Share

Part71

Mas Raka menyeret kopernya melewatiku begitu saja. Aku yang masih terperangah melihat kelakuannya, segera menyusul.

"Sebentar, Mas. Delima keluarin baju-baju Delima dulu, ya. Cuman sedikit kok." Aku mencegatnya saat hendak naik ke anak tangga.

"Ya udah, bareng aja. Sekalian Mas mau nyusun baju," sahutnya santai.

"Jangan, Mas. Biar Delima aja dulu. Nanti sesudah rapi, baru Mas Raka masuk."

"Kenapa, Dek? Kamu masih takut sama Mas? Mas tau diri, kok. Mas bukan suami kamu lagi. Apa kamu pikir Mas serendah itu, mau berbuat yang macam-macam sama kamu?"

"Eh, bukan itu maksud Delima. Maaf." Aku tertunduk diam.

"Biar Mas pakai kamar Lara aja." Dia kembali berjalan melewatiku.

Aku membiarkannya saja. Ada rasa yang tidak enak juga di hatiku. Apa Mas Raka tersinggung dengan ucapanku. Selalu curiga dan menuduhnya ingin berbuat yang tidak-tidak denganku.

Ternyata ucapan Mas Raka tidak main-main. Mas Raka benar-benar telah menceraikan Mbak Silvi rupanya. Entah aku harus kasihan melihat nasib mere
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status