Share

Bab 165. Nyonya Tua Menyukainya

Penulis: Any Anthika
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-23 14:44:55

Ellena makin merasa sangat gugup. Wanita kecil ini sungguh gugup hingga meremas tangan Hanzero. Hanzero pun balik meremas telapak tangan kecilnya dengan nyaman. Kemudian, dia menggandeng Ellena dan menuntunnya berjalan ke depan Nyonya Tua Brahmana.

Hanzero menyentuh kepala Ellena dengan penuh kelembutan di depan umum dan kemudian berkata, "Ibu, Nenek. Ini adalah istriku, Ellena. Kami sudah mencatatkan pernikahan kami. Hari ini aku membawanya kembali untuk bertemu dengan kalian."

Ada keheningan selama beberapa detik. Setelah Hanzero selesai memperkenalkan identitas Ellena sebagai istrinya, tidak ada satupun dari mereka yang berbicara. Hanzero juga tidak terlalu peduli dan dengan tenang memperkenalkan pada Ellena, "Ellena, ini adalah nenekku."

Ellena mengikuti arah pandangan Hanzero dan menatap wanita tua dari keluarga Brahmana itu. Dia seketika terdiam dan menarik napas dalam-dalam, lalu menyunggingkan senyuman manis dari sudut bibirnya dan berbicara dengan manis, "Halo, Nenek."

Wanita
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
syafiquwais18
up lagi thoorr
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 166. Nyonya Besar Kurang Menyukainya

    Biar bagaimanapun juga nyonya tua adalah pemegang kekuasaan yang mutlak di keluarga Brahmana sekarang, sejak Evelyn muda hingga saat ini dia telah dipanggil nyonya besar, dia tetap memiliki perasaan takut dan segan terhadap wanita tua itu.Dia tidak berani sembarangan menyinggung nyonya tua yang tidak lain adalah mertuanya itu, tetapi dia masih tidak puas dengan menantu yang tiba-tiba muncul ini.Lalu nyonya besar bertanya pada Intan, “Apa kamu mengenal wanita yang dibawa pulang Hanz itu?”Mata Intan terus mengikuti Hanzero sejak pria itu datang membawa Ellena ke ruang tamu. Dia melihat Hanzero begitu memanjakan Ellena, menyentuh kepalanya dan melihat ke arah Ellena dengan tatapan memanjakan. Hatinya bagai dirobek-robek dan itu benar-benar membuatnya tidak nyaman.Aku tidak mungkin cemburu, pikir Intan. Tapi dia merasa sangat cemburu, hingga tidak masuk akal. Dia adalah wanita yang telah tumbuh bersama dengan Hanzero dan juga satu-satunya teman wanita yang bisa tinggal di sisi Hanzero

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 167. Yang Menikah Masih Bisa Bercerai

    “Bibi Evelyn, apa aku salah bicara?” Intan meraih tangan nyonya besar dengan gelisah. “Jangan marah, aku juga hanya menduga-duga. Katanya dulu, Bibi sangat kesusahan saat mengandung Hanz. Bibi harus mendapat ratusan suntikan dan berbaring di atas tempat tidur sampai hampir setahun. Hingga akhirnya bisa melahirkan Hanz dengan selamat. Jika anak yang berbakti seperti Hanz, pasti menganggap ibunya sebagai orang yang paling penting.” Wajah nyonya besar terlihat muram dan dia tidak bicara lagi. Setelah Intan melihat jika tujuannya telah tercapai, dia juga tidak ingin mengatakan apapun lagi. Dia hanya melirik ke arah Ellena lagi dan melihat di sana Nenek Brahmana memberi sebuah kotak pada Ellena. Tanpa perlu melihatnya, Intan juga sudah tahu jika pasti itu adalah barang bagus yang berharga. Dalam mata Intan ada banyak sekali kecemburuan, tetapi dia membujuk Nyonya besar dengan lembut. “Bibi, jangan tunjukan jika Bibi sekarang sedang marah. Kalau tidak, Nenek Brahmana akan tidak senang.”

