Bab 86. Mas Leo Sedang Kasmaran?
POV Dara
===========================
Entah apa yang salah dengan pernikahanku. Akhir-akhir ini terasa begitu hambar. Bukan aku penyebabnya. Bukan karena suasana hati yang sedang kehilangan mood. Bukan pula karena kesulitan ekonomi. Keuangan rumah tangga kami baik-baik saja. Penghasilan Mas Leo lebih dari cukup untuk aku kelola. Bahkan aku selalu bisa menyisihkan sebagian, di setiap bulannya, untuk kami gunakan bila suatu saat ada keperluan mendesak.
Kedua anakku juga baik-baik saja. Andi, sulungku sudah kelas tiga SMP, sedang Anita, putriku kelas satu SMP. Mereka tumbuh sehat, cerdas, tak ada masalah apapun. Keluarga yang sangat harmonis, begitu teman-teman pengajianku menilai keluarga kami. Begitu pula yang aku rasakan selama ini.
Namun, tiga minggu belakangan ini, entah kenapa mulai berubah. Sikap Mas Leo tak sehangat
Bab 87. Talak Melalui Video Call Untukku****POV Dara“Oh, iya, nanti malam aku gak pulang,” teriak Mas Leo sembari menstater mobil,“Kok, gak pulang? Terus Mas mau tidur di mana?” tanyaku bingung.“Aku ada urusan. Udah, gak usah banyak nanya! Yang penting aku udah bilang kalau aku gak pulang, gak usah sibuk nelpon-nelpon nanti, paham!” Dia memundurkan mobil, memutar sedikit menuju pintu gerbang, langsung tancap gas. Sedikitpun tak peduli dengan kebingunganku.Aneh, kok bisa kebetulan gitu, ya? Mas Leo bilang gak pulang malam ini, dan si Diva salah sambung nelpon ke nomornya, ngomongin tentang rencana nginap dengan pacarnya. Apakah sebenarnya Diva memang tidak salah sambung? Apakah Diva dan Mas Leo berhubungan, dan malam ini mau nginap bareng?Apa sih, otakku ini? Gak mungkinlah! Gak mu
Bab 88. Kiamat … Kiamat. Embun Bertemu Papa****POV Darry“Diva? Mas Leo selingkuh dengan Diva?” tanyaku tak percaya. Kak Dara masih menangis di bahu Mama.“Iya, Darry. Mantanmu itu telah menghancurkan rumah tangga kakak. Dia ambil Mas Leo dari kakak,” jawab Kak Dara sesegukan, tangannya meraih sesuatu di dalam tas sandang miliknya. Menghidupkan benda pipih itu, mengusap-usap layar, lalu menyodorkan benda itu padaku.“Astagfirullah! Kok bisa Mas Leo bertindak sebodoh ini? Kok bisa dia terjerat kepada Diva yang menjijikkan itu?” sergahku langsung mengembalikan ponsel Kak Dara.“Darry, kakak cuma mau pesan, kakak titip anak-anak! Tolong kalian besarkan Andi dan Anita! Aku mau mati saja!” lirih Kakakku kembali menangis pilu.“Sadar, Kak! Kakak itu ngomong apa!” uca
Bab 89. Janda Beranak Dua, Embun Juga DaraPOV Darry=========Itu suara Embun. Sepertinya dia datang menjemput anaknya karena udah sore tak di antar pulang. Apa yang akan terjadi kalau dia bertemu dengan Papa? Ya, Tuhan. Kenapa semua ini harus terjadi berbarengan hari ini? Belum selesai masalah Kak Dara! Sekarang datang lagi masalah Embun.“Mammma! Nenek, itu Mammmma!” teriak Raya hendak bergerak. Namun terhentak. Papa mencekal lengan mungil itu dengan kuat.“Yepas, tek! Mammma, Laya mau tama Mammmma ….”Memang tangan mungil Raya yang dicekal oleh Papa, tetapi jantungku yang berdegup kencang. Apa lagi saat melihat wajah Papa yang mengetat. Matanya juga memerah. kasihan Raya, pasti dia akan menjadi sasaran kemarahan Papa.“Persilahkan tamu itu masuk ke sini!” perintah Papa menoleh sesaat ke&n
Bab 90. Maaf Dari Papa****POV DarryPapa memukuli kepala sendiri. Dengan sigap kutangkap tangannya, kupeluk tubuh Papa. Kak Dara kembali berurai air mata, saling berpelukan dengan Mama.“Maaf, sebenarnya apa yang telah terjadi?” Embun memecah suasana penuh duka itu.“Diva selingkuh dengan Mas Leo. Memaksa Mas Leo menceraikan Kak Dara. Pasti itu dilakukan karena dendan padaku,” ucapku mengurai pelukan di tubuh Papa.“Kamu menolak Diva lagi, setelah waktu itu dia menjemputmu ke rumahku, Mas?” tanya Embun dengan nada penuh tekanan.“Aku tidak mencintainya, Embun. Aku tak bisa menuruti permintaanmu.”“Lalu, ini yang terjadi?”“Ya, ini yang terjadi.”“Anak-anak Kak Dara mana?”
