Beranda / Fantasi / Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna / 94. Pegunungan yang Berbahaya

Share

94. Pegunungan yang Berbahaya

Penulis: Aurora
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Di Kerajaan Sigmund, terdapat pegunungan tinggi yang membatasi wilayah dalam Kerajaan Sigmund dengan wilayah luar yang diisi oleh kota-kota di perbatasan. Sejak Kerajaan Sigmund dibentuk, wilayah itu jarang dimasuki oleh manusia karena medannya yang tidak terduga. Kebanyakan orang harus mengambil jalan memutar untuk menuju perbatasan selatan, seperti yang Ariana lakukan bersama dengan pasukannya. Namun bagi mereka yang menghindari pos-pos pemeriksaan untuk pergi ke perbatasan selatan, mereka bisa mempertaruhkan nyawa mereka dengan mengambil jalur pegunungan tersebut.

Bagi kelompok Raoul yang kini telah menjadi buronan, mereka tidak memiliki pilihan lain selain memasuki wilayah berbahaya tersebut. Dipimpin oleh Kapten Allen, mereka terus melewati hutan yang dipenuhi oleh berbagai hewan dan tumbuhan yang aneh. Awalnya, baik Pangeran Raoul maupun Putri Elle sedikit gemetar ketika mereka melihat ekosistem aneh yang ada di pegunungan tersebut. Namun ketika Kapten Allen meyakinkan bahwa di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   95. Tiba di Perbatasan Selatan

    Beberapa hari telah terlewat sejak Cornell berjanji dia akan membawa Valencia pulang. Namun sampai sekarang, orang-orang di Kota Alard tidak lagi mendengar berita apa pun dari pria itu. Mereka juga tidak mendengar berita apa pun tentang Ariana, yang membuat semua orang mulai meragukan keselamatan mereka. Ketika Cale pertama kali mendengar seseorang berbicara bahwa baik Valencia maupun Cornell mungkin tidak selamat dalam perjalanan mereka, Cale membalas ucapan mereka dengan pukulan yang pantas. Namun seiring berjalannya waktu, Cale juga mulai kehilangan kepercayaannya sendiri. Bahkan jika mereka terpaksa bersembunyi di suatu tempat, mereka seharusnya memiliki cara untuk menghubungi Kota Alard. Namun sampai sekarang, mereka tidak mendengar kabar apa pun lagi. Perlahan Cale mulai merasa putus asa, dan marah atas pemikirannya sendiri yang tidak bisa percaya pada kemampuan Valencia maupun Cornell. Namun sebagai pemimpin pasukan yang baru, dia tidak bisa menujukkan sedikit pun kelemahan d

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   96. Masa Lalu dan Masa Kini

    Setelah berminggu-minggu ini, istana harus berhadapan dengan Raja Emilio yang tidak bisa diatur, tempat itu akhirnya mendapat sedikit ketenangan saat Emilio akhirnya kembali dengan Ariana yang tidak sadarkan diri di dalam kereta kuda mewah milik raja. Emilio sama sekali tidak ragu ketika dia membawa Ariana ke kamarnya sendiri, sementara dokter kerajaan dan beberapa asistennya segera mengikuti untuk melakukan pemeriksaan lanjutan pada Ariana. Mungkin karena Ariana tidak hanya menderita luka fisik, bahkan dokter kerajaan kesulitan untuk membuat Ariana sadar tidak peduli sekeras apa mereka berusaha. Bahkan jika semua lukanya telah ditangani dengan baik, mungkin akibat stres dan penanganan luka yang tidak steril sebelumnya, dokter kerajaan harus bekerja sampai titik darah penghabisan hanya untuk mempertahankan kondisi Ariana agar tetap stabil. Di beberapa kesempatan, Ariana memang terlihat membuka matanya dan sesekali mengingau. Namun dia tidak pernah benar-benar terbangun, dan terus sa

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   97. Carla

    Orang-orang di istana pikir, Emilio akan merasa lebih baik jika Ariana sudah kembali sadar. Lagipula, sekarang semua orang tahu bahwa Raja Emilio benar-benar menghargai Ariana. Pria tersebut bahkan rela mengurung ibunya di kastil terpencil, hanya karena sang Ibu mencoba mencelakai Ariana sebelumnya. Namun tebakan mereka lagi-lagi salah, karena Emilio tampak lebih buruk setelah Ariana sadar dan semakin membaik. Pada hari pertama Ariana akhirnya siuman, keduanya terlihat bicara berdua sebelum Emilio tiba-tiba keluar dari ruangan dengan wajah menyeramkan. Emilio menghancurkan apa pun yang ada di depannya, sampai pria itu akhirnya lelah sendiri dan berhenti melakukan apa pun yang dia mau. Sementara itu, Ariana yang ditinggalkan di dalam ruangan tidak kalah anehnya. Gadis itu tidak pernah berniat berbuat sesuatu atas kondisi Emilio yang tidak stabil. Ariana hanya terus diam di kamar, dan tidak melakukan apa pun karena Emilio telah membuat perintah yang melarang Ariana untuk keluar dari k

