Di rumah Keluarga Knowles.Violet dan Charles mengantar Agnes ke rumah Keluarga Knowles. Agnes baru saja sampai rumah, lalu dia melihat Jacob yang sedang menunggu dengan cemas di depan pintu."Kak!"Agnes segera berlari ke arahnya. Wajah Jacob pun menjadi cerah. Saat dia hendak memeluk Agnes, dia melihat Violet dan Charles yang sedang berdiri di belakang Agnes.Dalam sekejap, senyuman Jacob menjadi kaku. Tangannya yang terulur juga membeku di udara.Dia belum latihan bagian ini!Reaksi apa yang harus ditunjukkan ketika dia melihat Charles dan Violet?Romeo! Di mana dia? Di mana?!Sepertinya Agnes tidak menyadari Jacob yang mematung. Dia memeluk Jacob, lalu berkata dengan sedih, "Kak! Aku kira aku nggak akan bisa melihatmu lagi untuk selamanya!"Agnes menangis sambil mendongak, kemudian dia melihat Jacob menelan ludah dengan gugup saat menatap Violet dan Charles. Dia pun bertanya dengan bingung, "Kak, ada apa?"Jacob tersadar. Setelah dia melihat wajah menangis adiknya, dia hanya bisa b
Jacob tahu Romeo pergi untuk Violet, tapi yang penting dia tahu kalau Romeo baik-baik saja.Jacob berkata, "Cepat mandi. Papi masih belum tahu kamu terkena masalah. Kalau nggak, hal ini akan menjadi besar.""Lebih baik hal ini dibesarkan! Bisa-bisanya Dylan Dawson bersekongkol dengan Megan untuk menculikku. Benar-benar berengsek!""Megan?"Jacob tercengang.Dia tidak menyangka Dylan akan bersekongkol dengan Megan untuk menculik adiknya."Dasar bedebah!"Jacob menyingsingkan lengan bajunya dengan emosi, kemudian dia ingin keluar dari rumah Keluarga Knowles.Ketika Agnes melihat itu, dia buru-buru menarik kakak keduanya dan berkata, "Kak, kamu ingin pergi ke mana?!""Aku ingin pergi ke mana? Aku ingin menghajar kedua bedebah itu! Berani-beraninya mereka menindas adikku!""Kak! Kak!"Sebelum Agnes dapat menahan Jacob, Romeo yang sedang memakai topeng melangkah masuk.Setelah Agnes melihat Romeo, dia mengerutkan alisnya. "Kamu? Kamu masih tahu jalan pulang? Kamu ...."Agnes baru ingin naik
"Rahasia Kota Poseidon terlalu banyak. Aku nggak ingin dia mengetahuinya."Setelah itu, Romeo langsung menendang karung itu ke depan Jacob dan berkata, "Angkat dia ke atas. Aku akan menunggumu.""Woi, Romeo! Kenapa kamu meninggalkannya kepadaku?"Jacob marah-marah. Dia melihat Dylan yang berwajah pucat dan berbaring di dalam karung, lalu berdecak.Kenapa dia harus menculik dua wanita yang paling dicintai di luar negeri? Dia benar-benar berdosa.Pada saat yang sama ....Di pabrik kosong.Howard dan Glenn datang terlambat. Ketika mereka tiba, pabriknya sudah kosong.Howard melihatnya dan diam untuk beberapa saat. "Kamu yakin ini tempatnya?""Bos, pasti ini tempatnya. Anak buah kita bilang ketika saya menerima telepon, sinyalnya datang dari tempat ini."Howard melihat jam tangannya.Ketika mereka tiba di sini, dua jam sudah berlalu.Jangan-jangan ... sudah selesai?Ekspresi Howard menjadi masam. "Si Dylan benar-benar nggak berguna!"Besok pagi, di rumah Keluarga Knowles."Apa? Violet suda
