Beranda / Romansa / Kesempurnaan Cinta / Bab 9 : Pelukan Satria yang Selalu Hangat

Share

Bab 9 : Pelukan Satria yang Selalu Hangat

Penulis: anisas
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-02 23:20:38

Tiga puluh menit berlalu. Satria dan Anisa masih saja betah duduk berdua saling berpelukan, tepat di balkon rumahnya, seraya menatap langit malam yang dihiasi bintang.

Sama seperti cinta keduanya, selalu tampak berseri layaknya bintang.meski ada segumpal warna hitam disekitarannya. Kesempurnaan cinta itu akan selalu utuh

“Kamu pasti cape,kan bantuin ibu?”

“Heem,” jawab Anisa dengan dehaman

Satria tersenyum. Hanya untuk merasakan hatinya terenyuh.

“Buat kue apa aja tadi?”

“Cuman buat brownis aja.”

“Masa?” Satria tampak tidak percaya

“Kok kamu kaya cape banget gini,” sekali lagi Satria menatap lekat wajah Anisa, barang kali dirinya hanya salah lihat saja. Tapi sayangnya, apa yang dilihatnya benar begitu

Anisa ragu untuk mengatakan yang sebenarnya, tentang perilaku ibu yang kasar. Tadi Ratna sempat menyuruh Anisa untuk membereskan semuanya. Padahal ada

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kesempurnaan Cinta   Bab 10 : Anisa dan Nela Bertemu Lagi

    Menyambangi kantor suaminya, adalah rutinitas hariannya. Anisa selalu membuat Satria merasa nyaman, mungkin karena itulah Satria selalu memperlakukan Anisa juga dengan baik.Kakinya melangkah memasuki lift. Orang-orang yang berada disekitarnya lantas menyapa dengan sopan.Anisa selalu berpkir apakah kehidupan mereka selalu enak. Tidak ada tuntutan apapun seperti dirinya. Tapi mana mungkin, setiap manuisa punya masalahnya masing-masing. Terkadang Anisa merasa menjadi manusia paling sedih di dunia. Ya, itu hanya prasangka dirinya saja.Meninggalkan pemikiran itu, kini Anisa melangkah menuju ruangan suaminya. Dan sudah bisa ditebak oleh kepala, jika kehadirannya pasti akan di sambut oleh Nela.Wanita itu tersenyum, kemudian bangkit dari kursinya. Seperti kemarin Nela selalu berprilaku sombong dimata Anisa.“Apa kamu sudah buat janji dengan atasan saya?” tanya Nela disengajaAnisa mendengus, Nela benar-benar wanita tidak tahu diri

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-02
  • Kesempurnaan Cinta   Bab 11 : Hanya Prasangka Saja

    Selagi Anisa masih di kamar mandi, Satria berniat untuk menghubungi Monika sekretarisnya yang lama, pasalnya dia pergi tanpa seucap pamit pun kepadanya.Itu membuat Satria merasa kehilangan juga.karena dibanding Nela jelas Monika adalah sekretaris terbaiknyaTanpa menunggu lama, sambungan telponnya terhubung dengan sang empu“Hallo pak? Maaf, tumben hubungi saya. ada hal penting kah?”Mendengar suara Monika dibalik telpon membuat Satria menghembuskan napasnya lega. Sebab sejak kemarin dirinya menelpon wanita itu tapi nomornya tidak kunjung aktif“Kamu keterlaluan. Pergi tanpa pamit sama saya.”Hening beberapa saat, sebelum akhirnya Monika menjawabnya dengan nada yang terdengar sedikit gelagapan “Ah, maaf pak sebelumnya. Saya juga sebenarnya kaget, tiba-tiba dipindahkan untuk bekerja di kantor cabang, pada hari bapak pulang terburu-buru saya sempat menemui bapak di depan pintu. Tadinya saya mau

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-04
  • Kesempurnaan Cinta   Bab 12 : Nela Beraksi

