Share

17. Pesta Ulang Tahun

Penulis: Aurora
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Duke Andrew dan Nona Ariana dari keluarga Alison memasuki ruangan!"

Ketika seseorang mengumumkan kedatangan mereka, perhatian orang-orang di dalam hampir semua langsung tersorot pada pintu masuk ke aula istana putra mahkota. Belum cukup sampai di sana, suara bisikan-bisikan langsung terdengar saat mereka melihat Ariana datang menggunakan celana dan bukan gaun seperti biasanya. Tatapan orang-orang seakan mencemooh Ariana yang benar-benar sudah dianggap gila. Namun di bawah pengawasan sang Kakek, tidak ada orang yang cukup gila sampai berani mencemooh gadis itu secara langsung.

Dengan kepercayaan diri yang berhasil dipupuknya selama hidup di lingkungan istana, Ariana berjalan dengan anggun dan percaya diri untuk menghampiri Ratu Melisa dan Putra Mahkota Emilio yang menjadi pusat perhatian dari acara kali ini. Ariana menunduk dengan hormat di depan keduanya. Gayanya yang anggun benar-benar tidak cocok, dengan tampilannya yang bisa disebut tidak pantas untuk gadis muda sepertinya.

"Duk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   18. Pangeran Raoul

    "Raoul menyapa Baginda Ratu, dan Yang Mulia Putra Mahkota."Ariana terdiam saat dia menyaksikan pangeran tertua itu menundukan badannya tanpa malu sedikit pun. Walaupun Emilio merupakan adiknya dalam segi umur, perbedaan status mereka membuat Raoul terpaksa menundukan kepala pada adiknya sendiri. Suara bisikan terdengar di mana-mana. Dibandingkan Ariana yang datang dengan celana, orang-orang lebih berani menghina pangeran yang tidak memiliki kekuatan apa pun di istana. "Terima kasih karena kamu sudah bersedia datang sekalipun kesehatanmu tidak baik. Sebagai saudara, kehadiranmu sendiri saja sudah cukup sebagai hadiah untuk Putra Mahkota Emilio."Bukan hanya Ariana, bahkan Andrew sedikit mengerutkan keningnya saat Ratu Melisa secara terang-terangan menghina Pangeran Raoul. Karena pangeran sakit-sakitan itu jarang menerima kasih sayang dari orang-orang di istana, Raoul tampaknya terpaksa datang tanpa membawa hadiah apa pun. Pakaiannya juga terlalu sederhana walaupun dia merupakan seor

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   19. Konspirasi

    Ketika Ariana hendak kembali ke istana putra mahkota untuk menemui kakeknya, gadis itu kebetulan melihat arak-arakan raja yang datang dengan pelayan dan pengawalnya. Melihat rombongan itu, Ariana dengan ragu berhenti. Menghadapi ratu dan putra mahkota saja sudah cukup melelahkan. Ariana takut dia hanya akan membuat situasi canggung jika dia bertemu Raja Alexius tanpa didampingi oleh kakeknya. Niatnya, Ariana akan berpura-pura dia tidak ada di sana sampai Raja Alexius masuk ke dalam ruangan. Gadis itu menyelinap di antara pepohonan istana. James juga ditariknya untuk melakukan hal yang sama. Keduanya bersembunyi dengan James yang menatap bingung Ariana, sampai suara derap kaki terdengar semakin mendekati mereka. "Senang melihatmu sehat, Ariana."Ariana mendongkak untuk melihat Raja Alexius yang menatapnya dengan senyuman samar. Untuk sementara waktu, Ariana terkejut ketika dia melihat ekspresi baru di wajah raja muda tersebut. Di masa lalu, pria yang menjadi raja sebelum Emilio itu t

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   20. Keteguhan Hati

    Ariana kembali bangun saat pelayan di kediaman Alison membangunkannya di pagi hari. Saat gadis itu bangkit dari posisi tidurnya, Ariana tanpa sadar segera memijat hidungnya dengan sedikit frustrasi. Kemarin adalah hari yang cukup gila bagi Ariana. Ariana kini tahu dia mengenal Pangeran Raoul di masa lalu, dan Raja Alexius kemungkinan besar meninggal secara tidak normal di masa depan. Mungkin karena ini adalah kehidupan keduanya, dia diberi kesempatan untuk mengetahui lebih banyak hal sekarang. Istana yang selalu dianggap tempat teraman ternyata menjadi medan perang yang berbahaya di kerajaan yang damai. Ariana termenung dengan wajah serius, sampai pelayan yang bertugas membangunkannya tidak berani menganggu gadis itu sedikit saja. Bibir dan kuku yang sedikit menghitam. Jika Ariana tidak meminum racun yang sama di masa lalu, dia mungkin tidak akan menyadari perubahan kecil yang terjadi pada Raja Alexius. Racun yang perlahan akan mengambil kemampuan bergerak korbannya itu merupakan ra

