Share

23. Perisai Kerajaan

Penulis: Aurora
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Selamat datang kembali, Nona Aria. Duke Andrew telah menunggu Anda di ruang kerjanya."

Ariana baru saja turun dari kereta kuda ketika Jimmy sudah menunggunya di depan rumah. Wajah Jimmy yang sedikit bermasalah menandakan bahwa Andrew sudah mendengar tentang rencana Ariana. Mengetahuinya, Ariana sudah bisa menebak kemarahan sang Kakek yang harus dia tanggung. Karena tidak seperti saat dia memutuskan untuk memutuskan hubungan pertunangannya, mendukung Pangeran Raoul untuk naik takhta sama saja dengan menentang kelompok istana secara resmi. Lebih buruknya lagi, mendukung secara terang-terangan bisa membuat Ariana mendapat tuduhan pengkhianatan.

Rencana Ariana kali ini memang sangat berbahaya. Namun rencana ini sangat penting, jika Ariana benar-benar ingin menyingkirkan Emilio dan Melisa di masa depan.

"James, kamu mengatakan semua yang kamu dengar tadi pada Kakek bukan?" tanya Ariana untuk memastikan. James mengangguk dengan perasaan bersalah. "Tanpa kebohongan atau tambahan apa pun, s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   24. Latihan Rahasia

    Keesokan harinya, Ariana kembali pergi ke istana dengan kereta kudanya. Namun tidak seperti kemarin di mana dia pergi dengan James, kali ini Ariana hanya membawa Valencia untuk menemaninya ke kastil Pangeran Raoul.Kali ini, Valencia harus kembali menggunakan pakaian pelayannya karena fakta bahwa Valencia dilatih secara diam-diam sebagai seorang kesatria masih menjadi rahasia keluarga Alison. Gadis itu mengikuti Ariana dengan patuh di belakangnya. Keduanya tidak banyak bicara, sampai Ariana tiba-tiba berhenti sebelum mereka sampai di hutan yang mengelilingi istana. "Ariana menyapa Yang Mulia Putra Mahkota."Ketika Valencia mendengar suara Ariana, gadis itu langsung tahu bahwa putra mahkota berjalan mendekati mereka. Valencia segera membungkukkan badannya dengan sopan, sebelum mundur tiga langkah sesuai aturan istana tentang adab seorang pelayan. Emilio tidak terlalu peduli pada tindakan Valencia saat matanya fokus menatap Ariana. Matanya menatap Ariana dengan sedih, saat Emilio meng

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   25. Festival Berburu

    Tiga tahun berlalu sejak Ariana pertama kali datang untuk membantu Pangeran Raoul dalam studinya. Setiap hari tanpa terkecuali, Ariana akan datang ke istana dengan alasan belajar di bangunan milik keluarganya. Tentu saja, Valencia juga selalu setia untuk menemani Ariana masuk ke dalam istana. Keduanya akan diam-diam menyelinap ke kastil Pangeran Raoul, mengajarinya berbagai hal, lalu kembali saat malam sudah tiba. Namun khusus beberapa hari ini, Ariana dan Valencia akan mengajari Pangeran Raoul lebih tegas dari biasanya. Dalam beberapa hari ke depan, festival berburu yang menjadi acara yang diadakan tiap tiga tahun sekali akan kembali diadakan tahun ini. Setiap bangsawan dan keluarga kerajaan akan berpartisipasi dalam acara yang sudah menjadi tradisi Kerajaan Sigmund tersebut. Pangeran Raoul tidak terkecuali. Festival berburu bisa menjadi kesempatan Raoul untuk menunjukkan wajahnya di hadapan publik dengan benar. Namun selama ini, festival berburu bukanlah sesuatu yang dinantikan ol

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   26. Perlombaan Berburu

    Dengan menunggang kuda, tidak butuh waktu lama sebelum Ariana tiba di tempat perburuan. Karena gadis itu memang tiba lebih cepat dari kebanyakan orang, tidak banyak orang yang bergosip begitu dia datang sambil menunggang kuda. Meskipun begitu, tidak ada satu pun dari orang yang sudah hadir yang tidak terkejut, ketika mereka melihat Ariana hadir dengan Albert sebagai pendampingnya. Dengan indetitas Albert sebagai kepala kesatria keluarga Alison, pria itu tidak akan datang hanya untuk mengawal anggota keluarga Alison biasa. Pria itu secara khusus hanya akan mengawal kepala keluarga atau calon kepala keluarga Alison yang baru. Yang mana di sini, status Ariana akhirnya ditetapkan di depan publik. Jika Andrew meninggal, Ariana akan naik untuk menggantikan posisinya. Yang lebih uniknya lagi, Ariana tidak hanya akan naik sebagai kepala keluarga biasa di masa depan. Ketika gadis itu benar-benar telah menggantikan Duke Andrew nantinya, dia juga akan merubah statusnya secara resmi menjadi seo

