Share

bab 6

Author: Yunda Arsya
last update Last Updated: 2022-05-24 15:17:46

Bagi Luna, biarlah ini menjadi rahasia dia. Cukup Oliv sebagai temannya yang mengetahuinya.

Alasan Luna tidak memberi tahu suaminya karena selama ini Arka tidak pernah terbuka kepadanya. Dulu pernah dia mau bercerita tetapi Arka sama sekali tak menanggapinya setelah itu Luna tidak mau bercerita kemana perginya uang yang sudah suaminya berikan.

"Kemana, Sayang?" ucap Arka semakin mendekati istrinya. Dia meraih kedua tangan Luna.

Darah Luna berdesir, tidak biasanya Arka bersikap seperti ini. Apa yang akan Arka lakukan, Luna bagaikan terhipnotis ketika Arka mengecup keningnya dengan mesra.

"Apa-apaan sih!" ketus Luna sembari mendorong tubuh Arka.

Semenjak kejadian malam itu, Luna sama sekali tidak mau disentuh oleh suaminya.

Dulu Luna sangat menginginkan momen ini, momen dimana Arka datang kepadanya sembari memberi sebuah kecupan atau pelukan tetapi sekarang Luna merasa risih.

"Aku kangen sama kamu," ucap Arka.

Luna hanya melengos tak mau menanggapi celoteh suaminya. Bagi Luna Arka bukannya kangen melainkan dia butuh, butuh Luna untuk bisa melayaninya.

"Luna!"

"Apa lagi? Makanan sudah ada, aku masih ada keperluan," jawab Luna.

"Kamu mau kemana?" tanya Arka.

"Bukan urusanmu. Ingat apa yang kamu bilang, kita menikah karena ibumu jadi ketika ibumu tidak ada, kita itu hanya orang lain," jawab Luna sambil terus melangkah pergi.

Nyeri, itu yang dirasakan Arka saat ini. Dia tak menyangka Luna akan bersikap sejauh ini.

๐Ÿ’”๐Ÿ’”๐Ÿ’”

Di tengah terik matahari yang semakin menyengat, Luna melajukan kendaraannya menuju sebuah tempat.

Tempat yang saat ini membuatnya merasa sangat nyaman dan dihargai keberadaanya.

Setelah sampai pada tempat yang dituju, Luna langsung memarkirkan mobilnya dan melangkah ke dalam mencari seseorang. Tepat disebuah ruangan khusus, Luna melangkahkan kakinya, hanya ada satu anak yang kemarin malam selalu menyebut namanya.

"Ibu, aku kangen," ucap seorang anak kecil kepada Luna saat ia sudah berada di sisi anak kecil itu.

"Iya, Sayang, Ibu disini. Kamu cepat sembuh ya?" ucap Luna sembari membelai lembut kepala bocah itu.

"Ibu temani aku, ya? Aku butuh Ibu," ucapnya dengan nada lemah. Terlihat sekali wajah pucat bocah itu.

"Ibu akan disini, kamu harus cepat sembuh biar bisa bermain lagi. Tidur ya?"

"Ibu jangan pulang."

Luna mengangguk mendengar permintaan bocah itu. Terasa sesak mengingat bocah yang berada di hadapannya adalah anak yang tidak diharapkan oleh orang tuanya.

Sedikit banyak Luna mengetahui seluk beluk anak kecil di depannya. Dulu dia ditemukan tanpa sehelai benang pun disini.

"Bu, ada yang mencari." Ucapan salah satu Mbak yang memanggilnya membuat lamunan Luna buyar seketika. Setelah memastikan kondisi bocah di depannya membaik dan panas nya sudah turun, Luna beranjak pergi.

Selama berjalan menuju depan dan menemui orang yang mencarinya, Luna berpikir, lebih baik malam ini ia tidak pulang saja. Sesuai janjinya kepada anak kecil itu yang akan menemaninya dan tidak akan meninggalkannya.

"Sayang!"

Luna terkejut bukan main. Kenapa Arka ada disini dan mengetahui keberadaannya?