    Mobil sedan berwarna hitam itu terhenti di depan rumah mewah yang memiliki nuansa putih sebagai warna cat temboknya. Keluarlah sosok wanita yang terlihat manis dengan pakaian elegannya. Sebelum beranjak masuk ke dalam rumahnya, Anisa memberi kata terima kasih terlebih dahulu kepada pak Rahmat.Beliau memang sangat berjasa. Setidaknya untuk kehidupannya. Jika tidak ada pak Rahmat, Anisa pasti kelelahan untuk pulang pergi setiap harinya.Saat tibanya di dalam rumah, buru-buru Yati menghampiri Anisa. Sepertinya ada hal yang ingin wanita itu katakan“Bu. Nyonya Ratna ada di sini,” katanya.Yang sukses membuat Anisa terkejutPikirnya, ada apa Ratna datang kemari, apakah akan mengatakan hal-hal buruk yang seperti kemarin.“Dimana ibu sekarang?”Membuang jauh pikiran buruknya itu. Anisa berusaha untuk tetap baik kepada mertuanyaYati menunjuk menggunakan panda

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-05
  • Kesempurnaan Cinta   Bab 13 : Disaat Semuanya Patah Hanya karena Prasangka

    Meski ada Yati yang mengurus semua pekerjaan rumah. Anisa tetap saja andil, seperti dalam urusan menyiapkan makan malam.Biasanya Anisa hanya akan mengambil pekerjaan yang ringan, seperti menyiapkan meja makan dengan segala menu hidangan yang dimasaknya.Jika untuk urusan memasak Yati yang melakukannya. Anisa bukan tidak bisa, hanya saja Yati yang selalu memintanya untuk diam.“Kamu bisa istirahat sama makan malam,Yat. Biar sisanya saya yang kerjain,” kata Anisa. Satu tangan sebelah kanannya mengambil satu mangkuk besar berisi sayur sop wortel kesukaan RatnaTerlihat wanita yang umurnya lebih muda dua tahun dari Anisa itu mengangguk “Baik bu, terima kasih.” Setelah mengucapkan kata terima kasihnya, Yati undur diri seraya membawa satu piring makanan. Biasanya Yati akan makan dikamarnya sambil menonton sinetron kesukaannya.Suara denting karena mangkok dan permukaan meja kaca mengudara, saat Anisa meletakan mangkuk itu. Dalam

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-06
  • Kesempurnaan Cinta   Bab 14 : Semua ini Karena Anisa?

    Beruntung Nela memiliki teman yang mempunyai usaha restoran, dan menyediakan menu yang Satria inginkan.Sebenarnya Satria juga malas harus meminta ini kepada Nela, Satria tahu itu malah akan membuat Nela menjadi memiliki ruang untuk masuk ke dalam hatinya.Saat Nela sedang menyiapkan makanan, selagi Satria masih ditoilet. Ponsel Satria yang ia letakan di atas meja itu berdering menampilkan nama Istriku. Nela tahu itu adalah AnisaDengan liciknya Nela menggeser nomor itu ke tombol merah. Menolaknya.“Ganggu aja!” gumamnyaKemudian tangannya kembali menata kotak-kotak makanan. Suara derap langkah Satria mengudara, Nela lantas menoleh, tersenyum kemudian.“Makanannya sudah siap pak.”Seraya melipat kemeja panjangnya sampai sikut, Satria duduk melihat deretan makanan yang bahkan lebih dari ekspetasinya“Kamu gak tuangin pelet kan?” Satria agaknya curigaNela terkekeh “Saya gak sampai

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-09
  • Kesempurnaan Cinta   Bab 15 : Dunia Apakah Benar Akan Berakhir?

    Entahlah sudah berapa lama Anisa disini. Dikantin rumah sakit yang beruntungnya sedang sepi. Anisa bisa menikmati suasana dengan tenang. Mungkin ada beberapa suara dentingan sendok dan piring dari beberapa orang. Dan Anisa tidak sama sekali tertarik untuk makan juga sama seperti merekaAnisa hanya memesan satu gelas satu teh hangat. Dia pikir teh hangat itu bisa meredakan segala jenis rasa sakit hatinya.Fahmi dan Anya, sejak tadi terus saja berkata yang memojokannya jika jatuhnya ibu sakit itu karena berasal dari permasalahannya yang tidak kunjung hamilAnisa sendiri merasa sedih, sebab apa yang ia alami bisa berdampak juga bagi orang lain. Anisa tentu saja merasa dirinya tidak berguna sama sekaliSampai akhirnya, Anisa bisa merasakan sosok Satria duduk di depannya. Dengan kemeja kerjanya yang tampak kusut, dasinya melonggar dari simpulnya. Terlihat jelas jika laki-laki itu sama hancurnya. Atau mungkin lebih“Kok gak di minum?” tanyany

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-09
  • Kesempurnaan Cinta   16 : Bersama Nela

