Share

Bab 51

"Abi pergi kerja dulu ya sayang, Hafiz jaga Umi dirumah." Bang Habib berpamitan pada Hafiz.

"Papapapa," sahut Hafiz yang terus mengoceh sambil memainkan kerincingan di tangannya. Bang Habib pun mencium pipi Hafiz dengan lembut, lalu menyodorkan tangannya padaku. Dengan sigap aku mencium punggung tangannya, lalu ia mencium dahiku seperti biasanya.

"Adek baik-baik dirumah ya," ujarnya seraya memakai helm.

"Iya, Abang hati-hati dijalan," sahutku tersenyum tipis.

Baru saja Bang Habib hendak menjalankan kuda besi kesayangannya, tiba-tiba saja entah dari mana asal datangnya Fanny, ia berlari memeluk Bang Habib dari belakang. Aku saling berpandangan dengan Bang Habib, spontan ia langsung bangkit dan mencoba melepaskan dirinya dari pelukan Fanny.

"Apa-apaan sih Fan, lepasin gak!" seru Bang Habib menepis tangan Fanny, tetapi wanita itu semakin mengeratkan pelukannya. Aku yang tidak terima suamiku dipeluk wanita lain pun ikut turun tangan menariknya, tetapi tetap saja tidak berhasil.

"Mas Habib
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status