Melihat Luna yang diam mematung dan tidak ada jawaban yang keluar dari mulutnya, Arka pun mendekati istrinya.

"Aku mengikutimu," ucap Arka seolah mengerti apa yang berada dalam pikiran Luna.

"Tadi ku kira kamu akan menemui lelaki kemarin.."

PLAK! Satu tamparan mendarat dengan keras di pipi Arka. Lelaki itu terlonjak kaget sembari memegangi bekas tamparan dari istrinya.

Untung saja di ruangan ini tidak ada siapapun, hanya mereka berdua.

"Kamu kira aku wanita apa? Aku bukan wanita rendahan yang setiap pergi untuk menemui lelaki. Aku bukan kamu yang pamit kerja tetapi janjian dengan perempuan lain!" Walau tidak keras, Luna menekankan kalimat itu.

"Maaf."

"Tidak ada kalimat kah selain maaf?"

Hening, Arka terdiam begitupun juga Luna.

"Pulanglah, Mas. Malam ini aku akan tidur disini," ucap Luna.

"Kenapa?" tanya Arka.

"Aku ada perlu," ketus Luna.

"Aku akan menginap disini juga," ucap Arka.

"Apa perlu mu disini?" tanya Luna tak mengerti.

"Karena istriku disini maka aku wajib menjaganya. Aku harus selalu berada di sampingnya." Jawaban Arka membuat Luna bertanya-tanya. Ada apa dengan suaminya ini, kenapa sekarang berubah?

Sedangkan Arka, semenjak perenungan tadi malam, hatinya bergejolak. Dia memang mulai mencintai Luna. Ia ingin memperbaiki hubungan dengan Luna.

"Aku disini bukan sekedar bermain, aku ada perlu. Sudahlah, kamu cuma buang-buang waktuku saja," ketus Luna sembari beranjak pergi.

Arka semakin tertantang dengan sikap Luna. Di ikuti kemana langkah istrinya.

"Kamu kenapa ngikuti aku?" tanya Luna saat menyadari keberadaan Arka di belakangnya.

"Mau memastikan kamu aman-aman saja," ucap Arka sembari tersenyum.

"Aneh."

๐Ÿ’”๐Ÿ’”๐Ÿ’”

"Ibu menginap disini kan?" tanya bocah kecil itu yang diketahui bernama Ilham.

"Iya, tetapi Ibu besok harus sudah kembali. Kamu cepat sembuh, ok." Ilham mengangguk. Tersirat kebahagiaan yang terpancar dari wajahnya.

"Dia siapa, Bu?" tanya Ilham yang menyadari keberadaan Arka.

"Aku suaminya Ibu Luna," jawab Arka mendekati Ilham dan berdiri di samping Luna.

"Oh suaminya."

"Iya, nama kamu siapa?" tanya Arka.

"Ilham, Om."

"Ilham, anak manis, cepat sembuh ya? Nanti Om ajak jalan-jalan kalau sudah sembuh," ucap Arka dan berhasil membuat mata Ilham berbinar.

Selama ini dia tidak pernah pergi kemanapun, waktunya selalu habis untuk belajar dan mengaji.

"Benarkah?" tanya Ilham. Arka mengangguk.

"Terimakasih, Om. Om dan Ibu orang baik, semoga selalu mendapat keberkahan ya?"

"Aamiin."

"Ya sudah, kamu tidur, Om sama Ibu mau istirahat dulu," ucap Arka.

๐Ÿ’”๐Ÿ’”๐Ÿ’”

"Dekat sini dong duduknya," ucap Arka.

Sedangkan Luna masih tetap diam. Dia tidak mau terjebak ke lobang yang sama. Siapa tahu Arka saat ini hanya berpura-pura baik kepadanya.

Karena tidak ada jawaban dari sang istri, Arka kembali mendekati sembari menyenderkan kepalanya di bahu sang istri.

"Aku mau tidur. Besok pagi sudah harus balik kan?" ucap Luna.

"Iya."

