Share

Bab 29

Author: Kirana
"Latar belakang keluargamu memang nggak bagus. Pendidikanmu pun biasa-biasa saja. Masa nanti Alvaro harus bilang ke orang luar kalau istrinya cuma seorang ibu rumah tangga?" Suara Nadya terdengar sangat kesal. Tanpa sadar, nadanya juga diselipkan dengan rasa meremehkan.

Dari dulu, Nadya memang tidak pernah benar-benar menyukai menantunya ini. Namun waktu itu tidak ada pilihan lain, jadi dia akhirnya setuju membiarkan Floella menikah dengan anaknya.

Sampai sekarang, Nadya masih merasa kasihan pada Alvaro. Dia merasa keputusan itu adalah hal yang paling tidak menguntungkan.

Belakangan, Rinoa yang sering dekat dengan Alvaro justru jauh lebih pantas untuk dibanggakan. Meskipun latar belakang keluarga Rinoa juga tidak setara dengan Keluarga Sagara, setidaknya wanita itu punya pendidikan tinggi. Di bagian ini, Floella jelas tidak bisa dibandingkan dengannya.

Floella sangat memahami pemikiran Nadya. Dia tidak marah, sebaliknya hanya membalas dengan tenang, "Sebentar lagi, Ibu nggak perlu khaw
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 30

    Alvaro menarik kembali pandangannya, lalu segera meletakkan sumpit dan berdiri sambil berkata, "Ada urusan yang harus kuselesaikan. Kalian lanjut makan saja."Setelah itu, Alvaro tidak melirik ke arah Floella lagi. Dia langsung melangkah santai ke lantai atas dengan kaki panjangnya.Floella masih belum bisa benar-benar memahami maksud dari tatapan terakhir Alvaro barusan. Tatapan itu samar-samar dan tidak jelas.Floella tidak bisa menebak apa yang sedang dipikirkan pria itu, tetapi hatinya mulai terasa gelisah. Sampai kapan Alvaro berniat menunda untuk memberi tahu Lareina soal perceraian mereka?Di sampingnya, Valina cemberut seraya berujar, "Karena Kak Alvaro sudah nggak nafsu makan, aku juga nggak makan deh." Setelah itu, dia langsung pergi ke kamarnya untuk bermain gim.Di sisi lain, Floella tetap tenang dan melanjutkan makan seperti biasa. Dalam pikirannya, dia selalu percaya bahwa apa yang orang lain pikirkan tentangnya adalah urusan mereka. Dia tidak perlu membuang-buang tenaga

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 31

    Kali ini, terdengar suara dari dalam kamar. "Masuk."Floella mendorong pintu, lalu mendapati Alvaro baru saja selesai mandi dan berganti pakaian. Pria itu berdiri membelakanginya sambil menunduk untuk menatap layar ponsel.Floella berjalan masuk. Kemudian, dia tanpa sengaja melihat jas Alvaro tergeletak di atas karpet dekat area tatami. Secara refleks, dia pun melangkah mendekat dan membungkuk untuk memungutnya.Saat Floella berdiri sambil membawa jas itu, Alvaro kebetulan berbalik. Tatapannya jatuh pada jas yang ada di tangannya. Dia memarahi sambil sedikit mengernyit, "Lain kali, jangan sentuh-sentuh bajuku."Selama ini, semua pakaian Alvaro selalu dirapikan dan disetrika oleh Floella sendiri. Jadi, dia langsung mengira bahwa wanita itu hendak mengambilnya untuk diurus lagi seperti dulu.Floella pun mengerucutkan bibirnya. Dia mengangkat tangan dan melemparkan jas itu ke atas tatami, lalu tanpa basa-basi mulai bicara, "Kapan kita akan ...."Sebelum Floella sempat menyelesaikan kalima

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 32

    Orang-orang tetap menyapa Floella dengan sopan, "Senang bertemu denganmu, Bu Floella."Namun, setelah itu tak ada seorang pun yang membicarakan hal-hal profesional dengannya. Setelah berbasa-basi, mereka langsung berbalik dan melanjutkan obrolan bersama Carlo untuk membahas prospek industri dan reformasi teknologi.Di industri ini, kebanyakan memang didominasi oleh pria. Jadi secara naluriah, perhatian mereka terhadap wanita tidak terlalu besar. Prasangka selalu datang lebih dulu.Floella sudah menduga akan menghadapi situasi seperti ini. Itu sebabnya, dia cukup tenang dan santai. Dia hanya diam-diam mendengarkan percakapan mereka.Carlo sebenarnya juga berniat mengenalkan satu orang penting secara pribadi kepada Floella. Dia pun memberi tahu, "Kamu lihat pria berjas abu-abu di sana, 'kan? Dia itu pejabat setingkat kepala dinas provinsi. Orang penting yang punya akses langsung ke arah kebijakan terbaru.""Malam ini, dia adalah salah satu tokoh kunci yang perlu dijalin hubungan baik. Ja

