Kaki Violet berhenti. Dia tersenyum kepada Romeo dan berkata, "Kenapa kamu merasa aku akan menyetujuimu? Sekarang aku hanya trainee Grup Edris. Kalau kamu berinvestasi di Grup Edris, apa manfaatnya bagiku?""Seharusnya kamu masih memiliki sedikit saham di Grup V. Selain itu, Grup V dan Grup Edris mempunyai hubungan. Kalau Grup Edris menghasilkan lebih banyak uang, maka Grup V juga bisa menghasilkan lebih banyak uang. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan lebih banyak dividen."Perkataan Romeo membuat Violet tidak bisa menemukan alasan untuk menolaknya.Apa yang Romeo katakan benar.Kini di mata orang luar, Violet adalah putri Keluarga Gloria yang sudah bangkrut dan sangat membutuhkan uang untuk membayar utang. Dia hanya bisa mengandalkan dividen Grup V. Itu saja tidak cukup baginya berfoya-foya.Melihat Romeo juga berpikir seperti itu, Violet pun setuju. "Baiklah, aku setuju."Violet berjalan mendekat, kemudian berkata, "Tapi, aku punya syarat.""Katakan.""Aku hanya setuju untuk menema
"Ayo."Saat ini, di Kediaman Fernandez.Nyonya Besar Fernandez berdiri dengan ekspresi masam. "Apa? Romeo pergi ke taman hiburan bersama Violet?""Ya. Nggak hanya itu, dengar-dengar Kak Romeo memesan seluruh taman hiburan dan menghabiskan dua triliun untuk berinvestasi di Grup Edris Entertainment. Makanya itu, dia mengajak Violet keluar."Wendy menundukkan kepalanya dengan murung.Beberapa hari ini, karena Evelyn sudah kabur, Wendy baru mengambil kesempatan ini untuk kembali ke Kediaman Fernandez lagi.Tak disangka, pikiran Romeo hanya fokus pada Violet dan sama sekali tidak berniat menikahinya.Wendy juga baru mengetahuinya ketika dia pergi ke Grup Fernandez untuk mengantar sarapan Romeo hari ini."Dasar cucuku yang bodoh itu! Sebenarnya ngapain dia?"Nyonya Besar Fernandez menggertakkan giginya dengan emosi.Keluarga Gloria sudah bangkrut, jadi seharusnya Romeo tidak menghabiskan waktunya pada Violet.Seharusnya dia segera bercerai!Nyonya Besar Fernandez berkata, "Telepon Levi dan b
Violet baru saja selesai mengatakan itu, lalu dia langsung menyesalinya.Karena dia melihat tatapan mata Romeo tidak pernah berubah.Sebelumnya, Romeo sudah pernah mempertaruhkan segalanya untuk cinta Violet.Romeo langsung berkata, "Selama kamu menginginkannya, aku bisa memberinya padamu.""Apa kamu yakin aku nggak akan berani memintanya?""Itu bukan ....""Aku sudah lelah. Ayo ke tempat selanjutnya."Violet berjalan menuju pintu keluar taman hiburan.Romeo tercengang. Violet berkata, "Jangan-jangan kamu hanya mempersiapkan ini?"Romeo melakukan sesuatu selalu mempunyai rencana B. Terlebih lagi, kalau Romeo mengajaknya berkencan seheboh ini, dia pasti mempunyai rencana selanjutnya. Violet juga ingin melihat apa rencana Romeo yang bahkan bisa mengatasi rasa takut ketinggiannya."Ayo."Romeo berjalan di belakang Violet. Setiap kali dia mau mendekat, Violet kebetulan mengambil langkah maju.Jarak di antara mereka seperti langkah yang tidak akan pernah bisa dilewati."Astaga, kamu serius?
