Pak Thomas sangat menyayangi cucu perempuannya ini."Maaf. Maaf, Nona Gwen! Aku nggak sengaja! Aku ....""Cukup!"Gwen mengerutkan keningnya, lalu dia mengalihkan topik pembicaraan ke Romeo. "Aku kira siapa, ternyata Romeo Fernandez. Urus selingkuhanmu itu dengan baik. Dia cuma murid miskin yang beruntung, tapi berani-beraninya dia berteriak di depanku?"Saat Evelyn mendengar dirinya disebut selingkuhan, dia langsung tidak bisa menjaga ekspresinya. Ketika Evelyn hendak melawan, Romeo segera menariknya. Lalu, dia melihat raut wajah Romeo sudah makin masam.Tampang Romeo membuat Evelyn ketakutan sehingga tidak berani mengucapkan sepatah kata pun."Evelyn salah mengenal orang sehingga menimbulkan salah paham. Aku akan membayar tagihan kalian, jadi kalian nggak usah segan-segan.""Nggak perlu. Keluarga Winfield nggak kekurangan uang."Gwen tidak menunjukkan sedikit pun rasa hormat kepada Romeo. Dia berkata dengan sinis, "Aku akan mengingat masalah hari ini. Silakan keluar."Beberapa pengaw
"Klik."Violet mendengar pintu kamar dibuka, lalu cahaya redup menyinari kamar."Violet," panggil Romeo dengan suara rendah.Violet berpura-pura tidak mendengarnya.Romeo pun menaikkan volumenya. "Violet!"Violet mengernyit. Dia menjawab tanpa membuka matanya, "Ngapain kamu membangunkanku malam-malam?""Bangun!"Suara Romeo mengandung amarah yang tidak bisa ditahannya.Violet pun bangun dengan terpaksa. Dia melihat Romeo yang sedang berdiri di depan pintu, kemudian berkata, "Romeo, apa kamu salah minum obat?"Tiba-tiba, Romeo mendekat dan Violet tercengang. Beberapa detik kemudian, Violet ditekan oleh Romeo ke tempat tidur.Lampu redup di sebelah pintu menyinari tubuh Romeo dan membuat suasana agak ambigu.Violet langsung berhenti bernapas untuk sesaat, kemudian dia bertanya dengan tenang, "Ngapain kamu?""Di mana kamu malam ini?""Aku pergi makan bersama temanku.""Teman yang mana?"Violet mengernyit. "Aku nggak punya hak untuk memberitahumu, 'kan? Kamu jangan lupa kalau kita hanya sa
Setelah Violet menikah dengan Romeo di kehidupan lalu, Nyonya Besar Fernandez berkata jalan menuju hati seorang pria adalah melalui perutnya. Oleh karena itu, nona muda yang mempunyai tangan halus sepertinya mulai melakukan berbagai hal di dapur.Namun, pada akhirnya, Romeo tidak pernah mencoba masakan buatannya.Ujung-ujungnya, itu karena Romeo lebih mencintai Evelyn.Violet sudah selesai membuat sarapannya. Ketika Romeo melihat tidak ada porsinya, dia mengerutkan alisnya. "Punyaku?""Buat sendiri."Violet sama sekali tidak bersikap sopan padanya.Romeo pun marah, "Violet!"Violet tidak menghiraukannya, melainkan sibuk mengunyah rotinya.Karena dia sudah tidak menyukai Romeo, dia tidak perlu menghabiskan tenaga untuk menyenangkannya."Aku sudah kenyang."Selesai makan, Violet meletakkan piring dan sendok di dapur. Kemudian, dia mengambil tasnya dan hendak keluar.Romeo bertanya, "Ke mana kamu mau pergi?""Aku ada kelas siang ini.""Minta izin.""Romeo, kamu gila, ya?"Akhirnya kesabar