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 168. Apa Ibu Cemburu Pada Menantumu?

    “Baik, baik. Kalian memang harus bekerja keras,” kata nenek. Nenek Brahmana melihat Ellena bersandar pada Hanzero. Cucu kesayangannya itu juga menatap cucu menantunya dengan penuh kasih sayang. Pasangan muda ini mempunyai hubungan yang sangat baik, wanita tua itu sangat bahagia di dalam lubuk hatinya. Tampaknya, ada harapan baginya untuk menimbang cicit tahun depan.“Ellena, ikut denganku. Ada yang harus aku kenalkan padamu lagi.” Hanzero berbalik dengan Ellena di pelukannya. Lalu perlahan berjalan ke arah nyonya besar dan berkata dengan lembut, “Ini adalah ibuku, dan ini Intan. Karena kamu sudah bertemu dengan Intan, aku tidak perlu memperkenalkannya lagi.”Ellena tersipu dan mengangkat kepalanya dari pelukan Hanzero. Saat dia melihat ibu Hanzero, dia sedikit tercengang. Entah ini hanya halusinasinya saja atau bukan, hanya saja, dia baru saja melihat ada sedikit rasa jijik dan marah di mata ibu Hanzero. Tetapi jejak itu tiba-tiba menghilang dalam sekejap mata.Bibir nyonya besar menu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 169. Hanya Sedikit Kesalahpahaman

    "Itu kamu yang mengatakannya lho. Ibu tidak minta," kata Ibu Hanzero. Ia merasa sedikit lebih nyaman ketika mendapatkan perhiasan itu dan merasakan perhatian putranya."Iya, aku yang mengatakannya."Hanzero mengaitkan bibirnya, menundukkan kepalanya, dan bertanya pada Ellena, "Apa kamu sudah mengantuk? Kamu ingin pergi tidur? Aku akan mengantarmu ke kamar sebentar."Ellena sebenarnya tidak mengantuk, tapi dia masih ingin pindah tempat. Meskipun nenek dan ibu Hanzero terlihat senang berbicara dengan baik padanya, dia masih merasa tidak nyaman berada di depan para orang tua. Karena itu dia membalas dengan lembut, "Hm.""Oke. Kalau begitu, aku akan membawamu ke kamar untuk tidur sebentar."Hanzero mengangkat kepalanya dan berkata pada ibu dan neneknya. "Ibu, Nenek, kalian sudah bertemu Ellena, kan? Karena sekarang sudah tidak pagi lagi, bukankah kalian juga harus tidur siang? Aku agak mengantuk, jadi aku akan pergi tidur sebentar. Tunggu hingga makan malam, baru kalian panggil aku."Sete

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 170. Itu Sudah Pilihan Hanz

    "Nenek, aku akan membantumu," kata Intan.Nyonya Tua memang memiliki sedikit masalah di kakinya dan jalannya juga sedikit tidak lancar. Intan bergerak dengan hati-hati untuk membantu Nenek Hanzero itu berdiri dan mengingatkannya dengan lembut, “Nenek, pelan-pelan."Setelah Nyonya tua bangun, dia menoleh dan menatap Intan lagi. Matanya menunjukkan jejak penyesalan dan belas kasihan. Gadis ini sangat baik. Dalam hal latar belakang keluarga, penampilan, dan kemampuan pribadi semuanya sangat cocok dengan cucu kesayangannya. Gadis ini akan mencintai orang dan menjadi berbakti. Mereka sebagai orang tua juga cukup menyukai Intan.Keluarganya dan kerabat jauh Mahendra juga. Para orang tua dari kedua keluarga juga memiliki hubungan yang baik. Dulu, mereka sudah terpikirkan rencana untuk menikahkan kedua anak mereka.Hanya saja... Tidak peduli seberapa inginnya mereka sebagai orang tua, kedua keturunan mereka ini tidak saling menyukai satu sama lain. Mereka sebagai orang tua juga tidak bisa mem