"Ini kepalanya di pindah. Aku capek," ucap Luna. Jujur, saat ini ia tengah gugup karena baru kali ini Arka bersikap seperti ini. Selama menikah pasti Luna dulu yang mendekati sang suami, tapi kini semua berbalik.

"Mau aku peluk? Hawanya dingin nih," ucap Arka sambil mendekati istrinya.

Detak jantung Luna semakin tidak menentu. Ia tidak bersuara dan mencoba pura-pura tidur dengan memejamkan kedua matanya.

Arka yang melihat kelakuan istrinya tertawa geli. Ia tahu kalau Luna saat ini belum tidur.

"Sayaang..."

Luna diam saja. Masih dengan posisi semula.

"Dingin," ucap Arka sengaja.

Karena tidak ada jawaban dari istrinya, Arka pun merasa jengah. Di baringkan tubuhnya di samping sang istri lalu memiringkan tubuhnya dan menghadap istrinya, tak lupa tangannya di lingkarkan ke perut istrinya, tanda ia ingin sekali seperti malam pengantin baru dulu.

Sedangkan Luna masih dengan perasaan tak menentu. Dia merasa gugup walau hal ini bukan pertama kalinya ia dipeluk sang suami.

Comments (12)
goodnovel comment avatar
adit solehudin Gunbat
uhk buang"koin itu...di ulang"
goodnovel comment avatar
Rinche Tham
berantakaaaan
goodnovel comment avatar
Endrawati Cikmud
knp alur kok kacau y, ulang mengulang, bingung bc ny, pd hal cerita ny bagus ini
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ketika Istri Mulai Berubahย ย ย bab 7

    Kejadian itu tak berlangsung lama karena mendadak ponsel Arka berdering."Apa? Sekarang kamu dimana?" tanya Arka yang mendadak panik."Baiklah, kamu tunggu aku sampai datang, aku segera kesana," ucap Arka kemudian.Setelah itu ia bergegas dan bersiap pergi. Tak peduli ini sudah malam sepertinya telepon itu sangat penting."Mau pulang?" tanya Luna yang tidak Arka sadari sudah duduk di atas ranjang."Iya, Putri lagi terkena masalah. Aku harus segera menolongnya," ucap Arka dan langsung berlalu begitu saja.Sebenarnya Luna ingin sekali bertanya lebih jauh tetapi belum sempat mulutnya berucap Arka keburu hilang dari pandangan.Ingin sekali kuat tetapi terlalu sakit. Luna kira Arka sudah berubah dan bisa membuka hatinya tetapi kenyataan ini sungguh pahit. Arka tetap tidak bisa pergi dari masa lalu.Berpisah adalah jalan satu-satunya karena puncak dari mencintai adalah keikhlasan. Ia harus ikhlas Arka bersama orang terkasih.๐Ÿ’”๐Ÿ’”๐Ÿ’”"Putri!" panggil Arka. Saat ini ia tengah berada di lokasi

    Last Updated : 2022-05-26
  • Ketika Istri Mulai Berubahย ย ย bab 8

    Luna yang ditanya hanya bisa diam, ia bingung harus menjawab apa. Jangan sampai satu kesalahan kecil yang terlontar dari mulutnya membuat penyakit Ibu mertuanya kambuh lagi."Nak, kok diam?" tanya Ibu mertuanya lagi."Ah, itu.. Luna...""Ibu, sejak kapan Ibu di sini?" tanya Arka yang menyadari kehadiran ibunya. Dia melangkahkan kakinya mendekat pada dua orang perempuan di hadapannya."Baru saja. Ini Luna kenapa bawa koper segala?" tanya ibunya pada Arka."Kita mau liburan tetapi karena Ibu di sini, kita tunda saja ya, Sayang," ucap Arka sembari merangkul pundak istrinya.Luna sebenarnya rada risih tetapi ia tidak bisa berbuat banyak, ia tidak mau Ibu mertua mengetahui kemelut dalam rumahnya, belum saat beliau mengetahui."Jadi Ibu ganggu liburan kalian?" tanyanya lagi."Tidak. Liburan bisa kita tunda kapan saja. Ayo, Ibu masuk dulu. Sayang, kopernya bawa ke dalam ya?" ucap Arka bersikap semanis mungkin di hadapan ibunya.Ntah itu memang sikap manis yang keluar dari hati atau karena te