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   21. Bertemu Kembali

    Sebuah kereta mewah dengan lambang keluarga Alison berhenti di halaman istana. Dari dalam, Ariana meloncat keluar dengan pakaian tidak biasanya. Setelah Ariana terbiasa menggunakan celana, gaun yang dulu menjadi pakaian favoritnya terasa menyulitkannya untuk bergerak bebas. Kini Ariana lebih suka menggunakan pakaian dengan celana, bersama dengan pedang yang selalu dibawa di pinggang rampingnya. Karena pakaiannya yang tidak biasa, Ariana lagi-lagi menjadi bahan perbincangan orang-orang yang ada di istana. Belum lagi karena kali ini Andrew tidak ikut bersamanya, orang-orang merasa mereka bisa bergosip lebih bebas di depan gadis itu. Sepanjang langkah Ariana, dia bisa mendengar seseorang berbisik tentang bagaimana dia bisa menjadi gila setelah kecelakaan. "Orang-orang tidak tahu diri itu .... "Wajah James sudah gelap ketika dia tidak tahan melihat orang-orang itu berani membicarakan Ariana yang statusnya jauh lebih tinggi daripada mereka. Namun ketika James ingin bergerak untuk member

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   22. Menjadi Seorang Raja

    Angin berhembus bersamaan dengan Raoul yang telah selesai bicara. Bukan hanya Ariana, bahkan James pun langsung mengerti apa arti dari ucapan pangeran tersebut. Baik secara langsung maupun tidak langsung, Ratu Melisa benar-benar terbukti mengetahui sesuatu tentang kecelakaan yang menimpa Ariana. Menyebutnya kecelakaan mungkin salah mulai saat ini. Ucapan Raoul sama saja dengan memberi tahu mereka, bahwa seseorang memang menargetkan Ariana karena gadis itu dekat dengan Raoul. "Yang Mulia, maksudmu itu ...."Raoul merasa dia tidak harus menyembunyikan apa pun lagi dari Ariana. Setelah apa yang dialami oleh gadis itu, Raoul sendiri merasa Ariana setidaknya harus ingat tentang kejadian itu."Apa kamu tidak ingat? Saat itu kamu diam-diam mendatangiku untuk bermain seperti biasanya. Namun ... Namun saat itu Baginda Ratu tengah mengunjungiku dan mengatakan hal yang tidak seharusnya kamu dengar. Kamu segera berlari pergi sebelum aku bisa menghentikanmu. Lalu tidak lama kemudian, aku mendengar

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   23. Perisai Kerajaan

    "Selamat datang kembali, Nona Aria. Duke Andrew telah menunggu Anda di ruang kerjanya."Ariana baru saja turun dari kereta kuda ketika Jimmy sudah menunggunya di depan rumah. Wajah Jimmy yang sedikit bermasalah menandakan bahwa Andrew sudah mendengar tentang rencana Ariana. Mengetahuinya, Ariana sudah bisa menebak kemarahan sang Kakek yang harus dia tanggung. Karena tidak seperti saat dia memutuskan untuk memutuskan hubungan pertunangannya, mendukung Pangeran Raoul untuk naik takhta sama saja dengan menentang kelompok istana secara resmi. Lebih buruknya lagi, mendukung secara terang-terangan bisa membuat Ariana mendapat tuduhan pengkhianatan.Rencana Ariana kali ini memang sangat berbahaya. Namun rencana ini sangat penting, jika Ariana benar-benar ingin menyingkirkan Emilio dan Melisa di masa depan. "James, kamu mengatakan semua yang kamu dengar tadi pada Kakek bukan?" tanya Ariana untuk memastikan. James mengangguk dengan perasaan bersalah. "Tanpa kebohongan atau tambahan apa pun, s