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 171. Menginginkan Informasi Tentang Ellena

    Intan sering masuk ke rumah keluarga Brahmana. Sebelum Hanzero menikah, para pelayan di rumah keluarga ini pada dasarnya menganggapnya sebagai calon nyonya muda. Bahkan, jika Hanzero sudah menikah sekarang, para pelayan ini tetap bersikap sopan padanya.Meskipun Intan bukan Nyonya Muda, ia juga Nona Intan. Karenanya, ketika dia bertanya, pelayan wanita itu langsung menjawab dengan hormat, "Nona Intan, ini air gula merah.""Air gula merah?" Intan tertegun, "Ini dibawa untuk apa?""Sebelum Tuan Muda kembali membawa Nyonya Muda, dia meminta kami merebuskan air gula merah. Ini seharusnya untuk diminum Nyonya Muda," kata pelayan wanita itu sambil tersenyum sebelum ia melihat wajah Intan yang seketika menjadi suram, "Ini minuman untuk meredakan sakit datang bulan wanita.""Iya," jawab pelayan wanita lainnya sambil tersenyum, "Saya benar-benar tidak menyangka bahwa Tuan Muda kami ternyata adalah orang yang begitu peduli dan perhatian. Tuan Muda sangat baik pada Nyonya Muda. Tuan Muda tidak h

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29
  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 172. Ingin Menghabiskan Lebih Banyak Waktu

    "Bukankah kamu presiden di perusahaan? Kenapa kamu begitu sibuk sampai masih harus bekerja saat libur?" tanya Ellena tak mengerti.Hanzero tersenyum dan menjelaskan, "Aku baru saja mengambil alih perusahaan belum lama ini dan aku perlu mengurus banyak hal secara pribadi, tapi jangan khawatir. Tunggu setelah selesai dari kesibukan di bulan ini, nanti aku tidak akan begitu sibuk. Aku akan berusaha meluangkan lebih banyak waktu untuk menghabiskan waktu menemanimu.""...Aku tidak bermaksud begitu," gumam Ellena dengan agak malu. Perkataan ini membuat Ellena terdengar seolah sedang mengeluh kalau Hanzero tidak punya waktu untuk menemaninya."Kamu tidak bermaksud begitu, tapi aku ingin lebih sering menemanimu," kata Hanzero sambil menatap Ellena dengan lembut. "Sayang, apa kamu ingin menghabiskan lebih banyak waktu di sisiku dan bersama denganku?"Di bawah tatapan Hanzero yang terfokus dan lembut, jantung Ellena berdegup kencang dan wajahnya mulai memanas. Tanpa menunggu jawabannya, Hanzero

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-30
  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 1. Ini Tak Biasa

    Malam ini, Ellena akan pergi menemani Reno untuk ke pesta pernikahan kerabat keluarga Sanjaya. Meskipun Keluarga Lewis tidak mendapatkan undangan khusus, mungkin karena saat ini perusahaan mereka masih ada di masa penurunan yang kritis, tetapi Ellena tetap harus hadir untuk menemani Reno, calon suaminya dari keluarga Sanjaya. Ellena sudah bersiap, dia kemudian mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi nomor Reno. Tetapi, berulang kali panggilannya tidak diangkat justru tidak lama setelah itu nomor Reno tidak aktif lagi. Dia menunduk, menatap ponselnya. Dia tidak memiliki pikiran buruk apapun dan berinisiatif untuk menunggu Reno di luar gerbang asrama tempat tinggalnya sekarang ini. Begitu dia keluar dari gerbang, dia melihat mobil Reno terparkir di ujung sana sedikit jauh dari jalan besar. Ellena berjalan untuk menghampiri. Tapi baru beberapa langkah berjalan, Ellena menghentikan langkahnya karena melihat Reno dan Salma sedang berdiri berhadap-hadapan di sana. Mereka terlihat