Ketika Jacob memikirkan itu, dia segera mengejar Agnes dan berkata dengan tegas, "Aku ini pergi ke Kota Poseidon untuk melindungimu, ya! Ini untuk kebaikanmu!""Ya! Kakak memang paling sayang aku!"Pada saat yang sama, di Kota Poseidon.William dan Gwen sudah menunggu lama di bandara. Ada dua lingkaran hitam di bawah mata William. Saat ini dia melihat siapa saja mirip Charles dan Violet."Kak Gwen, nggak apa-apa kalau kita menunggu mereka di rumah. Mereka juga bukan anak kecil! Mereka nggak mungkin tersesat, 'kan?"William berkata dengan sedih, "Akhirnya aku bisa beristirahat untuk beberapa jam, tapi aku akan sangat lelah ketika menyetir nanti.""Aku mengerti. Aku akan menggantikanmu menyetir mobil."Ketika William mengingat kemampuan menyetir Gwen, dia langsung menjadi bersemangat. "Sebenarnya ... aku merasa baik-baik saja."Di sisi lain, Violet dan Charles barusan turun dari pesawat. Dari jauh, Violet sudah melihat Gwen dan William sedang bertengkar di antara kerumunan."Apa maksudmu
William mengantar Violet dan Gwen ke Kediaman Edris dulu, kemudian dia dan Charles bergegas ke perusahaan untuk mengecek situasi.Setelah Violet dan Gwen masuk, mereka melihat sekelompok ahli medis asing masuk keluar aula di lantai pertama. Orang-orang itu sepertinya sedang mendiskusikan beberapa tindakan pencegahan. Pengurus rumah dan semua pembantu bolak-balik lantai pertama dan kedua. Situasinya tampak mendesak.Violet mengingat di kehidupan sebelumnya kalau kematian Nathan tidak terjadi secepat ini.Walaupun banyak hal yang sudah berubah semenjak dia terlahir kembali, hal seperti penyakit tidak bisa terjadi lebih awal, 'kan?"Bagaimana keadaannya sekarang, ya?"Gwen di sebelah terlihat agak gugup. Situasi aula Kediaman Edris juga sudah menakutinya.Terakhir kali dia melihat Kediaman Edris begini kacau adalah ketika kepala Keluarga Edris yang sebelumnya meninggal dunia.Violet berkata, "Aku akan naik ke atas.""Aku mau mengikutimu!"Saat Violet dan Gwen naik ke lantai dua, para pemb
Kedua pembantu itu membelalakkan mata mereka.Sudut mulut Violet berkedut.Masing-masing kedua pembantu itu mengeluarkan selembar uang kertas berwarna merah untuk meletakkannya di tangan Nathan. Kemudian, mereka menangis sambil berlari keluar.Awalnya Violet masih tidak mengerti kenapa kedua orang itu menangis setelah hanya kalah sekali. Namun, kemudian Nathan membuka laci meja di depannya dan Violet melihat ada setumpuk uang kertas di dalam.Tumpukan itu setara dengan gaji sebulan dua orang!"Tuan Nathan, apa kamu sedang membutuhkan uang?""Nggak." Nathan berkata, "Tapi, memenangkan uang benar-benar seru.""..."Setelah tidak bertemu selama beberapa hari, Nathan menjadi lebih jahat dari sebelumnya.Violet duduk di depan Nathan, kemudian langsung bertanya, "Kenapa kamu berpura-pura sakit?""Apa kamu pernah memancing?""Memancing?""Keluarga Edris seperti pilar Kota Poseidon. Kami nggak pernah membuat kesalahan. Aku pun penasaran kalau aku sakit, perubahan apa yang akan terjadi pada Kot
"Sebenarnya bukan salahku penjualannya turun. Aku terlalu sibuk!"Di kantor Grup V, William sedang menatap Violet dan Charles dengan sedih sambil berkata, "Aku sendirian harus menangani tiga perusahaan, loh! Aku benar-benar kewalahan. Selain itu, aku nggak tahu apa yang terjadi pada bisnis kita. Tiba-tiba ada banyak yang mengakhiri kontrak lebih awal. Aku berlari ke sana kemari setiap hari. Aku juga harus menghadiri rapat dalam dan luar negeri. Kalian juga harus mengerti kondisiku."Gwen di samping berkata dengan percaya diri, "Aku bisa menjadi saksi! Beberapa hari ini dia sangat lelah bekerja. Ini benar-benar bukan karena dia nggak berkemampuan, tapi karena musuhnya terlalu kuat, jadi dia kewalahan.""Benar!"William langsung menjadi berani dan berkata, "Yang dikatakan Kak Gwen adalah yang kupikirkan! Charles, kamu masih belum membayarku atas kerja kerasku!"Charles sedang duduk di sofa seberang dan menuangkan air untuk Violet, kemudian dia berkata, "Minta uang dari istriku. Di keluar