Kalimat itu membuat Violet mengalah dan hanya bisa menuruti Romeo."Baiklah. Ayo berbelanja."Lagi pula, uang yang akan dipakai bukan milik Violet. Dia bisa berbelanja sesuka hatinya.Violet tidak memperhatikan Romeo juga tanpa sadar tersenyum.Begitu mereka tiba di mal, Violet melihat sekeliling. Dia akan segera membangun jalan perbelanjaan, jadi dia perlu mengamati dan belajar.Tiba-tiba, Violet merasa tangannya digandeng. Dia tanpa sadar menoleh, kemudian dia melihat Romeo yang sudah kembali dari membeli teh susu dengan waswas. Violet bertanya, "Ngapain kamu?""Gandengan tangan untuk foto."Setelah itu, Romeo melirik ke arah seorang pria tidak jauh dari mereka yang sepertinya paparazi dengan kamera.Meskipun Violet merasa jengkel, dia tetap menurut.Romeo mengeluarkan ponselnya, kemudian membuka kamera.Violet berkata, "Apa lagi yang mau kamu lakukan?""Swafoto.""..."Senyuman Violet tampak canggung di kamera. Ketika Romeo melihat itu, dia berkata dengan tidak senang, "Apa kamu ngg
Kalau Romeo benar-benar tidak senang keluar bersama Violet, lain kali mereka tidak perlu keluar bersama-sama lagi.Violet menahan lidahnya. Romeo juga mengabaikannya dan tiba-tiba mulai menyetir. "Setelah kita sampai di rumah, transfer semua pengeluaran hari ini kepadaku."Ketika Violet mendengar itu, dia menjadi kesal."Kamu yang mengajakku keluar, tapi kamu memintaku membayar sendiri?""Ini hanya sebuah akting.""Apa salahnya pria mengeluarkan uang sedikit untuk istrinya?!""Kamu yang bilang kita hanya suami istri di atas kertas hitam putih."Violet terdiam.Awalnya dia ingin memanfaatkan Romeo, tapi sepertinya dia berhalusinasi terlalu indah.Romeo seorang pengusaha, bagaimana mungkin dia membiarkan dirinya sendiri rugi?"Dasar pelit!"Violet menarik napas dalam-dalam.Lupakan saja, dia tidak mau marah. Lagi pula, dia juga tidak ingin berutang pada Romeo. Violet akan membayarnya. Lagi pula, dia tidak kekurangan uang.Setelah mereka tiba di Kediaman Fernandez, ponsel Violet menerima
Besok, banyak orang yang mengelilingi papan buletin universitas.Violet baru memasuki halaman Universitas Ace, lalu dia merasa ada yang aneh dengan tatapan mata orang di sekitar padanya.Tak jauh darinya, dia mendengar suara marah seorang pria. "Minggir! Apa lihat-lihat?"Setelah itu, pria itu merobek sesuatu dari papan buletin.Violet mengerutkan alisnya. Dia melihat orang yang dikerumuni adalah Nicholas. Nicholas meremas keras di tangannya menjadi bola dan ekspresinya terlihat masam.Saat orang-orang di sekitar melihat Violet mendekat, satu per satu menghindar dan diam-diam mundur. Akan tetapi, mata mereka masih tertuju pada Violet dan Nicholas.Violet tertawa sebelum berkata, "Kita baru beberapa hari nggak berjumpa, tapi sepertinya temperamen Tuan Muda Nicholas memburuk.""Kamu masih tertawa? Setelah kamu melihat ini, apa kamu masih bisa tertawa?"Nicholas melemparkan gumpalan kertas di tangannya kepada Violet.Violet pun membuka kertas itu dengan bingung.Dia melihat tubuh seksi se
Para lelaki di kelas memang menyukai Evelyn yang cantik. Saat mereka melihat perempuan idaman mereka menangis, satu per satu lelaki mulai membela Evelyn.Tindakan mereka malah membuat dosen terkesan menjadi orang yang kasar dan tidak berperikemanusiaan.Seperti yang dipikirkan Evelyn, raut wajah dosen menjadi makin masam.Evelyn pun panik.Saat dia menggunakan metode biasanya, dosen tidak menjadi lembut kepadanya seperti dulu. Sebaliknya, dosen itu berkata dengan sinis, "Kamu nggak belajar baik-baik, tapi memang kamu memiliki teman yang baik. Evelyn, kamu benar-benar hebat."Evelyn buru-buru menggelengkan kepalanya. "Bu, aku ...."Saat ini, bel yang menandakan kelas sudah berakhir berbunyi. Dosen itu mengambil bukunya, lalu langsung pergi.Kali ini dosen sungguh marah pada Evelyn. Jane di sebelah menarik lengan Evelyn, kemudian berkata, "Kamu nggak usah memedulikannya. Dia hanya iri padamu. Dia pasti sudah menopause.""Tapi, apa kamu sudah mendengarnya? Pagi ini ada foto seorang wanita