"Selamat ulang tahun, Violet.""Terima ...."Sebelum Violet bisa menyelesaikan kalimatnya, muncul suara Nyonya Besar Fernandez di mal yang berkata, "Sampai memesan seluruh mal, ya. Acara ini besar sekali."Nyonya Besar Fernandez berjalan masuk. Semua pengawal menyebar. Tak lama kemudian, mereka sudah memenuhi satu mal.Orang-orang yang tidak mengerti situasi ingin tahu apa yang sedang terjadi.Setelah Violet melihat Nyonya Besar Fernandez, senyuman di wajahnya langsung hilang.Nyonya besar Fernandez menatap Violet dengan sinis dan berkata, "Nona Violet, bukankah kamu ingin bercerai dengan cucuku? Kenapa? Sekarang kamu malah menipu cucuku untuk merayakan ulang tahunmu! Apa kamu ingin kembali ke Keluarga Fernandez karena Keluarga Gloria sudah bangkrut? Kuberi tahu kamu, jangan harap!""Nenek!"Ekspresi Romeo menjadi masam.Saat ini Levi berlari masuk ke dalam mal dengan terburu-buru. Setelah dia melihat adegan itu, ekspresinya juga menjadi sedikit masam.Dia tidak tahu ternyata Nyonya Be
"Levi! Antar Nyonya Besar pulang!"Romeo terlihat tegas, jadi Levi hanya bisa memberanikan diri untuk melangkah maju, kemudian berkata pada Nyonya Besar Fernandez, "Nyonya Besar, lebih baik Anda ....""Minggir!"Nyonya Besar Fernandez langsung menepis tangan Levi. Dia berjalan ke depan Violet, kemudian berkata, "Violet, aku tahu Keluarga Gloria sudah bangkrut dan sekarang kamu sangat kekurangan uang. Tapi, kamu dan Romeo sudah mau bercerai, jadi aku akan mengatakan semuanya di sini. Selama aku masih hidup, jangan harap kamu bisa menjadi anggota Keluarga Fernandez lagi! Selain itu, jangan harap kamu bisa mendapatkan sepeser pun setelah kalian bercerai!""Nenek!"Nadi di kening Romeo menonjol keluar. Jelas kalau dia sudah marah.Levi berkata, "Nyonya Besar, lebih baik Anda segera pulang dan jangan membuat Tuan Romeo makin marah!"Levi barusan selesai berbicara, kemudian Violet berkata dengan nada yang lebih dingin, "Baiklah. Kalau begitu, mari kita memperjelas semua hal. Tolong minta cuc
Violet berjalan keluar dari mal. Romeo merasa lelah dan memijat pelipisnya.Dia bertanya, "Siapa yang membocorkan informasi?""Sepertinya Nona Wendy."Levi terlihat agak ragu. Hanya sedikit orang perusahaan yang tahu dia memesan tempat, membeli hadiah, merancang serta merencanakan pesta ulang tahun ini. Namun, dia tidak menyangka informasi tersebut bisa mencapai telinga Wendy.Romeo menatap punggung Violet yang menjauh, lalu dia bertanya, "Menurutmu, aku benar-benar sudah nggak punya kesempatan, ya?""Tuan Romeo ...."Bahkan saat itu, dia tidak pernah melihat bayangannya di mata Violet.Namun, ketika Violet berbicara tentang mimpinya, sorot matanya menunjukkan kepahitan dan kelegaan.Di luar mal, Violet merasa sedikit menyesal. Sebelum pergi, seharusnya dia membawa mobil. Sekarang ini adalah mal termewah di Kota Poseidon. Di mana dia bisa mendapatkan taksi?Beberapa saat kemudian, sebuah mobil Porsche muncul di depan Violet.Sebelum Violet sadar, jendela mobil sudah diturunkan. Charles
