Share

Bab 82. Papa Murka

Bab 82. Papa Murka

“Iya, sih, Ma. Makanya, sakit  kepalaku, Ma. Mau pecah rasanya. Tolongin Darry, Ma!”

Kubenamkan kepala di pangkuannya. Belaian lembut tangan Mama di kepala ini, terasa sedikit menenangkan hati. Wanita lembut ini adalah sosok yang selalu membuat aku kuat. Pangkuan ini, adalah tempatku menumpahkan segala keluh kesah.

Belain tangan Mama di kepala terhenti demi mendengar deru mobil Papa memasuki halaman. Heran dan sedikit was-was, kenapa Papa pulang cepat dari kantor. Apakah dia sakit, atau ada masalah? Tadi pagi masih baik-baik saja.  Khawatir, Mama langsung bangkit menyongsong ke teras. Aku menunggu di ruang tamu, di tempat dudukku semula. Andai aku menyongsong pun, pasti tak akan dihiraukan oleh Papa. Hingga detik ini, beliau masih murka karena keputusanku memutuskan pertunangan dengan putri sahabatnya.

“Mana anak sialan itu?”

&

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status