Evelyn menarik lengan Jane dengan gugup. "Jangan berbicara lagi. Cepat makan."Namun, Jane mempunyai pendapat yang lain.Sedangkan Violet sama sekali tidak melihat Evelyn. Dia hanya melihat ada tempat kosong di belakang mereka, jadi dia ingin duduk di sana.Ketika Violet berjalan ke depan tiga orang itu, sudut mata Violet baru menangkap Evelyn yang sedang menundukkan kepalanya dan makan.Jane tiba-tiba berdiri, lalu menghalangi jalan Violet."Permisi, apa kita saling kenal?"Violet berbicara dengan suara lembut dan tersenyum, tapi senyumannya terlihat palsu."Tentu saja aku nggak mengenal kupu malam-malam sepertimu, tapi semua orang mengenalmu, 'kan?"Jane sengaja meninggalkan suaranya agar semua orang mendengarnya.Kejadian di papan buletin universitas pagi ini sangat heboh. Sepertinya setengah orang di universitas tahu tentang hal itu.Violet juga tidak marah. Dia ingin mendengar sebenarnya apa yang ingin dikatakan Jane.Jane berkata, "Menurutku, orang sepertimu yang masuk dari pintu
"Bawa kami ke sana."Nada perintah Charles membuat karyawan itu tidak senang. "Tuan, aku sudah bilang aku nggak mempunyai wewenang itu ...."Charles tidak suka bertele-tele. Dia langsung menghampiri karyawan itu, lalu meletakkan pisau pendek di depan perut karyawan. Raut wajah karyawan itu berubah. Saat dia hendak berteriak meminta tolong, Charles berkata dengan sinis, "Kamu boleh mencobanya. Apa orang lain akan menyelamatkanmu dulu atau kamu mati dulu?"Demi keselamatannya sendiri, karyawan itu hanya bisa berkata dengan berani, "Ba ... baik ...."Lalu, karyawan itu membalikkan tubuhnya. Charles berkata, "Jangan berpura-pura pintar di depanku. Aku tahu semua trikmu."Violet melihat Charles. Dia tahu kalau saat ini Charles tidak ingin mengungkapkan dirinya.Setelah diancam Charles, karyawan itu segera membawa mereka ke lantai bawah tanah.Bawah tanah sangat berisik. Ini adalah sebuah kasino yang besar dan hukum luar negeri telah menyatakan dengan jelas kalau kasino bawah tanah seperti i
"Kakak, Kakak, apa kamu mau membeli bunga?"Seorang anak laki-laki yang lucu dan ada sedikit kotoran di mukanya berjalan ke arah Violet sambil memegang sebuket bunga layu.Hati Violet melembut sedikit. Saat dia hendak menerima bunga dari anak laki-laki itu, Charles langsung mengulurkan tangannya untuk menangkap pergelangan tangan anak laki-laki itu."Ah!"Anak laki-laki itu menjerit kesakitan. Bunga-bunga tersebut jatuh ke tanah dan ada sebuah pisau pendek tersembunyi di dalamnya.Violet terkejut ketika melihat itu.Charles berkata dengan sinis, "Perampokan di jalan? Apa kamu nggak takut mati?"Wajah anak laki-laki itu memucat setelah melihat tatapan sinis Charles. Dia meninggalkan pisau pendek di tanah, kemudian segera melarikan diri.Violet menundukkan kepalanya. Pisau pendek di tanah itu terlihat sangat kasar, tapi bilahnya tajam. Itu pasti diasah anak laki-laki itu.Violet bertanya, "Kenapa mereka mau membunuh orang?""Hukum di daerah kumuh luar negeri berantakan. Untuk bertahan hi