Ketika Violet bangun, dia mencium aroma laut.Violet mengira dia sedang bermimpi. Namun, ketika dia membuka matanya dengan linglung, pemandangan matahari terbenam ada di depan matanya.Dia sedang duduk di kapal pesiar mewah dan bisa melihat dengan jelas bagian luar dari jendela kapal pesiar.Matahari sudah terbenam. Sisa-sisa cahaya matahari terbenam begitu indah sehingga orang tidak bisa mengalihkan pandangan."Sudah sampai?"Kapan mereka sampai?"Tidak ada orang lain di kapal pesiar, hanya ada Violet dan Charles.Dia melihat Charles sedang membersihkan pisau dan mengemas peralatan sendirian di dapur. Bau daging tercium dari dapur."Sudah lumayan lama. Kamu tidur sangat nyenyak, jadi aku nggak membangunkanmu."Violet baru menyadari kalau dia sedang berbaring di tempat tidur yang besar. Dia bangun, kemudian Charles menutupi tubuh Violet dengan selimut. "Angin laut agak dingin musim ini, tapi indah."Pemanas di kapal pesiar sudah menyala, jadi Violet tidak merasakan dingin. Dia hanya me
"Kontrak apa?"Violet tampak bingung.Charles mengeluarkan kontrak di kantongnya yang sudah dicap. "Aku sudah memberikannya secara sukarela dan aku nggak akan memintanya lagi.""Kamu ....""Ini sudah ada kekuatan hukum. Semua ini milikmu."Charles berjongkok, kemudian memasangkan cincin itu di jari telunjuk Violet.Permata safir biru membuat kulit Violet tampak sehalus dan seputih salju.Lalu, Charles mengecup permata itu."Cincin ini disebut kesetiaan."Charles menatap Violet. Sorot matanya mencerminkan cinta dan kasih sayang yang sangat mendalam. "Aku, Charles Griffin, akan setia tanpa syarat kepada Violet Gloria. Aku adalah milik Violet selamanya."Cahaya lilin sedikit berkedip dan suasana di kapal menjadi ambigu.Wajah Violet menghangat dan telapak tangan Charles terasa panas. Ketika Charles menyentuh ujung jarinya, rasanya seperti ada sengatan listrik.Keheningan menyelimuti kapal. Suara ombak yang menghantam bebatuan terdengar sangat jelas.Beberapa saat kemudian, Violet baru ber
Ketika Violet dan Charles sedang bermesraan, tiba-tiba terdengar suara sejumlah orang naik turun tangga di luar pintu.Violet mengernyit dan berkata, "Ngapain Howard malam-malam?"Setelah itu, Violet mendorong Charles ke ranjang dan berkata, "Tidurlah. Aku keluar sebentar.""Baik." Charles menggenggam tangan Violet, lalu berkata, "Cepat kembali.""Ya."Violet berjalan ke pintu untuk melihat situasi di luar.Satu per satu orang Howard memasuki kamar sambil memegang dokumen.Violet berpikir seharusnya itu orang-orang yang diutus Howard untuk menyelidiki informasi pedagang-pedagang di Kota Oaker dan mereka datang untuk mengantarkan dokumen.Hanya saja, dia tidak menyangka ternyata ada begitu banyak bisnis di Kota Oaker ....Puluhan orang naik turun tangga untuk mengantar dokumen. Salah satu pengawal berlari, lalu berkata, "Bos! Kami sudah menangkap orang yang merusak mobil!"Mendengar orangnya sudah tertangkap, Howard segera keluar dari kamar, lalu berkata dengan sinis, "Bawa orang itu ke
Charles akan mematuhi segala ucapan Violet."Emosi sekali!"Howard naik ke atas dengan marah.Drama tersebut langsung berakhir.Agnes sudah tidak ingin menonton drama, jadi dia memanyunkan bibirnya dan berkata, "Aku kira aku akan dapat menonton sebuah perang besar, tapi akhirnya malah mengecewakan. Sampai sekarang aku nggak tahu apakah Charles atau Howard lebih hebat.""Apa kamu masih perlu bertanya? Tentu saja itu Charles."Jacob langsung membela Charles.Dari atas, sebuah sepatu tiba-tiba terbang ke arah Jacob.Sepatu tersebut mengenai bagian belakang kepala Jacob dengan kuat. Dia berseru, lalu segera menoleh. "Siapa?!"Dia melihat itu adalah Howard yang berada di lantai atas. Howard pun pura-pura berkata, "Maaf, tadi tanganku terselip. Maaf, Tuan Knowles.""..."Karena itu Howard, amarah Jacob langsung hilang. Dia tertawa datar sebelum berkata, "Nggak apa-apa. Ini bukan masalah besar. Lain kali hati-hati, ya ...."Howard berbalik, lalu menuju ke kamar tidurnya. Jacob pun mengayunkan