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   24. Latihan Rahasia

    Keesokan harinya, Ariana kembali pergi ke istana dengan kereta kudanya. Namun tidak seperti kemarin di mana dia pergi dengan James, kali ini Ariana hanya membawa Valencia untuk menemaninya ke kastil Pangeran Raoul.Kali ini, Valencia harus kembali menggunakan pakaian pelayannya karena fakta bahwa Valencia dilatih secara diam-diam sebagai seorang kesatria masih menjadi rahasia keluarga Alison. Gadis itu mengikuti Ariana dengan patuh di belakangnya. Keduanya tidak banyak bicara, sampai Ariana tiba-tiba berhenti sebelum mereka sampai di hutan yang mengelilingi istana. "Ariana menyapa Yang Mulia Putra Mahkota."Ketika Valencia mendengar suara Ariana, gadis itu langsung tahu bahwa putra mahkota berjalan mendekati mereka. Valencia segera membungkukkan badannya dengan sopan, sebelum mundur tiga langkah sesuai aturan istana tentang adab seorang pelayan. Emilio tidak terlalu peduli pada tindakan Valencia saat matanya fokus menatap Ariana. Matanya menatap Ariana dengan sedih, saat Emilio meng

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   25. Festival Berburu

    Tiga tahun berlalu sejak Ariana pertama kali datang untuk membantu Pangeran Raoul dalam studinya. Setiap hari tanpa terkecuali, Ariana akan datang ke istana dengan alasan belajar di bangunan milik keluarganya. Tentu saja, Valencia juga selalu setia untuk menemani Ariana masuk ke dalam istana. Keduanya akan diam-diam menyelinap ke kastil Pangeran Raoul, mengajarinya berbagai hal, lalu kembali saat malam sudah tiba. Namun khusus beberapa hari ini, Ariana dan Valencia akan mengajari Pangeran Raoul lebih tegas dari biasanya. Dalam beberapa hari ke depan, festival berburu yang menjadi acara yang diadakan tiap tiga tahun sekali akan kembali diadakan tahun ini. Setiap bangsawan dan keluarga kerajaan akan berpartisipasi dalam acara yang sudah menjadi tradisi Kerajaan Sigmund tersebut. Pangeran Raoul tidak terkecuali. Festival berburu bisa menjadi kesempatan Raoul untuk menunjukkan wajahnya di hadapan publik dengan benar. Namun selama ini, festival berburu bukanlah sesuatu yang dinantikan ol

Bab terbaru

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   115. Menjadi Seorang Raja

    Selesai selesai menemui Melisa, Raoul tidak langsung kembali ke istana ketika dia malah membawa Ariana ke taman kerajaan yang indah. Setelah lama tidak bertemu, Raoul pikir dia memiliki banyak hal untuk dikatakan pada Ariana. Gadis itu tidak tahu betapa Raoul sangat menantikan pertemuan mereka. Walaupun pertemuan mereka tidak seindah yang Raoul bayangkan, tetapi pria itu tetap senang ketika dia melihat Ariana lagi. Sekarang setelah mereka akhirnya memiliki waktu untuk diri mereka sendiri, Raoul ingin bicara berdua dengan Ariana. Pria itu sama sekali tidak ragu saat dia menggandeng tangan Ariana. Jantungnya semakin berdebar keras, ketika pria tersebut tidak melihat penolakan apa pun dari Ariana. Setelah Raoul meminta Ariana duduk di tempat beristirahat yang ada di taman istana, pangeran tersebut menyusul untuk duduk di sebelah Ariana setelah itu. Namun ketika Raoul melihat wajah murung Ariana, pria tersebut tiba-tiba saja kehilangan kata-katanya. Ariana memang telah berubah menjadi w

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   114. Perang Telah Selesai

    Dari kastilnya, Melisa mendengar terompet yang menandakan bahwa perang telah usai. Emilio telah mati, dan Kerajaan Sigmund telah berhasil kembali pada pewaris sahnya. Suara bahagia dia luar kastil berhasil menghancurkan semua harapan Melisa. Wanita itu sempat terpaku, sebelum air matanya mengalir tanpa henti dari kedua matanya. Dengan kematian Emilio, semangat Melisa untuk melarikan diri segera jatuh ke titik nol. Wanita tersebut menatap perang yang telah selesai dari jendela kamarnya, lalu berbalik untuk menatap Teresa yang masih setia untuk menemaninya. Bahkan jika status mereka telah berubah, kesetiaan Teresa tetap sama sampai saat-saat terakhir. Melisa telah menyeret Teresa ke dalam balas dendam dan penderitaan ini. Namun bahkan sekarang, Teresa sama sekali tidak mengeluh ketika dia hanya terus berdiri di belakang Melisa untuk menemani wanita itu. Melihat kegigihan Teresa untuk tetap bersamanya sampai akhir, membuat Melisa kembali sedih. Senyum retak muncul di wajahnya, ketika