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   27. Kemungkinan Pecahnya Perang

    " ... Baginda Ratu, tehmu."Ratu Melissa menerima tehnya dengan tenang ketika dia duduk di kursi santainya sendiri. Tatapannya sedingin es, saat dia perlahan menyesap teh buatan pelayannya perlahan-lahan. "Aku tampaknya terlalu lengah, hanya karena aku merasa kerajaan ini telah menjadi milikku, aku lupa bahwa masih ada satu kekuatan penting kerajaan yang belum patuh pada perintahku."Melissa bergumam pada dirinya sendiri saat dia menghabiskan secangkir teh yang sudah disiapkan oleh Teresa. Karena acara berburu sudah dimulai dan hampir semua pria pergi untuk mencari hewan buruan, Melissa sebagai seorang wanita ditinggalkan sendiri di tenda peristirahatannya. "Raja sialan itu juga ... Tampaknya aku sudah terlalu lembut padanya hingga dia merasa dia bisa bertindak seenaknya. Haruskah aku membunuhnya setelah ini? Tidak, tidak. Seorang Raja harus berusia delapan belas tahun ke atas untuk memegang kendali penuh atas urusan pemerintahan. Jika aku membunuhnya sekarang, aku hanya akan membe

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   28. Pertemuan Rahasia

    Jab"Satu belibis lain dari Nona Aria. Saya sangat kagum dengan kemampuan memanah Anda, Nona Aria."Ariana tersenyum malu saat Albert memuji kemampuannya. Sejak perburuan dimulai, Ariana dengan mudah bisa menjatuhkan beberapa kelinci hutan dan burung belibis menggunakan panahnya. Pencapaiannya ini bisa terjadi karena Albert dengan sabar mau mengarahkan Ariana agar lihai dalam menemukan mangsa. Kakeknya memang benar-benar tidak salah pilih, saat dia menunjuk Albert sebagai pengawal Ariana untuk hari ini. "Ini semua berkat ajaran dari Tuan Albert. Namun Tuan Albert ... Apakah kita mendapat berita tentang Pangeran Raoul?"Semenjak acara berburu di mulai, Ariana memang belum lagi melihat Pangeran Raoul. Lahan berburu yang terlampau luas membuat para peserta kesulitan untuk bertemu satu sama lain. Kakeknya memang suda berkali-kali mengingatkan bahwa Raoul akan baik-baik saja, karena sangat Kakek sudah menungaskan beberapa penjaga bayangan untuk menjaga pangeran tersebut. Namun Ariana teta

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   29. Rahasia Yang Terkuak

    "Pertama-tama, aku ingin berterima kasih karena kamu telah menjadi teman Pangeran Raoul selama beberapa tahun ini. Aku senang melihatnya bisa tumbuh lebih percaya diri semenjak dia mengenalmu, Ariana," ujar Raja Alexius untuk memulai. Sepanjang waktu, Ariana tidak mengerti mengapa Raja Alexius tiba-tiba perhatian pada Pangeran Raoul seperti ini. Pria itu juga berkali-kali membantunya ketika dia berkonfrontasi dengan Pangeran Emilio. Sulit bagi Ariana untuk membayangkan, bahwa raja yang tampak sederhana di depannya ini merupakan orang yang sama dengan seorang ayah yang tega menelantarkan anaknya sendiri selama belasan tahun. "Yang kedua, aku ingin minta maaf karena telah memanfaatkanmu untuk membantu putraku secara diam-diam selama ini. Aku tidak memiliki pilihan lain. Keluarga Alison selalu berpihak pada kebenaran. Jadi aku pikir ... Kalian bisa membantu putraku yang tidak bersalah."Tangan Ariana yang semula memegang cangkir teh berhenti bergerak ketika dia mendengar ucapan Raja Alex

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   30. Ada Sebab, Ada Akibat