    Pada akhirnya Satria hanya bisa menatap kepergian Anisa, dan meratapi keberadaannya bersama Nela disatu ruangan rawat inap vvip iniIngin hati menjauhi Nela, agar tidak menimbulkan perasaan apapun lagi pada wanitu itu, namun ibunya seakan menjadi penghalang untuknya.Itu membuat Satria mau tidak mau harus menerima. Kini dia duduk di sofa, melihat bagaimana sang ibu sedang disuapi buah jeruk oleh wanita yang sangat ia hindari. Ibunya tersenyum seperti senang dijamu oleh NelaKemudian, Ratna menatap Satria “Kata Nela, kamu izin buat cuti itu benar?”Satria mengangguk “Tadinya besok pagi. Tapi mana rela aku tinggalin ibu dalam kondisi seperti ini.”Ratna tersenyum, hatinya berbunga saat diprioritaskan oleh Satria “Anisa yang minta kamu buat cuti?”Satria menggeleng “Aku sendiri.”“Kemana tujuan liburan kamu?”“Bukan kemana-mana, cuman akan mengunjungi rumah orang tu

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-10
  • Kesempurnaan Cinta   17 : Bertemu Teman Lama

    Disini Anisa sekarang, dikursi taman rumah sakit yang cukup luas. Ditemani dengan cahaya lampu taman, serta angin malam yang masuk ke dalam pori-pori kulitnya, membuat Anisa merasa dingin, sebab dirinya hanya menggunakan baju yang tidak memiliki lengan yang panjang.“Anisa?”Anisa lantas menoleh, saat bias suara berat menyeruak didekatnya. Matanya melotot, terkejut bukan main saat mendapati siapa orang yang memanggilnya itu“Dimas,” kata AnisaLaki-laki itu tersenyum, duduk disamping Anisa “Kemana aja kamu?”“Aku ada aja kok, cuman keseringan dirumah aja,” kata Anisa menjawab, laki-laki dengan setelan dokter itu disampingnyaDimas adalah temannya semasa kuliah, mereka hanya satu universitas. Dimas dulu masuk jurusan kedokteran sementara Anisa masuk ke pendidikan sekolah dasar“Satria sehat?”Anisa mengangguk, tapi kenapa saat nama itu disebuh hatinya merasakan gertakan

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-10

Bab terbaru

  • Kesempurnaan Cinta   Bab 19 : Malam Terburuk

    Anisa pikir kedatangan Satria akan membaikan suasana hatinya. Pada kenyataannya, Anisa merasakan rasa sakit lagi. dan lagi Anisa tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain diam.Satria tadi sudah berencana untuk menemani Anisa yang akan menemani ibu bersama mbak Anya. Akan tetapi rencana itu digagalkan oleh RatnaRatna menyuruh Satria untuk pulang, dan beristrirahat yang baik. Sebab Ratna tahu, anaknya itu sedang melakukan proyek besar untuk perusahaannya. Oleh karena itu Satria harus mempersiapkan dirinya. Agar menghasilkan yang terbaik.Satria menolak, dia akan tetap disini bersama Anisa. Itu membuat Ratna kesal“Satria, denger kata ibu. Jangan ngebantah.”“Bu. Aku gak apa-apa disini.”“Nggak. Kamu harus istrirahat yang cukup. Biarkan Anisa sama Anya disini, temani ibu. Kamu pulang sama Nela saja sana.”Nela yang merasa terpanggil, dibuat terhenyak dalam keheningan yang diciptakan oleh dirinya itu. Te

  • Kesempurnaan Cinta   18. Anisa Lebih Penting

    Sebelum masuk, Anisa membuang napasnya. itu berarti dia sedang membuang rasa sakit yang bermenit-menit yang lalu dia rasakan di tempat ini. Persis di tempatnya ia berdiriSetelah itu, Anisa membuka pintu. Merasakan jika udara dingin dan senyap menyergap dalam ruangan mertuanya itu.Tubuhnya yang sudah sepenuhnya masuk ke dalam ruangan itu dibuat terheran, karena ruangan tampak sepi, tidak ada Satria dan Nela. Hanya ada Ratna yang sedang terbaring lelap di atas bangsalnya.Dengan pelan, Anisa berjalan meletakan tasnya di atas sofa. Kemudian dia berjalan hendak mendekat ke arah Ratna. Tidak, Anisa tidak berniat membangunkannya hanya akan melihat keadaan Ratna.Namun, belum sepenuhnya sampai tepat di depan bangsal Ratna. Pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan sosok Anya. Wanita itu tersenyum ke arah Anisa“Nis, kamu udah balik?” tanyanyaAnisa lantas menjawab “Iya, mbak. Tapi kok sepi, mas Satria juga kemana?”