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 33

    Floella memang tidak menduga situasinya akan berkembang menjadi seperti ini. Hanya saja di sisi lain, dia juga merasa semuanya cukup masuk akal.Acara jamuan malam ini begitu penting. Mana mungkin Alvaro akan melewatkan kesempatan emas untuk memberi Rinoa panggung dan sorotan? Hanya saja ...."Maaf ya, Kak Carlo. Aku malah bikin kamu buang-buang waktu," ucap Floella. Dia merasa bahwa perseteruannya dengan Alvaro dan Rinoa justru membuat semua usaha Carlo malam ini menjadi sia-sia.Carlo berusaha memperkenalkan Floella sebenarnya bukan hanya demi dirinya sendiri, tetapi juga demi Aerosoul. Sayangnya, Alvaro tidak memberinya kesempatan itu.Carlo membalas sambil mengernyit, "Nggak apa-apa. Kursi kita ada di sebelah Pak Graham. Nanti, masih ada kesempatan bicara dengannya kok. Urusan relasi lain, masih ada banyak kesempatan juga."Namun begitu mereka bersiap menuju meja, salah satu staf menghampiri Floella sambil berujar, "Maaf, Bu Floella. Karena ada perubahan jumlah tamu, posisi kursimu

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 34

    Floella tidak sedang baik-baik saja. Dengan kondisi tubuhnya yang sudah tidak stabil, dia berusaha keras menyiapkan diri untuk jamuan makan ini. Namun, kehadiran Alvaro bersama Rinoa mengacaukan segalanya.Tubuh Floella serasa mulai terbakar. Dia mengambil obat dari tas dan memasukkan dua pil ke dalam mulutnya dengan kaku.Floella berusaha menahan sakit di area perutnya. Entah berapa lama waktu yang sudah berlalu sampai dia menyadari Carlo menelepon untuk kedua kalinya."Ya, Kak Carlo?" ujar Floella di telepon."Kamu di mana?" balas Carlo.Floella melirik pantulan dirinya yang sedikit pucat di cermin, lalu berkata, "Di luar, sebentar lagi aku akan kembali.""Ada rapat diskusi di sini, mampirlah dulu," ujar Carlo.Floella menjawab, "Oke, aku segera ke sana."Floella merapikan riasan wajahnya. Setelah memastikan dirinya terlihat baik-baik saja, dia baru keluar.Graham adalah tokoh utama dalam diskusi ini. Jadi, wajar jika dia juga hadir.Saat Floella tiba, dia melihat Alvaro dan Rinoa se

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 35

    Floella mencium aroma yang sangat familier di hidungnya. Begitu mendongakkan kepalanya dengan lemah, dia terkejut mendapati iris gelap Alvaro tengah menatapnya.Alvaro menatapnya hampir tanpa ekspresi. Sorot matanya membuat Floella merasa sangat malu. Seakan-akan ... dia sengaja menjatuhkan diri ke pelukan pria itu."Maaf," ucap Floella sambil menggertakkan giginya, berusaha untuk bangun. Keningnya dibasahi keringat dingin. Sakit yang tajam tidak mau meninggalkannya, membuat sekujur tubuhnya tidak bertenaga."Perlu kubantu berdiri?" tanya Alvaro dengan datar, persis seperti orang asing.Floella menyadari perubahan cara orang-orang di sekeliling menatapnya. Seolah-olah mereka berpikir bahwa dia sengaja membuat drama dengan memilih merayu pria paling berkuasa di sini."Bu Floella, pacarnya masih di sini. Apa tangan dan kakimu sudah nggak berfungsi?" sindir Mario terang-terangan.Rinoa menatap Floella dengan datar, tidak terlihat marah maupun jengkel. Aksi Floella terasa menggelikan bagin