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   98. Senyuman Palsu yang Indah

    Setelah Carla keluar dari ruangan itu, Emilio akhirnya kembali sepenuhnya fokus pada Ariana. Pria tersebut dengan telaten menyimpan makanan favorit Ariana di depan gadis itu. Sementara dia sendiri, mengambil beberapa makanan untuk dia makan sendiri. "Ana, apa kamu bisa tebak mengapa aku sibuk akhir-akhir ini?"Emilio selalu melakukan ini, tiap kali dia berkunjung ke kamar Ariana. Pria itu akan bercerita tentang harinya, sementara Ariana hanya terdiam tanpa tertarik sedikit pun. Namun tidak peduli berapa lama Ariana mengabaikannya, Emilio akan terus bercerita seakan dia senang hanya dengan melihat Ariana mendengar suaranya. Kali ini juga Emilio tetap berada dalam suasana hati yang baik, bahkan jika Ariana tidak menjawab dan terus memakan makanannya dengan sangat tenang. "Aku bekerja keras untuk mengurus masalah pemindahan kekuasaan dari Duke Andrew pada pewarisnya. Ana, aku secara resmi telah mengumumkan bahwa kamu telah menjadi Duchess dari Alison mulai sekarang. Namun demi kesalama

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   99. Surat Rahasia

    "Ana, jangan lupa bahwa kamu hanya boleh berkeliaran di sekitar istanaku. Aku akan kembali secepatnya setelah urusanku selesai. Sampai nanti Ana, aku mencintaimu."Setelah kejadian di mana Ariana akhirnya tersenyum lagi, Emilio mulai merasa bahwa Ariana kembali membuka hati lagi untuknya. Kini pria itu tidak ragu lagi untuk mengatakan betapa dia mencintai Ariana, dan menunjukkan perasaannya pada gadis itu. Ariana memang tetap tidak membalas semua ucapan itu seperti sebelumnya. Namun berkat senyuman gadis itu sebelumnya, Emilio berpikir bahwa waktu di mana Ariana akan memaafkan segala perbuatannya akan datang di masa depan.Setelah Emilio pergi dalam suasana hati yang baik, wajah Ariana yang kini memang sudah jarang berekspresi perlahan berubah menjadi wajah khawatir. Gadis itu berusaha menyiapkan mentalnya, sebelum dia keluar dari ruangannya dengan percaya diri. "Yang Mulia, apa Anda akan keluar?"Ariana sudah tahu penghalang terbesarnya selain Emilio di istana kerajaan. Para kesatri

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   100. Rencana Marquis Daedalus

    Emilio memijat pelan keningnya ketika dia mendapat laporan pemasukan dan pengeluaran dari Menteri Keuangan Kerajaan Sigmund. Demi menyenangkan para bangsawan agar posisi Emilio aman di masa lalu, Ratu Melisa mengangkat para pejabat korup yang mudah diatur sebagai pejabat penting pemerintahan. Akibatnya, pemasukan kerajaan terus saja berkurang sementara pengeluarannya luar biasa besar. Emilio mendapat laporan bahwa beberapa bangsawan meminta bantuan kerajaan untuk membangun ulang wilayah mereka. Namun ketika Emilio keluar untuk mencari Ariana, dia tidak menemukan kemajuan di wilayah-wilayah yang dimaksud oleh para bangsawan itu. Emilio menggebrak mejanya dengan keras. Dia tahu bahwa dia telah dipermainkan lagi, bahkan jika dia sudah berusaha tegas di kehidupan kali ini. "Baginda, apa ada yang salah?"Marquis Daedalus sebagai perdana menteri baru Emilio, bertanya ketika rajanya tiba-tiba menggebrak meja dengan keras. Namun ekspresinya segera pecah, ketika Emilio melempar setumpuk kert