    Last Updated : 2022-05-27
  • Ketika Istri Mulai Berubahย ย ย bab 9

    "Masakan istrimu tidak pernah mengecewakan ya, Arka," ucap ibunya membuka percakapan saat mereka tengah menikmati sarapan pagi.Luna yang mendengar pujian dari mertuanya tersipu malu. Sudah hal yang tidak asing bagi Luna saat Ibu mertua selalu memuji dirinya."Itu kelebihan Luna, Bu," jawab Arka sembari mengunyah makanan lalu sekilas menatap wajah istrinya."Hari ini kamu kerja?""Enggak. Kami akan buatkan cucu untuk Ibu."Luna tersedak saat mendengar ucapan Arka. Tak hanya Luna, ibunya juga terlonjak kaget. Tidak biasanya Arka berbicara seperti ini, biasanya ia enggan mengatakan hal-hal yang berbau vulgar."Sayang, minum dulu," ucap Arka sembari menyodorkan gelas pada Luna."Makan itu hati-hati," omel Arka dan Luna hanya diam saja. Jujur, hatinya masih belum bisa mencerna ucapan Arka."Ibu tahu, kalian lagi cinta-cinta nya. Ibu seperti obat nyamuk saja," ucap ibunya Arka memasang muka sedih."Ibu ngomong apa sih? Udah, nggak usah bahas itu, cepat habiskan sarapannya," tukas Luna.Sel

    Last Updated : 2022-05-28
  • Ketika Istri Mulai Berubahย ย ย bab 10

    "Kamu di sini, emang siapa yang sakit?" tanya Abi."Bibiku.""Bibi siapa? Memangnya kamu punya bibi?" tanya Abi tak mengerti, sebab selama ia mengenal Luna, yang ia tahu Luna tak memiliki Bibi. Ibu maupun ayahnya adalah anak bungsu semua, jadi otomatis Luna hanya memiliki budhe."Bibi dari suamiku.""Kamu sudah menikah?" tanya Abi memastikan. Luna pun mengangguk membenarkan ucapan Abi."Kalah cepat aku." Ucapan Abi sontak membuat Luna menatapnya, tak terkecuali Arka yang diam-diam ikut mendengarkan obrolan istrinya."Kok kalah cepat?" tanya Luna polos."Kalau masih single sudah ku ajak nikah," ucapnya sambil tertawa. Tawa untuk menyembunyikan kekecewaannya."Ngawur. Kamu kan sudah ada Lea," jawab Luna."Udah lama putus.""Kenapa?""Karena kamu.""Gombal," ucap Luna sambil tersenyum. Ia tahu saat ini Abi tengah menggodanya."Aku masih ada tugas, nanti kita ngobrol lagi. No HP kamu masih sama kan?" tanya Abi."Sudah ganti," jawab Luna."Kok ganti?""Kepo banget sih!" Mereka berdua lanta

    Last Updated : 2022-05-29
  • Ketika Istri Mulai Berubahย ย ย bab 11

    Pagi hari Luna masih terasa lemas, ia tidak beranjak dari tempat tidur selepas sholat subuh tadi. Kepalanya masih pusing dan terasa berat.Beberapa pesan WA belum ada yang ia balas, bahkan pesan WA dari Oliv pun tak juga ia baca. Menatap layar ponsel membuatnya bertambah pusing."Kita ke rumah sakit, ya?" tawar Arka yang melihat wajah istrinya bagaikan mayat hidup karena terlampau pucat.Sambil menggeleng Luna berucap," Nggak usah.""Kalau kamu beneran sakit sudah seharusnya cepat diobati, kalau kamu hamil kamu harus mendapatkan asupan gizi dan juga minum vitamin.""Sudah ku bilang, aku tidak hamil. Aku hanya kecapean saja," jawab Luna."Terserahlah, tapi kamu harus dibawa ke Dokter."Luna tak bisa banyak protes, dituruti apa yang suaminya katakan."Aku khawatir sama kamu. Aku kan sudah berjanji akan menjagamu dan membahagiakan mu," ucap Arka sambil membawa tangan Luna ke dalam genggamannya."Ya sudah, aku bersiap dulu," ucap Luna dan beranjak mempersiapkan diri.Arka melihat istriny