William dan Gwen yang berdiri di seberang terdiam."...""..."William berkata dengan murung, "Aku pernah memintanya membantuku mengantarkan dokumen dulu, tapi dia berpura-pura nggak mendengarku. Sekarang istrinya memintanya mengurus perusahaan, dia langsung setuju!""Mau bagaimana lagi? Mereka suami istri."Setelah itu, Gwen berkata, "Charles, Tuan Besar belum selesai mempersiapkan pernikahan. Tuan Besar sudah bilang kalian harus mengadakan pesta pernikahan dulu, baru mendaftar akta nikah. Pesta kalian harus besar dan megah. Baik uang maupun mahar harus menjadi milik mempelai wanita. Itu baru merupakan pengakuan Keluarga Griffin atas menantu perempuan!"Charles berkata, "Aku sudah ingin mendaftar akta nikah. Tolong suruh dia cepat sedikit. Kalau nggak, aku akan ikut campur dalam pesta pernikahanku.""Nggak boleh! Tuan Besar sudah lama menantikan pesta pernikahan ini. Kalau kamu nggak membiarkannya mengurusinya, dia akan berguling-guling di lantai."Charles merasa sedikit sakit kepala.
Saat melihat sikap Violet yang tidak bersahabat, Edward pun duduk di sofa sebelah.Edward berkata, "Nak, seharusnya kamu memanggilku Paman."Edward menatap Violet dan berkata, "Aku nggak mempunyai niat jahat terhadapmu. Hanya saja, ada hal yang ingin kulakukan dan kalian nggak bisa menghentikanku."Violet masih diam saja.Edward lanjut berkata, "Aku melakukan ini semua untuk istriku. Aku hanya berharap kamu bisa memahamiku."Ketika Edward mengatakan itu, nadanya menjadi sedikit lebih lembut. "Aku sangat mengagumimu. Kalau Ruby masih hidup, dia pasti akan menyukai menantu sepertimu. Sayangnya ... putraku nggak tahu cara menghargaimu.""Pak, aku nggak paham apa yang sedang kamu katakan."Nada Violet terdengar sangat sinis.Saat berhadapan dengan laki-laki munafik di depannya ini, tak ada pikiran lain yang terlintas di benaknya kecuali ingin menjauhinya.Dia sudah bukan gadis berusia 17 tahun. Dia juga tidak bodoh.Pendekatan seperti ini sama sekali tidak bisa menggoyahkannya."Aku bisa b
Saat itu Nyonya Besar Fernandez baru paham kalau putranya benar-benar sudah gila karena wanita itu.Dia menyesal. Dia menyesal kenapa dia membiarkan wanita seperti Ruby mendekati putranya.Kemudian, Edward ingin pergi. Dia pun bertengkar hebat dengan putranya. Dia bersumpah Keluarga Fernandez tidak akan mengakui orang seperti Edward.Setelah itu, dia mengerahkan segalanya untuk mendidik cucunya.Romeo patuh seperti Edward. Mereka sangat pintar, cerdas dan memiliki masa depan yang cerah.Kemudian, Nyonya Besar Fernandez berencana memilih istri untuk cucunya.Dia bersumpah untuk tidak memilih wanita seperti Ruby lagi yang bisa mencelakai cucunya.Karena itu, dia memilih Violet.Romeo tidak menyukai Violet dan Nyonya Besar Fernandez sangat senang. Dengan begitu, cucunya tidak akan meninggalkan Grup Fernandez demi seorang wanita.Violet adalah putri Keluarga Gloria yang dikenal terpelajar. Dia sangat cocok untuk cucunya.Keluarga Gloria sudah mau jatuh dan itu juga sangat bagus. Wanita sep
