"Kakakku seratus kali lebih baik daripada kamu, wanita bermulut kotor. Kamu sama sekali tidak punya hak untuk membicarakannya. Selain itu juga..." Kelvin menarik napas dalam-dalam, mengepalkan tangannya dengan erat, dan matanya menatap tajam ke arah Intan dengan marah.Kelvin menggertakkan gigi dan berkata, "Aku sama sekali tidak tertarik pada keluarga Mahendra kalian. Apa yang disebut keluargamu sebagai reputasi tidak ada artinya bagiku. Kamu pikir semua orang sama denganmu, menganggap hal-hal tidak ada artinya ini begitu penting?""Karena adikmu sudah bertunangan, suruh dia untuk pergi dengan tenang di masa depan dan jangan menggangguku sepanjang hari. Dari tahun pertama sampai tahun ketiga sekolah, aku sangat kesal padanya. Jangan mengatakan apa-apa tentang aku ingin memanjat cabang tinggi keluarga Mahendra kalian. Bahkan jika semua perempuan di dunia mati, aku juga tidak akan melihat keluarga Mahendra kalian lagi."Kelvin juga sangat marah. Dia sama sekali tidak tertarik pada Amar
Berbicara tentang bantah-membantah, Yunita tidak pernah kalah dengan siapa pun. Dia adalah seorang ahli membantah sedunia. Hal yang paling suka Yunita lakukan adalah merobek orang-orang berwajah dua dan memukul wanita jalang yang licik.Yunita turut mendengar sebagian dari apa yang dikatakan Intan kepada Kelvin barusan. Dia sangat marah sehingga dia ingin bergegas keluar dan menampar wajah Intan.Dasar wanita sialan! Mulutnya itu terlalu tajam dan menyebalkan! Dia benar-benar mengatakan bahwa Kelvin yang tampan dan lucu ini merayu adik perempuannya dan ingin memanjat cabang tinggi keluarga Mahendra? Omong kosong! Dia terlalu percaya diri. Dia pikir seseorang ingin memanjat cabang tinggi keluarga Shen mereka? Kelvin-ku bukan orang seperti itu! pikir Yunita.Yunita tidak menyangka bahwa wanita bangsawan dalam gosip tersebut akan berubah menjadi orang seperti ini, sangat berbeda dari apa yang orang lain gambarkan. Benar saja, tidak ada gosip yang dapat dipercaya. Hanya dengan melihat sec
Ketika Kelvin meneriakkan panggilan 'Kakak Ipar', Yunita menatapnya dengan kagum. Dia bahkan tidak tahu fakta bahwa Hanzero dan Ellena telah menikah. Yunita merasa bahwa mulut Kelvin sangat manis hingga memanggil Hanzero sebagai kakak iparnya.Terlihat jelas jika Kelvin sudah cukup puas dengan calon iparnya. Tetapi, coba dipikirkan, itu juga benar. Kondisi Hanzero sangat bagus. Wajah tampan dan menawan ini saja sudah cukup membuat banyak wanita tergila-gila padanya.Hanzero melirik Kelvin dan mengangguk ringan sebagai tanggapan. Dia membawa seikat mawar merah yang sangat mencolok dan perlahan berjalan ke arah Ellena. Yunita langsung sadar diri dan menyingkir untuk berdiri di belakang Ellena.Hanzero sepertinya tidak melihat wajah kaku Intan. Dia menyerahkan buket mawar di tangannya pada Ellena. Suaranya rendah dan lembut saat berkata, "Sayang, selamat atas keberhasilan audisimu."Aroma bunga dan warna merah yang mencolok malam itu membuat Ellena terkejut. Dia berkedip, menunduk untuk