"Aku nggak peduli! Satu rumah saja nggak bisa dibelinya. Aku nggak akan menikah dengan orang nggak berguna seperti itu!"Agnes melihat Howard dengan jijik, kemudian dia menggandeng tangan Megan dan berkata, "Ayo pergi berbelanja. Aku meminta papiku membelikanku mal. Kamu boleh memilih apa saja yang kamu suka."Kemudian, Agnes menarik Megan keluar. Dia sama sekali tidak memedulikan Howard.Howard tetap tersenyum, tapi setelah dua wanita itu pergi, ekspresinya langsung menjadi masam.Setelah dia menghancurkan Charles dengan kekuatan Keluarga Knowles, dia pasti akan membunuh wanita itu!Pada saat yang sama ....Pesawat dari Kota Poseidon sudah mendarat di luar negeri.Violet memakai kacamata hitam dan topi. Dia memeluk lengan Charles sambil berjalan keluar dari bandara.Karena Violet adalah seorang publik figur sebelumnya, dia takut wajahnya akan menarik perhatian. Berita tentang kedatangan mereka di luar negeri belum tersebar. Agar tidak ada yang tahu, dia dan Charles tidak berharap dike
Tengah malam, rumah Keluarga Lionel di luar negeri.Agnes menggandeng tangan Megan sambil berjalan ke kamar tamu di lantai dua."Aku meminta orang pagi-pagi menyiapkan kamar ini untukmu. Kamu tinggal di sini saja dan anggap rumah ini sebagai rumahmu sendiri."Saat Megan melihat dekorasi kamar yang mewah, dia berkata dengan dilema, "Tapi ... ini rumah Keluarga Lionel di luar negeri. Bukankah kurang pas kalau aku tinggal di sini?""Apa yang kamu takutkan? Kamu adalah sahabatku. Jangankan tinggal di sini, walaupun kamu tinggal di rumahku, papiku nggak akan berkata apa-apa. Terlebih lagi, Howard sendiri yang mengizinkanmu menginap di sini. Aku nggak menyuruhnya."Ketika mengungkit nama Howard, Agnes tampak jijik."Agnes, bagaimanapun juga, Tuan Howard adalah CEO Grup Lionel dan kamu adalah tunangannya. Seharusnya kamu menghormatinya.""Menghormatinya? Dia kira dia siapa? Orang seperti Howard bahkan nggak pantas membantuku memakai sepatu." Agnes memanyunkan bibirnya dan berkata, "Aku benar-
Nathan melihat kedua orang itu, kemudian dia mengalihkan pandangannya dan berkata, "Kalian pergi saja. Perawatan medis di luar negeri lebih maju dan itu akan membantu rehabilitasi narkoba Nona Violet. Kalian nggak perlu mengkhawatirkan Kota Poseidon. Karena keributan yang dibuat Nona Violet sebelumnya, Howard nggak bisa mendirikan bisnisnya di Kota Poseidon untuk sementara. Walaupun dia sudah menyebarkan rumor di luar negeri, dia nggak akan tinggal lama di Kota Poseidon. Mungkin dia sudah lama meninggalkan Kota Poseidon, hanya saja kabarnya belum keluar.""Baik. Terima kasih."Setelah itu, Charles menarik tangan Violet keluar dari ruang kerja.Violet jarang melihat Charles seserius ini. Dia pun bertanya, "Apa situasi di luar negeri sangat sulit?""Nggak begitu.""Kalau ya, kamu nggak akan menunjukkan ekspresi seperti ini."Saat Charles mendengar itu, dia berhenti. Violet bertanya, "Bagaimana kalau bisnis-bisnismu di luar negeri diambil?""Usaha-usaha yang kulakukan di luar negeri selam
William tidak sempat menjelaskan. Dia segera menelepon Charles, kemudian meminta Charles segera pulang ke Kediaman Edris.Masalahnya sudah menjadi besar. Walaupun tidak ada orang di Kota Poseidon yang mengetahuinya, anak buah Charles selalu mengawasi situasi luar negeri secara diam-diam. Begitu terjadi sesuatu, dia akan langsung memberi tahu mereka.Kini sudah tengah malam. Charles dan Violet pulang dengan tergesa-gesa. Pada saat yang sama, Violet sedang memeluk seekor anjing Golden Retriever kecil.Gwen tercengang. "Ke mana kalian pergi tengah-tengah malam? Kenapa kalian bisa membawa pulang seekor anjing?"Samson memiringkan kepalanya dan melihat sekeliling rumah.Violet menurunkan Samson, lalu menjawab, "Aku ingin memeliharanya. Kalian bilang ada masalah di luar negeri. Sebenarnya apa yang terjadi?"Nathan yang sedang duduk di depan meja kantor berkata, "Ada keributan di antara beberapa tim kecil di luar negeri belakangan ini. Kami cepat mengetahuinya. Meskipun kami sudah menghentika