    Last Updated : 2022-05-30
  • Ketika Istri Mulai Berubahย ย ย bab 12

    Tak butuh waktu lama bagi Arka untuk bisa sampai ke tempat yang dituju. Sebuah rumah sakit besar yang di dalamnya terdapat orang-orang yang dicintainya. Bibi dan juga istrinya.Tadi ia sempat mendapat telepon kalau Luna terlibat kecelakaan beruntun. Mobil yang ditumpanginya ringsek. Beruntung Luna tidak mengalami luka yang serius.Dengan langkah cepat ia menuju ke ruangan dimana istrinya berada."Arka!" seru seseorang, Arka menoleh."Mau jenguk Ibu?" tanya orang itu yang tak lain adalah Dara, sepupunya."Enggak. Luna kecelakaan," ucap Arka. Raut wajahnya masih terlihat kepanikan karena ia belum bertemu istrinya."Lalu bagaimana keadaan Luna?" tanya Dara lagi. Arka menggeleng keras, "aku masih mau melihatnya."Setelah itu ia berlalu dari hadapan Dara. Di pikirannya saat ini adalah bagaimana Luna sekarang. Sedangkan Dara, ia mensejajarkan langkahnya bersama Arka. Wajahnya juga menunjukan raut kekhawatiran.Saat tiba di ruangan Luna berada, ia mendapati Dokter muda yang beberapa waktu

    Last Updated : 2022-06-01
  • Ketika Istri Mulai Berubahย ย ย bab 13

    Karena keadaan Luna sudah membaik, sore ini ia diperbolehkan untuk pulang.Sedangkan Arka semenjak kepergiannya tadi sampai sekarang belum juga menunjukkan batang hidungnya.Luna hanya bisa menghela nafas panjang. Ia bingung, kalau memang Arka menginginkan ia pulang ke rumahnya, sudah pasti saat ini dia membantu Luna untuk mempersiapkan kepulangannya. Luna berniat pulang ke rumah ibunya menggunakan taksi. Tidak mungkin juga ia pergi ke rumah suaminya, kalau Arka menginginkan ia balik sudah tentu saat ini ia berada di sini dan membantu Luna.Dengan langkah tertatih Luna keluar, ia membawa barang-barang nya sendiri. Tidak seberapa tetapi cukup membuatnya kewalahan karena kondisinya yang belum pulih sempurna."Kenapa tidak mengabariku kalau kamu sudah boleh pulang?" ucap Arka yang tiba-tiba saja datang ketika melihat Luna keluar dari ruangannya."Tidak kepikiran," ucap Luna beralasan.Tanpa pikir panjang, Arka langsung membopong tubuh Luna menuju ke parkiran. Sempat memberontak tetapi A

    Last Updated : 2022-06-02
  • Ketika Istri Mulai Berubahย ย ย bab 14

    "Ibu!" pekik Luna saat melihat mertuanya memegangi dada. Ia melangkahkan kakinya dengan cepat menghampiri sang mertua.Tak terkecuali Arka, dia cepat-cepat mendatangi ibunya."Bawa ke rumah sakit!" ucap Luna panik.Dengan sigap, Arka membopong tubuh ibunya yang sudah ambruk menuju ke dalam mobil. Semua yang berada di dalam rumah menjadi panik melihat kondisi ibunya Arka."Semua gara-gara kamu!" bentak Dara pada adiknya, Alfi.Alfi hanya diam menunduk, saat ini ia begitu ketakutan."Apa kamu tidak bisa menjaga ucapan? Kamu itu sudah besar, seharusnya kamu tahu mana yang boleh diucapkan dan mana yang tidak boleh!" ucap Dara geram. Sedangkan ibunya hanya diam, ia masih nampak shock."Kalau sampai ada apa-apa dengan Budhe dan juga pernikahan Arka, maka kamu adalah orang pertama yang akan disalahkan oleh keluarga ini!" tegas Dara lalu membawa ibunya ke kamar.Alfi hanya diam mematung, ia merasa salah. Merutuki diri juga tiada guna, semuanya sudah terjadi. Hanya karena rasa empatinya pada P