Meskipun Amara masih sangat marah dengan sikap Intan, dia juga merasa bahwa meminta maaf di atas panggung terlalu memalukan. Amara adalah orang yang begitu sombong dan mulia, jadi bagaimana bisa kakaknya menerimanya? Selain itu, bukankah kakaknya dan Hanzero sudah berteman baik selama bertahun-tahun? Mengapa Kakak Hanzero membantu orang lain? Mengapa juga tadi Kelvin memanggil kakak Hanzero dengan sebutan 'Kakak Ipar'? pikir Amara. "Kak Hanzero, masalah ini semuanya salahku," kata Amara sambil tersedak dengan air mata yang berlinang. "Kalau kamu ingin permintaan maaf, biarkan aku yang naik ke panggung untuk meminta maaf. Kakak seperti ini juga karena mengkhawatirkanku, jadi dia salah paham tentang aku dan Kelvin." Hanzero mengabaikan Amara. Dia hanya menatap Intan dengan mata dingin dan berkata, "Bagiku, Ellena bukanlah wanita yang baru aku kenal. Dia adalah istriku dan wanitaku, jadi dia wanita yang memiliki posisi paling penting di hatiku." "Intan, sepertinya aku sudah mengat
Ketika Intan melihat mata Kimmy dipukul hingga bengkak, dia membelalakkan matanya dan mengangkat kepalanya untuk melihat Hanzero dengan tatapan tidak percaya. "Hanz, kamu benar-benar memukul Kimmy. Bagaimana bisa kamu melakukan ini?" Hanzero tampak acuh tak acuh saat berkata pada Hideo, "Ellena adalah istriku. Kalau kamu ingin menyentuhnya, aku akan menghancurkanmu lebih dulu." Satu tangan Kimmy menutupi matanya yang bengkak dan dia berdiri perlahan sambil menahan rasa pusing di kepalanya. Dia memiliki wajah yang tampan. Ini adalah jenis ketampanan yang jahat dan glamor. Tetapi kali ini, wajah lembut dan tampan Kimmy terlihat sedikit lucu dan juga sedikit memalukan. Citra seorang anak bangsawan sebelumnya telah hilang tak bersisa sama sekali. Dengan pukulan itu, Hanzero tidak menunjukkan belas kasihan. Ketika Kimmy berada di depannya, pria itu berulang kali tidak menghormati Ellena serta mengucapkan kata-kata kasar dan keterlaluan. Hanzero pun tidak lagi menganggapnya sebagai sau
Hanzero adalah pria yang Intan sukai selama lebih dari 20 tahun. Hanzero sudah menjadi orang terpenting dalam hidupnya. Bagaimana bisa dia menyerah begitu saja? Terlebih lagi, Intan tidak akan pernah rela untuk mundur seperti ini. Dia masih belum berusaha keras dan menyerah begitu saja. Itu juga terlalu murah untuk kalah dari Ellena. "Hanz, apa kamu benar-benar mau seperti ini?" Intan mengangkat matanya dengan ekspresi terluka dan berkata dengan tercekat. "Sebelumnya, kita selalu baik-baik saja. Kenapa kali ini kembali berubah menjadi seperti ini?" Ada arti lain dalam kata-kata Intan. Sejak Ellena tahu bahwa Intan memusuhinya dan menganggapnya sebagai saingan cinta, dia bisa menafsirkan maksud lain dari kata-kata Intan. Ellena menebak, Maksudnya, dia mengatakan bahwa aku adalah penyebab utama yang mempengaruhi persahabatan mereka? Jika tidak ada aku, tidak akan terjadi masalah ini. Begitu, kan? Sebelumnya Ellena sudah berpikir apakah dia mempengaruhi hubungan pertemanan mereka ata
Amara melihat hal-hal yang akan menyakitinya dengan mata kepalanya sendiri. Dia melihat bahwa Kelvin sangat tidak menyukainya. Jika menyukai orang lain, seseorang juga harus memiliki harga diri.Amara telah bersikeras sebelumnya. Dulu dia merasa bahwa selama dia bekerja keras untuk bertahan, dia akan dapat membuat Kelvin luluh dan terkesan suatu hari nanti. Bagaimanapun, Amara telah menguntit selama tiga tahun dan Kelvin selalu bersikap toleran padanya, bukan?Amara pikir dia memiliki harapan. Sampai hari ini...Kelvin mungkin sangat kesal pada Amara dan tidak ingin menoleransinya lagi sehingga mengatakan semua yang ada di hatinya. Kelvin bilang dirinya membenci Amara. Apakah Amara masih punya alasan untuk bertahan? Keterikatan tiga tahun akhirnya bisa berakhir hari ini. Saat Amara memutuskan untuk menyerah, hatinya bagaikan tersayat pisau dan wajahnya sangat pucat karena rasa sakit itu. Panas di matanya mengalir deras dan air mata mendadak mengalir dari sudut matanya dalam sekejap."