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   101. Perintah Jimmy

    Ketika malam telah tiba, Ariana yang sepanjang sore tertidur akhirnya bangun dan menemukan bahwa Emilio sepertinya telah mengunjungi kamarnya seperti biasa. Di sebelah tempat tidurnya, Ariana bisa melihat bangku yang diatur menghadap ke arahnya. Ariana menghela napas lega. Setidaknya dia beruntung, Emilio telah kembali ke kamarnya sendiri ketika dia bangun. Melihat bulan yang sudah naik di atas kepalanya, Ariana buru-buru bangkit dari posisi tidurnya. Jika apa yang dikatakan Carla dalam suratnya memang benar, wanita itu akan menyusup ke kamarnya setelah lewat tengah malam. Meskipun begitu, Ariana masih penasaran bagaimana Carla bisa menyusup ketika pintunya selalu dijaga oleh dua kesatria kerajaan, sementara jendela yang menghubungkan kamar Ariana dengan balkon selalu dikunci jika tidak ada Emilio. Ariana tanpa sadar berada dalam posisi tegang ketika dia memikirkan itu. Walaupun dia memang perlu menemui seseorang untuk membicarakan situasi saat ini, Ariana tetap tidak ingin Carla sam

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   102. Tekad Mereka

    Pagi hari di istana, selalu diisi dengan kesibukan para pelayan yang bekerja dengan giat. Tidak peduli ke mana orang-orang melihat, mereka akan melihat para pelayan yang sibuk melakukan tugas mereka masing-masing. Setiap awal bulan, kereta pembawa barang aakan datang ke istana untuk membawa pesanan yang dibuat oleh orang-orang istana. Mulai dari bahan makanan, kain, hingga cenderamata, semuanya tiba di istana tiap awal bulan. Jadwal itu tentu saja membuat semua pelayan lebih sibuk dari biasanya, sampai ketika Carla menawarkan diri untuk membantu, tidak ada pelayan yang menolak bantuannya. Sama seperti yang lain, Carla membantu para pelayan untuk mengamankan barang-barang yang baru tiba. Namun sambil bekerja, mata Carla tidak bisa berhenti melihat ke sekelilingnya. Wanita itu memastikan tidak ada yang melihatnya terlebih dahulu, sebelum dia mendekati Greta yang memang sudah berada di titik pertemuan mereka. "Bibi Carla!"Tumbuh di bawah lingkungan yang sehat membuat Greta tumbuh men

Bab terbaru

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   115. Menjadi Seorang Raja

    Selesai selesai menemui Melisa, Raoul tidak langsung kembali ke istana ketika dia malah membawa Ariana ke taman kerajaan yang indah. Setelah lama tidak bertemu, Raoul pikir dia memiliki banyak hal untuk dikatakan pada Ariana. Gadis itu tidak tahu betapa Raoul sangat menantikan pertemuan mereka. Walaupun pertemuan mereka tidak seindah yang Raoul bayangkan, tetapi pria itu tetap senang ketika dia melihat Ariana lagi. Sekarang setelah mereka akhirnya memiliki waktu untuk diri mereka sendiri, Raoul ingin bicara berdua dengan Ariana. Pria itu sama sekali tidak ragu saat dia menggandeng tangan Ariana. Jantungnya semakin berdebar keras, ketika pria tersebut tidak melihat penolakan apa pun dari Ariana. Setelah Raoul meminta Ariana duduk di tempat beristirahat yang ada di taman istana, pangeran tersebut menyusul untuk duduk di sebelah Ariana setelah itu. Namun ketika Raoul melihat wajah murung Ariana, pria tersebut tiba-tiba saja kehilangan kata-katanya. Ariana memang telah berubah menjadi w

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   114. Perang Telah Selesai

    Dari kastilnya, Melisa mendengar terompet yang menandakan bahwa perang telah usai. Emilio telah mati, dan Kerajaan Sigmund telah berhasil kembali pada pewaris sahnya. Suara bahagia dia luar kastil berhasil menghancurkan semua harapan Melisa. Wanita itu sempat terpaku, sebelum air matanya mengalir tanpa henti dari kedua matanya. Dengan kematian Emilio, semangat Melisa untuk melarikan diri segera jatuh ke titik nol. Wanita tersebut menatap perang yang telah selesai dari jendela kamarnya, lalu berbalik untuk menatap Teresa yang masih setia untuk menemaninya. Bahkan jika status mereka telah berubah, kesetiaan Teresa tetap sama sampai saat-saat terakhir. Melisa telah menyeret Teresa ke dalam balas dendam dan penderitaan ini. Namun bahkan sekarang, Teresa sama sekali tidak mengeluh ketika dia hanya terus berdiri di belakang Melisa untuk menemani wanita itu. Melihat kegigihan Teresa untuk tetap bersamanya sampai akhir, membuat Melisa kembali sedih. Senyum retak muncul di wajahnya, ketika