    Last Updated : 2022-06-04

Latest chapter

  • Ketika Istri Mulai Berubahย ย ย bab 107

    Karena merasa tidak mengenal dan merasa asing terhadap laki-laki itu, ibunya Oliv pun enggan membuka pintu.Ia takut jika orang itu berniat jahat terhadap keluarganya, sebab yang dirinya tahu kalau para penjahat tersebut masih tersisa satu orang yang belum tertangkap."Buka pintunya!" Suara laki-laki tersebut terdengar sangat jelas sambil terus menggedor pintu."Cepat buka!" teriak laki-laki itu kembali.Sedangkan ibunya Oliv masih tertahan di dalam. Lantas Ia pun segera menelpon bu RT untuk membawa beberapa warga ke sini karena dirasa jika orang yang bertamu ke rumahnya saat ini bukanlah orang baik-baik.Berulang kali panggilan itu terhubung tetapi sama sekali tidak diangkat oleh bu RT.Pikiran ibunya Oliv saat ini sudah buntu. Dirinya tidak tahu harus meminta bantuan kepada siapa lagi.Kepada polisi rasanya juga percuma saja, karena Dirinya belum bisa memastikan apakah orang yang berada di luar itu memang punya jahat atau tidak.Setidaknya kalau dirinya memanggil RT, RT bisa menyele

  • Ketika Istri Mulai Berubahย ย ย bab 106

    Setelah beberapa hari dari peristiwa itu, kehidupan Arka dan juga Luna mulai membaik.Mereka tidak lagi ketakutan untuk menyongsong hari. Ada banyak rencana-rencana indah yang telah mereka buat setelah hari ini. Tentunya mereka memastikan dulu kalau perusahaan dalam keadaan bagus dari segi keuangan dan yang lain.Beruntung sekali perusahaan Arka tidak jadi bangkrut, dan itu semua berkat bantuan dari istrinya."Ibu katanya mau menginap di sini malam ini, Mas," ucap Luna saat melayani suaminya makan.Arka terlihat sangat lahap sekali setelah beberapa waktu dirinya tidak bisa bernafas lega setelah rentetan peristiwa yang terjadi di dalam kehidupan."Sama Dio juga?""Ya. Katanya ada sesuatu yang ingin dia bicarakan sama kita. Mungkin tentang masalah pernikahan Dio," jawab Luna yang hanya menduga-duga saja.Sebab selama ini ibunya jarang sekali menginap Kalau tidak ada sesuatu yang penting, ataupun saat dirinya sedang sakit.Itu saja bisa dihitung dengan jari. Bahkan saat Arka masuk rumah

  • Ketika Istri Mulai Berubahย ย ย bab 105

    "Singkirkan tubuh kotormu dari kakiku! Rasanya aku sudah tidak sudi lagi dekat-dekat dengan kalian," ucap Arka dengan sangat Ketus."Aku mohon, Jangan sakiti keluargaku karena mereka tidak tahu perbuatanku. Jangan apa-apa kan mereka, cukup aku saja yang kamu hukum. Jangan kedua orang tuaku," ucap Eva yang masih belum mau beranjak dan tetap memegang kaki Arka."Sembahlah Tuhanmu! Kau tidak perlu bersujud seperti ini kepadamu.""Ka! Kita adalah sahabat. Tolong jangan tega sama aku," ucap Eva dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari Arka."Sahabat? Lalu kamu mengatakan Aku tega sama kamu. Sekarang aku tanya sama kamu, di sini yang tega itu kamu atau aku. Kamu sendiri yang merusak kepercayaanku sebagai seorang sahabat. Kamu yang pura-pura baik di depanku tetapi menusukku dari belakang. Jangan mengira aku tidak tahu kebusukanmu selama ini. Dan apa yang telah kamu lakukan kepada keluarga kecilku! Jadi tidak usah merasa sok tersakiti Sedangkan kamu sendiri adalah penjahat sesungguhnya!" b