Saat Violet pulang ke rumah Keluarga Lionel, hari sudah tengah malam.Dia melihat ruang tamu sangat berisik. Jacob sedang menarik Charles sambil berkata dengan gelisah, "Aduh! Nona Violet adalah orang yang sangat beruntung. Dia nggak mungkin mati! Bukankah Tuan Howard sudah pergi? Mereka semua nggak bisa mati!""Ya! Dia nggak bisa mati!"Agnes juga sedang menghalangi jalan Charles.Melihat tatapan mata Charles yang menakutkan saja membuat sekujur tubuh Agnes gemetar.Namun, kakaknya saja sudah maju. Agnes tidak bisa menunjukkan kelemahannya."Minggir!"Charles hanya mengenakan kemeja putih dan lengan kemejanya digulung naik sedikit. Wajahnya pucat pasi. Saat dia hendak mendorong dua orang itu, suara Violet mencapai telinganya. "Charles!"Mendengar Violet sudah kembali, sorot mata mengerikan Charles langsung menghilang.Jacob dan Agnes melihat Violet sudah kembali bersama Howard, kemudian mereka berdua menghela napas lega.Violet sudah pulang!Akhirnya dia pulang!Kalau Violet telat sed
Karena rencananya sudah terbongkar, Violet langsung tidak ingin lanjut menipu Howard. Dia berkata dengan cuek, "Glenn benar. Ini sudah siang sekali. Aku harus pulang.""Kamu ....""Karena Tuan Howard baru mandi, nggak bagus kalau kamu langsung kena angin. Sebenarnya kamu bisa meminta Glenn mengantarku pulang saja. Lebih baik kamu menginap di sini satu malam.""Kapan kamu boleh membuat keputusan untukku?"Howard berdiri, kemudian berkata pada Glenn, "Pergi ambil mobil sekarang juga.""Tapi, Bos ... apa Anda yakin ingin keluar berpakaian seperti ini?"Sangat tidak pantas untuk Howard keluar dengan hanya memakai jubah mandi.Howard menundukkan kepala untuk melihat jubah mandi yang dikenakannya. Dia melempar handuk di lehernya ke wajah Violet. "Keluar!""..."Violet melempar kembali handuk tersebut, lalu dia keluar dari kamar hotel tanpa memedulikan ekspresi masam Howard.Glenn mengikuti Violet.Kalau itu orang lain, sepertinya dia sudah dipukul sampai mati oleh Howard.Violet bersandar di
Glenn memberi jalan yang jelas-jelas meminta Violet masuk.Kedua pengawal membuka pintu kamar presidential suite. Violet melihat tidak ada orang di dalam kamar, tapi dia mendengar suara air mengalir dari kamar mandi.Glenn keluar, lalu menutup pintu kamar.Violet tanpa sadar ingin membuka pintu, tapi dia melihat dua cangkir teh hangat di atas meja.Tadi ada orang lain di dalam kamar ini?Ada bau tembakau di dalam kamar. Itu dari cerutu yang sering digunakan Howard. Namun, asbak di sisi lain bersih.Orang itu tidak merokok?Saat Violet sedang berpikir siapa orang yang bertemu dengan Howard, pintu kamar mandi tiba-tiba terbuka.Sebuah handuk bergantung di leher Howard dan dia sedang mengenakan jubah mandi. Violet menatap Howard secara terang-terangan.Awalnya Howard ingin mengejutkan Violet, tapi Violet tidak merasa malu seperti wanita lainnya dan malah memperhatikannya. Tatapan itu pun membuat sekujur tubuh Howard terasa canggung.Dia tiba-tiba mengingat terakhir kali dia mandi, Violet
"Kamu berbohong."Howard berkata dengan sinis, "Mungkin aku nggak bisa mengalahkan kalian, tapi kalian jangan menganggapku bodoh."Howard berhenti di depan Romeo, lalu berkata, "Saat itu kamu menjanjikan saham Grup Fernandez kepadaku, kemudian kamu berjanji menyerahkan saham kepada Violet. Untuk menyelamatkan dirimu, kamu memanfaatkanku dan nggak mengizinkanku mendapatkan manfaat. Aku benar, 'kan?""Tuan Howard berpikir terlalu jauh."Howard mendengus. "Romeo, kamu jangan pikir aku benar-benar bodoh. Kamu dan Violet telah menandatangani perjanjian pengalihan saham. Begitu batas waktu tiga bulan tiba, Grup Fernandez langsung menjadi milik Violet dan kamu hanyalah mantan CEO Grup Fernandez. Semua janjimu kepadaku tentu nggak berlaku. Sebelumnya kamu sudah membuka jalan untuk Violet dan ingin menyerahkan Grup Fernandez kepadanya, tapi kenapa sekarang kamu ingin aku merebutnya?"Romeo tersenyum dan berkata, "Tampaknya ... Tuan Howard nggak sebodoh yang kukira."Howard menjaga raut wajahnya