Ellena: Mm-hm.Yunita: Apa itu jenis pernikahan yang legal?Ellena: Mm-hm.Yunita: ...Kamu mengatakan padaku bahwa sebelum usiamu 28 tahun, kamu tidak akan mempertimbangkan untuk menikah.Setelah Ellena melihat balasan ini, wajahnya yang putih dan lembut diwarnai dengan rona memerah. Dia mengerutkan bibir karena malu dan tidak tahu bagaimana cara menjawabnya. Benar, Ellena pernah mengatakan ini sebelumnya. Dia juga memang merencanakannya seperti itu.Saat Ellena dan Reno masih belum putus, Reno juga menyebutkan masalah pernikahan dan dia sama sekali tidak menyetujui. Jika Ellena dan Reno belum putus, tidak mungkin juga mereka akan menikah begitu cepat?Setidaknya mereka harus menunggu setelah Ellena lulus dan menyelesaikan pekerjaannya, baru akan membicarakan tentang pernikahan lagi. Tetapi, perencanaan memang lebih baik daripada perubahan...Ternyata Ellena menikah begitu awal dan bahkan dirinya sendiri tidak menyangka hal ini akan terjadi.Ellena menggigit sudut bibirnya dan ragu-ra
“Kimmy, maaf ya, agak lama menunggu,” kata Intan, gadis itu keluar dari kamar mandi dengan mengenakan baju mandi. “Oh, tidak kok.” Kimmy menjawab dengan sedikit gugup. Entah kenapa melihat Intan dan tahu jika Intan sedang hamil, dia menjadi gugup. “Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu. Tunggu sebentar ya?” Intan melangkah menghampiri lemari. Sedangkan Kimmy menunggu dengan jantung yang berdebar. Intan pasti akan menunjukkan hasil lab atau USG dari dokter. Memikirkan hal itu Kimmy semakin berdebar. Dia tidak tahu harus bicara apa nantinya. Dia sibuk merangkai kata terlebih dahulu. Dia sedikit tercengang ketika melihat Intan menghampirinya dengan membawa sebuah gaun. “Menurutmu apa gaun ini bagus?” Intan menunjukkan gaun itu ke depan Kimmy. “Selama pacaran, baru malam ini kita akan pergi kencan. Jadi aku sedikit gugup untuk memilih gaun. Aku memintamu datang untuk memberi pendapat tentang gaun ini. Aku tidak ingin membuatmu malu.” Intan adalah gadis yang berkelas, tetapi di
Sekarang tidak ada lagi namanya keresahan ataupun kegelisahan dan kekhawatiran. Baik untuk Hanzero, Ellena, maupun untuk Evelyn sang Nyonya besar Brahmana.Keluarga Brahmana semakin sejahtera dan juga bahagia. Hanya tinggal menunggu sang penerus terlahir dari rahim Ellena.Semua berjalan normal.---Keluarga Lewis sudah menerima karmanya. Meskipun Tiara dan Revan Lewis masih bersama, tetapi kehidupan mereka semakin sulit dan penuh pertengkaran. Sekarang bukan hanya Villa keluarga Lewis yang telah diambil alih oleh Ellena, tetapi perusahaan Lewis pun telah diakuisisi oleh Hanzero.Usut punya usut, perusahaan tersebut dulu pernah mengalami kemunduran yang sangat berat bahkan hampir bangkrut ketika masih ada di tangan Tommy Lewis. Lalu perusahaan itu bisa bangkit kembali karena adanya Clarissa. Meskipun dia adalah seorang anak yatim piatu, tetapi ternyata Clarissa mempunyai aset besar yang ditinggalkan oleh orang tuanya. Setelah dia menikah dengan Revan, pada akhirnya Clarissa pun memban