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 36

    Pernikahan dengan Alvaro adalah akibat dari serangkai kejadian dalam hidup Floella. Dia tidak punya pilihan lain. Jadi, Floella tidak bisa membantah kata-kata Carlo.Carlo bangun sambil berucap, "Aku belikan kamu air, tunggu di sini."Floella melihat kantong infus yang hampir habis. Dia ingin memanggil perawat untuk mencabut jarumnya.Saat ini, ruang gawat darurat sedang sangat padat. Floella perlahan bangun dan berjalan beberapa langkah.Melihat tidak ada perawat yang senggang, Floella berhenti melangkah dan beristirahat sejenak di samping. Di sebelahnya, ada dua orang yang sedang mengobrol."Coba tebak, aku baru saja lihat siapa? Pak Alvaro dari Grup Sagara! Dia barusan buru-buru datang," ucap seorang wanita.Floella mengira dirinya salah dengar. Alvaro datang ke rumah sakit? Apa pria itu ... datang untuk menengoknya?Floella rasa itu sangat mustahil. Bagaimanapun, Alvaro tidak pernah memedulikannya.Tak lama, Floella mendengar wanita itu berkata lagi, "Pak Alvaro datang bersama seor

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 37

    Tatapan Alvaro terlalu cuek. Padahal dia melihat jelas kondisi Floella yang lemah karena sakit, tetapi dia sama sekali menunjukkan kekhawatiran.Mereka telah menikah dan tinggal bersama selama tiga tahun. Setelah tiga tahun bersama, bahkan binatang peliharaan pun akan terasa berarti di hati.Namun, yang dipedulikan Alvaro hanyalah Rinoa. Dia tidak peduli apakah Floella hidup atau mati.Floella refleks memandang ke arah perut Rinoa. Kemudian, dia menjauh dari tangan Joel yang sedang mengusap rambutnya.Joel juga melihat Alvaro dan Rinoa. Dia melirik Floella sekilas sebelum menyapa, "Pak Alvaro, kamu sedang nggak enak badan?"Alvaro mengangguk sopan dan membalas, "Aku bawa Rinoa periksa."Joel seketika teringat akan gosip yang didengarnya tadi. Dia bertanya sambil tersenyum mengejek, "Apa ada kabar baik? Kudengar kalian datang untuk pemeriksaan kehamilan?"Rinoa mengangkat alisnya. Dia mendongak dan saling memandang dengan Alvaro, lalu tersenyum manis.Alvaro membalas, "Pak Joel, jaga bi

Latest chapter

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 50

    Leonel masih terlihat kurus. Kondisinya setelah menjalani kemoterapi sangat buruk. Dia selalu memakai topi rajut.Ketika Floella datang, Leonel sedang berjemur di balkon.Floella tanpa sadar teringat penampilannya setelah dirinya mulai menjalani kemoterapi. Dia melamun sejenak sebelum menyerahkan dua hadiah di tangannya. Katanya, "Paman, selamat ulang tahun. Ini hadiah yang aku dan Alvaro siapkan untukmu."Hadiah yang Floella siapkan untuk Leonel adalah buku-buku fisika yang cukup langka. Dia menghabiskan waktu yang sangat lama untuk menemukannya.Leonel adalah profesor fisika. Dia pernah menjadi tokoh yang sangat berpengaruh di dunia pendidikan dan telah mendidik banyak murid hebat. Dia mencintai fisika sepanjang hidupnya. Jika bukan karena kejadian dulu, mungkin sekarang dia sudah setara dengan Enrico.Sementara itu, hadiah dari Alvaro yang Floella bantu siapkan adalah sebuah pulpen mewah bermerek. Pulpen seharga 20-an juta cukup berguna untuk pamannya. Ini juga sesuai dengan gaya Al

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 49

    Floella tidak bisa mengungkapkan perasaannya. Tidak bisa disebut kecewa, tetapi rasanya ironis. Jika dipikir-pikir, benar juga. Bagaimana mungkin Alvaro tega tidak memberikan status kepada wanita yang dicintainya?Joel menarik Floella ke tempat parkir pintu masuk.Floella melepaskan tangannya dari genggaman Joel terlebih dulu, lalu bertanya dengan datar, "Apa ada yang mau kamu katakan?"Joel bersandar di pintu mobil. Dia sebenarnya tahu Floella sedang sangat marah. Orang yang menusuknya dari belakang ada ayahnya, suaminya, adiknya, bahkan ... termasuk dirinya?Namun, Joel tahu posisinya di dalam hati Floella lebih tinggi dari mereka. Floella pasti akan mendengar perkataannya."Kamu jelas-jelas tahu Alvaro nggak mungkin ada hubungan dengan Tifanny," tutur Joel. Dia menyalakan sebatang rokok sebelum melanjutkan, "Dia sangat peduli pada Rinoa. Siapa pun bisa melihatnya."Floella tertegun. Semua orang berpikir seperti itu."Mengenai Tifanny, bagaimanapun dia juga adikku. Aku nggak bisa dia