Tatapan mata Howard tampak sangat berbahaya.Romeo berkata dengan alis berkerut, "Aku nggak menyentuh mobilmu.""Itu bukan kamu? Kalau begitu, bagaimana kamu tahu mobilku telah dirusak orang?""Aku melihatnya.""Kamu kira aku akan percaya?"Howard mendengus, kemudian berkata, "Bagaimanapun juga, Violet adalah mantan istrimu. Apa kamu bisa hanya melihat mobil Violet dirusak orang, lalu memilih pergi tanpa melakukan apa-apa?""Aku nggak bisa muncul di depannya, jadi aku hanya bisa memberinya kode kalau mobilnya sudah dirusak."Ekspresi tenang Romeo membuat Howard goyah sedikit.Romeo lanjut berkata, "Saat itu aku bisa langsung pergi. Aku sama sekali nggak perlu berpura-pura misterius untuk membuat Violet curiga. Kamu bisa tahu setelah kamu bertanya padanya. Kalau bukan karena dia melihatku, dia nggak akan memeriksa mobil.""Baiklah, kita anggap apa yang kamu katakan masuk akal." Howard berkata, "Tapi, aku nggak mengizinkanmu datang ke Kota Oaker. Romeo, sekarang kamu sudah bukan CEO Grup
Violet membuka tutup botol air mineral, lalu minum beberapa teguk. Saat dia menoleh, dia memelototi Howard dan berkata, "Dengar-dengar orang yang sering membalap rentan terhadap gegar otak. Tuan Howard berhati-hatilah ketika tidur. Jangan mati secara tiba-tiba.""Tenang saja. Aku pasti akan hidup lama dan lebih lama daripada kamu dan Charles."Kring, kring.Howard menundukkan kepala untuk melihat ponselnya. Itu telepon dari Glenn.Howard berkata, "Lihat. Aku sudah bilang aku bisa menangkap orang itu kurang dari 20 menit."Kemudian, Howard mengangkat telepon dan berkata pada Glenn yang berada di ujung telepon, "Cepat antar orang itu kemari setelah kamu menangkapnya. Kamu nggak perlu meneleponku dan menunda waktu.""Bos, kami nggak menemukan orangnya ....""Kamu nggak menemukannya? Jadi, ngapain kamu meneleponku?""Walaupun kami nggak menemukannya, kami tahu siapa orang berpakaian hitam itu.""Siapa dia?"Tatapan mata Howard menjadi tajam. Glenn di ujung telepon menyebut nama seseorang y
"Apa ini masih bisa digunakan setelah diperbaiki?"Howard mengulurkan tangan untuk mendorong kepala Violet, kemudian dia menggertakkan giginya sambil berkata, "Violet, apa kamu akan sakit kalau nggak merepotkanku sehari saja?""Tenang ... tenang ...."Dia tidak menyangka Howard akan semarah ini karena Violet merusak mobilnya."Siapa yang melakukan ini? Apa kamu melihat orangnya?""Nggak.""Kalau kamu nggak melihatnya, bagaimana kamu bisa tahu mobil ini sudah disentuh orang?""Aku hanya berhati-hati, tapi ... tadi aku melihat seseorang berpakaian hitam lewat. Seharusnya pria itu, tapi aku nggak melihat mukanya."Violet berbicara sambil menunjuk lampu jalan di belakang. Tadi pria itu menghilang di sana.Howard berkata pada Glenn yang sudah turun dari mobil, "Cek CCTV di sekitar sini, lalu suruh orang kita mengepung tempat ini untuk menyaring orang yang mencurigakan.""Baik, Bos."Howard melirik dua anak buah yang berdiri di belakang Violet, lalu berkata, "Jadi, ngapain kamu membawa dua o