Mendengar kata-kata Nyonya besarnya, Roy langsung menghela napas lega. “Nyonya benar-benar orang yang baik. Semoga keluarga Brahmana selalu dalam kesejahteraan. Kalau begitu, saya pergi dulu.”Evelyn mengangguk, mempersilakan Roy untuk pergi.Agak lama Evelyn termenung, lalu ketika dia baru saja hendak berdiri, dia mendengar suara lembut dan manis memanggilnya dari ujung sana.“Ibu.”Dia melihat Ellena sudah berjalan menghampirinya.“Kamu sudah pulang, Nak?” tanya Evelyn.“Kami baru saja pulang, tapi Hanzero langsung pergi ke kantor lagi.”“Kenapa kamu malah kemari? Bukannya pergi ke kamar dan istirahat?”“Tadi aku mencari Ibu. Kata Paman Fatih, Ibu sedang ada di taman belakang. Aku mengkhawatirkan Ibu karena seharian ini kami pergi. Maafkan aku ya, Bu. Pergi dari pagi baru pulang sore hari. Ibu pasti kesepian.”Evelyn tertegun, hatinya berdesir saat Ellena mengambil tangannya dan mencium tangannya dengan keningnya. Dia menatap wajah cantik dan lembut menantunya itu. Terbayang bagaima
Setelah mendengar penjelasan dari Paman Fatih, Evelyn mengepalkan tangannya erat-erat. Kemudian dia langsung berdiri dan segera pergi ke kamarnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun pada Paman Fatih. Paman Fatih merasa sedikit heran, tetapi karena dia tidak tahu apa-apa, Paman Fatih hanya diam meskipun dia merasa jika sepertinya ada yang salah.Sampai di kamarnya, Evelyn langsung menghubungi seseorang.“Nyonya besar, tumben sekali Anda menelponku?” tanya orang di ujung telepon itu dengan sopan.Setelah menarik napas panjang, Evelyn kemudian berkata, “Aku memerlukan bantuanmu untuk mencari informasi tentang seseorang. Aku membutuhkannya secepatnya.”“Baik, Nyonya besar. Saya akan melakukannya sebaik mungkin dan segera melaporkannya pada Anda.”Begitu Evelyn selesai menelpon, dia langsung mengirim sebuah foto sekaligus nama Ellena pada seseorang tersebut.Evelyn terlihat berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya dan beberapa kali mengusap wajahnya dengan kasar.Dia sudah bisa menebak jika
Diam-diam sekarang Kimmy mulai berterima kasih pada Resta. Jika bukan karena kehadiran Resta yang telah berhasil mendapatkan hati Hanzero, mungkin Intan juga tidak akan pernah melirik kehadirannya.Hari kembali berlalu.Semua berjalan dengan pelan tapi pasti. Biarpun hubungan Kimmy dan Intan yang telah resmi berpacaran tidak seromantis pasangan lainnya. Tetapi Kimmy masih tetap bersyukur, setidaknya hubungannya dengan Intan telah ada kemajuan.Begitu juga dengan hubungan Ellena dan Hanzero. Jika dulu mereka bertemu dan menikah secara kilat tanpa ada perasaan cinta baik antara Hanzero maupun Ellena sendiri, tapi sekarang keduanya sudah saling mengakui jika sama-sama saling menyukai dan mencintai bahkan telah mengucap janji untuk saling menemani dan setia sampai akhir hayat.Operasi Kelvin pun telah berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang positif. Sekarang Kelvin telah tinggal di villa milik Hanzero sedangkan Hanzero dan Ellena sudah tidak diperbolehkan lagi untuk keluar dari rumah b
Membaca balasan Intan yang ini bukan hanya kedua matanya yang terbelalak tetapi jantung Kimmy pun berdebar sangat kuat.Tapi lagi-lagi belum sempat dia menjawab satu pesan kembali masuk.|Kamu tidak perlu buru-buru untuk menjawabnya. Kamu bisa memikirkannya dulu. Aku juga tidak akan memaksamu. Aku tahu selama ini aku banyak menyakiti hatimu, jadi aku bisa mengerti bagaimana perasaanmu.|Sudah terjadi sesuatu diantara mereka berdua, bagaimana mungkin Kimmy bisa sesantai itu dan harus berpikir dulu?Pria itu segera mengunci ponselnya dan kembali melemparnya di atas kasur. Dia segera pergi ke kamar mandi dan buru-buru mandi.Dia harus segera menemui Intan dan membicarakan hal ini dengan serius secara langsung.Siang ini Kimmy tidak lagi memikirkan pekerjaan kantor. Dia segera pergi ke rumah Intan untuk menemui Intan. Sampai di sana dia disambut oleh seorang bibi pelayan.Rumah itu terlihat begitu sepi. Orang tua Intan memang sedang berada di luar negeri. Kimmy duduk di ruang tamu menungg