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 48

    Ucapan Tifanny membuat Sabrina mengernyit dengan marah. Dia hendak mengatakan sesuatu, tetapi Floella menahannya sambil menggeleng.Pada saat ini, Floella menyadari bahwa tatapan Rinoa sedang tertuju padanya. Jelas sekali Rinoa sudah mendengar ucapan Tifanny barusan.Rinoa mengangkat alisnya dan tersenyum tipis. Kemudian, dia berbicara kepada Alvaro dan Mario yang ada di sampingnya. Katanya, "Aku masuk dulu."Sikap Rinoa yang anggun dan tenang membuat Floella tampak sangat malu dan serba salah. Floella bisa menebak apa yang sedang dipikirkan Rinoa. Namun, itu sudah tidak penting. Lagi pula, dia sudah tidak menginginkan Alvaro. Bertarung dengan pikiran sendiri juga tidak akan menyelesaikan masalah.Suasana hati Adrian sedang buruk. Floella datang dan terus membuat keributan. Apa yang akan dipikirkan oleh Alvaro?Bagaimana Adrian bisa melanjutkan pembicaraan? Dia menggeleng seolah-olah hatinya terluka karena Floella, lalu berbicara pada Alvaro. Katanya, "Pak Alvaro, kita berkumpul lagi d

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 47

    Floella buru-buru tiba di restoran privat bergaya rumah tradisional. Restoran ini hanya menerima reservasi harian. Begitu masuk, Floella langsung melihat Sabrina yang ekspresinya tampak marah dan Tifanny dengan rambut acak-acakan di hadapannya."Apa yang terjadi?" tanya Floella dengan ekspresi dingin. Dia menghampiri dan memeriksa apakah Sabrina terluka atau tidak, lalu menemukan bekas cakaran merah di lehernya.Tifanny berteriak, "Kalian sama saja! Kayak ibu-ibu cerewet yang nggak bisa bicara pakai logika!"Sabrina berdiri seraya menimpali, "Kamu punya logika?"Sabrina menggertakkan gigi sebelum menambahkan, "Kalau nggak makan di sini, aku nggak akan tahu ternyata ayahmu bawa anak haram ini untuk bertemu Alvaro! Dia mau menjadikan kakak ipar sebagai kekasih! Cih! Nggak tahu malu!"Ketika datang ke sini, Sabrina kebetulan mendengar pembicaraan di dalam ruang privat. Adrian memperkenalkan putri tidak sahnya kepada Alvaro dan ingin membiarkan Tifanny belajar dengan Alvaro. Belajar apa? B

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 46

    Sebenarnya, Alvaro menyadari bahwa Floella tidak nyaman saat duduk di sampingnya. Floella terus melihatnya. Alvaro melirik pelan ke arah Floella, lalu tiba-tiba bertanya, "Apa kamu sudah bisa menyesuaikan diri di perusahaan baru?"Floella menggigit bibir dan menjawab, "Lumayan. Aku suka pekerjaanku yang sekarang.""Tampaknya, bekerja di Bluford membuatmu cukup menderita," timpal Alvaro.Floella mengernyit. Sebenarnya, pekerjaan humas di Bluford bukan keahliannya. Dia bekerja di sana demi bisa dekat dengan Alvaro dan menumbuhkan perasaan. Sayangnya, Alvaro tidak pernah peduli apa yang dia inginkan.Alvaro juga tidak peduli dengan jawaban Floella. Ada notifikasi pesan WhatsApp yang muncul di iPad yang sedang dia pegang.Alvaro sepertinya juga berwaspada terhadap Floella. Dia membalikkan layar iPad ke arah meja. Floella yang paham maksudnya langsung mengalihkan pandangan.Alvaro bertanya, "Aku ada urusan penting. Apa kamu bisa naik taksi ke perusahaan?" Meskipun terdengar seperti bertan