    Begitu Ariana keluar dari ruangan, gadis itu melihat Pangeran Raoul yang masih terduduk dengan kepala menunduk di salah satu kursi yang tersedia di tempat itu. Sebelum Raja Alexius bicara dengannya, pria tersebut tampaknya telah bicara pada Pangeran Raoul terlebih dahulu. Bagi Ariana yang hanya pengamat dalam tragedi ini saja, kisah hidup Raja Alexius dan Pangeran Raoul terlalu menyedihkan. Ariana tidak bisa membayangkan, betapa hancur hati Pangeran Raoul pada saat ini. "Nona Aria ...."Albert tampak khawatir ketika Ariana keluar dengan ekspresi sedikit linglung. Walaupun semua orang di kediaman Alison sudah mengakui kehebatan gadis itu, Ariana tetap seorang gadis muda yang seharusnya tidak terlalu ikut campur dalam masalah politik di usianya yang masih terlalu muda. Apalagi Ariana juga masih di bawah umur. Albert menatap Ariana dengan sedih, berharap dia bisa berbuat sesuatu untuk nona mudanya tersebut. "Apa Baginda Raja telah pergi?" tanya Ariana pelan. Albert segera mengangguk. "

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   31. Raja Yang Baik

    Setelah mereka selesai bicara, baik Ariana maupun Raoul segera kembali ke perkemahan untuk menyaksikan proses penilaian hasil buruan. Di kemah yang mulai berlumpur karena hujan, Ariana melihat bahwa Raja Alexius telah tiba lebih dahulu dan tengah mengawasi proses penilaian yang dilakukan oleh orang-orang. Ketika Raja Alexius melihat kedatangan Ariana dan Raoul, raja tersebut diam-diam tersenyum kecil pada keduanya. Namun tampilannya segera berubah dingin lagi, saat Ratu Melisa melirik ke arah suaminya dengan tatapan curiga. Sama seperti Raja Alexius, Ariana sendiri berpura-pura tidak melihat ke arah keduanya ketika dia turun dari kudanya lalu ikut menyaksikan hasil buruan yang didapatkan oleh peserta lain. Sesuai perhitungannya, dia berada di posisi lima teratas dari seluruh bangsawan. Ariana bisa melihat anak-anak bangsawan lain mengiriminya tatapan menuduh. Tentu saja karena Albert ikut bersamanya sebagai pengawal, banyak orang berpikir Ariana hanya meminta kesatrianya untuk mencar

Bab terbaru

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   115. Menjadi Seorang Raja

    Selesai selesai menemui Melisa, Raoul tidak langsung kembali ke istana ketika dia malah membawa Ariana ke taman kerajaan yang indah. Setelah lama tidak bertemu, Raoul pikir dia memiliki banyak hal untuk dikatakan pada Ariana. Gadis itu tidak tahu betapa Raoul sangat menantikan pertemuan mereka. Walaupun pertemuan mereka tidak seindah yang Raoul bayangkan, tetapi pria itu tetap senang ketika dia melihat Ariana lagi. Sekarang setelah mereka akhirnya memiliki waktu untuk diri mereka sendiri, Raoul ingin bicara berdua dengan Ariana. Pria itu sama sekali tidak ragu saat dia menggandeng tangan Ariana. Jantungnya semakin berdebar keras, ketika pria tersebut tidak melihat penolakan apa pun dari Ariana. Setelah Raoul meminta Ariana duduk di tempat beristirahat yang ada di taman istana, pangeran tersebut menyusul untuk duduk di sebelah Ariana setelah itu. Namun ketika Raoul melihat wajah murung Ariana, pria tersebut tiba-tiba saja kehilangan kata-katanya. Ariana memang telah berubah menjadi w

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   114. Perang Telah Selesai

    Dari kastilnya, Melisa mendengar terompet yang menandakan bahwa perang telah usai. Emilio telah mati, dan Kerajaan Sigmund telah berhasil kembali pada pewaris sahnya. Suara bahagia dia luar kastil berhasil menghancurkan semua harapan Melisa. Wanita itu sempat terpaku, sebelum air matanya mengalir tanpa henti dari kedua matanya. Dengan kematian Emilio, semangat Melisa untuk melarikan diri segera jatuh ke titik nol. Wanita tersebut menatap perang yang telah selesai dari jendela kamarnya, lalu berbalik untuk menatap Teresa yang masih setia untuk menemaninya. Bahkan jika status mereka telah berubah, kesetiaan Teresa tetap sama sampai saat-saat terakhir. Melisa telah menyeret Teresa ke dalam balas dendam dan penderitaan ini. Namun bahkan sekarang, Teresa sama sekali tidak mengeluh ketika dia hanya terus berdiri di belakang Melisa untuk menemani wanita itu. Melihat kegigihan Teresa untuk tetap bersamanya sampai akhir, membuat Melisa kembali sedih. Senyum retak muncul di wajahnya, ketika