  • Ketika Istri Mulai Berubahย ย ย bab 104

    Andi dan juga Eva saling bertatap muka sebentar. Rasanya mereka berdua ingin segera kabur dari sini, tetapi hal itu tidak mungkin mereka lakukan.Saat ini mereka berdua sudah dikepung. Tidak ada celah bagi mereka untuk pergi dari sini Apalagi pistol tersebut sudah mengarah ke arah mereka, yang artinya jika sampai mereka berani kabur maka yang ada para polisi itu akan menembaknya."Tangkap mereka berdua!" perintah salah satu polisi yang kemungkinan besar adalah atasannya.Baik Andi dan juga Eva sama-sama tidak bisa melawan dan hanya pasrah saat polisi itu memborgol tangannya.Kejadian ini pun juga tak luput dari perhatian warga yang memang kebetulan mereka masih berada di rumah dan belum berangkat ke sawah.Mereka menjadi tontonan orang-orang yang berada di sana. Malu? Sudah tentu.Lalu sesaat kemudian mereka pun dibawa oleh polisi.Sementara di tempat lain Arka mendapatkan kabar jika dua orang sahabatnya itu sudah berhasil ditangkap.Tetapi saat ini Dirinya belum merasa puas Kalau bel

  • Ketika Istri Mulai Berubahย ย ย bab 103

    "Suara apa itu?" tanya Andi, suami Eva."Mas! Apa jangan-jangan polisi sudah menemukan keberadaan kita?" tanya Eva yang begitu sangat panik karena merasa hidupnya sudah terancam."Kita lewat pintu belakang," ucap Andi yang langsung disetujui oleh Eva.Setelah berhasil keluar dari rumah, lantas Ia pun menoleh ke sana kemari untuk memastikan kalau keadaan aman."Tidak ada polisi. Lalu tadi itu suara apa?" tanya Eva.Dirinya tidak menemukan siapa pun di sana dan keadaan pun juga masih sunyi. "Mungkin tikus atau kucing." Andi menjawab sekenanya saja."Mana kunci mobilnya?" tanya Andi.Eva pun langsung memberikan kunci mobil tersebut kepada suaminya. Lalu setelahnya Mereka pun segera pergi meninggalkan tempat ini.Tetapi tanpa mereka sadari ada seseorang yang melihat kepergiannya dan membuntutinya dari belakang sambil menelpon seseorang.Entah apa tujuan orang tersebut, tetapi yang pasti Andi merasa jika saat ini dirinya memang ada yang mengikuti.Ia pun mengemudikan mobil dengan kecepata

  • Ketika Istri Mulai Berubahย ย ย bab 102

    Arka yang baru saja masuk ke ruangan itu pun juga tak kalah kagetnya saat mendengar ungkapan dari Oliv.Laki-laki itu tertahan di sana sambil menatap tajam ke arah Oliv. Rahangnya mengeras dan tangannya mengepal. Ia begitu sangat marah terhadap Oliv.Sungguh tidak menyangka jika wanita yang selama ini selalu ditolong oleh istrinya dan katanya dekat berani meminta sesuatu yang tidak pantas diminta."Bicara apa kamu, Liv?" tanya Luna."Tidak ada laki-laki yang nantinya mau sama aku! Wanita kotor dan telah dijamah oleh beberapa laki-laki. Siapa lagi yang mau sama aku? Gak ada, Lun! Nggak ada laki-laki yang mau sama aku!" ucap Oliv."Tetapi tidak harus meminta suamiku kan? Kamu pasti dapat laki-laki yang baik, tetapi bukan mas Arka," ucap Luna dan Oliv menjawab dengan gelengan kepala."Sudah cukup drama ini! Sayang, ayo kita pulang dan kamu biarkan saja temanmu yang tidak tahu diri ini," ketus Arka lalu menarik paksa istrinya."Nak Arka, tolong maafin Oliv ya," ucap wanita paruh baya itu,