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 45

    Selesai berbicara, Alvaro melepaskan dasi dan bersiap untuk mandi. Ketika melewati Floella, pandangannya hampir tidak tertuju pada Floella sedikit pun. Seakan-akan menatap Floella cukup lama adalah bentuk ketidaksetiaan pada Rinoa.Setiap kali melihat Floella, Alvaro akan menyadari wajah Floella yang pucat dan tampak sakit.Floella yang baru sadar langsung mengerti maksud Alvaro. Wajahnya seketika memerah dan terasa panas. Di balik ekspresinya yang malu, ada rasa canggung dan keterkejutan yang tidak bisa diungkapkan. Alvaro mengira Floella mau berhubungan badan dengannya?"Kamu sudah berpikir terlalu jauh," tutur Floella. Dia menarik napas dalam-dalam sebelum menegaskan, "Malam ini, aku tidur di kamar tamu."Begitu mendengar ucapan Floella, Alvaro menoleh. Wajahnya yang tampan dan menawan tidak menunjukkan ekspresi.Floella sudah pergi tanpa berbasa-basi. Jika dipikir-dipikir, dia pasti akan merasa canggung setelah ditolak.Alvaro tersenyum tipis sejenak, lalu berjalan masuk ke kamar m

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 44

    Ketika tiba di rumah pengantin, waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Jam sibuk di malam hari membuat Floella tertunda cukup lama.Begitu melihat Floella kembali, Ratna sangat terkejut. Dia bertanya, "Nyonya sudah pulang? Sudah makan belum? Saya siapkan sesuatu, ya?"Floella membalas dengan sopan, "Nggak perlu repot-repot. Aku sebentar lagi pergi."Ratna bertanya dengan cemas, "Kenapa baru pulang malah mau pergi lagi? Apa ... Nyonya dan Tuan bertengkar?"Floella membuka rak sepatu dan mencari sandal sekali pakai sembari menyahut, "Nggak."Mereka memang tidak bertengkar. Alvaro terbiasa mengabaikan Floella. Yang lebih menyakitkan dibandingkan tidak cinta adalah sikap cueknya. Selain beberapa hari yang sudah ditetapkan, mereka hampir tidak berkomunikasi, apalagi bertengkar.Mereka memang tidak pernah bertengkar dan hanya mau bercerai saja.Ratna bertanggung jawab membersihkan rumah ini sejak Alvaro dan Floella menikah. Dia tahu watak Floella. Menurutnya, Floella keras kepala.Ratna tak

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 43

    Rafael sedikit terkejut melihat Floella menerima permintaan pertemanannya. Dia juga tidak tahu mengapa dirinya menambahkan Floella. Dia bahkan tidak tahu harus bagaimana menyapa wanita itu. Rasanya sedikit aneh.Pada akhirnya, Rafael tidak menyapa Floella, melainkan melihat-lihat media sosial wanita itu. Posting di media sosial Floella tidak banyak, sepertinya dia atur agar semuanya bisa terlihat. Posting terakhir yang Floella unggah sudah sekitar dua minggu yang lalu. Itu adalah foto sebuah gedung rumah sakit dengan keterangan.[ Nggak mengejutkan. Aku datang sendiri. Semoga hasilnya bagus .... ]Rafael membayangkan wajah Floella yang tenang saat itu. Jelas sekali Floella pergi menemui dokter sendirian.Kemudian, Rafael menggeser layar ponselnya ke bawah. Sebagian besar berisi tentang kehidupan sehari-hari. Bisa dilihat bahwa Floella sangat mencintai hidup. Dia suka mengunggah kue dan masakan yang dibuatnya, bunga yang dibelinya, dan rumahnya yang dibereskan dengan rapi.Terasa hanga

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 42

    Floella terkejut bukan main dan segera menghindar.Seorang gadis berseru dari belakangnya, "Maaf, Kak! Drone-ku sepertinya bermasalah dan kehilangan kontrol. Apa Kakak terluka?"Floella menoleh. Gadis itu berusia belasan tahun dan mengenakan gaun rumah sakit. Wajahnya yang cantik seperti boneka dipenuhi rasa bersalah.Floella menggeleng dan berucap, "Nggak apa-apa."Gadis itu menghela napas lega dan berkata, "Syukurlah. Aku nggak tahu apa yang terjadi, tiba-tiba saja drone ini hilang kendali."Floella menatap drone di depannya, lalu menitipkan kotak biskuit di tangannya pada gadis itu. Dia bertanya, "Kamu keberatan kalau aku memeriksanya untukmu?"Gadis itu terkejut, tetapi segera menjawab, "Nggak, kok!" Saat menerima kotak biskuit Floella, matanya berbinar melihat biskuit-biskuit kecil di dalamnya.Floella mematikan drone itu. Setelah memeriksanya sebentar, dia berkata, "Seharusnya ada malafungsi pada sistem penerbangannya, makanya bisa melenceng dari rute yang ditetapkan. Harus dicek

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status