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07

Bab terbaru

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 172. Ingin Menghabiskan Lebih Banyak Waktu

    "Bukankah kamu presiden di perusahaan? Kenapa kamu begitu sibuk sampai masih harus bekerja saat libur?" tanya Ellena tak mengerti.Hanzero tersenyum dan menjelaskan, "Aku baru saja mengambil alih perusahaan belum lama ini dan aku perlu mengurus banyak hal secara pribadi, tapi jangan khawatir. Tunggu setelah selesai dari kesibukan di bulan ini, nanti aku tidak akan begitu sibuk. Aku akan berusaha meluangkan lebih banyak waktu untuk menghabiskan waktu menemanimu.""...Aku tidak bermaksud begitu," gumam Ellena dengan agak malu. Perkataan ini membuat Ellena terdengar seolah sedang mengeluh kalau Hanzero tidak punya waktu untuk menemaninya."Kamu tidak bermaksud begitu, tapi aku ingin lebih sering menemanimu," kata Hanzero sambil menatap Ellena dengan lembut. "Sayang, apa kamu ingin menghabiskan lebih banyak waktu di sisiku dan bersama denganku?"Di bawah tatapan Hanzero yang terfokus dan lembut, jantung Ellena berdegup kencang dan wajahnya mulai memanas. Tanpa menunggu jawabannya, Hanzero

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 171. Menginginkan Informasi Tentang Ellena

    Intan sering masuk ke rumah keluarga Brahmana. Sebelum Hanzero menikah, para pelayan di rumah keluarga ini pada dasarnya menganggapnya sebagai calon nyonya muda. Bahkan, jika Hanzero sudah menikah sekarang, para pelayan ini tetap bersikap sopan padanya.Meskipun Intan bukan Nyonya Muda, ia juga Nona Intan. Karenanya, ketika dia bertanya, pelayan wanita itu langsung menjawab dengan hormat, "Nona Intan, ini air gula merah.""Air gula merah?" Intan tertegun, "Ini dibawa untuk apa?""Sebelum Tuan Muda kembali membawa Nyonya Muda, dia meminta kami merebuskan air gula merah. Ini seharusnya untuk diminum Nyonya Muda," kata pelayan wanita itu sambil tersenyum sebelum ia melihat wajah Intan yang seketika menjadi suram, "Ini minuman untuk meredakan sakit datang bulan wanita.""Iya," jawab pelayan wanita lainnya sambil tersenyum, "Saya benar-benar tidak menyangka bahwa Tuan Muda kami ternyata adalah orang yang begitu peduli dan perhatian. Tuan Muda sangat baik pada Nyonya Muda. Tuan Muda tidak h

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 170. Itu Sudah Pilihan Hanz

    "Nenek, aku akan membantumu," kata Intan.Nyonya Tua memang memiliki sedikit masalah di kakinya dan jalannya juga sedikit tidak lancar. Intan bergerak dengan hati-hati untuk membantu Nenek Hanzero itu berdiri dan mengingatkannya dengan lembut, “Nenek, pelan-pelan."Setelah Nyonya tua bangun, dia menoleh dan menatap Intan lagi. Matanya menunjukkan jejak penyesalan dan belas kasihan. Gadis ini sangat baik. Dalam hal latar belakang keluarga, penampilan, dan kemampuan pribadi semuanya sangat cocok dengan cucu kesayangannya. Gadis ini akan mencintai orang dan menjadi berbakti. Mereka sebagai orang tua juga cukup menyukai Intan.Keluarganya dan kerabat jauh Mahendra juga. Para orang tua dari kedua keluarga juga memiliki hubungan yang baik. Dulu, mereka sudah terpikirkan rencana untuk menikahkan kedua anak mereka.Hanya saja... Tidak peduli seberapa inginnya mereka sebagai orang tua, kedua keturunan mereka ini tidak saling menyukai satu sama lain. Mereka sebagai orang tua juga tidak bisa mem