  • Kesempurnaan Cinta   17 : Bertemu Teman Lama

    Disini Anisa sekarang, dikursi taman rumah sakit yang cukup luas. Ditemani dengan cahaya lampu taman, serta angin malam yang masuk ke dalam pori-pori kulitnya, membuat Anisa merasa dingin, sebab dirinya hanya menggunakan baju yang tidak memiliki lengan yang panjang.“Anisa?”Anisa lantas menoleh, saat bias suara berat menyeruak didekatnya. Matanya melotot, terkejut bukan main saat mendapati siapa orang yang memanggilnya itu“Dimas,” kata AnisaLaki-laki itu tersenyum, duduk disamping Anisa “Kemana aja kamu?”“Aku ada aja kok, cuman keseringan dirumah aja,” kata Anisa menjawab, laki-laki dengan setelan dokter itu disampingnyaDimas adalah temannya semasa kuliah, mereka hanya satu universitas. Dimas dulu masuk jurusan kedokteran sementara Anisa masuk ke pendidikan sekolah dasar“Satria sehat?”Anisa mengangguk, tapi kenapa saat nama itu disebuh hatinya merasakan gertakan

  • Kesempurnaan Cinta   16 : Bersama Nela

    Pada akhirnya Satria hanya bisa menatap kepergian Anisa, dan meratapi keberadaannya bersama Nela disatu ruangan rawat inap vvip iniIngin hati menjauhi Nela, agar tidak menimbulkan perasaan apapun lagi pada wanitu itu, namun ibunya seakan menjadi penghalang untuknya.Itu membuat Satria mau tidak mau harus menerima. Kini dia duduk di sofa, melihat bagaimana sang ibu sedang disuapi buah jeruk oleh wanita yang sangat ia hindari. Ibunya tersenyum seperti senang dijamu oleh NelaKemudian, Ratna menatap Satria “Kata Nela, kamu izin buat cuti itu benar?”Satria mengangguk “Tadinya besok pagi. Tapi mana rela aku tinggalin ibu dalam kondisi seperti ini.”Ratna tersenyum, hatinya berbunga saat diprioritaskan oleh Satria “Anisa yang minta kamu buat cuti?”Satria menggeleng “Aku sendiri.”“Kemana tujuan liburan kamu?”“Bukan kemana-mana, cuman akan mengunjungi rumah orang tu

  • Kesempurnaan Cinta   Bab 15 : Dunia Apakah Benar Akan Berakhir?

    Entahlah sudah berapa lama Anisa disini. Dikantin rumah sakit yang beruntungnya sedang sepi. Anisa bisa menikmati suasana dengan tenang. Mungkin ada beberapa suara dentingan sendok dan piring dari beberapa orang. Dan Anisa tidak sama sekali tertarik untuk makan juga sama seperti merekaAnisa hanya memesan satu gelas satu teh hangat. Dia pikir teh hangat itu bisa meredakan segala jenis rasa sakit hatinya.Fahmi dan Anya, sejak tadi terus saja berkata yang memojokannya jika jatuhnya ibu sakit itu karena berasal dari permasalahannya yang tidak kunjung hamilAnisa sendiri merasa sedih, sebab apa yang ia alami bisa berdampak juga bagi orang lain. Anisa tentu saja merasa dirinya tidak berguna sama sekaliSampai akhirnya, Anisa bisa merasakan sosok Satria duduk di depannya. Dengan kemeja kerjanya yang tampak kusut, dasinya melonggar dari simpulnya. Terlihat jelas jika laki-laki itu sama hancurnya. Atau mungkin lebih“Kok gak di minum?” tanyany

  • Kesempurnaan Cinta   Bab 14 : Semua ini Karena Anisa?