Saat melihat keramahan anjing ini, hati Violet hampir meleleh."Baik sekali. Apa ada yang mengajarimu?"Violet berbicara dengan anjing tersebut, tapi dia sengaja melirik Charles.Charles berkata dengan sangat serius, "Sayang, aku difitnah. Selama ini aku menyuruh anak buahku menjaganya.""Benarkah?"Violet melihat anjing kecil itu dengan aneh.Anjing kecil itu hanya menatap Violet dan bahkan terus menggonggong kecil.Saat Violet melihat anjing kecil berusia tiga bulan ini, dia benar-benar tidak bisa menahan diri untuk tidak menciumnya.Sepertinya dia dan anjing kecil ini benar-benar sudah ditakdirkan."Sayang, apa namamu?"Violet menatap mata anjing Golden Retriever kecil itu. Anjing Golden Retriever kecil itu sepertinya tahu kalau ia punya nama. Ia mengulurkan kakinya kecilnya, lalu menggaruk perut Violet.Violet pun tercengang.Charles di sebelah berkata, "Ia belum punya nama. Apa kamu ingin memberinya nama?"Violet menatap anjing itu, lalu menundukkan kepala untuk melihat perutnya s
Tatapan mata Charles sangat lembut. Siapa pun tidak akan menyangka Tuan Charles yang terkenal kejam ternyata bisa menunjukkan ekspresi selembut itu.Wajah Violet memerah dan dia berbisik, "Bukankah aku sudah memberitahumu jawabannya?"Charles berlutut dengan satu kaki, lalu dia menjentikkan jarinya.Saat ini, seekor anjing Golden Retriever kecil mengibaskan ekornya dan berlari ke sisi Charles. Violet terkejut ketika melihat anjing Golden Retriever kecil itu mengenakan dasi merah.Anjing itu duduk di sebelah Charles. Matanya yang besar menatap Violet. Ia menggoyangkan ekornya sambil mengeluarkan lidah. Ia melihat Violet seakan-akan Violet adalah majikannya.Charles mengambil bunga dan cincin yang dibawa oleh anjing Golden Retriever kecil itu.Dia membuat cincin pertunangan untuk Violet. Itu adalah cincin berlian sebesar telur merpati yang lebih cantik dari yang dikenakan Violet sekarang.Violet tercengang. "Cincin?""Ini cincin lamaran."Belakangan ini Charles sudah menonton banyak vide
Saat Gwen melihat itu, dia buru-buru berkata, "Gawat! Kali ini kita benar-benar sudah kehilangan mereka!"Pada saat yang sama, Violet yang sedang duduk di dalam mobil Charles melihat kaca spion dengan aneh."Aneh ....""Kenapa?""Bukankah kita sudah melewati jalan ini?""Benar.""Kenapa kita mengambil jalan ini lagi?""Ada yang mengikuti kita tadi.""Mobil Rolls Royce tadi?""Ya.""Sepertinya itu mobil William."Saat Charles mendengar itu, dia tersenyum.Violet langsung tahu kalau orang yang mengikuti mereka tadi adalah William."Charles, apa kamu ingin menculikku?"Seulas senyuman tersungging di bibir Violet. Charles malah mengulurkan tangannya untuk mencubit hidung Violet, lalu dia berkata, "Ya. Aku nggak hanya ingin menculikmu, tapi aku lebih ingin mengikatmu di sisiku agar kamu nggak jauh-jauh dariku."Gombalan yang mendadak itu membuat wajah Violet langsung memerah.Dia berkata, "Dulu Tuan Charles nggak pandai menggombal seperti ini, loh. Tak disangka sekarang dia terus-menerus me