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 169. Hanya Sedikit Kesalahpahaman

    "Itu kamu yang mengatakannya lho. Ibu tidak minta," kata Ibu Hanzero. Ia merasa sedikit lebih nyaman ketika mendapatkan perhiasan itu dan merasakan perhatian putranya."Iya, aku yang mengatakannya."Hanzero mengaitkan bibirnya, menundukkan kepalanya, dan bertanya pada Ellena, "Apa kamu sudah mengantuk? Kamu ingin pergi tidur? Aku akan mengantarmu ke kamar sebentar."Ellena sebenarnya tidak mengantuk, tapi dia masih ingin pindah tempat. Meskipun nenek dan ibu Hanzero terlihat senang berbicara dengan baik padanya, dia masih merasa tidak nyaman berada di depan para orang tua. Karena itu dia membalas dengan lembut, "Hm.""Oke. Kalau begitu, aku akan membawamu ke kamar untuk tidur sebentar."Hanzero mengangkat kepalanya dan berkata pada ibu dan neneknya. "Ibu, Nenek, kalian sudah bertemu Ellena, kan? Karena sekarang sudah tidak pagi lagi, bukankah kalian juga harus tidur siang? Aku agak mengantuk, jadi aku akan pergi tidur sebentar. Tunggu hingga makan malam, baru kalian panggil aku."Sete

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 168. Apa Ibu Cemburu Pada Menantumu?

    “Baik, baik. Kalian memang harus bekerja keras,” kata nenek. Nenek Brahmana melihat Ellena bersandar pada Hanzero. Cucu kesayangannya itu juga menatap cucu menantunya dengan penuh kasih sayang. Pasangan muda ini mempunyai hubungan yang sangat baik, wanita tua itu sangat bahagia di dalam lubuk hatinya. Tampaknya, ada harapan baginya untuk menimbang cicit tahun depan.“Ellena, ikut denganku. Ada yang harus aku kenalkan padamu lagi.” Hanzero berbalik dengan Ellena di pelukannya. Lalu perlahan berjalan ke arah nyonya besar dan berkata dengan lembut, “Ini adalah ibuku, dan ini Intan. Karena kamu sudah bertemu dengan Intan, aku tidak perlu memperkenalkannya lagi.”Ellena tersipu dan mengangkat kepalanya dari pelukan Hanzero. Saat dia melihat ibu Hanzero, dia sedikit tercengang. Entah ini hanya halusinasinya saja atau bukan, hanya saja, dia baru saja melihat ada sedikit rasa jijik dan marah di mata ibu Hanzero. Tetapi jejak itu tiba-tiba menghilang dalam sekejap mata.Bibir nyonya besar menu

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 167. Yang Menikah Masih Bisa Bercerai

    “Bibi Evelyn, apa aku salah bicara?” Intan meraih tangan nyonya besar dengan gelisah. “Jangan marah, aku juga hanya menduga-duga. Katanya dulu, Bibi sangat kesusahan saat mengandung Hanz. Bibi harus mendapat ratusan suntikan dan berbaring di atas tempat tidur sampai hampir setahun. Hingga akhirnya bisa melahirkan Hanz dengan selamat. Jika anak yang berbakti seperti Hanz, pasti menganggap ibunya sebagai orang yang paling penting.” Wajah nyonya besar terlihat muram dan dia tidak bicara lagi. Setelah Intan melihat jika tujuannya telah tercapai, dia juga tidak ingin mengatakan apapun lagi. Dia hanya melirik ke arah Ellena lagi dan melihat di sana Nenek Brahmana memberi sebuah kotak pada Ellena. Tanpa perlu melihatnya, Intan juga sudah tahu jika pasti itu adalah barang bagus yang berharga. Dalam mata Intan ada banyak sekali kecemburuan, tetapi dia membujuk Nyonya besar dengan lembut. “Bibi, jangan tunjukan jika Bibi sekarang sedang marah. Kalau tidak, Nenek Brahmana akan tidak senang.”