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   113. Kematian Emilio

    Ketika Ariana sudah bisa melihat gerbang istana kerajaan, gadis itu melihat bahwa pertarungan antara pasukan Pangeran Raoul dan pasukan masih berlanjut di halaman istana. Ariana baru saja hendak turun dari kudanya untuk membantu, ketika Jimmy yang melihat keberadaan Ariana langsung berteriak pada gadis itu. "Nona Aria, Pangeran Raoul telah memasuki istana bersama dengan yang lain! Kami bisa mengendalikan situasinya di sini. Jadi tolong bantu Pangeran Raoul untuk menemukan Raja Emilio!"Mendengar bahwa Pangeran Raoul telah masuk ke istana terlebih dahulu untuk mencari Emilio, Ariana merasa dia tidak memiliki banyak waktu lagi. Gadis itu hanya bisa mengangguk pada Jimmy, sebelum memacu kudanya untuk pergi ke istana kerajaan. Semakin dia masuk ke dalam istana, Ariana melihat semakin banyak orang terpaksa berhenti mengikuti Pangeran Raoul untuk melawan musuh yang ada di istana. Ariana berlari cepat ke dalam istana, dan melihat bahwa Pangeran Raoul tengah bertarung melawan Emilio. Di ru

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   112. Pertarungan Terakhir

    Ketika Emilio bangun kembali, dia merasa bahwa ribuan batu telah menindih badanya yang rapuh. Pria tersebut tidak bisa menahan batuk ketika dia mencoba untuk bangun secara tiba-tiba. Pandangannya sedikit kabur. Emilio hanya bisa mendengar seseorang samar-samar memanggil namanya, sebelum dia akhirnya cukup sadar untuk melihat ke sekeliling. Begitu Emilio melirik ke arah suara berdengung yang sejak tadi terus mengganggunua, pria itu menemukan sang Ibu yang selama ini dia kurung di kastil terpencil tengah menatapnya dengan mata berkaca-kaca. "Emilio, syukurlah kamu telah bangun Nak. Tenang saja, sebentar lagi kita akan pergi dari tempat ini. Ibu telah memikirkannya dengan baik. Tidak ada balas dendam atau kejahatan lain. Ibu hanya ingin hidup bahagia denganmu mulai saat ini."Alis Emilio bekerut ketika dia tidak mengerti apa maksud ucapan sang Ibu. Walaupun badan Emilio masih lemas dan sedikit bergetar ketika dia paksakan untuk bangun, pria itu tetap bangun dari posisi tidurnya untuk m

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   111. Gerbangnya Telah Terbuka

    Sekitar tiga puluh menit telah terlewat sejak Ariana awal berlari. Selama waktu itu, gerbang yang seharusnya terbuka masih belum dibuka oleh Carla. Ariana menatap ke arah gerbang dengan tatapan khawatir. Walaupun gadis itu tahu dia seharusnya percaya pada Carla, Ariana tetap saja tidak bisa menahan pikiran buruk yang mulai bermunculan di pikirannya. Sejak awal, membuka gerbang dari dalam dengan kerja sama dari dua orang saja memang terdengar mustahil dilakukan. Ariana baru saja hendak berbalik untuk mencapai gerbang, ketika gerbang berat yang mustahil diangkat sebelumnya perlahan mulai naik ke atas. "Si, siapa yang membuka gerbang itu?! Ke mana orang-orang yang diminta menjaga gerbang itu pergi?!"Dari kejauhan, Ariana bisa mendengar para tentara berteriak panik. Kekacauan semakin parah ketika dari dalam ibu kota saja, Ariana bisa mendengar suara langkah kuda yang melaju dengan cepat. Tatapan di mata Ariana sedikit melembut, ketika dia akhirnya bisa melihat Pangeran Raoul memimpin p

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   110. Menyusup ke Gerbang Ibu Kota