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   113. Kematian Emilio

    Ketika Ariana sudah bisa melihat gerbang istana kerajaan, gadis itu melihat bahwa pertarungan antara pasukan Pangeran Raoul dan pasukan masih berlanjut di halaman istana. Ariana baru saja hendak turun dari kudanya untuk membantu, ketika Jimmy yang melihat keberadaan Ariana langsung berteriak pada gadis itu. "Nona Aria, Pangeran Raoul telah memasuki istana bersama dengan yang lain! Kami bisa mengendalikan situasinya di sini. Jadi tolong bantu Pangeran Raoul untuk menemukan Raja Emilio!"Mendengar bahwa Pangeran Raoul telah masuk ke istana terlebih dahulu untuk mencari Emilio, Ariana merasa dia tidak memiliki banyak waktu lagi. Gadis itu hanya bisa mengangguk pada Jimmy, sebelum memacu kudanya untuk pergi ke istana kerajaan. Semakin dia masuk ke dalam istana, Ariana melihat semakin banyak orang terpaksa berhenti mengikuti Pangeran Raoul untuk melawan musuh yang ada di istana. Ariana berlari cepat ke dalam istana, dan melihat bahwa Pangeran Raoul tengah bertarung melawan Emilio. Di ru

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   112. Pertarungan Terakhir

    Ketika Emilio bangun kembali, dia merasa bahwa ribuan batu telah menindih badanya yang rapuh. Pria tersebut tidak bisa menahan batuk ketika dia mencoba untuk bangun secara tiba-tiba. Pandangannya sedikit kabur. Emilio hanya bisa mendengar seseorang samar-samar memanggil namanya, sebelum dia akhirnya cukup sadar untuk melihat ke sekeliling. Begitu Emilio melirik ke arah suara berdengung yang sejak tadi terus mengganggunua, pria itu menemukan sang Ibu yang selama ini dia kurung di kastil terpencil tengah menatapnya dengan mata berkaca-kaca. "Emilio, syukurlah kamu telah bangun Nak. Tenang saja, sebentar lagi kita akan pergi dari tempat ini. Ibu telah memikirkannya dengan baik. Tidak ada balas dendam atau kejahatan lain. Ibu hanya ingin hidup bahagia denganmu mulai saat ini."Alis Emilio bekerut ketika dia tidak mengerti apa maksud ucapan sang Ibu. Walaupun badan Emilio masih lemas dan sedikit bergetar ketika dia paksakan untuk bangun, pria itu tetap bangun dari posisi tidurnya untuk m

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   111. Gerbangnya Telah Terbuka

    Sekitar tiga puluh menit telah terlewat sejak Ariana awal berlari. Selama waktu itu, gerbang yang seharusnya terbuka masih belum dibuka oleh Carla. Ariana menatap ke arah gerbang dengan tatapan khawatir. Walaupun gadis itu tahu dia seharusnya percaya pada Carla, Ariana tetap saja tidak bisa menahan pikiran buruk yang mulai bermunculan di pikirannya. Sejak awal, membuka gerbang dari dalam dengan kerja sama dari dua orang saja memang terdengar mustahil dilakukan. Ariana baru saja hendak berbalik untuk mencapai gerbang, ketika gerbang berat yang mustahil diangkat sebelumnya perlahan mulai naik ke atas. "Si, siapa yang membuka gerbang itu?! Ke mana orang-orang yang diminta menjaga gerbang itu pergi?!"Dari kejauhan, Ariana bisa mendengar para tentara berteriak panik. Kekacauan semakin parah ketika dari dalam ibu kota saja, Ariana bisa mendengar suara langkah kuda yang melaju dengan cepat. Tatapan di mata Ariana sedikit melembut, ketika dia akhirnya bisa melihat Pangeran Raoul memimpin p

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   110. Menyusup ke Gerbang Ibu Kota