  • Ketika Istri Mulai Berubahย ย ย bab 101

    Seketika mata Arka membulat sempurna saat mendapati pesan seperti itu dari Alfi.Segera ia menelpon kembali sepupunya itu."Siapa yang telah mengancammu?" tanya Arka."Keluarganya mas Aldo.""Seharusnya kamu tidak perlu panik dan juga takut. Sebab kamu bisa melaporkan ancaman itu kepada polisi, biar nanti polisi yang akan menindak lanjutinya," ucap Arka.Sebenarnya ia ingin sekali membantu sepupunya itu, tetapi dirinya sadar jika itu bukanlah ranahnya. Masalah Alfi dengan keluarga suaminya, adapun untuk ancaman itu biar nanti Alfi sendiri yang melaporkannya kepada polisi.Dirinya yang sebagai orang luar tidak berani terlalu masuk karena takut dipersalahkan.Apalagi saat ini dirinya banyak sekali masalah-masalah yang belum kunjung menemukan titik terang.Selain ancaman, juga terdapat teror yang membuat istrinya sendiri sampai tidak tenang dan saat ke kantor saja harus ikut."Mas Arka, tolong bantu aku, Mas," ucap Alfi lagi."Fi, bukannya aku nggak mau membantu kamu. Tetapi aku sendiri

  • Ketika Istri Mulai Berubahย ย ย bab 100

    "Eva." Arka benar-benar terkejut atas kedatangan temannya itu."Ka, kok kamu ada di sini?" Kini ganti Eva yang bertanya."Aku sedang ada urusan. Lalu kamu sendiri?""Sama halnya denganmu. Aku juga ada perlu di sini," jawab Eva.Sementara kedua laki-laki tadi nampak takut dan sama sekali tidak bisa memandang ke arah Arka."Cepat katakan sekarang juga!" ucap Arka dengan tegas.Dirinya tak ada waktu bermain-main. Siapapun orang yang telah berani mengusik kehidupan istrinya, maka dia harus mendapatkan balasan yang setimpal atas apa yang telah dia lakukan."Tidak ada, Pak," ucap laki-laki tersebut dan membuat Arka semakin geram."Kamu jangan bermain-main dengan saya! Kamu belum mengenal saya seperti apa, saya bisa menjadi singa bagi orang yang berani menantang saya!" ucap Arka dengan mata melotot.Tetapi kedua orang itu sama sekali tidak menggubris ucapan Arka dan memilih untuk menundukkan kepala saja, sampai pada akhirnya salah satu polisi yang melihat Arka tidak bisa mengontrol emosinya

  • Ketika Istri Mulai Berubahย ย ย bab 99

    Arka terlihat memanggil suster karena sepertinya Oliv membutuhkan penanganan ekstra karena ketika dilihat-lihat, Oliv terkena gangguan mental.Tak lama suster itu pun datang bersama dengan dokter, dan saat melihat keadaan Oliv Mereka pun langsung memberikan suntikan penenang.Lambat laun mata Oliv mulai terpejam seiring dengan reaksinya obat itu."Dia seperti itu selama di rumah. Dia mengatakan kalau dirinya kotor," ucap ibunya Oliv dengan mata yang sudah basah dengan air mata.Sungguh dirinya tidak menyangka Jika kehidupan anaknya akan malang seperti ini."Luna turut prihatin, Tante. Tetapi data tidak perlu khawatir karena Luna akan selalu ada untuk tante dan Luna akan menjadi orang pertama yang selalu mensuport Oliv," ucapnya.Arka sendiri menatap iba ke arah wanita itu. Tetapi dirinya benar-benar tidak bisa melakukan apa pun saat ini."Tolong bantu Tante. Tante bingung harus berbuat apa," ucapnya dengan tatapan mengiba."Luna akan bantu Oliv semampu Luna, Tante. Kita akan bersama-s

DMCA.com Protection Status