"Ruby bukan seorang aktris rendahan. Dia cantik dan baik. Dia sangat mencintai hidupnya. Tapi, Ibu malah menganggapnya sebagai alat untuk pernikahan. Kamu menyuruhnya menikah denganku dan dia menerimanya dengan senang hati, tapi kamu nggak seharusnya membunuhnya! Demi Grup Fernandez, aku sudah menyerah mengenai lumayan banyak hal!""Kamu!"Nyonya Besar Fernandez menatap putranya, lalu matanya tiba-tiba menjadi merah. "Aku melakukan ini demi siapa? Aku melakukan ini semua untuk Keluarga Fernandez! Aku sudah mengabdikan seluruh hidupku kepada Keluarga Fernandez! Tapi, balasan yang kudapatkan malah orang yang nggak tahu berterima kasih seperti kalian berdua! Kamu keluar! Keluar! Kamu bukan putraku! Kamu nggak pantas!"Saat Nyonya Besar Fernandez mengatakan itu, jantungnya terasa sakit. Dia jatuh ke kursi dan sekujur tubuhnya tidak bisa bergerak.Edward tidak menunjukkan ekspresi apa pun saat melihat ibunya yang sudah berkorban banyak untuknya selama puluhan tahun ini. Dia berkata, "Semua
Selesai bicara, Edward naik lift.Meskipun Romeo diam saja, dia sudah mempunyai rencana.Edward tidak memberitahunya semua kebenaran.Setidaknya Romeo percaya dia tidak terlahir kembali.Kalau dia tidak terlahir kembali, itu berarti mungkin Edward hanya menanamkan pikiran tentang ingatannya dari kehidupan masa lalu kepadanya.Kalau ingatan-ingatan itu bisa ditanam di kepalanya, itu berarti ingatan seperti itu juga bisa ditanamkan ke kepala orang lain.Sepertinya dia masih harus mencari tahu lebih dalam. Sebenarnya apa yang telah dilakukan Edward selama 20 tahun ini.Saat ini, Kediaman Fernandez, kamar Nyonya Besar Fernandez."Di mana Romeo? Kenapa dia nggak datang menjumpaiku setelah pulang? Apa dia ingin mengurungku di sini untuk selamanya? Panggil Romeo dan suruh dia menemuiku sekarang juga!"Beberapa hari ini Nyonya Besar Fernandez dikurung dan kebebasannya dibatasi oleh Romeo. Saat ini dia juga tidak bisa keluar meskipun itu yang diinginkannya.Martha yang sedang berdiri di samping
Diulang?Mengulangi semuanya?Bagaimana mungkin ada hal yang segila itu di dunia ini?Namun, untuk menenangkan Edward, Romeo bertanya dengan sabar, "Apa rencanamu?""Putri Keluarga Gloria itu sudah terlahir kembali. Putra Keluarga Edris itu juga sepertinya sudah terlahir kembali."Edward menatap Romeo sambil berkata, "Selama ini aku mencari momen mereka terlahir kembali, tapi aku nggak pernah menemukannya. Tapi, siapa yang berani mencobanya? Hanya dengan menemukan harta karun Kota Poseidon, kita baru bisa memahami caranya dan mengulang lagi.""Mengulang lagi ...."Romeo berkata, "Siapa yang akan memercayai omong kosong ini?""Aku adalah contoh hidupnya.""Kamu telah terlahir kembali?""Aku stres pada hari aku kehilangan ibumu. Pada akhirnya, aku memilih untuk pergi bersama ibumu. Tapi, saat aku membuka mata, aku masih hidup dan semuanya terulang kembali. Tapi, aku terlahir kembali hanya saat ibumu meninggal. Aku nggak bisa mengubah kematian ibumu. Saat itu aku merasa aku sudah menembua
Dia menunjuk foto-foto di sekitar sambil berkata, "Bersatu seperti ini yang kamu inginkan? Edward, aku mau mengingatkanmu kalau kamu sudah mati bagi orang luar! Kamu sudah mati selama 20 tahun! Di Grup Fernandez nggak ada kamu dan aku juga nggak membutuhkanmu!"Seingat Romeo, ayahnya adalah mesin yang serius, dingin dan tidak berperasaan.Orang ini sangat asing padanya. Dua puluh tahun sudah berlalu. Edward telah menjadi bayangan di benaknya.Namun, pada saat ini dia malah kembali.Dan bahkan menimbulkan begitu banyak masalah!Romeo mengingat dengan jelas 20 tahun yang lalu Edward mendadak meninggal dan Keluarga Fernandez menjadi kacau. Ketika Nyonya Besar Fernandez memakamkan Edward, dia pernah berkata, "Penguasa Grup Fernandez sudah mati. Keluarga Fernandez sudah kehilangan orang ini."Pada saat itu Romeo bersumpah dia mau menjadi orang yang lebih hebat daripada ayahnya. Dia ingin membangkitkan Keluarga Fernandez lagi.Walaupun suatu hari Edward muncul di hadapannya, dia tidak akan m