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   113. Kematian Emilio

    Ketika Ariana sudah bisa melihat gerbang istana kerajaan, gadis itu melihat bahwa pertarungan antara pasukan Pangeran Raoul dan pasukan masih berlanjut di halaman istana. Ariana baru saja hendak turun dari kudanya untuk membantu, ketika Jimmy yang melihat keberadaan Ariana langsung berteriak pada gadis itu. "Nona Aria, Pangeran Raoul telah memasuki istana bersama dengan yang lain! Kami bisa mengendalikan situasinya di sini. Jadi tolong bantu Pangeran Raoul untuk menemukan Raja Emilio!"Mendengar bahwa Pangeran Raoul telah masuk ke istana terlebih dahulu untuk mencari Emilio, Ariana merasa dia tidak memiliki banyak waktu lagi. Gadis itu hanya bisa mengangguk pada Jimmy, sebelum memacu kudanya untuk pergi ke istana kerajaan. Semakin dia masuk ke dalam istana, Ariana melihat semakin banyak orang terpaksa berhenti mengikuti Pangeran Raoul untuk melawan musuh yang ada di istana. Ariana berlari cepat ke dalam istana, dan melihat bahwa Pangeran Raoul tengah bertarung melawan Emilio. Di ru

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   112. Pertarungan Terakhir

    Ketika Emilio bangun kembali, dia merasa bahwa ribuan batu telah menindih badanya yang rapuh. Pria tersebut tidak bisa menahan batuk ketika dia mencoba untuk bangun secara tiba-tiba. Pandangannya sedikit kabur. Emilio hanya bisa mendengar seseorang samar-samar memanggil namanya, sebelum dia akhirnya cukup sadar untuk melihat ke sekeliling. Begitu Emilio melirik ke arah suara berdengung yang sejak tadi terus mengganggunua, pria itu menemukan sang Ibu yang selama ini dia kurung di kastil terpencil tengah menatapnya dengan mata berkaca-kaca. "Emilio, syukurlah kamu telah bangun Nak. Tenang saja, sebentar lagi kita akan pergi dari tempat ini. Ibu telah memikirkannya dengan baik. Tidak ada balas dendam atau kejahatan lain. Ibu hanya ingin hidup bahagia denganmu mulai saat ini."Alis Emilio bekerut ketika dia tidak mengerti apa maksud ucapan sang Ibu. Walaupun badan Emilio masih lemas dan sedikit bergetar ketika dia paksakan untuk bangun, pria itu tetap bangun dari posisi tidurnya untuk m

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   111. Gerbangnya Telah Terbuka

    Sekitar tiga puluh menit telah terlewat sejak Ariana awal berlari. Selama waktu itu, gerbang yang seharusnya terbuka masih belum dibuka oleh Carla. Ariana menatap ke arah gerbang dengan tatapan khawatir. Walaupun gadis itu tahu dia seharusnya percaya pada Carla, Ariana tetap saja tidak bisa menahan pikiran buruk yang mulai bermunculan di pikirannya. Sejak awal, membuka gerbang dari dalam dengan kerja sama dari dua orang saja memang terdengar mustahil dilakukan. Ariana baru saja hendak berbalik untuk mencapai gerbang, ketika gerbang berat yang mustahil diangkat sebelumnya perlahan mulai naik ke atas. "Si, siapa yang membuka gerbang itu?! Ke mana orang-orang yang diminta menjaga gerbang itu pergi?!"Dari kejauhan, Ariana bisa mendengar para tentara berteriak panik. Kekacauan semakin parah ketika dari dalam ibu kota saja, Ariana bisa mendengar suara langkah kuda yang melaju dengan cepat. Tatapan di mata Ariana sedikit melembut, ketika dia akhirnya bisa melihat Pangeran Raoul memimpin p

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   110. Menyusup ke Gerbang Ibu Kota