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 166. Nyonya Besar Kurang Menyukainya

    Biar bagaimanapun juga nyonya tua adalah pemegang kekuasaan yang mutlak di keluarga Brahmana sekarang, sejak Evelyn muda hingga saat ini dia telah dipanggil nyonya besar, dia tetap memiliki perasaan takut dan segan terhadap wanita tua itu.Dia tidak berani sembarangan menyinggung nyonya tua yang tidak lain adalah mertuanya itu, tetapi dia masih tidak puas dengan menantu yang tiba-tiba muncul ini.Lalu nyonya besar bertanya pada Intan, “Apa kamu mengenal wanita yang dibawa pulang Hanz itu?”Mata Intan terus mengikuti Hanzero sejak pria itu datang membawa Ellena ke ruang tamu. Dia melihat Hanzero begitu memanjakan Ellena, menyentuh kepalanya dan melihat ke arah Ellena dengan tatapan memanjakan. Hatinya bagai dirobek-robek dan itu benar-benar membuatnya tidak nyaman.Aku tidak mungkin cemburu, pikir Intan. Tapi dia merasa sangat cemburu, hingga tidak masuk akal. Dia adalah wanita yang telah tumbuh bersama dengan Hanzero dan juga satu-satunya teman wanita yang bisa tinggal di sisi Hanzero

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 165. Nyonya Tua Menyukainya

    Ellena makin merasa sangat gugup. Wanita kecil ini sungguh gugup hingga meremas tangan Hanzero. Hanzero pun balik meremas telapak tangan kecilnya dengan nyaman. Kemudian, dia menggandeng Ellena dan menuntunnya berjalan ke depan Nyonya Tua Brahmana.Hanzero menyentuh kepala Ellena dengan penuh kelembutan di depan umum dan kemudian berkata, "Ibu, Nenek. Ini adalah istriku, Ellena. Kami sudah mencatatkan pernikahan kami. Hari ini aku membawanya kembali untuk bertemu dengan kalian."Ada keheningan selama beberapa detik. Setelah Hanzero selesai memperkenalkan identitas Ellena sebagai istrinya, tidak ada satupun dari mereka yang berbicara. Hanzero juga tidak terlalu peduli dan dengan tenang memperkenalkan pada Ellena, "Ellena, ini adalah nenekku."Ellena mengikuti arah pandangan Hanzero dan menatap wanita tua dari keluarga Brahmana itu. Dia seketika terdiam dan menarik napas dalam-dalam, lalu menyunggingkan senyuman manis dari sudut bibirnya dan berbicara dengan manis, "Halo, Nenek."Wanita

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 164. Sangat Gugup

    Wanita di dalam mobil belum turun, tetapi kepala pelayan tua itu sudah terkejut melihat pemandangan itu. Alasannya adalah karena dia telah berada di rumah keluarga Brahmana selama beberapa dekade dan belum pernah melihat hal seperti ini. Tidak peduli seberapa baik kualitas mentalnya, kepala pelayan tua itu juga tidak bisa tetap tenang.Setelah waktu berlalu beberapa detik lagi, wanita yang berada di dalam mobil akhirnya turun dan muncul di depan kepala pelayan tua yang menatap dengan kaget. Saat kepala pelayan tua itu melihat Ellena, sekali lagi dia kaget luar biasa dan takjub.Bukan sekedar seorang wanita yang berada di dalam mobil Tuan Muda, melainkan seorang gadis kecil yang terlihat sangat muda!Kepala pelayan tua itu memiliki penglihatan yang tajam. Hanya dengan melihat sekilas, dia tahu kalau gadis kecil ini berbeda dari wanita-wanita jalang genit di luar sana. Auranya sangat bersih, sangat segar, dan melihatnya membuat orang menyukainya.Hal yang lebih membuat kepala pelayan tu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status