Pria itu mengulurkan tangan, lalu menepuk bahu Romeo dan berkata, "Ikut aku."Romeo melirik kamar pintu Violet yang tertutup. Pada akhirnya, dia mengikuti pria itu ke lantai lima Kediaman Fernandez.Koridor lantai lima gelap gulita.Pria itu membuka pintu sebuah kamar. Interior di dalam masih sama dengan puluhan tahun yang lalu. Ini adalah sebuah kamar utama. Begitu masuk, akan terlihat sebuah lukisan yang besar.Di dalam bingkai itu adalah foto pernikahan sepasang suami istri.Wajah wanita tampak kalem dan lembut. Tampangnya bisa membuat orang merasa tenang. Sementara pria yang berdiri di sebelah wanita itu mempunyai wajah yang sangat mirip dengan Romeo dan tampak tegas.Pria itu maju beberapa langkah, lalu berhenti di depan vas bunga.Dia hanya memindahkan vas bunga itu sedikit, lalu lemari kamar bergeser. Sebuah pintu besi muncul di hadapan mereka dan di dalam pintu besi adalah lift modern.Romeo sudah lama tinggal di rumah ini, tapi dia tidak pernah sadar kalau ada lift di dalam ka
"Sherman Knowles."Ketika mendengar nama Sherman, Nathan terdiam untuk beberapa saat."Sepertinya yang dipikirkan Tuan, Keluarga Knowles memang memiliki rahasia."Saat ini Nathan melihat komputer CCTV di depannya. Itu adalah gambar di hari Jacob melompat keluar dari jendela lantai dua.Gambar itu menunjukkan dengan jelas setelah Jacob pingsan sekitar satu menit, dia bangkit dari tanah dan menepuk debu-debu di pakaiannya.Setelah itu, Sherman melihat ke arah kamera CCTV.Lalu, Sherman menembak kamera CCTV menggunakan pistol dengan peredam suara."Penerus Keluarga Knowles memiliki kondisi kepribadian ganda. Kalau hal ini tersebar keluar, pasti akan menjadi heboh. Pantas saja Tuan Besar Knowles selalu memikirkan cara untuk merahasiakan hal ini.""Tuan, sebenarnya Sherman adalah musuh atau teman kita?""Untuk saat ini, sepertinya dia adalah musuh."Nathan diam untuk beberapa saat, kemudian berkata, "Suruh Charles dan yang lainnya pulang dulu.""Baik."Setelah Eddie keluar, baru Nathan mene
Saat Romeo melihat Nicholas, dia berjalan ke arah lain. Dia menyerahkan Violet kepada Nicholas, kemudian berkata, "Hentikan pendarahannya. Jangan sampai dia mati."Nicholas mendongak, lalu melihat tatapan mata Romeo. Dia menatap Violet dan berpura-pura berkata dengan tenang, "Aku mengerti."Nicholas pun membawa pergi Violet.Isabella memelototi Romeo dan berkata, "Tuan Romeo, jangan-jangan kamu belum melupakan Violet? Kamu ingin sekali dia hidup. Sepertinya Tuan Romeo masih sangat mencintainya."Melihat Isabella sedang menyindirnya, Romeo pun melirik Isabella dengan sinis sambil berkata, "Kamu nggak punya hak untuk bersuara. Tutup mulutmu! Kalau kamu sudah nggak menginginkan mulutmu, aku bisa membantumu menjahitnya.""Kamu ...."Isabella ingin membalas, tapi pria di sebelah berkata, "Cukup. Violet memang belum boleh mati. Aku harus tahu keberadaan harta karun darinya.""Baik, Bos ...."Isabella melangkah mundur.Saat ini Nicholas sudah mengantar Violet ke dalam mobil. Dia segera membuk