepian sampai aku bertemu dengan Zayden. Berhubung orang tuaku tidak pernah muncul di sekolah, muncul rumor bahwa aku adalah anak haram yang tidak memiliki orang tua. Pada jam pulang sekolah hari itu, ada sekelompok orang yang tiba-tiba menghentikanku dan memintaku menyerahkan semua biaya hidupku. Zayden pun muncul dan menghentikan tinju yang hampir mengenai tubuhku, lalu mengadang di hadapanku sambil menatap orang-orang y

  • Ketika Kapal Tenggelam, ⁠Tunanganku Menolong Cinta Pertamanya   Bab 4

    Zayden menatapku dalam diam. Sementara itu, Caitlyn berjalan keluar dari belakangnya, lalu melirik Christian di belakangku dan langsung bertanya, “Raina, kamu naik kapalnya? Tapi, waktu kecelakaan kita, nggak ada kapal lain di sekitar. Lingkungan di sekeliling juga gelap banget. Kok kamu bisa selamat?”Aku merasa sangat bingung. Apa maksud Caitlyn?“Lagian, meski kamu punya perjanjian nikah sama Zayden, keluarga kalian sama-sama bersaing untuk dapatkan proyek Kota Arlins. Kamu bukan penanggung jawab Keluarga Jusman, kamu tentu saja nggak perlu hadir di tender. Tapi, Zayden itu perwakilan Keluarga Carson. Kejadian ini malah terjadi di saat-saat kritis kayak begini. Raina, apa benar ini cuma kebetulan? Atau ini mungkin perbuatan yang disengajakan?”Apa maksud Caitlyn? Dia merasa aku yang sengaja tenggelamkan kapal pesiar? Aku benar-benar bersimpati pada Caitlyn atas kejadian yang menimpanya di kehidupan lalu. Namun, itu tidak berarti aku akan membiarkannya asal memfitnahku.Terlebih lag

  • Ketika Kapal Tenggelam, ⁠Tunanganku Menolong Cinta Pertamanya   Bab 3

    Aku mengingat sebuah memori dari kehidupan sebelumnya. Ketika aku baru menikah dengan Zayden, dia pernah mabuk. Aku memapahnya ke kamar dan menasihatinya untuk mengurangi konsumsi alkohol. Namun, dia malah langsung murka dan mendorongku hingga aku terjatuh ke lantai. Kepalaku langsung terbentur keramik dan berdarah. Aku pun berseru kesakitan ketika melihat darah yang melumuri tanganku.Setelah melihat keadaanku, Zayden hanya menatapku dalam dingin dan berkata, “Sakit? Baguslah kalau begitu. Waktu meninggal, Caitlyn pasti jauh lebih menderita dari kamu. Dia sudah meninggal! Kalau bukan karena menyelamatkanmu, mana mungkin dia tenggelam! Raina, ini semua gara-gara kamu!”Aku sangat tercengang dan menatapnya dengan ekspresi tidak percaya. Hatiku juga berangsur-angsur mendingin. Aku tidak percaya kata-kata itu bisa keluar dari mulutnya.Setelah sekian lama, aku baru berujar, “Zayden, yang tenggelamkan kapal pesiar itu musuhmu! Yang suruh aku naik ke perahu penyelamat itu juga kamu! Sekara

  • Ketika Kapal Tenggelam, ⁠Tunanganku Menolong Cinta Pertamanya   Bab 2

    Sampai sosok Zayden dan Caitlyn sepenuhnya hilang, aku baru buru-buru memikirkan cara untuk menyelamatkan diri. Meskipun kapal pesiar ini sudah terendam air, masih ada banyak barang dalam kapal yang masih bisa digunakan.Melihat genangan air yang makin dalam, aku buru-buru berjalan ke dalam kapal pesiar dan mencari ban pelampung serta baju pelampung. Di kehidupan sebelumnya, aku tidak bisa berenang tetapi ingin bermain di tepi pantai. Oleh karena itu, aku sudah terlebih dahulu menyiapkan beberapa ban pelampung. Sekarang, ban pelampung itu akhirnya terpakai juga.Setelah menemukan semua ban pelampung itu, aku mengenakan baju pelampung dengan tergesa-gesa, lalu mengisi udara di ban pelampung dan memakainya. Aku juga mengambil beberapa bungkus cokelat dan air mineral yang tersisa.Pada saat kapal sepenuhnya tenggelam, aku menarik napas dalam-dalam dan mulai berenang ke arah tepi pantai. Meskipun ini adalah kawasan laut dalam, ada banyak nelayan yang sering mengunjungi tempat ini. Jadi, te

  • Ketika Kapal Tenggelam, ⁠Tunanganku Menolong Cinta Pertamanya   Bab 1

    “Raina, naik dulu.”Saat menyadari diriku terlahir kembali, kapal pesiar yang kami tumpangi sudah mulai terendam air. Sementara itu, hanya tersisa 2 tempat di perahu penyelamat. Di antara kami bertiga, hanya Zayden yang bisa mengemudikan kapal. Jadi, dia harus menjadi salah satu orang yang naik ke perahu penyelamat itu.Setelah berpikir keras, Zayden akhirnya mengulurkan tangannya padaku. Namun, aku malah mundur selangkah, lalu menolak permintaan Zayden dengan tegas.“Zayden, kamu tolong saja dulu Caitlyn.”Di kehidupan ini, aku tidak mau menanggung tuduhan ada orang yang mati karena diriku.Setelah mendengar ucapanku, Zayden sepertinya merasa sangat lega. Selain menarik napas lega, kerutan di keningnya juga menghilang. Kemudian, dia langsung menggenggam tangan Citlyn dan naik ke perahu penyelamat.“Raina, kamu itu tunanganku. Aku seharusnya menolongmu dulu. Berhubung kamu menyuruhku menolong Caitlyn dulu, kamu tunggu saja. Aku pasti akan kembali untuk menolongmu. Tunggu aku.”Seusai b

DMCA.com Protection Status