    Beruntung Nela memiliki teman yang mempunyai usaha restoran, dan menyediakan menu yang Satria inginkan.Sebenarnya Satria juga malas harus meminta ini kepada Nela, Satria tahu itu malah akan membuat Nela menjadi memiliki ruang untuk masuk ke dalam hatinya.Saat Nela sedang menyiapkan makanan, selagi Satria masih ditoilet. Ponsel Satria yang ia letakan di atas meja itu berdering menampilkan nama Istriku. Nela tahu itu adalah AnisaDengan liciknya Nela menggeser nomor itu ke tombol merah. Menolaknya.“Ganggu aja!” gumamnyaKemudian tangannya kembali menata kotak-kotak makanan. Suara derap langkah Satria mengudara, Nela lantas menoleh, tersenyum kemudian.“Makanannya sudah siap pak.”Seraya melipat kemeja panjangnya sampai sikut, Satria duduk melihat deretan makanan yang bahkan lebih dari ekspetasinya“Kamu gak tuangin pelet kan?” Satria agaknya curigaNela terkekeh “Saya gak sampai

  • Kesempurnaan Cinta   Bab 13 : Disaat Semuanya Patah Hanya karena Prasangka

    Meski ada Yati yang mengurus semua pekerjaan rumah. Anisa tetap saja andil, seperti dalam urusan menyiapkan makan malam.Biasanya Anisa hanya akan mengambil pekerjaan yang ringan, seperti menyiapkan meja makan dengan segala menu hidangan yang dimasaknya.Jika untuk urusan memasak Yati yang melakukannya. Anisa bukan tidak bisa, hanya saja Yati yang selalu memintanya untuk diam.“Kamu bisa istirahat sama makan malam,Yat. Biar sisanya saya yang kerjain,” kata Anisa. Satu tangan sebelah kanannya mengambil satu mangkuk besar berisi sayur sop wortel kesukaan RatnaTerlihat wanita yang umurnya lebih muda dua tahun dari Anisa itu mengangguk “Baik bu, terima kasih.” Setelah mengucapkan kata terima kasihnya, Yati undur diri seraya membawa satu piring makanan. Biasanya Yati akan makan dikamarnya sambil menonton sinetron kesukaannya.Suara denting karena mangkok dan permukaan meja kaca mengudara, saat Anisa meletakan mangkuk itu. Dalam

  • Kesempurnaan Cinta   Bab 12 : Nela Beraksi

    Mobil sedan berwarna hitam itu terhenti di depan rumah mewah yang memiliki nuansa putih sebagai warna cat temboknya. Keluarlah sosok wanita yang terlihat manis dengan pakaian elegannya. Sebelum beranjak masuk ke dalam rumahnya, Anisa memberi kata terima kasih terlebih dahulu kepada pak Rahmat.Beliau memang sangat berjasa. Setidaknya untuk kehidupannya. Jika tidak ada pak Rahmat, Anisa pasti kelelahan untuk pulang pergi setiap harinya.Saat tibanya di dalam rumah, buru-buru Yati menghampiri Anisa. Sepertinya ada hal yang ingin wanita itu katakan“Bu. Nyonya Ratna ada di sini,” katanya.Yang sukses membuat Anisa terkejutPikirnya, ada apa Ratna datang kemari, apakah akan mengatakan hal-hal buruk yang seperti kemarin.“Dimana ibu sekarang?”Membuang jauh pikiran buruknya itu. Anisa berusaha untuk tetap baik kepada mertuanyaYati menunjuk menggunakan panda

  • Kesempurnaan Cinta   Bab 11 : Hanya Prasangka Saja

    Selagi Anisa masih di kamar mandi, Satria berniat untuk menghubungi Monika sekretarisnya yang lama, pasalnya dia pergi tanpa seucap pamit pun kepadanya.Itu membuat Satria merasa kehilangan juga.karena dibanding Nela jelas Monika adalah sekretaris terbaiknyaTanpa menunggu lama, sambungan telponnya terhubung dengan sang empu“Hallo pak? Maaf, tumben hubungi saya. ada hal penting kah?”Mendengar suara Monika dibalik telpon membuat Satria menghembuskan napasnya lega. Sebab sejak kemarin dirinya menelpon wanita itu tapi nomornya tidak kunjung aktif“Kamu keterlaluan. Pergi tanpa pamit sama saya.”Hening beberapa saat, sebelum akhirnya Monika menjawabnya dengan nada yang terdengar sedikit gelagapan “Ah, maaf pak sebelumnya. Saya juga sebenarnya kaget, tiba-tiba dipindahkan untuk bekerja di kantor cabang, pada hari bapak pulang terburu-buru saya sempat menemui bapak di depan pintu. Tadinya saya mau

DMCA.com Protection Status