Sedangkan di tempat lain, tepatnya di kamar Kimmy. Saat dia terbangun, dia mendapati dirinya seorang diri di atas tempat tidurnya. Dia melihat ke kanan dan ke kiri, dia tidak menemukan adanya Intan. Lalu dia teringat kejadian semalam. Bukan dia sengaja, tetapi dia tidak bisa mengendalikan dirinya. Hingga akhirnya malam panas yang panjang ia lalui bersama Intan.Ketika Kimmy menyadari jika Intan sudah pergi dari kamarnya dia benar-benar terkejut. Dia segera bangun mencari handuk untuk membungkus tubuh bagian bawahnya. Kimmy melihat ke arah tempat tidur, ada bercak darah lumayan banyak di sprei berwarna putih itu. Kimmy membeku.Setelah beberapa saat, dia mengepalkan tangannya sendiri dan menggeram marah pada dirinya sendiri. “Sialan! Apa yang aku lakukan?”Bagaimana bisa dia melakukan hal itu pada wanita yang dicintai dan yang selama ini ia jaga? Dia benar-benar bertingkah seperti bajingan yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.Intan sedang patah hati, Intan sedang hancur, dia
Kimmy mendengus. Dia paham jika Intan sedang mabuk. Dia menarik tubuhnya, tapi tiba-tiba Intan justru merangkul pundaknya, membuat tubuhnya menabrak tubuh Intan. Pada saat itu juga, Intan memeluknya dengan sangat erat.“Kimmy, katakan padaku, apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku tidak ingin menjadi orang yang bodoh terus-menerus.”Jantung Kimmy bergemuruh. Seumur hidup, hanya saat inilah posisi mereka bisa seperti ini. Jika Intan tidak dalam keadaan mabuk seperti ini, bagaimana mungkin Intan akan memeluknya?“Intan, kamu mabuk. Jangan seperti ini. Tolong lepaskan. Aku akan membuat air jeruk agar mabukmu berkurang.”“Tidak mau,” Intan menggeleng. Dia mengeratkan pelukan.“Aku tahu selama ini aku salah. Tolong jangan tinggalkan aku sendiri. Maafkan aku karena sudah sering menyakiti hatimu.”Kimmy membalas pelukan Intan dengan lembut kemudian dia berkata, “Kamu tidak bersalah, kamu tidak pernah menyakitiku. Jangan bersedih.” Perlahan Kimmy melepaskan pelukan Intan.Intan menatap kedu
Jika Hanzero dan Ellena, mereka tidak pernah menyangka jika penyatuan cinta mereka akan terjadi di rumah besar Brahmana.Lalu di tempat lain, Intan saat ini sedang merenungi semua hal yang terjadi. Dia tidak bicara sepatah kata pun meskipun Kimmy sudah beberapa kali mengajaknya bicara dan berusaha membujuk. Kimmy hanya bisa mendesah, meninggalkan Intan untuk memberikan waktu pada gadis itu sendirian dulu.“Baiklah, sepertinya kamu perlu waktu untuk sendirian dulu. Aku akan pergi keluar sebentar. Jika kamu memerlukan aku, telepon saja. Aku akan segera datang.”Intan tidak mengeluarkan kata apa pun kecuali hanya mengangguk.Kimmy pergi, sedangkan Intan masih merenung di atas tempat tidur milik Kimmy.Setelah dia memutuskan untuk mengirim pesan teks pada Nyonya Besar, dunianya rasanya seperti luruh. Ada penyesalan karena telah mengambil keputusan itu. Tapi dia bisa apa sekarang? Tanpa kehadiran Ellena saja, dia merasa sangat sulit untuk meningkatkan hubungannya dengan Hanzero. Dan sekara