    Pangeran Raoul menatap gerbang ibu kota dengan tatapan nostalgia begitu dia berhasil melihat tempat tersebut dari kejauhan. Dengan masalah yang terus-menerus menimpanya sejak Raoul pergi dari ibu kota, rasanya sudah lama sekali sejak pangeran tersebut bisa kembali ke kampung halamannya. Di dalam gerbang itu, ada Ariana dan ribuan warga ibu kota yang perlu dia selamatkan. Pertarungannya di tempat itu, akan menjadi penentu kemenangannya dalam memperebutkan takhta. Pangeran Raoul menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya sendiri. Pangeran tersebut telah melewati banyak pertarungan untuk sampai ke titik ini. Namun dari semua pertarungan, dia tidak pernah merasa sampai segugup ini. Raoul hanya bisa berdoa semoga semuanya berjalan dengan lancar. Ariana telah berhasil diselamatkan dari istana kerajaan, sementara Emilio tidak ada kabarnya setelah diracun. Untuk saat ini, Raoul hanya perlu fokus menerobos masuk ke istana dan mengambil kembali apa yang menjadi miliknya selama ini. "

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   109. Menuju Ibu Kota

    Ketika Ariana sadar kembali, dia sudah berada di ruangan sederhana yang tidak dikenal. Di sekelilingnya, Ariana mendengar suara ramai yang bercampur menjadi satu. Suara anak-anak mendominasi indra pendengaran Ariana. Gadis itu perlahan bangkit dari posisi tidurnya, lalu menatap ke sekeliling untuk mengenali lingkungan di sekitarnya. Hal yang terakhir Ariana ingat merupakan saat di mana dia memaksa untuk menyusul Cornell dan tiba-tiba merasakan perasaan sakit di bagian tengkuknya. Tampaknya untuk menghentikan perlawanannya, Carla telah memukul titik lemahnya hingga dia akhirnya pingsan. Ariana tidak tahu dia ada di mana. Namun satu hal yang pasti, Ariana tidak bisa menemukan keberadaan Carla di tempat asing itu. Setelah kesadarannya kembali, Ariana turun dari tempat tidurnya untuk keluar dari ruangan itu. Gadis tersebut membuka pintu ruangan itu dengan hati-hati, dan langsung disambut oleh anak-anak yang tengah bermain kejar-kejaran di lorong tempat tersebut. "Anak-anak, jangan berl

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   108. Emilio dan Cornell

    Saat itu Raja Emilio tengah berada di ruang kerjanya, ketika seseorang datang dengan terburu-buru untuk memberikan tahu kabar yang paling dia takuti selama ini. "Baginda, seorang penyusup telah masuk dan membawa pergi Duchess Alison!"Mengabaikan semua hal, Raja Emilio langsung berlari untuk kembali ke istana kerajaannya saat itu juga. Emilio pikir, Ariana akan aman di istananya karena dia menugaskan hampir setengah kesatria kerajaan untuk berjaga hanya di tempat itu. Ariana juga telah berperilaku dengan sangat baik akhir-akhir ini. Gadis itu bahkan mengijinkan Emilio untuk bermalam di kamarnya, lalu tersenyum kecil di berbagai kesempatan. Emilio pikir mereka bisa kembali ke titik awal yang dia inginkan sebentar lagi. Kebahagiaan yang dia dambakan ada di depan mata, ketika Ariana sudah mulai membuka hatinya lagi. Namun pemandangan yang pria itu dapatkan ketika kembali ke istananya, telah menghancurkan semua harapan Emilio. Pria itu hanya bisa melihat puluhan kesatria kerajaan yang t

  • Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna   107. Kabur dari Istana

    Raja Bernard bekerja sangat cepat untuk mempersiapkan pasukannya yang akan ikut kembali bersama Pangeran Raoul ke Ibu Kota Kerajaan Sigmund. Hanya dalam waktu tiga hari, Pangeran Raoul akhirnya siap untuk kembali ke kerajaannya sendiri. Pria tersebut melihat barisan pasukan yang ada di depannya, sebelum berbalik untuk menatap Raja Bernard dan Putri Elle yang mengantar kepergiannya. "Kebaikan Anda hari ini tidak akan pernah saya lupakan. Setelah saya berhasil mengambil alih kerajaan, saya harap dua kerajaan bisa memiliki hubungan yang baik kembali."Raja Bernard tersenyum setelah mendengar ucapan Pangeran Raoul. "Tentu saja. Hubungan kita mungkin pernah buruk karena perang. Nyawa yang hilang juga tidak akan pernah kembali. Namun dari kesalahan ini, aku ingin belajar untuk berpikir lebih kritis sebagai seorang pemimpin. Pangeran Raoul, aku akan menunggu saat di mana kedua kerajaan bisa saling membantu lagi seperti dahulu," ujarnya. "Berhati-hatilah di jalan. Aku harap semuanya berjala

DMCA.com Protection Status