    Pangeran Raoul menatap gerbang ibu kota dengan tatapan nostalgia begitu dia berhasil melihat tempat tersebut dari kejauhan. Dengan masalah yang terus-menerus menimpanya sejak Raoul pergi dari ibu kota, rasanya sudah lama sekali sejak pangeran tersebut bisa kembali ke kampung halamannya. Di dalam gerbang itu, ada Ariana dan ribuan warga ibu kota yang perlu dia selamatkan. Pertarungannya di tempat itu, akan menjadi penentu kemenangannya dalam memperebutkan takhta. Pangeran Raoul menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya sendiri. Pangeran tersebut telah melewati banyak pertarungan untuk sampai ke titik ini. Namun dari semua pertarungan, dia tidak pernah merasa sampai segugup ini. Raoul hanya bisa berdoa semoga semuanya berjalan dengan lancar. Ariana telah berhasil diselamatkan dari istana kerajaan, sementara Emilio tidak ada kabarnya setelah diracun. Untuk saat ini, Raoul hanya perlu fokus menerobos masuk ke istana dan mengambil kembali apa yang menjadi miliknya selama ini. "

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   109. Menuju Ibu Kota

    Ketika Ariana sadar kembali, dia sudah berada di ruangan sederhana yang tidak dikenal. Di sekelilingnya, Ariana mendengar suara ramai yang bercampur menjadi satu. Suara anak-anak mendominasi indra pendengaran Ariana. Gadis itu perlahan bangkit dari posisi tidurnya, lalu menatap ke sekeliling untuk mengenali lingkungan di sekitarnya. Hal yang terakhir Ariana ingat merupakan saat di mana dia memaksa untuk menyusul Cornell dan tiba-tiba merasakan perasaan sakit di bagian tengkuknya. Tampaknya untuk menghentikan perlawanannya, Carla telah memukul titik lemahnya hingga dia akhirnya pingsan. Ariana tidak tahu dia ada di mana. Namun satu hal yang pasti, Ariana tidak bisa menemukan keberadaan Carla di tempat asing itu. Setelah kesadarannya kembali, Ariana turun dari tempat tidurnya untuk keluar dari ruangan itu. Gadis tersebut membuka pintu ruangan itu dengan hati-hati, dan langsung disambut oleh anak-anak yang tengah bermain kejar-kejaran di lorong tempat tersebut. "Anak-anak, jangan berl

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   108. Emilio dan Cornell

    Saat itu Raja Emilio tengah berada di ruang kerjanya, ketika seseorang datang dengan terburu-buru untuk memberikan tahu kabar yang paling dia takuti selama ini. "Baginda, seorang penyusup telah masuk dan membawa pergi Duchess Alison!"Mengabaikan semua hal, Raja Emilio langsung berlari untuk kembali ke istana kerajaannya saat itu juga. Emilio pikir, Ariana akan aman di istananya karena dia menugaskan hampir setengah kesatria kerajaan untuk berjaga hanya di tempat itu. Ariana juga telah berperilaku dengan sangat baik akhir-akhir ini. Gadis itu bahkan mengijinkan Emilio untuk bermalam di kamarnya, lalu tersenyum kecil di berbagai kesempatan. Emilio pikir mereka bisa kembali ke titik awal yang dia inginkan sebentar lagi. Kebahagiaan yang dia dambakan ada di depan mata, ketika Ariana sudah mulai membuka hatinya lagi. Namun pemandangan yang pria itu dapatkan ketika kembali ke istananya, telah menghancurkan semua harapan Emilio. Pria itu hanya bisa melihat puluhan kesatria kerajaan yang t

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   107. Kabur dari Istana

    Raja Bernard bekerja sangat cepat untuk mempersiapkan pasukannya yang akan ikut kembali bersama Pangeran Raoul ke Ibu Kota Kerajaan Sigmund. Hanya dalam waktu tiga hari, Pangeran Raoul akhirnya siap untuk kembali ke kerajaannya sendiri. Pria tersebut melihat barisan pasukan yang ada di depannya, sebelum berbalik untuk menatap Raja Bernard dan Putri Elle yang mengantar kepergiannya. "Kebaikan Anda hari ini tidak akan pernah saya lupakan. Setelah saya berhasil mengambil alih kerajaan, saya harap dua kerajaan bisa memiliki hubungan yang baik kembali."Raja Bernard tersenyum setelah mendengar ucapan Pangeran Raoul. "Tentu saja. Hubungan kita mungkin pernah buruk karena perang. Nyawa yang hilang juga tidak akan pernah kembali. Namun dari kesalahan ini, aku ingin belajar untuk berpikir lebih kritis sebagai seorang pemimpin. Pangeran Raoul, aku akan menunggu saat di mana kedua kerajaan bisa saling membantu lagi seperti dahulu," ujarnya. "Berhati-hatilah di jalan. Aku harap semuanya berjala

DMCA.com Protection Status