    Pangeran Raoul menatap gerbang ibu kota dengan tatapan nostalgia begitu dia berhasil melihat tempat tersebut dari kejauhan. Dengan masalah yang terus-menerus menimpanya sejak Raoul pergi dari ibu kota, rasanya sudah lama sekali sejak pangeran tersebut bisa kembali ke kampung halamannya. Di dalam gerbang itu, ada Ariana dan ribuan warga ibu kota yang perlu dia selamatkan. Pertarungannya di tempat itu, akan menjadi penentu kemenangannya dalam memperebutkan takhta. Pangeran Raoul menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya sendiri. Pangeran tersebut telah melewati banyak pertarungan untuk sampai ke titik ini. Namun dari semua pertarungan, dia tidak pernah merasa sampai segugup ini. Raoul hanya bisa berdoa semoga semuanya berjalan dengan lancar. Ariana telah berhasil diselamatkan dari istana kerajaan, sementara Emilio tidak ada kabarnya setelah diracun. Untuk saat ini, Raoul hanya perlu fokus menerobos masuk ke istana dan mengambil kembali apa yang menjadi miliknya selama ini. "

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   109. Menuju Ibu Kota

    Ketika Ariana sadar kembali, dia sudah berada di ruangan sederhana yang tidak dikenal. Di sekelilingnya, Ariana mendengar suara ramai yang bercampur menjadi satu. Suara anak-anak mendominasi indra pendengaran Ariana. Gadis itu perlahan bangkit dari posisi tidurnya, lalu menatap ke sekeliling untuk mengenali lingkungan di sekitarnya. Hal yang terakhir Ariana ingat merupakan saat di mana dia memaksa untuk menyusul Cornell dan tiba-tiba merasakan perasaan sakit di bagian tengkuknya. Tampaknya untuk menghentikan perlawanannya, Carla telah memukul titik lemahnya hingga dia akhirnya pingsan. Ariana tidak tahu dia ada di mana. Namun satu hal yang pasti, Ariana tidak bisa menemukan keberadaan Carla di tempat asing itu. Setelah kesadarannya kembali, Ariana turun dari tempat tidurnya untuk keluar dari ruangan itu. Gadis tersebut membuka pintu ruangan itu dengan hati-hati, dan langsung disambut oleh anak-anak yang tengah bermain kejar-kejaran di lorong tempat tersebut. "Anak-anak, jangan berl

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   108. Emilio dan Cornell

    Saat itu Raja Emilio tengah berada di ruang kerjanya, ketika seseorang datang dengan terburu-buru untuk memberikan tahu kabar yang paling dia takuti selama ini. "Baginda, seorang penyusup telah masuk dan membawa pergi Duchess Alison!"Mengabaikan semua hal, Raja Emilio langsung berlari untuk kembali ke istana kerajaannya saat itu juga. Emilio pikir, Ariana akan aman di istananya karena dia menugaskan hampir setengah kesatria kerajaan untuk berjaga hanya di tempat itu. Ariana juga telah berperilaku dengan sangat baik akhir-akhir ini. Gadis itu bahkan mengijinkan Emilio untuk bermalam di kamarnya, lalu tersenyum kecil di berbagai kesempatan. Emilio pikir mereka bisa kembali ke titik awal yang dia inginkan sebentar lagi. Kebahagiaan yang dia dambakan ada di depan mata, ketika Ariana sudah mulai membuka hatinya lagi. Namun pemandangan yang pria itu dapatkan ketika kembali ke istananya, telah menghancurkan semua harapan Emilio. Pria itu hanya bisa melihat puluhan kesatria kerajaan yang t

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   107. Kabur dari Istana

    Raja Bernard bekerja sangat cepat untuk mempersiapkan pasukannya yang akan ikut kembali bersama Pangeran Raoul ke Ibu Kota Kerajaan Sigmund. Hanya dalam waktu tiga hari, Pangeran Raoul akhirnya siap untuk kembali ke kerajaannya sendiri. Pria tersebut melihat barisan pasukan yang ada di depannya, sebelum berbalik untuk menatap Raja Bernard dan Putri Elle yang mengantar kepergiannya. "Kebaikan Anda hari ini tidak akan pernah saya lupakan. Setelah saya berhasil mengambil alih kerajaan, saya harap dua kerajaan bisa memiliki hubungan yang baik kembali."Raja Bernard tersenyum setelah mendengar ucapan Pangeran Raoul. "Tentu saja. Hubungan kita mungkin pernah buruk karena perang. Nyawa yang hilang juga tidak akan pernah kembali. Namun dari kesalahan ini, aku ingin belajar untuk berpikir lebih kritis sebagai seorang pemimpin. Pangeran Raoul, aku akan menunggu saat di mana kedua kerajaan bisa saling membantu lagi seperti dahulu," ujarnya. "Berhati-hatilah di jalan. Aku harap semuanya berjala

DMCA.com Protection Status