Bab 91. Mas Leo Tak Tahu Embun Adalah PimpinannyaPOV DarryLelaki itu terkekeh penuh kelicikan.“Jadi, dia alasan kamu menolak Diva? Ok, kuucapkan selamat, ya! Dan aku minta maaf, terpaksa menceraikan Kakak kamu.”“Apa maksud ucapanmu!” tanyaku tanpa memanggil dia dengan sebutan Mas lagi.“Maksudku, kita impas. Kau meninggalkan seorang gadis demi seorang janda, dan aku membuat kakakmu menjadi seorang janda demi seorang gadis. Kita tukaran, impas,kan?”“Kau! Kembali tanganku mengayun, dan lagi-lagi ditahan oleh Embun.“Kau tak punya alasan untuk menceraikan Kak Dara! Beda dengan aku yang memutus pertunangan dengan Diva!” tuturku mencoba tetap bersabar seperti permintaan Embun.“Dara bukan perempuan yang baik untukku, juga tidak bisa menjadi ibu yang bai
Bab 92. Keputusan Mengejutkan Embun Untuk LeoPOV Darry“Aku bertanya, kenapa kau sebut namaku dan alamat rumahku! Kau pikir rumah ini bisa menjadi bagian dari harta gono gini untuk Dara! Tidak! Ini hartaku! Milikku! Yang aku peroleh dari perusahaan tempat aku bekerja! Jadi, aku yang berhak memiliki rumah ini, karena aku yang bekerja! Dara tidak berhak mendapat apa-apa!” Kembali Mas Leo meradang.“Sabar, dong!” ucap Embun, ponselnya berdering. Cepat Embun mengangkatnya.“Betul, kan, Om. Ok. Bagus. Terima kasih. Segera kirim beberapa orang ke sini, ya! Mungkin aku butuh bantuan nanti! Ok, terima kasih!”Telepon ditutup, wajah yang sedari tadi pucat itu, kini mengulas senyum. Tatapannya dingin menghujam tepat ke bola mata Mas Leo. Lelaki itu tergidik, namun hanya sesaat.“Dasar janda gila! Pergi kalian dari rumahk
Bab 93. Rela Melepas Kesucian Demi Dendam“Tapi, Diva! Apa maksudmu? Kita sudah tidur sama, Diva? Kau sudah menyerahkan hartamu yang paling berharga? Tetap kau bilang kau tak ingin menikah denganku?” Mas Leo terperanjat.Andi dan Anita spontan berdiri, saling tatap lalu memandang sepasang durjana itu dengan tatapan jijik.“Bersyukur, dong! Kamu yang mendapatkannya! Ok, kita impas, ya! Kemiskinan yang kau sandang sekarang adalah bayaran dari kesucianku yang telah kau nikmati. Aku, sih, enggak apa-apa. Santai aja! Dari seribu perempuan yang berstatus gadis, bisa dihitung jari yang masih suci. Aku bukan di antaranya. Tak masalah! Karena hal itu tak penting lagi bagiku! Mas Darry telah menghancurkan segala impianku. Untuk apa aku bertahan menjadi gadis baik-baik! Gak penting!”“Diva! Kamu! Sadarlah Diva! Kita harus menikah! A
Bab 94. Diva Mulai Drama Lagi“Ke mana Om Darry, Tan?”Aku menggeleng. “Kalian kunci semua pintu! Biar kita nyusul mama kalian ke rumah Kakek! Tante yang nyari Om Darry!” perintahku. Keduanya mengangguk lalu berjalan menuju rumah.Kuedarkan pandangan ke sekeliling. Romongan Om Robert telah pergi beserta anggotanya setelah menyerahkan kunci mobil Mas Leo padaku. Mas Leo mereka bawa serta, entah nanti diturunkan di mana.“Hapus video tadi, Mas! Aku bilang hapus!”Aku tersentak, itu suara Diva. Bukakah gadis itu sudah pergi sejak tadi? Kenapa suaranya masih ada di sekitar sini? Dengan siapa dia berbicara? Kutajamkan pendengaran.“Jadi, hanya untuk memintaku menghapus video ini, kau menelpon dan menyuruhku menemuimu di sini?”Hey! itu suara Mas Darry. Arahnya dari b